Oleh:
Erza Maldini
D 600.160.049
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh
Erza Maldini
D 600.160.049
Mengetahui
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan,
1.
___________________________
2.
___________________________
Mengetahui,
iii
ABSTRAK
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Bissmillahirohmannirohim,
Erza Maldini
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN........................................ iii
ABSTRAK........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan................................................................................. 1
B. Visi dan Misi Perusahaan......................................................................... 1
C. Struktur dan Job Description.................................................................. 2
D. Sistem Produksi dan Peta Operasi......................................................... 4
E. Hasil Produksi dan Pemasaran............................................................... 5
F. Lokasi dan Layout Pabrik....................................................................... 7
G. Personalia.................................................................................................. 9
H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Permasalahan Khusus...........10
1. Identifikasi Permasalahan Umum............................................ 10
2. Permasalahan Khusus............................................................... 11
BAB II ANALISA PERMASALAHAN KHUSUS
A. Pendahuluan............................................................................................ 12
B. Tujuan...................................................................................................... 14
C. Metode..................................................................................................... 14
D. Hasil dan Pembahasan........................................................................... 17
E. Kesimpulan............................................................................................. 22
F. Ucapan Terima Kasih............................................................................ 22
G. Daftar Pustaka........................................................................................ 23
BAB III DESKRIPSI LAPORAN HARIAN
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Perjalanan CV. Laksana Karoseri sebagai karoseri diawali pada tahun
1967 di semarang ketika kami berfokus hanya sebagai took mesin ototmotif.
Dengan pertumbuhan yang luar biasa pada tiga tahun pertama, kami
berpindah ke lokasi baru yang lebih luas di tahun 1970, CV. Laksana karoseri
membantuk divisi karoseri di tahun 1997 dan mulai memproduksi mini bus
Mitsubishi T-120. Saat ini pabrik produksi di ungaran telah berkembang
hingga seluas 100.000m 2.
Ekspansi berkelanjutan ini memungkinkan CV. Laksana Karoseri
mengembangkan divisi-divisi lainnya untuk mendukung produksi karoseri.
Dengan kepasitas produksi yang mencapai 1500 bus setiap tahun, karoseri
laksana telah menjadi karoseri terbesar di Indonesia saat ini. Pertumbuhan ini
tentu saja di dukung oleh loyalitas dan kepercayaan pelanggan akan kualitas
produk CV. Laksana Karoseri. Nama laksana adalah asset utama. Hari demi
hari CV. Laksana Karoseri berusaha tanpa henti membangun citra laksana,
untuk menjadi pilihan utama sebagai karoseri terbaik di Indonesia yang
menawarkan produk dan pelayanan terbaik.
1
C. Struktur dan Job Description
Adapun struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
2
Gambar 1.1 StrukturOrganisasi CV. Laksana
(Sumber: CV. LaksanaKaroseri, 2019)
3
No Jabatan Job Description
(Research SDM dari masing-masingtim Research &
&Devolopment) Development (R&D) sesuai dengan beban
pekerjaan di suatu periode.
12 Manager Menjaga dan mengamankan dokumen kerja bagian
Production Departemen Produksi dari penyalahgunaan dan
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak institusi
luar maupun individu-individu yang tidak
bertanggungjawab.
13 Manager PPIC Atas sepengetahuan Direktur Finance &
Accounting membuat dan menyusun program
kerjaDepartemenLogistik.
14 Manager Atas sepengetahuan Direktur Finance &
Purchasing Accounting membuat dan menyusun program
kerjaDepartemen Purchasing.
4
permukaan body bus tidak mudah berkarat dan yang paling penting
supaya hasil proses selanjutnya terlihat lebih nyata.
f) Painting (Pengecatan)
Proses inimerupakan proses yang paling
pentinguntukpenampilansebuah bus. Jikapengecatan bus bagus, maka
akan menghasilkan produk bus yang terlihat mewah.
g) Triming (Interior)
Proses ini merupakan proses pemasangan perlengkapan interior
sebuah bus. proses ini sangat penting, karena pengerjaan interior bus
membutuhan ketelitian supaya menghasilkan pekerjaan yang rapi.
h) Finishing
Proses ini merupakan proses terakhir dari pembuatan sebuah body
bus, proses ini meliputi penegecekan fungsi-fungsi elektrik, lighting
dan terkebocoran dengan pengujian rain test.
