Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN DIESEL HYDRANT


DI
PT.BERSATU JAYA PRATAMA

Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah kerja praktek


pada Program Strata Satu (S1) program Studi Teknik Mesin

Disusun Oleh :
ALI SUDRAJAT
161020350023

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2020
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMELIHARAAN DIESEL HYDRANT

Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah kerja praktek


pada Program Strata Satu (S1) program Studi Teknik Mesin

Disusun Oleh :
ALI SUDRAJAT
161010350119

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN

2020

i
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Ali sudrajat

NIM : 161020350023

Program Studi : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan kerja praktek ini benar-benar


merupakan hasil karya sendiri, asli, dan bebas dari penipuan terhadap karya orang
lain, dan tulisan orang lain ditunjuk sesuai dengan cara penulisan karya ilmiah
yang berlaku.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa dalam laporan
kerja praktek ini terkandung ciri-ciri plagiat dan bentuk peniruan lain yang di
anggap telah melanggar peraturan dalam dunia pendidikan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

tangrang, 09 April 2020

Ali sudrajat
NIM.161020350023

ii
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Di
PEMELIHARAAN DIESEL HYDRANT
JL.Gading Serpong Boulevard Kav. M5 No. 21, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua,
Tangerang, Banten 15810

Kerja Praktek ini Diajukan untuk memnuhi persyaratan kurikulum

Sarjana Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Teknik Mesin

Disusun Oleh :

Ali sudrajat

161020350023

Menyutujui

Tangrang,03 april 2020

Direktur Cabang Pembimbing Praktek

John Kurniawan Yody Alexander

(Direktur Cabang) (HRD Manager)

iii
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Di
PEMELIHARAAN DIESEL HYDRANT
JL.Gading Serpong Boulevard Kav. M5 No. 21, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua,
Tangerang, Banten 15810

Kerja Praktek ini Diajukan untuk memnuhi persyaratan kurikulum

Sarjana Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Teknik Mesin

Disusun Oleh :

Ali sudrajat

161020350023

Menyutujui

Dosen Pembimbing Ka. Prodi Teknik Mesin

( Ir. Sunardi M.T.) ( Dr. Ir Djuhana, M.Si. )

iv
CURICULUM VITAE

Personal Details

Full Name : Ali sudrajat

Gender :Male

Place, DateofBirth : Brebes, 06 Juni 1995

Natonality : Indonesia

MaritalStatus : Nikah

Religion : Islam

Addresss : kp.pabuaran RT. 002 RW. 001 Manis jaya, tangerang

PhoneMobile : 087788014436

E-Mail : alisudrajat484@yahoo.co.id

Educational Background

2005-2010 : SD NEGERI SIGENTONG 01

2010-2012 : SMP NEGERI 02 WANASARI

2012-2015 : PKBM PUTRA BANGSA

Working Experience

Workingof : PT.BERSATU JAYA PRATAMA

Position : Chief Engineering

v
PERMOHONAN MAGANG

vi
KONMASI PERMOHONAN MAGANG

vii
LEMBAR PENILAIAN

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tidak lupa panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan praktek kerja industri dengan sebaik-baiknya. Penulisan laporan prakrek
kerja lapangan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Strata 1 Universitas Pamulang Tangrang Selatan Jurusan
Teknik Mesin.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek lapangan ini penulis banyak
menerima masukan, bantuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat. pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini dari
awal hingga akhir selesai laporan ini, baik moril maupun materil terutama kepada:

1. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Orang Tua, kekasih ku
yang telah memberikan doa tulus, semangat serta kasih sayang tak
terbatas.
2. Bapak Dr(H.C.) H. Darsono selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
mendirikan Universitas Pamulang.sehingga kami dapat meneruskan
pendidikan Strata-1
3. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.
4. Bapak Dr. Ir. Djuhana, M.Si selaku ketua Jurusan Program Teknik mesin
Universitas Pamulang.
5. Bapak Ir. Sunardi M.T selaku Dosen Pembimbing dalam menyusun
Laporan Kerja Praktek.
6. Bapak John Kurniawan selaku Direktur Cabang PT.Bersatu Jaya Pratam
yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan kerja
praktek di Gudung Unity Building.
7. Bapak John Alexander. Selaku HRD Manager dan pembimbing praktek
kerja lapangan di PT. Bersatu jaya Pratama.
Dalam kesempatan ini, penulis mohon maaf jika ada kesalahan serta
kekurangan dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Dengan segala kelapangan

ix
dan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya memberikan saran-saran serta
kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan juga bagi pihak Universitas Pamulang
sebagai bahan masukan dan kemajuan Universitas Pamulang dimasa yang akan
datang.

MOTTO

1. Jadikanlah pengalamanmu sebagai gurumu.


2. Teruslah bertanya jika itu adalah ilmu.
3. Kegagalan adalah proses belajar yang akan dilalui semua orang, maka
janganlah takut untuk gagal.
4. Teruslah berusaha karena buah dari usahamu tidak untukmu sendiri, ada
orang-orang yang selalu mendukungmu.
5. Usaha keras itu tak akan mengkhianati hasil.

x
ABSTRAK

Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang
berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan
pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu
engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar
sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik.
Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin
berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan
kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan statis ) dan
rotor (kumparan berputar).

ABSTRACT

Genset or stands for generator set is a device that functions to produce electrical
power. Referred to as a generator set with the understanding is a set of equipment
combined from two different devices, namely engine and generator or alternator.
Engine as a rotating device while the generator or alternator as a power
generation device. The engine can be a diesel engine or diesel engine, while the
generator or alternator is a copper coil or coil consisting of a stator (static coil)
and rotor (rotating coil).

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................................
i
Surat Pernyataan Karya Sendiri....................................................................................
ii
Lembar Pengesahan I Kuliah Kerja Praktek.................................................................
iii
Lembar Pengesahan II Kuliah Kerja Praktek...............................................................
iv
Daftar Riwayat Hidup...................................................................................................
v

Surat Permohonan Magang..........................................................................................


vi
Surat Balasan Kerja Praktek.........................................................................................
vii
Lembar Penilaian Kerja Praktek Mahasiswa................................................................
viii
Kata pengantar..............................................................................................................
ix
Moto..............................................................................................................................
x
Abstrak..........................................................................................................................
xi
Daftar Isi......................................................................................................................
xii
Daftar Gambar..............................................................................................................xiv
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................
1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................
1
1.2. Tujuan Kerja Praktek.....................................................................................
2

xii
1.3. Manfaat...........................................................................................................
2
1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................................
3
1.5. Rumusan Masalah..........................................................................................
3
1.6. Batasan Masalah.............................................................................................
3

1.7. Sistematika Laporan.......................................................................................


3

BAB II : PROFIL PT. KARYA ABADI SUKSES......................................................


4
2.1. Sejarah PT. Bersatu Jaya Pratama..................................................................
4
2.2. Visi dan Misi PT.Bersatu Pratama.................................................................
5
2.3. Struktur Organisasi.........................................................................................
7
2.4. Produk............................................................................................................
8
2.5. Tenaga Kerja..................................................................................................
8
2.6. Fasilitas...........................................................................................................
8
2.7. Gedung...........................................................................................................
9
2.8. Unity Building................................................................................................
11

BAB III : PERAWATAN MESIN GENERATOR SET..............................................


