Disusun Oleh :
ALI SUDRAJAT
161020350023
Disusun Oleh :
ALI SUDRAJAT
161010350119
2020
i
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI
NIM : 161020350023
Fakultas : Teknik
Ali sudrajat
NIM.161020350023
ii
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Di
PEMELIHARAAN DIESEL HYDRANT
JL.Gading Serpong Boulevard Kav. M5 No. 21, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua,
Tangerang, Banten 15810
Disusun Oleh :
Ali sudrajat
161020350023
Menyutujui
iii
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Di
PEMELIHARAAN DIESEL HYDRANT
JL.Gading Serpong Boulevard Kav. M5 No. 21, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua,
Tangerang, Banten 15810
Disusun Oleh :
Ali sudrajat
161020350023
Menyutujui
iv
CURICULUM VITAE
Personal Details
Gender :Male
Natonality : Indonesia
MaritalStatus : Nikah
Religion : Islam
PhoneMobile : 087788014436
E-Mail : alisudrajat484@yahoo.co.id
Educational Background
Working Experience
v
PERMOHONAN MAGANG
vi
KONMASI PERMOHONAN MAGANG
vii
LEMBAR PENILAIAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tidak lupa panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan praktek kerja industri dengan sebaik-baiknya. Penulisan laporan prakrek
kerja lapangan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Strata 1 Universitas Pamulang Tangrang Selatan Jurusan
Teknik Mesin.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek lapangan ini penulis banyak
menerima masukan, bantuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat. pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini dari
awal hingga akhir selesai laporan ini, baik moril maupun materil terutama kepada:
1. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Orang Tua, kekasih ku
yang telah memberikan doa tulus, semangat serta kasih sayang tak
terbatas.
2. Bapak Dr(H.C.) H. Darsono selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
mendirikan Universitas Pamulang.sehingga kami dapat meneruskan
pendidikan Strata-1
3. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.
4. Bapak Dr. Ir. Djuhana, M.Si selaku ketua Jurusan Program Teknik mesin
Universitas Pamulang.
5. Bapak Ir. Sunardi M.T selaku Dosen Pembimbing dalam menyusun
Laporan Kerja Praktek.
6. Bapak John Kurniawan selaku Direktur Cabang PT.Bersatu Jaya Pratam
yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan kerja
praktek di Gudung Unity Building.
7. Bapak John Alexander. Selaku HRD Manager dan pembimbing praktek
kerja lapangan di PT. Bersatu jaya Pratama.
Dalam kesempatan ini, penulis mohon maaf jika ada kesalahan serta
kekurangan dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Dengan segala kelapangan
ix
dan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya memberikan saran-saran serta
kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan juga bagi pihak Universitas Pamulang
sebagai bahan masukan dan kemajuan Universitas Pamulang dimasa yang akan
datang.
MOTTO
x
ABSTRAK
Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang
berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan
pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu
engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar
sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik.
Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin
berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan
kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan statis ) dan
rotor (kumparan berputar).
ABSTRACT
Genset or stands for generator set is a device that functions to produce electrical
power. Referred to as a generator set with the understanding is a set of equipment
combined from two different devices, namely engine and generator or alternator.
Engine as a rotating device while the generator or alternator as a power
generation device. The engine can be a diesel engine or diesel engine, while the
generator or alternator is a copper coil or coil consisting of a stator (static coil)
and rotor (rotating coil).
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................................
i
Surat Pernyataan Karya Sendiri....................................................................................
ii
Lembar Pengesahan I Kuliah Kerja Praktek.................................................................
iii
Lembar Pengesahan II Kuliah Kerja Praktek...............................................................
iv
Daftar Riwayat Hidup...................................................................................................
v
xii
1.3. Manfaat...........................................................................................................
2
1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................................
3
1.5. Rumusan Masalah..........................................................................................
3
1.6. Batasan Masalah.............................................................................................
3
xiii
3.1. Konsep Dasar Mesin Diesel...........................................................................
12
3.2. Bagian – Bagian pada Genset (Generator Set)...............................................
14
3.3. Mesin yang digunakan pada Genset...............................................................
19
3.4. Cara Kerja Mesin Genset...............................................................................
21
3.5. Mesin Diesel Genset Stator.............................................................................21
3.6. Sistem Starting Mesin Diesel..........................................................................25
3.7. Faktor Penting Pada Genset Dan Komponen Bantu......................................
26
3.8. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)......
