Anda di halaman 1dari 31

KERJA MAGANG

PEMELIHARAAN PULVERIZER PT. INDONESIA POWER PLTU BANTEN 1


SURALAYA OMU

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIZKY SAPUTRA
NIM: 2019-12-034

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2022
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA MAGANG
DI PT. INDONESIA POWER PLTU BANTEN 1 SURALAYA UNIT 8
(1 September 2022 – 31 Januari 2023 )

PEMELIHARAAN PULVERIZER PT. INDONESIA POWER PLTU BANTEN 1


SURALAYA OMU

Digunakan guna memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Magang


Program Studi Strata Satu Teknik Mesin

Disusun Oleh:
Muhammad Rizky Saputra
NIM: 2019-12-034

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2022
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA MAGANG
DI PT. INDONESIA POWER PLTU BANTEN 1 SURALAYA OMU
(01 SEPTEMBER 2022 – 31 JANUARI 2023 )

PEMELIHARAAN PULVERIZER PT. INDONESIA POWER PLTU BANTEN 1


SURALAYA OMU

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD RIZKY SAPUTRA
NIM : 201912034

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal :

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Magang

(Azis Yuswandi) (Ir. Sudirmanto, M.M)


NIDN. 0309105801

Mengetahui
Kepala Program Studi
S1 Teknik Mesin

Roswati Nurhasanah S.T , M.T


NIP : 0302018806
UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

AzisYuswandi, Selaku Pembimbing Lapangan

Ir. Sudirmanto M.M, Selaku Dosen Pembimbing Magang


Yang telah memberikan Petunjuk, saran – saran serta bimbingannya sehingga
laporan magang ini dapat diselesaikan.
Terimakasih yang sama, saya sampaikan kepada :
1. Nugraha Septa Utama Komar, Selaku General Manager
2. Nugroho Setyo Hutomo, Selaku Manager Pemeliharaan
3. Nurazizi, Selaku Manager Operasi
4. Fajar Purnomo, Selaku Manager Enginering
5. Muarief Edhi Prambudi, Selaku Manager Administrasi
6. Rekan – rekan kerja divisi HAR ( Boiler, Turbin, dan BOP )
7. Rekan – rekan kerja divisi Operasi
8. Rekan – rekan kerja divisi Efisiensi
Yang telah mengizinkan untuk melakukan Kerja Magang di PT. Indonesia Power
PLTU Banten 1 Suralaya Unit 8

Jakarta, … Bulan 2023

(Muhammad Rizky Saputra)


NIM : 2019-12-034
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Ucapan Terimakasih
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB 1 PENDAHULUAN
MASI DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perguruan Tinggi memberikan Fasilitas berupa mata kuliah Kerja Magang
agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana dunia kerja yang akan dihadapi
setelah lulus. Mahasiswa belajar menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
dipelajari sebelumnya kedalam masalah nyata di dunia kerja. Mahasiswa juga
memperoleh Bekal Pengalaman dunia kerja sebelum menyelesaikan masa studi
perkuliahannya.
Kerja magang merupakan salah satu mata kuliah di Program Studi Sarana
Teknik Mesin Institut Teknologi PLN Jakarta yang wajib dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan akademis yang ada pada kurikulum Institut Teknologi PLN
Jakarta. Kerja Magang bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada bidang
keahlian Teknik Mesin dan melatih mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan
yang biasanya dihadapi oleh seorang sarjana Teknik Mesin di suatu perusahaan.
Pengalaman ini dapat di jadikan bekal untuk menambah ilmu dan memperluas
wawasan serta memperdalam pemahaman ke ilmuan Teknik Mesin secara lebih
nyata sehingga setelah lulus nanti dapat bersaing dan berkompeten sesuai dengan
keahlian dibidangnya masing – masing.
PT. PLN ( PERSERO ) merupakan perusahaan BUMN yang mengurusi
semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Dalam hal operasional dan
pemeliharaan, perusahaan ini sangat berkaitan dengan keilmuan Teknik salah
satunya keilmuan Teknik Mesin yang dipelajari oleh penulis sehingga dipilihlah
sebagai tempat pelaksanaan kerja magang di Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT.
Indonesia Powe Banten 1 Suralaya OMU. Perusahaan ini berfokus pada penyedia
atau pemasok energi listrik untuk PT. PLN ( PERSERO ) yang kemudian akan
disalurkan ke pulau Jawa, Madura dan Bali.
Penulis memulai kerja magang pada bulan 1 September 2022 sampai dengan
31 Januari 2023. Selama lima bulan kerja magang di PT. INDONESIA POWER
PLTU BANTEN 1 SURALAYA OMU. Penulis ditempatkan pada Bagian
Pemeliharaan Mekanik, Operasi dan Efisiensi untuk belajar dan membantu para
rekan kerja saat berada dilapangan.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) adalah suatu pembangkit listrik
dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap
memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan air yang dipanaskan oleh bahas
bakar di dalam ruang bakar ( furnace ). Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) ini
berbahan bakar batubara, bahan bakar batubara ini sangat vital penggunaannya di
Indonesia maupun di dunia. Batubara merupakan sumber utama energi di dunia. Di
mana listrik dunia masih bertumpu pada PLTU berbahan bakar batubara.
PLTU Banten 1 Suralaya Unit 8 OMU mempunyai 1 unit pembangkit dengan
kapasitas 1 x 625 MW. PLTU Banten 1 Suralaya Unit 8 OMU menyuplai batubara
dari pulau Sumatera dan Kalimanatan dengan kapasitas yang digunakan 4.600 –
5.100 kalori dengan rata – rata 2.000 ton/jam.

