Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PADA


PROSES PEMASANGAN KACA DENGAN METODE WORK SAMPLING
DI BAGIAN FINISHING
(Studi Kasus : Cv. Laksana Karoseri )

Laporan Kerja Praktek


Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri

Oleh:
Erza Maldini
D 600.160.049

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan kerja praktek ditunjukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta


Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam dalam menyelesaikan program
sarjana Teknik industri

Hari/Tanggal : 14 September 2019

Oleh
Erza Maldini
D 600.160.049

Pembimbing lapangan Dosen Pembimbing


CV. Laksana Karoseri

Alhafid, S.T Much. Djunaidi, S.T., M.T

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Industri

Eko Setiawan, S.T.,M.T.,Ph.D.

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek dengan judul: ANALISIS


PENGUKURANPRODUKTIVITAS PEKERJAAN PADA PROSES
PEMASANGAN KACA DENGAN METODE WORK SAMPLING DI
BAGIAN FINISHING (Studi Kasus : CV. Laksana Karoseri ), ini telah diuji
dan dipertahankan dihadapan DewanPenguji sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta, pada:

Hari :
Tanggal :

Mengesahkan,

Dewan Penguji, Tanda tangan,

1.

___________________________

2.

___________________________

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Industri

Eko Setiawan, ST., MT., Ph.D

iii
ABSTRAK

CV. Laksana Karoseri merupakan perusahaan yang memproduksi


pembuatan body bus. Dimana ada banyak beberapa bagian tempat dalam
pembuatan body bus dari mulai pemilihan bahan dan membentuk desain bus yang
akan dibuat dengan sistem produksi yang dilakukan didalamnya menggunakan
sistem make to order sehingga tingkat produktivitas karyawan sangat
berpengaruh.
Bedasarkan perhitungan dengan menggunakan metode work sampling
untuk mengetahui pengukuran tingkat produktivitas karyawan dalam pemasangan
kaca di bagian finishing sebesar 73,33 %. Untuk waktu standar sesungguhnya
yang dibutuhkan dalam pekerjaan pemasangan kaca adalah 9,16946 jam. Kegiatan
non produktif yang dilakukan karyawan diantaranya adalah ke toilet, duduk,
ngobrol ,wira-wiri, minum dan meninggalkan stasiun kerja

Kata kunci: work sampling, produktivitas, waktu standar

ABSTRACT

CV. Laksana Karoseri is a company that manufactures body buses. Where


there are many parts of the place in the making of the body bus starting from the
selection of materials and forming a bus design that will be made with a
production system that is carried out using a make to order system so that the
level of employee productivity is very influential.
Based on calculations using the work sampling method to determine the
measurement of employee productivity levels in the installation of glass in the
finishing section of 73.33%. For the actual standard time required in the
installation of glass is 9,16946 hours. Non-productive activities undertaken by
employees include into the toilet, sitting, chatting, self-catering, drinking and
leaving the work station

Keywords : work sampling, productivity, standard time

iv
KATA PENGANTAR

Bissmillahirohmannirohim,

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas berkah,


rahmat, karunia, kesehatan, kemudahan dalam pelaksanaan Kerja Praktek serta
dalam penyusunan laporan Kerja Praktek. Disamping itu, kerja praktek ini
dilaksanakan untuk menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan
memahami mekanisme sehingga mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis
yang ada mengenai penerapan ilmu teknik industri. Dalam pelaksanaan kerja
praktek dan penyusunan laporan ini, penulis telah banyak dibantu dan dibimbing
oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Eko Setiawan,ST,. M.eng. Ph. D. selaku Kepala Jurusan Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Much. Djunaidi, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing
3. Alhafid, S.T selaku Pembimbing Lapangan Kerja Praktek
4. Seluruh staff unit kerja Departement of Production Management
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan moril, materil,
semangat dan kasih sayang
6. Seluruh teman angkatan terbaik di jurusan teknik industri Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016
7. Sahabat terbaik dan saudara yang tidak henti-hentinya menasehati, menemani,
memberikan semangat untuk segera menyelesaikankerja praktek dan
penyusunan laporan ini
8. Teman-teman kerja praktek seperjuangan di CV. Laksana karoseri, atas
kebersamaan dan kenangan yang berkesan.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih belum sempurna
dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran, sehingga laporan ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 2 September 2019


Penulis

Erza Maldini

DAFTAR ISI

v
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN........................................ iii
ABSTRAK........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan................................................................................. 1
B. Visi dan Misi Perusahaan......................................................................... 1
C. Struktur dan Job Description.................................................................. 2
D. Sistem Produksi dan Peta Operasi......................................................... 4
E. Hasil Produksi dan Pemasaran............................................................... 5
F. Lokasi dan Layout Pabrik....................................................................... 7
G. Personalia.................................................................................................. 9
H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Permasalahan Khusus...........10
1. Identifikasi Permasalahan Umum............................................ 10
2. Permasalahan Khusus............................................................... 11
BAB II ANALISA PERMASALAHAN KHUSUS
A. Pendahuluan............................................................................................ 12
B. Tujuan...................................................................................................... 14
C. Metode..................................................................................................... 14
D. Hasil dan Pembahasan........................................................................... 17
E. Kesimpulan............................................................................................. 22
F. Ucapan Terima Kasih............................................................................ 22
G. Daftar Pustaka........................................................................................ 23
BAB III DESKRIPSI LAPORAN HARIAN
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Job Description........................................................................................2


Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja...............................................................................8
Tabel 1.3 Jam Kerja Karyawan................................................................................9
Table 2.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Operator....................................................15
Tabel 2.2 Perhitungan Rating Performance...........................................................19
Table 2.3 Perhitungan Faktor Kelonggaran...........................................................20

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi...............................................................................2


Gambar 1.2 Aliran Proses Produksi Bus..................................................................5
Gambar 1.3 Intercity Bus Laksana...........................................................................6
Gambar 1.4 Touring Coach Bus Laksana................................................................6
Gambar 1.5 City Bus Laksana..................................................................................7
Gambar 1.6 Double Decker Bus Laksana................................................................7
Gambar 1.7 Peta Lokasi CV. Laksana karoseri...................................................... 7
Gambar 1.8 Layout Perusahaan CV. Laksana karoseri........................................... 8
Gambar 2.1 Flowchart Alur Penelitian................................................................. 13
Gambar 2.2 Grafik Uji Keseragaman Data............................................................17

viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan
Perjalanan CV. Laksana Karoseri sebagai karoseri diawali pada tahun
1967 di semarang ketika kami berfokus hanya sebagai took mesin ototmotif.
Dengan pertumbuhan yang luar biasa pada tiga tahun pertama, kami
berpindah ke lokasi baru yang lebih luas di tahun 1970, CV. Laksana karoseri
membantuk divisi karoseri di tahun 1997 dan mulai memproduksi mini bus
Mitsubishi T-120. Saat ini pabrik produksi di ungaran telah berkembang
hingga seluas 100.000m 2.
Ekspansi berkelanjutan ini memungkinkan CV. Laksana Karoseri
mengembangkan divisi-divisi lainnya untuk mendukung produksi karoseri.
Dengan kepasitas produksi yang mencapai 1500 bus setiap tahun, karoseri
laksana telah menjadi karoseri terbesar di Indonesia saat ini. Pertumbuhan ini
tentu saja di dukung oleh loyalitas dan kepercayaan pelanggan akan kualitas
produk CV. Laksana Karoseri. Nama laksana adalah asset utama. Hari demi
hari CV. Laksana Karoseri berusaha tanpa henti membangun citra laksana,
untuk menjadi pilihan utama sebagai karoseri terbaik di Indonesia yang
menawarkan produk dan pelayanan terbaik.

B. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi karoseri laksana
Untuk menjadi partner terbaik bagi operator bus di asia melalui
pengembangan berkesinambungan yang didorong oleh intergritas,
kerjasama, dan inovasi. Karoseri laksana berkomitmen untuk menjadi
perusahaan yang paling maju dalam teknologi, serta produsen kelas dunia
dalam industry kendaraan komersial di industri bus.
2. Misi karoseri laksana
Untuk selalu memberikan rasa aman, desain produk yang inovatif,
dan bus berkualitas dunia yang sesuai dengan berbagai kebutuhan
pelanggan. Perusahaan kami mengutamakan pentingnya bekerja dekat
dengan pelanggan, mengadopsi proses kerja yang terbaik di kelasnya dan
menekankan fungsi komunikasi, partisipasi, manajemen mandiri, dan kerja
sama tim untuk menghasilkan produk terbaik.

1
C. Struktur dan Job Description
Adapun struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

2
Gambar 1.1 StrukturOrganisasi CV. Laksana
(Sumber: CV. LaksanaKaroseri, 2019)

Adapun tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing


jabatan dalam organisasi dilihat secara garis besar sebagai berikut:
Tabel 1.1 Job Description
No Jabatan Job Description
1 Manager HRD Atas sepengetahuan Direktur Teknik membuat dan
& Training menyusun program kerja HRD & Training yang
berkaitan dengan program visi & misi perusahaan.
2 Manager Atas sepengetahuan Direktur Teknik membuat dan
Quality & menyusun program kerja Quality Control seluruh
Testing bagian-bagian produksi yang berkaitan dengan
program kerja Departemen Quality Control.
3 Manager Atas sepengetahuan Direktur Teknik membuat dan
Engineering menyusun program kerja Proses Engineering yang
Process berkaitan dengan program kerja.
4 Manager Sales Menjaga dan mengamankan dokumen kerja bagian
Area Departemen Sales & Marketing dari
penyalahgunaan dan penyimpangan yang dilakukan
oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab.
5 Manager Menjaga dan mengamankan dokumen kerja bagian
Marketing Marketing dari penyalahgunaan dan penyimpangan
yang dilakukan oleh pihak institusi luar maupun
individu-individu yang tidak bertanggung jawab.
6 Manager Brand Meneruskan hubungan dengan key accounts
&Marketing dengan membuat kunjungan periodik, menyelidiki
Communication kebutuhan spesifik, mengantipasi kesempatan baru
7 Manager ITMengatur terlaksananya program kerja Departemen
(Information Information Technology sesuai program kerja dan
Technology) jadwal atas persetujuan Direktur Teknik.
8 Manager Membantu supervisor engineering dalam
Product melakukan evaluasi SDM (terutama Drafter) dari
Enginering masing-masing tim engineering sesuai dengan
beban pekerjaan di suatu periode.
9 Manager After Atas sepengetahuan direktur finance & accounting
Sales Service membuat dan menyusun program kerja departemen
sales.
10 Manager Atas sepengetahuan Direktur Finance &
General Affair Accounting membuat dan menyusun program kerja
& Maintenance Departemen General Affair & Maintenance
11 Manager R & D Membantu Supervisor dalam melakukan evaluasi

3
No Jabatan Job Description
(Research SDM dari masing-masingtim Research &
&Devolopment) Development (R&D) sesuai dengan beban
pekerjaan di suatu periode.
12 Manager Menjaga dan mengamankan dokumen kerja bagian
Production Departemen Produksi dari penyalahgunaan dan
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak institusi
luar maupun individu-individu yang tidak
bertanggungjawab.
13 Manager PPIC Atas sepengetahuan Direktur Finance &
Accounting membuat dan menyusun program
kerjaDepartemenLogistik.
14 Manager Atas sepengetahuan Direktur Finance &
Purchasing Accounting membuat dan menyusun program
kerjaDepartemen Purchasing.

