PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu membedakan karateristik dari push button, timer dan
relay dalam suatu rangkaian.
2. Mahasiswa mampu menganalisa cara kerja push button, timer dan relay
dalam sebuah rangkaian.
3. Mahasiswa mampu merangkai secara sederhana menggunakan push
button, timer dan relay.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari relay, push buton,
timer dan lampu.
2.1 Relay
AC relay adalah komponen elektronik yang terdiri dari dua bagian
utama yaitu elektromagnet atau coil dan mekanikal. Relay menggunakan
prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik bertegangan
tinggi.Sebuah relay memiliki coil atau lilitan kawat yang berfungsi apabila
lilitan tersebut di aliri tegangan kerja atau power, akan berubah menjadi
magnet untuk menarik tuas agar menempel pada coil.
Tuas yang mulanya terhubung dengan terminal output NC atau
normally close akan pindah ke terminal output normally open atau NO. Dan
ketika tidak ada Power maka suat akan kembali ke posisi awal karena
menggunakan pelat yang memiliki kelenturan baik yang dapat menjangkau
antara kedua jarak terminal. Oleh karena itu relay memiliki rumah yang
dapat melindungi gangguan dari luar terhadap sistem kerjanya.
2.7 Multimeter
Multimeter merupakan sebuah alat yang sangat dibutuhkan manakala
sedang memperbaiki atau membuat suatu rangkaian listrik. Penting untuk
mendeteksi secara dini kondisi yang terjadi pada komponen listrik barang-
barang elektronik ataupun aliran listrik di rumah. Hal ini untuk mendeteksi
apakah terjadi kerusakan atau gangguan sehingga menghindari
kemungkinan timbulnya kebakaran atau konsleting listrik. Alat ukur
rangkaian listrik ini terdiri dari 2 jenis yaitu kategori analog dan digital.
Berikut penjelasan singkat mengenai jenis-jenis tersebut.
1. Analog
Jenis alat ukur yang pertama yaitu analog dengan ciri-ciri berupa
tampilan jarum jam yang dilengkapi dengan range-range angka hasil
ukur. Dengan kata lain, jenis analog lebih manual penghitungannya
sehingga dibutuhkan ketelitian terutama saat menentukan tegangan atau
Voltase yang cukup besar. Selain itu, akurasi hasil perhitungannya juga
lebih rendah dibandingkan jenis digital.
2. Digital
Alat ukur jenis digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh
lebih mudah dan akurat. Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada
layar digital yang tertera. Istilah lain dari multitester jenis ini adalah
DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter).
Pada tipe Digital, selain dapat mengukur Tegangan, Hambatan, serta
Arus listrik, alat ukur ini juga mampu melakukan pengukuran pada Hfe
transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.
Perbedaan pada tipe, jenis, serta merk AVO meter yang digunakan,
maka fungsi yang dimiliki pun sedikit berbeda. Namun, beberapa fungsi
utama dari alat ukur ini antara lain:
1. Mengukur Arus Listrik.
Fungsi utama AVO meter yang pertama adalah mengukur Arus listrik
atau Ampere. Terdapat dua jenis Ampere yang ada di sebuah alat ukur
yaitu arus AC (Alternating Current) dan arus DC (Direct Current).
Demi menghindari kerusakan yang terjadi, maka dihimbau untuk
memperhatikan arus listrik yang akan diukur. Jangan sampai diluar
jangkauan batas ukur maksimum.
2. Mengukur Tegangan Listrik.
Fungsi utama yang kedua adalah mengukur Tegangan atau tingkat
Voltase dari komponen listrik. Pada setiap multitester terdapat saklar
selector yang nantinya berfungsi untuk menentukan batas ukur
maksimum. Oleh karenanya, prediksi terlebih dahulu level tegangan dari
rangkaian listrik yang akan diukur.
3. Mengukur Hambatan Listrik.
Fungsi yang ketiga yaitu mengukur tingkat hambatan atau resistensi dari
suatu komponen listrik atau resistor yang memiliki unsur resistansi.
Penting pula untuk memperhatikan batas ukur resistensi saat akan
menggunakannya.