PARAGRAF INI LIAT REFERENSI BANG AGUNG PRASETYA, BUKU


SOOTBLOWER

Pemeliharaan penting dilakukan untuk setiap komponen di area pembangkit


tidak terkecuali pulverizer. Pentingnya dilakukan pemeliharaan ialah untuk
memperpanjang usia komponen dan menjaga keandalannya tetap optimum. Selain
itu pemeliharaan dilakukan agar menjaga keselamatan untuk setiap pengguna
komponennya. Pemeliharaan dilakukan dengan interval waktu yang berbeda – beda,
selain factor waktu, kondisi komponen yang dipelihara pun perlu diperhatikan.
Penulis mengangkat pembahasan tentang Pemeliharaan Pulverizer di PLTU
Banten 1 Suralaya OMU. Pemeliharaan pada pulverizer baik preventive
maintenance, predictive maintenance, dan corrective maintenance akan dibahas di
dalam laporan magang ini.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya kerja magang ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari cara kerja Siklus Air dan Uap PLTU Suralaya Unit 8 OMU
secara langsung.
2. Mengetahui pelaksanaan pemeliharaan perangkat mekanikal penanganan
pulverizer.
3. Menyesuaikan pembelajaran secara teori dan praktek di lapangan.
4. Untuk menambah wawasan dalam dunia kerja sehingga Ketika terjun ke
dunia kerja yang sebenarnya diharapkan mampu beradaptasi dengan
cepat.

1.2.2 Manfaat
Manfaat yang penulis peroleh setelah melaksanakan kerja magang sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui siklus air dan uap di PT. Indonesia Power PLTU
Banten 1 Suralaya OMU.
2. Dapat mengetahui pemeliharaan perangkat mekanikal di pulverizer PT.
Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU.
3. Memberikan tambahan informasi tentang pulverizer pada PT. Indonesia
Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU.
4. Dapat menambah pengalaman dan relasi dengan pegawai PT. Indonesia
Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU.

1.3 Ruang Lingkup


Untuk mengarahkan dan mempermudah penulis dalam menyusun laporan ini
maka perlu di buat suatu batasan masalah. Ada pun ruang lingkup masalah yang
akan di bahas dalam laporan ini, yaitu :
1. Penulis membahas tentang pemeliharaan Pulverizer pada PT. Indonesia
Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU.
2. Penulis membahas seberapa pentingnya di lakukan pemeliharaan terhadap
Pulverizer

1.4 Waktu dan Tempat pelaksanaan Kerja Magang :


Rencana waktu dan tempat kerja magang yang telah dilaksanakan dan disetujui
oleh PT. Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU adalah sebagai
berikut :