12

xiii
3.1. Konsep Dasar Mesin Diesel...........................................................................
12
3.2. Bagian – Bagian pada Genset (Generator Set)...............................................
14
3.3. Mesin yang digunakan pada Genset...............................................................
19
3.4. Cara Kerja Mesin Genset...............................................................................
21
3.5. Mesin Diesel Genset Stator.............................................................................21
3.6. Sistem Starting Mesin Diesel..........................................................................25
3.7. Faktor Penting Pada Genset Dan Komponen Bantu......................................
26
3.8. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)......
28
3.9. Pemeliharaan Dan Perawatan Genset..............................................................31

BAB 1V : KEGIATAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN........................................


34
4.1 Hal Penting Dalam Pengoprasian Genset.........................................................
34
4.2 Pengoperasian Genset dalam keadaan Normal.................................................
35

4.3 Gangguan Pada Sistem Otomatis Genset (AMF-ATS)....................................


36
4.4 Pemeliharaan Genset........................................................................................
37

BAB V : PENUTUP.....................................................................................................43
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................43
5.2 Saran.................................................................................................................43

Daftar Pustaka...............................................................................................................44

xiv
Lampiran

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Struktur Organisani dan Managemen.......................................................8
Gambar 2.2Gedung Utama...........................................................................................9
Gambar 2.3Ruangan Utama.2......................................................................................9
Gambar 2.4Ruangan.3..................................................................................................10
Gambar 2.5 Gedung.4...................................................................................................11
Gambar 3.1 Mesin Diesel.............................................................................................12
Gambar 3.2 Sistem Pelumasan.....................................................................................15
Gambar 3.3 Sistem Bahan Bakar..................................................................................16
Gambar 3.4 Generator Berkatup dalam.......................................................................19
Gambar 3.5 Compression Innition Engini....................................................................23
Gambar 3.6 Spark Ignition Engine...............................................................................24
Gambar 3.9 Panel Acos................................................................................................29

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam tujuan pendidikan nasional dijelaskan bahwa Bangsa Indonesia
diharapkan akan menjadi bangsa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi disamping mempunyai kepribadian dan mental yang berkualitas. Untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut, maka diperlukan adanya sarana pendukung yang salah satunya
adalah lembaga pendidikan yang bertujuan membangun sumber daya manusia yang siap
pakai dan profesional di bidangnya, sehingga diharapkan mampu meningkatkan
wawasan serta pemahaman mengenai proses, kondisi dan masalah yang ada.
Kemajuan teknologi yang mendorong perkembangan industri yang pesat,
menuntut dibutuhkannya sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional
dibidangnya. Sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dapat dicapai oleh
lembaga-lembaga pendidikan dan instansi pemerintah melalui kualitas mutu pendidikan
yang telah mencakup didalamnya kurikulum, praktikum, kursus dan berbagai hal yang
menunjang ke arah tersebut.
Kemajuan teknologi bagi proses produksi telah berkembang melalui process
control secara komputasi ataupun digital, tetapi manusia tetap sangat berperan sebagai
pengontrol atau pengawas lapangan bagi kelancaran proses produksi. Kebutuhan
ketenagakerjaan bagi industri merupakan alat vital dalam melakukan proses produksi.
Dan keahlian seorang tenaga kerja banyak ditunjang oleh berbagai hal, diantaranya :
pengetahuan dasar, pengetahuan keahlian, kemampuan dasar nalar (analisis dan
sintesis), manajemen industri, maupun kepemimpinan di lapangan.

Maka salah satu perwujudan usaha untuk menunjang hal tersebut adalah dengan
mengadakan ”Kerja Praktek ” Dimana dalam kerja praktek kami sebagai mahasiswa
diharapkan dapat mengenal lebih jauh aplikasi-aplikasi disiplin ilmu yang telah
dipelajari, yang tentu lebih kompleks dan nyata, pada tempat melakukan kerja praktek.

1
2

Harapan kami semoga kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak terkait baik industri maupun kami sebagai mahasiswa itu sendiri dalam
menghasilkan tenaga kerja profesional di bidangnya, khususnya di bidang pemesina

1.2 Tujuan Kerja Praktek


A. Melaksanakan dengan baik salah satu mata kuliah wajib yakni Kerja Praktek
pada semester VII untuk mahasiswa spesialisasi produksi dan perawatan,
Program Studi Teknik Mesin.
B. Memberikan pengalaman nyata tentang kondisi industri secara kongkrit,
sehingga memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja secara nyata.
C. Memupuk kemampuan beradaptasi, berkomunikasi dan memahami lebih dalam
tentang tugas sebagai individu dan kelompok kerja.
D. Meningkatkan kemampuan mahasiswa secara mandiri dan kelompok dalam
memecahkan masalah yang timbul didalam bekerja.

1.3 Manfaat
A. Dengan dilaksanakan kegiatan kerja praktek ini penulis berharap hasil dari kerja
praktek ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kedepannya.
B. Kerja Praktek ini akan memberikan bagaimana seharusnya cara kerja
dilapangan kerja sesungguhnya karena kerja praktek ini dilakukan di perusahaan
besar berstandar Internasional.
C. Bagi perusahaan kesempatan yg diberikan kepada mahasiswa untuk melakukan
kegiatan kerja praktek ini akan sangat membantu dalam mendidik SDM agar
standar pengetahuan dan pekerjaan lebih meningkat.
D. Untuk Universitas Pamulang bermanfaat karena secara langsung akan menjalin
kerja sama dalam membangun SDM yang baik dan meningkatkan standar mutu.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kerja Praktek dilaksanakan pada :
PT. Bersatu Jaya Pratama
Jalan Gading Serpong Boulevard Kav. M5 No. 21, Curug Sangereng, Kec. Klp.
Dua, Tangerang, Banten 1581
3

1.5 Rumusan Masalah


Adapun rumusan yang penulis kemukakan dalam penulisan laporan ini adalah :
1. Pemeliharaan genset seperti apa yang dilakukan padaGedungUnityBuilding?
2. Gejela apa yang sering timbul pada genset ketika tidak dipelihara?
3. Bagaimana cara mengatasi mesin genset yang sistemnya tidak dipelihara
dengan baik?
1.6 Batasan Masalah
Dalam pembahasan dan penulisan laporan akhir ini,penulis membatasi
permasalahan seputar pemeliharan genenerator set.
1.7 Sistematika Laporan

