PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang dilaksanakannya praktikum
Proses Manufaktur Modul CAD/CAM, tujuan dalam melakukan praktikum, manfaat yang
diperoleh setelah melakukan praktikum, dan batasan-batasan yang ada dalam praktikum
serta asumsi yang digunakan dalam praktikum.
63
pahat yang digunakan, menyesuaikan dengan bahan yang akan dipahat. Software
pendukung untuk mesin ini adalah roland engrave studio.
Selain mempelajari mengenai otomasi yang dapat dilakukan dengan CAD/CAM,
dibutuhkan pula pengetahuan mengenai BOM Tree, BOM Table dan OPC (Operation
Process Chart). Bill Of material atau daftar kebutuhan material merupakan daftar
komponen atau material yang diperlukan untuk menyusun sebuah produk rakitan lengkap.
Jumlah dan nama komponennya termasuk juga sumber asal perolehan (dibuat sendiri atau
dibeli) juga akan didefinisikan disini. Umumnya yang tercantum dalam bill of material
hanyalah komponen-komponen yang berkaitan langsung dengan produk yang akan dibuat
atau dirakit. Biil of material sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu terdiri dari bill of
material tree dan bill of material table. Operation Process Chart adalah diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku
(raw material) hingga menjadi komponen atau produk jadi.
Manfaat mempelajari mesin CAD/CAM bagi mahasiswa Teknik Industri ialah dapat
mengetahui bagaimana memberi pola pada sebuah benda kerja dengan bantuan software
dan bagaimana proses membuat suatu benda dari komponen komponen yang ada. Dengan
demikian, dapat melakukan pembenahan dalam segi waktu dan pekerjaan sehingga
produksi yang dihasilkan dapat optimal dan juga dapat menekan biaya produksi karena
menggunakan mesin otomatis yang tidak membutuhkan banyak pekerja.
64
2. Material yang digunakan untuk membuat produk adalah akrilik dengan ketebalan
3mm
3. Dimensi maksimal material yang diukir adalah 300 x 200mm
65
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
66
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai CAD/CAM, Bill Of Material, Operation
Process Chart, Mesin Milling CNC, Mesin Engraver EGX-350, serta Alat bantu
praktikum yaitu mesin scroll saw, mesin gerinda duduk, alat penekuk akrilik, mesin bor
yang digunakan selama proses praktikum pembuatan benda kerja.
2.1 CAD/CAM
Computer aided design (CAD) adalah sebuah sistem desain atau rancang bangun
menggunakan perangkat komputer dan software desain tertentu, yang memungkinkan
para engineer merencanakan, memodelkan, dan mengevaluasi suatu model produk atau
barang dengan akurat sebelum diproduksi (manufacturing). Sedangkan Computer aided
manufacturing (CAM) adalah sebuah sistem yang secara otomatis mampu menghasilkan
produk atau benda kerja (finish product) melalui penggunaan perangkat permesinan yang
dikendalikan oleh komputer. (Darmawan, 2011)
Untuk orang awam CAD/CAM dianggap sebagai alat gambar elektronik saja yang
dapat mempercepat proses menggambar, tetapi kenyataannya kemampuan CAD/CAM
jauh melebihi anggapan tersebut dimana CAD/CAM mempunyai fungsi utama dalam
desain, analisa, optimasi dan manufaktur. CAD/CAM biasa melakukan analisa elemen
hingga (finite element analysis), analisa transfer panas (heat transfer analysis), analisa
tekanan (stress analysis), simulasi dinamis dari mekanik (dynamic simulation of
mechanisms), analisa cairan dinamis (fluid dynamic analysis) dan lain-lain. Dalam dunia
manufaktur, CAD/CAM biasa digunakan dalam perancangan desain benda atau produk
yang akan diproduksi. Selain itu CAD/CAM juga biasa digunakan untuk mengetahui
detail-detail produk yang akan dibuat. Berikut merupakan gambar mesin atau alat yang
mengoperasikan CAD/CAM dapat dilihat pada gambar 2.1
67
Gambar 2.1 Mesin CAD/CAM
Sumber: Kuspriyanto, 2010
68
efektif dan efisien. Contoh bill of material tree dapat dilihat pada gambar 2.2.
(Mashfufah, 2012)
69
Gambar 2.3 Bill Of Material Table
Sumber: Mashfufah, 2012
2. Inspection Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan
kerja mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun
kuantitas.
70
NO LAMBANG NAMA KETERANGAN
71
Mesin Engraver EGX -350 adalah merupakan mesin yang digunakan untuk membuat
ukiran pada benda kerja dua dimensi atau tiga dimensi seperti akrilik, seng, lilin sesuai
dengan desain yang telah dibuat. Prinsip kerja mesin Engraver EGX-350 adalah dengan
memasukkan gambar berupa format .jpeg melalui software Roland Engrave Studio dan
kemudian diproses pada mesin Engraver EGX-350. Software yang digunakan untuk
mesin ini adalah Roland Engrave Studio, atau bisa juga pembuatan desainnya
menggunakan Corel Draw, Photoshop dan kemudian hasilnya disimpan dalam format
.JPEG agar bisa terbaca oleh mesin Engraver EGX-350. Bagian-bagian mesin Engraver
EGX-350 dan kegunaannya dapat diliihat pada gambar 2.5 dan table 2.2
Berikut ini merupakan bagian dan fungsi dari mesin Engraver EGX-350
Tabel 2.2 Bagian dan Fungsi Mesin Engraver EGX-350
No Bagian Fungsi
1 Lock Lever Untuk melepas atau mengunci spindle head
2 Spindle Unit Alat untuk memutar pahat
3 Front Cover Untuk keamanan operator
4 Emergency Stop Button Untuk menghentikan mesin ketika beroperasi
5 Workpiece Table Meja benda kerja
6 Power Switch Menyalakan atau mematikan mesin
Sumber: Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri
72
Scroll Saw adalah mesin yang digunakan unuk memotong benda kerja berupa kayu
maupun akrilik. Cara kerja mesin Scroll Saw memanfaatkan blade yang bergerak keatas
maupun kebawah maka akan memakan benda kerja.
Bagian-bagian mesin Scroll Saw dan kegunaannya dapat dilihat pada gambar 2.6 dan
pada table 2.3
8
1
1
7
9
6
2
10
4
5 11
Gambar 2.6 Mesin Scroll Saw
Sumber: Amandha, 2014:3
Berikut ini merupakan bagian dan fungsi dari mesin Scroll Saw
Tabel 2.3 Bagian dan Fungsi Mesin Scrol Saw
No Bagian Fungsi
1 Blade Guard Untuk melindungi dari serpihan benda kerja
2 Table Untuk meletakkan benda kerja
3 Motor Alat untuk menggerakkan pisau
4 On/Off Switch Menghidupkan dan mematikan mesin
5 Variable Speed Switch Mengatur kecepaan pisau gergaji
6 Hold Down Foot Mengatur ketinggian adjusting knob
7 Sawdust Blower Meniup serpihan benda kerja
8 Blade Tension Lever Mengatur kekencangan pisau gergaji
9 Blade Support Guard Mendukung keamanan pisau gergaji
10 Sawdust Ejection Port Saluran keluarnya serpihan benda kerja
11 Degree Scale Mengatur derajat skala meja kerja
Sumber: Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri
73
Gambar 2.7 Mesin Gerinda Duduk
Sumber: Gunadi, 2008:329
Berikut ini merupakan bagian dan fungsi dari mesin gerinda duduk
Tabel 2.4 Bagian dan Fungsi Mesin Gerinda
No Bagian Fungsi
1 Kaca pelindung mata Melindungi operator hasil geram pemakanan.
2 Roda gerinda Mengikis atau menghaluskan benda kerja
3 Meja benda Meletakkan benda kerja
4 Penahan roda gerinda Melindungi roda gerinda
5 Dudukan mesin gerinda Menaruh mesin gerinda
Sumber: Gunadi, 2008:329
74
2.6.4 Mesin Bor
Mesin bor adalah melubangi permukaan benda kerja dengan ukuran dan diameter
yang bervariasi. Mata bor yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan yang
diperlukan. Bagian-bagian mesin bor dan kegunaannya dapat dilihat pada gambar 2.9 dan
tabel 2.6.
3
2
1
4
75
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
76
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai alat dan bahan, diagram alir
praktikum, dan prosedur pada Praktikum CAD/CAM.
77
Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum
78
Berikut ini adalah prosedur praktikum pada modul CAD/CAM ini:
a. Proses Pengukuran
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
2. Mengukur dimensi benda kerja yang akan diproses
3. Memotong benda kerja sesuai dengan bentuk dan ukuran desain
b. Proses Pengukiran
1. Memasang benda kerja yang akan diukir pada table Mesin Engraver EGX-350.
2. Mengatur posisi mata pahat (sumbu X, Y, dan Z) sehingga menyentuh benda kerja
tepat pada titik nol
3. Mendesain produk yang akan diproses menggunakan software Rolland Engraver
Studio
4. Memulai proses pengukiran setelah desain sudah siap untuk diproses, maka bisa
dimulai proses pengukiran oleh mesin Engraver.
5. Mengontrol benda kerja agar mata pahat memahat sesuai dengan desain yang
diinginkan
6. Membersihkan mesin dan geram sisa praktikum
c. Assembly
1. Menyiapkan komponen produk yang telah dibuat
2. Memastikan tiap komponen sesuai baik ukuran maupun jumlah
3. Melakukan proses assembly tiap komponen menggunakan lem akrilik
4. Setelah proses selesai, menganalisa hasil pemotongan, pengukiran, dan perakitan
produk tersebut
5. Mencatat hasil analisa.
79
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
80
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi produk, bill of material tree dan
bill of material table, langkah pengeraan, OPC, studi kasus, permasalahan, penyebab
permasalahan, dan solusi.
81
Gambar 4.2 BOM Tree Showcase
Sebagian besar material yang digunakan untuk membuat produk showcase adalah
material akrilik. Pada BOM Tree diatas terdiri daei 3 level, yaitu level 0, level 1, level 2.
Pada level 0 merupakan produk akhir yaitu showcase. Pada level 1 terdapat body, sekat,
dan pintu. Pada level 2 terdapat sisi kanan, sisi kiri, rel, sisi belakang, sisi atas, sisi
bawah, sekat sisi vertikal dan sekat sisi horizontal. Komponen terdiri dari plat akrilik dan
rel akrilik.
P= 50,9
T= 0,3 cm
P= 25
T= 0,3 cm
P= 25
T= 0,3 cm
82
Tabel 4.1 BOM Table Showcase (Lanjutan)
No. Komponen Nama Jumlah Bahan Dimensi Keterangan
Komponen Unit
P= 50,3
T= 0,3 cm
P= 50,3
T= 0,3 cm
P= 50,3
T= 0,3 cm
P= 24,4
T= 0,3 cm
P= 25
T= 0,3 cm
P=25 cm
T=0,3 cm
BOM table terdapat informasi yang dapat diketahui dalam pembuatan showcase
yaitu nomor komponen, nama komponen, jumlah unit, bahan yang digunakan, dimensi
atau ukuran komponen dan keterangan komponen tersebut apakah dibuat sendiri atau beli.
83
4.3.1 Langkah Pengerjaan Pengukiran dengan Software
Pada sub bab kali ini akan dijelaskan bagaimana pengerjaan untuk ukiran benda kerja
dengan menggunakan software Rolland Engrave Studio yang tersambung dengan mesin
Engraver. Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Start menu kemudian pilih software Rolland Engrave Studio. Setelah itu akan muncul
tampilan awal dari Rolland Engrave Studio yaitu pada gambar 4.3
2. Selanjutnya pilih Create a New File pada Rolland Engrave Studio lalu akan muncul
tampilan seperti gambar 4.4
Gambar 4.4 Tampilan Create a New File Software Rolland Engrave Studio
3. Selanjutnya, karena akrilik yang digunakan dalam bentuk plat maka pilih plate.
Kemudian masukkan data material (ukuran bidang yang akan diukir).
Width (x) = lebar material = 25 cm
Height (y) = panjang material 20,9 cm
Thickness (z) = ketebalan material = 0,3 cm
Tampilan material setup dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut:
84
Gambar 4.5 Tampilan Material Setup
4. Langkah berikutnya tentukan Z Zero (pilih yang atas karena yang diukir adalah
permukaan dari material akrilik) dan tentukan XY Origin Position (Pilih sesuai keinginan
untuk titik awal pengukiran). lalu tekan OK. Dapat dilihat pada gambar 4.6.
Tampilan setelah pengaturan Z zero dan XY origin dapat dilihat pada gambar 4.7
85
Gambar 4.7 Tampilan setelah Pengaturan Z Zero dan XY Origin
5. Selanjutnya mengimport gambar desain dari format .jpg dengan cara klik ikon Import
6. Klik gambar desain yang sudah terbuka pada bidang kerja. Agar bisa dibaca oleh mesin
pada saat pengukiran, desain yang awalnya berbentuk .jpg harus dirubah ke dalam vektor
dengan cara klik desain lalu tekan ikon trace bitmap . Tampilan trace bitmap dapat
dilihat pada gambar 4.10.
a. Pada type of tracking to use pilih Black/White
86
b. Klik centang pada Replace existing vectors
c. Klik Fit vector
d. Klik gambar lalu delete
Tampilan setelah gambar dirubah ke dalam vektor dapat dilihat pada gambar 4.11.
7. Menyesuaikan posisi gambar desain dengan cara klik ikon rotate lalu masukkan sudut
yang di inginkan dan mengatur ukuran desain dengan menggunakan ikon . Tampilan
gambar setelah diputar dapat dilihat pada gambar 4.12.
87
8. Lakukan setting pada Window Toolpath untuk disesuaikan dengan cutting tool yang
akan digunakan.Kemudian klik ikon Quick Engrave Toolpath untuk menyesuaikan
desain terhadap tool yang digunakan.
9. Kemudain tentukan pusat XY origin dan Z origin dengan meggunakan handy panel
sebagai acuan awal spindle bergerak.
10. Setelah itu, tekan ikon Preview toolpath untuk melihat tampilan hasil
pengukiran sebelum benar-benar menjalankan mesin yang memang ditujukan untuk
meminimalisir kesalahan yang tidak diinginkan.
11. Jika hasil preview toolpath sudah sesuai dengan desain yang diinginkan, maka bisa
dijalankan pada mesin dengan klik output toolpath (s) (pada saat penulisan, komputer
tidak terkoneksi dengan mesin, sehingga tidak ada tampilan untuk output toolpath.
88
Dengan demikian, maka mesin akan memulai pengerjaan pengukiran. Tampilan Output
Toolpath dapat dilihat pada gambar 4.15.
4.4.1 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Saat perakitan komponen hasil akhir showcase, terjadinya kemiringan pada sekat
horizontal.
2. Hasil akhir perakitan terdapat dua komponen yaitu bagian depan pada pintu dan
bagian samping kanan dari bagian pintu memiliki ketinggian yang berbeda dan
tidak sesuai dengan desain pada showcase.
89
Gambar 4.17 Dua Komponen yang Memiliki Ketinggian Berbeda
Sumber: Dokumentasi pribadi
4.4.2 Penyebab
Penyebab permasalahan yang terjadi pada praktikum adalah sebagai berikut:
1. Penyebab terjadinya kemiringan pada sekat horizontal ialah pada saat penggabungan
dan pengeleman peletakan posisi sekat tidak tepat dengan posisi yang telah diukur.
2. Penyebab bagian depan pintu dan sisi kanan memiliki ketinggian yang berbeda dan
tidak sesuai dengan desain showcase ialah karena pada saat proses pemotongan
terjadi kemiringan pada benda kerja.
3. Penyebab ukuran sekat horizontal yang tidak sesuai dengan desain benda kerja
adalah terjadi kesalahan pada proses pengukuran dan pemasangan sehingga posisi
menjadi tidak sesuai dengan desain showcase.
90
4.4.3 Solusi
Solusi permasalahan yang terjadi pada praktikum adalah sebagai berikut:
1. Solusi terjadinya kemiringan pada sekat horizontal ialah pada saat assembly
sebaiknya lebih memperhatikan lagi peletakan posisi komponen yang akan dipasang.
2. Solusi dari terjadinya ketinggian yang berbeda dan tidak sesuai dengan desain
showcase adalah saat proses pemotongan dengan menggunakan scrollsaw lebih
konstan dan stabil.
3. Solusi dari ukuran sekat horizontal yang tidak sesuai dengan desain showcase adalah
pada saat pemakanan sekat horizontal mengukur posisi ukuran sekat pada saat proses
assembly dan menandai posisi pada sekat.
91
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
92
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan serta saran dalam praktikum
proses manufaktur modul III CAD/CAM.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum CAD/CAM ini adalah:
1. Computer aided design (CAD) adalah sebuah sistem desain menggunakan perangkat
komputer dan software desain tertentu, yang memungkinkan para engineer
merencanakan, memodelkan, dan mengevaluasi suatu model produk atau barang
dengan akurat sebelum diproduksi (manufakturing). Computer aided manufacturing
(CAM) adalah sebuah sistem yang secara otomatis mampu menghasilkan produk atau
benda kerja (finish product) melalui penggunaan perangkat permesinan yang
dikendalikan oleh komputer.
Salah satu yang merupakan aplikasi CAD/CAM dalam dunia industri ialah
pembuatan komponen ukiran pada mesin Engraver Rollland EGX-350 dengan
menggunakan software Rolland Engraver Studio. Pertama yang dilakukan ialah
membuka software rolland engrave studio dan Create a New File pada Rolland
Engrave Studio. Kemudian masukkan data material (ukuran bidang yang akan
diukir). Langkah berikutnya tentukan Z Zero (pilih yang atas karena yang diukir
adalah permukaan dari material akrilik) dan tentukan XY Origin Position (Pilih sesuai
keinginan untuk titik awal pengukiran). Selanjutnya mengimport gambar desain dari
format .jpg dengan cara klik ikon Import Bitmap For Tracing. Klik gambar desain
yang sudah terbuka pada bidang kerja. Agar bisa dibaca oleh mesin pada saat
pengukiran, desain yang awalnya berbentuk .jpg harus dirubah ke dalam vektor
dengan cara klik desain lalu tekan ikon trace bitmap. Selanjutnya menyesuaikan
posisi gambar desain dengan cara klik ikon rotate lalu masukkan sudut yang di
inginkan dan mengatur ukuran desain. Lakukan setting pada Window Toolpath untuk
disesuaikan dengan cutting tool yang akan digunakan.Kemudian klik ikon Quick
Engrave Toolpath. Kemudain tentukan pusat XY origin dan Z origin dengan
meggunakan handy panel sebagai acuan awal spindle bergerak. Proses akhir klik
output toolpath (s).
93
2. Bill Of Material Tree adalah daftar kebutuhan material secara lengkap yang
dibutuhkan beserta jumlah komponen peyusun, yang disajikan dalam bentuk skema
secara berurutan menurut level breakdown. Secara umum informasi-informasi yang
bisa didapatkan dari bill of material tree ini diantaranya mengetahui level per
breakdown dari tiap komponen produk, kemudian mengetahui jumlah atau
banyaknya komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan satu unit produk serta
dapat mengetahui kompnen komponen mana saja yang akan dilakukan assembly.
Pada BOM Tree praktikum modul III showcase terdiri dari 3 level, yaitu level 0, level
1, level 2. Pada level 0 merupakan produk akhir yaitu showcase. Pada level 1
terdapat body, sekat, dan pintu. Pada level 2 terdapat sisi kanan, sisi kiri, rel, sisi
belakang, sisi atas, sisi bawah, sekat sisi vertikal dan sekat sisi horizontal.
Bill Of Material Table adalah menyajikan daftar kebutuhan material tersebut
dalam bentuk tabel, dengan mengacu pada bill of material tree yang telah dibuat.
Secara umum bill of material table ini berisi mengenai keterangan dari tiap-tiap
komponen yang menyusun produk tersebut. BOM table terdapat informasi yang
dapat diketahui dalam pembuatan showcase yaitu nomor komponen, nama
komponen, jumlah unit, bahan yang digunakan, dimensi atau ukuran komponen dan
keterangan komponen tersebut apakah dibuat sendiri atau beli.
Operation Process Chart adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah
proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (raw material) hingga menjadi
komponen atau produk jadi. Di dalam OPC pembuatan showcase praktikum modul
III CAD/CAM terdapat jumlah operasi sebanyak 33 kali dalam waktu 2 jam 19 menit
53 detik, jumlah inspeksi sebanyak 7 kali dalam waktu 2 menit 36 detik, jumlah
inspeksi gabungan sebanyak satu kali dalam waktu 1 menit 56 detik, dan total waktu
keseluruhan 2 jam 24 menit 25 detik.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum CAD/CAM ini adalah:
1. Untuk kedepannya, bahan yang digunakan tidak hanya akrilik sehingga lebih ada
kreasi dari benda benda yang dihasilkan.
2. Untuk kedepannya, mesin yang digunakan bukan hanya rolland engraver EGX-350
tetapi juga ada mesin lainnya yang berhubungan dengan CAD/CAM, sehingga para
praktikan dapat mengetahui fungsi dari mesin
94