1.4.1 Waktu pelaksanaan kerja magang :


Pelaksanaan kerja magang berlangsung selama lima bulan terhitung mulai
tanggal 1 September 2022 sampai 31 Januari 2023
1.4.2 Tempat pelaksanaan kerja magang :
Kegiatan kerja magang dilaksanakan di PT. Indonesia Power PLTU Banten 1
Suralaya OMU Jl. Yos Sudarso PLTU Suralaya 8 Kel. Suralaya Kec.
Pulomerak Cilegon Banten 42439

Gambar 1.1 PETA LOKASI PLTU Banten 1 Suralaya OMU


1.5 Sistematika Penulisan
Berdasarkan dengan ketentuan pedoman penyusunan Laporan Kerja Magang,
maka laporan magang ini terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup masalah,
tujuan dan manfaat laporan kerja magang, rencana waktu dan tempat
pelaksanaan kerja magang serta sistematika penulisan laporan magang.
2. BAB II Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini menjelaskan uraian gambaran umum perusahaan tempat
dilakukannya kerja magang seperti sejarah singkat perusahaan, profil
umum perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
3. BAB III Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pada bab ini menjelaskan tentang rencana kegiatan selama kerja magang
dan pelaksanaan kegiatan kerja magang serta kendala yang dihadapi.
4. BAB IV Konsep Teori dan Penerapan
Pada bab ini menjelaskan tentang teori dan penerapan yang dilakukan.
5. BAB V Penutup
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang di dapat
dari kerja magang.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT. PLN
( PERSERO ) yang dahulunya bernama PLN Pembangkitan Tenaga Listrik pada
Jawa – Bali. Pada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973,
terjadi embargo minyak oleh negara – negara Arab terhadap Amerika Serikat dan
negara – negara industri lainnya dan disusul keputusan OPEC (organisasi negara –
negara pengekspor minyak) untuk menaikkan BBM lima kali lipat. Belajar dari
pengalaman, maka pemerintah mencari sumber energi pengganti BBM. Sehingga
salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan ke bahan bakar batubara.
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik
khususnya di pulau jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah serta untuk
meningkatkan pemanfaatan sumber energi primer dan di verifikasi sumber energi
primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka PLTU Suralaya dibangun dengan
menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama yang merupakan sumber
energi primer kelima disamping energi air, minyak bumi, dan panas bumi.
Sejarah berdirinya PT. Indonesia Power dimulai pada tahun 1990-an,
pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor
ketenagalistrikan. PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT.
PLN ( Persero ) yang dahulu bernama PLN Pembangkitan Jawa Bali ( PJB I ),
menjalankan bisnis utama dibidang pembangkitan tenaga listrik Jawa dan Bali serta
memasok sekitar 30 – 40% dari kebutuhan tenaga listrik Jawa – Bali. Diawali
dengan Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Kepres No. 37
tahun 1992, tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkitan –
pembangkitan listrik swasta, kemudian pada akhir tahun 1993 Menteri
Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar kebijakan (sasaran dan
kebijakan sub sektor ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang
restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.
Sebagai tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari perum
menjadi persero. Setahun kemudian, tepatnya 3 Oktober 1995, PLN (persero)
membentuk dua anak perusahaan dengan tujuan untuk memisahkan misi sosial dan
misi komersial dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT. Pembangkitan
Tenaga Listrik Jawa – Bali yang berpusat di Surabaya yang dikenal dengan nama
PT PLN PJB 1.
Pada 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima
manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahaan nama PLN PJB 1
menjadi PT. Indonesia Power. Perubahan ini merupakan upaya untuk menyikapi
persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai
persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
PT. Indonesia Power memiliki sejumlah unit pembangkit dan fasilitas –
fasilitas pendukungnya. Pembangkit – pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi
modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam jenis energi primer, air,
minyak bumi, batubara, gas alam dan sebagainya. Namun demikian, dari
pembangkit – pembangkit tersebut adapula pembangkit yang termasuk paling tua di
Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA
lainnya yang dibangun pada tahun 1920-a dan sampai sekarang masih beroperasi.
Dari sini dapat di panjang secara kesejarahan pada dasarnya usia PT. Indonesia
Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia.