4. Fungsi Hfe.
Tidak semua alat ukur memiliki fungsi Hfe. Fungsi tersebut digunakan
untuk mengetahui nilai dari faktor penguatan transistor. Fungsi Hfe ini
biasanya digunakan untuk mengukur penguatan transistor yang terdapat
pada tipe NPN dan PNP.
5. Mengukur Nilai Kapasitansi.
Fungsi lain yang belum tentu ada pada setiap Multitester adalah
mengukur nilai kapasitansi dari suatu kapasitor. Baik pada tipe analog
maupun digital, keduanya memiliki batas ukur tingkat resistansi yang
harus diperhatikan.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal.
Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui nilai Frekuensi dari suatu
isyarat atau sinyal pada komponen elektronika.
MCB ON
4.1 Analisis
Setelah melakukan praktikum ini, dapat diketahui timer merupakan
saklar delay. Waktu penundaan pada timer dapat diubah-ubah sesuai
kebutuhan. Urutan kaki timer sama seperi urutan kaki relay. Timer memiliki
8 pin yang memiliki fungsi masing-masing. Untuk pin nomor 1 dan 8
berfungsi sebagai kontak, pin nomor 2 dan 7 sebagai coil, pin nomor 3 dan 6
sebagai normally open dan pin nomor 4 dan 5 sebagai normally close. Jika
salah dalam pemasangan maka timer tidak akan bekerja. Timer akan bekerja
ketika coil teraliri tegangan. Setelah relay dan timer teraliri fasa maka akan
memindahkan kondisi yang awalnya normally close menjadi normally open.
Hanya saja pada timer, perpindahan dari normally close ke normally open
menunggu selang waktu yang sudah diatur. Ketika waktu habis, maka
kontak akan berpindah dari posisi normally close ke normally open. Push
button digunakan sebagai saklar pemutus dan penyambung tegangan
menuju relay. Saat kondisi awal lampu indikator kuning yang akan menyala,
ketika relay telah bekerja maka lampu merah yang akan menyala setelah
waktu timer habis lampu indikator hijau yang menyala. Lampu hijau dapat
menyala ketika push button on dilepas, karena ada relay yang berfungsi
sebagai pengunci, dan fungsi timer sebagai saklar delay.
4.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kami dapat di simpulkan bahwa timer
merupakan saklar delay. Konfigurasi timer mirip seperti konfigurasi relay.
Yang membedakan antara relay dan timer yaitu waktu. Pada timer ada
setting waktu untuk memindahkan NC ke NO. Relay pada rangkaian ini
sebagai saklar pengunci. Sehingga timer akan tetap teraliri tegangan ketika
push button on di lepas. Ketika relay tidak bekerja, maka timer juga tidak
bekerja.
4.3 Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana cara kerja timer?
Timer bekerja ketika coil timer teraliri tegangan. Ketika coil telah
teraliri tegangan, maka kontak NC akan berpindah ke kontak NO.
Hanya saja ada selang waktu ketika perpindahan NC ke NO. Hal
itu dikarenakan fungsi timer sebagai saklar delay.
2. Berapa waktu maksimal yang dapat di setting pada timer yang
digunakan ketika praktikum?
Setting waktu diatur selama 10 detik tetapi timer dapat bertahan
selama 24 jam
LAMPIRAN
Gambar Keterangan
Rangkaian didalam panel.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Royen, Abi. 2017. “AC Relay dan Jenis Kelompoknya”.http://abi-blog.com/
ac -relay-dan-jenis-kelompoknya/
Diakses pada : 8 Mei 2021
[2]. Suprianto. 2015. “Push Button”.http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-
push-button-switch-saklar-tombol-tekan/
Diakses pada : 8 Mei 2021
[3]. Akhdan, Abu. 2019. “Time Delay Relay”.https://akhdanazizan.com/cara-
kerja-dan-fungsi-tdr-time-delay-relay/
Diakses pada : 8 Mei 2021
[4]. Aziz, Fakhri. 2019. “MCB“.https://www.nesabamedia.com/pengertian-mcb/
Diakses pada : 8 Mei 2021
[5]. No Name. 2020. “Kabel NYA”.https://www.rumah.com/panduan-
properti/inilah-10-jenis-kabel-listrik-beserta-kegunaannya
Diakses pada : 8 Mei 2021
[6] Achmadi. 2019. “Multimeter”.https://www.pengelasan.net/multimeter/
Diakses pada : 8 Mei 2021