Oleh:
JOHAN SETYAWAN
2012030321
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
2016
Johan Setyawan
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
MAINTENANCE MOULD PT. YASUNLI ABADI UTAMA PLASTIK
Oleh :
JOHAN SETYAWAN
2012030321
Menyetujui,
Pembimbing Prodi
Pembimbing Perusahaan
...........................
..................................
NIK.
NIK.
Kaprodi Teknik Mesin
...................................
NIK.
Johan Setyawan
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang
telah memberikan pengetahuan, kesehatan, kesempatan bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan atas Nabi
Muhammad SAW.
Praktek Kerja Industri (Magang) merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh di Program Studi Teknik Mesin. Selain untuk menuntaskan
pembelajaran, magang juga memberikan pengetahuan dan pengalaman yang tidak
penulis temukan di bangku perkuliahan. Dalam laporan ini, penulis akan
memaparkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan penulis selama satu bulan di PT.
Yasunli Abadi Utama Plastik.
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Pembimbing Kampus dan Pembimbing Perusahaan yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan sarannya.
2. Bapak dan ibu yang selalu memberikan doa restu, bantuan dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Istriku tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan dan membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik
materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membengun sangat penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Johan Setyawan
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan........................................................................... 3
1.3. Pembatasan Masalah......................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup.................................................................................. 3
BAB II. LANDASAN TEORI.......................................................................... 4
2.1. Sejarah singkat perusahaan .............................................................. 4
2.2. Mould................................................................................................ 7
1. Cavity............................................................................................. 7
2. Core................................................................................................ 7
2.3. Perawatan.......................................................................................... 11
BAB III. PROSEDUR PELAKSANAAN........................................................ 13
3.1. Alur Kerja Maintenance Mould........................................................ 13
1. Preventive Maintenance Mould..................................................... 13
2. Perawatan Mould di atas Mesin..................................................... 14
3.2. Prosedur Pelaksaan Maintenance Mould.......................................... 15
1. Preventive Maintenance Mould..................................................... 15
2. Perawatan Mould di atas Mesin..................................................... 16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................
4.1. Hasil.................................................................................................. 17
1.
2.
17
19
21
23
Johan Setyawan
4.2. Pembahasan..................................................................................... 26
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 29
5.1. Kesimpulan...................................................................................... 29
5.2. Saran................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 30
DAFTAR TABEL
Halaman
Johan Setyawan
Tabel 4.1
17
Tabel 4.2
Tabel 4.3
19
21
Tabel 4.4
23
Tabel 4.5
25
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2.1
Johan Setyawan
Gambar 2.2.2
Gambar 2.2.3
Gambar 2.2.4
Gambar 2.2.5
Gambar 4.2.1
Gambar 4.2.2
Gambar 4.2.3
Gambar 4.2.4
Gambar 4.2.5
Gambar 4.2.6
Komponen Mould...............................................................
Sprue, Runner dan Gate................................................
Sprue..........................................................................
Gate............................................................................
Mould sebelum dilakukan pembongkaran........................
Proses pembongkaran mould..........................................
Proses pembongkaran botom plate dan ejector sistem........
Bagian-bagian Mould setelah pembongkaran.....................
Proses penggantian seal.......................................................
Pembersihan dan pelumasan...............................................
8
9
10
11
27
27
27
28
28
28
Johan Setyawan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi adalah suatu institusi dimana mahasiswa sebagai salah satu
unsur yang terdapat di dalamnya yang bertujuan membentuk pribadi yang mandiri,
kreatif, dan kritis dalam menghadapi perkembangan dunia industri dan kemajuan
tekhnologi. Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa
harus mempunyai keprofesionalan pekerjaan sesuai bidang yang digelutinya. Ilmu
pengetahuan yang diperoleh di kampus ternyata masih kurang bila dibandingkan
dengan dunia kerja yang nyata. Teori yang diperoleh belum tentu sama dengan
praktek kerja di lapangan.
Berdasarkan hal tersebut, maka diterapkan kerja praktek yang merupakan
salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik Mesin Universitas Pamulang (UNPAM),
sebagai sarana
yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu dengan kerja praktek akan diperoleh
gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai masalah
yang tidak ditemui saat proses belajar mengajar di kampus. Dalam mencapai usaha di
atas, tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai
proses
produksi
terhambat,
sehingga
tingkat
produktivitas
Johan Setyawan
Mesin pada pembahasan kali ini yaitu moulding. Moulding beroperasi selama
24 jam sehari. Dalam kenyataannya suatu moulding akan mengalami kerusakan atau
kegagalan pada waktu yang tidak tertentu. Hal ini akan menurunkan tingkat
keandalan suatu moulding. Untuk meningkatkan keandalan suatu moulding dapat
dilakukan dengan perawatan. Adanya sistem perawatan yang terencana dengan baik
diharapkan mampu meminimumkan biaya kerusakan.
Perawatan yang baik menjamin fasilitas produksi akan beroperasi secara
efisien dan efektif. Fungsi perawatan ini biasanya terkait dengan fungsi operasional
perusahaan, terutama fungsi produksi. Jadi apabila suatu perusahaan mempunyai
peralatan untuk proses produksi, maka perusahaan tersebut akan merawat dan
memeliharanya dengan kontrol yang tepat agar proses produksi dapat berlangsung
lancar.
Untuk mengetahui perawatan moulding di suatu perusahaan dan menambah
ilmu pengetahuan tentang teknik maintenance moulding yang baik dan benar yang
tidak dipelajari di dalam perkuliahan, penulis akan melaksanakan paktek kerja
lapangan di PT Yasunli Abadi Utama Plastik yang bertempat di Jl. H. Tabri desa
Cirarab kecamatan Legok kabupaten Tangerang Banten.
PT Yasunli Abadi Utama Plastik merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang spesialis injeksi moluding untuk barang barang elektronik,
otomotif dan bagian bagian sepeda motor yang telah berpengalaman di bidang
manufaktur pengolahan plastik. Oleh karena itu, PT Yasunli Abadi Utama Plastik
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di
tempatnya.
1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kerja praktek tersebut antara lain :
1. Melatih mahasiswa agar dapat berfikir secara logis dalam menguraikan dan
membahas suatu permasalahan yang ada di dunia kerja sesuai dengan
pengetahuan
bidang studinya.
2. Memperoleh pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual secara langsung
mengenai kondisi yang ada di lapangan.
3. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman
Johan Setyawan
BAB II
LANDASAN TEORI
Johan Setyawan
Johan Setyawan
DAFTAR MOULD
Pemilik : PT LG EIN
Periode : FEBRUARI 2016
N
O
NAMA MOLD
NOMOR
MOLD
MODEL
C
A
V
BERAT
MOULD
( kg)
DIMENSI
P
(mm)
L
(mm)
T
(mm)
MTRL
TGL
MASUK
MAK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
3390JA1032
CP 1
560
570
700
1756,24
GPPS
27 Apr 2015
SEMY
3390JM2003
GN 241
601
600
410
1162,07
PP MIXING
11 Jul 2006
SEMY
Cup Hinge
5006JM3001
GN 241
220
250
230
99,43
PP
18 Feb 2005
Tray Egg
3390JM2004
GN 241
550
500
400
864,6
GPPS
3 Okt 2006
C .D .R
3550JA2109
CS 3.4
550
480
600
1245,02
MIPS
25 Jul 07
SEMY
MCK484026
Agnes PJT
650
850
900
3908,39
PP MIXING
22 Mei 08
SEMY
Door Basket F
MAN504024
Agnes PJT
700
670
810
2985,94
GPPS
2 Jun 08
SEMY
MJS62332401
KLAUS
750
850
1120
5640,60
GPPS
05-Mei-2011
SEMY
MAN62310001
KLAUS
665
700
800
2941,96
GPPS
02-Mei-2011
SEMY
10
MAN62309801
KLAUS
530
700
1150
3370,53
GPPS
07-Mei-2011
SEMY
11
Tray Snack
MJS62333401
KLAUS
750
750
900
3999,37
GPPS
22-Mei-2011
SEMY
12
Shelf R
MHL62372501
KLAUS
650
800
1030
4231,24
23-Mei-2011
NARA
SUMM
13
380
450
650
878,08
20-Mei-2011
NARA
SUMM
14
MCV62353601
KLAUS
650
800
1030
4231,24
25 Mei-2011
NARA
SUMM
15
MAN62309401
KLAUS
16
Cover Main
MCK67690101
GLORY
790
660
900
3688,38
PP MIXING
14-Jun-2013
TAE SU
17
Tray Vegetable
MJS62932801
GLORY
750
900
860
4562,73
GPPS
14-Jun-2013
SEMY
18
Decor Case
MCR651080
GLORY
692
700
800
4,861
MIPS
01-Ags-2013
SEMY
19
Door Evaporator
MCV628735
GLORY
820
730
1070
5,059
01-Ags-2013
SEMY
20
Tray Drip
MJS621317
GLORY
520
550
700
1.573
GPPS
PP RM 60
GREY
09-Jan-2014
SEMY
750
750
655
2.895,95
20-Jul-2013
FINE M
1080
1150
880
6.700
550
1000
750
2.000
550
600
766
1.600
MEA62652001
MEA62652101
KLAUS
1
2
ABS
GPPS
15-Nov-2014
21
MAN622891
INSPIRATI
ONS
22
MBN63284601
ALPHA 4
23
MCR65229801
ALPHA 4
24
Guide Rail
MEA63391901
ALPHA 4
& 7.8
25
Shelf R
MHL62932501
OMEGA
700
750
690
2.100
26
Tray Vegetable
MJS62955601
OMEGA
780
900
920
3.900
27
Cover TV
MCK67756501
OMEGA
780
880
740
2.800
28
Shelf R
MHL62873001
OMEGA
840
750
700
29
Grill Fan # 1
MDX62954301
OMEGA
730
830
30
Shroud F # 1
MHN62662501
OMEGA
730
31
MAN62871601
OMEGA
545
32
MAN62850301
OMEGA
33
Cover TV
MCK68370601
OMEGA 2
MIPS
2
1
1
GPPS
GPPS
GPPS
7-Feb-2014
4-Mar-2014
KYUN
SUNG
KYUN
SUNG
4-Mar-2014
HWA N
MIPS
24-Okt-2013
TAE SU
GPPS
24-Okt-2013
TAE SU
GPPS
24-Okt-2013
HWA N
2.700
MIPS
24-Okt-2013
HWA N
6902
2.350
PP
24-Okt-2013
HOKY
850
750
2.550
PP
24-Okt-2013
HOKY
680
850
2.475
GPPS
19-Feb-2014
SEMY
735
750
800
3.466
GPPS
19-Feb-2014
SEMY
830
950
950
5,887
GPPS
14-Ags-2014
SEMY
GPPS
Johan Setyawan
34
Tray Vegetable
MJS63331801
OMEGA 2
850
720
756
3,636
GPPS
14-Ags-2014
SEMY
35
Knob Shutter # 1
MEY63234101
OMEGA 2
400
350
370
407
MIPS
14-Ags-2014
SUNG
MOULD AKTIF
: 35 MOLD
Johan Setyawan
2.2. MOULD
Mould atau cetakan merupakan alat untuk membuat dan membentuk produk
dari bahan plastik atau aluminium. Dengan menggunakan mesin cetak injeksi, bisa
menghasilkan jumlah produk yang cukup banyak dengan bentuk sama. Mould
umumnya digunakan untuk produksi massal, dengan waktu yang relatif sangat
singkat. Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya harus mempertimbangkan dan
memperhatikan hal hal sebagai berikut :
Johan Setyawan
Johan Setyawan
Johan Setyawan
akan di dorong oleh ejector secara perlahan, sehingga ejector pin didesign
sedemikian rupa agar bekas dorongan tidak kelihatan di part produksi.
d. Sprue, Runner dan Gate
10
Johan Setyawan
mahal.
Apabila ukuran / dimensi runner diperkecil, kemungkinan terjadinya short
material akibat lack of material filling akan semakin besar dan
mempengaruhi kualitas material.
Jadi design runner harus disesuaikan dengan design part, jenis material dan
jumlah cavity dari cetakan.
3) Gate
11
Johan Setyawan
Skema 1. Perawatan
Bentuk-bentuk perawatan :
1. Perawatan Preventive ( Preventive Maintenance )
12
Johan Setyawan
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN
13
Johan Setyawan
14
Johan Setyawan
15
Johan Setyawan
16
Johan Setyawan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
Johan Setyawan
: Omega
Point Check
Standart Check
Cavity
Insert, baut
insert,
kekencangan
Parting
line cavity
Permukaan
Cooling
system
cavity
Saluran
cooling ,
niple, selang
cooling
Core
Permukaan
lubang
injector
Parting
line core
permukaan
Cooling
system core
Saluran
cooling ,
niple, selang
cooling
Rib
profil
Imbust
screw
No
9
10
11
Ulir,
kekencangan
Manifold,
Hot system
heater
Langkah,
Hydrolik
tuas, niple,
system
selang
hydrolik
Pin ejector Diameter,
no ejector
Lancar,tidak
tersendat, tidak
bocor, tidak pecah
Tidak karat ,
tidak undercut,
18
Status
Ok NG
Masalah
Perbaikan
Hasil
OK NG
Niple
bocor
Ganti
niple baru
undercu
t
poleshin
g
undercut
poleshing
Johan Setyawan
12
Sleeve
ejector
Diameter,
no ejector
13
Return pin
surface
14
Spring
15
Lifter
Spiral, pitch
spiral
Kepala, tuas,
sepatu, rel,
baut
pengikat ,
kekencangan
baut
Slider,
angular pin,
rel slider,
spring, baut
rel,
kekencangan
baut,
landasan
16
Slider
system
17
Guide
bush
diameter
18
Guide pin
diameter
19
Sprue
Radius ujung
lubang sprue
Plat ejector
Permukaan,
lubang baut,
ulir, lubang
ejector,
kekencangan
20
nyata, jelas,tidak
aus
Tidak karat ,
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
aus
Tidak karat, tidak
undercut, lurus
Tidak, retak,
tidak patah, lurus
tidak retak, tidak
karat, tidak aus,
tidak kendor,tidak
seret, tidak
undercut
Rel
slider
seret
grinding
19
Johan Setyawan
Tanggal
: CP 1
Point Check
Standart Check
Cavity
Insert, baut
insert,
kekencangan
Parting
line cavity
Permukaan
Cooling
system
cavity
Saluran
cooling ,
niple, selang
cooling
Core
Permukaan
lubang
injector
Parting
line core
permukaan
Cooling
system
core
Saluran
cooling ,
niple, selang
cooling
Rib
profil
Imbust
screw
Hot
system
Ulir,
kekencangan
Manifold,
heater
Langkah,
tuas, niple,
selang
hydrolik
tidak retak,
tidak karat, tidak
aus, tidak kendor
Tidak undercut,
tidak
gelombang,
tidak karat
Tidak
mampet,tidak
bocor, tidak
pecah, tidak
patah
Tidak karat,tidak
retak,bersih,tida
k gompal,tidak
aus
Tidak
undercut,tidak
gelombang,
tidak karatc
Tidak
mampet,tidak
bocor, tidak
pecah, tidak
patah
Tidak
bengkok,tidak
undercut
Tidak aus, tidak
kendor
Tidak retak,
tidak putus
Lancar,tidak
tersendat, tidak
bocor, tidak
pecah
Tidak karat ,
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
aus
No
8
9
10
Hydrolik
system
11
Pin ejector
Diameter,
no ejector
20
Status
Ok NG
Masala
h
Perbaikan
Hasil
OK NG
Karat
cleaning
Niple
bocor
Ganti
niple baru
Cooling
bocor
Ganti seal
baru
Johan Setyawan
12
Sleeve
ejector
Diameter,
no ejector
13
Return pin
surface
14
Spring
Spiral, pitch
spiral
15
Lifter
Kepala, tuas,
sepatu, rel,
baut
pengikat ,
kekencangan
baut
Slider,
angular pin,
rel slider,
spring, baut
rel,
kekencangan
baut,
landasan
16
Slider
system
17
Guide
bush
diameter
18
Guide pin
diameter
19
Sprue
20
Plat
ejector
Radius ujung
lubang
sprue
Permukaan,
lubang baut,
ulir, lubang
ejector,
kekencangan
Tidak karat ,
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
aus
Tidak karat,
tidak undercut,
lurus
Tidak, retak,
tidak patah,
lurus
tidak retak,
tidak karat, tidak
aus, tidak
kendor,tidak
seret, tidak
undercut
tidak retak,
tidak karat, tidak
aus, tidak
kendor,tidak
seret, tidak
undercut
Lurus, tidak
karat, tidak
undercut
Lurus, tidak
karat, tidak
undercut
Tidak retak,
tidak undercut,
tidak karat
Rata,lurus,tidak
karat,tidak
kendor,tidak aus
21
V
-
karat
cleaning
Johan Setyawan
: Klaus
Point Check
Cavity
Insert, baut
insert,
kekencangan
Parting
line cavity
Cooling
system
cavity
Core
Parting
line core
Cooling
system core
Rib
Imbust
screw
Hot system
10
Hydrolik
system
11
Pin ejector
No
Standart Check
tidak retak,
tidak karat, tidak
aus, tidak kendor
Tidak undercut,
tidak
Permukaan
gelombang,
tidak karat
Tidak
Saluran
mampet,tidak
cooling ,
bocor, tidak
niple, selang
pecah, tidak
cooling
patah
Tidak karat,tidak
Permukaan
retak,bersih,tida
lubang
k gompal,tidak
injector
aus
Tidak
undercut,tidak
permukaan
gelombang,
tidak karatc
Tidak
Saluran
mampet,tidak
cooling ,
bocor, tidak
niple, selang
pecah, tidak
cooling
patah
Tidak
profil
bengkok,tidak
undercut
Ulir,
Tidak aus, tidak
kekencangan kendor
Manifold,
Tidak retak,
heater
tidak putus
Langkah,
Lancar,tidak
tuas, niple,
tersendat, tidak
selang
bocor, tidak
hydrolik
pecah
Diameter, no Tidak karat ,
ejector
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
22
Status
Ok NG
Masalah
Perbaikan
Hasil
OK NG
berkarat
poleshing
undercut
poleshing
mampet
semprot
Johan Setyawan
12
Sleeve
ejector
Diameter,
no ejector
13
Return pin
surface
14
Spring
Spiral, pitch
spiral
15
Lifter
Kepala, tuas,
sepatu, rel,
baut
pengikat ,
kekencangan
baut
Slider,
angular pin,
rel slider,
spring, baut
rel,
kekencangan
baut,
landasan
16
Slider
system
17
Guide
bush
diameter
18
Guide pin
diameter
19
Sprue
Radius ujung
lubang sprue
Plat ejector
Permukaan,
lubang baut,
ulir, lubang
ejector,
kekencangan
20
aus
Tidak karat ,
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
aus
Tidak karat,
tidak undercut,
lurus
Tidak, retak,
tidak patah,
lurus
tidak retak,
tidak karat, tidak
aus, tidak
kendor,tidak
seret, tidak
undercut
tidak retak,
tidak karat, tidak
aus, tidak
kendor,tidak
seret, tidak
undercut
Lurus, tidak
karat, tidak
undercut
Lurus, tidak
karat, tidak
undercut
Tidak retak,
tidak undercut,
tidak karat
Rata,lurus,tidak
karat,tidak
kendor,tidak aus
23
Rel
slider
kendor
Cek baut
rel slider
Johan Setyawan
: Glory
Nama
Komponen
Point Check
Standart Check
Cavity
Insert, baut
insert,
kekencangan
Parting
line cavity
Permukaan
Cooling
system
cavity
Saluran
cooling ,
niple, selang
cooling
Core
Permukaan
lubang
injector
Parting
line core
permukaan
Cooling
system
core
Saluran
cooling ,
niple, selang
cooling
Rib
profil
Imbust
screw
Hot
system
Ulir,
kekencangan
Manifold,
heater
Langkah,
tuas, niple,
selang
hydrolik
Diameter,
no ejector
No
8
9
10
Hydrolik
system
11
Pin ejector
Lancar,tidak
tersendat, tidak
bocor, tidak pecah
Tidak karat ,
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
24
Ok
Masalah
Perbaikan
Hasil
N
OK
G
gelomban
g
poleshin
g
undercut
poleshin
g
mampet
Semprot
Heater
putus
Ganti
baru
NG
Johan Setyawan
12
Sleeve
ejector
Diameter,
no ejector
13
Return pin
surface
14
Spring
15
Lifter
Spiral, pitch
spiral
Kepala, tuas,
sepatu, rel,
baut
pengikat ,
kekencangan
baut
Slider,
angular pin,
rel slider,
spring, baut
rel,
kekencangan
baut,
landasan
16
Slider
system
17
Guide
bush
diameter
18
Guide pin
diameter
19
Sprue
20
Plat
ejector
Radius ujung
lubang
sprue
Permukaan,
lubang baut,
ulir, lubang
ejector,
kekencangan
aus
Tidak karat ,
tidak undercut,
nyata, jelas,tidak
aus
Tidak karat, tidak
undercut, lurus
Tidak, retak,
tidak patah, lurus
tidak retak, tidak
karat, tidak aus,
tidak kendor,tidak
seret, tidak
undercut
Rata,lurus,tidak
karat,tidak
kendor,tidak aus
25
Patah
Ganti
baru
Angular
bengkok
Buat
angular
baru
Ambil
patahan,
Baut patah
ganti
baru
Johan Setyawan
26
Johan Setyawan
4.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil checksheet preventive maintenance didapatkan beberapa
kerusakan yang dominan antara lain :
1. Niple bocor , hal ini disebabkan karena ulir niple sudah aus, sehingga air
cooling mould sebelah cavity keluar melalui ulir niple yang aus tersebut. Hal
itu dapat diatasi dengan pengetapan ulang rumah niple dengan tap niple ,
penggantian niple baru dan pemberian seal tape pada saat pemasangan niple
baru tersebut.
2. Undercut, hal ini disebabkan adanya benturan dengan benda keras sehingga
menjadi penyok penyok dan mengakibatkan saat eject maju ,part menjadi
baret. Hal ini dapat di atasi dengan melakukan pemolesan pada bagian yang
penyok tersebut sehingga kembali rata. Untuk pemolesan dapat menggunakan
kikir, kemudian dihaluskan dengan amplas sampai menjadi halus.
3. Karat, hal ini disebabkan pemakaian air untuk sistem cooling mould secara
terus menerus. Hal ini dapat diatasi dengan cara pemolesan dari amplas yang
kasar sampai yang halus ( 320, 500, 800, 1000, 1500, 2000, 3000)
4. Cooling bocor, hal ini disebabkan seal cooling mould mengelupas, sehingga
harus dilakukan pembongkaran dan penggantian seal baru.
5. Rail slider mampet , hal ini disebabkan karena adanya faktor gesekan antara
rail slider dan slider, sehingga rail slider menjadi cacat. Dapat diatasi dengan
melakukan penggrindingan pada area rail slider yang cacat tersebut.
6. Cooling system mampet, hal ini disebabkan karena adanya kerak karat pada
system cooling mould tersebut. Karena cooling system mould menggunakan
air sehingga lama kelamaan lubang yang dilalui air tersebut menjadi kerak
dan berkarat sehingga menutup lubang saluran cooling mould tersebut. Hal
ini dapat diatasi dengan melakukan penyemprotan pada saluran cooling
mould tersebut agar kerak dapat terdorong keluar.
Sedangkan berdasarkan hasil checksheet harian perawatan mould di atas
mesin, tidak terdapat trouble yang serius terhadap bagian bagian mould yang
diperiksa. Hal ini dikarenakan pada saat pengecekan mould sedang lancar
berproduksi, sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap
bagian bagian tersebut karena mengacu target produksi yang banyak dan urgent.
Berikut merupakan gambar maintenance mould pada saat praktek kerja
industri :
27
Johan Setyawan
28
Johan Setyawan
29
Johan Setyawan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Maintenance mould di PT. Yasunli Abadi Utama Plastik dilakukan dengan 2
cara, yaitu :
a. Preventive maintenance mould
Dilakukan berdasarkan alur kerja preventive mould di PT. Yasunli Abadi
Utama Plastik. Hasilnya dicatat di dalam checksheet preventive maintenance
mould.
b. Perawatan di atas mesin
Dilakukan berdasarkan alur kerja perawatan mould di atas mesin (on
production) PT. Yasunli Abadi Utama Plastik. Hasilnya dicatat di dalam
checksheet perawatan mould di atas mesin.
2. Berdasarkan checksheet preventive mould didapatkan mould yang mengalami
masalah, antara lain mould Door Basket R Egg Omega, Tray drip freezer #2
CP 1, Tray Freshroom Klaus, dan Cover Main Glory.
3. Pada checksheet perawatan di atas mesin tidak terdapat trouble yang serius
terhadap bagian bagian mould yang diperiksa. Hal ini dikarenakan pada
saat pengecekan mould sedang lancar berproduksi, sehingga tidak dapat
dilakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap bagian bagian tersebut
karena mengacu target produksi yang banyak dan urgent.
5.2. Saran
Untuk menjaga kulitas mould agar bisa bertahan lama, perlu dilaksanakan
proses perawatan yang terjadwal, sehingga dapat mengurangi kerusakan - kerusakan
yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
30
Johan Setyawan
31