2.2 Profil Umum Perusahaan

2.2.1 Visi dan Misi PT. Indonesia Power


1) Visi Perusahaan: Menjadikan perusahaan energi terbaik yang tumbuh
berkelanjutan.
2) Misi Perusahaan: Menyediakan solusi energi yang andal, inovatif, ramah
lingkungan, dan melampaui harapan pelanggan.

2.2.2 Logo PT. Indonesia Power


Logo PT. Indonesia Power dapat dilihat pada gambar 2.1:
Gambar 2.1 Logo PT. Indonesia Power
Makna Logo PT. Indonesia Power:
1. Karena nama yang kuat, Indonesia ditampilkan dengan huruf yang tegas dan
kuat Futura Book / Regular dan Futura Bold.
2. Aplikasi kilatan petir pada huruf ‘O’ melambangkan “TENAGA LISTRIK” yang
merupakan lingkup usaha utama perusahaan.
3. Titik/bulatan merah diujung kilatan petir adalah simbol perusahaan yang telah
digunakan sejak masih bernama PLN PJB. Titik ini adalah simbol yang
digunakan sebagian besar materi komunikasi perusahaan dengan simbol
kecil ini. Diharapkan identitas perusahaan dapat langsung terwakili.
4. Merah menunjukkan identitas yang kuat dan kokoh sebagai pemilik sumber
daya untuk memproduksi tenaga listrik, guna dimanfaatkan di Indonesia.
5. Biru menggambarkan sifat pintar dan bijaksana. Dengan aplikasi pada kata
“POWER” maka warna ini menunjukkan produk tenaga listrik yang dihasilkan
perusahaan memiliki ciri – ciri yaitu berteknologi tinggi, efisien, aman dan
ramah lingkungan.

