OLEH :
ALEXANDER KUSEN
19021104040
Nim : 19021104040
Menyetujui :
Manado,….September
2022
2
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS
Nim : 19021104040
Menyetujui :
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karna berkat
rahmat dan tuntunan-Nya saya dapat menyelesaikan pelaksanaan praktek kerja
dan penulisan laporan praktek kerja di PT. Angkasa Pura I Cabang Bandara
Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Penulisan laporan ini dilakukan sebagai syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah praktek kerja di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam
Ratulangi.
Dengan selesainya pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis, yaitu :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan
motivasi selama melaksanakan praktek kerja lapangan.
2. Ketua jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, Bapak Dr. Eng.
Charles S.Punuhsingon, S.T., M.T..
3. Bapak Jefferson Mende selaku dosen Pembimbing yang telah membantu
penulisan laporan kerja praktek ini.
4. Jajaran pegawai PT. Angkasa Pura I cabang Bandar Udara Internasional
Sam Ratulangi Manado yang selalu mau membantu penulis dalam
melaksanakan praktek kerja lapangan serta menyusun laporan praktek kerja,
khususnya Pak Robby Anindhitya K. P. Selaku Airport Equipment
Manager, beserta para Staff Manager yaitu Pak Pandu Dewantara, Pak
Dirham Kempa, Pak Nuriman Aji W, Pak Tony Gultom, Pak Pebri
Kurniawan, Pak Lukman Pambudi, Pak Afrizal Fataad.
5. Semua rekan teknisi pemeliharaan diUnit Airport Equipment (Mechanical)
antara lain Bagian WSS + STP (Pak Ferdi,Pak Wayan,Pak Suranto,Pak
Made dan lain-lain) ,Bagian A2B Bengkel (Pak Mustamer Aco, dan
Pak,Alfi,) dan bagian tata udara (Pak Ucok, Kak Sepri,Kak Ray,Kak Ardi
,dan lain-lain).
6. Semua teman-teman kuliah yang selalu mau membantu, memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
4
telahmembantu penulis dalam melaksanakan praktek kerja, danpenulisan
laporan praktek kerja.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
5
DAFTAR ISI
6
6.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 46
6.2 Saran ................................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 47
7
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Tabel Struktur Organisasi Airport Equipment (Mechanical) 2022…...19
Tabel 5. 1 Pengendalian untuk Trouble shooting................................................... 44
Tabel 5. 2 Pelaksanaan Pemeliharaan Harian, Mingguan, Bulanan ...................... 45
8
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan ...................................................................... 48
Lampiran 2. Spesifikasi Garbarata ......................................................................... 49
Lampiran 3. Persetujuan Permohonan Magang .................................................... 50
Lampiran 4. Penilaian Praktek kerja lapangan. ...................................................... 51
10
BAB 1
PENDAHULUAN
11
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umun dari pelaksanaan praktik kerja adalah sebagai berikut :
a) Mengimplementasikan ilmu teknik yang sudah diperoleh pada proses
perkuliahan, ke dalam dunia industri agar dapat gambaran yang nyata.
b) Mempelajari hal-hal yang ada di lapangan kerja
c) Memberikan pengalaman kerja serta peluang kerja bagi mahasiswa saat
akan terjun ke dunia kerja dan dalam kegiatan operasional
d) Mempelajari dan mengetahui ruang lingkup suatu industri di bidang
transportasi
e) Syarat untuk kelulusan mata kuliah Praktik Kerja serta penyelesaian
studi di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sam
Ratulangi.
12
diberikan kepada mahasiswa lebih baik lagi.
c. Bagi PT.Angkasa Pura I cabang Bandara Internasional Sam Ratulangi
Manado, merupakan salah satu bentuk partisipasi dalam kapasitas
sebagai perusahaan dalam usaha membangun bangasa dan negara
dalam dunia pekerjaan dengan memberikan kerja praktek kepada
mahasiswa.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan
Laporan Kerja Praktek, yang meliputi latar belakang masalah, tujuan kerja
praktek,batasan masalah, waktu dan pelaksanaan kerja praktek, manfaat kerja
praktek, metode penulisan laporan kerja praktek, dan sistematika penulisan
laporan kerja praktek.
13
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Berisi pembahasan megenai sejarah dan struktur organisasi PT.Angkasa
Pura I cabang Bandara Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi penjelasan mengenai pengoperiasian fasilitas garbarata , identifikasi
masalah, dan pengumpulan data.
14
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
15
kelas 1B, dan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan jasa penerbangan, landasan diperlukan, dengan panajang
2650 meter dan leber 45 meter.
Visi
16
Misi
Nilai
17
18
Gambar 2. 2 Organization Chart PT. Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara
Internasional Sam Ratulangi
2.4.2 Struktur Organisasi Airport Equipment (Mechanical) 2022
Dibawah ini merupakan Tabel Struktur Organisasi Airport Equipment
(Mechanical) 2022
Tabel 2. 1 Tabel Struktur Organisasi Airport Equipment (Mechanical) 2022
19
BAB III
DASAR TEORI
20
a. Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan)
21
3.1.2 Jadwal Pemeliharaan
22
1. Inspeksi
2. Kegiatan Teknik
3. Kegiatan Produksi
4. Kegiatan Administrasi
5. House Keeping
Kegiatan pemeliharaan bangunan bertujuan untuk menjaga agar
bangunan tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.
23
3.2 Sejarah dan Pengertian Garbarata
Garbarata atau biasa disebut juga dengan Avio Bridge, passegger
BoardingBridge atau jembatan berdinding, merupakan jembatan berdinding dan
beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang menuju pintu pesawat
terbang. Hal tersebut memudahkan penumpang masuk kedalam atau keluar dari
pesawat. Tergantung pada desain bangunan, ketinggian, memicu posisi, dan
persyaratan operasional, mungkin dibuat menetap ataupun bergerak, memanjang
atau menyesuaikan kebutuhan operasional antara posisi pesawat dengan gedung.
Garbarata pesawat ditemukan oleh Frank Der Yuen, insinyur penerbangan
kebangsaan Amerika serikat, dan pertama kali digunakan pada tanggal 26 juli
1959 di Bandara Internasional San Fransisco.
Gambar 3. 1 Garbarata
Keterangan :
1. Tiang penyangga Rotunda
2. Rotunda
3. Tunnel
4. Cabin
5. Lift Colomn
6. Wheel Boogie
7. Service Stairs
24
Gambar 3. 2 Garbarata di Pariking Stand 4 Bandara Internasional Sam
Ratulangi Manado
3.3 Spesifikasi Garbarata
Terdapat enam unit fasilitas garbarata yang beroperasi di Bandara
Samratulangi Manado. Empat unit di terminal eksisting dengan type 2 tunnel
(B2) Tahun Produksi 2010 dan dua unit di terminal perluasan dengan type 2
tunnel (B2) dan 3 tunnel (B3) Tahun produksi 2020 dari PT. Bukaka Teknik
Utama dengan jenis glass tunnel atau terowongan kaca. Ukuran Garbarata (Avio
Bridge) panjang minimal 21,51m dan panjang maksimal 31.187m. Dengan
karakteristik dimensi antarmuka rotunda lebar 1300mm, tinggi 2310mm; tunnel
A lebar 3100mm, pintu masuk kabin lebar 1300mm, 2390mm.
3.4.1 Rotunda
Rotunda merupakan bagian pangkel dari garbarata yang bersentuhan
dengan terminal bandara. Rotunda memiliki curtain atau tirai fleksibel di bagian
sisi yang dapat menggulung atau meregang jika terjadi perubahan posisi dan
garbarata yang diakibatkan oleh gir yang diputar oleh motor, hal ini membuat
bagian dalam garbarata tetap tertutup. Curtain akan menggulung pada barrel
yang terpasang di dekat tunnel. Sementara itu bagian atap akan tetap dan lantai
akan mengikuti perputaran dari curtain yang menggulung. Selain pada rotunda,
25
curtain juga terdapat pada kabin.
26
Gambar 3. 5 Flank Limit Switch
Rotunda Garbarata
Tunnel pada garbarata umumnya terbagi menjadi dua hingga tiga dengan
material kaca atau glass yang memiliki rangka dari material logam lainnya,
namun ada pula tunnel yang seluruhnya berbahan dasar logam. Pada bagian
Tunnel, terdapat lomponen:
27
Gambar 3. 7 Slow Down Limit Switch
28
3.4.7 Tunnel Roller dan Rail
Roller terletak pada sisi dalam dan luar dari tunnel garbarata yang
bergerak maju-mundur pada lintasan atau relnya. Fungsi utama dari roller adalah
sebagai pereduksi gesekan yang terjadi pada tunnel satu dan tunnel lainnya.
3.4.8 Kamera
Kamera ditempatkan pada garbarata sebagai bantuan visual terganggu
atau tidaknya pergerakan dari garbarata. Visual yang dihasilkan dari kamera
diteruskan hingga sampai ke layar yang tersedia pada pannel yang terdapat di
rotunda.
Gambar 3. 10 Kamera
Garbarata
29
3.4.9 Service Door
Service door adalah pintu yang bisa adigunakan oleh operator jika akan
menggunakan garbarata atau melakukan perawatan tanpa harus memasuki
gedung terminal terlebih dahulu. Pada service door terdapat tangga yang
langsung menuju ke bagian apron dari bandara. Letak dari service door adalah
pada ujung dari tunnel sebelum memasuki kabin.
Pada console desk akan ditemui control key switch, steering lever, cabinrotation
switch, up & down foot switch, emergency stop button, closure switch, height
indicator dan layar kecil sebagai alat komunikasi visual dari kamera pada tunnel
Serupa dengan rotunda, kabin garbarata juga memiliki curtain logam yang
membuatnya bisa bermanuver ke kanan dan kiri namun perbedaannya adalah pada
30
dinding curtain kabin, terdapat kaca oval sebagai bantuan visual. Pada kabin,
terdapat beberapa komponen mulai dari lampu sorot, horn, dan AC.
Pergerakan dari kabin perlu diawasi agar tidak melebihi batas yang bisa
menyebabkan kabin mengalami kerusakan maka flank limit switch dipasang
sebagai indikator pergerakan kabin.
Pada bagian kabin, motor tiga fasa berfungsi sebagai pengalir daya yang
membuat kabin dapat bererak ke kiri dan ke kanan.
31
3.4.12 Aktuator
Garbarata memiliki dua aktuator, yaitu aktuator kanopi & aktuator kabin.
Aktuator untuk pergerakan kanopi terletak pada bagian sisi dinding luar kabin,
berat dengan tugasnya, yaitu pemicugerakan dari kanopi ke pintu pesawat.
Sementara itu, aktuator untuk pergerakan lantai kabin terletak pada bagian
bawah kabin.
Sensor infrared terletak pada lantai kabin yang berfungsi ntuk mendeteksi
keberadaan pintu pesawat. Sensor infrared beroperasi saat ada objek yang
mendekat, dalam kasus ini, pintu pesawat lantai kain berada pada posisi sejajar.
Garbarata Bandara Internasional Sam Ratulangi manado memiliki sensor
infrared yang aktif saat suatu objek berada pada radius 1.5-meter dari sensor.
32
3.4.14 Bumper Limit Switch
Bumper limit switch akan beroperasi agar lantai kabin hanya bergerak saat pintu
pesawat bergerak, semua kontrol akan seolah-olah tidak berfungsi. Hal ini
dilakukan agar saat perpindahan penumpang tidak terdapat perbedaan tinggi saat
memasuki garbarata maupun sebaliknya.
3.4.15 Kanopi
Kanopi adalah bagian terluar dari garbarata yang berfungsi sebagai lorong yang
dilewati penumpang pesawat sebelum memasuki kabin. Kanopi bersentuhan
dengan bagian sisi dan atas dari pintu pesawat.
Wheel Boogie merupakan roda pada garbarata yang bertugas menjadi penggerak
horizontal dari garbarata. Komponen ini dapat diamati dengan cukup jelas dari
bagian airside bandara. Wheel boogie memiliki guarding di sekitarnya yang
33
dinamakan hoolahoop yang terhubung ke limit switch lainnya agar pergerakan
garbarata tetap aman bagi lingkungan sekitar garbarata beroperasi.
34
1) Motor Vertikal (Turun dan Naik)
Motor tiga fasa pada lift column berfungsi menjadi penggerak garbarata
namun pada arah vertikal. Garbarata bergarak secara vertikal untuk menyesuaikan
ketinggian antara lantai kabin dan pintu pesawat agar pindahnya penumpang
pesawat tetap aman dan nyaman. Posisi motor tiga fasa terletak pada bagian atass
lift column yang tertutup cover logam.
Gambar 3. 21 Motor
vertikal Lift Colomn
2) Motor Horizontal
Untuk Pegerak maju, mundur, belok kiri dan kanan Garbarata, menggunakan
motor 3 fasa.
Gambar 3. 22 Motor
Horizontal
35
dengan bantuan ulir yang terdapat pada bagian dalam column, untuk itu
pergerakannyatetap dijaga agar tidak melebihi ulir.
4) Vertical Limit Switch (down)
Limit Switch bawah, berfungsi serupa dengan limit switch atas namun ia
bertugas untuk membatasi gerak vertikal dari lift column kearah bawah.
5) Limit Switch Reset
Berbeda dengan limit switch lainnya, limit switch reset berfungsi untuk kalibrasi
ulang kemiringan dari garbarata. Perangkat ini dibutuhkan karena seringkali,
dikarenakan oleh beban yang tidak menentu, lift colomn mengalami perbedaan
ketinggian antara colomn satu dan yang lainnya.
36
BAB IV
METODE PENGAMBILAN DATA
37
4.3.1 Diagram Alir Pengambilan Data
38
BAB V
PEMBAHASAN
39
5.2 Flow Chart Pengoperasian Garbarata
40
Gambar 4. 2 Diagram Alir Pengoperasian Garbarata
Sumber : Buku Panduan Pengoperasian Garbarata
41
5.3 Prosedur Standar Pengoperasian (MODE MANUAL)
3 Control power:
42
set posisi switch ke MANUAL dan tekan tombol reset.
9 Buka pintu rolling dan pesawat
10 Setelah menaikkan atau menurunkan penumpang, tutup pintu pesawat
11 Tutup pintu rolling
12 Putar selector key switch pada posisi manual untuk merapatkan
autolevel arm
13 Naikkan dan rapatkan penuh closure dengan benar. Tekan tombol
kanan dan kiri Canopy Up
14 Rapatkan garbarata pada posisi parkir dengan menggunakan joystick
15 Putar selector key switch pada keadaan OFF dan lepaskan kunci.
16 Tekan tombol power OFF untuk memutuskan arus pada panel main
supply.
17 Matikan semua lampu
5.4 Troubleshooting
43
Tabel 5. 1 Pengendalian untuk Trouble shooting
KEMUNGKINAN PENYEBAB TINDAKAN YANG BENAR
1. Tidak ada power dari terminal Periksa pusat tenaga, jika OFF, cek
listrik
Dengan multitester.
Periksa MCCB1, MCCB2, ELCB1 dan
MCB1. Jika Tripped, nyalakan.
Periksa tegangan listrik pada saluran
380VAC dan 220VAC dengan
multitester
2. ELCB1 terbuka Posisikan ELCB1 ke „ON‟. Jika
Tripped,
Periksa peringatan kesalahan untuk
sambungan longgar atau kemungkinan-
kemungkinan yang lain, perbaiki.
3. Tombol Emergency tertekan atau Reset kembali Tombol Emergency.
tidak berfungsi Listrik mungkin mengalir pada saluran
masuk tombol darurat, tapi tidak pada
saluran keluar. Tombol rusak. Ganti
Tombol.
4. Tombol POWER-ON tidak Listrik mungkin mengalir pada saluran
bekerja masuk tombol darurat, tapi tidak pada
saluran keluar. Tombol rusak. Ganti
Tombol.
5. Komponen penghantar Listrik Periksa Coil (Gulungan) dan
RL2 tidak bekerja penghubung-penghubung. Ganti bila
perlu/rusak.
6. MCB2 dalam control console unit Nyalahkan MCB2. Jika Tripped lagi,
untuk sirkuit kontrol terbuka periksa kabel, sambungan yang
longgar/lepas, atau masalah-masalah
lainya, perbaiki masalah.
7. Tombol selector key Switch tidak Periksa tombol 3 posisi, jika tidak
bekerja bekerja, ganti.
44
5.5 Pemeliharaan Garbarata
Dibawah ini merupakan kegiatan pemeliharaan fasilitas garbarata yang
dilakukan yang berbentuk tabel sebagai berikut:
Pemeliharaan mingguan
Melakukan pemeriksaan kondisi kabel listrik, semua vital mounting bolts
1 bila perlu kencangkan dan console operator.
Pemeliharaan bulanan
1 Melakukan operasi garbarata dan periksa kondisi fully extending,
retracting, raising, dan lowering.
2 Melakukan pemeriksaan fungsi dari setiap limit switch/alat sensor, ganti
bila rusak
3 Melakukan pemeriksaan floor alignment dan cabin curtain for tension dan
adjust apabila perlu
4 Melakukan pemeriksaan dan pengukuran getaran dari motor penggerak.
45
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah penulisan laporan ini, mengambil kesimpulan dari apa yang di dapat
selama praktek kerja lapangan di PT. Angkasa Pura I cabang Bandar Udara
Internasional Sam Ratulangi Manado, yaitu sebagai berikut :
6.2 Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
The Engineering Mindset. (2018. Februari 18). How Inverters Work – The
basicsexplained. Diambil dari
https://www.youtube.com/watch?v=4oRT7PoXSSO
: ( Diakses : 28 Juli 2022)
The Engineering Mindst. (2017. Desember 13). How Inverters Work – Working
principle rectifier. Diambil dari
https://www.youtube.com/Watch?v=1n9VZIL8rVs : ( Diakses : 29 Juli
2022)
47
Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
48
Lampiran 2. Spesifikasi Garbarata
49
Lampiran 3. Persetujuan Permohonan Magang
50
Lampiran 4. Penilaian Praktek kerja lapangan
51
Lampiran 5. Bukti Screen Shoot Seminar Magang
52