BEL KUIS
Disusun oleh:
3.39.19.0.15
LT-2E
2020/2021
BEL KUIS
I. DESKRIPSI KERJA
Pada percobaan ini menggunakkan bel yang terdiri dari 3 tombol. Jika pemain 1
telah menekan bel, maka buzzer 1 akan berbunyi dimana pada tampilan cx designer di
indikasikan dengan bit lamp berwarna merah akan berubah menjadi hijau, kemudian
pemain 2 dan 3 tidak bisa menekan bel karena ada perintah KEEP dimana Ketika pemain
1 (BEL 1) ditekan maka KEEP akan bekerja sebagia pengunci sehingga pemain 2 dan 3
tidak akan bisa membunyikan buzzer. Hal tersebut berlaku Ketika pemain 2 menekan bel
ataupun pemain 3 menekan bel terlebih dahulu, maka pemain yang menekan bel terlebih
dahulu buzzer akan berbunyi sesuai dengan bel mana yang ditekan. Buzzer menyala dengan
irama beep- (jeda 1 detik) – beep – (jeda 0,02 detik). Kemudian buzzer akan terus berirama
selama 5 detik lalu reset akan secara otomatis bekerja. Dapat diilustrasikan pada gambar
sebagai berikut
Grafik waktu menjelaskan cara perangkat beroperasi dalam waktu tertentu. Sumbu
vertikal merepresentasikan status operasi dalam keadaan MENYALA/MATI. Grafik
batang meningkat seiring perangkat mulai beroperasi dan bertambah sampai akhir
operasi perangkat tersebut seperti yang direpresentasikan pada ujung batang. Sumbu
horizontal menjelaskan waktu.
3. Interlock (IL)
Interlock memiliki fungsi untuk mengunci program. IL adalah singkatan dari Inter Lock
sedangkan ILC adalah singkatan dari Interlock Clear berfungsi untuk mengunci
program.Biasanya IL dan ILC Digunakan untuk tombol Emergency.
4. Keep (Fun 11),
Keep (Fun 11) merupakan special instruction yang terdapat di CX Programmer yang
berfungsi sebagai pengunci.
Perintah KEEP untuk tombol ON adalah Set sedangkan OFF adalah Reset.
5. Clock/Pulse
Pada PLC Omron, terdapat bit-bit khusus yang mempunyai fungsi-fungsi khusus. Salah
satu bit khusus pada PLC omron adalah CLOCK/PULSE yang terus menerus akan
berkedip selama dalam jeda waktu tertentu
6. Timer,
Timer memiliki fungsi untuk mengatur penyalaan output pada PLC sesuai kebutuhan.
Pada instruksi timer – on delay, output akan menyala setelah x detik ketika input
ditekan. Ketika input dilepas maka output akan mati. Instruksi TIM (Timer) dapat
digunakan sebagai timer / pewaktu ON-Delay pada rangkaian relay. Instruksi ini
membutuhkan angka timer dan nilai set (SV) antara 0000 – 9999 (0 sampai 999,9 detik).
Untuk membuat timer x detik, maka kita hanya memasukkan nilai setting x 0,1 detik.
Misalnya, timer yang diinginkan yaitu timer – on delay 5 detik, maka nilai setting yang
harus dimasukkan yaitu 50, dikarenakan 50 x 0,1 detik = 5 detik.
INPUT
L2/ COM TERMINALS
L1 01 03 05 07 09 11 01 03 05 07 09 11
N
00 02 04 06 08 10 00 02 04 06 08 10
+ 00 01 02 03 04 06 00 01 03 04 06