2.3 Struktur Organisasi PT. Indonesia Power

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi


Gambar 2.3 Bagan Struktur Organisasi PLTU Banten 1 Suralaya

2.4 Deskripsi Tugas Pokok dan Fungsi


Fungsi utama PT. Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya adalah mengelola
jasa kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkitan tenaga listrik serta dapat
mengelola usaha lainnya yang berkaitan secara efektif dan efisien sesuai kontrak
kinerja yang ditetapkan oleh Direksi. Dimana masing – masing bidang memiliki tugas
pokok sebagai berikut:
A. Bidang Administrasi
1. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan Rencana Kerja dan
Anggaran Bagian Administrasi.
2. Melaksanakan analisi organisasi dan perencanaan SDM tahunan dan
pengadaan tenaga kerja.
3. Menyusun dan mengembangkan sistem prosedur dan basic
communication antara asset owner, asset manager, dan asset operator
terkait kegiatan Bagian Administrasi.
4. Menyusun dan mengelola perencanaan suksesi dan pengembangan
kompetensi karyawan.
5. Mengelola administrasi dan biaya kekaryawanan serta biaya administrasi
Unit Bisnis.
6. Mengelola internalisasi budaya perusahaan dan kepatuhan terhadap kode
etik dan code of conduct GCG perusahaan.
7. Mengelola kegiatan hubungan industrial, kesekretariatan, fasilitas dan
perijinan di Unit Bisnis.
8. Mengkordinir penyusunan, melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian target kinerja (Key Performance Indicators) karyawan.
9. Mengelola dan menganalisa anggaran, keuangan dan perpajakan Unit
Bisnis.
10. Berkordinasi dengan asset manager dalam mengelola kegiatan
administrasi Unit Bisnis.
11. Mengelola resiko dan kegiatan K3L bagian Administrasi.
12. Tugas – tugas lain yang diatur dalam perjanjian induk antara PT. PLN
(Persero) dengan perusahaan termasuk addendum.
B. Bidang engineering
1. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan Rencana Kerja dan
Anggaran Unit Bisnis dan Bagian Engineering.
2. Menyusun dan mengembangkan sistem prosedur tata Kelola manajemen
asset dan basic communication antara asset owner, asset manager, asset
operator terkait kegiatan engineering pembangkit.
3. Mengelola kegiatan reliability management dan efficiency management.
4. Mengelola sumber daya untuk kegiatan Reability yang melipuuti : Audit
(assessment) dan prioritas pemeliharaan peralatan unit pembangkit
Maintenance Priority Index (MPI) dan system Equipment Reability
Priorization (SERP), failure Mode and Analysis (FMEA), Root Couse
Failure Analysis (RCFA), Failure Defense Task (FDT), Task Execution.
5. Merekomendasikan kegiatan Task Execution (Continuous Improvement)
beserta Key Performance Indicators (KPI)-nya, serta melakukan evaluasi
implementasinya, meliputi : Perbaikan dan perbaikan berkelanjutan sistem
prosedur dan instruksi kerja pengelolaan jasa Operation & Maintenance
(O&M), Perubahan desain dari peralatan dan proses produksi, Perubahan
task preventive maintenance, task predictive dan proactive maintenance,
Perbaikkan kualitas dan kuantitas ketersediaan material kegiatan O&M,
Over haul cycle extension peralatan pembangkit termasuk analisis cost
benefit.
6. Mengelola kegiatan update data pemeliharaan peralatan pembangkitan
untuk keperluan Analisa keandalan peralatan lebih lanjut.
7. Mengelola kegiatan condition based maintenance peralatan utama,
mengevaluasi dan membuat work package program pemeliharaan serta
memberikan rekomendasi.
8. Melaksanakan kajian dan pelayanan teknis engineering penyelesaian
masalah pembangkit guna memenuhi kebutuhan sistem informasi
manajemen yang tepat, akurat serta real time sehingga menunjang
kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan serta pemantauan
kinerja unit pembangkitan.
9. Mengelola kontrak bisnis jasa O&M.
10. Mengawasi mutu barang dan jasa unit bisnis.
11. Mengelola kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja serta
kondisi pembangkit.
12. Mengelola sistem manajemen terpadu unit bisnis.
13. Membina dan mengelola knowledge management dan inovasi di unit
bisnis.
14. Mengkordinir kegiatan kajian dan pengelolaan risiko di unit bisnis.
15. Membina kompetensi engineering.
16. Mengelola resiko dan K3L di bagian engineering.
17. Tugas – tugas lain yang diatur dalam perjanjian induk antara PT. PLN
(persero) dengan perusahaan termasuk addendum.
18. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan Rencana Kerja dan
Anggaran Unit Bisnis dan Bagian Engineering.
19. Menyusun dan mengembangkan sistem prosedur tata Kelola manajemen
asset dan basic communication antara aseet owner, asset manajer, asset
operator terkait kegiatan engineering pembangkit.
20. Mengelola kegiatan reliability management dan efficiency manajement.
21. Mengelola sumber daya untuk kegiatan reliability yang meliputi : Audit
(assessment) dan prioritas pemeliharaan peralatan unit pembangkit (MPI
danSERP), Failure Mode and Analysis (FMEA), Root Couse Failure
Analysis (RCFA), Failure Defense Task (FDT), Task Execution.
22. Merekomendasikan kegiatan Task Execution (Continuous Improvement)
beserta KPI-nya serta melakukan evaluasi implementasinya, meliputi :
perbaikan dan perbaikan berkelanjutan sistem prosedur dan instruksi kerja
pengelolaan jasa O&M, perubahan desain dari peralatan dan proses
produksi, perubahan task preventive maintenance, task redictive dan
proactive maintenance, perbaikan kualitas dan kuantitas ketersediaan
material kegiatan O&M, Over haul cycle extension peralatan pembangkit,
Life extension peralatan pembangkit, Life extension peralatan pembangkit,
termasuk analisis cost benefit.
23. Mengelola kegiatan update data pemeliharaan peralatan pembangkitan
untuk keperluan Analisa keandalan peralatan lebih lanjut.
24. Mengelola kegiatan condition based maintenance peralatan utama,
mengevaluasi dan membuat work package program pemeliharaan serta
memberikan rekomendasi.
25. Melaksanakan kajian dan pelayanan teknis engineering penyelesaian
masalah pembangkit guna memenuhi kebutuhan sistem informasi
manajemen yang tepat, akurat serta real time sehingga menunjang
kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan serta pemantauan
kinerja unit pembangkitan.
26. Mengelola kontrak bisnis jasa O&M.
27. Mengawasi mutu barang dan jasa Unit Bisnis.
28. Mengelola kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja serta
kondisi pembangkit.
29. Mengelola Sistem Manajemen Terpadu Unit Bisnis.
30. Membina dan mengelola knowledge management dan inovasi di Unit
Bisnis.
31. Mengkordinir kegiatan kajian dan pengelolaan risiko di Unit Bisnis.
32. Membina Kompetensi Engineering.
33. Mengelola resiko dan K3L di bagian engineering.
34. Tugas – tugas lain yang diatur dalam perjanjian induk antara PT. PLN
(persero) dengan perusahaan termasuk addendum.

