Oleh:
M. Arafat (132019049)
Oleh:
M. Arafat (132019049)
Atas saran dan fasilitas yang telah di berikan dan disediakan, pada
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Taufik Barlian, S.T, M.Eng selaku ketua program studi Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Feby Ardianto S.T, M.Cs selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan, serta saran dalam penyusunan laporan ini.
3. Anton Sugiarto ST, M,Sc., selaku Manager Unit layanan PT PLN UIKL
SULAWESI yang telah memberikan materi.
4. Andika winardi, S.T., selaku Ahli Generator Dan Trafo PT Indonesia Power
yang telah memberikan materi.
5. Ratih Retno Ningrum, S.Kom, M.M selaku Ahli Madya dan Kinerja PT
Indonesia Power yang telah memberikan materi.
6. Semua pihak yang membantu baik ketika Kuliah Kerja Lapangan maupun
dalam menyusun laporan.
iii
Penyusunan laporan ini semaksimal mungkin saya upayakan dan dalam
proses penyusunan ini saya menjumpai berbagai hambatan, namun berkat
dukungan dan materil dari berbagai pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan
laporan ini dengan cukup baik. Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya
menyampaikan terimah kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Namun tidak lepas
dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang saya buat masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran sehingga
kedepannya saya bisa berbenah dalam menulis sehingga bisa lebih baik dan benar.
M. Arafat
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
3.8 Remaining Life Assesment ........................................................................... 28
3.8.1 RLA pada Transformator ...................................................................... 28
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 30
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 30
4.2 Saran ............................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
LAMPIRAN ......................................................................................................... 32
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Logo Indonesia Power ........................................................................ 4
Gambar 2. 2 Total MRO Capacity .......................................................................... 5
Gambar 2. 3 Stuktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 7
Gambar 3. 1 PLTU Banten 1 Suralaya.................................................................. 11
Gambar 3. 2 Cara Kerja PLTU ............................................................................. 13
Gambar 3. 3 Komponen PLTU ............................................................................. 14
Gambar 3. 4 Boiler pada PLTU ............................................................................ 15
Gambar 3. 5 Maintenance pada Turbin ................................................................. 17
Gambar 3. 6 Generator .......................................................................................... 19
Gambar 3. 7 Transformator PT. Indonesia Power ................................................ 21
Gambar 3. 8 Prinsip kerja transformator ............................................................... 23
Gambar 3. 9 Komponen Utama Transformator .................................................... 24
Gambar 3. 10 Transformator Lifecycle ................................................................. 27
Gambar 3. 11 Oil sampling, Testing and Diagnostic ............................................ 27
Gambar 3. 12 Maintenance Transformator ........................................................... 28
Gambar 3. 13 Tabel Measurement Tools .............................................................. 29
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Materi PT. Indonesia Power Maintenace Services Unit .................... 32
Lampiran 2 Materi PT. Indonesia Power LCM pada Transformator .................... 32
Lampiran 3 Peserta KKL Virtual Angkatan 2019................................................. 33
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalalah suatu Mata Kuliah yang memberikan
pengalaman serta pembelajaran bagi mahasiswa sebelum terjun ke dalam dunia
kerja sesungguhnya. KKL dilaksanakan sebagai upaya pengenalan mahasiswa ke
dalam dunia kerja yang sesungguhnya agar meningkatkan Misi dan Bobot bagi
mahasiswa agar bisa menghadapi dan beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0
saat ini.
1
2
selanjutnya. Selain dari itu penyusunan laporan KKL ini sebagai bukti bahwa
mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan KKL.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan bagi
setiap mahasiswa Program Studi Teknik Elektro yang pelaksanaannya dilakukan
dalam bentuk virtual dengan tema “Persiapan Kompetensi Mahasiswa Teknik
Elektro dalam Menjawab Tantangan Penyediaan Energi Masa Depan”.
Untuk Mahasiwa
1. Menambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari di bangku
perkuliahan pada berbagai aspek dunia kerja.
2. Memahami dunia kerja sesuai dengan bidang ilmu elektro.
3. Mahasiswa dapat memahami seluk beluk profesi yang berkaitan dengan
elektro atau kelistrikan.
4. Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk informasi atau
sebagai referensi bagi pembaca, sekaligus sebagai acuan untuk pembelajaran
kedepan.
3
Untuk Dosen
1. Kegiatan KKl merupakan mediasi Dosen untuk menjelaskan materi tentang
Teknik Elektro.
2. Dosen dapat memberikan suatu bentuk perkuliahan yang representatif
ditempat obyek yang dijadikan KKL.
Untuk Universitas
Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat meningkatkan kerja sama yang
baik antara pihak Universitas dan Instansi yang dijadikan obyek KKL.
BAB 2
TINJAUAN UMUM
4
5
lainnya, PT Indo Pusaka Berau (IPB) dengan kegiatan usaha penyediaan listrik
dari produksi PLTU Lati di Kalimantan Timur, PT Indo Ridlatama Power yang
bergerak di usaha minyak dan gas, PT Perta Daya Gas yang merupakan anak
usaha gabungan antara PT Pertamina Gas dan PT Indonesia Power (dengan
kepemilikan saham 35%) yang bergerak di bidang energi dan gas, dan yang
terakhir adalah PT Rekadaya Elektrika yang mengerjakan proyek rekayasa dan
EPC bidang kelistrikan yang juga merupakan usaha patungan PT Indonesia Power
dengan beberapa perusahaan lain., 2 Perusahaan Patungan (Joint Venture
Company), 1 Perusahaan Asosiasi, 3 Cucu Perusahaan (Afiliasi dari Anak
Perusahaan) untuk mendukung strategi dan proses Bisnis Perusahaan.
PT. Indonesia Power merupakan salah satu Anak Perusahaan PT. PLN
(Perssero) yang di dirikan pada 3 oktober 1995 sebagai penegasan atas tujuan
6
PT. Indonesia Power Maintenance Service Unit memiliki beberapa produk jasa
pemeliharaan diantaranya yaitu :
1. Overhaul berbagai macam pembangkit (PLTU, PLTG, PLTGU, PLTA,
PLTP, PLTD/PLTDG).
2. Remaining Life Assessment peralatan pembangkit (Boiler/HRSG,Turbin,
Generator dan Trafo).
3. Test & Diagnostic peralatan pembangkit
4. Analisa dan troubleshooting permasalahan vibrasi/rotating equipment.
5. Root Case Failure Analysis peralatan pembangkit.
6. Low Speed Balancing.
7. Commissioning atay pendampingan unit pembangkit.
8. Supervise EPC pembangkit listrik.
9. Relokasi peralatan pembangkit.
10. Rewinding rotor dan stator generator.
11. Retrofit control system.
7
Fungsi utama dari Divisi Sistem SDM dan Manajemen Perubahan adalah
memastikan tersedianya sistem dan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia
dan terkelolanya program perubahan perusahaan dengan menggunakan suatu
sistem informasi terpadu sesuai InPower IMS, untuk memaksimalkan kinerja
perusahaan berdasarkan GCG (Good Corporate Governance) dan kepatuhan
pada SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan).
Ruang lingkup usaha yang dilakukan oleh PT. Indonesia Power ialah
fokus sebagai penyedia tenaga listrik yang ekonomis bermutu tinggi dan dengan
keandalan yang baik di Indonesia melalui pembangkitan tenaga listrik dan
sebagai penyedia jasa operasi dan pemeliharaan (O&M) yang mengoperasikan
pembangkit tenaga listrik di Indonesia, sedangkan kegiatan usaha yang lainnya
terdiri dari : perbaikan peralatan tenaga listrik, pengangkutan dan perdagangan
batubara, pengangkuttan gas alam, co-generation pengusahaan energi panas bumi
sebagai bentuk usaha yang terkait dengan peneyediaan tenaga listrik dilakukan
melalui Anak Perusahaan maupun Perusahaan Patungan.
pemeliharaan pembangkit.
- 1 Project Unit (PRU) sebagai penyedia fungsi perencanaan dan
pengendalian kegiatan proyek pembangkit.
11
12
sebenarnya hampir mirip dengan prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi di mana tenaga penggeraknya menggunakan sebuah generator yang
akan dihubungkan ke sebuah turbin pembangkit yang kemudian akan diolah
menjadi tenaga listrik.Tenaga penggerak utama dalam proses pembentukan
energi ini adalah sebuah energi kinetik yang berasal dari uap panas dan juga
kering. Untuk pembangkit listrik tenaga uap sendiri sebenarnya menggunakan
bahan bakar yang berasal dari batu bara atau minyak bakar yang berasal dari
energi fosil.
Adapun cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap ini yaitu seperti yang
dijelaskan pada Gambar 3.2 dibawah ini :
Boiler adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menajdi uap dilakukan dengan cara
memanaskan air didalam pipa menggunakan panas hasil pembakaran dari bahan
bakar. Proses pembakaran dilakukan secara terus didalam ruangan dengan
mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Jumlah produksi uap ditentukan
15
oleh bahan bakar, luas permukaan pemindah panas dan laju aliran bahan
bakar.Uap yang dihasilkan dari proses yaitu superheat dengan tekanan dan
temperature yang sangat tinggi.
1. Ruang Bakar
Ruang bakar adalah bagian dari broiler yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses pembakaran antara bahan bakar dan udara.
2. Sootblower
Sootblower berfungsi untuk membersihkan abu, debu atau jelaga yang
menempel pada pipa-pipa boiler, superheater, economizer dan pada
elemen air heater. Sootblower menggunakan uap ekstraksi untuk proses
pembersihan. Adapun tujuan pembersihan yaitu untuk menaikkan
perpindahan pada boiler.
3. Fan
Fan pada boiler terdiri dari Induced Draft Fan (ID Fan), Primary Air Fan
(PA Fan), dan Forced Draft Fan (FD Fan). ID Fan berfungsi sebagai
pengendali tekanan di ruang bakar. PA Fan berfungsi mendorong bahan
16
4. Air Heater
Air heater twerpasang dari jenis elemen-elemen plat yang memiliki fungsi
untuk mengambil panas dari gas bekas kemudian disalurkan ke udara
pembakaran menggunakan mekanisme perpindahan panas konveksi.
5. Economizer
Economizer adalah penukar kalor yang dipasang pada saluran air pengisi
sebelum air masuk ke Boiler Drum.
6. Boiler Drum
Boiler drum merupakan bejana yang digunakan sebagai tempat
menampung air dari Economizer dan uap hasil penguapan dari Tube Wal.
Di dalam boiler drum terjadi pemisahan antara fas acair dan fasa uap.
Turbin uap memiliki fungsi untuk merubah energi panas yang terkandung
dalam uap menjadi gerakan memutar. Uap dengan tekanan dan temperatur
tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros
sehingga poros turbin berputar. Tekanan dan temperatur uap keluar turun akibat
melakukan kerja diturbin hingga menjadi uap basah. Uap stelah keluar dari
turbin dialirkan ke kondesnsor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan
digunakan untuk memutar generator.
Nozzle pada sudu tetap dipasang pada casing dan fixed., sedangkan sudu
jalan dipasang pada rotor turbin dan berputar jika dialaui uap. Sudu jalan
berfungsi untuk mengubah energi kinetic menjadi uap menjadi energy
mekanis. Jarak antara sudu-sudu jalan sangatlah kecil kurang dari 0,6
mikrometer.
3. Poros (shaft)
Poros merupakan salah satu bagian dari turbin yang menjadikan rotor-rotor
berbagai tingkat turbin menjadi satu kesatuan. Poros ini juga
mentransmisikan torsi rotor turbin untuk memutar bagian dari rotor
generator listrik.
7. Bantalan turbin
Untuk menumpu rotor turbin dengan satu silinder casing diperlukan
bantalan utama (main bearing) sebanyak dua buah, sedangkan pada turbin
yang mempunyai lebih dari satu silinder casing bantalannya lebih dari dua
buah.
3.3.3 Kondensor
3.3.4 Generator
Gambar 3. 6 Generator
Sumber : finance.detik.com
20
- Inti stator
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi
magnetik khusus yang terpasang ke rangka stator.
2. Rotor
Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
- Slip Ring
Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi
dipisahkan oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasangkan
ke slip ring ini kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui
sikat (brush) yang letaknya menempel pada slip ring.
21
- Poros rotor
Poros Rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana
pada poros rotor tersebut telah terbentuk slot-slot secara paralel
terhadap poros rotor.
3.4 Transformator
transmisi dan distribusi. Dalam kondisi penyaluran tenaga listrik ini transformator
diharapkan dapat bekerja secara maksimal . Agar transformator bisa bekerja
secara maksimal maka diperlukan yang namanya Maintenance atau proses
pemeliharaa menggunakan sistem dan peralatan yang baik dan benar sehingga
diharapkan performa transformator tetap maskimal dan optimasi masa pakai
transformator bisa tercapai.
2. Transformator Distribusi.
Tansformator Distribusi merupakan Transformator yang digunakan untuk
mendistribusikan daya yang dihasilkan oleh pembangkit ke konsumen.
Pada dasarnya trafo ini digunakan untu, distribusi energi listrik pada
tegangan rendah kurang dari 33 KV dalam tujuan industry dan 440V-220V
untuk konsumen kecil.
3. Pengukuran Transformator
Digunakan untuk mengukur kuantitas listrik seperti arus, daya, tegangan
dll. Diklasifiskan sebagai transformator potensial, transformator arus dll.
4. Transformator perlindungan
Jenis trnasformator ini dugunakan sebagai tujuan operlindungan
komponen. Yang membedakan transformator perlindungan dan pegukuran
trnasformator yaitu akurasi, yang bearti trnasformator perlindungan harus
lebih akurat dibandingkan dengan mengukur transformator.
23
Fluktuasi medan magnet yang terjadi pada sekitar medan magnet akan
menginduksi Gaya Gerak Listrik (GGL) dalam kumparan sekunder. Selanjutnya
terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Transfer
energi terjadi melalui induksi elektromagnetik yang berdasarkan azas Hukum
Faraday dimana dalam proses ini terjadi perubahan nilai tegangan dan arus.
Fungsi dari beberapa komponen tersebut yaitu, Inti besi terbuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas
(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current. Inti besi berfungsi
untuk mempermudah jalan fluksi, magnetic yang ditimbulkan oleh arus listrik
yang melewati kumparan.
itu, sebagai bagian dari isolasi minyak harus memliki kemampuan untuk menahan
tegangan tembuus dan sebagai pendingin minyak transformator harus dapat
meredam panas yang ditimbulkan. Sehingga diharapkan minyak mampu
melindungi transformator dari gangguan.
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat dari rugi-
rugi tembaga. Panas tersebut akan mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan
yang berakibat pada rusaknya isolasi. Untuk mengurangi kenaikan suhu yang
berlebihan pada transformator tersebut maka sebuah trnasformator perlu
dilengkapi alat atau sistem pendingin yang memiliki fungsi untuk menyalurkan
panas keluar transformator. Media yang dipakai sebagai pendingin dapat berupa
air, udara/gas dan minyak.
Data oil sampling, testing and diagnostic yang sudah dilakukan tersebut
digunakan untuk mengetahui remaining life assessment dari peralatan-peralatan
tersebut.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Bills.alterra.id (2021, 1 Maret). Mau Tau Cara Kerja PLTU? Simak di Sini!.
Diakses pada 12 Agusutus 2021 dari https://bills.alterra.id/cara-kerja-
pltu/
31
LAMPIRAN
32
33