Didalam pembahasan ini adalah uraian mengenai susunan dari penulisan


yangdibuat secara teratur dan terperinci sehingga dapat memberikan gambaran
laporan secara jelas dan menyeluruh. Pembahasan laporan ini dibagi dalam 6
(enam) bab dengan sistemartika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menyajikan tentang latar belakang dalam penulisan laporan
kerja praktik untuk memenuhi pembelajaran di Universitas Pamulang
khususnya pada prodi S1 Teknik Mesin, tujuan praktik kerja lapangan, ruang
lingkup bahasan dan sistematika laporan.
BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan tinjuan umum perusahaan PT. Beratu Jaya Pratama dari
mulai sejarah singkat perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan, struktur
organisasi, dan fasilitas perusahaan.
BAB III : KONSEP DASAR GENSET (Generator Set)
Bab ini berisi tentang pengenalan komponen-komponen pada Genset
(Generator Set)
BAB IV : KEGIATAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN
Bab hal penting dalam pengoprasian Genset
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran
4

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat.PT Bersatu Jaya Pratama.


merupakan salah satu anak perusahan dari PT Unity Building yang bergerak di
sektor Jasa Properti. Jauh hari sebelumnya pada tahun 2010, PT Bersatu Jaya Pratama.
telah membentuk unit usaha properti PT Unity Building. Perusahaan ini memiliki
beberapa gedung seperti , Gedung Perkantoran (Office Building) yang selanjutnya akan
dikembangkan terus ke sektor Apartemen dan Condominium khususnya di Tangrang
Serpong. maupun di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Selanjutnya .PT Bersatu Jaya Pratama. berdiri sebagai unit usaha Jasa Properti
yang secara khusus mengelola gedung-gedung milik Unity Building seperti : Gedung
Pertemuan dan Gedung Perkantoran,Caffe,Barbershop yang telah di launching pada
akhir tahun 2015 yang semuanya berlokasi di Tangrang. tepatnya di Tangrang Serpong.
dan akan kami terus kembangkan ke berbagai kota-kota besar di Indonesia Pertemuan
dan Perkantoran,Caffe,Barbershop, gedung resepsi pernikahan sangat jangkau.di
Serpong.
Tak hanya untuk sewa gedung pernikahan, kedua gedung tersebut memiliki
gedung serbaguna untuk berbagai kegiatan seperti meeting, incentive, Convention dan
Exhibation (MICA) .Rayakan pernikahan anda di Gedung Pernikahan di Tangrang.dan
Lokasi strategis dengan kapasitas ruangan yang cukup untuk acara kebersamaan.
Fasilitas yang diberikan seperti Parkir Falat geratis .dan parker lobby yang luas agar
memberikan kepuasan bagi konsumen.
Selain itu guna menunjang kelancaran kegiatan di gedung ini semua gedung
harus memiliki sumber listrik saat ini sangat krusial, maka biasanya setiap gedung
memiliki genset yang akan menggantikan saat sumber listrik terputus, namun
pemakaian genset ini sangat mahal bila dibanding dengan sumber listrik dari PLN.
Pembangkit ini pun menghasilkan polusi terhadap lingkungan, belum getaran yang di
hasilkan cukup menggangu apabila kurang mensiasatinya.
5

Sebagai pengguna genset ada baiknya kita harus merawat dan maintanance
genset secara berkala. Genset yang tidak di rawat secara rutin dan teratur bisa
mengakibatkan kerusakan dan bisa bisa tdak dapat di pakai kembali. Pada Gedung
Unity Building sendiri terdaapat 1 unit genset yang berkapasitas 800KVA dan
mempunyai daya output 800 KVA. Untuk mencegah hal ini, perawatan genset pada
Gedung Unity Buillding ini sangat diperlukan. Meskipun pemeriksaan komponennya
biasanya di kerjakan oleh teknisi dari pihak genset itu sendiri, tak ada salahnya untuk
mengetahui komponen mana saja yg harus di beri perhatian khusus oleh maintanance
genset.

Untuk mengoptimalkan umur genset ada beberapa hal pokok yang harus menjadi
perhatian serius. Ada pun langkah perawatannya nya adalah: Pastikan oli mesin yang
anda gunakan sesuai dengan kapasitas mesin;

1) tambahkan jika oli kurang dan ganti jika suda cukup lama digunakan;
2) Pastikan oli yang anda gunakan adalah oli dengan kualitas yang baik;
Pemanasan mesin dibutuhkan bagi genset, dengan jangka waktu dari jenis
genset tersebut. Misalnya genset dengan stater elektrik membutuhkan pemanasan mesin
paling tidak satu minggu sekali. Ini di karenakan genset menggunakan aki yang
membutuhkan pengisian yang konsisten. Terlalu lama tidak menghidupkan genset akan
menyebabkan aki kosong.
Untuk memperpanjang umur generator, gunakan generator dalam kapasitas
continous bukan kapasitas maksimumnya. Misalkan generator dengan current 2,0 KVA
dan Max.current 2,2 KVA sebaiknya di gunakan dalam kapasitas maksimal 2,0 KVA.
Gunakan generator dengan pemberian beban bertahap. Jangan beban tinggi dalam suatu
masa yang sama.
2.2 Visi dan Misi PT. Bersatu Jaya Pratama

2.2.1 Visi
 Menjadikan pengembang dan pengelola Property terkemuka yang
bertaraf internasional.
6

2.2.2 Misi

 Meningkatkan kinerja Perusahaan dengan perencanaan strategis.


 Melakukan sinergi dengan prinsip bisnis yang bertanggung jawab dan
saling menguntungkan.
 Memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan.
 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan sumber daya manusia
untuk mencapai target pengembangan Perusahaan.
 Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berinovasi menciptakan
produk unggulan yang ramah lingkung.

2.2.3 Budaya Perusahaan


 Smart

Bekerja berdasarkan kompetensi secara efektif, adaptif dan terukur.

 Unity

Memelihara harmoni dan semangat kerja sama dalam mencapai


tujuanPerusahaan.

 Safety

Berpedoman pada prosedur dalam memelihara keselamatan, kesehatan


dan produktivitas kerja.

 Transformation

Berorientasi pada perubahan melalui strategi yang visioner.

 Active
Berperan serta dan berdaya juang tinggi dalam pengembangan
Perusahaan dan masyarakat.
 Innovative
 Mengoptimalkan kreativitas untuk menghasilkan inovasi.
 Noble
7

Menjunjung integritas, moral dan nilai luhur dalam semua aspek pekerjaan

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi di PT. Bersatu Jaya Pratama.dipimpin oleh seorang Direktur


Utama. Dengan struktur organisasi perusahaan yang.
dipakai seperti pada gambar 2.3

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Direktur Utama dan membawahi 2 Direktur yaitu:


1. Direktur Oprasional
2. Direktur keuagan umum dan sdm

GM Oprasional terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Building Manager
2. RSH Manager
3. Apertemen Manager
4. Staff Support Managar
5. Staff Oprasional Control
6. Staff Marketing Sales dan Support
8

2.4 Produk dan Jasa

PT. Bersatu Jaya Pratama terus memposisikan diri sebagai perusahaan penyedia jasa
properti dan gedung pernikahan kegiatan usaha utama dan kegiatan lainya yang
dilakukan oleh BussinesUnit (BU).Area layanan 8 Lantai

Rincian kegiatan utama di Unity saat ini sebagai berikut :

A. Kegiatan Utama

Terdiri dari Line Maintenance, Base Maintenance, Component Maintenance, dan


Engine Maintenance.

B. Kegiatan Lainya

Terdiri dari jasa konsultan dan tenaga profesional, pelatihan dan penyediaan
tenaga ahli dibidang perawatan rangka mesin gedung, dan jasa lainya seperti
perawatan exkalator dan lainnya.

2.5 Tenaga Kerja (Man Power)

Tenaga kerja yang bekerjadi PT. Bersatu Jaya Pratama berjumlah 30 pegawai
ahli dan berpengalaman.Setiap mekanik yang bekerja di unity memiliki keterampilan
dan keahlian Mekanik dan pekerjaan yang mereka lakukan di setiap

2.6 Fasilitas dan Layout


PT. Bersatu Jaya Pratama atau Unity building memiliku gedung yang luas dan
nyaman dekat jalan utama dan fasilitas parkir yang sangat memadai. Seperti sebagai
berikut.
9

2.7 Gedung Unity


a) Tampak depang gedung Unity

Gambar 2. 2 Gedung utama.


10

Gambar 2. 3 Ruanga utama 2

b) Lantai 2

Digunakan untuk gedung pernikahan.

Gambar 2.4 ruangan 3


11

Gambar 2.5 Gedung 4

Semua fasilitas tersebut semau ada di dalam gedung yang di kelola olah
engenering-engenering handal dalam melakukan pekerjaan maupun pelayanan yang
baik sesuai Sop gedung didalam gedung tersebut masih banyak terdapat ruangan
prioritas yang sangat bagus dan nyaman untuk kerja atau rapat tertentu.
2.7.1 Egineering

Berfungsi sebagai sumber daya manusia yang ber beran sangat penting untuk ke
layakan prosedur kerja dan perbaikan gedung itu sendiri.

2.7.2 Gedung

Gedung mulai di gunakan pada Tahun 2015 sampai saat ini sudah sangan
berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan di erra modern saat ini.

2.8 Utility Building


12

Fasilitas ini merupakan pusat kelistrikan yang memuat peralatan utama yang
diperlukan sebagai electric power source seperti generator . 800 kva untuk menunjang
kebutuhan didalam oprasional gedung.

BAB III
KONSEP DASAR GENSET
(Generator Set)

3.1 Konsep Dasar GENSET (Generator Set)


Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang
berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian
adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan
generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau
alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Engine dapat berupa perangkat
mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan
generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari
stator ( kumparan statis ) dan rotor (kumparan berputar).
13

Gambar 3.1 mesin genset.

Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor
pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan
magnet yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan
menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz .Arus listrik yang dihasilkan oleh
generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua kutub generatornya.
sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau
dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah
VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P
(daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.Genset
dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine
yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan
bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin
premium.Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin
14

biasa diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum
800.000 VA atau 800 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar
diaplikasikan pada genset berkapasitas > 800kVA.

Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada
engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu
tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain itu
untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin
(gasoline).

Pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang
dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari
kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol
atau sering kita kenal sebagai Arde atauGround. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk
dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan tiga kali kapasitas
genset 1 phase. Pada sistem kelistrikan PLN, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk
aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220 Vol

Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran yang
memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang
sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus
ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau
negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan
frekuensi 60 Hz.

3.2 Bagian-bagian Pada GENSET (generator set)


Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi GenSet memerlukan sistem pendukung
agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-
sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Sistem Pelumasan

2. Sistem Bahan Bakar


15

3. Sistem Pendingin
3.2. 1 Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan
untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-
tabung silinder diberi minyak pelumas.

 Cara Kerja Sistem pelumasan

Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat
kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-
ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle
penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai
pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing
ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung-tabung silinder
Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian
kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian
dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

Gambar 3.2 Sistem Pelumasan


16

1. Bak minyak

2. Pompa pelumas

3. Pompa minyak pendingin

4. Pipa hisap

5. Pendingin minyak pelumas

6. Bypass-untuk pendingin

7. Saringan minyak pelumas

8. Katup by-pass untuk saringan

9. Pipa pembagi

10. Bearing poros engkol (lager duduk)

11. Bearing ujung besar (lager putar)

12. Bearing poros-bubungan

13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston

14. Piston

15. Pengetuk tangkai

16. Ayunan

17. Pemadat udara (sistem Turbine gas)

18. Pipa ke pipa penyemprot

20 .Saluran pengembalian

3.2. 2 Sestem Bahan Bakar

Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan
bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati
atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan
sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan
17

bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala
silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam
ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil
(biasa juga disebut dengan proses pengkabutan).Di dalam udara yang panas
akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam keadaan bintik-bintik halus
(kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar
dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang
kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot dikembalikan
kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar.

Gambar 3.3 Sistem bahan bakar.

1. Pompa penyemperot bahan bakar


2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap

3.2. 3 Sistem Pendingin


Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi
tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan
pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk
ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan
dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan
18

panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat
pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.

Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang
telahdipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam
pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan
kipas (pendinginan dengan sirkuit).

 Cara Kerja Sistem Pendingin


Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ
air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa.

1. Endpanel N.D.E

2. AVR

3. Side Panel

4. AVR Mounting Bracket

5. Main Rectifier Assembly – Forward

6. Main Rectifier Assembly – Reverse

7. Varistor

8. Dioda Forward Polarity

9. Dioda Reverse Polarity

10. Lifting Lug D.E

11. Lifting Lug N.D.E

12. Frame to Endbracket Adaptor Ring

13. Main Terminal Panel

14. Terminal Link

15. Edging Strip

16. Fan
19

17. Foot Mounting Spacer

18. Cap Screw

19. AVR Access Cover

20. AVR Anti Vibration Mounting Assembly

21. Auxiliary Terminal Assembly

Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan


tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan
menimbulkan medanmagnet berputar. Generator itu disebut dengan generator berkutub
dalam, dapat dilihat pada gambar berikut.

a. Keuntungan generator kutub dalam bahwa untuk mengambil arus tidak


dibutuhkan cincin geser dan sikat arang. Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya
GGL itu tidak berputar. Generator sinkron sangat cocok untuk mesin-mesin
dengan tegangan tinggi danarus yang besar.

Secara umum kutub magnet generator sinkron dibedakan atas:


1. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah
kutub yang banyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
2. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient
pole). Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm
atau 3000 rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari
seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat.
Yang 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai
inti kutub
20

Gambar 3.4 Generator Berkutub Dalam.

3.3 Mesin Yang Digunakan Pada Genset


Mesin genset seperti disebutkan diatas menggunakan berbagai macam mesin
diantaranya:
 Mesin Bensin
Umumnya Genset yang menggunakan mesin bensin memiliki kapasitas daya yang
tendah. Dan biasanya dibatasi menghasilkan daya maksimal hingga 10 kw/10.000
Watt. Biasanya menggunakan mesin 1 silinder segaris dengan 1 busi dan memiliki
bentuk yang portable sehingga bisa di bawa kemana mana.