C. Bidang Operasi
1. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan Rencana Kerja dan
Anggaran Bagian Operasi tahunan dan jangka panjang.
2. Menyusun dan mengembangkan sistem prosedur tata Kelola manajement
asset dan basic communication antara asset owner, asset manager dan
asset operator terkait pengoperasian pembangkit, instalasi Pelabuhan,
instalasi bahan bakar, instalasi abu, alat berat. Laboratorium PLTU, K3
dan Lingkungan.
3. Mengelola sumber daya dan biaya operasi pada bagian operasi secara
efektif dan efisien.
4. Menyusun kebutuhan dan mengelola inventory (kualitas dan kuantitas)
energi primer.
5. Merencanakan, Menyusun jadwal, dan mengendalikan kegiatan
pengoperasian pembangkit, instalasi bahan bakar, instalasi abu, instalasi
pelabuhan, alat berat, dan laboratorium PLTU untuk menjamin pencapaian
standar dan peningkatan keandalan dan efisiensi bagian operasi.
6. Mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksekusi pengoperasian
pembangkit, instalasi bahan bakar dan instalasi abu (coal dan ash
handling).
7. Merencanakan, mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan kegiatan
K3 dan lingkungan di Unit Bisnis.
8. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan kegiatan analisis kimia,
pemantauan dan pengelolaan kualitas lingkungan dan laboratorium unit
pembangkit.
9. Membina kompetensi pengoperasian pembangkit, instalasi bahan bakar,
instalasi abu, instalasi Pelabuhan, alat berat dan laboratorium PLTU.
10. Mengelola resiko dan K3L Bagian Operasi.
11. Melakukan rekomendasi kegiatan Task Execution (Continuous
Improvement) Bagian Operasi.

D. Bidang Pemeliharaan
1. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan Rencana Kerja dan
Anggaran Bagian Pemeliharaan tahunan dan jangka panjang.
2. Menyusun dan mengembangkan sistem prosedur tata Kelola manajemen
asset dan basic communication antara asset owner, asset manager, dan
asset operator terkait kegiatan pemeliharaan peralatan pembangkit,
instalasi Pelabuhan, instalasi bahan bakar, instalasi abu, alat berat,
bengkel, dan sipil.
3. Mengelola sumber daya dan biaya pada bagian pemeliharaan secara
efektif dan efisien.
4. Merencanakan, Menyusun jadwal, menganalisa kebutuhan dan
mengendalikan kegiatan pemeliharaan mesin – mesin pembangkit,
instalasi bahan bakar dan instalasi abu (coal dan ash handling), instalasi
Pelabuhan, alat berat, bengkel dan sipil untuk menjamin pencapaian
standar dan peningkatan keandalan dan efisiensi Bagian Pemeliharaan.
5. Merencanakan dan menganalisa penyiapan kebutuhan pemeliharaan
outage secara optimal.
6. Mengembangkan database inventory, daftar riwayat dan realisasi
pemeliharaan unit pembangkit.
7. Merencanakan, memonitor dan mengendalikan rencana stok material
cadang, kebutuhan pengadaan material, yang paling ekonomis dengan
menerapkan sistem inventory control dan manajemen material secara
baik.
8. Membuat laporan mengenai hasil inspeksi unit pembangkit, realisasi fisik
program pemeliharaan, serta realisasi pemakaian anggaran pemeliharaan
dan investasi untuk dijadikan bahan evaluasi bagi peningkatan kualitas
pemeliharaan dan PT. imalisasi biaya pemeliharaan pada tahun – tahun
mendatang.
9. Membina kompetensi sumber daya manusia Bagian Pemeliharaan.
10. Melaksanakan rekomendasi sumber daya manusia Bagian Pemeliharaan.
11. Tugas – tugas lain yang diatur dalam perjanjian antara PT. PLN (persero)
dengan perusahaan termasuk addendum.