28
3.9. Pemeliharaan Dan Perawatan Genset..............................................................31
BAB V : PENUTUP.....................................................................................................43
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................43
5.2 Saran.................................................................................................................43
Daftar Pustaka...............................................................................................................44
xiv
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Struktur Organisani dan Managemen.......................................................8
Gambar 2.2Gedung Utama...........................................................................................9
Gambar 2.3Ruangan Utama.2......................................................................................9
Gambar 2.4Ruangan.3..................................................................................................10
Gambar 2.5 Gedung.4...................................................................................................11
Gambar 3.1 Mesin Diesel.............................................................................................12
Gambar 3.2 Sistem Pelumasan.....................................................................................15
Gambar 3.3 Sistem Bahan Bakar..................................................................................16
Gambar 3.4 Generator Berkatup dalam.......................................................................19
Gambar 3.5 Compression Innition Engini....................................................................23
Gambar 3.6 Spark Ignition Engine...............................................................................24
Gambar 3.9 Panel Acos................................................................................................29
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Maka salah satu perwujudan usaha untuk menunjang hal tersebut adalah dengan
mengadakan ”Kerja Praktek ” Dimana dalam kerja praktek kami sebagai mahasiswa
diharapkan dapat mengenal lebih jauh aplikasi-aplikasi disiplin ilmu yang telah
dipelajari, yang tentu lebih kompleks dan nyata, pada tempat melakukan kerja praktek.
1
2
Harapan kami semoga kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak terkait baik industri maupun kami sebagai mahasiswa itu sendiri dalam
menghasilkan tenaga kerja profesional di bidangnya, khususnya di bidang pemesina
1.3 Manfaat
A. Dengan dilaksanakan kegiatan kerja praktek ini penulis berharap hasil dari kerja
praktek ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kedepannya.
B. Kerja Praktek ini akan memberikan bagaimana seharusnya cara kerja
dilapangan kerja sesungguhnya karena kerja praktek ini dilakukan di perusahaan
besar berstandar Internasional.
C. Bagi perusahaan kesempatan yg diberikan kepada mahasiswa untuk melakukan
kegiatan kerja praktek ini akan sangat membantu dalam mendidik SDM agar
standar pengetahuan dan pekerjaan lebih meningkat.
D. Untuk Universitas Pamulang bermanfaat karena secara langsung akan menjalin
kerja sama dalam membangun SDM yang baik dan meningkatkan standar mutu.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menyajikan tentang latar belakang dalam penulisan laporan
kerja praktik untuk memenuhi pembelajaran di Universitas Pamulang
khususnya pada prodi S1 Teknik Mesin, tujuan praktik kerja lapangan, ruang
lingkup bahasan dan sistematika laporan.
BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan tinjuan umum perusahaan PT. Beratu Jaya Pratama dari
mulai sejarah singkat perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan, struktur
organisasi, dan fasilitas perusahaan.
BAB III : KONSEP DASAR GENSET (Generator Set)
Bab ini berisi tentang pengenalan komponen-komponen pada Genset
(Generator Set)
BAB IV : KEGIATAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN
Bab hal penting dalam pengoprasian Genset
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sebagai pengguna genset ada baiknya kita harus merawat dan maintanance
genset secara berkala. Genset yang tidak di rawat secara rutin dan teratur bisa
mengakibatkan kerusakan dan bisa bisa tdak dapat di pakai kembali. Pada Gedung
Unity Building sendiri terdaapat 1 unit genset yang berkapasitas 800KVA dan
mempunyai daya output 800 KVA. Untuk mencegah hal ini, perawatan genset pada
Gedung Unity Buillding ini sangat diperlukan. Meskipun pemeriksaan komponennya
biasanya di kerjakan oleh teknisi dari pihak genset itu sendiri, tak ada salahnya untuk
mengetahui komponen mana saja yg harus di beri perhatian khusus oleh maintanance
genset.
