Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Jurusan
Teknik Elektro Program Studi Diploma III Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Sriwijaya
Oleh :
RIZKI PRATAMA
062030321069
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Jurusan
Teknik Elektro Program Studi Diploma III Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Sriwijaya
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
RIZKI PRATAMA
062030321069
Ketua :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah mlimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek dan
laporan kerja praktek PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkit
Keramasan ini dengan baik.
Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum
pendidikan D3 di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Sriwijaya. Tujuan kerja praktek adalah untuk mengenal secara
langsung lingkungan kerja pabrik serta membandingkannya dengan teori yang
didapat dibangku kuliah.
Dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak hingga terselesainya laporan ini dari
pengumpulan data sampai proses penyusunan laporan. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah diberikan kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan kerja praktek ini dalam keadaan yang sehat
dan tanpa kekurangan apapun.
2. Keluarga yang telah memberikan doa dan dorongan serta semangat, baik
spiritual maupun material selama melakukan kerja praktek.
3. Bapak Dr. Ing. Ahmad Taqwa, M.T., selaku Dirketur Politeknik Negeri
Sriwijaya.
4. Bapak Ir. Iskandar Lutfi, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya.
5. Bapak Destra Andika Pratama, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya.
6. Ibu Dewi Permata Sari, S.T., M.Kom., selaku Koordinator Program Studi
D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Sriwijaya.
7. Bapak Ir. Yordan Hasan.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing Laporan
Kerja Praktek
iv
8. Bapak Hermansyah, selaku Manager ULPL PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan.
9. Bapak Dicky Hermindo, selaku Supervisor Pemeliharaan di PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Kermasan.
10. Bapak Januar Rizky Auliya, Bapak Rexy Kinanta, Bapak Maruli Sinaga,
dan Bapak Rusbianto selaku pembimbing lapangan PT. PLN (Persero)
Unit Layanan dan Pengendalian Pembangkit Keramasan.
11. Seluruh Operator dan Staff Karyawan di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pengendalian Pembangkitan Keramasan.
12. Rekan-rekan Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya yang telah
membantu, memberikan semangat dan motivasi dalam menjalani kerja
praktek.
13. Serta pihak-pihak yang sangat membantu didalam penyusunan laporan
kerja praktek ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata
penulis menyampaikan permohonan maaf apabila di dalam penulisan
laporan ini ada kesalahan. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa pada Program
Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Sriwijaya dan penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dalam penyempurnaan laporan ini di masa yang
akan datang.
Rizki Pratama
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.4.1 Tujuan................................................................................................2
1.4.2 Manfaat..............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................5
vi
2.2.3 Makna Logo Perusahaan....................................................................8
2.5 Produk.....................................................................................................16
BAB III...................................................................................................................18
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................18
3.1 PLTGU....................................................................................................18
BAB IV..................................................................................................................34
PEMBAHASAN....................................................................................................34
vii
4.4 Kabel Shielded..........................................................................................37
4.6 DCS..........................................................................................................39
BAB V....................................................................................................................42
PENUTUP..............................................................................................................42
5.1 Kesimpulan..............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................43
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Alat instrumen yang akan dibahas adalah sensor vibrasi, di mana sensor vibrasi
tersebut dapat mengukur getaran pada Condensate Extraction Pump (CEP).Untuk
itu penulis akan membahas mengenai “Prinsip kerja Sensor Vibrasi pada
Gearbox Cooling Tower di PT PLN (PERSERO) unit pengendalian
pembangkit keramasan”.
2
Bagi Jurusan
a. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang
ada sesuai dengan kebutuhan industri.
b. Mempererat kerja sama dan sosialisasi antara institusi dan perusahaan.
3
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan laporan dan pemahamannya, maka harus
disusun secara sistematis, sehingga laporan ini disusun dalam lima bab yang
masing-masing membahas tentang pokok dalam laporan ini. Bab-bab yang
terkandung dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan secara garis besar mengenai latar
belakang, tujuan dan manfaat, perumusan masalah, metode
penulisan, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang profil perusahaan tempat
dilaksanakannya perkuliahaan berbasis kerja PT. PLN
(Persero) unit pengendalian pembangkit keramasan.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan
menunjang laporan Kerja Praktek ini sesuai dengan judul
yang diambil.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai prinsip kerja
sensor Vibrasi pada Gearbox Cooling Tower
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil Kerja Praktek
yang dilaksanakan.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
5
Selain UU dalam sektor ketenagalistrikan, dari sisi korporat implementasi,
pelaksanaan tugas sebagai PKUK berpedoman pada UU nomor 19 tahun 2002
tentang BUMN. Dalam perkembangannya, PT. PLN (Persero) telah mendirikan 9
anak Perusahaan dan 1 Perusahaan Patungan yaitu :
1. PT. Indonesia Power yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik
dan usaha-usaha lain yang terkait, yang berdiri tanggal 3 Oktober 1995
dengan nama PT. PJB 1 dan baru tanggal 1 September 2000 namanya
berubah menjadi PT. Indonesia Power.