E. Bidang Energi Primer


1. Melakukan penyediaan dan pengelolaan batubara secara kualitas
maupun kuantitas.
2. Melakukan pengelolaan limbah abu hasil pembakaran batubara untuk
mencegah pencemaran lingkungan.
3. Memelihara peralatan di area coal ash handling yang dapat menunjang
penyediaan batubara secara kualitas maupun kuantitas.
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Rencana Kegiatan


3.1.1 Rencana Kegiatan Internship
Adapun rencana kegiatan magang yang dilaksanakan oleh penulis di PLN Indonesia
Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU adalah

Gambar 3.1 Flow Chart Rencana Kegiatan


Kegiatan kerja magang yang dilaksanakan oleh penulis sudah terangkum dalam
gambar 3.1. Agar mudah untuk dimengerti, berikut penjelasan terkait Gambar 3.1 :
1. Mengisi form surat permohonan kerja magang
Rencana kegiatan yang pertama adalah mengisi formular surat permohonan
kerja magang yang diterbitkan oleh pisak administrasi jurusan/program studi
S1 Teknik Mesin IT-PLN Jakarta.
2. Pengajuan surat permohonan kerja magang
Setelah mendapatkan surat permohonan kerja magang dari pihak
administrasi jurusan/program studi, maka penulis segera mengajukan surat
permohonan tersebut ke pihak PLN Indonesia Power PLTU Banten 1
Suralaya OMU.
3. Menerima balasan surat permohonan kerja magang
Jika surat permohonan kerja magang yang di ajukan diterima, maka penulis
akan menerima surat balasan dari pihak PLN Indonesia Power PLTU Banten
1 Suralaya OMU yang disampaikan melalui pihak IT-PLN Jakarta,
administrasi jurusan/program studi ataupun langsung diberikan kepada
peserta kerja magang.
4. Pelaksanaan kerja magang selama 5 bulan di perusahaan
Setelah mendapatkan informasi terkait tanggal dimulainya kegiatan kerja
magang dari surat balasan oleh perusahaan yaitu, tanggal 1 september 2022
maka dari itu penulis melaksanakan kegiatan kerja magang selama 5 bulan
dan berakhir tanggal 31 Januari 2023.
5. Penulisan laporan kerja magang
Penulisan dan penyusunan laporan kerja magang dibuat oleh penulis dan
sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu pada pembimbing lapangan kerja
magang.
6. Bimbingan dengan dosen pembimbing magang
Saat sudah dalam tahap penyusunan laporan, penulis melakukan bimbingan
dengan dosen pembimbing magang untuk mengoreksi dan merevisi jika ada
kekeliruan.
7. Pengumpulan laporan kerja magang/siding magang
Setelah penyusunan laporan kerja magang dianggap selesai, maka penulis
mengumpulkan laporan tersebut sebagai syarat untuk melaksanakan sidang
magang.
3.1.2 Lokasi Kegiatan Internship
Lokasi kegiatan Internship dilaksanakan di PT. Indonesia Power PLTU Banten 1
Suralaya OMU Jl. Yos Sudarso PLTU Suralaya 8 Kel. Suralaya Kec. Pulomerak
Cilegon Banten 42439.