Untuk mengoptimalkan umur genset ada beberapa hal pokok yang harus menjadi
perhatian serius. Ada pun langkah perawatannya nya adalah: Pastikan oli mesin yang
anda gunakan sesuai dengan kapasitas mesin;
1) tambahkan jika oli kurang dan ganti jika suda cukup lama digunakan;
2) Pastikan oli yang anda gunakan adalah oli dengan kualitas yang baik;
Pemanasan mesin dibutuhkan bagi genset, dengan jangka waktu dari jenis
genset tersebut. Misalnya genset dengan stater elektrik membutuhkan pemanasan mesin
paling tidak satu minggu sekali. Ini di karenakan genset menggunakan aki yang
membutuhkan pengisian yang konsisten. Terlalu lama tidak menghidupkan genset akan
menyebabkan aki kosong.
Untuk memperpanjang umur generator, gunakan generator dalam kapasitas
continous bukan kapasitas maksimumnya. Misalkan generator dengan current 2,0 KVA
dan Max.current 2,2 KVA sebaiknya di gunakan dalam kapasitas maksimal 2,0 KVA.
Gunakan generator dengan pemberian beban bertahap. Jangan beban tinggi dalam suatu
masa yang sama.
2.2 Visi dan Misi PT. Bersatu Jaya Pratama
2.2.1 Visi
Menjadikan pengembang dan pengelola Property terkemuka yang
bertaraf internasional.
6
2.2.2 Misi
Unity
Safety
Transformation
Active
Berperan serta dan berdaya juang tinggi dalam pengembangan
Perusahaan dan masyarakat.
Innovative
Mengoptimalkan kreativitas untuk menghasilkan inovasi.
Noble
7
Menjunjung integritas, moral dan nilai luhur dalam semua aspek pekerjaan
1. Building Manager
2. RSH Manager
3. Apertemen Manager
4. Staff Support Managar
5. Staff Oprasional Control
6. Staff Marketing Sales dan Support
8
PT. Bersatu Jaya Pratama terus memposisikan diri sebagai perusahaan penyedia jasa
properti dan gedung pernikahan kegiatan usaha utama dan kegiatan lainya yang
dilakukan oleh BussinesUnit (BU).Area layanan 8 Lantai
A. Kegiatan Utama
B. Kegiatan Lainya
Terdiri dari jasa konsultan dan tenaga profesional, pelatihan dan penyediaan
tenaga ahli dibidang perawatan rangka mesin gedung, dan jasa lainya seperti
perawatan exkalator dan lainnya.
Tenaga kerja yang bekerjadi PT. Bersatu Jaya Pratama berjumlah 30 pegawai
ahli dan berpengalaman.Setiap mekanik yang bekerja di unity memiliki keterampilan
dan keahlian Mekanik dan pekerjaan yang mereka lakukan di setiap
b) Lantai 2
Semua fasilitas tersebut semau ada di dalam gedung yang di kelola olah
engenering-engenering handal dalam melakukan pekerjaan maupun pelayanan yang
baik sesuai Sop gedung didalam gedung tersebut masih banyak terdapat ruangan
prioritas yang sangat bagus dan nyaman untuk kerja atau rapat tertentu.
2.7.1 Egineering
Berfungsi sebagai sumber daya manusia yang ber beran sangat penting untuk ke
layakan prosedur kerja dan perbaikan gedung itu sendiri.
2.7.2 Gedung
Gedung mulai di gunakan pada Tahun 2015 sampai saat ini sudah sangan
berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan di erra modern saat ini.
Fasilitas ini merupakan pusat kelistrikan yang memuat peralatan utama yang
diperlukan sebagai electric power source seperti generator . 800 kva untuk menunjang
kebutuhan didalam oprasional gedung.
BAB III
KONSEP DASAR GENSET
(Generator Set)
Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor
pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan
magnet yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan
menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz .Arus listrik yang dihasilkan oleh
generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua kutub generatornya.
sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau
dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah
VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P
(daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.Genset
dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine
yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan
bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin
premium.Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin
14
biasa diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum
800.000 VA atau 800 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar
diaplikasikan pada genset berkapasitas > 800kVA.
Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada
engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu
tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain itu
untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin
(gasoline).
Pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang
dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari
kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol
atau sering kita kenal sebagai Arde atauGround. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk
dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan tiga kali kapasitas
genset 1 phase. Pada sistem kelistrikan PLN, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk
aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220 Vol
Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran yang
memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang
sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus
ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau
negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan
frekuensi 60 Hz.