D. Sistem Produksi dan Peta Operasi


1. Sistem Produksi
Proses pembuatan body bus melalui beberapa tahapan proses diantaranya
sebagai berikut:
a) Preparation (Persiapan)
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah proses pembuatan
body bus, dimana saat chassis bus dating dari pihak pemasok. Chassis
wajib di perlakukan khusus sebelum masuk ke line procces.
b) Plating (Perlengkapan)
Proses ini merupakan tahap pemasangan plat di semua sisi kanan,
sisi kiri, bagasi samping dan rod (langit-langit). Untuk lantai
mengunakan plywood atau triplek, yang juga tergantung pada
permintaan konsumen.
c) Gosok Body
Proses ini merupakan proses pembersihan sebelum ke proses
dempul. Pada tahap ini bertujuan untuk merapikan atau menghaluskan
permukan pada body bus yang terkena percikan pada saat proses
pengelasan.
d) Puty (Dempul)
Proses ini merupakan proses yang bertujuan untuk meratakan
permukaan body bus yang tidak rata, sehingga memudahkan saat
proses painting.
e) Pengecatan Dasar
Proses ini merupakan proses tahap awal sebelum proses proses
pengecatan warna bus seperti yang diinginkan pihak konsumen. Proses
pengecatan dasar berfungsi untuk memberikan lapisan body, supaya

4
permukaan body bus tidak mudah berkarat dan yang paling penting
supaya hasil proses selanjutnya terlihat lebih nyata.
f) Painting (Pengecatan)
Proses inimerupakan proses yang paling
pentinguntukpenampilansebuah bus. Jikapengecatan bus bagus, maka
akan menghasilkan produk bus yang terlihat mewah.
g) Triming (Interior)
Proses ini merupakan proses pemasangan perlengkapan interior
sebuah bus. proses ini sangat penting, karena pengerjaan interior bus
membutuhan ketelitian supaya menghasilkan pekerjaan yang rapi.
h) Finishing
Proses ini merupakan proses terakhir dari pembuatan sebuah body
bus, proses ini meliputi penegecekan fungsi-fungsi elektrik, lighting
dan terkebocoran dengan pengujian rain test.

i) Pre Delivery Inspection (PDI)


Proses ini merupakan proses pengecekan sebelum produk
dikirimkan ke konsumen. Pada tahap ini proses pengecekan meliputi
pengecekan kelengkapan dokumen dan kelengkapan lainnya.
2. Peta Produksi

5
Gambar 1.2 Aliran Proses Produksi Bus

E. Hasil Produksi dan Pemasaran


1. Hasil Produksi:
CV. Laksana Karoseri merupakan suatu perusahaan yang memproduksi
body bus dengan tipe antara lain bus jarak menengah ( Intercity ), bus
jarakjauh ( touring coach ) dan bus kota ( city line ) dan double decker.

1) IntercityBus

6
All New Nucleus Discovery

Gambar 1.3 Intercity Bus Laksana


2) Touring Coach

All New Legacy Sky Type All New Legacy SR2 HD Prime

All New Tourista


All New Legacy SR2 XHD Prime
Gambar 1.4 Touring Coach Bus Laksana

3) City Bus

7
Gambar 1.5 City Bus Laksana

4) Double Decker

Gambar 1.6 Double Decker Bus Laksana

2. Pemasaran produk bus dari CV. Laksana


Pemasaran produk bus yang dilakukan oleh CV. Laksana bekerja
sama dengan perusahaan oto bus loka ldiantaranya yaitu meliputi PO.
Rosalia Indah, Efisiensi, San, ALS (Antar Lintas Sumatera), KramatJati,
Litha& Co, Sahabat, Harapan Jaya, Hiba Utama, Rajawali, Safari Dharma
Raya, KaryaJasa, Dewi Sri, Bhinneka, SumberAlam, Aneka Jaya, Subur
Jaya, Semeru, Nugroho, Karyajasa, SumberKencono, dll. CV. Laksana
juga melekukanpemasaran pada tingkatinternasionalseperti pada PO.
Sunbeam (Kepulauan Fiji) dan MR Khan Transport (KepulauanFji),
selainitu CV. Laksana juga terlibat dengan pemerintah dalam produksi
pengadaan bus proyek bentukan pemerintah seperti pembuatan bus Damri,
BRT, Trans Jakarta, serta transportasi bus milik kementerian-kementerian
lainnya.

