SISTEM MANUFAKTUR
Secara umum pemilihan proyek lean six sigma harus memenuhi beberapa
katergori yang, meliputi memberikan hasil, manfaat bisnis, kelayakan dan dampak
positif terhadap organisasi lean six sigma yang sedang dibangun.
6.1.2 Champions
Senior Champions perlu memilih individu yang berperan sebagai Champions
untuk program lean six sigma dalam bisnis spesifik dari organisasi. Ada dua jenis
Champions, antara lain.
1. Deployment Champions
Pada umunya dipilih dari orang – oang yang berada pada posisi pemimpin
unit bisnis Strategis (SBU’s leader). Ada beberapa tanggung jawab
Deployment Champions, antara lain.
a. Mengembangkan, mengeksekusi rencana implementasi dan
penyebarluasan lean six sigma pada unit –unit bisnis strategi.
b. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi dari sistem pendukung lean
six sigma.
2. Project Champions
Berfungsi mengawasi Black Belt dan memfokuskan lean six sigma pada
proyek. Selain itu project champions juga mampu mengatasi hambatan
kultural dari organisasi, menciptakan sistem pendukung, menjamin sumber
daya finansial tersedia dan mengidentifikasi proyek lean six sigma. Ada
beberapa hal yang harus dilakukan oleh project champions, antara lain.
a. Penilaian terhadap kapabilitas organisasi.
b. Benchmarking terhadap manajemen dan produk dari organisasi.
c. Analisis kesenjangan secara terperinci.
d. Pengembangan proyek lean six sigma.
e. Kepemimpinan manajerial dan teknis pada Master Black Belt dan
Black Belt.
Secara umum ada beberapa tanggung jawab Champions, antara lain.
1. Mendefenisikan jalur implementasi program lean six sigma ke semua
organisasi.
2. Menetapkan sasaran yang luas untuk proyek lean six sigma.
3. Membuat perubahan dalam arah / ruang lingkup dari proyek leam six
sigma.
4. Melakukan pengembangan rencana pelatihan yang komperenshif untuk
implementasi lean six sigma.
5. Melakukan negosiasi dan menentukan sumber daya untuk proyek lean six
sigma.
6. Memberikan balas jasa dan penghargaan.
7. Mewakili tim untuk bertemu dengan dewan kepemimpinan kualitas dan
bertindak sebagai penasehat dari tim itu.
8. Mengatasi isu dan tumpah tindihyang meningkat diantara tim.
9. Bekerja sama dengan pemilik proses supaya dapat menjamin konsistensi
perhatian kepada proyek lean six sigma.
10. Mengimplementasikan pengetahuan untuk peningkatan proses untuk tugas
manajemen.
1. Lean Six Sigma Enterprise System harus berupa hasil pelajaran nyata yang
dikumpulkan dari dalam organisasi.
2. Memberikan contoh yang relevan dan berkaitan dengan dunia nyata.
3. Materi perlatihan harus mampu membangun pengetahuan tentang Lean
Six Sigma Enterprise System.
4. Menggunakan beberapa gaya dan teknik dalam pelatihan kombinasi.
5. Membuat pelatihan menjadi sesuatu yang lebih dari pada sekedar
pengetahuan umu.
6. Membuat pelatihan Lean Six Sigma Enterprise System ialah usaha yang
berlangsung secara terus – menerus.
BAB 7
STRATEGI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA
1. Jasa Hospitality
2. Komunikasi
3. Jasa Kesehatan
4. Pemeliharaan
5. Utilitas
6. Perdagangan
7. Keuangan
8. Profesional
9. Administrasi
10. Teknis
11. Pembelian
12. Keilmuan
Ada beberapa langkah yang bisa diikuti jika ingin menerapkan Lean Six Sigma
dalam industri jasa, antara lain.
1. Spesifikasi nilai dari jasa yang diharapkan pelangan.nilai inti dari
pelayaanadalah terletak pada proses jasa itu sendiri yang terdiri atas
serangkai metode untuk melakukan sesuai aktivitas.
2. Peningkatan kualitas jasa
a. Definisikan siklus jasa
b. Indefikasi negative moments
c. Indefikasi akar akar penyebab bukan hanya sejalan
d. Kembangkan solusi
e. Pengujian
f. Implementasi solusi
g. Monitor dampak solusi terhadap siklus jasa
3. Menghilangkan pemborosan yang tidak memiliki nilai tambah dari semua
aktivitas sepanjang service value stream dalam rantai proses jasa itu. Ada
beberapa penerapan dalam proses jasa, antara lain. Kesalahan dalam
dokumen dan transportasi dalam dokumen.
4. Mengorganisasian material, informasi dan aktivitas supaya aktivitas dapat
berjalan secara lancar, efektif serta efesien. Ada beberapa komponen yang
harus diperhatikan, antara lain. Fasilitas fisik, prosedur dan langkah proses
jasa, dan lain sebagainya.
5. Mencari teknik dan alat secara terus – menerus supaya dapat mencapai
keunggulan dan peningkatan secara terus – menerus menuju proses jasa
yang bebas dari kesalahan.
Ada 12 faktor kunci untuk mendukung faktor keberhasilan implementasi Lean Six
Sigma dalam organisasi, antara lain.
Ada beberapa faktor kegagalan yang ditemukan dalam organisasi, antara lain.
Menurut Swayne pada tahun 2003, ada beberapa kegagalan dalam implementasi
proyek Lean Six Sigma dalam setiap tahap DMAIC, antara lain.
1. Define
a. Defenisi ruang lingkup dan kebutuhan proyek tidak tepat dan tidak
terintegrasi dengan kebutuhan nyata.
b. Salah dalam mengidentifikasi proyek yang tepat.
2. Measure
a. Tidak mempunyai indikator kinerja kunci yang tepat.
b. Alat pengukuran yang dimiliki jelek.
3. Analyze
a. Salah dalam mengembangkan hipotesis kausal.
b. Gagal dalam mengidentifikasi pengedali kunci.
4. Improve
a. Tidak adanya dukungan manajemen terhadap sistem.
b. Gagal dalam mengembangkan ide untuk menghilangkan masalah.
5. Control
a. Gagal dalam melakukan tindak lanjut oleh manejer dan pemilik
perusahaan .
b. Tidak mekanisnya umpan balik penerima suara pelanggan secara terus
- menerus.