Semester I
Oleh :
NIM. 2141150111
2021
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk dapat merancang, merakit dan mengoperasikan
suatu perangkat motor dengan rangkaian maju dan mundur, rangkaian ini dilengkapi dengan 3
(tiga) tombol (1 tombol untuk belok kanan, tombol 2 untuk berhenti, tombol 3 untuk belok kiri)
dan Untuk menentukan nilai keselamatan/perlindungan motor, diperlukan data pelat nama
motor agar kita dapat menentukan dan menghitung nilai keamanan yang sesuai untuk menjamin
keamanan pemasangan motor.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Arus Nominal
Beberapa istilah yang harus dipahami sebelum menentukan pengaman tersebut adalah
memahami istilah In (Arus Nominal). Arus nominal atau kapasitas arus adalah arus
kerja alat listrik atau komponen atau mesin listrik sehingga dapat bekerja normal tanpa
mengalami gangguan atau efek apapun. Dengan istilah yang lebih sederhananya adalah
arus yang tertera dinameplate motor listrik tersebut. Arus lebih adalah arus yang
melebihi arus nominal yang dapat menyebabkan gangguan kerja pada alat, komponen
atau mesin listrik yang disebabkan oleh :
1. Beban lebih (Overload)
2. Hubung singkat (Short Circuit)
3. Rangkaian daya
Pada rangkaian daya anda akan menemukan komponen utama yang akan
mengalirkan daya dari sumber ke beban yaitu motor. Mengalir atau tidaknya daya untuk
motor ini diatur oleh rangkaian kontrol.
4. Rangkaian control
Kontrol ini bekerja melalui sebuah device listrik yang disebut dengan kontaktor
yang akan memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor melalui kontak –
kontaknya. Biasanya kontak yang digunakan adalah jenis normal terbuka atau Normally
Open yang sering disingkat dengan NO)
Push Button
MCB 1 PHASA
Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebuah alat elektronik untuk mengamankan beban
lebih Overload bedasarkan suhu Thermal yang mempunyai relay untuk memutuskan
sebuah rangkaian kontrol seperti direct online dan start delta untuk mengoperasikanya
biasanya hanya menggunakan push button Start / Stop.
TOR (Thermal Overload Relay)
8. Kontaktor
Kontaktor adalah alat elektrikal yang bekerja dengan induksi elektromagnetik pada
sebuah kumparan tembaga (coil) yang dialirkan tenaga listrik sehingga menimbulkan
medan magnet yang menyebabkan Kontak Bantu NO (Normally Open) akan tertutup
dan Kontak Bantu NC (Normally Close) akan terbuka.
Kontak pada kontaktor terdiri dari 2 yaitu kontak utama dan kontak bantu.
Kontaktor
➢ Prinsip Keja Kontaktor :
Prinsip Kerja Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada
saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam
keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik
kontakkontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja
9. Timer Relay
Timer adalah suatu relay waktu dimana pengoperasiannya dapat diatur berapa lama on
maupun offnya dengan setting waktu. Timer mempunyai kumparan dengan nomor
terminal a dan b , dimana kedua terminal ini dihubungkan ke sumber tegangan. Menurut
pengoperasiannya timer dibagi dua jenis yaitu :
➢ On Delay Timer jenis on delay ini bekerja atas dasar penundaan waktu. Apabila koil timer
sudah diberi tegangan, namun lengan-lengan kontaknya masih belum bekerja, dikarenakan
setting waktu kerja yang sudah diatur. Setelah beberapa saat barulah pegas dari timer on
delay ini bekerja untuk menarik lengan-lengan kontak timer untuk mensuplai arus ke
rangkaian lain.
➢ Off Delay Untuk kerja dari timer off delay merupakan kebalikan dari kerja on delay,
dimana waktu kerjanya dibatasi sampai waktu yang telah diatur. Pada saat koil timer
diberi tegangan, pegas dari timer juga langsung bekerja untuk menarik lengan-lengan
kontak timer.diberi tegangan, pegas dari timer juga langsung bekerja untuk menarik
lengan-lengan kontak timer
Timer Relay
10. Pneumatic Timer Relay
Lampu Indikator
C. CONTOH PENERAPAN RANGKAIAN STAR – DELTA PADA MOTOR INDUKSI 3
PHASA
1. Motor Induksi 3 phasa
➢ Prinsip Kerja Motor induksi 3 phasa
Motor Induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi
gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara
medan stator dan medan rotor. Prinsip kerjanya adalah Pada saat belitan stator diberi
tegangan tiga fasa, maka pada stator akan dihasilkan arus tiga fasa, arus ini kemudian
akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan
putar akan terinduksi melalui celah udara menghasilkan ggl induksi (ggl lawan) pada
belitan fasa stator. Medan putar tersebut juga akan memotong konduktor-konduktor
belitan rotor yang diam. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan relatif antara
kecepatan fluksi yang berputar dengan konduktor rotor yang diam yang disebut juga
dengan slip (s). Akibatnya adanya slip maka ggl (gaya gerak listrik) akan terinduksi
pada konduktor-konduktor rotor.
F2
KU1 KD KY
1 3 5
OVR1
2 4 6
R U1 W2 R
S V1 M U2 S
T W1 T
3~ V2
POMPA 2
15 kW
Sesuai name plate motor diatas maka kita Dapat membuat desain :
1. Pengaman jaringan (MCB 3 PHASA)
2. Kapasitas kontaktor
3. Jenis dan penampang kabel
4. Pengaman motor
5. Sambungan kumparan motor
3. Rancangan Komponen
Untuk menentukan jenis komponen dan rating current sesuai dengan beban yang
terpasang maka kita harus mengacu ke PUIL 2000 terutama pada sub-bab 5.5.5.2. Nilai
pengenal atau setelan gawai proteksi halaman 182 dan gambar 5-5-2 halaman 185.
Parameter yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah Arus nominal (In) dari
motor yaitu I = 5,45 A
MCB 3 PHASA
Kontaktor
Spesifikasi kontaktor yang akan dipasang lebih besar dari arus nominal motor (I kontaktor
> In) atau sama dengan arus nominal diatas yaitu 16 A, atau sama dengan daya motor
berdasarkan nameplate diatas 1,50 kW, jadi kontaktor minimal 1,50 kW. Kontaktor mempunyai
kontak bantu NO dan NC yang terbuat dari bahan perak yang sangat sensitif terhadap adanya
busur api dan batas temperature yang diijinkan (fungsi arus listrik).
F1
1
ST0P
2
3 13
START KU1
STAR
4 14
3 55
DELTA KD
4 56
95 21 21
OVR1 KD KY
96 22 22
A1 A1 A1
KU1T A2 KY A2 KD A2
N
NO NC NO NC NO NC
10 11 12 10
F1
1
ST0P
2
3 13
START KU1
4 14
67 55
KT
68 56
95 21 21
OVR1 KD KY
96 22 22
A1 A1 A1
KU1T A2 KY A2 KD A2
N
NO NC NO NC NO NC
11 12 11
Penjelasan Prinsip Kerja Rangkaian Kontrol Starting Star-Delta Pneumatic Timer Relay :
➢ Arus input memasuki MCB dan kemudian memasuki kontaktor utama overload kontak
yang biasanya tertutup (NC)
➢ Dari kontak overload yang biasanya tertutup, lalu masukkan tombol terminal yang
biasanya tertutup untuk berhenti
➢ Arus yang dihentikan dari tombol NC kemudian bercabang (secara paralel) ke tombol
start NO dan kontak bantu NO K1.
➢ Saat tombol start ditekan, arus akan mengalir dan membuka kontaktor K1 (utama),
timer T1 dan kontaktor K2 (bintang). Ketika tombol start dilepas, arus yang melalui
tombol start yang biasanya terbuka akan terputus, tetapi arus tetap dipertahankan
melalui kontak K1 yang biasanya terbuka, sehingga kumparan K1, T1 dan K2 tetap
konduksi. Dalam hal ini, motor berjalan dalam hubungan bintang (arus start rendah).
➢ Setelah waktu yang berlalu dari timer T1 mencapai waktu yang ditentukan, kontak yang
biasanya tertutup pada K3 dan kontak yang biasanya tertutup pada T1 akan berubah ke
posisi mati. Pada saat yang sama, kontak K2 yang biasanya tertutup dan kontak T1
yang biasanya terbuka akan berubah menjadi posisi tertutup, sehingga kontaktor K2
(bintang) terputus dan kontaktor K3 (delta) terhubung. Dalam hal ini, motor berjalan
dalam koneksi delta (RPM tinggi).
6. Rangkaian Kontrol Star – Delta dengan Electric Timer Relay
F1
1
ST0P
2
3 13
START KU1
4 14
01 01
KT
04 03
95 21 21
OVR1 KD KY
96 22 22
A1 A1 A1 07
KU1 A2 KY A2 KD A2 KT 02
N
NO NC NO NC NO NC NO NC
11 12 11 12 11
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa star-delta terdiri dari 3 phase air circuit breaker, 1
phase air circuit breakers, 3 contactors (main contactor, star contactor dan delta contactor), 1
protection device (TOR), 3 Tombol tekan (tombol berhenti, tombol. Tombol bintang dan
tombol segitiga), 1 relai pengatur waktu dan motor 3 fase. Setiap terminal komponen
melewati tipe fase yang berbeda (R, S, T).
1. Mcb on.
2. Tor dalam kondisi normal jadi arus bisa menuju ke push button start.
3. Tombol push button start.
4. K1 on, kontak k1 on dan mengunci.
5. K2 on bersamaan dengan k1 on.
6. Lampu on dan star menyala.
7. T (timer) on juga untuk delay on.
8. Ketika delay timer terpenuhi sekitar 4 detik, maka coil timer akan on dan
berpindah kontak mulanya nc menjadi no dan sebaliknya.
9. K2 off lamp star off.
10. K3 on lamp delta on.
11. Star delta sudah berjalan normal.
12. Tekan push button stop untuk memberhentikan rangkaian ini, dengan ditandai
lamp off menyala.
13. Jika terjadi bebean lebih TOR bekerja semua komponen tidak bekerja
4 Kontaktor 3 buah
4 Tespen 1 buah
5 Cutter 1 buah
6 Obeng – 1 buah
7 Obeng + 1 buah
8 Avometer 1 buah
D. DAFTAR PUSTAKA
a) Puil 2000
b) https://www.scribd.com/document/456853048/MENENTUKAN-PROTEKSI-motorlistrik
c) https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4315-Full_Text.pdf
d) https://www.plcdroid.com/2018/03/pengertian-thermal-overload-relay.html
e) http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/147/jbptppolban-gdl-fikriafian-7316-3-bab2--
2.pdf
f) https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/11496/140402067.pdf?sequen
ce=1&isAllowed=y
g) https://lieneticjaya.com/kontaktor/