Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTIK

PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA

Diajukan oleh :
Lutfi Maulana 121150083

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA (S-1)


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTIK
PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA

Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta

Yogyakarta, November 2018


Mahasiswa pemohon,

Lutfi Maulana
NIM. 121150083

Disetujui oleh :
Ketua Jurusan Dosen Pembimbing
Teknik Kimia, FTI Kerja Praktik
UPN “Veteran” Yogyakarta

Dr.Y. Deddy Hermawan, S.T.,M.T. Dr.Y. Deddy Hermawan, S.T.,M.T.


NIK. 2 7210 98 0197 1 NIK. 2 7210 98 0197 1

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | ii


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Deskripsi Singkat pada PT.SGM ................................................ 10


Gambar 2. Komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Uap............. 17
Gambar 3. Proses konversi energi pada PLTU ............................................ 18
Gambar 4. Siklus fluida kerja sederhana pada PLTU................................... 20
Gambar 5. Diagram T – S Siklus PLTU (Siklus Rankine)........................... 21

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | iii


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tata waktu kerja praktik ................................................................. 6

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | iv


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vi
DAFTAR TABEL......................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................. viii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktik ............................................................................ 2
1.2.1 Tujuan Umum .............................................................................. 2
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 2
1.3 Manfaat Kerja Praktik .......................................................................... 3
1.3.1 Bagi Mahasiswa ............................................................................ 3
1.3.2 Bagi Program Studi ..................................................................... 3
1.3.3 Bagi Perusahaan dan Industri .................................................... 4
1.4 Tugas Khusus ......................................................................................... 4
1.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 4
1.6 Rencana Kerja Praktik .......................................................................... 5
1.6.1 Tempat .......................................................................................... 5
1.6.2 Peserta ........................................................................................... 5
1.6.3 Waktu Pelaksanaan ..................................................................... 6
1.6.4 Tata Waktu ................................................................................... 6
1.7 Laporan Kerja Praktik .......................................................................... 7
BAB 2 PT SUMBER SEGARA PRIMADAYA ........................................ 8
2.1 Sejarah Perusahaan ............................................................................... 8
2.2 Proses Produksiijoqi2 ........................................................................... 5

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | v


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

2.3 Produk PT. Sumber Segara Primadaya .............................................. 16


BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 17
3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap .......................................................... 17
3.2 Proses pada PLTU ................................................................................. 18
3.3 Bagian-bagian pada PLTU .................................................................... 21
BAB 4 PENUTUP......................................................................................... 2

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | vi


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan sistem pendidikan nasional hendaknya diprioritaskan pada


aspek pemberdayaan potensi sumber daya manusia, mengingat perlunya
pemenuhan tenaga kerja terampil dan ahli untuk menghadapi era global dimasa
mendatang. Arus globalisasi menuntut setiap individu untuk siap berkompetisi
dengan bangsa asing di dunia industri. Salah satu langkah untuk menghadapi
globalisasi tersebut adalah dengan konsep pendidikan link and match, dimana
pendidikan didesain selalu berhubungan dengan pihak industri sebagai
pengguna output pendidikan. Melalui cara ini diharapkan kesenjangan antara
dunia pendidikan dengan dunia industri dapat diminimalisir dan dihasilkan
calon-calon tenaga kerja terampil.

Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan bertanggungjawab


mempersiapkan calon-calon tenaga kerja yang siap kerja. Bila perguruan tinggi
hanya memberikan pendidikan sebatas teori saja kepada mahasiswa, akan tetapi
kurang memadai dalam praktiknya, maka perguruan tinggi tersebut hanya akan
meluluskan sarjana yang kurang mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya
selama dibangku kuliah karena belum mengenal secara langsung dunia kerja
yang akan dimasukinya.

Menyadari akan hal ini, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


Yogyakarta khususnya Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri
melengkapi kurikulumnya dengan Kerja Praktik berbobot 2 SKS, yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan.

Kerja praktik merupakan salah satu perwujudan dari konsep link and
match di atas, dimana mahasiswa selama satu bulan menjalani kerja praktik di
industri. Selama kegiatan Kerja Praktik berlangsung, mahasiswa akan belajar

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 1


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya guna
melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus
menerapkan teori yang didapatkan di perguruan tinggi melalui aplikasi nyata
dan aktual di industri.

PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA , merupakan salah


satu perusahaan yang memproduksi berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil dan
menyusui dan anak denagn setandar internasional. Proses produksi yang
dijalankan sangat erat kaitannya dengan berbagai mata kuliah yang dipelajari di
Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta. Selain dari itu
melalui kerja praktik di PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA akan
menambah wawasan bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas prarancangan
pabrik, sehingga besar harapan kami untuk dapat melaksanakan Kerja Praktik
di PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA.

1.2 Tujuan Kerja Praktik


1.2.1 Tujuan Umum

a. Memenuhi salah satu kurikulum yang telah ditetapkan pada Program


Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

b. Melihat secara langsung penerapan pengetahuan yang diperoleh dari


perkuliahan di dalam situasi industri yang sebenarnya.

c. Mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi didalam pabrik


serta upaya penanganannya.

d. Memperdalam pengetahuan ilmiah yang terkait dengan bidang industri


tempat kerja praktik dilaksanakan.

e. Sebagai bekal di masa depan dan menambah wawasan serta pengalaman


kerja di lapangan.

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 2


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

b. Melihat secara langsung aktivitas dan perilaku terhadap suatu bahan


agar dapat berproduksi.

c. Melatih kedisiplinan.

d. Melatih kemampuan berinteraksi dengan rekan sejawat dan atasan


dalam perusahaan.

e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan


sebenarnya yang ada di pabrik.

f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan dosen pembimbing kerja


praktik.

1.3 Manfaat Kerja Praktik


1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Mengenal cara kerja suatu perusahaan atau industri secara umum
dengan lebih mendalam, khususnya peralatan dan proses produksi
yang dilakukan.
b. Menambah pengetahuan dan pemahaman keteknikan secara praktis
yang diterapkan pada industri.
c. Menambah wawasan dan pengalaman tentang praktik kerja di
lapangan.
d. Memberikan bekal tentang perindustrian, sebelum terjun ke
lapangan kerja secara nyata.
1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi
a. Terjalin hubungan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan
perusahaan atau industri yang ditempati untuk kerja praktik.
b. Dapat mengetahui korelasi antara ilmu yang diberikan di bangku
kuliah dengan kondisi nyata di industri.

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 3


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

c. Sebagai bahan evaluasi di bidang akademik untuk perbaikkan


kurikulum.
1.3.3 Bagi Perusahaan dan industri
a. Terjalin kerja sama dengan dunia pendidikan.
b. Dapat membantu menyiapkan sumber daya manusia yang potensial
untuk perusahaan atau industri.
c. Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari mahasiswa
pelaksana kerja praktik yang bersifat membangun dan
menyempurnakan sistem yang telah ada.
1.4 Tugas Khusus
Mengenai tugas khusus akan menyusul karena ditentukan oleh dosen
pembimbing. Tugas khusus tersebut baru dapat diketahui setelah mendapatkan
surat balasan persetujuan dari PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA
yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas diterima kerja praktik.
1.5 Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam mengambil data atau sampel yang


dibutuhkan untuk keperluan penyelesaian penulisan laporan kerja praktik adalah

A. Data Primer

Data ini diperoleh dengan cara :

 Tinjauan

Dengan cara mengambil informasi data-data teknis yang tersedia di lapangan


baik berupa handout maupun keterangan-keterangan yang diperoleh dari
pihak PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA.

 Observasi

Dengan cara melakukan pengamatan langsung dan pencatatan secara


sistematis dengan jelas mengenai kondisi obyek pengamatan di lapangan.

B. Data Sekunder

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 4


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Data-data sekunder dapat diperoleh dengan cara penelusuran literatur-


literatur, baik yang terdapat di dalam perusahaan (perpustakaan perusahaan)
maupun yang diperoleh di luar perusahaan yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi.

1.6 Rencana kerja praktik


1.6.1 Tempat
Kerja Praktik akan dilaksanakan di PT. SARIHUSADA GENERASI
MAHADHIKA jalan raya Jogja-Solo, KM9, Kemudo, Kecamatan
Prambanan,Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454.
1.6.2 Peserta
Peserta kerja praktik adalah mahasiswa Program Studi Teknik Kimia
S1, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Berikut nama peserta kerja Praktik. Berikut nama-nama peserta
beserta identitas peserta kerja praktiknya.

Nama : Lutfi Maulana


NIM : 121150083
Program Studi : Teknik Kimia / S1
No Telpon : 085712123878
Email : lutfimaulana326@gmail.com

1.6.3 Waktu pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kerja praktik yang kami ajukan adalah
selama 1 bulan pada periode 2 Januari – 2 Februari 2019.
1.6.4 Tata waktu

Adapun kegiatan yang diajukan adalah sebagai berikut :

Pekan I : Orientasi dan pengenalan lapangan secara umum

Pekan II : Pengamatan dan analisa proses produksi

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 5


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Pekan III : Pengamatan dan analisa alat produksi

Pekan IV : Penyusunan hasil evaluasi, kesimpulan dan saran.

Tabel 1. Tata waktu kerja praktik

Alokasi Waktu
No Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

Konsultasi dosen pembimbing jurusan


1
Konsultasi pembimbing di
PT Sumber Segara Primadaya
2 Observasi dan Pendataan

Penyusunan laporan mingguan

Penyusunan draft

Penyusunan laporan akhir


3
Penyerahan laporan akhir di PT.
SARIHUSADA GENERASI
MAHARDIKA dan jurusan

1.7 Laporan Kerja Praktik


Hasil kerja praktik diwujudkan dalam bentuk laporan kerja praktik
yang dibuat oleh masing-masing mahasiswa yang melakukan kerja praktik
di PT Sarihusada Generasi Mahardika. Laporan kerja praktik akan disahkan
oleh Dosen Pembimbing dan diketahui oleh Pembimbing Kerja Praktik di
PT Sarihusada Generasi Mahardika. Selanjutnya laporan resmi kerja praktik
ini tidak untuk dipublikasikan, hanya diperuntukkan Program Studi S1
Teknik Kimia, Jurusan Teknik kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Pihak PT Sarihusada

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 6


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Generasi Mahardika juga tetap berhak menerima laporan resmi dari


mahasiswa peserta kerja praktik.

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 7


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

BAB II

PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA

2.1 Sejarah Perusahaan

Menjelang pertengahan dekade 50’an, Pemerintah Indonesia dan


Perserikatan Bangsa Bangsa berinisiatif mengembangkan program khusus
guna menunjang kecukupan protein nasional. Hal tersebut direalisasikan tahun
1954 dengan pendirian NV Saridele, yang dalam perjalanannya kelak menjadi
Sarihusada. Sesuai fungsinya, NV Saridele lantas memelopori pengembangan
produk-produk nutrisi dan kaya protein bagi rakyat Indonesia. Pada tahun 1965
menjadi milestone dengan dikeluarkannya merek legendaris SGM. Saat ini
merek itu berkembang menjadi SGM Bunda, SGM Eksplor, SGM Aktif dan
SGM Progres yang hingga saat ini masih populer dan diterima oleh masyarakat
luas.
Pada 1968 NV Saridele dimiliki perusahaan milik negara, PT Kimia
Farma. Lantas pada 1972, NV Saridele bersalin nama menjadi Sarihusada sebagai
hasil joint venture PT Kimia Farma dan PT Tiga Raksa. Pada tahun 1983,
Sarihusada melakukan IPO di lantai Bursa Efek Jakarta. Sebagai sebuah
perusahaan listing posisi kepemilikan saham mengalami sejumlah perubahan
signifikan. Tahun 1992, PT Tiga Raksa menjadi pemegang saham mayoritas.
Dengan pertumbuhan bisnis yang kian meningkat, Sarihusada
memperkuat posisinya di level internasional dengan beraliansi dengan Nutricia
Internasional BV (Royal Numico NV) pada tahun 1998. Pada 2007, Sarihusada
secara resmi keluar dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) maupun Surabaya (BES) dan
menjadi perusahaan tertutup. Danone Group kemudian mengakuisisi Royal
Numico pada tahun 2008, sehingga menjadikannya sebagai pemegang saham
mayoritas di Sarihusada.
Seiring waktu, Sarihusada terus mengembangkan lini produknya yang
menghasilkan keragaman produk dengan kualitas yang tetap terjaga. Kehadiran

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 8


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

berbagai produk Sarihusada di masyarakat semakin melengkapi ketersediaan gizi


bagi masyarakat, terutama ibu dan anak. Dari pabriknya di kawasan Yogyakarta
dan Klaten, Jawa Tengah serta didukung oleh lebih dari 400 peneliti dari Danone
Research Center yang tersebar di Belanda, Singapura dan Indonesia, Sarihusada
hingga detik ini masih setia seperti enam puluh tahun silam; menghasilkan
beragam produk nutrisi berstandar internasional dengan harga terjangkau.

2.2 Proses Produksi

A. Proses Pembuatan Susu Kental

1) Proses Persiapan bahan baku

Susu segar didatangkan ke pabrik dari koperasi unit desa (KUD)


yang merupakan anggota dari Gabungan Koperasi Susu Desa (GKSI).
Susu segar tersebut langsung diuji kualitasnya oleh bagian Quality
Assurance (QA) agar terhindar dari bahay pemalsuan susu, bahan
kontaminan baik itu racun ataupun dari mikroorganisme pathogen yang
dapat menurunkan kualitas dari susu yang tidak memenuhi syarat akan
dikembalikan ke KUD pengirim susu tersebut, sedangkan jika memenuhi
syarat dan lulus uji maka susu tersebut dapat diterima sebagai bahan baku.
Susu segar sudah dapat status released dari QA kemudian segera
dipompa untuk bisa dialirkan ke tangki penampungan sementara (balance
tank) dilengkapi dengan penyatingan dan kutup yang berfungsi untuk
mengatur kontinuitas aliran susu yang akan masuk ke proses pendinginan.
2) Proses Penyaringan Susu Segar
Sebelum susu masuk ke balance tank, susu segar terlebih dahulu
mengalami penyaringan dengan menggunakan filter, klarifikasi
menggunakan clarifier. Klarifikasi bertujuan untuk dapat memisahkan
kotor-kotoran sel darau putih dan sel-sel lain yang tidak diperlukan berada
dalam susu. Setelah susu melewati balance tank kemudian susu dialirkan

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 9


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

menuju menuju proses selanjutnya melalui flowmeter sehingga dapat


diketahui volumenya.
3) Pendinginan (Plat Cooler) .
Pendingin dilakukan dsengan menggunakan plat cooler yang bertipe
couter current flow (aliran pendingin yang berlawanan arah dengan aliran
bahan uang diinginkan). Susu dan pendingin diarlirkan berselang – seling
diantara platplat yang tersusun sehingga pertukaran panas uang terjadi
melalui plat. Media pendingin yang digunakan plat cooler adalah air dingin
dengan suhu 1-2ºC yang 16 berasal dari chilled water plant (unit penghasil
air dingin) dengan sistem refrigerasi menggunakan amoniak dan gas
Freon.
Pendingin susu segar dilakukan dari suhu 7-12ºC hingga mencapai
2-4ºC dengan kecepatan aliran 1000 liter / jam. Proses pendinginan
dilakukan bertujuan agar dapat menghambat mikroba dari susu segar,
mencegah auto oksidasi serta meningkatkan efisiensi pasteurisasi sehingga
aman untuk disimpan dalam tangki susu segar (TSS). Setelah susu
didinginkan, susu segar disimpan dalam TTS berkapasitas 50.000 liter
berjumlah 2 buah dilengkapi dengan pengaduk (agilator) untuk mencegah
creaming pada susu segar.
4) Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan setiap partikel dalam susu
pada suhu 62oC selama 20 detik dan pemanasan susu pada suhu 72OC
selama 15 detik. Proses ini dilakukan dengan regenerated spiroterm, yaiut
suatu unit yang terdiri dari 3 baian yaitu regerasi, pasteurisasi dan bagian
pendingin. Alat ini dapat menghasilkan suhu pasteurisasi 121OC selama 4
detik.
5) Evaporasi
Susu yang berasal dari proses sebelumnya akan di evaporasi.
Evaporasi adalah proses pemekatan suatu laruytan dengan cara
menguapkan sebagian cairan yang ada sehingga akan didapatkan kadar

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 10


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

padatan mencapai 52%. Jenis evaporasi yang digunakan PT. SGM pada
jalur Anhydro Spray Dryer adalah Double Effect Evaporator dan jenisnya
Falling Film dimana susu dialirkan dari pipa pemanasan dari atas ke
bawah berupa lapisan tipis pada dinding tabung. Gabungan beberapa
tabung dibungkus dengan jaket yang disebut dengan kalandria. Pemanasan
dilakukan dengan uap pemanas diluar tabung.
6) Pendinginan (Cooler)
Pada jalur Anhydro Spray Dryer, susu kental akan dipompa ke
plate cooler untuk dapat didinginkan hingga mencapai 5 - 100C. Setelah
itu susu disimpan.
B. Proses Pembuatan Susu Bubuk
Setelah melewati proses pengentalan, susu harus di rubah
bentuknya menjadi bubuk agar bisa dimasukkan kemasan. Berikut tahap
pengolahan susu kental menjadi susu bubuk:
1) Pemanasan
Pemanasan dilakukan dengan alat Plate Heat Excanger (PHE)
hingga mencapai suhu 70 - 750C. Proses ini adalah awal sebelum susu
kental dicampur pada tangki pencampur (Coumponging Tank).
2) Pencampuran
Dalam tangki ini susu kental dicampur dengan bahan – bahan
tambahan sekitar 15 menit hingga menghasilkan spesifikasi tertentu sesuai
dengan yang dikehendaki pabrik. Apabila susu telah tercampur dengan
baik, maka proses selanjutnya ada ah homogenisasion.
3) Homogenisasi
Proses homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan ukuran dan
globula lemak yang semula bervariasi antara 4 - 8µ menjadi ±2µ.
Homogenisasi dilakukan dengan menggunakan Two Stage Homogenizer.
Homogenizer terdiri dari High Pressure Pump yang dihubungkan dengan

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 11


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Orifice dan ditekan. Selanjutnya disimpan pada Mixed Storage Tank


(MST).
4) Pemanasan
Selanjutnya dari MST susu kental dipanaskan dengan PHE hingga
mencapai suhu 70 - 750C sehingga dapat mempercepat terjadinya
pengeringan.
5) Penyaringan
Setelah susu kental dipanaskan, susu disaring untuk dapat
memisahkan partikel – partikel kasar yang terdapat dalam susu dengan alat
yang disebut Duplex Filter. Penyaringan ini bekerja dengan pemompaan
sehingga susu kental dapat melewati saringan yang berukuran sekitar 200
Mesh.
6) Pengeringan
Susu kental yang telah disaring kemudian dilewatkan melalui High
Pressure Pump (HPP) yang akan memompa susu kental dengan tekanan
1000 – 2000 psi. Sehingga susu kental akan mengalami proses
pengkabutan dan partikel susu akan mengering dengan cepat sampai kadar
airnya mencapai 3%. Pengeringan ini dilakukan dengan alat yang disebut
Anhydro Spray Dryer dengan cara susu kental dipanaskan hingga suhunya
mencapai 160 – 1700C.
7) Pengisisan dan Pengemasan
Setelah dari ruang Spray Dryer, susu disaring dalam filter dilengkapi
dengan screen yang digerakkan dengan bantuan vibrator, sehingga susu
yang didinginkan dilewatkan pada Rotary Valve dengan sistem pneumatik
melalui silo dan bubuk yang tidak disaring akan dibuang. Dari silo

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 12


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

kemudian akan diangkut ke Filling hopper dan dimasukkan ke dalam


kertas atau sak lalu dikemas.
Peralatan dan mesin yang digunakan untuk mengolah susu menjadi sream
milk powder dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Rangkaian Evaporator Milk

1) Balance Tank
Fungsi : Menjaga stabilitas aliran susu segar saat proses
…………berlangsung
kapasitas : 5000 L
Jumlah : 1 Buah
Pelengkap : Penyaring berfungdi untuk menyaring susu dan kotoran
2) Flow Meter
Fungsi : Mengatur jumlah susu yang mengalir dari Balance
Jumlah : 1 Buah
Bahan : Stainless Steel
3) Plat Cooler

Fungsi : Mendinginkan susu segar antara 2 - 4ºC

Kapasitas : 1000 L/jam

Jumlah : 1 Buah

Bahan : Stainless Steel

4) Silo I
Fungsi : Menampung susu segar yang telah didinginkan
Kapasitas : 50.000 L/ jam

Jumlah : 1 Buah

Pelengkap : isolasi glass woll, tebal 8 cm

5) Pasteurizer

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 13


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Fungsi : membunuh bakteri pathogen pada suhu 115 -


…………………..120ºC.selama 4 detik

Kapasitas : 6000L/jam

Jumlah : 1 Buah

6) Silo II

Fungsi : menampung susu hasil pasteurisasi

Jumlah : 1 Buah

7) Evaporator

Fungsi : memekatkan susu dengan cara menguapkan air


…………………..yang terkandung didalam susu sehingga
…………………..mengubah total solid susu 10-40%

kapasitas : 6000L/jam

jumlah : 1 Buah

8) Tangki Susu Kental

Fungsi : menampung susu kental dari hasil evaporasi

Kapasitas : 500 L

Jumlah : 1 Buah

Pelengkap : Pengaduk untuk mencegah pemisahan bagian


………………...…susu dan untuk menyeragamkan komposisi susu

9) Plate Heat Exchanger

Fungsi : mendinginkan dan memanaskan susu kental

Kapasitas : 5000 L

Jumlah : 1 Buah

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 14


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

B. Rangkaian Alat Pembuat Susu Bubuk

1) Compounding Tank
Fungsi : mencampur susu kental dalam rework sehingga
……………terbentuk adonan
Kapasitas : 5000 L
Jumlah : 2 Buah
2) Homogenizer
Fungsi : Mengubah globula lemak hingga berukuran ± 2µ
Kapasitas : 5000 L/jam
Jumlah : 1 Buah
3) Mix Stronge Tank
Fungsi : Menampung susu kental sebelum masuk
…………………pengering
Kapasitas : 6000 L/jam
Jumlah : 2 Buah
4) Pre Heater
Fungsi : memanaskan susu kental sebelum masuk ke
…………………pengering dengan suhu 8ºC
Kapasitas : 5000 L
Jumlah : 1 Buah
5) Dumplex Filter
Fungsi : Menyaring susu kental
Jumlah : 1 Buah
6) High Pressure Pump
Fungsi : Memberi tekanan sampai dengan 1000-2000 Psi
Kapasitas : 4000 L/jam
Jumlah : 1 Buah
7) Total From Drayer (TFD)
Fungsi : Berfungsi mengeringkan susu kental yang telah
…………………dikabutkan

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 15


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Kapasitas : 1200 kg / jam


Pelengkap:
 Nozzel, melewatkan susu cair yang akan dikeringkan
menjadi butiran halus
 Pengeruk, untuk menfumpulkan bubuk susu yang berada di
lantai
 Filter, untuk menyaring bubuk susu yang berada di lantai
 Filter, untuk menyaring bubuk susu yang terbawa udara
 Konveyor, untuk membawa susu bubuk keluar dari
pengering ke tempat
 penampungan
 Bkower, untuk menghembuskan udara segar ke air heater
(pemanas udara)
 Radiator, untuk memanaskan udara pengering hingga antara
149-177ºC
 Penyaring udara, untuk udara sefar dalam proses
penyaringan
8) Shifter
Fungsi : Memisahkan susu kasar dari susu bubuk dengan
............................saringan
Kapasitas : 300 kg susu bubuk / jam
Jumlah : 1 Buah
9) Silo Powder
Fungsi : Menyimpan sementara susu bubuk hasil saringan
Kapasitas : 20.000 kg
Jumlah : 3 Buah
10) Filling hopper
Fungsi : Mengisi bubuk susu dari silo kedalam kemasan
Pelengkap : saringan 18-20 Mesh

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 16


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

C. Peralatan dan Mesin Pembantu


1) Kompresor udara
Fungsi : Memberikan tekanan udara 6 atm
2) Chilled water plant
Fungsi : Menyediakan air es sebagai media pendingin,
…………………suhu 20ºC
3) Boiler
Fungsi : Menyediakan uap dan air panas
Kapasitas : 25 ton / jam
4) Generator
Fungsi : Pembangkit Tegangan
Kapasitas : 975 KVA
2.3 Produk yang dihasilkan

PT. Sarihusada Generasi Mahardika memproduksi susu yang


berkualitas tinggi untuk ibu dan anak. Menurut PT. Sarihusada Generasi
Mahardika kesehatan ibu juga bagian penting dari kesehatan anak. Berikut
adalah produk-produk yang diproduksi di PT. Sarihusada Generasi Mahardika
dan dibagi menurut peruntukannya.

A. Susu Untuk Anak

1) SGM Eksplor 3 Presinutri

2) SGM Aktif 4 Presinutri

B. Susu Ibu Hamil Dan Menyusui

1) Lactamil Awal Kehamilan

2) Lactamil Kehamilan

3) Lactamil Menyusui

4) SGM Bunda Presinutri (kehamilan)

5) SGM Bunda Presinutri (menyusui)

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 17


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

C. Susu Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

1) SGM Soya 3 Presinutri

2) SGM Soya 4 Presinutri

3) Suplemen tabur untuk anak

4) Gizikita

Gambar

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 18


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

BAB III

TINJAUN PUSTAKA

3.1 Evaporasi

Evaporasi adalah suatu proses dimana molekul yang berada dalam fasa cair berubah
menjadi fasa gas secara spontan. Tujuan utama dari proses evaporasi adalah
meningkatkan konsentrasi suatu zat dalam larutan tertentu. Dalam proses
pembuatan susu bubuk, proses evaporasi digunakan untuk mengurangi kadar air
sehingga mengubah total solid susu menjadi 10-40% [6]. Proses evaporasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor (Christie J,1993), yaitu :

a. Konsentrasi zat terlarut dalam larutan


Pada umumnya, larutan yang masuk ke dalam evaporator
berkonsentrasi rendah, memiliki viskositas yang rendah (hampir sama dengan
air) dan memiliki nilai koefisien pindah panas yang cukup tinggi. Setelah
mengalami proses evaporasi, konsentrasi dan viskositas larutan akan
meningkat. Hal ini menyebabkan nilai koefisien pindah panas turun drastis. b.
Kelarutan Ketika larutan dipanaskan dan konsentrasi zat terlarut meningkat,
batas nilai kelarutan suatu zat akan tercapai sebelum terbentuk kristal/padatan.
Kondisi ini adalah batas maksimum konsentrasi zat terlarut dalam larutan yang
bisa dicapai melalui proses evaporasi. Pada batas kelarutan ini, jika larutan
panas didinginkan kembali ke suhu ruang maka akan terbentuk kristal.
b. Temperatur sensitif dari suatu zat
Banyak produk, terutama produk pangan dan produk biologi lainnya
sangat sensitif terhadap temperatur dan mudah terdegradasi pada suhu tinggi.
c. Foaming
Beberapa zat yang membentuk larutan kaustik, larutan pangan seperti
susu skim, dan beberapa lautan asam lemak akan membentuk busa (foam)

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 19


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

selama proses pemanasan. Busa akan mengikuti uap keluar dari evaporator
sehingga menyebabkan ada massa yang hilang.
d. Tekanan dan Temperatur
Titik didih suatu larutan bergantung pada tekanan dari sistem. Semakin
tinggi tekanan dalam sistem, maka titik didih suatu larutan akan semakin tinggi.
Dalam proses evaporasi, semakin tinggi konsentrasi larutan maka temperatur
akan semakin tinggi pula. Oleh karena itu, jika ingin menjaga agar suhu tidak
terlalu tinggi digunakan tekanan di bawah 1 atm (keadaan vakum).

Proses evaporasi dapat dipercepat dengan cara :

1) Mempercepat pemasokan panas di atas titik didihnya (contoh: ΔT, ΔH, A)


2) Memperluas permukaan cairannya (film evaporator)
3) Meningkatkan koefisien perpindahan panasnya (Uo)
4) Menurunkan tekanan/ menurunkan titik didihnya
5) Mempercepat aliran pemindahan uapnya

Jenis-jenis evaporator dapat dibedakan seperti berikut

1) Evaporator Sirkulasi Alami/paksa


Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi
yang terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada
evaporator tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke
permukaan dan memulai sirkulasi yang mengakibatkan pemisahan liquid dan
uap air di bagian atas dari tabung pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari
perbedaan temperatur uap dengan larutan. Sering kali pendidihan
mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari hal ini dapat digunakan
sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan pompa untuk meningkatkan
tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.
2) Falling Film Evaporator
Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi
dengan jaket uap (steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 20


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

penting. Larutan masuk dan memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang
menurun. Kecepatan gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik
medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini cocok untuk menangani
larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia, makanan, dan
fermentasi.

Gambar 2. 1. Falling Film Evaporato

3) Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator


Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung
dengan sumber panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan
timbul dan menimbulkan sirkulasi.

Gambar 2.3. Rising Film Evaporator

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 21


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

4) Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara
plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan.
Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke
condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi
karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental dan padatan.

Gambar 2.4. Plate Evaporator

5) Multi- Effect Evaporator


Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya.
Semakin banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya
maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan
melebihi penghematan energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan
masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang
merupakan kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk menangani produk yang
sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 22


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Gambar 2.5. Multi-effect Evaporator

6) Single Effect Evaporator


Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya
melalui satu buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas
permukaan pindah panas.

Gambar 2.6 Single-effect Evaporator

3.2 Pasteurisasi

Susu pasteurisasi adalah susu segar yang diolah melalui proses pemanasan
dengan tujuan mencegah kerusakan susu akibat aktivitas mikroorganisme perusak
(patogen) dengan tetap menjaga kualitas nutrisi susu. Abubakar dkk. (2008) dalam
Herendra (2009) menyatakan bahwa pasteurisasi adalah proses sterilisasi bahan
baku yang tidak tahan panas seperti susu. Pasteurisasi tidak mematikan semua
mikroorganisme tetapi hanya mematikan kuman yang patogen dan yang tidak
membentuk spora. Proses ini sering diikuti teknik lain seperti pendinginan atau
pemberian gula dengan konsentrasi tinggi.

Proses pasteurisasi dilakukan dengan memanaskan susu pada suhu 62 oC


selama 30 menit atau suhu 72 oC selama 15 detik. Pasteurisasi tidak dapat
mematikan bakteri non patogen, terutama bakteri pembusuk. Susu pasteurisasi
bukan merupakan susu awet. Penyimpanan susu pasteurisasi dilanjutkan dengan

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 23


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

o
metode pendinginan. Metode pendinginan pada suhu maksimal 10 C
memperpanjang daya simpan susu pasteurisasi. Mikroba pembusuk tidak dapat
tumbuh dan berkembang pada suhu 3-10 oC (Setya, 2012).

Pasteurisasi adalah salah satu proses terpenting dalam penanganan susu.


Proses pasteurisasi perlu dilakukan dengan benar sehingga membuat susu memiliki
umur simpan yang lebih lama. Suhu dan waktu pasteurisasi adalah faktor penting
yang harus diukur dalam menentukan kualitas dan kondisi umur simpan susu segar.
Metode Pasteurisasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut (Setya, 2012):

a) Pasteurisasi dengan suhu tinggi dan waktu singkat (High Temperature Short
Time/HTST), yaitu proses pemanasan susu selama 15–16 detik pada suhu
71,7–75 oC dengan alat Plate Heat Exchanger.
b) Pasteurisasi dengan suhu rendah dan waktu lama (Low Temperature Long
Time/LTLT) yaitu proses pemanasan susu pada suhu 61 oC selama 30 menit.
c) Pasteurisasi dengan suhu sangat tinggi (Ultra High Temperature/UHT) yaitu
memanaskan susu pada suhu 131 oC selama 0,5 detik. Pemanasan dilakukan
dengan tekanan tinggi untuk menghasilkan perputaran dan mencegah
terjadinya pembakaran susu pada alat pemanas.

Tjahjadi dan Marta (2011) menyatakan bahwa tujuan pengolahan susu


pasteuriasi adalah sebagai berikut:

a) Membunuh semua bakteri patogen (penyebab penyakit) yang umumnya


dijumpai pada bahan pangan, yaitu bakteri - bakteri patogen yang berbahaya
ditinjau dari kesehatan masyarakat.
b) Memperpanjang daya tahan simpan bahan pangan dengan jalan mematikan
bakteri pembusuk dan menonaktifkan enzim pada bahan pangan yang asam
(pH <4,5).

Syarat kontaminasi mikroba pada susu di Indonesia telah dibakukan dalam Standar
Nasional Indonesia (SNI, 2000) disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Standar kontaminasi bakteri pada susu

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 24


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Jenis Kontamimasi Batas Maksimum Kontaminasi Mikroba


mikroba (CFU/ml)
Susu Susu Susu Susu
Segar Pasteurisasi bubuk Steril/UHT
Jumlah total 1
Coliform 0 0
Escherichia coli(pathogen) 0 0 0 0
Enterococci 0
Staphylococcus aureus 0
Clostridium sp. 0 0 0 0
Salmonella sp. Negatif Negatif Negatif Negatif
Champhylobacter sp. 0 0 0 0
Listeria sp. 0 0 0 0
Sumber : Badan Standarisasi Nasioanl Indonesia (SNI,2000).

Proses pasteurisasi dapat menghancurkan 90–99% bakteri yang ada di


dalam susu. Pasteurisasi dapat merusak vitamin C dan kemungkinan menjadikan
laktosa kasein dan unsur lemak pada susu menjadi kecil. Efek yang ditimbulkan
dari proses pasteurisasi adalah dapat mempertahankan nilai nutrisi dan
karakteristik sensori bahan pangan hasil pasteurisasi (Setya, 2012).

Pasteurisasi hanya dapat mempertahankan umur simpan bahan pangan


untuk beberapa hari saja, dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna, aroma
dan flavor yang mengakibatkan degradasi vitamin bahan. Pasteurisasi susu dengan
suhu tinggi dapat menambah daya simpan susu segar selama 1 sampai 2 minggu
(Setya, 2012).

BAB IV

PENUTUP

Pelaksanan kerja praktik ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara
lembaga pendidikan dengan pihak perusahaan, khususnya antara Universitas

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 25


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dengan PT. SUMBER SEGARA


PRIMADAYA. Hal ini merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga apabila
mahasiswa peserta kerja praktik dapat melakukan kerja praktik yang didukung oleh
perusahaan, baik berupa sarana maupun prasarana yang dapat menambah
pengetahuan dan pengembangan diri secara progresif. Besar harapan kami atas
terkabulnya permohonan ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 26


Proposal Kerja Praktik Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

Christie J. Geankoplis, Transport Processes and Unit Operations, 3rd


edition, Prentice Hall PTR, 1993.

Setya, A. W. 2012. Teknologi Pengolahan Susu. Fakultas Teknologi


Pertanian Universitas Slamet Riyadi. Surakarta.

Proposal Kerja Praktk PT. Sarihusada Generasi Mahardhika | 27

Anda mungkin juga menyukai