 Mesin Diesel
Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum di jumpai dimana-
mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan sebagai mesin genset memiliki rentan
daya yang luas. Mulai dari kapasitas output 5kw/5,000 Watt hingga 2 MW/2,000,000
Watt. Mesin diesel yang digunakan sebagai mesin pembangkit semacam ini memiliki
beragam spesifikasi teknis dan pengembangan jumlah silindernya muali dari 2 silinder
hingga 16 silinder. Aik memiliki konfigurasi segaris,boxer maupun V-Type.

 Mesin Gas
Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas sebagai sumber daya
konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil pemikiran manusia modern yang menyadari
bahwa ketersediaan bahan bakar minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin
menipis. Sehingga untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar, yaitu GAS.
Gas yang digunakan merupakan hasil olahan dari gas bumi. Baik yang diolah menjadi
LPG (Liquid Petroleum Gas), maupun CNG (Compressed Natural Gas).

Genset dengan mesin gas sudah banyak diaplikasikan baik sebagai genset rumah
tangga yang menggunakan bahan bakar LPG sehingga mudah didapat. Maupun genset
untuk industri yang menggunakan CNG. Untuk bisa mendapatkan fasilitas CNG,
pengguna harus membangun sebuah infrastruktur pipa gas yang mendistribusikan gas
tersebut sebagai sumber bahan bakarnya. Investasinya tidak murah. Namun untuk
pemakaian jangka panjang diatas 10 tahun, alternatif ini perlu dipertimbangkan.
21

 Mesin Turbin

Tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin sekarang kita paham
kenapa di belanda banyak di temukan kincir angin. Kincir angin yang banyak itu masing
masing digunakan untuk memutar mesin. Hasil putarannya disalurkan ke sebuah turbin
yang enghasilkan putaran untuk generator. Ujung ujungnya generator tersebut kembali
menghasilkan listrik. Begitu juga demikian turbin yang lainnya.

3.4 Cara Kerja Mesin Genset

Genset (Generating Set Supply) bekerja 10 detik ketika listrik padam, 10 detik
sesudahnya tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa nyala kembali. Cara
kerja generator genset yang memberikan supply listrik setelah 20 detik ini ditopang oleh
AVR (Automatic Voltage Regulator). Di dalam AVR, ada Mutual Reactor (MT) yaitu
semacam trafo jenis CT (Current Transformer) yang menghasilkan arus listrik
berdasarkan besaran arus beban yang melaluinya (secara rangkaian seri). Arus listrik
yang dihasilkan ini digunakan untuk memperkuat medan magnet pada belitan rotor.
Sehingga untuk beban yang besar, arus yang dihasilkan juga besar (rumus: V=IxR,
dimana Vp/Vs=Ip/Vp dan P=IxV).

Namun untuk menjaga kestabilan AVR tidak hanya dengan AVR saja, genset
juga dilengkapi System Governor untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power
Momentum)nya sehingga bisa dihasilkan frekuensi putaran yang stabil pada saat ada
atau tidak ada beban, hal ini bisa dilakukan dengan mengatur supply BBM.
3.5 Mesin Diesel Generator Set
Suatu mesin diesel generator set terdiri dari:
1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel (dalam bahasa
inggris disebut diesel engine)
2. Generator
3. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
4. Baterai dan Battery Charger
5. Panel ACOS (Automatic Change Over Switch)
6. Pengaman untuk Peralatan
7. Perlengkapan Instalasi Tenaga
22

3.5.1 Mesin Diesel

Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan
motor bakar, ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya (energi panas).
Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan generator
dalam satu poros (poros dari mesin diesel dikopel dengan poros generator).

 Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula:

 Desain dan instalasi sederhana

 Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana

 Waktu pembebanan relatif singkat

 Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:

 Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.

 Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin


besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya
sangat besar.
 Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak yang relatif
lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar jenis lainnya, seperti gas dan batubara.
3.5.2 Cara Kerja Mesin Diesel
Prime mover atau penggerak mula merupakan peralatan yang berfungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada
mesin diesel/diesel engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan
udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 atm),
sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan
dalam silinder yang bersuhu dan bertekanan tingg melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga bahan bakar yang diinjeksikan akan terbakar secara otomatis. Penambahan
panas atau energi senantiasa dilakuka pada tekanan yang konstan.

Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak
yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak
dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah
23

menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi
poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi


dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection)
yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air
injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa
dengan siklus otto).

Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak
pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar
terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi
(spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan
temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai
temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka
motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin
disebut spark ignition engine.

Gambar 2.5 Compression Ignition Engin


24

Gambar 3.6 Spark Ignition Engine


Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder
pada setiap langkah daya.

1. Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan


penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol
berputar ke bawah.
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar
menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi
pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katup
yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputar dan
menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka
dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat
keluar karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik keatas dan
menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4 termasuk
proses pembuang)
25

5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang


kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.

Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3
bagian, yaitu:

1. Diesel kecepatan rendah (< 400 rpm)


2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
3. Diesel kecepatan tinggi ( >1000 rpm)
3.6 Sistem Starting Mesin Diesel
proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel dibagi menjadi 3 macam
sistem starting yaitu:
1. Sistem start Manual
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil
yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah
dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros
hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat
bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.
2. Sistem Start Manual
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500
PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu
12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai
listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk
menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang
dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali,
karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo
yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu
digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan.

maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat
diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi
dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu.
26

Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt,
yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger
dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.

3. Sistem Start Kompresi


Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK.
Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari
mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu
botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara
panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta
disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi
pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam
tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan
secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan
dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin
diesel.

3.7 Faktor Penting Pada Genset Dan Komponen Bantu


Faktor penting yang harus di cek pada setiap generator diantarnya :
- Oli (pelumas): apakah sudah waktunya diganti atau belum.
- Bahan akar: Untuk kebanyakan bahan bakar genset di Indonesia.adalah
solar,selain itu genset ada yang menggunakan bensin,dan gas.
- Air Radiator: Untuk hasil pendinginan yang sempurna dicampur dengan
coolant.
- Air Aki :usahakan tidak kering, untuk pengisian pertama kali air yang
digunakan berbeda dengan pengisian berikutnya.
- Tegangan Aki : Biasanya satu aki bertegangan 12 volt,bila tegangan aki kurang
dari 10 volt dipastikan genset akan tersendat (tidak sempurna) dalam running
(menyala).
27

- Selenoid : kenapa selenoid karena ini merupakan salah satu komponen


penting pada saat genset runing (dalam hal ini selenoid diumpamakan sebagai
gas pada mobil).

Selain itu komponen pendukung lain ganset adalah PKG (Panel Kontrol
Genset) dalam PKG ini ada berbagai komponen penting diantaranya :

- Sensing yaitu MCB 3 phasa yang terdiri dari 3 buah MCB1 phasa, fungsinya
untuk mengetes/ uji coba seolah-olah tidak ada arus PLN atau sumber lain
yang menyuplai ke beban, denga cara menurunkan 3 MCB itu secara
bersamaan.
- Indikator RST yaitu lampu untuk mengetahui apabila genset mengeluarkan
arus R, S, T, maka lampu indikasi akan menyala semua, bila ada yang mati
kemungkinan lampu putus atau genset mengalami kerusakan.
- Ampere, Voltage, Frekuensi, Cos Q Meter untuk mengukur penggunaan
sesuai dengan nama (misal: ampere meter untuk mengetahui empere yang
digunakan), biasanya PKG dahulu alat ukur tersebut terpisah dan bersistem
analog akan tetapi untuk sekarang sudah terpasang jadi satu dan berbentuk
digital.
- Selektor Switch Manual Auto Geno digunakan untuk menyalakan genset
secara otomatis atau manual.
- Selektor Switch Manual Auto Breaker Untuk menyalakan Breaker secara
manual atau otomatis.
- Selektor Switch Sinkron untuk memilih generator yang akan disingkron
(disamakan tegangan, frekuensi antar genset)
- AMF (Automatic Mains Failure) yaitu alat untuk mematikan genset secara
otomatis bila terjadi kerusakan pada genset biasanya terdapat indikator
kerusakan seperti hight voltage, dll. Alat ini juga dapat sebagai kontrol operasi
genset baik secara manual atau pun otomatis.
- Selektor Switch Frekuensi alat ini terhubung dengan gouvenor yang fungsinya
menambah/ mengurangi kecepatan rotasi genset sehingga frekuensi tercapai
(antara 50-51).

- Voltage Seting untuk mengeset voltase yang diinginkan, dan apabila kurang
bisa ditambah begitu sebaliknya melalui alat ini.
28

- Selektor Switch VSS untuk memilih tegangan yang terbaca, misal R-S, S-T,
T-R, atau R-N, S-N, T-N.
- Push Button On/ Off untuk meyalakan breaker secara manual.

- Breker Utama biasanya sudah menggunakan ACB (Air Circuit Breaker) yaitu
breaker dengan motorize pendorong berhidrolik udara, sebenarnya motorize
ada yang menggunakan langsung listrik akan tetapi jika motorized rusak atau
listrik terputus maka braker tidak dapat dinyalakan, berbeda dengan ACB
walaupun juga menggunakan listrik akan tetapi jika terdapat masalah pada
breker masih dapat dipompa untuk menghasilkan angin sehingga motorize
masih bisa bekerja. Dan yang digunakan type UVT (Under Voltage Trip)
yaitu apabila voltase yang keluar dari genset tidak sesuai dengan setingan
maka breker akan turun.

3.8 AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
AMF merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan
keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer Circuit
Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan
(genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja
secara bersama-sama.
3.8.1 Cara Kerja AMF dan ATS
Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat
dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai
utama.AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur
catu daya cadangan (genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai
utama dari PLN mati dan memutuskan genset jika suplai utama dari PLN hidup
lagi.
3.8.2 Baterai (baterry dan accu)
Battery merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi energi
listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah
logam/ konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan maka akan bereaksi
secara kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua konduktor
tersebut. Proses pengisian battery dilakukan dengan cara mengalirkan arus
melalui sel-sel dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam proses
pengosongan sehingga sel akan dikembalikan dalam keadaan semula. Battery
29

yang digunakan pada sistem otomatis GenSet berfungsi sebagai sumber arus .

3.8.3 Battery Charger


Alat ini berfungsi untuk proses pengisian battery dengan mengubah
tegangan PLN 220V atau dari generator itu sendiri menjadi 12/24 V
menggunakan rangkaian penyearah. Battery Charger ini biasanya dilengkapi
dengan pengaman hubung singkat (Short Circuit) berupa sekering/ fuse.

3.8.4 Panel ACOS

Gambar 3.7 Panel Acos

ACOS (Automatic Change Over Switch) merupakan panel pengendalian


generator dan terdapat beberapa tombol yang masing-masing mempunyai fungsi yang
berbeda. Tombol pengontrol operasi Gen Set automatic, antara lain yaitu :

1. Off

2. Automatic

3. Trial service

4. Manual starting

5. Manual stoping
30

6. Signal Test

7. Horn Off

8. Release

9. Start

10. Start Fault

11. Engine Running

12. Supervision On

13. Low Oil Pressure

14. Temperature To High

15. Generator Over Load

3.8.5 Sistem Pengaman Genset


Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada dua
macam yaitu ;
1) Pengaman alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak
normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak.
2) Pengaman tri

Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan kerusakan


karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan stop secara
otomatis.Jenis pengaman trip antara lain :
- Putaran lebih (over speed)
- Temperatur air pendingin tinggi
- Tekanan minyak pelumas rendah
- Emergency stop
- Reverse power

 Pentanahan (grounding)

- Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada penghantar


arus dari sistem. Pada umumnya titik tersebut adalah titik netral dari
31

suatu mesin, transformator, atau untuk rangkaian listrik tertentu.


- Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang
tidak membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti
saluran tempat kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar,
penutup kotak sakelar.
 Relay

- Relay arus lebih

Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan untuk melindungi


motor dan perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban
lebih atau terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju
jaring atau antar fasa.
- Relay tegangan lebih

bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator melebihi batas


nominalnya.
- Relay diferensial

bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau perbandingan arus,


yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan arus yang mengalir
pada hantaran yang menuju jaring-jaring.
- Relay daya balik

 Sekering
Berungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan
hubung singkat Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada
waktu tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yang dapat
meleburkan suatu sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut faktor
peleburan berkisar 1 hingga 1,5.

3.9 Pemeliharaan dan Perawatan Generator Set


 Pertama, tidak menempatkan genset di dalam ruangan, mengingat karbon
monoksida yang dihasilkannya dapat mengontaminasi kualitas udara di
dalam rumah yang tidak boleh dihirup manusia. Untuk amannya, letakkan
genset di ruangan luar dengan sirkulasi udara yang baik namun tetap
32

terlindung dari hujan dan aliran udara tidak mengarah ke dalam ruangan.
Penempatan ini juga sebaiknya menggunakan system /grounding/ untuk
system listrik di rumah, sehingga kelebihan arus listrik yang ditimbulkan
medan magnet dapat tersalurkan ke tanah dan menghindari terjadinya
sengatan listrik.
 Kedua, usahakan untuk tidak menggunakan genset gas melebihi
kapasitasnya dan biasakan menghidupkan barang elektronik yang
memerlukan daya listrik paling besar terlebih dahulu.
 Ketiga, perawatan genset gas secara langsung akan berpengaruh pada
kinerja genset. Jika setiap komponen genset dirawat dan dijaga
kondisinya, maka kinerjanya menjadi lebih baik serta memberi keamanan
selama proses bekerja. Itu sebabnya, selain dibersihkan secara berkala,
periksalah volume oil, air radiator, dan tangki bahan bakar secara teratur
dan melakukanpenggantian dengan rutin. Dianjurkan juga untuk
menyalakan genset diesel setiap minggu sekali tanpa diberi beban untuk
sirkulasi oli sehingga seluruh komponen genset diesel lebih tahan lama.
Kencangkanlah baut-baut genset jika ada yang kendur dan lakukan service
tenaga ahli.
33

BAB IV

CARA PERAWATAN DAN PENGOPRASIAN

MESIN GENERAOR SET (Genset)

4.1 Hal Penting Dalam Pengoperasian Genset


Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri
dalam pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi ideal
agar genset dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik yang
optimal. Namun adakalanya genset beroperasi pada keadaan yang kurang ideal seperti
posisi peletakkan atau kedudukkannya yang tidak stabil, ruangannya yang tidak
mempunyai ventilasi yang baik, beban yang berlebihan atau lainnya yang disebabkan
oleh situasi dan kondisi atau karena ketidaktahuan pemilik genset terhadap hal-hal
penting yang perlu diketahui dan dipenuhi dalam pengoperasian genset.
Berikut ini beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan dalam pengoperasian
genset:
a. Mengoperasikan genset sesuai buku petunjuk operasional.
Jalankan mesin genset sesuai buku petunjuk pengoperasian genset. Jangan
menjalankan mesin genset jika belum mengetahui dengan baik perihal
pengoperasian genset. Pastikan bahwa operator mengetahui caracara
pengoperasian yang benar.
b. Jaga sirkulasi udara dalam ruang genset.
Jika genset dioperasikan di dalam ruangan tertutup, maka harus dibuat sistem
sirkulasi udara yang baik. Asap gas buang yang sangat beracun harus terbuang
ke luar ruangan dengan baik. Jauhkan gas buang mesin dari manusia dan hewan
piaraan. Udara panas dari radiator juga harus dikeluarkan langsung melalui
ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin tidak mengalami
panas berlebih (overheat).
c. Hindari beban berlebih (Overload).
Generator mempunyai sebuah circuit breaker (MCCB) untuk pengaman beban
lebih yang akan bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Jika hal ini terjadi
34

maka harus dilakukan pengurangan beban sebelum menghidupkan genset


kembali.

d. Peletakkan kedudukan genset.


Saat beroperasi genset bisa menimbulkan getaran yang cukup kuat, sehingga
sebelum dioperasikan harus dipastikan bahwa genset diletakkan di tempat yang
permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat dan stabil, tidak labil.
Pondasi yang tidak kuat dan labil bisa menyebabkan kerusakan genset.
e. Jauhkan genset dari tempat basah dan lembab.
Menjalankan genset di tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau
genangan air dapat beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Hindarkan unit
genset termasuk saluran pipa gas buang dari masuknya air hujan. Dianjurkan
untuk memasang grounding pada genset dan beban serta memberikan atap
pelindung untuk mesin genset.
f. Menjaga kebersihan genset .
Genset harus dijaga kebersihannya dengan baik. Perawatan yang baik akan
membuat Genset selalu bersih dan berada pada kondisi optimal. Jangan biarkan
kebocoran-kebocoran yang terjadi berlangsung lama, bersihkan debu atau
kotoran yang menempel pada unit genset termasuk radiator. Jangan meletakkan
barang-barang yang tidak diperlukan di sekitar genset.
g. Matikan genset pada keadaan abnormal .
Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau menunjukkan
ketidaknormalan seperti getaran yang sangat tinggi, suara yang kasar
atau tersendat sendat, atau indikator ketidakwajaran lainnya maka segera
matikan genset dan lakukan perbaikan.
h. Pasang kabel-kabel dengan baik dan benar
Kabel power dan kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan baik
dan benar untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk / kode
pada stiker di terminal output. Kencangkan setiap kabel yang dipasang, jangan
sampai kendor karena dapat mengakibatkan bahaya.
i. Jangan sentuh terminal tegangan keluaran (output).
Jangan menyentuh terminal output saat genset beroperasi karena dapat
menimbulkan sengatan listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) saat akan
35

melakukan pemasangan kabel power.

j. Berhati-hatilah terhadap bahaya kebakaran.


Bahan bakar dan pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah jangan
sampai berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian dalam genset
karena mudah terbakar jika terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari
lingkungan kerja yang menggunakan api Dengan memperhatikan hal-hal di atas
diharapkan dapat tercipta kondisi ideal sehingga genset dapat beroperasi secara
normal.

4.2 Pengoperasian Genset Dalam Keadaan Normal


Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi
kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-ATS
otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik utama,
mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber daya listrik
genset.
Meskipun genset akan beroperasi secara otomatis jika terjadi kegagalan atau
gangguan pada sumber daya listrik utama, namun pada saat genset beroperasi operator
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Gunakan alat pelindung diri
Saat beroperasi genset menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras
(kecuali genset tipe silent yang menggunakan peredam khusus). Semakin besar
kapasitas daya genset akan menimbulkan getaran dan suara yang semakin
keras, untuk mengurangi dampak negatif dari getaran dan suara yang cukup
keras, seorang operator genset hendaknya menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) berupa headset agar telinga tetap aman.
b. Persediaan bahan bakar (BBM) solar pada level aman.
Persediaan bahan bakar pada tangki BBM harus diperhatikan dan dijaga pada
level aman, jangan sampai BBM habis pada saat genset beroperasi.
c. Perhatikan indikator dan parameter.
Saat genset beroperasi perhatikan indikator-indikator pada modul genset dan
modul AMF-ATS dan pastikan semua indikator menunjukkan bahwa genset
36

beroperasi dengan normal. Begitu juga parameter seperti tegangan keluaran,


frekuensi, arus beban dan lainnya menunjukkan nilai normal dan dalam batas
wajar. Tegangan keluaran normal berada pada 220VAC, frekuensi 5060Hz dan
total arus beban tidak melebihi 80% dari kapasitas daya maksimal genset.
d. Pencatatan pengoperasian genset pada lembar Lifetime genset.
Catat data waktu dan tanggal genset mulai beroperasi dan saat genset berhenti
beroperasi. Catat pula hal-hal lain yang dianggap penting yang terjadi saat
genset beroperasi.
e. Jaga keamanan ruangan genset.
Setelah selesai mengoperasikan genset dan hendak meninggalkan ruang genset,
pastikan ruang genset terkunci dengan aman dan tidak ada barangbarang
tertinggal dalam ruang genset.

4.3 Gangguan Pada Sistem Otomatis Genset (AMF-ATS)


Adakalanya sistem AMF-ATS mengalami kegagalan atau gangguan, gangguan
atau kegagalan fungsi ini terjadi dalam 2 (dua) kondisi sebagai berikut:
a) Gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
Gangguan ini bisa disebabkan karena adanya fluktuasi tegangan PLN, AMFATS
membaca adanya kegagalan sumber daya listrik utama sehingga memutus
hubungan beban dengan jalur PLN, pada kondisi yg sama AMF-ATS masih
membaca adanya sumber daya listrik pada jalur PLN sehingga genset tidak
diaktifkan.
Hal ini mengakibatkan COS pada ATS memutus hubungan beban dengan
sumber listrik PLN namun tidak mengaktifkan genset dan tidak menghubungkan beban
dengan sumber listrik genset, akibatnya terjadi efek listrik padam padahal sumber
listrik PLN masih normal.
Cara mengatasi gangguan ini adalah sebagai berikut:
• Lihat COS pada panel ATS, COS yang berada pada posisi menggantung (hang)
dan indikator pada COS tidak menunjukkan posisi “ON”.
• Pada genset 200kVA tekan tombol off / manual kemudian tekan kembali
tombol auto hingga terdengar pada Contaktor bekerja, indikator menunjukkan
posisi “ON” dan hubungan beban dengan sumber listrik utama kembali
normal.
37

• Pada genset 400kVA putar manual hendel motoris COS dan hubungan beban
dengan sumber listrik utama kembali normal.
• Jika masalah yang terjadi diikuti dengan adanya indikator kesalahan (error)
pada modul AMF-ATS, tekan tombol “MANUAL” pada modul AMFATS,
kemudian tekan tombol “AUTO” pada modul hingga sistem otomatis AMF-
ATS kembali bekerja normal.
• Apabila langkah-langkah telah dilakukan namun sistem otomatis masih belum
bekerja normal, segera hubungi vendor untuk dilakukan perbaikan segera.
b) Gangguan saat sumber listrik utama (PLN) mati
Hal lain yang mungkin terjadi adalah sistem otomatis AMF-ATS tidak bekerja
baik saat sumber listrik utama padam, akibatnya tidak ada suplai listrik sama
sekali baik dari sumber listrik utama ataupun sumber listrik cadangan (genset),
padahal seharusnya sistem otomatis bekerja dan mengaktifkan genset jika sumber
listrik utama padam.Cara mengatasinya sama dengan cara mengatasi gangguan
pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal

4.4 Pemeliharaan Genset


Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus
dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai
petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan bakar, pelumas dan suku cadang
yang sesuai spesifikasi genset dan direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat
beroperasi dalam jangka waktu lebih lama dan meminimalkan gangguan selama masa
pengoperasian.
Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin dengan rincian pemeliharaan yang
akan dijelaskan dibawah ini.
4.4.1 Pemeliharaan 2 (dua) Mingguan
Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari) dengan
rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Pengecekan kapasitas air radiator
Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator
berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus
ditambah sampai pada level cukup.
2. Pengecekan kapasitas oli mesin
38

Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level
yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
3. Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery
Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi
yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
4. Pengecekan persediaan bahan bakar
Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk
beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada
pada level kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari
tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk telah kurang dari
setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar solar
kembali.
5. Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran
lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower
untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan
bahan pembersih yang bersifat korosif dan mudah terbakar.
6. Pembersihan ruang genset
Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk
menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang
genset yang bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.
7. Running test genset selama 15 menit
Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan
untuk menjaga

4.4.2 Pemeliharaan Bulanan


Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian
pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Jadwal mingguan ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan dengan
pekerjaan pemeliharaan berikut:
2. Pengecekan air accumulator/battery
Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas
39

atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika
ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada
pada level antara garis Low dan Full.
3. Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap
proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih
(overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi
kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada
pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu kencang. Kondisi V-belt yg
ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya antara 9.5mm sampai
12.7mm, jika memakai alat pengukur maka defleksinya antara 360Nm sampai
490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik VBelt juga dilihat apakah masih bagus
atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian jika ditemukan
tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.
4. Pengecekan control indicator genset
Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada
genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-
parameter tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua
indikator dan parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara
normal. Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan
ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.
5. Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modulmodul
dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat
sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja
baik.

4.4.3 Pemeliharaan 3 (tiga) Bulanan


Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan
rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Pengecekan I + II ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian
ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
40

2. Pembersihan filter udara


Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk
mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara
yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara
optimal.
3. Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar
Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan
bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu
dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke
ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran dalam mesin.
Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar dalam
tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan bakar baik tangki
induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka kran atau baud drain
di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran atau baud
drain jika kotoran telah terbuang.
4. Pengecekan system Charging Accu.
Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin tegangan
dan arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat
melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem pengisian accu dilakukan
dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa perkabelan dan komponen
lainnya, bersihkan bila perlu.
4.4.4 Pemeliharaan 6 (enam) Bulanan
Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan dengan
rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Pengecekan I + II + III ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan mbahkan
dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2. Ganti oli mesin
Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini
dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya
endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan
41

oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin


beroperasmengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna.
Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras oli
pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan
dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama
terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli
pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat
buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.
3. Ganti filter oli
Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru.
Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset,
penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan
mesin bisa maksimal.

4.4.5 Pemeliharaan 12 (dua belas) Bulanan


Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas bulan
dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Pengecekan I + II + III + IV ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan
enam bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2. Ganti filter bahan bakar
Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin
genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas
bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin
genset.
3. Ganti filter udara
Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran
dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar
solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter
udara diharapkan dapat menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar
mesin genset sehingga pembakaran dapat terjadi dengan sempurna. Dengan
pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas buang genset,
mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting adalah mesin
42

genset dapat beroperasi secara optimal.

4. Ganti air radiator


Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada
pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin pada
radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada
batas-batas normal saat genset beroparasi.
5. Pengecekan grounding
Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan
komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari gangguan
kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek elektrikal yang terjadi
pada genset yang berasal dari luar seperti terkena petir ataupun yang berasal
dari dalam mesin genset sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset,
grounding yang baik juga bisa menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh
sebab itu grounding genset harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik.
Demikian program rutin pengoperasian dan perawatan Genset ini, tetapa pada
kenyataan di lapangan setiap user atau perusahaan mempunyai standar prosedur
operasional nya masing masing, tetapi paling tidak ini bisa dijadikan sebagai
bahan pertimbanga.
43

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dan Saran

5.1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri
dalam pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi
ideal agar genset dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik
yang optimal.
2. Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus
dilakukan.
3. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai
petunjuk pada buku manual genset.
4. Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi
kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-
ATS otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik
utama, mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber
daya listrik genset.

5.2 SARAN
Setelah melihat dan mengikuti proses kerja praktek dalam melakukan perawatan
genset ini maka penulis mempunyai masukan atau saran sebagai berikut :

1. Dalam proses perawatan mesin genset perusahaan harus memberlakukan


perawatan rutin agar tidak menggangu dalam oprasional gedung.
2. Dalam proses perawatan mesin sebaiknya agar selalu menjaga keselamatan
kerja dan selalu memperhatikan panduan maual perses perawtan genset.
3. Penelitian ini masih banyak kekurangannya saran dan kritik berupa masukan
akan menyenangkan penulis dan memberi pengetahuan yang lebih kepada
44

pembaca yang lain

DAFTAR PUSTAKA

1. tudylibid.com/doc/970529/pemeliharaan generator setgenset.


2. file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Packages/microsoft.windowscom
municationsapps_8wekyb3d8bbwe/LocalState/Files/S0/3/CARA
%20PERAWATAN%20DAN%20PENGOPERASIAN%20GENSET
3. https://www.scribd.com/document/342539734/Perawatan-Generator-pt-
eagle-glove-indonesia
4. https://www.bing.com/search?
q=perawatan+generator+set&form=EDGNTC&qs=PF&cvid=d95f0b18
0ef240e8b5bb04f24970ae34&cc=US&setlang=en-US

Anda mungkin juga menyukai