2. PT. Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB) bergerak dibidang pembangkit
tenaga listrik dan usaha-usaha lainnya yang terkait dan berdiri tanggal 22
September 2000, namanya berubah menjadi PT. PJB.
3. Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT. PLN Batam) yang bergerak dalam
usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di Wilayah Pulau
Batam, didirikan tanggal 3 Oktober 2000.
4. PT. Indonesia Comments Plus, yang bergerak dalam bidang usaha
telekomunikasi didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000.
5. PT. Prima Layanan National Enjiniring, Rekayasa Enjiniring dan Supervisi
Konstruksi, didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000.
6. Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT. PLN Tarakan), bergerak dalam
bidang usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah
Pulau Tarakan.
7. PT. PLN Batubara, yang bergerak di bidang usaha tambang batu bara
sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
didirikan tanggal 11 Agustus 2008.
8. PT. PLN Geothermal, terfokus kepada usaha penyediaan tenaga listrik
terbarukan, melalui kegiatan pengembangan dan pengoperasian
pembangkit tenaga listrik panas bumi yang ekonomis bermutu tinggi
dengan keandalan yang baik.
9. PT. Haleyora Power (HP) yang berdiri pada 18 Oktober 2011 ditugaskan
PLN untuk melaksanakan pengamanan layanan Operasi dan Pemeliharaan
(Ophar) Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik.
6
10. Geo Dipa Energi, perusahaan patungan PLN - PERTAMINA yang
bergerak dibidang Pembangkitan Tenaga Listrik terutama yang
meggunakan energi Panas Bumi. Sebagai Perusahaan Perseroan Terbatas,
maka Anak Perusahaan diharapkan dapat bergerak lebih leluasa dengan
antara lain membentuk Perusahaan Joint Venture, menjual Saham dalam
Bursa Efek, menerbitkan Obligasi dan kegiatan-kegiatan usaha lainnya.
Disamping itu, untuk mengantisipasi Otonomi daerah, PLN juga telah
membentuk Unit Bisnis Strategis berdasarkan kewilayahan dengan
kewenanagan manajemen yang lebih luas.
7
2.2.3 Makna Logo Perusahaan
8
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,
melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat
yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini
9
Gambar 2.4 menunjukkan gambar tiga gelombang yang memiliki arti
gambar rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang
digeluti perusahaan, yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring
sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan
layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan
konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Disamping itu, biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan- insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para
pelanggannya.
1
4. LOYAL
1
Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel yang mengemban tugas
melaksanakan penyediaan serta pelayanan tenaga listrik di Sumbagsel, khususnya
di Kota Palembang dengan sistem interkoneksi 70 KV. Namun sistem
interkoneksi tersebut belum memenuhi kebutuhan listrik di Kota Palembang
sehingga pada tahun 1979 dibentuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit
III di Keramasandengan kapasitas 14. 5 MW serta mulai dioperasikan pada tahun
1983.
Adapun pembangkit yang beroperasi pada PT PLN (Persero) UPDK Keramasan
1
kombinasi ini adalah untuk memanfaatkan panas buang dari siklus Brayton yang
dimanfaatkan untuk pemanasan awal pembuatan steam sehingga konsumsi bahan
bakar lebih ekonomis. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya
diharapkan dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan listrik di daerah
Sumbagsel sebesar 1.273.754,04 MW. Maka, pada tahun 2008 dilakukan
peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Indralaya.
Pada tanggal 22 Maret 2011 dilakukan penandatanganan kontrak
pembangunan PLTGU Unit I dan Unit II Sektor Keramasan Palembang, PT. PLN
(Persero) berkerjasama dengan Marebuni Corp sebagai kontraktor dengan nilai
kontrak yang mencapai Rp.98.208.800.000 (Sembilan Puluh Delapan Miliar Dua
Ratus Delapan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah). Hal ini bertujuan untuk
menggantikan peran PLTU Unit I dan Unit II Keramasan yang akan berhenti
beroperasi, sehingga kebutuhan energi listrik di Sumbagsel sebesar 1.320.163,15
MW dapat terpenuhi.
Tahun 2012, PT. PLN Sektor membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap (PLTGU) karena kebutuhan energi listrik di Sumbagsel meningkat
menjadi 1.339.971,87 MW. Pada 10 Februari 2014 Pembangkit Listrik Tenaga
Gas dan Uap Sektor Keramasan diresmikan dan dioperasikan untuk pertama
kalinya. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Sektor Keramasan diharapkan
dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan listrik di daerah Sumbagsel.
Kemudian pada tanggal 20 Juli 2018 sesuai dengan Keputusan Direksi Pusat
Nomor: 0345.P/DIR/2018 yang ditetapkan di Jakarta restrukturisasi organisasi
dari semula PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan
menjadi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK)
Keramasan.
Berdirinya PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
diawali dengan pemisahan fungsi Pembangkitan dan Transmisi (Penyaluran) pada
PT. PLN (Persero) Wilayah IV Tahun 1997 menjadi PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan (KITLUR SBS). Dengan
semakin pesatnya pembangunan di Sumatera, dalam rangka peningkatan
efektivitas serta mengantisipasi perkembangan sistem penyaluran
ketenagalistrikan se- Sumatera, sebagai upaya peningkatan pelayanan, mutu, dan
1
keandalan tenaga listrik
1
di Sumatera dipandang penting untuk dilakukan pemisahan fungsi Pembangkitan
dan Penyaluran, maka dengan Keputusan Direktur Utama
No.193.K/010/DIR/2003 organisasi PLN yang bergerak dalam bidang
pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Sumatera dibuat menjadi 3 bagian,
yaitu Pembangkitan Sumbagut, Pembangkitan Sumbagsel, serta Penyaluran dan
Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera. Organisasi PT. PLN (Persero)
Pembangikatan Sumatera Bagian Selatan (KITSBS) sendiri secara resmi dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.177.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus
2003 dan mulai beroperasi sebagai PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera
Bagian Selatan (KITSBS). Dan per-01 Oktober 2018 sesuai dengan Peraturan
Direksi No.0110.P/DIR/2018 Tentang Susunan Organisasi dan Formasi Jabatan di
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan selanjutnya menjadi
PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS)
yang berlokasi di Jl. Demang Lebar Daun No.375, Ilir Barat I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan 30128.
Kantor Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan terletak di
Jalan Demang Lebar Daun Nomor 375 Palembang dan memiliki 11 (sebelas) Unit
Pelaksana dengan wilayah kerja yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan,
Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, dan Bandar Lampung, yaitu:
1. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bengkulu, mulai beroperasi
tahun 1972,
2. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan, mulai beroperasi
1975,
3. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bukit Tinggi, mulai
beroperasi tahun 1977,
4. Unit Pelakasana Pengendalian Bukit Asam, mulai beroperasi tahun 1987,
5. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Ombilin, mulai beroperasi
tahun 1996,
6. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bandar Lampung, mulai
beroperasi tahun 2001,
7. Unit Pelaksana Pembangkitan Tarahan, mulai beroperasi tahun 2007
1
8. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Jambi, mulai beroperasi tahun
2009,
9. Unit Pelakasana Pembangkitan Teluk Sirih, mulai beroperasi tahun 2014,
10. Unit Pelaksana Pembangkitan Sebalang,
11. Unit Pelaksana Pemeliharaan Pembangkit Palembang, mulai beroperasi 15
Mei 2019,
1
Gambar 2.6 Desain Perencanaan Unit PLTGU Sektor Keramasan
2.5 Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbagsel Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan mempunyai 2
unit PLTGU yang menghasilkan listrik 40 MW per unit yang dihasilkan sebesar ±
27 MW dan generator turbin uap sebesar ±13 MW. Berdasarkan total daya
generator turbin gas dan turbin uap, daya sebesar 2 MW untuk satu unitnya
dikonsumsi PT. PLN (Persero) Pengendalian Pembangkitan Keramasan,
sedangkan sisa total daya sebesar 76 MW dipasarkan ke masyarakat. Kemudian
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit III di Keramasan menghasilkan
listrik dengan kapasitas 14,5 MW.
1
Keramasan, PLTU Bukit Asam, PLTU Tarahan, PLTU Ombilin. Arus dan
tegangan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit Unit Pelaksana Keramasan
bagian pertama terlebih dahulu disalurkan ke Kota Palembang sebesar 70 KV dan
bagian kedua aliran listrik juga didistribusikan ke plant sumatera seperti Banda
Aceh, Medan, Jambi, Lampung, sebesar 11,5 KV. Saluran 70 KV di Kota
Palembang menginterkoneksikan antara pembangkit tenaga listrik yang ada di
Boom Baru, Sungai Juaro, dan Keramasan. Sistem interkoneksi berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan listrik setiap Unit Pelaksana apabila terdapat gangguan
ataupun Ketika dilakukan pemeliharaan. Tegangan 70 KV didapat dengan
menaikkan tegangan pada pusat pembangkit melalui Step Up Transformer lalu
disalurkan melaluisaluran transmisi ke gardu-gardu induk. Pada gardu induk
tegangan 70 KV diturunkan menjadi 20 KV melalui Step Down Transformer yang
akan disalurkan ke distributor. Selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah
masyarakat dengan menurunkan teganannya menjadi 220-380V.
1
1
2
2