5
Gambar 1.2 Aliran Proses Produksi Bus
1) IntercityBus
6
All New Nucleus Discovery
All New Legacy Sky Type All New Legacy SR2 HD Prime
3) City Bus
7
Gambar 1.5 City Bus Laksana
4) Double Decker
8
Gambar 1.7 Peta Lokasi CV. LaksanaUngaran
(Sumber: Google Map)
G. Personalia
1. Status Karyawan dan Jumlah Tenaga Kerja Tabel
Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja
No Jenis Tenaga Kerja Jumlah (Orang)
1 Bulanan 173
2 HarianKontrak 446
3 HarianTetap 175
9
4 Borong 306
Karyawan CV.Laksana dikategorikan menjadi 4 jenis tenaga kerja, yaitu:
a. Bulanan
Karyawan bulanan pada perusahaan CV. Laksana Karoseri ini bisa
dikatakan sebagai karyawan tetap. Karena bekerja secara penuh dan
bertanggung jawab bekerja sesuai jam kerja pada perusahaan.
b. Harian Kontrak
Karyawan harian kontrak pada CV. Laksana ini bukanlah
karyawan tetap sebab pada awal rekrutmen adanya perjanjian berupa
kontrak bekerja dengan periode kerja sesuai dengan kesepakatan antara
pihak perusahaan dengan pihak karyawan tersebut.
c. Harian Tetap
Karyawan harian tetap pada CV. Laksana ini masuk dalam
karyawan tetap. Karyawan harian tetap memiliki sistem penggajian sesuai
dengan presensi kehadiran kerja tiap hari dengan gaji yang diberikan
seminggu sekali pada akhir minggu kerja.
d. Borong
Karyawan borong bekerja secara penuh dan bertanggung jawab
sesuai dengan apa yang telah ditargetkan mengenai lama dan jumlah
produk yang dibuat.
2. Permasalahan Khusus
CV. Laksana Karoseri merupakan perusahaan yang memproduksi
pembuatan body bus. Dimana ada banyak beberapa bagian tempat dalam
11
pembuatan body bus dari mulai pemilihan bahan dan membentuk desain
bus yang akan dibuat dengan sistem produksi yang dilakukan didalamnya
menggunakan sistem make to order sehingga tingkat produktivitas
karyawan sangat berpengaruh.
Pemasalahannya dengan menggunakan sistem make to order
perusahaan pasti akan meyelesaikan sebuah produk tepat waktu sehingga
operator mengejar target sesuai dengan deadline yang telah ditentukan.
Dengan waktu yang terbatas banyak sekali operator menyelesaikan waktu
pengerjaan dengan cepat dan kadang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dengan pekerjaan yang terburu-buru akan sangat
mempergaruhi kualitas dari produk yang di buat. Dengan menggunakan
metode work sampling dapat mengetahui tingkat produktivitas dan waktu
yang dibutuhkan karyawan. Tingkat produktivitas karyawan dapat
diketahui menggunakan metode work sampling. Metode work sampling
cukup akurat karena data diambil secara langsung pada lokasi pekerjaan.
Lokasi pekerjaan yang akan di pilih pada bagian stasiun pemasangan kaca.
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
12
Kebutuhan akan transportasi atau kendaraan dewasa ini semakin
meningkat seiring dengan cepatnya mobilitas manusia. Berbagai jenis
kendaraan dengan berbagai macam desain telah diciptakan, baik untuk
mengangkut manusia dalam skala kecil maupun besar. Untuk
kendaraan yang bisa mengangkut dalam skala besar contohnya adalah
kereta, bus, pesawat, dan kapal laut.
Salah satu kendaraan masal yang cukup sering dimanfaatkan
adalah bus. Masyarakat menggunakan bus sebagai sarana untuk
mencapai tempat yang dituju, Khususnya bagi yang memilih jalur
darat. Namun masyarakat saat ini mulai sadar bahwa menggunakan
bus tidak hanya sekedar bisa sampai ke tujuan mereka atau dari segi
biaya yang lebih murah. Mereka juga mulai memerhatikan faktor-
faktor lain seperti kenyamanan dan keselamatan dalam memilih bus
yang mana yang akan mereka gunakan.