Gambar 3.2 Peta Lokasi PLTU Banten 1 Suralaya OMU


3.1.3 Waktu Kegiatan Internship
Kegiatan kerja magang dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai sejak tanggal 1
September 2022 hingga 31 Januari 2023. Dalam kerja magang, penulis ditempatkan
pada Divisi Pemeliharaan Mesin, Divisi Operasi dan Divisi Efisiensi. Waktu kerja
magang senin – jumat yaitu pukul 07.00 s.d. 16.00 WIB.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


3.2.1 Bidang Kerja

3.2.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kegiatan kerja magang yang ada di PT. Indonesia Power PLTU
Banten 1 Suralaya OMU sebagai berikut :
1. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di PT. Indonesia Power PLTU
Banten 1 Suralaya OMU.
2. Harus berpakaian rapih dan sopan.
3. Memakai pakaian kerja lapangan.
4. Tidak diperkenankan berambut gondrong (Pria)
5. Tidak diperkenankan memakai sandal.
6. Harus memakai ID Card yang telah disediakan oleh PT. Indonesia Power
PLTU Banten 1 Suralaya OMU.
7. Dilarang merokok, memakai narkoba, minuman keras dan membawa senjata
tajam di area instalasi PT. Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU.
8. Wajib memakai peralatan keselamatan kerja dan apabila disebabkan
kelalaian siswa magang, tidak menjadi tanggung jawab instalasi PT.
Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya OMU.
9. Tidak diperkenankan membuat tingkah laku yang berbahaya di area instalasi
pembangkit.
10. Harus mengikuti instruksi pembimbing lapangan.
11. Waktu praktik kerja lapangan senin – jumat yaitu pukul 07.00 s.d. 16.00 WIB.
12. Mengisi absensi di Pos Utama setiap masuk dan pulang kerja magang.

3.2.3 Log Book Kegiatan


Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai laporan setiap kegiatan yang
dilakukan oleh penulis dalam bentuk log book.

Nama Mahasiswa : M Rizky Saputra


NIM : 2019-12-034
Program Studi : S1 – Teknik Mesin
Jenjang : Sarjana
Fakultas : Teknologi Bisnis dan Energi
Pembimbing Magang Program Studi : Ir. Sudirmanto, M.M.

No. Tanggal Kegiatan Bukti Dokumen


1. Kamis, 1 - Melapor ke Unit
September Penempatan Magang
2022 (HRD)
- Pembekalan Materi
dari IP UNIT 8
Suralaya OMU
mengenai K3.
- Perkenalan dengan
mentor
Jum’at, 2 - Mengikuti Technical
September Meeting untuk
2022 membahas Work
Order.
- Pembekalan materi
tentang Demin Plant
dan Multi Effect
Distillation.
Preventif Maintenance
Turbin.
Senin, 5 - Mengikuti Technical
September Meeting untuk
2022 membahas Work
Order.
- Pengenalan Struktural
mekanik pemeliharaan
mesin.
- Pembekalan materi
tentang WTP, WWTP
dan MED.
3.2.4 Kendala yang dihadapi selama melaksanakan Kerja Magang
Selama pelaksanaan kegiatan kerja magang di PT. Indonesia Power PLTU Banten 1
Suralaya OMU, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh penulis antara lain :
1. Untuk minggu – minggu awal penulis masih menyesuaikan dengan
lingkungan dimana penulis melaksanakan kerja magang.
2. Penulis juga masih mencoba beradaptasi dari yang awalnya seorang
mahasiswa menjadi pelaku dunia kerja yang sebenarnya.
3. Pengecekan pada kondisi ruang tertutup menyebabkan tidak adanya
pencahayaan sehingga ruangan menjadi gelap, terdapat beberapa lampu
penerangan namun masih kurang.
4. Pada saat pengecekan penulis sudah menggunakan masker karena area
pengecekan berada pada banyak debu seperti debu fly ash, bottom ash dan
batubara. Karena penulis mengenakan masker standar untuk rumah sakit
sehingga kurang dapat menangkap abu dengan debu ukuran kecil. Hal ini
dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan paru – paru.

3.2.5 Solusi yang dihadapi selama Kerja Magang


Atas dasar kendala – kendala yang dihadapi di atas, dapat diselesaikan dengan cara
antara lain :
1. Penulis harus bisa membaur dan berkordinasi dengan rekan – rekan kerja
lain.
2. Pengalaman dari pembimbing lapangan/mentor sangat membantu penulis
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
3. Solusi yang harus dilakukan yaitu setiap kali melakukan pengecekan harus
membawa lampu senter.
4. Solusinya harus mengenakan masker dengan lapisan yang cukup tebal agar
debu tidak sampai terhirup oleh alat pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai