Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

“Maintanance dan Pergantian Motor Coal Pulpulizer 45KW di PT. Keramik


Diamond Industries, Jl.Semeru No.99 B, Bambe, Kec.Driyorejo, Kabupaten
Gresik, Jawa Timur”

Di ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Pendidikan Sarjana S1 Teknik
Elektro Pada Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya

Oleh :

Nur Faizim 183600028

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :

Nur Faizim
NIM : 183600028

Gresik, 01 Juni 2021

Menyetujui

Dosen Pembimbing, PembimbingLapangan

Akbar Sujiwa, S.Si., M.Si. Umar Hamdan


NIDN. 0720029103 NIP.97050117

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik Elektro

Yunia Dwie Nurcahyanie, S.T., M.T. Akbar Sujiwa, S.Si., M.Si.


NIP. 0009067801 NIDN. 0720029103

ii
LAPORAN PENGESAHAN

UJIAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pada hari Selasa, Tanggal 12 JULI tahun 2021 telah dilaksanakan ujian Laporan
Kerja Praktek oleh Drs. Budi prijo s.,S.T., M.kom. kepada mahasiswa tersebut di
bawah ini :

Nama : Nur Faizim


NIM : 183600028
Judul :“maintanance dan pergantian motor coal pullpuliver” di
PT. Keramik Diamond Industries, Jl.Semeru No.99 B, Bambe,
Kec.Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur”.

Telah dinyatakan berhasil dipertahankan dihadapan penguji dan dinyatakan


LULUS sebagai persyaratan yang diperlukan didalam pelaksanaan Kerja Praktek
Pada Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

PENGUJI

Drs. Budi prijo s.,S.T., M.kom.

( )

Dibuat di : Gesik
Pada Tanggal : 01 /Juli / 2021

iii
ABSTRAK

Kerja Praktek adalah pendidikan (dalam segala jenisnya), sebagai pranata


utama pembangunan sumber daya manusia, berperan membentuk peserta didik
menjadi aset bangsa. Dalam hal ini menjadikan manusia yang produktif dan
berpenghasilan yang siap menghadapi persaingan pada pasar global.
Untuk sampai kearah itu, di perlukan keahlian profesi sebagai andalan
utama menentukan keunggulan. Dengan kata lain, kadar keunggulan profesional
tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi yang menjadi faktor penentu
kemampuan bersaing dalam proses produksi tersebut. Wujud upaya ini adalah
dengan diadakannya satu program Kerja praktek di Perguruan Tinggi
Perguruan tingi didirikan untuk mempersiapkan tenaga – tenaga kerja
yang profesional. Oleh karena itu diharapkan potensi mahasiswa yang
dikembangkan melalui Kerja Praktek ini benar – benar dapat berdaya guna perlu
adanya kerjasama antara pihak Perguruan Tinggi dengan Perusahaan serta instansi
pemerintah dan swasta.

KATA KUNCI : Kerja Praktek

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Kerja Praktek dapat terlaksana dengan baik dan
penyusunan Laporan Kerja Prakter dapat terselesaikan tepat waktu tanpa adanya
halangan yang berarti.

Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan apa yang telah kami
lakukan pada saat berada di lapangan pada PT. Keramik Diamond Industries
departemen body preparatoin glaze pada rentan waktu satu bulan tepatnya pada
tanggal 01 Juni – 01 juni 2021.

Terselesaikannya penyusunan Laporan Kerja Praktek tidak luput dari


bantuan dan motivasi serta dukungan dari semua pihak terkait. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
serta kesehatan dan kesabaran kepada kita semua.
2. Orang tua penulis dan saudara yang selalu memberikan doa dan dukungan.
3. Ibu Yunia Dwi Nurcahyanie, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
4. Bapak Akbar Sujiwa, S.Si., M. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
5. Bapak Akbar Sujiwa, S.Si., M selaku Dosen Pembimbing Prakek Kerja
Lapangan yang mengarahkan penulis dalam Menyusun laporan.
6. Bapak Abdul Aziz, S.Pd. selaku Manajer MPC dan pembina lapangan.
7. Bapak Umar Hamdan. selaku unit head di PT. Kamik Diamond Industries
8. Ibu Lidia Afrilia ,S.Pi, M.M, M.H,. selaku manajer HRD perusahaan yang
mengijinkan penulis untuk praktek kerja lapangan diperusahaan terkait.
9. Seluruh karyawan di PT Keramik Diamond Industri yang telah
menyediakan tempat dan keramahan selama kerja praktek.
10. Teman-teman yang sudah membantu dan mensupport penulis.

v
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Penyusun membutuhkan kritik dan saran yang membangun.

Semoga Allah SWT Tuhan YME memuliakan kita semua, Amin.

Gresik, 01 juni 2021

Penulis

Nur Faizim

vi
Daftar Isi

Halaman Judul ......................................................................................... i


Lembar Pengesahan Pembimbing............................................................. ii
Lembar Pengesahan Ujian Kerja Praktek ................................................ iii
Abstrak…………………………………………………………………… iv
Kata Pengantar......................................................................................... v
Daftar Isi................................................................................................... vi
Daftar Gambar......................................................................................... vii
BAB I Pendahuluan ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ............................................................. 2
1.3 Manfaat Kerja Praktek ........................................................... 2
1.4 Waktu dan Tempat Kerja Praktek .......................................... 3
BAB II Organisasi dan Manajemen Perusahaan ....................................... 4
2.1 Sekilas Company Profile......................................................... 4
2.2 Logo Perusahaan .................................................................... 5
2.3 Manajemen Perusahaan ......................................................... 5
2.4 Tata Letak Perusahaan ........................................................... 7
2.5 Visi dan Misi Instansi ............................................................. 8
2.6 Struktur Organisasi ................................................................. 8
2.7 Ketenagakerjaan .................................................................... 12
BAB III Proses Produksi Keramik ........................................................... 13
3.1 Proses Produksi ..................................................................... 13
3.2 Standart Kualitas PT. Keramik Diamond Industries ............... 23
3.3 Pemasaran Produk ................................................................. 28
BAB IV Kegiatan Yang Dilaksanakan ................................................... 30
4.1 Lingkup Kegiatan ................................................................. 30
4.2 Tugas Umum Selama Praktik Kerja Lapangan …………… 32
4.3 Tugas Khusus Selama Kerja Praktek ..................................... 33
4.3.1 analisa awal…………………………………………… 33
4.3.2Tindakan Replacement................................................... 34

vii
BAB V Penutup .................................................................................... 37
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 37
5.2 Saran ..................................................................................... 37
5.3 Daftar Pustaka………………………………………………. 38
Lampiran

vii
i
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ........................................................... 7


Gambar 3.1 Tahapan Proses Produksi .................................................. 12
Gambar 3.2 Diagram Alur Body Preparation ....................................... 13
Gambar 3.3 Skema Proses Penglazingan ............................................. 14
Gambar 3.4 Proses Penyortiran Tile..................................................... 15
Gambar 4.3 motor coal pullpulizer 45KW............................................33

Gambar 4.3.2 panel control…………………………….…….35

ix
Daftar Tabel

Tabel 2.1 Luas Tata Letak PT. Keramik Diamond Industries .............. 6
Tabel 2.2 Jam Kerja Karyawan ............................................................ 11
Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Baku Per m² ................................................ 16
Tabel 3.2 Kebutuhan Bahan Bakar ....................................................... 16
Tabel 3.3 Persyaratan Mutu Keramik ................................................... 21
Tabel 3.4 Macam-macam Cacat ........................................................... 22
Tabel 3.5 Standart Dimensi Keramik ................................................... 25
Tabel 4.1 Kegiatan Selama Kerja Praktek ............................................ 30