F. Lokasi dan Layout Pabrik


Berikut merupakan lokasi dan layout perusahaan produksi CV.
Laksanaterletak di Jl. Raya Ungaran Km. 24,9

8
Gambar 1.7 Peta Lokasi CV. LaksanaUngaran
(Sumber: Google Map)

Gambar 1.8 Layout Perusahaan CV. Laksana Karoseri


(Sumber : CV. Laksana Karoseri)

G. Personalia
1. Status Karyawan dan Jumlah Tenaga Kerja Tabel
Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja
No Jenis Tenaga Kerja Jumlah (Orang)
1 Bulanan 173
2 HarianKontrak 446
3 HarianTetap 175

9
4 Borong 306
Karyawan CV.Laksana dikategorikan menjadi 4 jenis tenaga kerja, yaitu:

a. Bulanan
Karyawan bulanan pada perusahaan CV. Laksana Karoseri ini bisa
dikatakan sebagai karyawan tetap. Karena bekerja secara penuh dan
bertanggung jawab bekerja sesuai jam kerja pada perusahaan.

b. Harian Kontrak
Karyawan harian kontrak pada CV. Laksana ini bukanlah
karyawan tetap sebab pada awal rekrutmen adanya perjanjian berupa
kontrak bekerja dengan periode kerja sesuai dengan kesepakatan antara
pihak perusahaan dengan pihak karyawan tersebut.
c. Harian Tetap
Karyawan harian tetap pada CV. Laksana ini masuk dalam
karyawan tetap. Karyawan harian tetap memiliki sistem penggajian sesuai
dengan presensi kehadiran kerja tiap hari dengan gaji yang diberikan
seminggu sekali pada akhir minggu kerja.
d. Borong
Karyawan borong bekerja secara penuh dan bertanggung jawab
sesuai dengan apa yang telah ditargetkan mengenai lama dan jumlah
produk yang dibuat.

2. Jam Kerja Karyawan


Peraturan jam kerja karyawan pada perusahaan CV. Laksana karoseri
telah diatur sesuai dengan ketentuan perusahaan. Adapun peraturan
jam kerja yang berlaku adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Jam Kerja Karyawan

Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang


Senin 08.00 12.00 - 13.00 16.00
Selasa 08.00 12.00 - 13.00 16.00
Rabu 08.00 12.00 - 13.00 16.00
Kamis 08.00 10 12.00 - 13.00 16.00
Jumat 08.00 11.00 - 13.00 16.30
Sabtu 08.00 Tanpa Istirahat 13.00
Hari libur untuk karyawan :
-Hari minggu
-Hari libur nasional
-Hari libur yang diberikan perusahaan
3. Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan yang diberikan CV. Laksana kepada karyawan
berupa fasilitas dan finansial meliputi sebagai berikut:
1) Bonus gaji
2) Tunjangan hari raya, Asuransi tenaga kerja
3) Bus antar jemput karyawan
4) Mushola, Toilet, P3K

H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Khusus


1. Permasalahan Umum
CV. Laksana Karoseri merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang
membuat body bus yang betempat di Ungaran, perusahaan Laksana tidak
jauh berbeda dengan perusahaan lainnya yang memiliki banyak masalah
didalam perusahaan, permasalahan yang dapat saya amati didalam
perusahaan yaitu :
a. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Salah satu permasalah yang terjadi di perusahaan adalah K3 dimana para
pekerjanya tidak memakai pakaian sesuai dengan standar yang telah
ditentukan oleh perusahaan misal : tidak memakai masker pada saat
melakukan pekerjaan, tidak memakai sepatu safety yang telah ditentukan,
tidak memakai werpak atau baju kerja, tidak memakai helm safety.
b. Manajemen Tenaga Kerja
Didalam sebuah sistem produksi pastinya ada seorang operator yang
menjalankan operasi produksi yang mempunyai kemampuan dan keahlian
didalam bidang pekerjaanya, hasil akhir produk yang bagus didapatkan
dari hasil kerja karyawan yang memiliki kualitas kerja yang bagus.

2. Permasalahan Khusus
CV. Laksana Karoseri merupakan perusahaan yang memproduksi
pembuatan body bus. Dimana ada banyak beberapa bagian tempat dalam

11
pembuatan body bus dari mulai pemilihan bahan dan membentuk desain
bus yang akan dibuat dengan sistem produksi yang dilakukan didalamnya
menggunakan sistem make to order sehingga tingkat produktivitas
karyawan sangat berpengaruh.
Pemasalahannya dengan menggunakan sistem make to order
perusahaan pasti akan meyelesaikan sebuah produk tepat waktu sehingga
operator mengejar target sesuai dengan deadline yang telah ditentukan.
Dengan waktu yang terbatas banyak sekali operator menyelesaikan waktu
pengerjaan dengan cepat dan kadang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dengan pekerjaan yang terburu-buru akan sangat
mempergaruhi kualitas dari produk yang di buat. Dengan menggunakan
metode work sampling dapat mengetahui tingkat produktivitas dan waktu
yang dibutuhkan karyawan. Tingkat produktivitas karyawan dapat
diketahui menggunakan metode work sampling. Metode work sampling
cukup akurat karena data diambil secara langsung pada lokasi pekerjaan.
Lokasi pekerjaan yang akan di pilih pada bagian stasiun pemasangan kaca.

BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

12
Kebutuhan akan transportasi atau kendaraan dewasa ini semakin
meningkat seiring dengan cepatnya mobilitas manusia. Berbagai jenis
kendaraan dengan berbagai macam desain telah diciptakan, baik untuk
mengangkut manusia dalam skala kecil maupun besar. Untuk
kendaraan yang bisa mengangkut dalam skala besar contohnya adalah
kereta, bus, pesawat, dan kapal laut.
Salah satu kendaraan masal yang cukup sering dimanfaatkan
adalah bus. Masyarakat menggunakan bus sebagai sarana untuk
mencapai tempat yang dituju, Khususnya bagi yang memilih jalur
darat. Namun masyarakat saat ini mulai sadar bahwa menggunakan
bus tidak hanya sekedar bisa sampai ke tujuan mereka atau dari segi
biaya yang lebih murah. Mereka juga mulai memerhatikan faktor-
faktor lain seperti kenyamanan dan keselamatan dalam memilih bus
yang mana yang akan mereka gunakan.
CV. Laksana Karoseri merupakan perusahaan karoseri yang
cukup besar di Indonesia sebagai produsen bus. Dalam pelaksanaan
produksinya CV. Laksana Karoseri menggunakan sistem make to
order karena pembuatan bus berdasarkan pesanan dari pelanggan.
Desain dan model bus dapat disesuaiakan dengan permintaan
pelanggan yang melakukan pemesanan pada CV. Laksana.
Dengan sistem yang telah dilakukan oleh CV. Laksana dalam
memenuhi keinginan pelanggan sesuai dengan waktu yang ditentukan,
apabila terdapat pekerja yang tidak bekerja dengan baik akan
menimbulkan terhambatnya proses produksi hingga keterlambatan
pembuatan bus. Pekerjaan yang tidak produktif diantaranya seperti
minum, ke toilet, dan meninggalkan tempat kerja saat jam kerja.
Produktivitas adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seseorang
pekerja atau unit faktor lain dalam jangka waktu tertentu.
Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik
daripada hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari ini (Wahyu
Priyanto, 2014).
Dalam menentukan produktivitas perlu adanya waktu standar
kerja. Waktu kerja merupakan salah satu faktor yang penting dan
perlu mendapat perhatian dalam sistem produksinya. Waktu kerja
berperan dalam penentuan produktivitas kerja serta dapat menjadi

13
tolak ukur untuk menentukan metode kerja yang terbaik dalam
penyelesaian suatu pekerjaan. Untuk dapat membandingkan waktu
kerja yang paling baik dari metode kerja yang ada dibutuhkan suatu
waktu baku atau waktu standar sebagai acuan untuk penentuan metode
kerja yang terbaik. Waktu baku didapatkan dari pengukuran waktu
kerja. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam analisa waktu
standar dan produktivitas pegawai adalah pengukuran waktu secara
langsung menggunakan metode work sampling (Setyabudhi, Yasra,
Seruwanto, Studi, & Industri, 2017).
Pengukuran kerja adalah metode keseimbangan antara kegiatan
manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.
Pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha untuk
menetapkan waktu standar yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Waktu standar merupakan waktu yang dibutuhkan
oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata
untuk menyelesaikan pekerjaan (Wignjosoebroto, 1995).
Pengukuran kerja akan dilakukan pada stasiun pemasangan kaca
bagian finishing CV. Laksana dengan menggunakan metode work
sampling. Menurut (Jono, 2015) metode work sampling memiliki
akurasi yang lebih, karena data yang diambil secara langsung dilokasi
pekerjaan, sehingga faktor-faktor perlakuan yang diukur dapat
diketahui secara mendetail. Kedekatan antara peneliti dan pekerja
dapat memberikan instruksi yang lebih mudah dijalankan oleh
karyawan serta mengurangi pengambilan data yang kurang sesuai
misalnya pekerja melakukan usaha berlebih untuk menyelesaikan satu
produk
2. Rumusan Masalah
a. Berapakah tingkat produktivitas operator pada stasiun pemasangan
kaca bus bagian stasiun 2 ?
b. Berapakah waktu standar yang dibutuhkan dalam memasang kaca
pada sebuah bus di bagian stasiun 2 ?

3. Batasan Masalah

14
a). Penelitian hanya dilakukan pada stasiun 2 dan fokus pada stasiun
pemasangan kaca bus di Cv.Laksana Karoseri.
b). Pengukuran kerja hanya dilakukan dengan metode work sampling.

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek di CV. Laksana
Karoseri adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat produktivitas pekerja pada stasiun pemasangan
kaca bus di bagian finishing.
2. Mengerahui waktu standar pemasangan kaca bus pada CV. Laksana
Karoseri pada bagian finishing.

C. Metode Penelitian
Penelitian berikut dilakukan untuk dapat mempengaruhi seberapa
besar tingkat produktivitas operator dan waktu standar pada stasiun
pemasangan kaca bagian finishing. Berikut merupakan langkah-langkah
atau alur yang digunakan dalam penilitian ini :
MULAI

LANGKAH PERSIAPAN AWAL

-Rencanakan jadwal waktu pengamatan


berdasarkan prinsip randomisasi

PENGAMATAN

-Laksanakan pengamatan awal sejumlah


pengamatan tertentu yang telah direncanakan secara N’ = N + n
acak

HITUNG NILAI EFISIENSI


CEK KESERAGAMAN DATA DAN
KECUKUPAN DATA

-Menghitung %produktif dari data pengamatan


yang telah dilakukan
-Menghitung keseragaman data (BKA dan BKB)
-Membuat grafik keseragaman data hasil
pengamatan
-Menghitung kecukupan data (N’) hasil pengamatan

N’ < N
TIDAK
YA

- HITUNG RATING PERFORMANCE DAN


KELONGGARAN

- HITUNG WAKTU STANDAR

ANALISA KESIMPULAN

-Nilai efisiensi operator yang didapatkan


- Waktu standar yang didapatkan
- Buat analisa kegiatan non produktif operator

SELESAI

Gambar 2.1 Flowchart Alur Penelitian

15
1. Pengumpulan data
a. Obyek Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. Laksana Karoseri pada stasiun
kerja pemasangan kaca bagian finishing dengan salah satu operator
borongan. Pengamatan dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Agustus
2019 dan 12 sampai dengan 15 Agustus 2019 (6 hari kerja) dengan
jam kerja selama 7 jam per hari, kecuali di Hari Sabtu selama 4
jam (08.00-13.00).
b. Pengambilan Data
Sebelum dilakukan pengambilan data operator dilakukan
randomisasi untuk menentukan waktu pengamatan. Berikut
merupakan langkah-langkah dalam menentukan waktu
pengamatan:
1) Membuat waktu dari pukul 08.00 hingga 15.50 dengan interval
waktu 5 menit (didapatkan 84 data)
2) Membuat angka random sesuai jumlah waktu yang ada,
dengan =Rand()
3) Copy lalu paste value agar angka tidak berubah
4) Buat angka 1 hingga 84 (sesuai Jumlah yang ada)
5) Urutkan angka random dari angka terkecil hingga terbesar
sebanyak 15 data, karena akan diambil 15 data perhari
6) Ambil data jam yang sesuai dengan angka random.

2. Metode Pengukuran Work sampling


Work sampling merupakan suatu teknik untuk mengadakan
sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kinerja dari mesin,
proses atau pekerja (Wignjosoebroto, 1995). Work sampling termasuk
bersama-sama dengan pengukuran jam henti, merupakan cara
langsung karena dilakukan dengan pengukuran secara langsung di
tempat pekerjaan melainkan mengamati (ditempat kerja) hanya pada
waktu-waktu tertentu secara acak (Sutalaksana, Anggawisastra, &
Tjakraatmadja, 1979)

3. Pengolahan Data

16
Pada pengolahan data work sampling dilakukan beberapa langkah
yang harus dilaksanakan, yaitu (Wignjosoebroto, 1995):
a. Melakukan perhitungan kegiatan produktif dan non produktif
b. Melakukan uji keseragaman data kemudian memplotkan data
pada grafik sehingga data dapat diketahui yang berada di luar
batas kontrol
c. Melakukan uji kecukupan data
d. Melakukan uji waktu normal
e. Melakukan uji waktu standar

D. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil pengamatan selama 6 hari dan 7 jam per harinya
pada stasiun pemasangan kaca bagian finishing CV. Laksana Karoseri
didapatkan hasil kegiatan produktif dan non produktif. Menurut
(Sutalaksana et al., 1979) jumlah kunjungan yang ditentukan tidak kurang
dari 30 kali. Pada penelitian dilakukan sebanyak 90 kali kunjungan.
Berikut merupakan hasil pengamatan :
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Operator
Frekuensi Teramati Pada Hari Ini Jumlah
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Produktif 9 13 12 9 12 11 66
Non Produktif 6 2 3 6 3 4 24
Jumlah 15 15 15 15 15 15 90
Produktif(% 0,
$) 0,60 0,87 0,80 0,6 8 0,73 0,7333

1. Uji Keseragaman Data


Uji keseragaman data bertujuan untuk mengetahui apakah hasil
pengukuran waktu cukup seragam. Suatu data dikatakan seragam
apabila berada pada rentang batas kontrol tertentu. Rentang batas

17
kontrol tersebut adalah batas kontrol atas dan batas kontrol
bawah(Sutalaksana et al., 1979).
a. Perhitungan nilai rata-rata produktif
Xi
p=∑
N

Keterangan rumus :
P = Nilai rata-rata
Xi = Nilai persen produktif
N = Jumlah pengamatan (hari)

Berdasarkan rumus didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut



Xi
P =∑
N
(0,60+ 0,87+0,80+0,60+ 0,80+0,73)
=
6
= 0,7333
Jadi, kegiatan produktif yang dilakukan Grub Kaca yaitu
73,333%
b. Perhitungan BKA
p(1−p)
BKA= p+3
√ N
Berdasarkan rumus didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :
p(1−p)
BKA = p+3
√ N
0 , 733(1−0 ,733)
= 0 , 733+3
√ 15
= 1,075
c. Perhitungan BKB
p(1−p)
BKB=p−3
√ N

Berdasarkan rumus didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :

18
p (1− p)
BKB = p−3
√ N
0 ,733 (1−0 , 733)
= 0 , 733−3
√ 15
= 0,3904

d. Grafik Keseragaman Data

Gambar 2.2 Grafik Uji Keseragaman Data

2. Uji Kecukupan Data


Aktifitas pengukuran kerja pada dasarnya adalah merupakan proses
sampling. Konsekuensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar
jumlah yang diamati maka akan semakin mendekati kebenaran yang
sesungguhnya. Jumlah dikarakan cukup apabila jumlah minimum
yang dibutuhkan secara teoritis lebih kecil atau sama dengan jumlah
pengukuran yang dilakukan (N’ ≤ N).
k 2 (1−p)
N '=
s2 p
Keterangan rumus :
N’ = Jumlah minimum penelitian yang dibutuhkan
k = Harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan
yang diambil
p = Rata-rata kejadian produktif yang teramati
s = Derajat ketelitian yang dikehendaki

19
(Wignjosoebroto, 1995)
Berdasarkan rumus uji kecukupan data dilakukan perhitungan
dengan kepercayaan 95% (k=2) dan derajat ketelitian 15% sebagai
berikut :
k 2 (1− p)
N’ =
s2 p
22(1−0 , 73333)
=
0,15 2∗0 , 73333
= 64,64756658
≈ 64
Hasil perhitungan tersebut menunjukan berapakah pengamatan yang
harus dilakukan sebenarnya, yaitu 64 kali pengamatan. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 90 kali pengamatan maka
dapat disimpulkan N’ < N atau 64 < 90 sehingga sudah memenuhi
syarat uji kecukupan data.

3. Menghitung Derajat Ketelitian Sebenarnya


Derajat ketelitian digunakan untuk menentukan apakah hasil
pengamatan yang didapatkan bisa dikategorikan cukup teliti.
p(1−p)
S' =
k
√ p
N

Keterangan rumus :
S’ = Derajat ketelitian sebenarnya
k = Harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan
yang diambil
p = Rata-rata kejadian produktif yang teramati
N = Jumlah data pengamatan
(Wignjosoebroto, 1995)
Berdasarkan rumus perhitungan derajat kepentingan dilakukan
perhitungan dengan ketelitian 95% (k=2) sebagai berikut :
p(1− p)
S’ =
k
√ p
N

20
0 ,73333 (1−0 , 73333)
=
2
√ 90
0 , 73333
S’= 0,12712942 = 12,7%

Hasil perhitungan tersebut menunjukan derajat ketelitian yang


sebenarnya, yaitu 12,7 %. Sedangkan pada pengamatan yang
dilakukan menggunakan derajat ketelitian sebesar 15%, maka S’< S
atau 12,7% < 15 % maka hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
diandalkan.
4. Perhitungan Rating Performance dengan metode Westinghouse
Tabel 2.2 Rating Performance dengan Metode Westinghouse
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Ketrampilan Excellent B1 +0,11
Usaha Good C1 +0,05
Kondisi Kerja Average D +0
Konsistensi Good C +0,01
Jumlah 0,17

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada Rating


Performance menggunakan metode Westinghouse didapatkan nilai
sebesar RF = 1 + 0,17 =1,17.

5. Perhitungan Faktor Kelonggaran


Tabel 2.3 Faktor Kelonggaran
No Faktor Pekerjaan Nilai
1 Tenaga yang dikeluarkan Sedang 13
2 Sikap pekerja Berdiri diatas dua kaki 2
3 Gerakan kerja Pada anggota anggota badan terbatas 6
4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus putus 6
5 Keadaan temperatur tempat kerja Normal 5
6 Keadaan atmosfer Baik 0
7 Keadaan lingkungan baik Bersih,sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
8 Kebutuhan pribadi laki-laki 2,5

Jumlah 34,5

21
Berdasarkan perhitungan kelonggaran yang telah dilakukan
didapatkan nilai kelonggaran operator sebesar 34,5%.
6. Perhitungan Waktu Standar

Waktu Total ( jam ) x jam bekerja x Penyesuaian


Waktu Normal =
Total produksi

=
7x ( 6690 ) x 1,17
1
= 6,006 jam
(Wignjosoebroto, 1995)
Jadi waktu normal yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
memasang kaca adalah selama 6,006 jam.

Waktu Normal ( jam ) x 100 %


Waktu Standar =
100 %−Kelonggaran
6,006 x 100 %
=
100 %−34,5 %
= 9,16946 Jam
(Wignjosoebroto, 1995)

Jadi waktu standar yang didapatkan untuk melakukan pekerjaan


pemasangan kaca dengan mempertimbangkan kelonggaran adalah
9,16946 Jam. Besarnya waktu standar yang dibutuhkan operator
dalam melakukan pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
kelonggaran yang diberikan dengan melihat pekerjaan yang dilakukan
oleh operator. Beberapa faktor yang mempengaruhi juga terdapat pada
usia, jenis kelamin hingga lingkungan pekerjaan operator.

E. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada stasiun pemasangan
kaca di CV. Laksana Karoseri. Penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan. Tingkat produktivitas pada pekerjaan yang dilakukan oleh
operator pemasangan kaca sebesar 73,33 % yang dapat dinilai cukup baik
dalam melakukan pekerjaannya. Untuk waktu standar sesungguhnya yang
dibutuhkan dalam pekerjaan pemasangan kaca adalah 9,16946 jam.
Sehingga operator seharusnya menyelesaikan pekerjaan pemasangan kaca
lebih dari 7 jam yang merupakan jam kerja perusahaan. Untuk Kegiatan

22
produktif pada saat pekerjaan berlangsung yang dilakukan oleh operator
diantarannya seperti menyemprotkan lem, memasang kaca, menempelkan
kaca, membawa kaca, merapikan kaca, membersikan kaca, menyemprot
kaca, mengebor kaca, dan mempersiapkan alat. non produktif pada saat
pekerjaan berlangsung yang dilakukan oleh operator diantaranya seperti
ke toilet, duduk, minum dan meninggalkan stasiun kerja.

F. Ucapan Terimakasih
Dalam penyusunan laporan dan pelaksanaan penelitian, penulis
menyadari bahwa adanya banyak dukungan dari beberapa pihak yang
terlibat. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. CV. Laksana Karoseri dan Laksana Training Center serta staff dan
pekerja yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam
melakukan penelitian.
2. Bapak Much. Djunaidi, S.T., M.T. yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan.
3. Rohmad Adi S, Rafi Fatuhkrohman, Iqbal Hamdi dan teman-teman
yang terlibat dalam membantu melaksanakan penelitian dan
penyusunan laporan.
4. Teman-teman Teknik Industri UMS Angkatan 2016 yang senantiasa
saling membantu dan memberi semangat

G. Daftar Pustaka
Jono. (2015). PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA
DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY
Yogyakarta). Spektrum Industri, 13(2), 205–216.
Setyabudhi, A. L., Yasra, R., Seruwanto, H., Studi, P., & Industri, T.
(2017). Produktivitas Pegawai Menggunakan Metode Work
Sampling, 1(1), 9–20.
Subri, M. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja
Grafindo Perasda.
Sukma, N., Hidayat, A., & Anggarini, S. (2013). Analisis Pengukuran
Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Kerja Secara Langsung
Pada Bagian Pengemasan PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk.
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J. H. (1979).
Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Wahyu Priyanto. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Bagian Distribusi
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Banyuwangi ).

23
Jurnal Ilmiah, 1–22.
Wignjosoebroto, S. (1995). ERGONOMI, STUDI GERAK DAN WAKTU
(Edisi 1). Jakarta: Guna Widya.

BAB III
LEMBAR KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI-UMS

Nama : Erza Maldini


NIM : D 600 160 049
Nama Perusahaan : CV. Laksana Karoseri
Dosen Pembimbing : Much. Djunaidi, S.T, M.T
Mengetahui,
No Hari, Tanggal Uraian Kegiatan Pemb. Dosen
Lapangan Pemb.
1 Kamis, Pengenalan dengan staf dan
1 Agustus 2019 penjelasan tata tertib perusahaan,

24
serta konsultasi mengenai kerja
praktek
2 Jumat, Penjelasan tentang semua proses
2 Agustus 2019 produksi di perusahaan secara umum,
Berkeliling melihat produksi di
pabrik
3 Sabtu Pengajuan judul penelitian
3 Agustus 2019
4 Senin, Menunggu konfirmasi judul
5 Agustus 2019
5 Selasa, Pengamatan pada proses finishing
6 Agustus 2019 dari awal sampai akhir
6 Rabu, Penjelasan mengenai bagian bagian
7 Agustus 2019 finishing

7 Kamis, Bimbingan dengan dosen tema


8 Agustus 2019 disetujui
8 Jumat, Bimbingan kepada pembimbing
9 Agustus 2019 lapangan
9 Sabtu, Melakukan pengamatan di lapangan
10 Agustus 2019 dengan pembimbing lapangan
10 Senin, Melakukan pengambilan data di
12 Agustus 2019 finishing khususnya pemasangan
kaca
11 Selasa, Melakukan pengambilan data di
13 Agustus 2019 finishing khususnya pemasangan
kaca didampingi pembimbing
lapangan
12 Rabu, Melakukan pengambilan data di
14 Agustus 2019 finishing khususnya pemasangan
kaca didampingi pembimbing
lapangan
13 Kamis, Melakukan pengambilan data di
15 Agustus 2019 finishing khususnya pemasangan
kaca didampingi pembimbing
lapangan
14 Jumat, Melakukan pengambilan data di
16 Agustus 2019 finishing khususnya pemasangan
kaca didampingi pembimbing
lapangan
15 Senin, Pengamatan proses finishing pada
26 Agustus 2019 bagian pemasangan kaca dan
pengambilan data
16 Selasa, Pengamatan proses finishing pada
27 Agustus 2019 bagian pemasangan kaca dan

25
pengambilan data
17 Rabu, Melakukan pengamatan dan rekap
28 Agustus 2019 data pekerja di finishing bagian
pemasangan kaca
18 Kamis, Melakukan pengamatan dan rekap
29 Agustus 2019 data pekerja di finishing bagian
pemasangan kaca
19 Jumat, Melakukan proses pengolahan data
30 Agustus 2019 dan laporan di bagian pemasangan
kaca pada proses finishing
20 Sabtu, Melakukan proses pengolahan data
31 Agustus 2019 dan laporan di bagian pemasangan
kaca pada proses finishing
21 Senin, Melakukan proses pengolahan data
2 September 2019 dan laporan di bagian pemasangan
kaca pada proses finishing
22 Selasa, Melakukan usulan perbaikan
3 September 2019 terhadap hasil pengolahan data
23 Rabu, Melakukan mengecek ulang laporan
4 September 2019
24 Kamis, Konsultasi dengan pembimbing
5 September 2019
25 Jumat, Mengumpulkan laporan kepada
6 September 2019 pembibing lapangan
26 Sabtu, Mengamati aktivitas produktif dan
7 Sebtember 2019 non produktif
27 Senin, Melakukan cek ulang laporan
9 September 2019
28 Selasa, Melakukan cek ulang laporan
10 September 2019
29 Rabu, Melakukan pengamatan aktivitas
11 September 2019 produktif dan non produktif
30 Kamis, Melakukan pengamatan aktivasi
12 September 2019 produktif dan non produktif
31 Jum’at, Melakukan pengamatan aktivitas
13 September 2019 produktif dan non produktif
32 Sabtu, Meminta penilaian dan dokumentasi
14 September 2019

26
LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai