OLEH
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan praktek kerja dan penulisan
laporan praktek kerja di PT. Angkasa Pura I (Persero) cabang
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Penulisan laporan ini
dilakukan sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah praktek kerja di
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi.
Dengan selesainya pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis, yaitu :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melancarkan dan memudahkan penulis
dalam menjalani praktek kerja dan mengerjakan laporan praktek kerja.
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan
motivasi selama melaksanakan praktek kerja lapangan.
3. Ketua jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, Bapak Dr. Eng.
Agung Sutrisno, S.T., M.T..
4. Bapak Dr. Eng. Tritiya Arungpadang, S.T., M.T. selaku Pembimbing I dan
Bapak Jefferson Mende, S.T., M.T. selaku Pembimbing II yang telah
membantu penulisan laporan kerja praktek ini.
5. Jajaran pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) cabang
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado yang selalu mau
membantu penulis dalam melaksanakan praktek kerja lapangan serta
menyusun laporan praktek kerja, khususnya Bapak Dade Mulyana selaku
Mechanical Section Head, beserta para staf yaitu Bapak Adhi Hamidy,
Bapak Dirham Kempa, Bapak Lukman Pambudi, Bapak Pandu
Dewantara, Bapak Aji Wibowo, Bapak Tony Yudhyika, Bapak Afrizal
Fataad,
Bapak Pebri Kurniawan, Ibu Nova Wardani, dan Bapak Nofly Tulandi
(Bapak Oke).
iii
6. Semua pekerja outsourcing di bengkel PT. Angkasa Pura I (Persero)
khususnya Bapak Aco; di Pump House, di Sewage Treatment Plant, dan
di Incinerator khususnya Bapak Made, Bapak Wayan, Bapak Rizky,
Bapak Ferdi; dan semua pekerja yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu, yang selalu membantu penulis dalam melaksanakan praktek kerja
lapangan.
7. Semua teman-teman kuliah yang selalu mau membantu, memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan praktek kerja, dan penulisan
laporan praktek kerja.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
3.2 Timbangan Gravity Roller .............................................................. 10
3.3 Collecting Conveyor ........................................................................ 12
3.4 Komponen Electrical Control System ............................................. 17
3.5 Uraian Operator Control Panel / Operator Panel Terminal ............ 23
BAB IV : METODE PENGAMBILAN DATA ............................................ 26
4.1 Tempat dan Waktu Pengambilan Data ............................................ 26
4.2 Bahan dan Peralatan ........................................................................ 26
4.2.1 Bahan ........................................................................................ 26
4.2.2 Peralatan .................................................................................... 26
4.3 Prosedur Pengambilan Data ............................................................ 26
4.3.1 Diagram Alir Pengambilan Data ............................................... 27
BAB V : PEMBAHASAN ............................................................................... 28
5.1 Diagram Alir Operasi Collecting Conveyor dan Timbangan Gravity
Roller ................................................................................................ 28
5.2 Langkah-langkah Pengoperasian Collecting Conveyor .................. 29
5.2.1 Operasi Manual ......................................................................... 29
5.2.2 Operasi Auto .............................................................................. 30
5.3 Langkah-langkah Presetting Parameter Display Weighing Scale ... 31
5.4 Perawatan dan Troubleshooting Collecting Conveyor dan Timbangan
Gravity Roller .................................................................................. 35
5.4.1 Perawatan Collecting Conveyor dan Timbangan Gravity
Roller ......................................................................................... 35
5.4.2 Troubleshooting ........................................................................ 36
BAB VI : PENUTUP ....................................................................................... 39
6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 39
6.2 Saran ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 40
LAMPIRAN ..................................................................................................... 42
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktek Kerja
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan praktek kerja adalah sebagai berikut :
- Mengimplementasikan ilmu tentang teknologi yang sudah diperoleh
pada proses perkuliahan, ke dalam dunia industri agar mendapat
gambaran yang nyata.
- Memberi kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang ada di lapangan
kerja.
- Memberi pengalaman kerja serta membuka peluang kerja untuk
mahasiswa saat akan terjun di dunia kerja dan dalam kegiatan
operasional.
- Mempelajari dan mengetahui ruang lingkup suatu industri yang
bergerak dibidang transportasi.
- Sebagai syarat untuk kelulusan mata kuliah Praktek Kerja serta
penyelesaian studi di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi.
2
1.4 Waktu dan Pelaksanaan Praktek kerja
Praktek kerja ini dilaksanakan selama satu bulan lebih satu minggu,
dimulai tanggal 30 Maret 2018 sampai dengan 04 Mei 2018 di
PT. Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandar Udara Internasional
Sam Ratulangi Manado.
3
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan
Laporan Praktek Kerja, yang meliputi latar belakang masalah, tujuan praktek
kerja, batasan masalah, waktu dan pelaksanaan praktek kerja, manfaat praktek
kerja, metode penulisan laporan praktek kerja, dan sistematika penulisan laporan
praktek kerja.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi penjelasan mengenai analisis tentang Sistem Kendali dan Operasi
Collecting Conveyor dan Timbangan Gravity Roller, identifikasi masalah, dan
pengumpulan data.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
5
Pada tahun 1990, Bandar Udara Sam Ratulangi dikelola oleh PT.
Angkasa Pura I (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Pada tahun 1994, Bandar Udara Sam Ratulangi Mando menjadi
Bandar Udara Internasional kelas 1B, dan seiring dengan pertumbuhan
ekonomi dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa penerbangan,
landasan diperluas, dengan panjang 2650 meter dan lebar 45 meter.
6
2.2 Struktur Organisasi
2.2.1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero)
Cabang Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado 2018
7
2.2.2 Struktur Organisasi Mechanical Section 2018
Tabel 2.1 Tabel Struktur Organisasi Mechanical Section 2018
NO NAMA JABATAN
8
BAB III
DASAR TEORI
9
sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal
keluaran dan turunannya), diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil
kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan.
2 2
1 Eye’s Photo
Sensor
s
3 3
10
Load cell sensor
a
b
Foot Mounting Load Cell
11
Load Cell adalah alat elektromekanik yang biasa disebut
Transducer, yaitu gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah
material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja, kemudian merubah
gaya mekanik menjadi sinyal listrik. Untuk menentukan tegangan mekanis
didasarkan pada hasil penemuan Robert Hooke, bahwa hubungan antara
tegangan mekanis dan deformasi yang diakibatkan disebut regangan.
Regangan ini terjadi pada lapisan kulit dari material sehingga
menungkinkan untuk diukur menggaunakan sensor regangan atau Strain
Gauge.
4) Foot Mounting Load Cell
Foot Mounting Load Cell berfungsi sebagai tumpuan dari load cell.
5) Display Timbangan
Display Timbangan menggunakan LCD (Liquid Crystal Display).
Display Timbangan berfungsi untuk menampilkan ukuran berat hasil
timbangan dengan menggunakan load cell. Liquid Crystal Display adalah
suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya
dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar
komputer.
12
3
Keterangan gambar :
1) Collecting Conveyor
2) Belt Conveyor Keterangan gambar :
3) Electric Motor Driver
Gambar 3.7 Collecting Conveyor
Gambar 3.8 Electric Motor Drive
Unit
4 7
6
5 2
Keterangan gambar :
Keterangan gambar : 2) Belt Conveyor
4) End Drum Roller 7) Eye’s Photo Sensor
5) Adjuster Drum Roller
6) Drive Drum Roller
Gambar 3.10 Eye’s Photo Sensor
Gambar 3.9 Drum Roller
Collecting Conveyor
13
1) Collecting Conveyor
Collecting Conveyor dirancang agar semua bagasi penumpang
yang telah terdaftar di counter check-in diteruskan ke bagian masing-
masing airline jurusan penerbangan, setelah melewati security check yang
biasanya melalui mesin x-ray.
2) Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang
digunakan untuk mengangkut unit atau curah dengan kapasitas besar. Alat
tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai
jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang
tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk
mengangkut bahan-bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari
logam yang tahan terhadap panas. Belt Conveyor terdiri dari beberapa
lapisan, yaitu :
- Top side (rubber)
- Breaker ply (pelindung carcass)
- Fabric carcass (canvas/ply)
- Bottom side
14
Prinsip kerja motor listrik adalah apabila sumber tegangan 3 fasa
dipasang pada kumparan jangkar (pada stator), maka akan mengalir arus
tiga fasa pada kumparan. Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini akan
menghasilkan medan putar homogen. Motor listrik mendapat eksitasi dari
sumber DC eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor melalui slip
ring dan sikat.
Motor 3 fasa arus bolak balik ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu
- Stator (merupakan bagian yang diam)
- Rotor (merupakan bagian yang bergerak)
- Bearing (bantalan rotor)
- Frame (cover motor)
- Cooling (pendingin)
15
4) End Drum Roller
End Drum Roller merupakan pengarah end roller yang terletak di
tiap ujung-ujung dari collecting conveyor.
Saat roller berputar, diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang
yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang
diangkut agar tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan
sempurna.
5) Adjuster Drum Roller
Adjuster Drum Roller adalah drum roller yang berguna untuk
mengatur ketegangan/kekencangan belt conveyor.
6) Drive Drum Roller
Drive Drum Roller adalah drum roller yang langsung terkoneksi
dengan shaft motor sebagai penggerak belt conveyor.
7) Eye’s Photo Sensor
Eye’s Photo Sensor adalah sensor yang berguna untuk mendeteksi
ada tidaknya barang atau bagasi yang melewati pada collecting conveyor.
Dalam hal ini apabila collecting conveyor beroperasi secara auto, maka
apabila tidak ada barang/bagasi yang melewati belt collecting conveyor
lebih dari 1 menit, maka belt collecting conveyor akan berhenti.
8) Emergency Push Button
Emergency Push Button adalah tombol untuk menghentikan
operasi collecting conveyor apabila terjadi keadaan darurat. Posisi
emergency push button terdapat pada end off atau ujung bersebelahan
dengan posisi motor drive collecting conveyor.
9) Flashing Lamp
Flashing Lamp berfungsi sebagai penanda bahwa collecting
conveyor sedang beroperasi. Apabila collecting conveyor sedang tidak
beroperasi, maka flashing lamp akan mati dengan sendirinya.
16
3.4 Komponen Electrical Control System
Komponen-komponen dari Electrical Control System adalah sebagai
berikut :
2
1
3
4 6
7
8
Keterangan gambar :
1) Inverter Speed Control Drive 5) Magnetic Contactor
2) Miniature Circuit Breaker 6) Potentiometer
3) Switching DC Power Supply 7) Relay Driver
4) Programmable Logic Controller 8) Terminal Block
17
diperlukan perbaikan kualitas tegangan DC dengan menggunakan tandon
kapasitor sebagai perata tegangan. Kemudian tegangan DC diubah menjadi
tegangan AC kembali oleh inverter dengan teknik PWM (Pulse Width
Modulation). Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan amplitudo dan
frekuensi keluaran yang diinginkan. Teknik PWM ini sering dipakai dalam
mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter).
2) Miniature Circuit Breaker
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit
adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai
pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. MCB dapat
memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati
MCB melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi
normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan
atau memutuskan arus listrik secara manual.
MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan
Sekering (FUSE) yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika
terjadi gangguan kelebihan arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat
dikarenakan adanya hubung singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban
lebih (Overload). Namun MCB dapat dinyalakan kembali ketika rangkaian
listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang terputus akibat
gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Prinsip kerja MCB adalah sebagai berikut, pada kondisi Normal,
MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat menghubungkan (ON)
dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi kelebihan beban
(Overload) ataupun hubung singkat rangkaian (Short Circuit), MCB akan
beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau
tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini
dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini
yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik
secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik
secara Thermal/Suhu).
18
Gambar 3.16 Thermal Tripping
19
4) Programmable Logic Controller
PLC, singkatan dari Programmable Logic Controller adalah
perangkat yang berfungsi untuk mengontrol suatu sistem operasi atau
sistem mesin. Cara PLC mengontrol sistem adalah dengan cara
menganalisa input kemudian mengatur kondisi output sesuai keinginan
pengguna. Input PLC bisa berupa switch, limited switch, sensor elektrik,
atau input-input lain yang dapat menghasilkan sinyal yang dapat masuk ke
PLC. Output PLC pun beragam, contohnya switch yang menyalakan
lampu indikator, relay yang mengatur jalannya motor, kontaktor magnet
yang mengatur motor 3 phase, atau output-output lain yang dapat
menerima sinyal output dari PLC.
Selain itu PLC juga memakai memori yang dapat diprogram untuk
menjalankan intruksi-intruksi/perintah yang melaksanakan fungsi-fungsi
khusus, berupa: gerbang logika, logika pewaktuan (timer), sinyal
sekuensial dan perhitungan aritmatika yang dapat mengontrol mesin
melalui modul-modul I/O (Input/Output) digital maupun analog.
PLC digunakan sebagai pusat pengendali proses operasi collecting
conveyor.
5) Magnetic Contactor
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang
berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan
menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan
kapasitas yang besar. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan
kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya
dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.
Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil
dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik
kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.
Magnetic Contactor digunakan sebagai relay drive untuk
mensupply power 3 phase 380 V AC ke Inverter Speed Drive.
20
6) Potentiometer
Potentiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai
resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potentiometer merupakan keluarga
resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Secara struktur,
Potentiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas
yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan
struktur internal potentiometer beserta bentuk dan simbolnya.
21
7) Relay Driver
Rangkaian Relay Driver adalah rangkaian elektronika yang dapat
mengendalikan maupun mengoperasikan mesin/sesuatu dari jarak jauh.
Relay driver ini digunakan untuk flashing lamp dan interlock dengan
collecting conveyor existing.
8) Terminal Block
Terminal Block merupakan tempat berhentinya arus listrik
sementara yang akan dihubungkan ke komponen yang lain. Dalam
pembuatan panel listrik, terminal block termasuk salah satu komponen
utama. Di dalam terminal block, ada incoming dan outgoing yang
fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Incoming adalah konektor arus masuk
b. Outgoing adalah konektor arus keluar
22
3.5 Uraian Operator Control Panel / Operator Panel Terminal
Operator control panel dirancang agar mudah dan nyaman digunakan oleh
operator untuk meminimalisasi sekecil mungkin kesalahan operasi dari peralatan
collecting conveyor ini. Berikut ini adalah uraian dari operator control panel.
3
2
3.a
2.a 3.c
3.b
2.b
4
4.a
5 4.b
Keterangan gambar :
1) Block ANNOUNCIATOR 3) Block OPERATION CONTROL
1.a) Indicator Pilot Lamp Power 220 V AC 3.a) Mode OFF
1.b) Indicator Pilot Lamp Power 24 V DC 3.b) Mode MANUAL
1.c) Indicator Pilot Lamp Auto 3.c) Mode AUTO
1.d) Indicator Pilot Lamp Manual 4) Block Push Button MANUAL
1.e) Buzzer Sound 4.a) Tombol START
2) Block POWER 4.b) Tombol STOP
2.a) Tombol ON 5) Block EMERGENCY STOP Push Button
2.b) Tombol OFF
23
a) Indicator Pilot Lamp Power 220 V AC.
Apabila power 220 V AC / 380 V AC sudah tersedia di panel kontrol,
maka pilot lamp ini akan menyala.
b) Indicator Pilot Lamp Power 24 V DC.
Apabila power 24 V DC sudah tersedia di panel kontrol, maka pilot
lamp ini akan menyala. Ini juga menunjukkan bahwa alat siap untuk
dioperasikan baik secara manual atau auto.
c) Indicator Pilot Lamp Auto.
Apabila alat dioperasikan secara auto, maka pilot lamp ini akan
menyala.
d) Indicator Pilot Lamp Manual.
Apabila alat dioperasikan secara manual, maka pilot lamp ini akan
menyala.
e) Buzzer Sound.
Apabila indicator alarm menyala, maka buzzer akan berbunyi.
2) Block POWER terdiri dari 2 push button / tombol ON dan OFF.
a) Tombol ON berfungsi untuk menyalurkan power ke sistem. Apabila
tombol ON ditekan, maka pilot lamp di tombol ON akan menyala, dan
indicator pilot lamp 24 V DC di announciator akan menyala.
b) Tombol OFF berfungsi untuk memutus power ke sistem. Apabila
tombol OFF ditekan, maka pilot lamp 24 V DC di anounciator akan
padam.
3) Block OPERATION CONTROL
Selector switch terdiri dari 3 fungsi / mode control yaitu fungsi
OFF, MANUAL, dan AUTO.
a. Fungsi dari mode OFF yaitu untuk menonaktifkan sistem operasi
collecting conveyor.
b. Fungsi dari mode MANUAL yaitu untuk menyalakan sistem operasi
collecting conveyor pada kondisi manual. Ini dilakukan apabila sistem
auto tidak bekerja secara normal.
c. Fungsi dari mode AUTO yaitu untuk menyalakan sistem operasi
collecting conveyor pada kondisi auto.
24
4) Block Push Button MANUAL terdiri dari :
a. Tombol START.
Apabila ditekan, maka collecting conveyor akan bekerja, dan pilot
lamp pada tombol START akan menyala.
b. Tombol STOP.
Apabila ditekan, maka collecting conveyor akan berhenti bekerja.
5) Block EMERGENCY STOP Push Button.
Apabila push button ini ditekan, maka sistem operasional
collecting conveyor akan berhenti bekerja.
25
BAB IV
METODE PENGAMBILAN DATA
4.2.2 Peralatan
Dalam pengambilan data untuk menyusun laporan ini menggunakan
berbagai macam alat pendukung, yaitu alat tulis, laptop untuk penyusunan laporan
penelitian ini, mesin cetak, dan telepon genggam untuk pengambilan gambar dan
data yang ada di lapangan.
26
ada. Setelah menemukan data-data yang diperlukan, maka dapat disusunlah
laporan ini beserta dengan kesimpulan yang ditemukan beserta solusi atau saran
yang dapat diajukan berdasarkan analisa yang telah dilakukan.
Mulai
Pengamatan Umum
Pengamatan Khusus
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Data Cukup ?
Ya
Selesai
27
BAB V
PEMBAHASAN
Mulai
Ya
Tidak
Collecting conveyor mati dan bagasi masuk
kendaraan pengangkut bagasi
28
A
Selesai
29
Setelah itu, tekan push button ON pada block POWER. Apabila push
button ON telah ditekan, maka pilot lamp pada push button ON block
POWER dan pilot lamp 24 V DC akan menyala.
Setelah itu, tekan tombol START pada block MANUAL untuk
mengaktifkan collecting conveyor. Apabila tombol START telah ditekan,
maka pilot lamp pada tombol START akan menyala.
Pada saat mengoperasikan collecting conveyor dengan mode MANUAL,
maka diperlukan seorang operator untuk tetap siaga di dekat control panel.
Apabila terjadi keabnormalan, segera tekan push button EMERGENCY
STOP yang berada di control panel atau di collecting conveyor. Collecting
conveyor akan berhenti beroperasi.
Apabila conveyor collecting dalam kondisi normal, maka untuk
menonaktifkan conveyor collecting tekan tombol OFF pada block
POWER.
30
Apabila terjadi keabnormalan, segera tekan push button EMERGENCY
STOP yang berada di control panel atau di collecting conveyor. Collecting
conveyor akan berhenti beroperasi.
3
Tekan tombol TARE
DP
Tampil DP
(Decimal
Point)
4 Tekan tombol GROSS/NET untuk
(Posisi menampilkan POSISI POINT DECIMAL
Tampil 00000
Decimal
Point)
posisi point Default 00000 itu tekan tombol (f) untuk accept.
pada
decimal)
6
Tekan tombol TARE
CAP
Tampil CAP
(Maximum
Capacity)
31
URUTAN KETERANGAN DISPLAY
7 Tekan tombol GROSS/NET untuk
CAP menampilkan berat maksimum / capacity
Tampil CAP
(Maximum
Capacity)
Tekan tombol PRINT untuk
menampilkan nilai digit berat
000100 to 999999
8 maksimum.
Default 003000
32
URUTAN KETERANGAN DISPLAY
4
Tekan tombol TARE satu kali untuk
(Masuk
memilih menu ZERO
Menu Tampil ZERO
Setting
ZERO)
Tekan tombol GROSS/NET satu kali
5 Akan tampil sembarang angka
33
URUTAN KETERANGAN DISPLAY
Tekan tombol TARE dua kali untuk
memilih menu SPAN
4 Akan tampil SPAN
Tekan tombol PRINT satu kali Akan tampil angka dengan digit
6 paling kiri berkedip-kedip (posisi
kursor)
Taruh suatu benda dengan nilai berat
yang diketahui, di atas timbangan.
Setelah itu masukkan nilai berat benda
7 tersebut dengan cara:
CAP 1. Tekan tombol GROSS/NET Tampil berat sesuai dengan
(Maximum untuk memindahkan kursor. benda untuk kalibrasi
Capacity) 2. Tekan tombol PRINT untuk
mengganti nilai angka.
11
(Proses Span Tekan tombol power + (f) bersamaan
Tampil SAVING dan unit siap
Di Simpan
digunakan
Dalam
Memori)
34
5.4 Perawatan dan Troubleshooting Collecting Conveyor dan Timbangan
Gravity Roller
5.4.1 Perawatan Collecting Conveyor dan Timbangan Gravity Roller
Setiap bulan
Pada Motor Drive Collecting Conveyor, pastikan bahwa bolt / nut
mounting tetap kencang terhadap mounting bracket.
Periksa volume minyak pelumas pada Gear Reducer Motor Driver
Collecting Conveyor sesuai dengan spesifikasinya.
Periksa suara motor pada saat berputar dan pastikan tidak ada suara
yang berbeda dari biasanya.
Periksa fan udara motor.
Periksa eye sensor dan bersihkan permukaan sensor dari debu dan
kotoran.
Kalibrasi Timbangan Gravity Roller dengan beban tera yang
tersedia, dan lakukan resetting display apabila terjadi
penyimpangan penunjukkan nilai berat.
Pastikan posisi Timbangan Gravity Roller tidak bersentuhan
dengan benda apapun disekitarnya.
35
5.4.2 Troubleshooting
Sebelum melakukan upaya troubleshooting, perlu dibuat terlebih dahulu
TROUBLESHOOTING CHART agar dapat mengurangi waktu yang diperlukan
pada saat upaya troubleshooting, sehingga unit Collecting Conveyor dan
Timbangan Gravity Roller dapat berfungsi kembali dengan tepat waktu.
Tabel 5.4 Troubleshooting chart
NO Trouble Remedy/Solution
1 Collecting Conveyor tidak bisa Operator Panel Terminal
running (Motor Drive tidak bekerja Periksa input live power source 380 V AC
/ mengeluarkan suara / pada operator panel terminal; Terminal Line
berdengung) R, S, dan T; tes pengukuran 380 V AC
terminal 2, 3, dan 4
Periksa tegangan 220 V AC; tes pengukuran
220 V AC terminal 2 dan 5, 3 dan 5, 4 dan 5
Pastikan MCB 3 pole pada posisi ON
Pastikan MCB 1 pole pada posisi ON
Periksa switching power supply DC 24 VDC;
tes pengukuran 24 V DC pada terminal 14,
15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, dan 24
Pastikan emergency stop button di operator
panel terminal dan di konveyor tidak aktif
Periksa kabel. Kencangkan apabila tidak
kencang
Periksa kontak pada push button dan saklar
pada operator panel terminal apabila terjadi
miss kontak. Apabila terjadi, ganti
komponennya
Periksa tegangan input pada inverter apabila
pada saat contactor ON, display tidak muncul
indikator rdy
Periksa potentiometer dengan cara menambah
kecepatan belt conveyor (putar searah jarum
jam), ganti potentiometer apabila rusak
Pastikan semua input/output signal pada PLC
module dari tombol dan selector switch
tersedia dengan melihat indikator LED pada
36
NO Trouble Remedy/Solution
modul PLC. Apabila LED menyala, maka
sistem wiring terhubung dengan baik
Pastikan output status modul PLC “Y0” ON
pada saat tombol start ditekan
Periksa indikator LED RUN pada PLC
menyala
Pastikan RUN/STOP switch pada posisi RUN
Periksa kabel dari inverter ke motor drive,
dan kencangkan apabila tidak kencang
37
NO Trouble Remedy/Solution
3 Roller Timbangan Gravity Roller Mekanikal
berbunyi / tersendat Periksa semua bearing roller dan roller. Ganti
bila diperlukan
4 Display Timbangan Gravity Roller Periksa adapter power supply AC to DC.
tidak menunjukkan nilai Ganti bila tidak mengeluarkan tegangan
output 12 V DC
Periksa sistem wiring power supply. Cek
input power supply 220 V AC
5 Display Timbangan Gravity Roller Pastikan posisi Timbangan Gravity Roller
tidak menunjukkan angka nol tidak bersentuhan dengan benda apapun
disekitarnya
Tekan push button ZERO pada display
personel counter check-in.
Kalibrasi ulang Timbangan
Pastika wiring semua load cell terhubung
dengan benar
38
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah penulisan laporan ini, penulis mengambil kesimpulan dari apa
yang di dapat selama praktek kerja lapangan di PT. Angkasa Pura I
cabang Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, yaitu
sebagai berikut :
6.2 Saran
1. Melakukan perawatan dan pembersihan berkala terhadap sistem
timbangan gravity roller dan collecting conveyor, agar komponen dan
alat yang digunakan awet.
3. Melakukan pengecekan, pengujian, dan kalibrasi secara berkala
terhadap collecting conveyor, timbangan gravity roller, dan operator
panel terminal agar tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengganggu
pelayanan check-in penumpang.
39
DAFTAR PUSTAKA
40
Palleko. Rangkaian Relay Driver. http://palleko.blogspot.co.id/2013/03/
rangkaian-relay-driver.html
Diakses : 25 April 2018
Prihatin, B.S.. Terminal Block. http://theredanfield.blogspot.co.id/2013/01/
terminal-block.html
Diakses : 25 April 2018
Riyadi. Makalah Programmable Logic Control. https://www.academia.edu/
12000252/Makalah_PLC
Diakses : 25 April 2018
Rusman Nazari. Motor Sinkron. https://ilmulistrikzar.blogspot.co.id/2015/07/
motor-sinkron.html
Diakses : 25 April 2018
Suluh. Anatomi Sistem Roller Conveyor. https://suluhmania.wordpress.com
/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/.
Diakses : 25 April 2018
Trikueni Dermanto. Prinsip Dasar Inverter. http://trikueni-desain-
sistem.blogspot.co.id/2013/09/Prinsip-Dasar-Inverter.html.
Diakses : 25 April 2018
Wikipedia. Angkasa Pura I. https://id.wikipedia.org/wiki/Angkasa_Pura_I.
Diakses : 25 April 2018
Wikipedia. Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi. https://id.wikipedia.org
/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Sam_Ratulangi
Diakses : 25 April 2018
Wikipedia. Penampil Kristal Cair. https://id.wikipedia.org/wiki/Penampil_
kristal_cair.
Diakses : 25 April 2018
41
LAMPIRAN
42
Collecting Conveyor di Curve Conveyor yang menghubungkan
counter check-in 1 sampai 6 kumpulan Collecting Conveyor dari
counter check-in 1 sampai 17, dengan
Gravity Roller dan Belt Conveyor
bagian Ground Handling
43
Curve Conveyor yang menghubungkan Gravity Roller dan Belt Conveyor
kumpulan Collecting Conveyor dari bagian Ground Handling
counter check-in 18 sampai 28, dengan
Gravity Roller dan Belt Conveyor
bagian Ground Handling
44
Lampiran 2. Spesifikasi Umum Collecting Conveyor dan Timbangan Gravity
Roller Model : Sky Hub SH-CC-1500
NO KATEGORI SPESIFIKASI
Input rated voltage 380-400 VAC
Rated frequency range 50 Hz (± 10%)
Regulated power supply / Tegangan kontrol
uses power supply switching 24 VDC
Power consumption 2700 Watt maximum
Operational temperature range -40oC to
1 Umum +55oC
Operating humidity 0% to 90% RH (non-
condensation)
Tingkat kebiingan < 75 dB
Tersedia Emergency Stop di area publik
Tersedia Flashing Lamp saat Collecting
Conveyor beroperasi
Eye’s sensor infrared TX/RX system
Sensor for Automatic
2 Indicator LED jika aktif
Operation
Power supply 24 VDC
Operation Control Full information for service ability and
3
Unit unserviceability
Panjang 15000 mm
Lebar 800 mm
Tinggi 400 mm
Kapasitas beban statis 120 kg/m2
Kapasitas beban dinamis 60 kg/m2
4 Collecting Conveyor
Kecepatan 0,25 s.d. 0,5 m/s
Belt Collecting Conveyor adalah Rubber PVC
Black Ammeral satu sambungan join steples
clip. 2-ply polyester FlexamPVC Black M2
Matt Profile
45
Finish material : hot deep galvanized coating
Mounted motor standar AIEE atau NEMA
Motor Drive Motor reducer haft mounted model class F
5
Collecting Conveyor Power 2,7 kW
SEW or Equivalent
Total lebar 650 mm
Tinggi 550 s.d. 650 mm (Adjuster)
Timbangan Gravity Panjang 2000 mm
6
Roller Diameter roller 50 mm
Finished coating : hot deep galvanized
Bearing type : Ball bearing
Kapasitas 100 s.d. 150 kg
Graduasi 0,1 kg
Weighing Scale / Sensor Weight : load cell
7
Timbangan Display 7 segment Character Digital. Satu sisi
penumpang dan satu sisi personel check-in
counter
46