CV. Laksana Karoseri merupakan perusahaan karoseri yang
cukup besar di Indonesia sebagai produsen bus. Dalam pelaksanaan
produksinya CV. Laksana Karoseri menggunakan sistem make to
order karena pembuatan bus berdasarkan pesanan dari pelanggan.
Desain dan model bus dapat disesuaiakan dengan permintaan
pelanggan yang melakukan pemesanan pada CV. Laksana.
Dengan sistem yang telah dilakukan oleh CV. Laksana dalam
memenuhi keinginan pelanggan sesuai dengan waktu yang ditentukan,
apabila terdapat pekerja yang tidak bekerja dengan baik akan
menimbulkan terhambatnya proses produksi hingga keterlambatan
pembuatan bus. Pekerjaan yang tidak produktif diantaranya seperti
minum, ke toilet, dan meninggalkan tempat kerja saat jam kerja.
Produktivitas adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seseorang
pekerja atau unit faktor lain dalam jangka waktu tertentu.
Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik
daripada hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari ini (Wahyu
Priyanto, 2014).
Dalam menentukan produktivitas perlu adanya waktu standar
kerja. Waktu kerja merupakan salah satu faktor yang penting dan
perlu mendapat perhatian dalam sistem produksinya. Waktu kerja
berperan dalam penentuan produktivitas kerja serta dapat menjadi
13
tolak ukur untuk menentukan metode kerja yang terbaik dalam
penyelesaian suatu pekerjaan. Untuk dapat membandingkan waktu
kerja yang paling baik dari metode kerja yang ada dibutuhkan suatu
waktu baku atau waktu standar sebagai acuan untuk penentuan metode
kerja yang terbaik. Waktu baku didapatkan dari pengukuran waktu
kerja. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam analisa waktu
standar dan produktivitas pegawai adalah pengukuran waktu secara
langsung menggunakan metode work sampling (Setyabudhi, Yasra,
Seruwanto, Studi, & Industri, 2017).
Pengukuran kerja adalah metode keseimbangan antara kegiatan
manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.
Pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha untuk
menetapkan waktu standar yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Waktu standar merupakan waktu yang dibutuhkan
oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata
untuk menyelesaikan pekerjaan (Wignjosoebroto, 1995).
Pengukuran kerja akan dilakukan pada stasiun pemasangan kaca
bagian finishing CV. Laksana dengan menggunakan metode work
sampling. Menurut (Jono, 2015) metode work sampling memiliki
akurasi yang lebih, karena data yang diambil secara langsung dilokasi
pekerjaan, sehingga faktor-faktor perlakuan yang diukur dapat
diketahui secara mendetail. Kedekatan antara peneliti dan pekerja
dapat memberikan instruksi yang lebih mudah dijalankan oleh
karyawan serta mengurangi pengambilan data yang kurang sesuai
misalnya pekerja melakukan usaha berlebih untuk menyelesaikan satu
produk
2. Rumusan Masalah
a. Berapakah tingkat produktivitas operator pada stasiun pemasangan
kaca bus bagian stasiun 2 ?
b. Berapakah waktu standar yang dibutuhkan dalam memasang kaca
pada sebuah bus di bagian stasiun 2 ?
3. Batasan Masalah
14
a). Penelitian hanya dilakukan pada stasiun 2 dan fokus pada stasiun
pemasangan kaca bus di Cv.Laksana Karoseri.
b). Pengukuran kerja hanya dilakukan dengan metode work sampling.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek di CV. Laksana
Karoseri adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat produktivitas pekerja pada stasiun pemasangan
kaca bus di bagian finishing.
2. Mengerahui waktu standar pemasangan kaca bus pada CV. Laksana
Karoseri pada bagian finishing.
C. Metode Penelitian
Penelitian berikut dilakukan untuk dapat mempengaruhi seberapa
besar tingkat produktivitas operator dan waktu standar pada stasiun
pemasangan kaca bagian finishing. Berikut merupakan langkah-langkah
atau alur yang digunakan dalam penilitian ini :
MULAI
PENGAMATAN
N’ < N
TIDAK
YA
ANALISA KESIMPULAN
SELESAI
15
1. Pengumpulan data
a. Obyek Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. Laksana Karoseri pada stasiun
kerja pemasangan kaca bagian finishing dengan salah satu operator
borongan. Pengamatan dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Agustus
2019 dan 12 sampai dengan 15 Agustus 2019 (6 hari kerja) dengan
jam kerja selama 7 jam per hari, kecuali di Hari Sabtu selama 4
jam (08.00-13.00).
b. Pengambilan Data
Sebelum dilakukan pengambilan data operator dilakukan
randomisasi untuk menentukan waktu pengamatan. Berikut
merupakan langkah-langkah dalam menentukan waktu
pengamatan:
1) Membuat waktu dari pukul 08.00 hingga 15.50 dengan interval
waktu 5 menit (didapatkan 84 data)
2) Membuat angka random sesuai jumlah waktu yang ada,
dengan =Rand()
3) Copy lalu paste value agar angka tidak berubah
4) Buat angka 1 hingga 84 (sesuai Jumlah yang ada)
5) Urutkan angka random dari angka terkecil hingga terbesar
sebanyak 15 data, karena akan diambil 15 data perhari
6) Ambil data jam yang sesuai dengan angka random.
3. Pengolahan Data
16
Pada pengolahan data work sampling dilakukan beberapa langkah
yang harus dilaksanakan, yaitu (Wignjosoebroto, 1995):
a. Melakukan perhitungan kegiatan produktif dan non produktif
b. Melakukan uji keseragaman data kemudian memplotkan data
pada grafik sehingga data dapat diketahui yang berada di luar
batas kontrol
c. Melakukan uji kecukupan data
d. Melakukan uji waktu normal
e. Melakukan uji waktu standar
17
kontrol tersebut adalah batas kontrol atas dan batas kontrol
bawah(Sutalaksana et al., 1979).
a. Perhitungan nilai rata-rata produktif
Xi
p=∑
N
Keterangan rumus :
P = Nilai rata-rata
Xi = Nilai persen produktif
N = Jumlah pengamatan (hari)
18
p (1− p)
BKB = p−3
√ N
0 ,733 (1−0 , 733)
= 0 , 733−3
√ 15
= 0,3904
19
(Wignjosoebroto, 1995)
Berdasarkan rumus uji kecukupan data dilakukan perhitungan
dengan kepercayaan 95% (k=2) dan derajat ketelitian 15% sebagai
berikut :
k 2 (1− p)
N’ =
s2 p
22(1−0 , 73333)
=
0,15 2∗0 , 73333
= 64,64756658
≈ 64
Hasil perhitungan tersebut menunjukan berapakah pengamatan yang
harus dilakukan sebenarnya, yaitu 64 kali pengamatan. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 90 kali pengamatan maka
dapat disimpulkan N’ < N atau 64 < 90 sehingga sudah memenuhi
syarat uji kecukupan data.
Keterangan rumus :
S’ = Derajat ketelitian sebenarnya
k = Harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan
yang diambil
p = Rata-rata kejadian produktif yang teramati
N = Jumlah data pengamatan
(Wignjosoebroto, 1995)
Berdasarkan rumus perhitungan derajat kepentingan dilakukan
perhitungan dengan ketelitian 95% (k=2) sebagai berikut :
p(1− p)
S’ =
k
√ p
N
20
0 ,73333 (1−0 , 73333)
=
2
√ 90
0 , 73333
S’= 0,12712942 = 12,7%
Jumlah 34,5
21
Berdasarkan perhitungan kelonggaran yang telah dilakukan
didapatkan nilai kelonggaran operator sebesar 34,5%.
6. Perhitungan Waktu Standar
=
7x ( 6690 ) x 1,17
1
= 6,006 jam
(Wignjosoebroto, 1995)
Jadi waktu normal yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
memasang kaca adalah selama 6,006 jam.
E. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada stasiun pemasangan
kaca di CV. Laksana Karoseri. Penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan. Tingkat produktivitas pada pekerjaan yang dilakukan oleh
operator pemasangan kaca sebesar 73,33 % yang dapat dinilai cukup baik
dalam melakukan pekerjaannya. Untuk waktu standar sesungguhnya yang
dibutuhkan dalam pekerjaan pemasangan kaca adalah 9,16946 jam.
Sehingga operator seharusnya menyelesaikan pekerjaan pemasangan kaca
lebih dari 7 jam yang merupakan jam kerja perusahaan. Untuk Kegiatan
22
produktif pada saat pekerjaan berlangsung yang dilakukan oleh operator
diantarannya seperti menyemprotkan lem, memasang kaca, menempelkan
kaca, membawa kaca, merapikan kaca, membersikan kaca, menyemprot
kaca, mengebor kaca, dan mempersiapkan alat. non produktif pada saat
pekerjaan berlangsung yang dilakukan oleh operator diantaranya seperti
ke toilet, duduk, minum dan meninggalkan stasiun kerja.
F. Ucapan Terimakasih
Dalam penyusunan laporan dan pelaksanaan penelitian, penulis
menyadari bahwa adanya banyak dukungan dari beberapa pihak yang
terlibat. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. CV. Laksana Karoseri dan Laksana Training Center serta staff dan
pekerja yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam
melakukan penelitian.
2. Bapak Much. Djunaidi, S.T., M.T. yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan.
3. Rohmad Adi S, Rafi Fatuhkrohman, Iqbal Hamdi dan teman-teman
yang terlibat dalam membantu melaksanakan penelitian dan
penyusunan laporan.
4. Teman-teman Teknik Industri UMS Angkatan 2016 yang senantiasa
saling membantu dan memberi semangat
G. Daftar Pustaka
Jono. (2015). PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA
DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY
Yogyakarta). Spektrum Industri, 13(2), 205–216.
Setyabudhi, A. L., Yasra, R., Seruwanto, H., Studi, P., & Industri, T.
(2017). Produktivitas Pegawai Menggunakan Metode Work
Sampling, 1(1), 9–20.
Subri, M. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja
Grafindo Perasda.
Sukma, N., Hidayat, A., & Anggarini, S. (2013). Analisis Pengukuran
Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Kerja Secara Langsung
Pada Bagian Pengemasan PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk.
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J. H. (1979).
Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Wahyu Priyanto. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Bagian Distribusi
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Banyuwangi ).
23
Jurnal Ilmiah, 1–22.
Wignjosoebroto, S. (1995). ERGONOMI, STUDI GERAK DAN WAKTU
(Edisi 1). Jakarta: Guna Widya.
BAB III
LEMBAR KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI-UMS
24
serta konsultasi mengenai kerja
praktek
2 Jumat, Penjelasan tentang semua proses
2 Agustus 2019 produksi di perusahaan secara umum,
Berkeliling melihat produksi di
pabrik
3 Sabtu Pengajuan judul penelitian
3 Agustus 2019
4 Senin, Menunggu konfirmasi judul
5 Agustus 2019
5 Selasa, Pengamatan pada proses finishing
6 Agustus 2019 dari awal sampai akhir
6 Rabu, Penjelasan mengenai bagian bagian
7 Agustus 2019 finishing
25
pengambilan data
17 Rabu, Melakukan pengamatan dan rekap
28 Agustus 2019 data pekerja di finishing bagian
pemasangan kaca
18 Kamis, Melakukan pengamatan dan rekap
29 Agustus 2019 data pekerja di finishing bagian
pemasangan kaca
19 Jumat, Melakukan proses pengolahan data
30 Agustus 2019 dan laporan di bagian pemasangan
kaca pada proses finishing
20 Sabtu, Melakukan proses pengolahan data
31 Agustus 2019 dan laporan di bagian pemasangan
kaca pada proses finishing
21 Senin, Melakukan proses pengolahan data
2 September 2019 dan laporan di bagian pemasangan
kaca pada proses finishing
22 Selasa, Melakukan usulan perbaikan
3 September 2019 terhadap hasil pengolahan data
23 Rabu, Melakukan mengecek ulang laporan
4 September 2019
24 Kamis, Konsultasi dengan pembimbing
5 September 2019
25 Jumat, Mengumpulkan laporan kepada
6 September 2019 pembibing lapangan
26 Sabtu, Mengamati aktivitas produktif dan
7 Sebtember 2019 non produktif
27 Senin, Melakukan cek ulang laporan
9 September 2019
28 Selasa, Melakukan cek ulang laporan
10 September 2019
29 Rabu, Melakukan pengamatan aktivitas
11 September 2019 produktif dan non produktif
30 Kamis, Melakukan pengamatan aktivasi
12 September 2019 produktif dan non produktif
31 Jum’at, Melakukan pengamatan aktivitas
13 September 2019 produktif dan non produktif
32 Sabtu, Meminta penilaian dan dokumentasi
14 September 2019
26
LAMPIRAN
27