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern
yang semakin pesat saat ini lembaga pendidikan dituntut agar dapat
mengembangkan konsep suatu pendidikan agar menghasilkan lulusan yang
handal. Untuk mencapai hal tersebut Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
khususnya Program Studi Teknik Elekktro menjadi salah satu lembaga
pendidikan yang diharapkan menghasilkan lulusan yang professional dalam
bidang industri.
Selain itu, Program Studi Teknik Elektro Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya juga diharapkan mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan
mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan sebagai pondasi dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai
pemasalahan yang terjadi pada dunia kerja. Berkembangnya kebutuhan di
dunia pendidikan diperlukan adanya aplikasi teori, hal ini dilakukan agar tidak
terjadi jurang pemisah antara pendidikan yang diberikan di kampus dengan
dunia kerja.
Kerja Praktek merupakan kegiatan akademik yang berorientasi pada
bentuk pembelajaran mahasiswa secara mandiri pada suatu perusahaan atau
instansi yang merupakan realisasi dari kurikulum Fakultas Teknologi Industri
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Kerja Praktek merupakan perwujudan
kerja sama antara Universitas dengan Perusahaan dan sebagai upaya
meningkatkan kualitas lulusan Fakultas Teknologi Industri khususnya
Program Studi Teknik Elektro dalam mencapai tujuan pendidikan dengan
tuntutan kebutuhan dunia kerja. Dengan tuntutan tersebut dimana mahasiswa
yang biasanya hanya diberi materi dan teori pendidikan saja secara sistematis,
kini dengan adanya kerja praktek mahasiswa dapat terjun langsung ke
lapangan untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama berkuliah. Dengan berbekal teori tersebut dapat dijadikan pedoman

1
bagi mahasiswa dalam melangkah ke dunia kerja. Dengan mengikuti kegiatan
nyata di perusahaan kita dapat menyerap informasi, wawasan dan pengalaman
selama bekerja dan melihat keadaan-keadaan yang sesungguhnya di
perusahaan dengan berbagai macam perubahanya.
Selain itu, kegiatan ini secara khusus diharapkan dapat menambah
pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan dunia industri, khususnya
pengaplikasian teknologi. Pemahaman tentang teknologi serta permasalahan
industri diharapkan akan dapat banyak menunjang pengetahuan secara teoritis
dan praktikum yang didapat dalam materi perkuliahan, sehingga mahasiswa
dapat menjadi sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan di era
globalisasi.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


1. Agar mahasiswa memahami fungsi-fungsi keteknik-industrian.

2. Sebagai salah satu syarat kelulusan yang telah ditentukan oleh kurikulum.

3. Sebagai wujud pengaplikasian secara langsung di lapangan teori yang


didapat selama perkuliahan.
4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa mengenai
dunia kerja sesungguhnya di lingkungan PT. Keramik Diamond Industries.
5. Agar mahasiswa terampil berkomikasi dan bekerja dalam tim di dunia
kerja.
6. Menetapkan disiplin, rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam
bertugas hingga menambah pengalaman dalam persiapan untuk terjun
langsung kedunia kerja yang sesungguhnya.

1.3 Manfaat Kerja Praktek


1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa :

a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang


diperoleh selama belajar di bangku perkuliahan.

2
b. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia kerja
sehingga dapat mengatasi kecanggunganya dalam berinteraksi
dengan dunia kerja setelah lulus.
c. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang
industri.

1.3.2 Manfaat Bagi Perusahaan :


a. Adanya kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan Perusahaan
sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
b. Adanya masukan bagi perusahaan untuk menentukan
pengembangan perusahaan dimasa yang akan datang..
c. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang
melakukan praktek.

1.3.3 Manfaat Bagi Universitas :


a. Melalui kerja sama yang dibangun dengan dunia industri akan
dapat menjadi ajang promosi mengenai keberadaan Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya sebagai lembaga pendidikan yang
berkualitas.
b. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
industri di Indonesia yang meliputi proses, peralatan, dan
teknologi.
c. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam
menjalankantugas.

1.4 Waktu dan Tempat Kerja Praktek


Waktu : 01 Juni 2021 – 01 Juli 2021
Tempat Pelaksanaan : PT. Keramik Diamond Industries
Alamat : Jalan Semeru No. 99, Bambe, Driyorejo,
Gresik, Jawa Timur
No. Tlp : +6231 7662561

3
BAB II
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

2.1 Sekilas Company Profile


PT. Keramik Diamond Industries yang dikenal sebagai keramik
diamond adalah salah satu produsen utama keramik Indonesia di mana berdiri
dan mulai beroperasi pada tahun 1978 yang berlokasi di desa Bambe,
Driyorejo, Gresik. Pada awalnya PT Keramik Diamond Industri hanya
menghasilkan keramik dari satu mesin plant saja, karena memenuhi
perkembangan modern dan laku jualnya sangat pesat serta perkembangan
teknologi maka PT. Keramik Diamond Industries menambah produksinya
dengan cara membangun dua plant lagi demi meningkatkan produksi dari
keramik diamond.
Plant pertama disebut PLANT 1 yang menghasilkan keramik dengan
ukuran 20 x 25, 30 x 30, 40 x 40, 25 x 30. Dan untuk plant yang kedua
disebut PLANT 2 yang menghasilkan keramik dengan ukuran 10 x 10, 10 x

15,10 x 30, 20 x 20. Sedangkan untuk plant yang ketiga disebut PLANT 3

yang menghasilkan keramik dengan ukuran 40 x 40, 30 x 30, 20 x 20, 20 x

25, dan plant 4 yang menghasilkan keramik dengan ukuran 40 x 40, 30 x 60,
di mana keempat plant tersebut dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan baik
dalam negeri maupun luar negeri terutama pasar ASIA ataupun EROPA.
Guna pemenuhan bahan baku produknya yang berupa tanah liat PT.
Keramik Diamond Industries memperolehnya dari berbagai kota di Pulau
Jawa antara lain dari Malang, Tuban, Trenggalek, dan Jepara. Sedangkan
untuk bahan baku lainnya diperoleh dengan cara mengimport dari Italia. Dan
untuk menghemat bahan baku PT. Keramik Diamond Industries
memproduksi keramik dengan kualitas yang tinggi maka dalam setiap
kegiatannya PT. Keramik Diamond Industries selalu disertai dengan standar
mutu internasional. Dan PT. Keramik Diamond Industries telah memperoleh
sertifikat standar mutu ISO 9001 dari UKAS.

4
2.2 Logo Perusahaan

2.3 Manajemen Perusahaan

2.3.1 Lokasi Perusahaan


PT. Keramik Diamond Industries berlokasi di Bambe Driyorejo,
Gresik. Jika ditinjau dari segi teknis lokasi pabrik sangat mempermudah
transportasi bahan baku dan pengiriman produksi, karena PT. Keramik
Diamond Industries sangat dekat dengan pangkalan udara dan laut.
Selain itu area pabrik yang terletak di kawasan Industries, sehingga
tidak mengganggu pemukiman penduduk disekitarnya dan disamping
itu tersedianya tenaga kerja yang dapat diperoleh dari penduduk yang
tinggal di sekitar lokasi pabrik.

2.3.2 Suplay Daya Listrik


Penyediaan daya listrik didapat dari perusahaan listrik negara
(PLN) sebesar kurang lebih 80 MWA dengan tenaga sebesar 70 KV dan
frekuensi 50 HZ dan apabila PLN tidak dapat menyuplay listriknya
karena sesuatu hal maka pabrik keramik tetap berjalan dengan
menggunakan 5 buah genset sebagai pembangkit tenaga listrik. Hal ini
dilakukan karena ekonomis disamping itu pabrik tidak boleh berhenti
untuk produksi karena jika berhenti maka pabrik akan mengalami
kerugian.

5
2.3.3 Bidang Garap Perusahaan
Daerah sekitar pabrik merupakan daerah pertanian surplus
sehingga bahan baku yang diambil untuk pembuatan keramik
didatangkan dari Malang, Pasuruan, dan Jepara serta bahan kimiannya
didatangkan dari Italia sebagai bahan tambahan untuk pembuatan
keramik Diamond.

2.3.4 Penyedia Air


Air yang digunakan untuk memenuhi keutuhan proses, air sanitasi,
dan kebutuhan lainnya. Air yang dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan proses produksi diperoleh dari sungai didekat pabrik dan
untuk air sanitasi diperoleh dari PDAM yang merupakan instalasi
penyedia air bersih melalui jaringan perpipaan.
2.4 Tata Letak Perusahaan
PT. Keramik Diamond Industries terletak di daerah industri Desa Bambe
Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Rincian
luas tata letak PT. Keramik Diamond Industries dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 2.1 Luas Tata Letak PT. Keramik Diamond Industries


No. Jenis Penggunaan Luas (m²)

1 Luas tanah 240.000

2 Bangunan pabrik 51.270

3 Gudang 4.200

4 Tempat penyimpanan bahan baku 6.600

5 Kantor dan showroom 800

6 Mess karyawan 8.250

6
7 Jalan dan saluran 12.700

8 IPAL 4.250

9 Parkir dan pos satpam 1.200

10 Bengkel 150

11 Poliklinik 50

12 Mushola 144

13 Kantin 144

2.5 Visi dan Misi Instansi


2.5.1 Visi

Menjadi salah satu pabrikan penghasil ubin keramik berglazir yang


bermutu.
2.5.2 Misi

1. Mencapai tingkatan tertinggi dalam hal desain yang artistik, variatif.

2. Meningkatkan efisiensi produksi.

3. Meningkatkan keandalan jaringan distribusi.

4. Mengembangkan sumber daya yang kompeten.

2.5.3 Kebijakan Perusahaan

1. Mengutamakan kepuasan pelanggan.

2. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2016.

3. Mutu menjadi tanggung jawab bersama.

4. Melaksanakan perbaikan berkelanjutan.

5. Memperhatikan keamanan, kesehatan, keselamatan kerja karyawan.

6. Menjaga kelestarian lingkungan.

7. Program pelatihan yang terstruktur.

7
2.6 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Keramik Diamond Industries

8
2.6.1 Tugas dan tanggung jawab

1. President Direktur

a. Bertugas sebagai pimpinan perusahaan.

b. Mampu mengawasi, memotivasi dan membina bawahanya,


serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
2. Manajemen Representatif

a. Mampu mewujudkan pedoman mutu yang disetujui oleh


manajemen puncak.
b. Mampu berkordinasi dengan QA departemen untuk
memastikan program kepastian mutu sudah berjalan dengan
baik dan konsisten.
3. Quality Control

a. Mempunyai pengetahuan mutu pengawasan produk.

b. Mampu merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur dan


mengawasi mutu produk.
4. Quality Assurance

a. Mempunyai kemampuan administrasi yang memadai.

b. Mempunyai kemampuan merekam dan mendistribusikan data.

5. Finance

a. Dapat menyusun kebutuhan dana.

b. Menyusun rencana kerja selama satu tahun.

6. Accounting

a. Dapat membuat neraca lajur/laporan rugi laba.

b. Mampu menyajikan laporan penjualan.

7. PPIC

a. Mampu menghitung harga pokok produksi berdasarkan nilai


bahan, nilai sarana, dan nilai personil.
9
b. Mampu menyusun perencanaan dan pengawasan produksi,
baik dalam bahan produksi maupun proses produksi.
8. Purchasing

a. Dapat membuat rencana pembelian.

b. Menganalisa kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan.

9. Production

a. Dapat membuat program produksi.

b. Dapat meningkatkan kinerja personil yang menjadi tanggung


jawabnya.
c. Mengetahui seluruh kegiatan didalam proses produksi.

10. Machining

a. Mampu menyusun rencana kerja sesuai kartu instruksi kerja.

b. Mempunyai kemampuan tentang gambar teknik, bahan


produksi, kapasitas mesin produksi dan personil.
11. Proses Control

a. Menyusun rencana system pengelolaan dan pengendalian


proses produksi.
b. Dapat melakukan validasi, revalidasi, dan identifikasi sarana
dan proses produksi dalam diagram alur produksi.
12. Receiving

a. Dapat melakukan pengecekan terhadap bahan yang masuk.

b. Dapat membuat laporan terhadapbahan yang masuk.

13. Werehouse

a. Membawahi, membagi tugas, mengawasi dan mengevaluasi


semua anak buah yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Bertanggumng jawab atas jumlah, penempatan dan
pengawetan barang.
14. Marketing

10
a. Mampu menyusun rencana kerja dengan baik.

b. Mengetahui pengetahuan human relationship yang baik.

15. Sales

a. Membuat surat mutase customer.

b. Membvuat laporan hasil pengiriman produk ke customer.

c. Engineering melakukan pencatatan, perawatan alat


pemantauan dan pengukuran.
d. Melakukan perencanaan persediaan suku cadang.

e. Dapat membuat metode pemantauan dan pengukuran alat.

16. Development

a. Mampu membuat gambar kerja.

b. Mampu mengembangkan design produk sesuai dengan


kebutuhan pasar dan keinginan pasar.
c. Dapat mengoperasikan komputer khususnya program autocad.

17. HRD

a. Membuat laporan atas order kerja yang diberikan oleh


engineering.
b. Dapat mengawasi, memotivasi dan membina SDM.

c. Mempunyai pengetahuan umum dan wawasan berpikir yang


luas.
18. Manufacture Engineering

a. Bertanggung jawab atas kerahasiaan gambar dan desain


produk.
b. Membuat laporan hasil kerja team kepada development.

19. Power Test

a. Mengawasi, mengarahkan dan mengevaluasi serta melaporkan


perkembangan SDM yang menjadi tanggung jawab kepala
produksi.
11
20. Maintenance

a. memberi status kelayakan pada mesin guna kelancaranan


produksi.
b. Membuat laporan atas order kerja yang diberikan oleh
engineering.

2.7 Ketenagakerjaan
2.7.1 Peraturan Jam Kerja

Di PT. Keramik Diamond Industries, kedisiplinandan taat pada peraturan


merupakan hal utama yang yang harus dipatuhi oleh para pekerja.
Pelanggaran terhadap peraturan jam kerja dapat dikenai sanksi berupa
peringatan hingga pemberhentian pekerja. Pengawasan ini dilakukan oleh
bagian keamanan maupun manajer bagian secara langsung. Sistem kerja pada
PT. Keramik Diamond Industries diatur berdasarkan kebijakan perusahaan,
yaitu dalam satu minggu berlaku 6 hari kerja, dengan ketentuan jam kerja
sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jam Kerja Karyawan PT. Keramik Diamond Industries


Jam Kerja
Hari
Non Shift Shift

Shift 1 Shift 2 Shift 3

Senin-Jumat 08.30-16.30 07.30-15.30 15.30-23.30 23.30-07.30

Sabtu 07.30-12.30 07.00-12.00 13.00-21.00 24.00-08.00

Di hari sabtu sistem jam kerja diberlakukan setengah hari. Selain itu,
jam kerja lembur akan diberlakukan apabila banyak pesanan yang harus
selesai dan harus dikirimkan secepatnya kepada customer.

12
2.7.2 Upah Karyawan
Kebijakan perusahaan mengenai upah karyawan PT, Keramik Diamond
Industries mengacu pada Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Gresik.
Akan naik sesuai dengan divisi dan jabatan karyawan masing-masing. Dan
apabila ada jam lembur akan dihitung sesuai jam lembur karyawan. Yang
akan dibayar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

13
BAB III
PROSES PRODUKSI KERAMIK

3.1 Proses Produksi


3.1.1 Pengertian Proses Produksi
Suatu produksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan dari bahan mentah / bahan baku menjadi bahan jadi. Pada
prinsipnya adalah setiap usaha manusia yang membawa benda dalam buat
bentuk, sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan produksi
dalam rangka menghasilkan buat barang tidak terlepas dari proses produksi itu
sendiri. Sifat produksi yang terus menerus (contious processes) yaitu proses
produksi di mana bahan bakar dasar mengalir berututan melalui beberapa
tingkat pengerjaan sampai menjadi bahan jadi. Sedangkan sifat produksi
terputus putus (intermiten processes) yaitu proses produksi di mana setiap kali
terputus disebabkan karena pada waktu yang sama dibuat berbagai macam
produk / model.

3.1.2 Tahapan Proses Produksi Keramik

Body Horizontal
Pressing Loading
Preparatio Drying
n

Gudang Kiln Glazing

Gambar 3.1 Tahapan Proses Produksi Keramik


Keterangan gambar:
1. Body Preparation
Body preparation adalah proses persiapan bahan baku menjadi
powder, proses ini meliputi penimbangan bahan baku sampai

14
menjadi powder dan siap untuk di proses. Diagram alur body preparation adalah
sebagai berikut:

Sofle Belt Sofle Belt

Storage Crusher Storage Timbangan Ballmill


Bahan Bahan
Baku Baku

Spray Tangki Ayakan Tangki


Dryer Slury Getar Slury

Pompa Pompa Pompa


Pirosoli Pirosoli Slury

Gambar 3.2 Diagram Alur Body Preparation


2. Pressing
a. Proses press
b. Proses dryer
3. Glazing
Glazing adalah proses pemberian glaze dan pewarnaan sesuai
dengan tipe tile yang diinginkan. Urutan glazing secara umum
adalah sama tetapi yang membedakan yaitu tipe apa yang akan
dibuat. Jika suatu tipe menghendaki warna maka proses glazing
dapat memberikan warna yang sesuai dengan yang dikehendaki,
sementara jika warna polos maka proses pewarnaan tidak ada
(hanya engob dan glaze). Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan glazing adalah:
a. Frit

b. Kaolin

c. Deflokulani (STPP)

15
d. CMC (Bahan Perekat Organik)

e. Pigmen

Alat-alat yang digunakan sebagai berikut:

a. Glaze mill

b. Screen

c. Pompa

d. Tangki

e. Pengaduk

f. Ferro filter

Skema proses glazing sebagai berikut:

Uploading Spray air

Campana

Kereta/loading Printing

Gambar 3.3 Skema Proses Penglazingan

Keterangan:

a. Loading : Tempat penyimpanan tile yang siap glazing yang disusun


di rak loading.
b. Spray air : Spray yang di berikan adalah 5-6 gram air.

c. Campana : Alat yang digunakan untuk mengalirkan cairan yang


disebut engobe pada permukaan tile.
d. Kereta/Loading : Tempat penyimpanan tile yang di nglazing yang
disusun di rak loading yang dijajar seperti kereta.
16
Setelah keramik melalui proses glazing, kemudian keramik masuk
ke proses printing. Untuk proses printing ini menggunakan 2 cara
yaitu Roto Color dan Digital Printing. Roto Color yaitu sistem
yang sistem digital. Media pewarnaan ini menggunakan screen
yang berbentuk roll/drum silikon. Pemberian pasta dilakukan secara
otomatis dengan pompa yang di setting menjadi satu dengan mesin.
Namun untuk digital printing adalah mesin yang cara
pengaplikasiannya menggunakan file dan menggunakan sistem
sensor. Namun pada proses produksi ini lebih banyak menggunakan
Digital Printinbg, karena hasil yang diperoleh lebih berkualitas dan
lebih menghemat waktu.
4. Kiln

Kiln merupakan proses pembakaran biskuit yang sudah di press dan


tile yang sudah melalui proses pengglazingan.
5. Grading

Grading adalah penyortiran tile diakhir proses produksi sesuai kelas


kualitas akibat cacat produksi. Dalam proses ini terdapat 4 kriteria
KW yaitu: KW 1, KW P, KW X, dan KW 4.
Penentuan kualitas tile dibedakan berdasarkan:

a. Kualitas body

b. Kualitas warna sablon

c. Ada tidaknya cacat surface dan fisik pada sablon/pada glaze


Proses penyortiran dilakukan dengan menggunakan tinta florencent
yang di coretkan pada permukaan tile yang dilakukan oleh grader.
Kriteria pencoretannya seperti berikut:

17
KW 1 KW P KW X KW 4

Arah tile

Grader

Gambar 3.4 Proses Penyortiran Tile dengan Tinta Flourencent


3.1.3 Kebutuhan Bahan Baku Dalam Proses Produksi
Bahan baku yang digunakan sebenarnya sama, hanya kuantitasnya
berbeda untuk setiap size pada setiap plant. Berikut adalah bahan-
bahan yang dibutuhkan:

Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Baku Per m²


Size Powder Engobe Glaze Pasta Tinta Jumlah Tile
(Kg/m²) (Kg/m²) (Kg/m²) (Kg/m²) (Kg/m²) per Box
(pcs)
20 × 25 11,8 0,41553 0,43058 - 0,0029 20
25 × 25 14,7 0,23273 0,31858 0,00558 0,00098 16
25 × 40 14,8 0,41553 0,46972 - 0,00709 10
40 × 40 15,7 0,41553 0,50887 0,00073 0,00256 6
50 × 50 18,3 0,41553 0,54801 - 0,00475 4

Tabel 3.2 Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan Proses Size Jumlah


Bakar
Pembuatan powder - 0,04 (m3/m2)
20 × 25 0,22 (m3/m2)
25 × 25 0,24 (m3/m2)
Horizontal Driyer 25 × 40 0,25 (m3/m2)
40 × 40 0,15 (m3/m2)

18
LNG 50 × 50 0,25 (m3/m2)
20 × 25 0,76 (m3/m2)
25 × 25 0,80 (m3/m2)
Kiln 25 × 40 0,89 (m3/m2)
40 × 40 0,83 (m3/m2)
50 × 50 1,03 (m3/m2)

3.1.4 Bahan Baku


Bahan baku pada pembuatan massa atau powder body secara garis
besar terdiri dari 3 macam unsur:
1. Bahan baku keras
Bahan baku yang memiliki titik leleh yang cukup tinggi. Macam-
macam bahan baku keras, meliputi :
a. Fieldspar
Fieldspar adalah komponen pada body yang memiliki titik lebur
terendah sehinggga dapat mengurangi temperatur pembakaran.
Karena mahalnnya bahan tersebut maka sebisa mungkin
penggunaannya seminimal mungkin.
Adapun keguanaannya adalah untuk:
- Mengurangi temperatur firing.
- Membantu pelelehan bahan lain.
b. Phyrophyllite

Merupakan bahan mineral yang mempunyai refractory yang


tinggi. komposisi pyrophyllite adalah Al2 SiO4 O 10 (OH)2
Fungsi pyrophyllite :
- Mengurangi susut bakar.

- Menaikan temperatur firing.

- Penahan adanya susut yang berlebih.

c. Calsite

Bahan yang mempunyai komposisi : Ca CO3


Berfungsi sebagai :

19
- Sebagai pelebur, sehingga sedikit akan menurunkan
temperatur pembakaran.
- Menambah porositas biskuit.

d. Chamotte

Chamotte merupakan keramik yang rusak atau pecah yang


dipakai kembali ke dalam komposisi body.
Fungsi chamotte :

- Mengurangi susut bakar.


- Menambah kekuatan biskuit mentah.
- Mengatur kekuatan firing.
- Mempermudah pengeringan.
2. Bahan baku lunak
Selain bahan baku keras, pada PT. Keramik Diamond Industries ini
juga menggunakan bahan-bahan baku lunak sebagai berikut:
a. Clay
Memiliki fungsi untuk memberikan sifat keplastisan dalam body
keramik, sehingga badan keramik mudah dibentuk dan tidak
mengalami perubahan bentuk selama proses pengeringan.
b. Affal
Merupakan hasil keramik mentah yang rusak selama produksi
berjalan, baik yang setengah jadi ataupun yang sudah jadi,
sehingga bisa didaur ulang sebagai campuran dari body keramik.
3. Glazing
Glazing adalah lapisan tipis yang muncul setelah mengalami
pembakaran yang menutupi permukaan body keramik. Bahan baku
Glazing adalah Fritz, Glaze, dan Pigmen.
4. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan pada PT. Keramik Diamond Industries
adalah batubara dan LNG. Penggunaan batu bara baru diaplikasikan
dalam proses produksi di industri ini. Dikarenakan industri ingin
mencari alternatif baru untuk bahan bakar agar bisa meminimalisir
biaya produksi. Namun penggunaan batubara ini belum bisa
20
dimaksimalkan, karena alat yang digunakan hanya mampu
beroperasi ±15 hari/bulan. Penyebabnya adalah kapasitas maksimal
dari batu bara hanya ± 14.000 Kg/jam, sedangkan LNG mampu
mencapai ± 31.000 Kg/jam. LNG ini diperoleh dari Perusahaan Gas
Negara (PGN), dan penggunaan gas harus berada pada batas aman.
Karena jika LNG berada dibawah ketentuan, maka PT. Keramik

Diamond Industries akan mendapatkan denda, begitu pula


sebaliknya apabila penggunaan berada diatas batas ketentuan.

3.1.5 Pengertian Tile


Memurut tata bahasa tile berarti pelat penutup, sedangkan menurut
pengertian secara umum dari ATM (American Material Testing
corporation) adalah suat unit benda yang berasal di atas permukaan
dinding atau lantai secara teratur dan memiliki ketebalan yang cukuap
tipis.
Menurut Standar Teknologi Indonesia, pengertian ubin kramik
adalah unsur bangunan yang di gunakan untuk menutupi permukaan
dan bentuk persegi tipis yang dibuat dari campuran tanah liat dan bahan
keramik lainnya yang proses pembakarannya pada temperatur diatas
700 ˚C.
Kelebihan ubin keramik dibanding yang lainnya :
1. Memberikan kesan yang rapih dan indah.
2. Lebih tahan terhadap asam dan basah.
3. Daya tahan terhadap abrasi lebih tinggi.
4. Kekuatan keramik yang kuat.
5. Bentuk dan warna dapat disesuaikan dengan keinginan.

3.1.6 Klasifikasi Ubin Keramik


1. Berdasarkan kegunaan dan pemahaman
a. Ubin dinding dalam (Internal wall tile)
adalah ubin keramik dinding yang berpori dan punya daya
serap air (porositas) 12 – 20%

21
b. Ubin dinding luar (Eksterior wall tile)
Adalah ubin keramik yang mempunyai daya tahan terhadap
keadaan asam dan basa yang memiliki ketahanan retak yang
tinggi.
c. Ubin lantai (Floor tile)
Ubin khusus lantai yang mempunyai pori-pori yang minimalis
(tidak berpor), tahan terhadap tekanan dan bahan kimia yang
bersifat asam dan basa serta dapat menyatu dengan adonan
semen
d. Ubin mozaik (Mosaik tile)

Ubin dinding atau lantai yang memiliki desain menyerupai


batuan atau yang lainnya dengan permukaan dan dimensi yang
kadang tidak beraturan (relief), tetapi tetap berbentuk persegi.
2. Berdasarkan pada jenis badan
a. Porcelain tile.

Tile dengan bahan body yang sebagian besar adalah porceline.

b. Stone ware tile.

Tile dengan bahan yang terbuat dari batuan alam.

c. Earth ware tile

Tile dengan baha body yang terbuat dari bahan tanah liat clay
dan tanah sedimen lainnya.
3. Berdasarkan ada tidaknya glasir

a. Glazed tile.

Tile yang diatas perrmukaan bodynya terlapisi oleh glase.

b. Unglazet tile.

Tile yang diatas permukaan bodynya tidak terlapisi oleh glase.

4. Berdasarkan tempat pembakaran

a. Type Majotica glase : 900 – 1050 ˚C

22
b. Type Earthware : 1000 – 1150 ˚C

c. Type Fire sanitary :1200 – 1250 ˚C

d. Type Porcelain :1300 - ... ˚C

3.1.7 Sifat-Sifat Khusus Keramik

1. Sifat fisik

Sifat fisik untuk ubin keramik baik singgel firing maupun double
firing biasnya glasirnya. Sifat fisik ini dapat diamati dari warna,
keadaan permukaan, kuat lentur dan dimensi atau ukuran yang
meliputi panjang, tebal, kesikuan, kerataan permukaan dan tepi.

2. Sifat kimia

Sifat kimia ubin keramiik dengan menggunakan ubin itu sendiri


misal untuk ubin laboratorium, kolam renang, dan rumah. Untuk
ubin yang digunakan dirumah biasanya selalu dibersihkan dengan
cairan pembersih yang mengandung bahan kimia baik yang bersifat
asam atau basa. Misalnya untuk ubin yang dipasang dirumah, maka
pengujiannya harus tahan dengan NH4Cl untuk kolam renang harus
tahan terhadap NaOCl, selain itu juga harus tahan terhadap noda
dengan cairan pengujiannya adalah KMnO4. berbeda tergantung
pada jenis body ubin dan

3.2 Standart Kualitas PT. Keramik Diamond Industries


Dalam memastikan [T. Keramik Diamond Industries memproduksi
keramikdengan kualitas tinggi, maka dalam setiap kegiatanya selalu disertai
dengan standart mutu internasional. Standart yang digunakan adalah standart
mutu ISO 9001 dari UKAS. Standart mutu PT. Keramik Diamond Industries
sendiri terbagi menjadi empat bagian : KW 1/N, KW P, KW X, dan KW 4.

23
Mutu Keramik Persyaratan Mutu
KW 1/N Keramik dengan kualitas ini harus tanpa cacat. Baik dari
segi ukuran, standart warna, dan kerataan keramik harus
sesuai dengan standart yang sudah ditentukan.
KW P Keramik dengan kualitas ini adalah keramik yang memiliki
kecacatan pada permukaan yang masih di tolerir dan
terlihat tidak jelas.
KW X Keramik dengan kualitas ini adalah keramik yang
persentase kecacatanya lebih besar dari KW P, kecacatan
pada permukaan dapat terlihat lebih jelas.
KW 4 Kecacatan produk dengan kualitas ini sudah melebihi batas
standart yang telah ditentukan dimana
kecacatan permukaan keramik terlihat sangat
jelas.

Tabel 3.3 Persyaratan Mutu Keramik

Berikut adalah beberapa macam kecacatan yang terjadi pada proses produksi
keramik yang sering terjadi:

Tabel 3.4 Macam-macam Cacat


No. Defect Grade 1 Grade P Grade X
1 Retak Body / Tidak Panjang Panjang retakan
Cracks diperbolehkan retakan ≤ 5mm 5-10 mm
2 Retak Glaze / Tidak Retak tidak Retak tidak
Crazing diperbolehkan mencolok dan mencolok dan
letaknya letaknya
berjauhan berjauhan

24
3 Gelombang / Tidak Boleh ada, asal Boleh ada, asal
Uneveness diperbolehkan tidak terlihat tidak terlihat
kecuali untuk jelas dan tidak jelas dan tidak
window frane mengganggu mengganggu
yang tipis / tidak desain desain
mencolok
4 Underg Laze Tidak Jumlah 1-3 Jumlahnya >3-
Fault / Vulean diperbolehkan buah, kecil dan 6, kecil dan
posisinya posisinya
berjauhan berjauhan
5 Cacat Sablon/ Tidak terlihat Sedikit cacat Sedikit cacat
Decorating perbedaab tapi tak tapi tak
Fault gambar / motif / berdampak berdampak pada
dekorasi tile. pada gambar / gambar / motif /
Printing geser motif / dekorasi tile

0,5-1 m dekorasi tile.


(tergantung Printing geser
desain) 1-2 mm
(tergantung
desain)
6 Gupil/Chip Tidak Gupil sudut Gupil sudut
diperbolehkan yang tidak yang tidak
tertutup glaze : tertutup glaze :
ukuran tile > ukuran tile > 30
30 cm=1mm, cm=2-5mm,
ukuran tile > ukuran tile > 30
30 cm=2mm cm=3=6mm
7 Gripis / Rough Tidak Hanya ada Hanya ada
Edge diperbolehkan boleh ada boleh ada
sebagian dari sebagian dari
satu sisi dan satu sisi dan
tertutup glaze tertutup glaze
25
8 Nggaler, Bilur Tidak Hanya boleh Hanya boleh
/ Welt diperbolehkan ada sebagian ada sebagian
dari satu sisi dari satu sisi
dan ukuranya dan ukuranya
kecil serta sedang
tidak
mencolok
9 Lubang Jarum Yang terlihat Yang dapat Yang dapat
/ Pin Hole dengan jarak terlihat dengan terlihat dengan
minim 30 cm. jarak min 30 jarak min 30
Tidak tembus cm. Tidak cm. Tidak
body, jumlahnya tembus body, tembus body,
1-2 dan jumlahnya 3-6 jumlahnya 6-10

posisinya tidak dan posisinya dan posisinya


bejauhan tidak tidak berjauhan
berjauhan
10 Dry Spote, Tidak Dalam satu sisi Dalam satu sisi
Speck or Spot diperbolehkan denganukuran denganukuran
tile < 30 cm = tile < 30 cm =
1-2 mm, 2-5 mm, ukuran
ukuran tile > tile > 30 cm =
30 cm = 1-3 3-6 mm
mm
11 Dimpel / Glaze Tidak Jumlahnya 1-3 Jumlahnya > 3-
Devitication diperbolehkan buah, kecil dan 6 buah, kecil
posisinya dan posisinya
berjauhan berjauhan
12 Kotor Glaze Tidak Jumlahnya 1-3 Jumlahnya > 3-
/Kotor Hitam / diperbolehkan buah, kecil dan 6 buah, kecil
Speck orSpot posisinya dan posisinya
berjauhan berjauhan

26
13 Blister Tidak Sedikit cacat Sedikit cacat
diperbolehkan tapi tak tapi tak
berdampak berdampak pada
pada gambar / gambar / motif /
motif / dekorasi tile
dekorasi tile

Definisi cacat permukaan:


a. Dry Spot (Mengelupas) : Area permukaan tile tyang berglazir yang tidak

terlapisi glaze dengan sempurna.

b. Pin Hole : Lubang sebesar jarum pada permukaan tile yang

berglazir.

c. Glaze Devitication : Terdapat gumpalan atau kristalisasi glaze pada

permukaan tile.

d. Speck or Spot : Kotor/noda yang terlihat pada permukaan tile.

e. Blister : Gelombang kecil pada permukaan atau akibat


keluarnya gas pada saat pembakaran.
Standart yang diberlakukan dari segi kecembungan, normalnya
adalah 60 dan dapat dikatakan cacat apabila ukuranya telah melampaui
100 sedangkan untuk dimensinya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 Standart Dimensi Keramik PT. Keramik Diamond Industries


Dimensi Minimal (mm) Maksimal (mm)
40×40 3990 4005
25×40 3987 4002
25×50 2484 2505
50×50 4989 5010

Dalam pengukuran dimensi ini, ada pula standart yang


diberlakukan yaoitu adanya standart N (Normal), B (Besar), dan K
27
(Kecil). Dimana produk dapat dikatakan normal apabila sesuai dengan
standart maksimal dan minimal, produk dapat dikatakan besar apabila
melebihi standart maksimal, serta produk dapat dikatakan kecil apabila
kurang dari standart minimal. Lebih jelasnya pada standart ini ada B1, B2.
N, K1, K2, dan K3. Untuk ukuran B1, K1, dan K2, masih dapat masuk
dalam grade KW P. Sedangkan, apabila keramik sudah ikategorikan
kedalam ukuran B2 dan K3 maka produk masuk kedalam grade KW 4.
Grade KW 4 sendiri tidak dijual, melainkan dihancurkan untuk
nantinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tile baru. dengan
adanya KW 4 ini, meskipun dapat didaur ulang, namun juga dapat
mempengaruhi keuntungan perusahaan itu sendiri. Bahan glaze yang
tergolong mahal serta penggunaan batu bara sebagai bahan bakar
pembakaran juga menjadi alasan utamanya. Szesuai dengan penjelasan
diatas, keramik dengan kualitas sesuai standart masuk dalam grade

KW1/N. Sedangkan keramik dengan kualitas KW P masuk kedalam KW


X dengan harga dan penjualan yang berbeda dari kwalitas KW 1/N.
Guna menjaga kwalitas produk yang dihasilkan, kecembungan
serta dimensi/ukuran keramik harus dilakukan pemeriksaan secara berkala
sebanyak tiga kali per shift kerja. Sedangkan untuk ukuran keramik harus
dilakukan pemeriksaan setiap satu jam sekali.
Untuk standart kimiawi dilakukan dengan menggunakan parameter
sebagai berikuit :
a. Berat jenis 1,5-1,85 Kg/cm²

b. Viscositas 15-50/ford cup dengan diameter 4mm

c. Kadar air 35-48%

d. Warna yang dihasilkan setelah dibakar

3.3 Pemasaran Produk

3.2.1 Pemasaran PT. Keramik Diamond Industries

Keramik Diamond telah menjadi pionir dalam penyediaan ubin


28
keramik dinding dan lantai di pasar Indonesia. Lebih dari 40 Distributor
utama tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Tidak hanya
dalam negeri, produk Keramik Diamond Industries juga telah
melakukan aktifitas eksport sejak 1987 dan telah memenuhi kebutuhan
negara-negara di kawasan asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Brunei.

3.2.2 Promosi
Di tengah kondisi persaingan industri keramik yang lebih ketat, PT
Keramik Diamond Industries tetap konsisten melakukan beberapa
program dengan tujuan selain untuk meningkatkan brand awereness
konsumen juga meningkatkan penjualan, di antaranya:
1. Memberikan penawaran program-program yang menarik seperti,
program hadiah, dan juga program tur ke tujuan wisata yang
menarik.

2. Melaksanakan program gathering tukang-tukang bahan


bangunan khususnya keramik, guna meningkatkan pengetahuan
terhadap produk-produk keramik diamond.
3. Serta guna meningkatkan jaringan komunitas customer,
perusahaan juga melaksanakan gathering customer di beberapa
kota strategis. Asia selatan, Pasifik dan Timur Tengah.

3.2.3 Sistem Informasi Pemasaran

Guna meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, perusahaan telah


melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Tindak lanjut yang cepat atas penanganan komplain dari
pelanggan dengan solusi yang terbaik dan target penyelesaian
komplain tidak lebih dari 2x24 jam sejak diterima.
2. Terus menerus meningkatkan sosialisasi pegetahuan terhadap
produk keramik PT Keramik Diamond Industries dengan cara
diinformasikan saat kunjungan lansung ke pasar, dan
29
menyelenggarakan gathering dengan para pekerja bangunan, dan
melakukan update informasi ke tim penjualan distributor dan
toko-toko sehingga diharapkan informasi ini akan sampai ke
konsumen sebagai pengguna akhir.

30
BAB IV
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

4.1 Lingkup Kegiatan


Tabel 4.1 Kegiatan Selama Kerja Praktek

No Tanggal Kegiatan

1 Selasa, 01 Juni 2021 Penggantian mcb pada panel glaze


2 Rabu , 02 Juni 2021 Ganti kontak point untuk pullvulizer
3 Kamis, 03 Juni 2021 Rekontruksi panel powder ke silo
4 Jumat , 04 Juni 2021 Penambahan konveyor antar box
Perbaikan alarm ev8 mmc, pergantian relay
5 Sabtu , 05 Juni 2021
panel kompresor pendingin
Minggu ,06 Juni
6 Off
2021
7 Senin , 07 Juni 2021 Penambahan disket kabel panel
Selasa , 08 Juni
8 Pemasangan motor mtc
2021
9 Rabu , 09 Juni 2021 Ganti motor konveyor 4KW no.5
Kamis , 10 Juni Pasang motor ball mill no.09 konek kabel
10
2021 motor
11 Jumat , 11 Juni 2021 Pasang lampu penerangan
Perbaikan pada selector inverter conveyor
12 Sabtu , 12 Juni 2021
hoper.3
Minggu , 13 Juni
13 Off
2021
Pemangan motor pullvulizer batu bara atm
14 Senin , 14 Juni 2021
90- motor shot body
Selasa , 15 Juni Penambahan indicator mesin silo untuk
15
2021 mendeteksi material dalam silo
16 Rabu , 16 Juni 2021 Ganti selector untuk motor mixer
Kamis , 17 Juni
17 Pogram sensor km 74
2021
18 Jumat , 18 Juni 2021 Preventive dan cek motor blower
19 Sabtu , 19 Juni 2021 Pasang power las
Minggu , 20 Juni
20 Off
2021
Pemasangan kabel maghnit pada mesin
21 Senin , 21 Juni 2021
gerinda
Selasa , 22 Juni Sensor tangki WO mmc/mtc eror? Program
22
2021 ulang sensor
31
23 Rabu , 23Juni 2021 Pergantian motor konveyor atas
Kamis , 24 Juni Ganti conector + MT untuk motor cruser
24
2021 batu bara
25 Jumat , 25 Juni 2021 Ganti inverter omron 363 mx2
26 Sabtu , 26 Juni 2021 Ganti kontaktor 3ts 220 untuk cruser
Minggu , 27 Juni
27 Off
2021
28 Senin , 28 Juni 2021 Perbaikan limit swith pada sluri
Selasa , 29 Juni
29 Perbaikan kabel power
2021
- Ganti OCR
30 Rabu , 30 Juni 2021
- Ganti motor pullvulizer
31 Kamis, 01 Juli 2021 Preventive panel atm 140

4.2 Tugas Umum Selama Kerja Praktek

4.2.1 Departement Electricak Maintenance Body and Prepation

Departemen Electrical Maintenance Body and Prepation


bertanggung jawab utuk melakukan maintenance, preventif dan
modifikasi jika diperlukan pada mesin mesin listrik guna menunjang
keberlansungan proses produksi dari bahan baku hingga menjadi powder
yang siap dicetak/press menjadi keramik. Dalam melakukan pekerjaan
departemen ini senantiasa melakukan kordinasi dengan departemen
mekanik dan departemen produksi. Tugas-tugas Departemen Electrical
Maintenance Body and Prepation:

1. Melakukan preventive maintenance electrical secara berkala untuk


mencegah atau meninimalisir terjadinya kerusakan pada peralatan
listrik
2. Melakukan adjustment atau menyetalan ulang pada peralatan listrik
untuk memastikan proses produksi dapat berjalan secara optimal.
Proses adjustmen dilakukan setelah berkoordinasi dengan
departemen produksi

32
3. Replacement atau penggatian komponen peralatan listrik yang
memiliki life time atau batas waktu pakai tertentu, sehingga perlu
dilakukan pergatian komponen secara berkala.
4. Melakukan modifiksi pada mesin atau peralatan listrik untuk
menunjang proses produksi. Kegiatan ini dilakukan setelah
brkordinasi dengan departemen produksi
5. Melakukan perbaikan pada mesin atau peralatan listrik jika terjadi
kerusakan atau kegagalan fungsi pada saat produksi.
6. Melakukan analisa pada kerusakan sebuah mesin atau perlatan
listrik guna mencari solusi.
7. Berkomunkasi dengan semua pihak yang terkait sehingga tidak
terjadi kesalah pahaman antar departemen.

Pada departemen ini bertanggung jawab pada mesin utama dan


pendukung proses produksi di body prepapation seperti ball mill yang
berfungsi untuk menghaluskan bahan baku tanah dan beberapa
campuran komposisi sehingga menjadi lumpur halus atau slury. Spray
dryer merupakan sebuah mesin yang dapat mengubah slury menjadi
powder atau bubuk yang siap untuk dicetak menjadi keramik secara
cepat dan countinue, Coal burner yaitu sistem pembakaran batu bara
yang uap panasnya digunakan sebagai sistem kerja spray dryer. Serta
betanggung jawab atas maintenance lebih dari 400 unit motor induksi 3
phase dari 0,75 KW hingga 315 KW sebagai penggerak pada mesin
utama maupun pendukung pada Departemen Body and Prepation.

33
4.3 Tugas Khusus Selama Kerja Praktek

Untuk tugas khusus kami untuk mengganti atau repleament motor


penggerak pulvulizer 45 KW yang terbakar atau short body dimana
restitansi antara lilitan motor dan body motor dibawah 10 MΩ.
Pulvulizer merupakan mesin atau penggiling batubara yang mengubah
bongkahan batu bara menjadi serbuk batubara sebelum dilakukan proses
pembakaran.berikut gambar pulvulizer dan penggerak motor 45 KW

Gambar 4.3 motor coal pullpulizer 45KW

4.3.1 Analisa Awal

Pada laporan operator produksi motor mengeluarkan asap pada


terminal koneksi power dan arus motor mengalami peningkatan diatas
batas arus maksimal dimana untuk motor 45 KW, 1500 RPM, 380 VAC,
50 Hz dan menggunakan merk Siemens sebesar 83 A hal tersebut dapat
dilihat dalam name plate. Atau dengan persamaan


Dimana:
I : Arus listrik (Ampere)
P : Daya motor (Watt)
V : Tegangan (Volt)
Cos : 0,85
34
Dalam permasalah ini arus pada ampere meter menunjukan 100 A serta
temperature motor sangat timggi. Hal ini mengindikasikan terdapat
masalah pada sistem untuk itu dilakukan pengecekan sebagai berikut

 Cek kondisi fisik motor terutama temperature body motor jika


temperature diatas 70 derajat celcius kemungkinan motor
mengalami beban berlebihan
 Melepas semua koneksi power yang terdapat pada terminal
 Melakukan pengukuran terhadap lilitan U, V, W terhadap body
motor
 Melepas koneksi vanbelt antara pulley as motor dan pulley as
vulpulizer.
 Cek bearing pada motor dengan cara memutar secara manual as
motor setelah vanbelt dilepas.
 Cek kondisi proteksi Overload Current Relay pada setitingan yang
sesuai serta kondisi kontaktor.

Dari hasil analisa diatas diketahui bahwa bearing motor aus “seret” hal
ini yang menimbulkan beban tambahan pada motor, hingga arus pada
motor tinggi dan mengakibatkan temperature body motor tinggi. Dan
pada akhirnya diputuskan untuk dilakukan tindakan repleament atau
penggantian motor listrik 45 KW

4.3.2 Tindakan Replacement

Dalam tindakan replacement atau penggatian motor 45 KW


dibutuhkan kordinasi dengan departemen lain yaitu departemen mekanik
dan departemen produksi. Hal ini dilakukan untuk menunjangnya
efesiensi perkerjaan sehingga down time proses produksi dapat dikurangi.
Berikut tahapan replacement atau penggatian motor 45 KW

35
 Memastikan spare motor 45 kw ready di gudang rewinding dan
memastikan spesifikasi terutama RPM dan ukuran kaki-kaki
motor.
 Melepas semua koneksi motor dan melepas motor dari tempat
dalam prses ini dibantu oleh departemen mekanik.
 Secara parallel juga dilakukan pengecekan panel kontrol terutama
pengecekan kontaktor kontak point dan semua koneksi kabel.
Berikut gambar panel control

Gambar 4.3.2 gambar panel control

Dalam sistem star menggunakan sistem star delta sistem ini


digunakan untuk mengurangi arus star awal yang mencapai
hingga 6 kali dari arus nomina.

untuk kontaktor utama dan delta menggunakan kontaktor merk


Siemens 3TF48 sedangkan untuk kontaktor star mengunakan
merk Siemens 3TF46 dan untuk sistem proteksi mengunakan
Over Current Relay siemens 55-80 A.

36
 Setalah motor berada tempat dilanjutkan pemasangan koneksi
power ke lilitan U1, V1, W1 dan U2, V2, W1 pada terminal motor
pada proses ini perlu ketelitian karena koneksi kabel harus sesuai
dengan gambar diatas. Serta pemasangan pulley pada as motor
serta vanbelt
 Setelah memastikan semua komponen terpasang dan sebelum
dilakukan start cek kembali tegangan input kontaktor antar R-S,
R-T dan S-T untuk tegangan harus balance 380 V AC.
 Melakukan start awal dan mengukur arus listrik motor
menggukan tang ampere pastikan tdak melebihi dari spesifikasi
sebesar 83 A.
 Proess penggatian selesai dilakukan.

37
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan kerja praktek PT. Keramik diamond industries dapat
disimpulkan bahwa :
1. lokasi pabrik
PT. Keramik Diamond Industries yang di kenal sebagai keramik
diamond adalah salah satu produsen utama keramik indonesia dimana
berdiri dan mulai beroperasi pada tahun 1978 di desa bambe driyorejo
gresik.

2. departemen elektrik Departemen Electricak Maintenance Body and


Prepation bertanggung jawab utuk melakukan maintenance, preventif dan
modifikasi

5.2 Saran
1. Perusahaan sebaiknya melakukan training secara berkala untuk para
karyawan agar dapat bekerja lebih terampil.
2. Sebaiknya perusahaan menambah tenaga kerja kebersihan, agar
kebersihan pabrik lebih tingkatkan lagi
3. Selama kegiatan berlangsung debu sangat banyak, sebab itu perusahaan
dapat menerapkan sistem K3 dengan baik sesuai SOP, dan untuk pekerja
di harapkan mematui peraturan untuk memakai masker selama bekerja
guna untuk menjaga kesehatan.

38
DAFTAR PUSTAKA

Bayu Aji Nugroho. (2014). Makalah Mesin Induksi 3 Fasa. Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta.
http://www.academia.edu/8900519/makalah mesin induksi_3- 2015, 6:23
S. Murti et al., PLTU Batubara Superkritikal Yang Efisien. Tangerang Selatan, Banten: Balai Besar
Teknologi Energi (B2TE), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), 2015.
Engineers, I. o. (2004). IEEE Standard Test Procedure for Polyphase Induction Motor and
Generator. IEEE Std 112.2004.
Lestia, D., & Riawan, D. C. (2013). Proteksi Motor menggunakan Rele Thermal dengan
Mempertimbangkan Metode Starting.
Kingsley, C., & Umans, S. D. (2003). Electric Machinery sixth edition.
Zulkarnain,Dikki.2015.Penggulungan ulang (Rewinding) Kumparan Stator padamotor induksi tiga
fasa.Palembang:Jurusan Teknik Elektro Fakultas TeknikUniversitas Sriwijaya

39
Lampiran 1
Daftar Hadir Kerja

40
41
42
43
44
Lampiran 2
Brita Acara Bimbingan Kerja Praktek

45
46

Anda mungkin juga menyukai