Anda di halaman 1dari 27

APLIKASI MESIN PENGISIAN DAN

PENUTUP BOTOL OTOMATIS


BESERTA PENGEMASANNYA
MENGGUNAKAN DUA KONVEYOR
BERBASIS PLC

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER


INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA D3
Kelompok : 3

Anggota :

1. Nico Arif P. (40040517060044)


2.Yafi Rahman S. (40040517060053)
3. Rizky Pratama P. (40040517060061)
4. Riska Gusti D.P. (40040517060066)
5. Fahmi Hanan (40040517060071)
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang pesat sangat
mempengaruhi kemajuan bidang industri. Saat ini, apabila
industri belum menggunakan sistem otomatis maka akan
mengalami banyak kendala seperti hasil yang kurang
maksimal sebab jika masih mengandalkan tenaga manusia
terkadang kurang steril dan manusia ada lelahnya untuk
bekerja. Oleh karena itu harus ada inovasi-inovasi baru
dengan tujuan untuk mempermudah manusia dalam
menjalankan suatu pekerjaan. Pada saat ini PLC membuat
beralihnya alat – alat konvensinal menjadi suatu sistem
dengan yang dapat berjalan secara otomastis. PLC
merupakan suatu alat yang penggunaannya sangat praktis
dan juga dapat menjalankan suatu sistem dengan taraf
besar seperti di industri atau yang lainnya.
Oleh karena itu, proses pengisian dan penutupan
botol membutuhkan mesin otomatis agar terhindar dari
kesalahan yang sering terjadi. Adapun peminimalisasiannya
yaitu menjaga kontak langsung dengan manusia agar barang
terjaga kebersihannya atau steril. Selain itu, karena rentannya
terjadi human error juga menjadi alasan proses ini perlu
dilakukan oleh suatu mesin produksi otomatis. Jadi,
pembuatan alat otomatis pengisi dan pengepakan botol
berbasis PLC dilakukan agar industri rumah tangga menjadi
efisien, mencapai keefektifan waktu serta tenaga, dan produk
yang dihasilkanpun dapat meningkat. Hal ini agar
meningkatkan efisiensi serta efektifitas waktu dan tenaga.
DASAR TEORI
PLC ( Programmable Logic Controller )
PLC terdiri atas CPU ( Central Processing Unit ), memori, modul
interface input dan output, program kendali disimpan dalam memori
program. Program mengendalikan PLC sehingga saat sinyal input dari
peralatan input aktif, timbul respon yang sesuai.Respon ini umumnya
mengaktifkan sinyal output pada peralatan output. CPU adalah
mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC yang berfungsi
untuk mengeksekusi program, memproses sinyal input / output, dan
mengkomunikasikan dengan peralatan luar. Memori adalah daerah yang
menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya
software sistem yang mengkoordinasikan PLC. Program kendali disimpan
dalam memori pemakai. Ada dua jenis memori yaitu ROM ( Read Only
Memory ) dan RAM ( Random Access Memory ). ROM adalah memori yang
hanya dapat diprogram sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat
permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis
ROM, yaitu EPROM ( Erasable Programmable Read Only Memory ) yang
isinya dapat dihapus dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet
dan kemudian diisi program ulang menggunakan PROM Writer. Interfis
adalah modul rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada
peralatan luar. Interfis input sinyal dari PLC dengan sinyal untuk
mengendalikan peralatan output ( Jakaria, 2014).
LED ( Light Emitting Diode )

Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat


mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik.
4 5 Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang
terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi,
dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak
untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Proximity hanya mendeteksi
"keberadaan" dan tidak memberi "kuantitas" dari obyek. Maksudnya, jika
mendeteksi logam maka keluaran dari detektor hanya "ada" atau "tidak
ada" logam. Proximity tidak memberikan informasi tentang kuantitas
logam seperti jenis logam, ketebalan, jarak, suhu dan lain - lain. Jadi
hanya "ada atau tidak ada" logam. Juga sama untuk non logam. Proximity
untuk logam biasanya dengan "inductive proximity" sedang untuk non
logam dengan "capacitive proximity" Didepan disebutkan "perangkat"
karena sensor proximity sudah merupakan sirkuit yang terdiri dari
beberapa komponen untuk dirangkai menjadi sebuah sistem yang bekerja
sebagai proximity sensor (Priyo Jatmiko, 2015).
Gambar Sensor Proximity
DESAIN DAN IMPLEMENTASI

Blok Diagram Sisteem

Gambar Blok diagram PLC


PLC yaitu kendali logika terprogram merupakan
suatu piranti elektronik yang dirancang untuk dapat
beroperasi secara digital dengan menggunakan memori
sebagai media penyimpanan instruksi – instruksi internal
untuk menjalankan fungsi – fungsi logika, seperti fungsi
pencacah, fungsi urutan proses, fungsi pewaktu, fungsi
aritmatika, dan fungsi yang lain dengan cara
memprogramnya. Di dalam PLC berisi rangkaian
elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay
(baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali-
kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi output.
Gambar Sistem

Keterangan:
1. Botol yang sudah
diberi lebel
2. Proses pengisian
botol
3. Proses penutupan
botol
4.Valve
Gambar Desain layout sistem 5. Sensor
6. Koveyor
7. Penghitung
8. Kardus
Gambar Diagram Blok Rangkaian Input/Output PLC
PB START : Sebagai tombol utama untuk menghidupkan
sistem.
Saklar OFF : Menghentikan sistem dan menyelesaikan
proses secara bertahap jika mesin ingin dihentikan.
Sensor Proximity Isi : mendeteksi keberadaan botol
pada konveyor sebagai pemicu untuk
menghentikankconveyor dan melakukan proses pengisian.
Sensor Proximty Tutup : mendeteksi keberadaan botol
pada konveyor sebagai pemicu untuk menghentikan
konveyor dan melakukan proses penutup botol
Sensor hitung : Menghitung jumlah maksimal botol sesuai
dengan yang disetting dan menggerakkan konveyor 2.
Deskripsi Sistem
Flowchart
PENGUJIAN SISTEM

Diagram Ladder
Simulasi Pengujian Alat melalui CX – Designer

KONDISI AWAL
KONDISI TOMBOL START ON, KONVEYOR 1 JALAN
BOTOL MELEWATI PROXIMITY 1, LALU AKTIF MAKA
PENGISIAN BERJALAN
BOTOL LALU BERJALAN MELEWATI PROXIMITY 2,
MAKA TUTUP BOTOL DIPASANG
SETELAH BOTOL MELEWATI SENSOR 3 SEBANYAK 4
KALI, MAKA KONVEYOR 2 AKTIF UNTUK
PENGEMASAN
4 BOTOL PROSES PENGEMASAN

LALU TEKAN TOMBOL RESET , MAKA AKAN KEMBALI


SEPERTI SEMULA.
Pembahasan
Sebelum membuat program, maka terlebih dahulu
menentukan sistem yang akan dikontrol. Sistem ini
menggunakan 2 konveyor, 2 sensor proximity, alat
pengisian air, alat penutup botol. Proses dan cara kerja
sistem diatas, yaitu Tombol start ditekan akan mengaktifkan
sistem. Konveyor 1 berjalan, kemudian botol masuk. Saat
sensor 1 mendeteksi ada botol maka konveyor 1 akan
berhenti dan motor flow rate isi botol akan mengisi sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 5 detik. Lima
detik pada pengisi selesai maka konveyor 1 akan ON dan
botol berjalan terdeteksi oleh sensor 2 sehingga konveyor
1 kembali berhenti selama 2 detik dan valve untuk
menutup botol ON. Setelah 2 detik konveyor 1 akan ON
kembali pencacah tergantung pada nilai yang dimasukkan
dalam fungsi tersebut dan botol yang selesai ditutup akan
dihitung oleh sensor penghitung.
Konveyor 2 bergerak ketika sensor penghitung sudah
mencapai angka 4. Untuk mereset agar penghitung dapat
melaksanakan fungsi hitungnya kembali menggunakan
tombol hitung di alatnya. Jadi, setelah botol yang jatuh pada
kardus box konveyor 2 berjumlah 4, konveyor 2 On selama
6 detik dan kemudian mati kembali untuk menunggu kardus
box selanjutnya berisi 4. Sedangkan untuk Konveyor 1 tetap
terus berjalan, terkecuali mematikannya dengan tombol
STOP.
Cara kerja alat tersebut adalah, untuk mengaktifkan sistem
dengan menekan tombol RESET 0.00 sehingga ladder Rung
1 akan terhubung. Konveyor berjalan membawa botol. Bila
ada barang yang melewati sesnsor pendeteksi 1 (0.01) maka
akan mengakibatkan Valve pengisi air hidup. Hidupnya
Valve ini diatur oleh Timer (TIM0000). Hal ini karena pada
rung, 3 TIM menjadi inputan suatu indikator (100.02)
dimana indikator ini menjadi inputan rung 1 agar valve
hanya aktif pada waktu tertentu.
Setelah timer memenuhi tugasnya sesuai dengan
waktu yang ditentukan, maka pengisi akan OFF dan konveyor
1 mulai berjalan kembali. Hal ini dikarenakan indikator 100.02
dijadikan masukan secara parlel pada rung 1 dan
menyebabkan konveyor terenergis. Konveyor 1 berjalan
kembali, bila melewati sensor pendeteksi 2 (0.02) maka akan
mengakibatkan konveyor berhenti dan menutup tutup botol.
Prinsip kerja pada ladder ini sama dengan pendeteksi 1, yaitu
menggunakan Timer dan timer di jadikan inputan untuk rung
6. Setelah itu output rung 6 (10.04) dijadikan input rung 4
agar penutup botol aktif sesuai dengan timer yang diset.
Sensor 1 dan sensor 2 terlewati, maka akan melewati
sensor 3. Konveyor 1 akan tetap berjalan sebagaimana
fungsinya. Bila ada botol yang melewati sensor (0.03) maka
akan mengakibatkan rung 8 terhubung dan pencacah akan
menghitung data preset dikurangi 1. Begitu seterusnya
hingga tercapai nilai preset 0. Maka keluarana pencacah akan
tinggi dan mengakibatkan konveyor 2 menyala (10.05).
Konveyor 2 akan bergerak selama 6 detik karena terdapat
timer (0003) sebagai pengatur geraknya kemudian akan
berhenti menunggu box terisi sampai 4 botol kembali. Untuk
memberhentikan sistem dengan menggunakan tombol OFF
(0.04).
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan,


yaitu :
1. Penggunaan dalam rangkaian mesin-mesin industri
berfungsi sebagai kontrol sehingga mempermudah
pengoperasian mesin-mesin industri.
2. Pada Pengemasan Botol penggunaan PLC pada alat
pengontrolan lebih tahan terhadap lingkungan dan mudah
dirubah sesuai dengan kebutuhan.
3. Penggunaan Aplikasi PLC sangat mempermudah
pekerjaan pengisian dan penutupan botol karena menjadi
efisien dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai