Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek pada Juru
san Teknik Mesin Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya
OLEH
061840211636
PALEMBANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek pada Juru
san Teknik Mesin Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya
Oleh
001
KATA PENGANTAR
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan pegawai pada Jurusan Teknik Mesin Polite
iv
knik Negeri Sriwijaya Palembang yang telah memberikan bekal ilmu yan
g sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
8. Kedua Orang Tua, Saudara dan Keluarga Besar yang telah memberikan d
oa, dukungan baik secara moril maupun materil kepada penulis sehingga
penulis dapat meyelesaikan laporan dengan baik.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberika
n bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua piha
k yang ikut membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini, Se
moga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia dan Rahmat-Nya kepada kita s
emua Aamiin.
Palembang, 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
2
3.1 Kerangka Tugas Akhir.............................Error! Bookmark not defined.
3.1.1 Studi Literatur..........................................Error! Bookmark not defined.
3.1.2 Planning (Perencanaan)...........................Error! Bookmark not defined.
3.1.3 Pengembangan.........................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Blok Diagram...........................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Flowchart.................................................Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka........................................................................................................35
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
baling-baling pada mesin fan cooling tower, lalu melepaskan baut pada baling-
baling dan mengganti clamp pada baling-baling tersebut,
Dengan mengerjakan perawatan pada mesin-mesin ini, penulis berharap m
ampu menambah wawasan serta dapat mengembangkan kemampuan untuk di tera
pkan di tugas-tugas kuliah dan di dunia nyata nantinya.
2. Bagaimana cara perawatan pada clamp fan cooling tower sebagai alat pen
dingin mesin?
3. Menganalisa kinerja Clamp Fan Cooling Tower yang ada pada PT. PL
N (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara kerja mesin Clamp Fan Cooling Tower sebagai
alat pendingin mesin
5
1.5 Manfaat
Dapat mengetahui cara kerja dan perawatan mesin Fan Cooling Tower serta
dapat membantu pengembangan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Program Studi
Sarjana Terapan Teknik Mesin sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah.
Kerja praktek ini dilaksanakan pada tempat dan waktu sebagai berikut :
6
1.7.2 Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari secara manual baik dari buk
u maupun mencari referensi jurnal di internet.
Laporan kerja praktek ini disusun demikian rupa sehingga diharapkan dapat
disajikan secara sistematis, penyusunan laporan kerja laporan praktek ini terdiri d
ari lima bab, masing-masing diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, bata
san masalah, tujuan penullisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistemati
ka penulisan laporan.
Dalam bab ini dijelaskan secara umum mengenai sejarah singkat, visi dan misi, str
uktur organisasi, kerjasama dengan perusahaan, bidang keahlian dalam melakukan
layanan jasa dan lokasi pada PT PLN Persero.
7
Pada bab ini dijelaskan tentang teori dasar berkaitan dengan pengupgradean
sistem mesin rotary cutter.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan diulas mengenai semua data yang didapat melalui sudut panda
ng dan teori yang digunakan serta dibahas secara rinci dan sistematis terkait rumu
san masalah dan tujuan penelitian.
Dalam bab ini akan membahas kesimpulan dan saran mengenai alat yang m
enjadi objek penelitian penulisan ini.
8
BAB II
TINJAUAN UMUM
Pada tanggal 1 Januari 1975, setelah pembangunan dan uji coba operasi
PLTU unit 1 dan unit 2 selesai dilaksanakan, maka dibentuk satuan organisasi
dengan nama PLN Sektor Keramasan di bawah pengendalian Perum PLN
Wilayah IV Palembang, dengan wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi, dan
Bengkulu. Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1996, PLN Sektor Keramasan
berada di bawah PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera
Bagian Selatan dengan nama PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel Sektor
Keramasan.
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Pusat Listrik Tenaga Gas yang
terletak di Keramasan (PLTU&PLTG)
9
pusat pembangkitan tersebut dalam operasinya adalah saling mendukung dan
beroperasi selama 24 jam setiap hari.
Misi :
1. PLTU Keramasan
Unit :2
Unit :2
1978 (Unit 2)
TINJAUAN PUSTAKA
Cooling tower didefinisikan sebagai alat penukar panas yang berfungsi untuk
mendinginkan air melalui kontak langsung dengan udara yang menguapkan sebag
ian kecil air. Menara pendingin yang berjalan pada sistem pendingin udara biasan
ya menggunakan pompa sentrifugal untuk memindahkan air melalui menara. Kine
rja menara pendingin umumnya dinyatakan dalam jangkauan dan pendekatan, sep
erti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Range adalah selisih suhu antara suhu air yang masuk ke menara pendingin d
an suhu air yang keluar dari menara pendingin atau selisih antara suhu air panas d
an suhu air dingin, sedangkan pendekatannya adalah selisih antara suhu air keluar
menara pendingin dan suhu bola basah dari saluran masuk atau perbedaan antara s
uhu air dingin dan suhu bola basah dari udara atmosfer.
Penguapan akan terjadi secara perlahan pada kelembaban tinggi dan suhu bol
a basah (Twb) identik dengan suhu bola kering (Tdb). Tetapi pada kelembaban re
ndah sebagian air menguap, sehingga suhu bola basah akan sangat berbeda denga
n suhu bola kering.
Cooling tower umumnya bekerja untuk menyerap panas dari air dan menyedi
akan jumlah air yang relatif segar untuk digunakan kembali dalam suatu sistem pe
ndingin atau dengan kata lain menara pendingin bekerja untuk menurunkan suhu a
liran air dengan mengekstraksi panas dari menara pendingin. , air dan memancark
annya ke atmosfer. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air kali lebih ren
dah daripada peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, s
eperti radiator di mobil, dan dengan demikian lebih hemat biaya dan hemat energi.
Prinsip pengoperasian menara pendingin dapat dilihat pada foto di atas. Air d
ari tangki/baskom dipompa ke pemanas untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara
pendingin. Air panas yang keluar langsung bersentuhan dengan udara ambien yan
g dipaksa bergerak oleh pengaruh kipas atau blower yang dipasang di bagian atas
menara pendingin, kemudian mengalir ke bahan pengisi.
Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena temperatur kon
densasi sangat rendah mendekati temperatur wet bulb udara. Air yang sudah turun
suhunya ditampung di bak/wastafel. Water make-up valve juga dipasang di menar
a pendingin untuk meningkatkan kapasitas air pendingin jika terjadi kebocoran air
saat proses pendinginan evaporatif sedang berlangsung.
1. Fan
Casing cooling tower harus memiliki ketahanan yang baik terhadap segal
a cuaca dan umur pakai (life time) yang lama. Casing terbuat dari seng atau pl
astik.
4. Pipa Sprinkler
6. Inlet Louver
Inlet louver bertindak sebagai titik masuknya udara melalui lubang yang
ada.Melalui inlet Anda akan melihat kualitas dan kuantitas air yang akan didi
stribusikan . inlet terbuat dari seng.
7. Bahan pengisi
material bahan pengisi adalah bagian dari cooling tower yang berfungsi u
ntuk mencampur air yang jatuh dengan udara yang naik. Air masuk yang me
miliki suhu cukup tinggi (33 ° C) akan disemprotkan ke pengisi. Pada fille
r ini, air yang mengalir turun ke bak air bertukar panas dengan udara segar da
ri atmosfer yang suhunya (28 ° C). Oleh karena itu, muatan harus dapat meny
ebabkan kontak yang baik antara air dan udara agar memiliki laju perpindaha
n panas yang baik. Bahan pengisi harus kuat, ringan dan tahan terhadap agen
atmosfer.
Bahan pengisi ini berperan memecah air menjadi butiran tetesan air guna
memperluas permukaan pendinginan sehingga proses perpindahan panas dapa
t dilakukan seefisien mungkin. Bahan pengisi ini umumnya terdiri dari 2 jenis
lapisan yaitu :
Pengisi lapisan atas yang memiliki celah sarang lebah yang lebih besar di
maksudkan untuk pendinginan tahap pertama. Cairan yang akan didinginkan
pertama kali dimasukkan ke dalam lamela ini.
Pengisi yang lebih lembut untuk pendinginan tahap kedua. Pabrikan men
ara pendingin paket umumnya merancang bahan pengisi pada tahap ini menja
di lebih tebal sehingga dapat menampung kapasitas cairan lebih banyak.
8. Fill grid
Hampir seluruh cooling tower menggunakan fill grid (terbuat dari
plastik) untuk memfasilitasiperpindahan panasdengan memaksimalkan kontak
udara dan air.
Gambar 13. Fill grid
Sumber : Google images, 2021
9. Drift Eliminators
Perangkat ini menangkap tetes air. tetesan ini terperangkap dalam arus udara ,
mencegah menghilang ke atmosfer.
10. Nozzle,
alat ini menyemprotkan air untuk membasahi fill grid. Distribusi air yang sera
gam pada puncak dari bahan pengisi sangat penting untuk mencapai pembasahan
yang benar di seluruh permukaan kisi-kisi pengisi.
Gambar 15. Nozzle
Sumber : Google images, 2021
Air panas yang disemprotkan secara merata ke grid, lubang atau batang
horizontal di sisi menara pendingin disebut packing. Udara ditarik masuk dari
luar menara melalui kisi-kisi slot horizontal yang dipasang di sisi menara. Cel
ah ini biasanya miring ke bawah untuk mencegah kebocoran air. Ketika air d
an udara bertemu, panas dipindahkan dan air menjadi dingin. Air dingin terk
umpul di kolam atau bak di bagian bawah menara pendingin dan dari sana ma
suk ke kondensor atau dibuang ke luar sehingga udara panas dan lembab seka
rang keluar di bagian atas menara pendingin.
Natural draft cooling tower Gunakan kipas (kipas angin) bukan menara
Aliran udara hanya bergantung pada tekanan draft alami. Menara pendin
gin draft alami tidak memiliki bagian yang bergerak dan udara mengalir ke at
as karena perbedaan jenis massa udara ambien dan udara termal lembab di m
enara pendingin, yang memiliki suhu lebih tinggi daripada udara ambien.
Prinsip kerja gaya dorong menara pendingin ini adalah udara dihembuskan k
e menara pendingin oleh kipas yang terletak di saluran masuk udara. Hal ini
dilakukan dalam kontak langsung dengan air yang jatuh.
Air panas masuk ke bagian atas menara melalui fill terlebih dahulu. Udar
a kemudian ditarik dari sisi menara dan melewati pengisi. Itu datang dalam ko
ntak la ngsung dengan pendinginan dan muncul tepat.
1. Drift
2. Blow out
Tetesan air biasanya keluar dari menara pendingin dengan berputar
melalui asupan udara luar. Itu juga bisa hilang tanpa memuntir karena
percikan air atau kabut. Alat seperti turbin angin, daun jendela, penutup
lumpur dan saluran air digunakan untuk membatasi kerugian ini.
3. Plume
4. Blow down
5. Leaching
6. Noise
Sorotan suara yang sangat keras dari menara pendingin dan nada yang
diberikan dari kejauhan. Kebisingan disebabkan oleh jatuhnya air, pergerakan
air di kipas, struktur dan pergerakan bilah kipas di motor, kotak roda gigi atau
sabuk penggerak.
BAB IV
Clamp Fan digunakan sebagai alat penjepit fan agar fan dapat digunakan dan
membuat kipas tetap bertahan pada girbox agar beroperasi dengan baik. Dan fan
bisa mentransfer ke udara dan dari menara pendingin untuk mentransfer panas ke
air yang melewatinya. Umumnya, clamp pada baling-baling digunakan di 8 titik
pada fan dan masing masing titik mempunyai 4 baut dari alumunium
Bahan Clamp fan yang biasa digunakan untuk fan pada PT PLN K adalah
Clamp, Blade Half 5/6000 alumunium Die Cast w/Powder Coat DWG 5131 Rev 6
Seperti halnya dengan alat mesin yang lain , clamp pada kipas menara
pendingin sangat diperlukan untuk menjaga agar kipas tidak menggantung
dan berfungsi dengan baik , jika program perawatan dilakukan dengan benar
dan terjadwal .
Beirkut ini adalah cara kerja pergantian clamp pada fan cooling tower :
3. Periksa kekencangan baut pada clamp. Jika baut berkarat, yang kita
perlukan adalah cairan WD untuk menghilangkan karat dengan mudah
7. Hasil akhri dari pergantian clamp dan baut pada fan cooling tower.
Berikut masalah yang dapat terjadi pada clamp fan cooling tower
A. Korosi
B. Kerak
C. Lumpur
D. Mikroba.
5.1 Kesimpulan
Terdapat 4 unit fan cooling tower di PT.PLN (Persero) Unit Keramasan, dalam pr
oses perawatan dan perbaikan clamp fan cooling tower tahap pertama adalah dilakuka
n pengecekan secara berkala, apabila kinerja clamp sudah tidak opitmal maka dilakuk
an pergantian clamp pada fan cooling tower.hal pertama yang dilakukan adalah mema
tikan mesin cooling tower terlebih dahulu, lalu melepaskan baling baling fan cooling t
ower menggunakan crane, setelah itu melepas baut pada clamp dan mengganti clamp
dengan yang baru.
Unit PLTGU Keramasan bisa dikatakan baik karena pembangkit ini beroperasi
dalam jangka waktu yang baru, yaitu belum lebih dari dua tahun. Perawatan yang
cukup baik juga mendukung performance dari mesin PLTGU keramsan ini.
5.2 Saran