1. Sistem Pelumasan
3. Sistem Pendingin
3.2. 1 Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan
untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-
tabung silinder diberi minyak pelumas.
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat
kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-
ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle
penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai
pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing
ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung-tabung silinder
Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian
kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian
dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
4. Pipa hisap
6. Bypass-untuk pendingin
9. Pipa pembagi
14. Piston
16. Ayunan
20 .Saluran pengembalian
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan
bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati
atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan
sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan
17
bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala
silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam
ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil
(biasa juga disebut dengan proses pengkabutan).Di dalam udara yang panas
akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam keadaan bintik-bintik halus
(kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar
dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang
kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot dikembalikan
kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar.
panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat
pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.
Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang
telahdipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam
pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan
kipas (pendinginan dengan sirkuit).
1. Endpanel N.D.E
2. AVR
3. Side Panel
7. Varistor
16. Fan
19
Mesin Diesel
Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum di jumpai dimana-
mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan sebagai mesin genset memiliki rentan
daya yang luas. Mulai dari kapasitas output 5kw/5,000 Watt hingga 2 MW/2,000,000
Watt. Mesin diesel yang digunakan sebagai mesin pembangkit semacam ini memiliki
beragam spesifikasi teknis dan pengembangan jumlah silindernya muali dari 2 silinder
hingga 16 silinder. Aik memiliki konfigurasi segaris,boxer maupun V-Type.
Mesin Gas
Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas sebagai sumber daya
konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil pemikiran manusia modern yang menyadari
bahwa ketersediaan bahan bakar minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin
menipis. Sehingga untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar, yaitu GAS.
Gas yang digunakan merupakan hasil olahan dari gas bumi. Baik yang diolah menjadi
LPG (Liquid Petroleum Gas), maupun CNG (Compressed Natural Gas).
Genset dengan mesin gas sudah banyak diaplikasikan baik sebagai genset rumah
tangga yang menggunakan bahan bakar LPG sehingga mudah didapat. Maupun genset
untuk industri yang menggunakan CNG. Untuk bisa mendapatkan fasilitas CNG,
pengguna harus membangun sebuah infrastruktur pipa gas yang mendistribusikan gas
tersebut sebagai sumber bahan bakarnya. Investasinya tidak murah. Namun untuk
pemakaian jangka panjang diatas 10 tahun, alternatif ini perlu dipertimbangkan.
21
Mesin Turbin
Tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin sekarang kita paham
kenapa di belanda banyak di temukan kincir angin. Kincir angin yang banyak itu masing
masing digunakan untuk memutar mesin. Hasil putarannya disalurkan ke sebuah turbin
yang enghasilkan putaran untuk generator. Ujung ujungnya generator tersebut kembali
menghasilkan listrik. Begitu juga demikian turbin yang lainnya.
Genset (Generating Set Supply) bekerja 10 detik ketika listrik padam, 10 detik
sesudahnya tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa nyala kembali. Cara
kerja generator genset yang memberikan supply listrik setelah 20 detik ini ditopang oleh
AVR (Automatic Voltage Regulator). Di dalam AVR, ada Mutual Reactor (MT) yaitu
semacam trafo jenis CT (Current Transformer) yang menghasilkan arus listrik
berdasarkan besaran arus beban yang melaluinya (secara rangkaian seri). Arus listrik
yang dihasilkan ini digunakan untuk memperkuat medan magnet pada belitan rotor.
Sehingga untuk beban yang besar, arus yang dihasilkan juga besar (rumus: V=IxR,
dimana Vp/Vs=Ip/Vp dan P=IxV).
Namun untuk menjaga kestabilan AVR tidak hanya dengan AVR saja, genset
juga dilengkapi System Governor untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power
Momentum)nya sehingga bisa dihasilkan frekuensi putaran yang stabil pada saat ada
atau tidak ada beban, hal ini bisa dilakukan dengan mengatur supply BBM.
3.5 Mesin Diesel Generator Set
Suatu mesin diesel generator set terdiri dari:
1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel (dalam bahasa
inggris disebut diesel engine)
2. Generator
3. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
4. Baterai dan Battery Charger
5. Panel ACOS (Automatic Change Over Switch)
6. Pengaman untuk Peralatan
7. Perlengkapan Instalasi Tenaga
22
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan
motor bakar, ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya (energi panas).
Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan generator
dalam satu poros (poros dari mesin diesel dikopel dengan poros generator).
Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak
yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak
dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah
23
menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi
poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak
pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar
terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi
(spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan
temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai
temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka
motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin
disebut spark ignition engine.
Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3
bagian, yaitu:
maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat
diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi
dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu.
26
Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt,
yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger
dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
Selain itu komponen pendukung lain ganset adalah PKG (Panel Kontrol
Genset) dalam PKG ini ada berbagai komponen penting diantaranya :
- Sensing yaitu MCB 3 phasa yang terdiri dari 3 buah MCB1 phasa, fungsinya
untuk mengetes/ uji coba seolah-olah tidak ada arus PLN atau sumber lain
yang menyuplai ke beban, denga cara menurunkan 3 MCB itu secara
bersamaan.
- Indikator RST yaitu lampu untuk mengetahui apabila genset mengeluarkan
arus R, S, T, maka lampu indikasi akan menyala semua, bila ada yang mati
kemungkinan lampu putus atau genset mengalami kerusakan.
- Ampere, Voltage, Frekuensi, Cos Q Meter untuk mengukur penggunaan
sesuai dengan nama (misal: ampere meter untuk mengetahui empere yang
digunakan), biasanya PKG dahulu alat ukur tersebut terpisah dan bersistem
analog akan tetapi untuk sekarang sudah terpasang jadi satu dan berbentuk
digital.
- Selektor Switch Manual Auto Geno digunakan untuk menyalakan genset
secara otomatis atau manual.
- Selektor Switch Manual Auto Breaker Untuk menyalakan Breaker secara
manual atau otomatis.
- Selektor Switch Sinkron untuk memilih generator yang akan disingkron
(disamakan tegangan, frekuensi antar genset)
- AMF (Automatic Mains Failure) yaitu alat untuk mematikan genset secara
otomatis bila terjadi kerusakan pada genset biasanya terdapat indikator
kerusakan seperti hight voltage, dll. Alat ini juga dapat sebagai kontrol operasi
genset baik secara manual atau pun otomatis.
- Selektor Switch Frekuensi alat ini terhubung dengan gouvenor yang fungsinya
menambah/ mengurangi kecepatan rotasi genset sehingga frekuensi tercapai
(antara 50-51).
- Voltage Seting untuk mengeset voltase yang diinginkan, dan apabila kurang
bisa ditambah begitu sebaliknya melalui alat ini.
28
- Selektor Switch VSS untuk memilih tegangan yang terbaca, misal R-S, S-T,
T-R, atau R-N, S-N, T-N.
- Push Button On/ Off untuk meyalakan breaker secara manual.
- Breker Utama biasanya sudah menggunakan ACB (Air Circuit Breaker) yaitu
breaker dengan motorize pendorong berhidrolik udara, sebenarnya motorize
ada yang menggunakan langsung listrik akan tetapi jika motorized rusak atau
listrik terputus maka braker tidak dapat dinyalakan, berbeda dengan ACB
walaupun juga menggunakan listrik akan tetapi jika terdapat masalah pada
breker masih dapat dipompa untuk menghasilkan angin sehingga motorize
masih bisa bekerja. Dan yang digunakan type UVT (Under Voltage Trip)
yaitu apabila voltase yang keluar dari genset tidak sesuai dengan setingan
maka breker akan turun.
3.8 AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
AMF merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan
keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer Circuit
Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan
(genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja
secara bersama-sama.
3.8.1 Cara Kerja AMF dan ATS
Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat
dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai
utama.AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur
catu daya cadangan (genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai
utama dari PLN mati dan memutuskan genset jika suplai utama dari PLN hidup
lagi.
3.8.2 Baterai (baterry dan accu)
Battery merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi energi
listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah
logam/ konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan maka akan bereaksi
secara kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua konduktor
tersebut. Proses pengisian battery dilakukan dengan cara mengalirkan arus
melalui sel-sel dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam proses
pengosongan sehingga sel akan dikembalikan dalam keadaan semula. Battery
29
yang digunakan pada sistem otomatis GenSet berfungsi sebagai sumber arus .
