Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PERMOHONAN

KERJA PRAKTIK
PT CILEGON FABRICATORS

Diajukan Kepada
PT CILEGON FABRICATORS
(Jakarta Selatan, DKI Jakarta)

Diajukan oleh:
WILDAN NOOR FAJRIANSYAH (116.18.0018)
AFDHAL ZIKRI (116.18.0023)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK METALURGI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL PERMOHONAN
KERJA PRAKTIK
PT CILEGON FABRICATORS

Diajukan Kepada
PT Cilegon Fabricators

Diajukan oleh :
WILDAN NOOR FAJRIANSYAH (116.18.0018)
AFDHAL ZIKRI (116.18.0023)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK METALURGI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KERJA PRAKTIK


di
PT Cilegon Fabricators
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(September – Oktober 2021)

Proposal ini diajukan dalam rangka pengajuan permohonan pelaksanaan Mata


Kuliah Kerja Praktik Program Studi Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta

Yogyakarta, Agustus 2021

Menyetujui,
Koordinator Program Studi
Teknik Metalurgi

Agris Setiawan, S.Pd. T, M.Eng


NIP. 19860323 2019031014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kerja praktik ini.
Adapun tujuan dari proposal kerja praktik ini adalah untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat melaksanakan Kerja Praktik (KP) di
PT Cilegon Fabricators.

Kerja praktik ini merupakan salah satu mata kuliah wajib pada semester VI
di Program Studi Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta,
yang bertujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami mengenai pemanfaatan
dan pengolahan sumber daya alam di dalam suatu industri pengolahan dan
pemurnian serta dapat membandingkan hal-hal yang sifatnya teoritis dengan
kondisi nyata di lapangan serta menambah wawasan mahasiswa mengenai semua
aspek yang berhubungan dengan industri tersebut.

Adapun rencana pelaksanaan kerja praktik ini adalah selama satu bulan di
PT Cilegon Fabricators., yaitu pada periode September – Oktober 2021. Hasil
kerja praktik ini nantinya akan disusun dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Kerja
Praktik.

Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan oleh pihak PT Cilegon
Fabricator., kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2021 Penyusun


DAFTAR ISI
BAB
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Kegiatan Jasa dan Pemeliharaan PT Cilegon Fabrikasi.............................12

DAFTAR TABEL

Tabel 4.4.1Waktu dan Jenis Kegiatan Kerja Praktik........................................................22


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

I. Lembar Identitas
II. Curriculum Vitae
III. Fotokopi Kartu Mahasiswa
IV. Transkrip NIlai
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY)
merupakan Perguruan Tinggi Negri di Indonesia yang mempunyai visi masa
depan menjadi Universitas unggulan di Indonesia yang mampu
mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
khususnya yang berkaitan dengan energi dan sumber daya mineral, baik
nasional maupun internasional yang dikelola secara professional dan terus
bertumbuh guna menghasilkan lulusan yang berjiwa kebangsaan dan
berwawasan global.
Program Studi Teknik Metalurgi masuk ke dalam Fakultas Teknologi
Mineral (FTM) yang merupakan salah satu Fakultas yang ada di UPNVY.
Program studi ini memiliki spesifikasi keahlian di bidang ilmu ektraksi serta
pengolahan logam dari bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Tujuan
pendidikan program sarjana Teknik Metalurgi UPNVY, yaitu untuk
menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmu praktis dan ilmu
spesifik di bidang pemurnian dan pengolahan logam serta mampu
memecahkan masalah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
permasalahan lingkungan, dapat bekerja mandiri maupun berkelompok serta
mampu mengembangkan diri dan menyesuaikan terhadap perkembangan
IPTEK dan perkembangan masyarakat.
Mahasiswa Teknik Metalurgi UPNVY dilatih menerapkan teori dan
kegiatan praktik dibangku perkuliahan. Untuk melaksanakan ini maka pada
masa studi semester VI, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan Kerja
Praktik (KP) di instansi atau perusahaan di luar UPNVY. Dalam Kerja
Praktik (KP) ini, kami sebagai mahasiswa diharapkan dapat mengenal lebih
jauh aplikasi-aplikasi disiplin ilmu yang telah dipelajari, yang tentu lebih
kompleks dan nyata, di tempat melakukan Kerja Praktik (KP) yang
diperlukan kegiatan yang bersifat realita. Kerja Praktik (KP) merupakan salah
satu syarat kelulusan Program Studi S1 Teknik Metalurgi UPNVY.
Untuk itu, kami selaku mahasiswa berkeinginan untuk mempelajari,
meneliti dan memahami penerapan keilmuan secara praktik yang telah
dipelajari secara teoritis dalam bangku perkuliahan melalui Kerja Praktik
(KP) di PT Cilegon Fabricators.

1.2 Tujuan Kerja Praktik


Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi persyaratan kurikulum yang ada di Program Studi Teknik
Metalurgi UPN “Veteran” Yogyakarta tahun 2019.
2. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah didapat di
perkuliahan kedalam praktik yang sesungguhnya serta membandingkan
dengan kondisi nyata yang ada di lapangan dan juga mendapatkan
pengalaman tentang kerja teknis di lapangan yang sesungguhnya sehingga
akan didapatkan gambaran yang nyata tentang berbagai hal mengenai
dunia kerja yang aplikatif.
3. Melatih mahasiswa berpikir secara praktis, kritis, dan sistematis dalam
memecahkan suatu masalah dalam bidang ilmu metalurgi di lapangan.
4. Menciptakan interaksi antara perguruan tinggi dengan dunia industri yang
saling menguntungkan.
5. Mengetahui dan memahami pola kerja dan perilaku pekerja professional di
lapangan, dengan harapan memiliki pengalaman dan belajar dari
perusahaan tersebut.
6. Mengenal dan mamahami secara khusus bidang yang menjadi minat
peserta yakni tentang proses produksi alat berat, teknologi pengelasan,
teknologi perlakuan panas, proses maintenance dan piping di PT Cilegon
Fabricators.
7. Mahasiswa memperoleh pengalaman, maka diharapkan setelah lulus dapat
bekerja pada perusahaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang telah
diperoleh dari bangku kuliah maupun dari pengalaman kerjanya.
1.3 Manfaat Kerja Praktik
Manfaat dari penyusunan proposal kerja praktik ini adalah, agar penyusun
dapat menerapkan serta mengaplikasikan dalam lingkungan universitas serta
menciptakan hubungan baik anatara universitas dengan perusahaan agar
dalam melaksanakan penelitian, Kerja Praktik (KP) maupun Tugas Akhir
(TA)/ Skripsi dapat melakukan kerjasama yang lebih baik lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelasan (Welding)


Pengelasan adalah proses penyambungan logam atau non logam yang
dilakukan dengan memanaskan material yang disambung hingga temperatur
las yang dilakukan secara, dengan atau tanpa tekanan, hanya dengan tekanan
atau dengan tanpa menggunakan pengisi (filler).

Pengelasan yang sering digunakan dalam dunia kontruksi secara umum


adalah pengelasan dengan menggunakan metode pengelasan dengan busur
nyala logam terlindung atau biasa disebut Shielded Metal Arc Welding
(SMAW). Metode SMAW banyak digunakan pada masa ini karena
penggunaannya lebih praktis, lebih mudah pengoperasiannya, dapat
digunakan untuk segala macam posisi pengelasan dan lebih efisien.

Mesin las SMAW menurut arusnya dibedakan menjadi tiga macam yaitu
mesin las arus searah atau Direct Current (DC), mesin las arus bolak balik
atau Alternating Current (AC) dan mesin las arus ganda yang merupakan
mesin las yang dapat digunakan untuk pengelasan dengan arus searah (DC)
dan pengelasan dengan arus bolak-balik (AC). Mesin Las arus DC dapat
digunakan dengan dua cara yaitu polaritas lurus dan polaritas terbalik. Mesin
las DC polaritas lurus (DC-) digunakan bila titik cair bahan induk tinggi dan
kapasitas besar, untuk pemegang elektrodanya dihubungkan dengan kutub
negative dan logam induk dihubungkan dengan kutub positif, sedangkan
untuk mesin las DC polaritas terbalik (DC+) digunakan bila titik cair bahan
induk rendah dan kapasitas kecil, untuk pemegang elektrodanya dihubungkan
dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif.

Penyetelan kuat arus pengelasan akan mempengaruhi hasil las. Bila arus
yang digunakan terlalu rendah akan menyebabkan sukarnya penyalaan busur
listrik. Busur listrik yang terjadi menjadi tidak stabil. Panas yang terjadi tidak
cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya
merupakan rigi-rigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan kurang
dalam. Sebaliknya bila arus terlalu tinggi maka elektroda akan mencair terlalu
cepat dan akan menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan
penembusan yang dalam sehingga menghasilkan kekuatan tarik yang rendah
dan menambah kerapuhan dari hasil pengelasan (Arifin, 1997)

2.2 Proses Maintenance


Pengertian pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau
peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan atau
kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008). Sedangkan menurut Assauri (2008)
pemeliharaan merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dengan mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan
penggantian yang diperlukan supaya tercipta suatu keadaan operasional
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemeliharaan dilakukan untuk merawat maupun memperbaiki komponen
peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi secara aman,
ekonomis, efektif dan efisien sesuai dengan yang telah direncanakan dengan
hasil produk yang berkualitas.
Pada PT Cilegon Fabricators dilakukan jasa pemiliharaan (Maintenance)
Sebagai berikut:

Gambar 2.2.1 Kegiatan Jasa dan Pemeliharaan PT Cilegon Fabrikasi


2.2.1 Jenis Pemeliharaan

a. Pemilharaan Tidak terencana (Unscheduled Maintenance)


Jenis pemeliharaan ini mengijinkan peralatan-peralatan
untuk beroperasi hingga rusak total (fail). Kegiatan ini tidak bisa
ditentukan / direncanakan sebelumnya, maka aktivitas ini juga
dikenal dengan sebutan unschedule maintenance.
Ciri-ciri jenis pemeliharaan ini adalah alat-alat mesin
dioperasikan sampai rusak dan ketika rusak barulah tenaga kerja
dikerahkan untuk memperbaiki dengan
Cara “penggantian‟.
Keuntungan pemeliharaan jenis ini hanya satu yaitu mudah
dilaksanakan dan tidak perlu melakukan perencanaan
pemeliharaan. Dan memiliki kelemahan yaitu:
 Karena tidak bisa diketahui kapan akan terjadi breakdown,
maka jika
waktu breakdown adalah pada saat-saat periode produksi
maksimal,
maka akan mengakibatkan tidak tercapainya target produksi pada
periode ini.
 Jika suku cadang untuk perbaikan ternyata sukar untuk
dipenuhi
berarti dibutuhkan waktu tambahan untuk membeli atau
memperoleh
dengan cara lain suku cadang tersebut.
b. Pemeliharaan Terencana (Scheduled Maintenance)
Pemeliharaan Terencana adalah pemeliharaan yang
diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran kemasa depan,
pengendalian dan pencatatan sesuai rencana yng telah ditentukan.
Pemeliharaan Terencana terdiri dari Pemeliharaan Pencegahan
(Preventive Maintenance), Pemeliharaan Korektif (Corrective
Maintenance) dan Pemeliharaan Prediktif (Predictive
Maintenance)
 Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Metode seperti ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang
direncanakan untuk pencegahan. Tipe pemeliharan seperti
ini dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga
kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-
faktor lainnya. Yang termasuk kedalam ruang
lingkuppreventive maintenance adalah: inspeksi, perbaikan
kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau
mesin-mesin selama beroprasi terhindar dari kerusakan.
Biaya perbaikan dan lamanya mesin/peralatan tidak
beroperasi dapat diminimalkan dibandingkan dengan
perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan setelah mesin
itu rusak total. Sistim pemeliharaan mesin meliputi rencana
inspeksi dan perbaikan secara periodik. Biaya pembuatan
atau modal awal dapat dikurangi bila bagian pemeliharaan
dapat memberikan informasi-informasi yang baik tentang
masalah-masalah servis mesin/peralatan, pemasangan unit-
unit cadangan dapat dibuat optimal. Selanjutnya dilakukan
standarisasi jenis mesin dan supplier dan juga
meningkatkan mutu barang tanpa menambah biaya hingga
modal dapat dihemat dan juga biaya-biaya pemeliharaan
selanjutnya.
 Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)
Pemeliharaan seperti ini adalah pekerjaan yang
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi
fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan
atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik. Hal yang dilakukan dalam kegiatan pemeliharaan
ulang umumnya terjadi pada peralatan atau mesin yang
telah lama beroperasi, misalnya setelah beberapa tahun
pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik, dari data
inspeksi yang telah dilakukan akan diketahui umur serta
biaya dari masing-masing peralatan, kemudian dapat
ditentukan prioritas unit yang harus segera diperbaiki. Ini
akan menjadikan prosedur perbaikan yang baik untuk dapat
meminimalkan waktu yang dipakai untuk pekerjaan
pemeliharaan rutin. Umumnya jika proses pemeliharaan
ulang telah berjalan baik, maka tidak diperlukan mesin atau
peralatan cadangan karena kondisi masing-masing
mesin/peralatan sudah lebih terjamin
 Pemeliharaan Prediktif (Predictive Maintenance)
Tipe pemeliharan jenis ini lebih maju dibanding
dengan dua tipe sebelumnya. Ditandai dengan
menggunakan teknik-teknik mutakhir (advance scientific
techniques) termasuk statistik probabilitas untuk
memaksimalkan waktu operasi dan menghilangkan
pekerjaanpekerjaan yang tidak perlu. Predictive
Maintenance dipakai hanya pada sistem-sistem yang akan
menimbulkan masalah-masalah serius jika terjadi
kerusakan pada mesin atau pada proses-proses yang
berbahaya

2.2.2 Pemeliharaan Mandiri (Autonomous Maintenance)

Pemeliharaan mandiri merupakan suatu kegiatan untuk dapat


meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin/peralatan melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh operator untuk memelihara
mesin/peralatan yang mereka tangani sendiri. Prinsip-prinsip yang
terdapat pada 5S, merupakan prinsip yang mendasari kegiatan
autonomous maintenance, yaitu:
1. Seiri (clearing up): Menyingkirkan benda-benda
yang tidak diperlukan
2. Seiton (organizing): Menempatkan benda-benda
yang diperlukan dengan rapi
3. Seiso (cleaning): Membersihkan peralatan dan
tempat kerja
4. Seikatsu (standarizing): Membuat standar
kebersihan, pelumasan dan inspeksi
5. Shitsuke (training and discipline): Meningkatkan
skill dan moral

Autonomous maintenance diimplementasikan melalui 7


langkah yang akan membangun keahlian yang dibutuhkan operator
agar mereka mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Tujuh
langkah kegiatan yang terdapat dalam pemeliharaan mandiri
adalah:

1. Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect)


2. Membuat standar pembersihan dan pelumasan
3. Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak
terjangkau (eliminete problem and anaccesible area)
4. Melaksanakan pemeliharaan mandiri (conduct autonomous
maintenance)
5. Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh (conduct general
inspection)
6. Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous
maintenance)
7. Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidines)
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Profil PT Cilgeon Fabricator


PT. Cilegon Fabricators berdiri sejak 17 Maret 1984 dengan bergerak
dibidang steel manufacture technical assistence dari perusahaan Emoto,
Jepang. Modal yang terbentuk sebesar USD 1 juta, yang berasal dari Jurog
Engineering Limited, Singapore, Tri Usaha Bakti dan PT. Asrisari Sasana
sampai dengan tahun 1997, modal perusahaan telah berkembang menjadi
USD Lima juta dengan susunan pemegang saham tetap. Ditahun tersebut
dilakukan kerjasama dengan IBK, Jepang untuk kerjasama pembuatan
Packaged Boiler yang merupakan pengembangan industri selain Steel
Structure. Tahun 1999, bergabung pemegang saham baru Isshikawajima-
Harima Heavy Industries, Jepang dan PT. Truba Jurog engineering dan
melakukan ekspansi pengembangan produksi dibidang fabrikasi container
crane. Modal perusahaan bertambah menjadi USD 9.354.000.
PT. Cilegon Fabricators merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang konstruksi baja dan steel yang beralamat di jalan Bojonegara, Desa
Argawana, PO BOX 171, Cilegon, Banten 42455, berjarak sekitar 120 Km
arah barat dari Jakarta dengan luas wilayah sekitar 70 acres. Pada tahun 2010
saham kepemilikan perusahaan sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan IHI
(Ishikawajima Heavy Industries) Jepang.
PT. Cilegon Fabricators didirikan dalam rangka undang – undang
penanaman modal asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Hidjati
Ananta Prayitno Nitisastro.SH No.29 tanggal 17 maret 1984. Akta ini juga di
sahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan
No.C2-7095 H. TO.01 tanggal terakhir diaktakan dengan akta notaris Ny.
Macharani Moetolo Soenarto, SH.No.13 Perubahan anggaran dasar tersebut
telah disahkan menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
keputusan No. C17065 H.T.04 Tahun 1999, tanggal 29 september 1999.
Maksud dan tujuan didirikannya PT.Cilegon Fabricators adalah untuk
membantu pemerintah dalam bidang industri boiler, container crane dan steel,
structure manufacture, dan bolier manufactur

3.2 Lokasi Perusahaan PT Cilegon Fabricator


PT. Cilegon Fabricators terletak di Desa Argawana, Pulo Ampel Serang,
Banten, Indonesia. Lokasi PT. Cilegon Fabricators berada dipinggir Laut
sehingga menyediakan kemudahan akses untuk penerimaan material dan
bahan baku serta pengiriman dan pengapalan produk jadi. PT. Cilegon
Fabricators memiliki area seluas dua puluh lima hektar,yang terdiri dari:
a. Raw Material Storage Area.
b. 6 Covered Workshop.
c. Open Yard Fabrication.
d. Assembling Area (Under gantry and mobile crawler crane).
e. Covered Painting and Blasting.
f. Product Stockyard.
g. Main Office, Mess, Access Road and General Facility.
Disamping itu, PT. Cilegon Fabricators memiliki dermaga yang
berhadapan langsung dengan laut lepas sepanjang lima puluh meter dengan
kedalaman 7 meter.
Adapun sertifikat yang dimiliki P.T Cilegon Fabricators meliputi:
a. ISO 9000 untuk quality management and control.
b. ASME Stamp untuk standar internasional untuk produk pressure vessel.
c. Status kawasan berikat untuk pelabuhan P.T Cilegon Fabricator.

3.3 Bidang Usaha PT Cilegeon Fabricator


P.T Cilegon Fabricators bergerak dibidang:
a. Fabrikasi kerangka besi (steel structure manufacture).
b. Fabrikasi container crane termasuk perakitannya (container crane
manufacture and erection).
c. Fabrikasi boiler (packaged boiler fabrication).
d. Fabrikasi boiler bertekanan (pressure parts boiler fabrication).
e. Jasa pemeliharaan boiler (boiler maintenance).

3.4 Struktur Perusahaan PT Cilegeon Fabricator


Adapun bentuk struktur perusahaan dari PT Cilegon Fabricator dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

Direktur Utama

Manager Administrrasi Manager Marketing Manager Produksi

Supervisor

Karyawan Admin Produksi


BAB IV
KESIAPAN KERJA PRAKTIK

4.1 Topik Kegiatan Kerja Praktik


Adapun bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu berupa kerja
praktik dimana mahasiswa akan menyusun rencana kegiatan Kerja Praktik
(KP) dan dikoordinasi oleh dosen pembimbing. Topik kegiatan kerja praktik
yang direncanakan diantaranya:
1. Mengenal lebih jauh tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang
dipelajari.
2. Mengenal lebih dalam tentang teknologi yang sesuai dengan bidang
yang dipelajari dengan penerapan teknologi di dunia industri khususnya
di PT Cilegon Fabricators.
3. Mengenal dan mamahami secara khusus bidang yang menjadi minat
peserta yakni tentang proses produksi alat berat, teknologi pengelasan,
teknologi perlakuan panas, proses maintenance dan piping di PT Cilegon
Fabricators.

4.2 Kesiapan Kerja Praktik


Dalam Kerja Praktik (KP) ini akan difokuskan dalam bidang metalurgi
fisik yang terdapat dalam PT Cilegon Fabricator baik mengenai proses
produksi, teknologi pengelasan, teknologi perlakuan panas, dan lainya.
Adapun apabila perusahaan menghendaki topik yang berbeda ataupun
tambahan lain pemohon siap selama dalam keilmuan yang dipelajari.
Berikut beberapa mata kuliah yang telah ditempuh yang dapat digunakan
sebagai pendukung pelaksanaan Kerja Praktik (KP):
1. Pengolahan Bahan Galian 6. Metalurgi Fisik
2. Pengantar Teknik Metalurgi 7. Pirometalurgi
3. Ekonomi Teknik 8. Tanur dan Bahan Bakar
4. Fenomena Transport Metalurgi 9. Termodinamika
5. Perhitungan Metalurgi Proses 10. Hidro-Electrometalurgi
11. Pemanfaatan Mineral Industri 15. Analisis Kegagalan Logam
12. K3 dan Lingkungan Industri 16. Transformasi Fasa dan
Metalurgi Perlakuan Panas
13. Kekuatan Material 17. Teknik Pengecoran Logam
14. Karakterisasi Bahan

4.3 Peserta Kerja Praktik


Peserta adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dengan data
sebagai berikut:
1. Nama : Aan Syaifulloh
NIM : 116180031
TTL : Sleman, 18 Juni 200
Program Studi : Sarjana Teknik Metalurgi
Jurusan : Teknik Pertambangan
Fakultas : Teknologi Mineral
Universitas : UPN “Veteran” Yogyakarta
Telepon : 089674223460
2. Nama : Muhammad Benadhi Ferazhi Rachman
NIM : 116180032
TTL : Yogyakarta,16 Februari 2000
Program Studi : Sarjana Teknik Metalurgi
Jurusan : Teknik Pertambangan
Fakultas : Teknologi Mineral
Universitas : UPN “Veteran” Yogyakarta
Telepon : 083866273278
4.4 Rencana dan Waktu Kerja Praktik
Berdasarkan kalender akademik UPN “Veteran” Yogyakarta semester
genap tahun ajaran 2020/2021, waktu pelaksanaan kerja praktik direncanakan
selama satu bulan dimulai pada bulan Maret 2021 hingga bulan Mei 2021.
Tabel 4.4.1Waktu dan Jenis Kegiatan Kerja Praktik

No Kegiatan Minggu
1 2 3 4
.

1 Studi literatur
2 Persiapan
3 Pengolahan dan
pengambilan data
4 Pembuatan laporan
5 Konsultasi laporan
6 Presentasi

Catatan: Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan PT


Cilegon Fabricators.
Pada dasarnya, rencana diatas merupakan suatu gambaran kasar
pencapaian target kerja praktik yang akan dilaksanakan sehingga pelaksanaan
Kerja Praktik (KP) diharapkan dapat berlangsung secara optimal dan efisien
dalam skala ruang dan waktu.
BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan Kerja Praktik (KP) ini diharapkan menjadi awal bentuk


kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan khususnya Program Studi
Sarjana Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta dengan pihak perusahaan
yakni PT Cilegon Fabricators.. Diharapkan dengan terselenggaranya kerja
praktik ini dapat membuka wawasan dan memberikan pengalaman bagi
mahasiswa mengenai proses pengolahan dan pemurnian dalam produksi
Ferronickel.
Demikian proposal kerja praktik ini kami ajukan sebagai salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan kerja praktik
di PT Central Omega Resources. Besar harapan kami untuk dapat
melaksanakan kerja praktik di PT Cilegon Fabricators.. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, kami (mahasiswa)
lampirkan beberapa dokumen, antara lain :
1. Lembar Identitas.
2. Curicullum Vitae (CV)
3. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa.
4. Transkrip Nilai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

I. Lampiran 1 Lembar Identitas


Alamat Institut/ Departemen Pengaju Proposal :

Program Studi Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas


Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

1. Pemohon 1
Nama : Wildan Noor Fajriansyah
NIM : 116180018
TTL : Jakarta, 24 Januari 2000
Program Studi : Teknik Metalurgi
Fakultas : Teknologi Mineral
Instansi : UPN “Veteran” Yogyakarta
Telepon/HP : +62 8112641824

2. Pemohon 2
Nama : Afdhal Zikri
NIM : 116180023
TTL : Padang Panjang, 2 Mei 1999
Program Studi : Teknik Metalurgi
Fakultas : Teknologi Mineral
Instansi : UPN “Veteran” Yogyakarta
Telepon/HP : +62 895618779906
II. Lampiran 2 Curiculum Vitae
Lampiran 3 Fotokopi Kartu Mahasiswa

Pemohon 1: Wildan Noor Fajriansyah

Pemohon 2: Afdhal Zikri


III. Lampiran 4 Transkrip Nilai

Anda mungkin juga menyukai