Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PT SEMEN TONASA INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menerankan bahwa:

Nama : 1. Siti Mutia (1922152005)


2. Ryan Rizaldy (1922152002)
3. M. Kamal Syukur (1922152024)
Program Studi : Teknik Mesin (D4)
Tempat Praktik Industri : PT. Semen Tonasa Indonesia

Telah melaksanakan Praktik Industri (PI) di PT. Semen Tonasa Indonesia Departemen
Pemeliharaan, Seksi Pemeliharaan Mesin (Rawmill, Kiln & Coal Mill, Finish Mill) unit V.
Terhitung mulai tanggal 04 Juli 2022 s/d 30 Juli 2022 dan mengesahkan laporan Praktik Industri
(PI) seperti terlampir.

Pangkep, 29 Juli 2022

Menyetujui

Pembimbing industri Dosen Pembimbing

Akhmad Miftakhul Ulum, Amd. Dr. Djuanda, S.T, M.T.


Mgr of Line 4/5 RM Mach Mant NIP. 197106091996011001

ii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

Yang bertandatangan dibawah ini menerankan bahwa:

Nama : 1. Siti Mutia (1922152005)


2. Ryan Rizaldy (1922152002)
3. M. Kamal Syukur (1922152024)
Program Studi : Teknik Mesin (D4)
Tempat Praktik Industri : PT. Semen Tonasa Indonesia

Telah melaksanakan Praktik Industri (PI) di PT. Semen Tonasa Indonesia Departemen
Pemeliharaan, Seksi Pemeliharaan Mesin Raw Mill unit V. Terhitung mulai tanggal 04 Juli 2022
s/d 08 Juli 2022. Dan mengesahkan laporan Praktik Industri (PI) seperti terlampir.

Pangkep, 29 Juli 2022

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Herman Nur Awaluddin, Amd


Spv of Line 5 RM Mach PdM & PM Schedule Spv of Line 5 RM Mach Pvm

Mengetahui

Akhmad Miftakhul Ulum, Amd.


Mgr of Line 4/5 RM Mach Maint

iii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

Yang bertandatangan dibawah ini menerankan bahwa:

Nama : 1. Siti Mutia (1922152005)


2. Ryan Rizaldy (1922152002)
3. M. Kamal Syukur (1922152024)
Program Studi : Teknik Mesin (D4)
Tempat Praktik Industri : PT. Semen Tonasa Indonesia

Telah melaksanakan Praktik Industri (PI) di PT. Semen Tonasa Indonesia Departemen
Pemeliharaan, Seksi Pemeliharaan Mesin Kiln & Coal Mill unit V. Terhitung mulai tanggal 11
Juli 2022 s/d 15 Juli 2022. Dan mengesahkan laporan Praktik Industri (PI) seperti terlampir.

Pangkep, 29 Juli 2022

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Kamarudin, Amd. Syarifuddin


Spv of Line 5 Kiln & CM Mach PdM & PM Schedule Spv of Line 5 Kiln & CM Mach Pvm

Mengetahui

Fahrul Arifianto, ST.


Mgr of Line 4/5 kiln & CM Mach Maint

iv
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

Yang bertandatangan dibawah ini menerankan bahwa:

Nama : 1. Siti Mutia (1922152005)


2. Ryan Rizaldy (1922152002)
3. M. Kamal Syukur (1922152024)
Program Studi : Teknik Mesin (D4)
Tempat Praktik Industri : PT. Semen Tonasa Indonesia

Telah melaksanakan Praktik Industri (PI) di PT. Semen Tonasa Indonesia Departemen
Pemeliharaan, Seksi Pemeliharaan Mesin Finish Mill unit V. Terhitung mulai tanggal 18 Juli
2022 s/d 29 Juli 2022. Dan mengesahkan laporan Praktik Industri (PI) seperti terlampir.

Pangkep, 29 Juli 2022

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Sonal Pilo, S.ST. Murzid


Spv of Line 5 FM Mach PdM & PM Schedule Spv of Line 5 FM Mach Pvm

Mengetahui

Ahmad Zakki Mubarok, ST.


Mgr of Line 4/5 FM Mach Maint

v
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan Laporan Praktek
Industri ini di PT SEMEN TONASA, Pangkep. Adapun salah satu alasan kami menyusun
laporan ini karena menjadi tolak ukur penilaian lulus tidaknya dalam menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Makassar.

Selain itu, laporan ini juga dijadikan sebagai bukti pertanggungjawaban bahwa mahasiswa
tersebut dapat mengikuti dan menyelesaikan Praktek Industri suatu perusahaan lebih baik.

Tujuan utama dari kerja lapangan ini adalah untuk memantapkan teori dan praktek yang
telah dipelajari di kampus dan dapat diselesaikan dengan serta diaplikasikan di lapangan.

Dalam proses pembuatan laporan ini tak lupa kami berterima kasih kepada orang tua kami
yang telah banyak memberikan dorongan semangat dari awal hingga selesainya laporan ini. Tak
lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap teman-teman dikampus yang telah
memberikan dorongan moril dan material serta informasi. Juga dengan segala hormat kami
ucapkan banyak terimakasih pada bapak/ibu dosen di Universitas Negeri Makssar sehingga kami
dapat menerapkan ilmu yang diberikan pada kami. Ucapan terima kasih ini juga kami ucapkan
kepada :

1. Ibu Dr. Nurlaela Latief, M.P. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
2. Bapak Dr. Samnur S.T, M.T. selaku ketua program studi Teknik Mesin D4 Universitas
Negeri Makassar
3. Bapak Dr. Djuanda, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing yang meluangkan waktunya
kepada penulis dalam rangka penyelesaian laporan Praktik Industri ini.
4. Bapak Mufti Arimurti. ST. selaku Direktur Utama PT. Semen Tonasa, Pangkep
5. Bapak Maryono, SE. selaku Kepala Unit 4 & 5 PT. Semen Tonasa I
6. Bapak Ahmad Miftahul Ulum, Amd. Selaku Kepala Seksi Raw Mill Unit 4 & 5 PT.
Semen Tonasa sekaligus pembimbing industri.
7. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya proposal ini.
vi
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Secara istimewa, penyusun menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta
yang tak pernah berhenti mendoakan dan memberi motivasi untuk tetap semangat dan tak putus
asa. Terima kasih atas segala dukungan baik secara material maupun spiritual hingga
terselesaikannya laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunannya, laporan praktik industri ini masih
terdapat keterbatasan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, besar harapan penyusun akan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan kedepannya. Akhir kata penyusun
berharap agar laporan praktik industri ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi para
pembaca.

Pangkep, 29 Juli 2022

vii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

viii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di era
revolusi industri 4.0 dan persaingan dunia yang sangat ketat saat ini, maka setiap
generasi baru harus mampu menyesuaikan dan mengembangkan diri terhadap
lingkungan yang akan dihadapi terutama dalam bidang industri. Akan banyak
ditemukan problematika dan dinamika dalam dunia industri, untuk itu diharapkan
pengetahuan secara teoritis yang didapat dari materi perkuliahan dapat diaplikasikan
dalam bidang industri, sehingga mahasiswa dapat menjadi salah satu sumber daya
manusia yang siap menghadapi tantangan era globalisasi. Dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini lembaga pendidikan
khususnya perguruan tinggi semakin dituntut untuk meningkatkan metode pengajaran
dan pendidikannya. Universitas Negeri Makassar merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil, profesional
dan siap bekerja sesuai bidang spesifikasinya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
program praktek industri dimasukkan dalam kurikulum sebagai kegiatan yang wajib
diikuti oleh mahasiswa. Program praktek industri, merupakan salah satu syarat
kelulusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar.
Praktik Industri (PI) merupakan bentuk perkuliahan melalui kegiatan bekerja
secara langsung di dunia kerja. Praktik Industri (PI) ini merupakan suatu kegiatan
praktik bagi mahasiswa dengan tujuan mendapatkan pengalaman dari kegiatan
tersebut. Dengan program praktek industri, mahasiswa dituntut agar lebih aplikatif
terhadap materi yang telah diterima di bangku kuliah untuk memperluas wawasan dan
cara berpikir. Para mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan
yang luas namun juga harus memiliki keterampilan dan kemampuan untuk
menerapkan ilmu yang dimilikinya tersebut di manapun berada, karena permasalahan

1
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

yang terjadi dalam dunia industri umumnya sangatlah berbeda dengan yang didapat
pada bangku perkuliahan dan praktek industri telah menjadi salah satu pendorong
utama bagi mahasiswa untuk mengenal kondisi di lapangan kerja dan untuk melihat
keselarasan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan aplikasi
praktis di dunia kerja.

Wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang berkaitan dengan


industrialisasi sangat diperlukan, sehubungan dengan kondisi objektif Indonesia yang
merupakan negara berkembang, dimana teknologi masuk dan diaplikasikan terlebih
dahulu. Sehingga diharapkan bahwa nantinya mahasiswa sebagai calon lulusan dari
perguruan tinggi akan lebih mengenal perkembangan industri. Dengan
diselenggarakannya kegiatan praktek industri ini, diharapkan mahasiswa dapat
mempelajari tentang segala hal yang menyangkut teknik dan penerapan maintanance
yang ada pada PT Semen Tonasa.

B. Tujuan Praktik Industi


1. Membentuk sikap profesional sebagai calon sarjana untuk dapat menghadapi
dunia kerja
2. Untuk memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Makassar.
3. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada dilokasi kerja di PT Semen Tonasa
untuk memahami kondisi kerja dilapangan dan aplikasi teori yang didapat dari
perkuliahan.
4. Melakukan berbagai kegiatan Praktik Indsutri serta mempelajari proses
pembuatan semen yang ada pada PT Semen Tonasa.
5. Untuk mengetahui prosedur kerja dan peralatan yang ada dalam proses produksi
di PT Semen Tonasa Indonesia

2
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

C. Manfaat Praktik
1. Bagi mahasiswa
a) Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja
b) Membentuk pribadi yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan diri dalam
sejumlah aktivitasnya dengan dunia kerja
c) Mengembangkan pola pikir yang progresif dan berkualitas dan mengambil
setiap keputusan yang menyangkut dalam menyelesaikan masalah
2. Bagi universitas
a) Sebagai alat ukur mahasiswa dalam memahami materi-materi kuliah dan
menerapkannya.
b) Sebagai penilaian sejauh mana mahasiswa mampu terjun langsung didalam
dunia kerja.
2. Bagi perusahaan
a) Dapat memadukan ilmu yang diperoleh mahasiswa dengan keterampilan
yang dimiliki SDM perusahaan
b) Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerjasama
antara pihak perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi
c) Merupakan perwujudan nyata peran perusahaan dalam mengembangkan
bidang Pendidikan

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Industri


Tempat atau lokasi Praaktek Industri dilaksanakan di PT Semen Tonasa
Indonesi, yang terltak di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Pelaksanaan kegiatan Praktek Industri berlangsung selama 1 bulan mulai tanggal 1
juli s/d 30 juli 2022

3
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Gambar 1.1 peta lokasi universitas negeri makassar ke PT semen Tonasa Indonesia

E. Jadwal Waktu Pelaksanaan Praktik Industri (PI)


Kegiatah Praktik Industri dilaksanakan pada semester Ganjil yang
berlangsung selama 1 bulan atau 30 hari mulai dari tanggal 01 juli sampai 30 juli
2022. Waktu pelaksanaan Praktik Industri di PT Semen Tonasa yaitu setiap hari
Senin sampai Jumat pukul 07.30 sampai 16.30 WIB
Waktu dan lokasi dilaksanakannya Praktek Industri adalah :
Hari : Senin-Jumat
Tanggal : 1 Juli 2022 s/d 30 Juli 2022
Waktu : Pukul 07.30 – 16.30 Wita
Tempat : PT. Semen Tonasa Indonesia
Jl. Galangan Kapal No. 31 Kaluku Bodoa, Tallo Kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan 90212 Telepon : (0411) 448653.

No Hari Jam Kerja


1 Senin 07.30 – 16.30
2 Selasa 07.30 – 16.30
3 Rabu 07.30 – 16.30

4
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

4 Kamis 07.30 – 16.30


5 Jumat 07.30 – 17.00

5
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Umum PT Semen Tonasa
Semen berasal dari Bahasa latin caementum yang artinya memotonng menjadi
bagian-bagian kecil tak beraturan. Secara sederhana, definisi semen adalah bahan perekat
atau lem, yang bisa merekatkan bahan-bahan material lain hingga bisa membentuk
sebuah bangunan. Sedangkan dalam pengertian secara umum semen diartikan sebagai
bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat bahan-bahan padat menjadi satu
kesatuan yang kompak dan kuat. Semen sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok
pembangunan manusia modern, sehingga menjadi sesuatu yang mutlak.
Salah satu pabrik semen yang ada diindonesia bagian timur yaitu PT Semen
Tonasa dimana pabrik semen ini merupakan produsen semen terbesar di Kawasan
Indonesia timur yang menempati lahan seluas 1.200 hektar di Desa Bringere, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkep. PT Semen Tonasa diresmikan pada tahun 1968 oleh
Jenderal M. Yusuf, Menteri perindustrian di masa itu. Sebelumnya PT Semen Tonasa
mempunyai V (Lima) unit pabrik yaitu pabrik Tonasa I, II, II, IV dan V. Proyek Semen
Tonasa dimulai sesuai TAP MPRS No.II/MPRS/1960 Tanggal 5 Desember 1960.
Pabrik Tonasa I mulai beroperasi tahun 1968 dengan kapasitas 120.000 ton
pertahun. Namun pada tahun 1984 pabrik tonasa I dihentikan operasinya dengan
pertimbangan ekonomis. Jadi saat ini unit pabrik yang beroperasi hanya ada IV (Empat)
unit saja yaitu Pabrik Tonasa II, III, IV dan V.
Pabrik Tonasa II mulai beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas terpasang
510.000 ton pertahun. Tahun 1991 dilakukan Optimalisasi secara swakelola sehingga
kapasitasnya naik menjadi 590.000 ton pertahun. Pada tahun 1985 Pabrik Tonasa III
Beroperasi dengan kapasitas terpasang 590.000 ton pertahun. Berlanjut pada tahun 1996
Pabrik Tonasa IV beroperasi dengan kapasitas 2,3 juta ton pertahun termasuk
pembangunan pembangkit listrik 2 x 25 MW yang merupakaan sarana pendukung
terhadap pencapaian laba perusahaan dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga

6
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Uap (PLTU). Sedangkan Pabrik Tonasa V mulai beroperasi pada tanggal 19 februari
2014 dengan kapasitas 2,5 Juta ton pertahun dan pembangkit listrik 2 x 35 MW
diresmikan. Jadi total kapasitas terpasang untuk terak 5.980.000 ton pertahun dan untuk
total kapasitas semen ada 7.420.000 ton pertahun
Lokasi pabrik yang berada di Sulawesi Selatan Merupakan pilihan yang strategis
untuk mengisi kebutuhan semen di daerah Indonesia Bagian Timur. Dan didukung oleh
jaringan distribusi yang tersebar luas serta diperkuat oleh unit pengantongan semen yang
melengkapi sarana distribusi penjualan, telah menjadikan perseroan sebagai pemasok
terbesar dikawasan Timur Indonesia. Unit pengantongan perseroan terdapat di Ambon
dengan kapasitas pengantongan 175.000 ton pertahun, Palu , Mamuju, Lampuko, Sorong,
maluku utara dengan masing-masing kapasitas pengantongan 300.000 ton pertahun.
Bitung, samarinda, bali dan makassar masing-masing pengantongan 600.000 ton
pertahun. Lembar dengan kapasitas pengantongan 1.100.800 ton pertahun. Pelabuhan
Biringkassi dengan kapasitas kantongan 1.500.000 ton pertahun.
B. Produk Semen PT. Semen Tonasa
Produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa antara lain

Gambar xx produk PT. Semen Tonasaa


1. Portland Composite Cement ( PCC )
Semen Portland composite adalah bahan pengikat hidrolisis hasil
penggilingan bersama terak semen Portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan
organic, atau hasil percampuran bubuk semen Portland dengan bubuk bahan organic
lain yang mempuyai sifat pozzoland. Bahan pozzoland yang di tambahkan besarnya

7
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

antara 15-40% semen portland composite produksi PT. Semen Tonasa memenuhi
persyaratan SNI 15-7064-2004. Semen jenis ini banyak digunakan untuk kontruksi
beton umum, pasangan batubata, pelesteran dan acian, jalan, pagar dinding
pembuatan elemen bagunan seperti beton percetakan, panel beton, dan sebagainya.
2. Portland Pozzolan Cement ( PPC )
Semen portland pozzolan adalah semen hidrolisis yang terdiri dari campuran
homogeny antara semen Portland halus, yang diproduksi dengan menggiling Clinker
semen portland dan pozzoland bersama-sama atau mencampur secaramerata bubuk
semen portland dan pozzoland. Kadar pozzoland 15%-40% massa semen pozzolan
Semen Portland pozzoland produksi perseroan memenuhi persyaratan SNI 15-0302-
2004 tipe IP-U. semen jenis ini banyak digunakan untu kbagunan bertingkat (2-3
lantai), konstroksi beton umum, konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh
dan bendungan, konstruksi bagunan di daerah pantai, tanah berair ( rawa ) dan
bangunan dilingkungan garam sulfat yang agresif, serta konstruksi bangunan yang
memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan senitasi, bangunan perairan dan
penampungan dan penampungan air.
3. Semen OPC (Ordinary Porland Cement)
Ordinary Portland Cement adalah semen hidrolisis yang dibuat dengan
menggiling Clinker semen dan gypsum. Semen Portland jenis 1 produksi perseroaan
memenuhi persyaratan SNI No. 12-2049-2004 jenis 1 dan ASTM C150-2004 tipe
satu dengan berat 50 kg dan semen cura ordinary Portland cemen mempunyai C35
59.3% , C25 17% , C3A 8% , C4AF 11.9% dan komposisi limit Semen jenis ini
banyak digunkan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekan yang tinggi (tidak
memerlukan persyaratan khusus) seperti bangunan bertingkat tinggi, perumahan,
jembatan dan jalan raya, landasan bandara udara, beton praktekan, bendungan/saluran
irigasi, elemen bangunan seperti hollow, genteng pewong black, batako, buis beton
dan roster

8
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

C. Konsolidasi dengan PT. Semen Indonesia

Gambar xx pemegang saham


Sejak 15 September 1995 perseroan terkonsolidasi dengan PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. (sebelumnya PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.) menjadi sebuah holding
company. Lebih dari satu dekade perseroan berbenah dan berupaya keras meningkatkan
nilai perseroan di mata pemegang saham dan stakeholder. Berbagai terobosan strategi dan
program kerja dalam meningkatkan kinerja perseroan secara terintegrasi terus dipacu
untuk mewujudkan visi perseroan menjadi produsen semen yang terefisien dan
mempunyai keunggulan yang kompetitif diantara para produsen semen lainnya.

D. Visi dan Misi PT Semen Tonasa


1. Visi perusahaan
Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia yang efisien dan
berwawasan lingkungan
2. Misi perusahaan
1) Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder
2) Memproduksi semen untuk memunuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas dan
harga bersaing serta penyerahan tepat waktu
3) Senantiasa berupaya melakukan improvement disegala bidang, guna
meningkatkan daya saing di pasar dan produktivitas perusahaan
4) Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi karyawan
untuk bekerja secara profesional.

9
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

E. Struktur Organisasi

10
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

BAB III

URAIAN KEGIATAN

A. Proses pembuatan Semen


Pada proses peembuatan semen terdiri dari beberapa proses yang dilakukan
sebelum menjadi produk jadi, diantaranya yaitu sebagai brikut:
1. Proses penambangan
Pada proses pembuatan semen menggunakan 4 jenis material atau bahan
baku yaitu batu kapur, pasir silica, tanah liat dan pasir besi. Batu kapur dan tanah
liat merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan semen. Semua jenis
material ini diambil dari proses penambangan dengan ukuran atau zise yang
berbeda beda. untuk penambangan batu kapur dilakukan dengan cara peledakan,
sedangkan untuk memperoleh tanah liat dilaakukan dengan cara pengerukan.
Selanjutnya material jenis batu kapur dan tanah liat dianngkut ke crusher dengan
menggunakan dump truck.
2. Crusher
Chruser adalah penggilingan yang berfungsi merubah ukuran material
seperti limestone dan clay dari penambangan sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan oleh atox mill. Chruser terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Chruser limestone
b. Chruser clay
c. Chruser silica dan iron sand
3. Storage (Gudang)
Material yang sudah digiling di crusher, kemudian ditransfer ke storage
(gudang) dengan menggunakan belt conveyor untuk dimasukkan kedalam
stockpile. Terdapat masing-masing stockpile pada setiap material seperti
Limestone, clay, pasir silica dan ironsand. Pada storage terdapat reclaimer yang
berfungsi untuk mencurahkan material ke alat transportasi berupa belt conveyor.

11
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Lalu masing-masing material ditimbang dengan berat tertentu dengan


menggunakan alat weight feeder untuk dikirim ke bin (penampungan) dimana
setiap material ini ditampung di bin sebelum dikirim ke rawmill.
Pada storage terdapat 3 jenis reclaimer yaitu:
1) Reclaimer clay
Reclaimer clay berfungsi untuk mengangkut material berupa clay dari
stockpile kemudian dicurahkan ke alat transportasi berupa belt conveyor
untuk dikirim ke Bi. Reclaimer clay yang digunakan yaitu reclaimer type
shade 526RE01 dengan total buchket 24 schraper dengan kecepatan 78,0%
a. Reclaimer clay terbagi menjadi beberapa komponen utama yaitu:
a) Gearbox
b) Chain
c) Buckhet
d) Hidrolik tension
e) Motor
f) HPU (Hidrolik power unit)
g) Roller chain
b. Prinsip kerja reclaimer clay
Reclaimer clay berfungsi untuk mengangkut material berupa clay
dari stockpile untuk diangkut ke belt conveyor dengan menggunakan
bucket.
2) Reclaimer limestone
Reclaimer limestone berfungsi untuk mengangkut material berupa
limestone dari stockpile kemudian dicurahkan ke alat transportasi berupa belt
conveyor untuk dikirim ke rawmill. Reclaimer limestone yang digunakan
yaitu reclaimer type shade 532RE01 dengan total 103 scrapper blade.
a. Prinsip kerja reclaimer limestone

12
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Reclaimer ini berfungsi untuk menggugurkan material dari


gundukan dengan menggunakan suatu penggaruk yang disebut harraw
dan selanjutnya material yang berguguran dari gundukan ditarik dari
dasar storage dengan cross conveyor blade. Disamping itu, Bridge
Reclaimer juga berfungsi untuk meratakan kualitas limestone. Main
Girder bisa disebut sebagai tulang punggung reclaimer ini, karena
berfungsi sebagai penyangga utama keseluruhan mesin ini. Guide
carriage, berfungsi sebagai pembawa Bridge reclaimer ke arah
membujur storage. terdapat dua buah motor di kedua sisi reclaimer pada
bagian guide cariage ini. Harraw carriage berfungsi untuk menggeser
harraw sehingga dapat bergerak bolak – balik secara melintang. Harraw
berfungsi untuk menggugurkan gundukan material secara perlahan
sekaligus meratakannya. Kemudian cross conveyor akan membawa
material yang berguguran dari arah melintang storage dan
menyalurkannya menuju belt conveyor.
b. Reclaimer limestone terbagi menjadi bebrapa komponen yaitu:
a) Gearbox
b) Scraper
c) Chain
d) Hidrolik tancent
e) Harrow
3) Reclaimer silica dan iron sand
Reclaimer silica dan iron sand berfungsi untuk mengangkut material
berupa silica dan iron sand dari stockpile kemudian dicurahkan ke alat
transportasi berupa belt conveyor untuk dikirim ke Bin. Reclaimer limestone
yang digunakan yaitu reclaimer type shade 526RE01 dengan total scrapper
blade 167.

13
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

a. Reclaimer silica dan iron sand terbagi menjadi beberapa komponen


utama yaitu:
a) Gearbox
b) Motor
c) Hidrolik
d) Bearing shaft
e) Sprocket
f) scrapper
b. Prinsip kerja reclimer silica dan iron sand
Reclaimer silica dan ironsand berfungsi untuk mengangkut
material berupa clay dari stockpile untuk diangkut ke belt conveyor
dengan menggunakan schrapper.
4. Bin (penampungan)
Ada 4 jenis bin yang digunakan untuk menampung setiap material. Bin
ini berfungsi untuk menampung material yang ditransfer dari storage (Gudang)
sebelum dikirim ke rawmill .
1) Limestone
Berfungsi untuk menampung limestone yang akan diantar ke rawmill, bin
limestone menggunakan pengantar lamella
2) Silica
Berfungsi untuk menampung silica yang akan diantar ke rawmill, bin
silica menggunakan pengantar belt conveyor
3) Iron sand
Berfungsi untuk menampung iron sand yang akan diantar ke rawmill, bin
iron sand menggunakan belt conveyor
4) Clay
Berfungsi untuk menapung clay yang akan diantar ke rawmill, bin clay
menggunakan lamela.

14
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Dari ke 4 bin diatas yang menyatukan semua material yang ingin


diantarkan ke rawmill yaitu menggukan belt conveyor.
5. Raw mill
raw mill merupakan salah satu peralatan yang di gunakan untuk
menggiling dan mengeringkan dimana material yang relatife basah dikeringkan
menggunakan dumper, Serta memecahkan dan menghaluskan material umpan
dari bin yaitu batu kapur (limestone), tanah liat(clay), silica dan pasir besi (iron
sand) untuk di jadikan produk raw meal. Penggilingan dan pengeringan dapat di
lakukan secara efisien di dalam satu unit peralatan atau di sebut raw mix material.
Pada pabrik Tonasa 5, Veritical raw mill yang digunakan adalah Atox Mill 57.5
dengan kapasitas 750 ton/jam.
Rawmill terbagi menjadi beberapa komponen utama yaitu:
1) grinding table
grinding table merupakan tempat dimana semua material akan digiling
seperti limestone, clay, pasir silica, dan ironsand. bagian ini berputar pada
porosnya oleh sebuah motor melalui gearbox. Penggilingan terjadi di antara
grinding table yang berputar dengan roller yang ditekan secara hidrolik. Roller
berputar mengikuti putaran grinding table. Bahan mentah diumpankan ke
grinding table dan karena putarannya material yang sudah halus terdorong
kesisi luar. Pada bagian bawah perrmukaan table terdapat scrapper yang
berfungsi untuk mengeluarkan material yang jatuh.
2) Roller
Roller berfungsi untuk menghancurkan material yang ada pada table
mix dan didalam rawmill terdapat 3 roller, dimana setiap roller memiliki berat
masing-masing ± 76 ton.
3) Scrapper device
Scrapper device berfungsi sebagai pengarah material reject ke chute
reject mill yang terdiri dari 8 ea.

15
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

4) Hydraulic tension system


Hydraulic tension system berfungsi sebagai pengatur up /down roller
dimana settingan pressure pada saat operasi/gerinding di 110 bar dan
hydraulic terdiri dari 3 set, setiap hydraulic memiliki 4 acumulator yang
berfungsi sebagai peredam pressure berlebihan, dimana tekanan accumulator
masing-masing 55 bar yang berisi nitrogen.
5) Gear box mainrive
Berfungsi untuk menggerakkan table rawmill, selain itu gear box
juga berfungsi untuk sebagai pengatur kecepatan output/input kecepatan
putaran dari motor mainrive.
6) Motor mainrive
Berfungsi sebagai komponen utama yang menggerakkan gear box.
6. Cyclone
Cyclone berfungsi untuk menampung sementara hasil dari rawmill,
dimana rawmeal ini ditransfer menggunakan air slide dari rawmill ke cyclon.
7. Silo
Penampungan hasil penggilingan raw mill, hasil penggilingan raw mill
biasa di sebut dengan raw meal.
8. Kiln (pembakaran)
Kiln adalah unit peralatan berputar yang disebut sill kiln dan berfungsi
untuk membakar umpan dengan temperatur 1048ºC menjadi suatu material yang
disebut clinker. Kiln menghasilkan clinker sekitar 550 ton/jam. Pemanasan pada
kiln dimulai dengan pemanasan awal pada cyclone preheather, kemudian
dilakukan proses kalsinasi atau kalsiner dengan temperatur 860ºC. Selanjutnya
material yang dihasilkan oleh kiln didinginkan atau penurunan suhu dalam cooler
dengan menggunakan hembusan udara. Kemudian clinker akan melewati krusher
untuk mengecilkan ukuran clinker sehingga ukurannya akan lebih kecil dan
mudah dalam proses transport dengan menggunakan apron conveyor, dengan

16
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

apron conveyor clinker akan dibawa menuju Dumb2 untuk selanjutnya diproses di
dalam finish mill, climker yang diihasilkan mencapai 800 ton/hari
A. Komponen kiln
1) Sill kiln
tempat terjadinya proses pembakaran material dimana Sill kiln ini
memiliki kemiringan 13º dan kecepatan putaran 3.75 Rpm, kapasitas sill
kiln dapat menampung 550 ton dan maksimal 620 ton/Jam. Panjang kiln
kurang lebih 100 meter
2) Master gear
3) Pinion gear
4) Supporting roller
5) Thrash roller
6) Tyre
9. Finish Mill
Finish mill bertujuan untuk menghasilkan semen dengan tingkat
kehalusan tertentu dengan cara menggiling campuran klinker, gypsum,
batu kapur dan trass, dengan perbandingan tertentu. Kehalusan semen
adalah salah satu factor penentu utama dari semen yang dihasilkan. Kehalusan
semen akan mempengaruhi kuat tekan awal yang tinggi dan peningkatan kiuat
tekan beton pada tahap berikutnya
Material semen yang telah melalui proses pembakaran (kiln dan cooling),
akan disimpan pada dumb. Semen hasil pembakaran tersebut masih berupa
material-material yang masih kasar dan perlu dilakukan penggilingan akhir untuk
mendapatkan semen yang halus dan siap untuk dikemas. Clinker yang ada pada
dumb kemudiam akan disimpan dalam Bin dan selanjutnya akan dicampur dengan
material ketiga berupa (gypsum, limestone, trass). Setelah proses pencampuran
selesai, kemudian hasilnya akan dimasukkan ke mill untuk digiling. Setelah
material selesai digiling akan diteruskan keseparator, pada separator ini akan

17
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

dilakukan pemisahan antara Material yang sudah halus dengan material  yang


masih kasar. Semen yang masih kasar akan dikembalikan lagi ke dalam
mill untuk digiling kembal, sedangkan material yang sudah halus akan diteruskan
ke bag filter untuk menangkap debu dengan melakukan penyaringan udara
sehingga debu sampai ukuran tertentu tidak dapat menembus filter. output dari
bag filter ini adalah material semen yang sudah halus. Dan terakhir semen yang
sudah halusakan disimpan pada silo dan nantinya akan dikemas.

B. System Maintanance yang diigunankan


System Maintanance yang diigunankan umunya ada 3 yaitu preventive mainatance,
predictive maintenance dan korektif maintenance.
1. Preventive maintenance
Preventive maintenance adalah sebuah kegiatann perawatan mesin yang
dilakukan dengan jangka waktu yang rutin. Dengan melakukan pengecekan-
pengecekan pada setiap bagian mesin sebelum dimulainya kegiatann operasional dan
setelaj mesin itu digunakan untuk menjaga agar mesin selalu dalam kondisi baik dan
agar selalu terdeteksi. Apabila ada kerusakan sedini mungkin
Preventive mintanance bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara
perawatan yang terschedule untuk pencegahan (preventive). Ruang lingkup
preventive maintenance termasuk: isnpeksi, pelumasan dan penyetelan, service.
Sehingga peralatan atau mesin mesin selama beroperasia terhindar dari kerusakan.
a) Preventive maintenance machine tool

1. cleaning
2. Lubrication oil
1 Daily (harian)
3. coolant Level
4. Report Minor Defects
2 Weekly (mingguan) 1. lubrication oil
2. Coolant Level

18
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

3. filters
4. Hydraulik & pneumatic
lines
1. spindle drive belt
3 Monthly (bulanan) 2. hydraulic pump & oil
3. movement of axes
Biannually 1. machine alignment
4
(dua kali setahun) 2. replace oil & filters

b) Keuntungan dari preventive maintenance


keuntungan Dari Program Preventive Maintenance Dalam suatu program
tentu harus dilihat baik manfaat maupun keuntungan dari kegiatan yang
dilaksanakan. Berikut keuntungan dari program perawatan untuk pencegahan :
1) Biaya perbaikan menjadi kecil
2) Bentuk kegiatan yang lebih terarah
3) Berkurangnya waktu berhenti produksi dari mesin
4) Penyediaan suku cadang menjadi lebih teratur dan dalam jumlah yang sedikit
5) Sedikit gangguan akibat adanya kerusakan tiba-tiba
6) Tidak banyak membutuhkan peralatan atau mesin pengganti
7) Sedikit waktu lembur
8) Keselamatan kerja lebih terjamin
c) Tools yang digunakan dalam preventive maintenance
1) Maintanance System Online (MSO)
 Abnormally
 Today Maint. Plan order
 Today notif

19
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

 Pending
 New order confirmed
 My order
2) PM schedule
3) Prediktif Maintanance Control (PMC)
2. Predictive maintenance
Predictive maintanance adalah sistem pemeliharaan mesin dengan tujuan
mengantisipasi kegagalan sebelum kerusakan total terjadi. Dalam kata lain, predictive
maintenance menganalisa kondisi mesin dari pola kinerjanya. Pola tersebut dapat
digunakan untuk memprediksi sampai kapan suatu mesin atau peralatan mampu
beroperasi secara normal. Sehingga, berbagai masalah yang bisa mengakibatkan
kerusakan pada komponen dapat diantisipasi sebelumnya.
predictive maintenance mengidentifikasi tren data dan memprediksi kapan
suatu failure akan terjadi. Metode ini mengumpulkan dan menganalisa data real-time
pada kinerja equipment, yang dimana proses ini dilakukan saat equipment beroperasi
normal. Ruang lingkup prediktif maintenance diantaranya; memonitor minyak
pelumas dan mngeecek kekentalannya dengan cara mengambil sampel oli dari
peralatan produksi, memonitor visual dengan cara memanfaatkan panca indera untuk
mengecek kondisi mesin.

a) Kelebihan predictive maintanance


Berikut ini merupakan kelebihan dilakukannya predictive maintenance
pada aset yang dimiliki perusahaan, diantaranya ialah:
1) Penghematan biaya (cost) akibat equipment yang failure.
Kondisi equipment dapat diketahui dari data aktual yang diambil pada
saat equipment beroperasi. Misalnya saja, data vibrasi yang terambil dapat
merepresentasikan kondisi aktual dari mesin ataupun peralatan yang diambil.
Output dari data vibrasi dapat memberikan informasi apakah peralatan dalam

20
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

keadaan baik-baik saja ataupun ada indikasi misalignment, unbalance,


looseness, bearing wear dan lain sebagainya. Ketika indikasi ini diketahui
maka pihak maintenance dapat melakukan action secara cepat sebelum
terjadinya trip ataupun kegagalan dari equipment. Misalnya saja mengganti
bearing, melakukan realignment dan lain sebagainya. Tentu saja proses ini
akan lebih murah dibandingkan apabila mesin ataupun peralatan dibiarkan
sampai pada tahap gagal yang bisa saja mempengaruhi part lain dari mesin
sehingga diperlukan cost yang lebih besar untuk overhaul maupun
penggantian part.
2) Meminimalkan downtime ataupun waktu henti
Pada umumnya, proses produksi pada mesin industri, migas,
pembangkit dan lain sebagainya beroperasi secara continue dengan tujuan
menghasilkan revenue semaksimal mungkin. Dengan dilakukannya predictive
maintenance maka kondisi equipment secara aktual akan dapat diketahui.
Ketika dilakukan action sesuai kondisi equipment diharapkan dapat mencegah
terjadinya trip ataupun kegagalan pada equipment yang tentunya akan
memperbesar waktu henti atapun downtime pada saat perbaikan maupun
overhaul.
3) Memaksimalkan umur peralatan.
Dengan dilakukannya predictive maintenance diharapkan mampu
memaksimalkan umur peralatan dengan adanya data aktual dari alat ukur yang
dipakai. Misalnya saja, pengukuran vibrasi pada suatu motor pompa
memberikan indikasi misalignment sehingga pihak maintenance dapat
melakukan realignment secepatnya sehingga motor pompa itu tidak sampai ke
tahap gagal dan dapat Kembali beroperasi normal yang otomatis
memperpanjang umur motor pompa yang dimaksud.
3. Corrective maintanance

21
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Corrective Maintanance (CM) adalah tindakan perbaikan yang dilakukan


pada saat terjadinya kerusakan pada sebuah mesin atau downtime mesin. Ada tiga
situasi yang memungkinkan terjadinya pemeliharaan corrective yaitu saat terdeteksi
adanya maasalah yang terdapat pada proses prduksi, saat menemukan potensi
keruasakan atau adanya tanda tanda ketidaknormalan pada mesin, saat terjadinya
kerusakan pada sebuah peranngkat.
Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih murah biayanya
dibandingkan tindakan preventive maintenance (PM). Namun, saat kerusakan terjadi
selama proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan mengalami
peningkatan akibat terhentinya proses produksi. Selain itu, biaya-biaya perawatan dan
pemeliharaan akan membengkak pada saat terjadinya kerusakan tersebut. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tindakan ini lebih memusatkan permasalahan
setelah permasalahan itu terjadi, bukan menganalisa masalah untuk mencegahnya
agar tidak terjadi
Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin
harus dicegah dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance
Corrective Maintenance dapat dihitung dengan MTTR (mean time to repair)
dimana time to repair ini meliputi beberapa aktivitas yang biasanya dibagi ke dalam 3
grup antara lain :
1) Preparation time Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan seperti mencari orang
untuk pekerjaan, travel, peralatan sudah dipenuhi atau belum dan tes
perlengkapan.
2) Active Maintenance time Waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
tersebut.
3) Delay Time (Logistic time) Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu komponen
dalam mesin untuk diperbaiki.

22
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

C. Kegiatan
1. Kegiatan I
a. Lokasi kegiatan:
Mekanik Rawmill 5
b. Jam kerja:
07.00 – 16.30 WIB
c. Detail kegiatan
Kegiatan praktik dilksanakan di bagian Dapartement Maintenance dan
ditempatkan di Mekanik Rawmill V pada tanggal 4 Juni 2022 dengan jangka
waktu satu minggu dimana waktu kerja 10 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu.
Kegiatan pertama yang dilakukan di rawmill V yaitu mengunjungi setiap bagian
yang ada pada rawmiill dimana mahasiswa PI (Praktik Industri) didampingi oleh
beberapa mekanik diantaranya pak herman, pak yusriadi, pak sahdan dan pak
fadel untuk menjelaskan bagian apa saja yang ada pada rawmill ini serta
bagaimana prinsip kerja dari rawmill. hari selanjutnya tidak jauh beda dengan hari
pertama, yaitu pengenalan bagian-bagian rawmill serta bagaimana prinsip
kerjanya, waktu satu minggu dihabisakan dengan keliling atau tour di mekanik
rawmill V untuk mengenal lebih dalam apa itu rawmill serta bagaiamana
mekanisme kerjanya.

Bagaimana sih mekanisme kerja dari rawmill? Proses rowmill terjadi


diawali dengan umpan rowmill masuk melewati belt conveyor untuk ditransfer ke
mill, sebelum masuk kemill material seperti clay, limestone, pasir silica dan
ironsand melewati rotary, rotary disini berfungsi untuk mengatur kapasitas

23
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

material yang akan masuk di mill. Material yang masuk digiling atau di Mix dan
dihancurkan dengan menggunakan roller, material yamng sudah halus dihisap
naik melewati separator menuju cyclon dengan menggunakan EP. Separator
sebagai alat penyaring untuk memisahmkan material halus dan kasar, dimana
material yang halus di transfer ke Cyclon dengan menggunakan air slide untuk
kemudian ditransfer ke silo sedangkan untuk material yang kasar kembali ke mill
untuk digiling kembali sedangkan untk material reject yang jatuh dari inlead
ditransfer menggunakan belt conveyor ke bucket elevator kemudian ditransfer
kembali kemill. Material yang halus ditampung di silo untuk dilanjut pada proses
selanjutnya yaitu Kiln (Pembakaran).

bagian yang dikunjungi selama berada di rawmill:

No Lokasi gambar
1 Storage limestone

2 Storage clay

24
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

3 storage silica dan aironsand

4 bin

25
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

5 Rawmill (atoxmill)

6 Lubrikasi system (HPU)

7 Roller

26
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

8 gearbox

9 separator

27
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

d. Maintenance pada Raw Mill


Ada beberapa equipment utama yang dimantanance pada raw mill yaitu :

No equipment
1 Atox mill
2 Pengambilan data keausan table & roller
3 Gearbox main drive
4 Reclaimer limestone
5 Belt conveyor limestone
6 Reclaimer clay
7 Belt conveyor clay
8 Reclaimer silica
9 Belt conveyor silica
10 Apron feeder
11 Belt feeder
12 Sirkulasi reject mill
13 Ruang pompa
14 separator

28
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

15 Mill fan
16 Transport product mill
17 Dust transport EP

2. Kegiatan II
a. Lokasi kegiatan

29
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Mekanik Kiln V
b. Jam kerja
07.00 – 16.30 WIB
c. Detail kegiatan
Kegiatan praktik dilksanakan di bagian Dapartement Perawatan dan
ditempatkan di Mekanik kiln & coal mill unit V pada tanggal 11 Juni 2022
dengan jangka waktu satu minggu dimana waktu kerja 10 jam sehari dan 5 hari
dalam seminggu. Kegiatan pertama yang dilakukan di kiln & coal mill V yaitu
mengunjungi setiap bagian yang ada pada kiln & coal mill dimana mahasiswa PI
(Praktik Industri) didampingi oleh beberapa mekanik diantaranya pak firman, pak
akil, pak syarifuddin dan pak lukman untuk menjelaskan bagian apa saja yang ada
pada kiln & coal mill ini serta bagaimana prinsip kerja dari kiln & coal mill.
Bagaiamana prinsip kerja dari Kiln? Materia rawmill yang ditampung
disilo ditransfer ke preheather untuk dilakukan pembakaran awal (kalsinasi).
Pemanasan pada kiln dimulai dengan pemanasan awal pada cyclone preheather,
kemudian dilakukan proses kalsinasi atau kalsiner dengan temperatur 860ºC.
Selanjutnya material yang dihasilkan oleh kiln didinginkan atau penurunan suhu
dalam cooler dengan menggunakan hembusan udara. Kemudian clinker akan
melewati krusher untuk mengecilkan ukuran clinker sehingga ukurannya akan
lebih kecil dan mudah dalam proses transport dengan menggunakan apron
conveyor, dengan apron conveyor clinker akan dibawa menuju Dumb untuk
selanjutnya diproses di dalam finish mill. Kiln digerakkan oleh motor, kopling,
gear box, dan di bantu oleh supporting bearing dan tyre.
Prinsip kerja coal mill yaitu sama dengan prinsip kerja rawmill, di mana di
coal mill juga menggiling batu bara sebagai bahan bakar kiln. Material yang halus
noblower dan Pfister, dimana blower sebagai pendorong material sedangkan
Pfister berfungsi untuk mengatur jumlah udara dan material yang akan di teruskan
ke barner dan bin kalsiner.

30
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Bagian yang dikunjungi selama berada di kiln & coal mill

No lokasi gambar
1 Lubrikasi hydraulic

2 Bin coal

3 PMC sparepart

31
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

4 Coal mill

32
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

5 Pelumasan Dush
Colector

6 Sill kiln

d. Maintanance pada Kiln


1) PM Schedule

DAYLY SCHEDULE PREVENTIVE MAINTENANCE KILN & COAL MILL


TONASA 5
N
DAY ACTIVE LIST AREA PIC
O

RUNNING INSPEKSI DAN CLINKER


SENIN 1
PELUMASAN TRANSPORT

33
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

2 PMC COMPRESSOR

ALL AREA KILN


TROUBLE SHOOTING
DAN COAL
ABNORMALITAS
3 MILL
BENGKEL
PERSIAPAN SPAREPART
MEKANIK

RUNNING INSPEKSI DAN


1 COOLER & HRB
PELUMASAN

ROTARY
SELAS BLOWER COAL
2 PMC
A MILL DAN CF.
SILO

ALL AREA KILN


TROUBLE SHOOTING
DAN COAL
ABNORMALITAS
3 MILL
BENGKEL
PERSIAPAN SPAREPART
MEKANIK

COAL MILL
RUNNING INSPEKSI DAN
1 DAN BOOSTER
PELUMASAN
FAN
RABU

WI COOLER
2 PMC VENTILATION
UNIT

34
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

ALL AREA KILN


TROUBLE SHOOTING
DAN COAL
ABNORMALITAS
MILL
3
BENGKEL
PERSIAPAN SPAREPART
MEKANIK

COAL
RUNNING INSPEKSI DAN CRUSHER,
1
PELUMASAN RECLAIMER &
TRANSPORT

KAMIS
2 PMC LANCES GCT

ALL AREA KILN


TROUBLE SHOOTING
DAN COAL
ABNORMALITAS
3 MILL
BENGKEL
PERSIAPAN SPAREPART
MEKANIK

RUNNING INSPEKSI DAN KILN DAN


1
PELUMASAN PREHEATER

JUMAT
RECLAIMER
2 PMC
COAL

35
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

ALL AREA KILN


TROUBLE SHOOTING
DAN COAL
ABNORMALITAS
MILL
3
BENGKEL
PERSIAPAN SPAREPART
MEKANIK

Note :

a) Daily schedule tim PvM berlaku selama satu bulan untuk setiap job
activity kemudian digilir ke job berikutnya
b) Untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga bantuan dibuatkan notifikasi
kr tim Pengendali Gangguan Operasi (PGO
c) Apabila ada problem/unplane di area kiln dan coal mill semua personil
wajib ikut membantu dan menyelesaikan pekerjaan tersebut
d) Untuk kegiuatan PMC AtoxMill dibuatkan notifikasi permintaan tenaga ke
Pengendali Gangguan Operasi (PGO) dan semua personil tim PvM wajib
ikiut membantu tim PMC
e) Job activity untuk Tim Pelumasan
 Melakukan pelumasan peralatan sesuai dengan jadwal termasuk
penambahan oli peralatan yang kurang
 Melakukan inspeksi peralatan dan mengisi check list sesuai dengan
jadwal dan area pelumasan
f) Job activity untuk tim PMC
 Melakukan service/PMC peralatan sesuai dengan jadwal
 Apabila ditemukan problem pada perlatan yang di PMC untuk
segera ditindaklanjuti tanpa harus menunggu tim traubleshooting
 Untuk problem yanng urgent dan tidak bisa diselesaikan pada hari
tersebut akan dibantu dan dilanjutkan oleh tim troubleshooting

36
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

 Untuk problem yang tidak urgent dan tidak bias diselesaikan pada
hari tersebut akan dilanjutkan/dikerjakan pada PMC aberikutnya
oleh tim PMC
g) Job activity untuk Tim Trauble
 Melakukan perbaikan pada peralatan diarea kiln dan coal mill jika
terjadi kerusakan/abnormalitas
 Melakukan service peralatan dan tools untuk kebutuhan sparepart
dan kebutuhan overhaul
h) Untuk kebutuhan sparepart dikordinasikan ke Tim PdM
i) Semua kegiatan aktivitas harian wajib di input di Maintanance System
Online (MSO)

3. Kegiatan 3
a. Lokasi kegiatan
Mekanik Kiln V
b. Jam kerja
07.00 – 16.30 WIB
c. Detail kegiatan

37
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

Kegiatan praktik dilaksanakan di bagian Dapartement Perawatan


dan ditempatkan di Mekanik Finish mill unit V pada tanggal Juni 2022
dengan jangka waktu satu minggu dimana waktu kerja 10 jam sehari dan 5
hari dalam seminggu. Kegiatan pertama yang dilakukan finish mill V yaitu
mengunjungi setiap bagian yang ada pada finish mill dimana mahasiswa PI
(Praktik Industri) didampingi oleh beberapa mekanik diantaranya pak yusuf,
pak murzid, pak makmur untuk menjelaskan bagian apa saja yang ada pada
finish mill ini serta bagaimana prinsip kerja dari kiln & coal mill. Selain itu
mahasiswa melihat langsung bagaimana proses maintenance yang dilakukan
pada mekanik finish mill V.
Prinsip kerja Finish Mill V dimulai dari dumb clinker kemudian diangkut
ke bin menggunakan apron conveyor dan material ke tiga yaitu gypsum, trass
dan limestone. Dimana material ketiga tersebut hanya memiliki satu storage
dan diangkut ke bin menggunakan belt conveyor. Dari bin setiap material di
timbang sesuai dengan kebutuhan material yang akan di giling. Pengantar
yang digunakan dari bin menuju mill yaitu belt conveyor. Setelah itu material
digiling di table dan yang halus di hisap oleh separator menuju bag filter
menggunakan fan dan material kasar kembali ke table untuk di giling
kembali, sedangkan material reject diantar oleh skraper plat menuju cut, lalu
marterial diantar ke fibrating conveyor dan bucket elevator menuju bin
reject,dari bin rijcet material kembali disatukan oleh belt conveyor untuk
masuk kedalam mill. Material yang dari bag filter kemduian diantar
menggunakan air slide dan bucket elevator menuju silo penampungan.
Equipment utama yang dimantanance di Finish Mill V yaitu:

No Equipment
1 Weigh Feeder Clinker
2 Weigh Feeder Trass
3 Weigh Feeder Limestone

38
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

4 Belt conveyor
5 Fibrating conveyor
6 Bucket Reject
7 Separator
8 Mill Fan
9 Boster Fan
10 Belt Conveyor Feeding
11 Bucket Silo 1
12 Bucket Silo 2

Yang dikunjungi selama berada di Finish Mill V

No Keterangan Gambar
1 Storage limestone

39
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

2 roller

3 mill

40
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

4 Belt conveyor

5 Belt conveyor material


mix

41
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

6 Dush colector

9 gearbox

42
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Hasil Kerja Praktek yang kami lakukan selama melaksanakan kerja praktek pada PT.
Semen Tonasa persero Unit Pemeliharaan, maka kesimpulan yang kami dapat ambil adalah
sebagai berikut:

1. Semen adalah campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat hidrolis dan apabila
dicampur dengan akan bereaksi dan berubah menjadi bahan yang mempunyai sifat perekat
sehingga bias mengikat bahan-bahan lain satu-satuan massa yang padat.
2. Proses pembuatan semen di PT. Semen Tonasa secara garis besar dibagi menjadi 5 tahap:
 Proses penyediaan bahan baku
 Proses penggilingan bahan baku (Raw Mill)
 Proses pembakaran Raw Mill menjadi clinker (Klin)
 Penggilingan batu bara

43
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PT SEMEN TONASA INDONESIA

 Proses di cement mill


 Proses pengantongan semen
3. Pada unit pemeliharaan raw mill, Klin, dan finish mill menggunakan strategi preventive
maintenance dan predictive maintenance

44

Anda mungkin juga menyukai