1. Off
2. Automatic
3. Trial service
4. Manual starting
5. Manual stoping
30
6. Signal Test
7. Horn Off
8. Release
9. Start
12. Supervision On
Pentanahan (grounding)
Sekering
Berungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan
hubung singkat Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada
waktu tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yang dapat
meleburkan suatu sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut faktor
peleburan berkisar 1 hingga 1,5.
terlindung dari hujan dan aliran udara tidak mengarah ke dalam ruangan.
Penempatan ini juga sebaiknya menggunakan system /grounding/ untuk
system listrik di rumah, sehingga kelebihan arus listrik yang ditimbulkan
medan magnet dapat tersalurkan ke tanah dan menghindari terjadinya
sengatan listrik.
Kedua, usahakan untuk tidak menggunakan genset gas melebihi
kapasitasnya dan biasakan menghidupkan barang elektronik yang
memerlukan daya listrik paling besar terlebih dahulu.
Ketiga, perawatan genset gas secara langsung akan berpengaruh pada
kinerja genset. Jika setiap komponen genset dirawat dan dijaga
kondisinya, maka kinerjanya menjadi lebih baik serta memberi keamanan
selama proses bekerja. Itu sebabnya, selain dibersihkan secara berkala,
periksalah volume oil, air radiator, dan tangki bahan bakar secara teratur
dan melakukanpenggantian dengan rutin. Dianjurkan juga untuk
menyalakan genset diesel setiap minggu sekali tanpa diberi beban untuk
sirkulasi oli sehingga seluruh komponen genset diesel lebih tahan lama.
Kencangkanlah baut-baut genset jika ada yang kendur dan lakukan service
tenaga ahli.
33
BAB IV
• Pada genset 400kVA putar manual hendel motoris COS dan hubungan beban
dengan sumber listrik utama kembali normal.
• Jika masalah yang terjadi diikuti dengan adanya indikator kesalahan (error)
pada modul AMF-ATS, tekan tombol “MANUAL” pada modul AMFATS,
kemudian tekan tombol “AUTO” pada modul hingga sistem otomatis AMF-
ATS kembali bekerja normal.
• Apabila langkah-langkah telah dilakukan namun sistem otomatis masih belum
bekerja normal, segera hubungi vendor untuk dilakukan perbaikan segera.
b) Gangguan saat sumber listrik utama (PLN) mati
Hal lain yang mungkin terjadi adalah sistem otomatis AMF-ATS tidak bekerja
baik saat sumber listrik utama padam, akibatnya tidak ada suplai listrik sama
sekali baik dari sumber listrik utama ataupun sumber listrik cadangan (genset),
padahal seharusnya sistem otomatis bekerja dan mengaktifkan genset jika sumber
listrik utama padam.Cara mengatasinya sama dengan cara mengatasi gangguan
pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level
yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
3. Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi
yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
4. Pengecekan persediaan bahan bakar
Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk
beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada
pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari
tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari
setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar
kembali.
5. Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran
lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower
untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan
bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
6. Pembersihan ruang genset
Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk
menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang
genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
7. Running test genset selama 15 menit
Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan
untuk menjaga
atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika
ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada
pada level antara garis Low dan Full.
3. Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap
proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih
(overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi
kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada
pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang. Kondisi V-belt yg
ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya antara 9.5mm sampai
12.7mm, jika memakai alat pengukur maka defleksinya antara 360Nm sampai
490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik VBelt juga dilihat apakah masih bagus
atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian jika ditemukan
tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.
4. Pengecekan control indicator genset
Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada
genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-
parameter tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua
indikator dan parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara
normal. Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan
ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.
5. Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modulmodul
dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat
sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja
baik.
BAB V
PENUTUP
5.1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri
dalam pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi
ideal agar genset dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik
yang optimal.
2. Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus
dilakukan.
3. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai
petunjuk pada buku manual genset.
4. Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi
kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-
ATS otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik
utama, mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber
daya listrik genset.
5.2 SARAN
Setelah melihat dan mengikuti proses kerja praktek dalam melakukan perawatan
genset ini maka penulis mempunyai masukan atau saran sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA