Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN JASA

1.1 Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang aktivitasnya mengelola

bahan mentah atau bahan baku sehingga menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada

konsumen. Umumnya kegiatan seperti ini sering disebut dengan proses produksi.

Perusahaan manufaktur dalam setiap pekerjaan atau kegiatan operasional

yang dilakukannya tentu memiliki acuan dan standar dasar yang digunakan oleh

para karyawan yang bekerja, biasanya acuan standar tersebut disebut dengan SOP

(Standar Operasional Prosedur). Perusahaan manufaktur berdasarkan sistem

produksi menurut Woodward digambarkan seperti di bawah ini

1
Kompleksitas teknis adalah tingkat mekanisasi proses manufaktur yang terdiri dari :

Kompleksitas teknologi tinggi = sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan

mesin

Kompleksitas teknologi rendah= pekerja memainkan peran yang lebih besar

dalam produksi

Tiga kelompok teknologi dasar yang didefinisikan oleh Woodward yakni :

1. Produksi batch dan unit kecil

Produsi batch dan unit kecil yakni :

Pembuatan pesanan kecil untuk memenuhi kebutuhan spesifik

Kustom bekerja adalah norma

Bergantung sangat pada operator manusia

Tidak terlalu mekanis

Operator manusia yang sangat terampil

Mesin komputerisasi canggih digunakan untuk proses produksi.

2. Produksi batch dan massal

Produksi batch dan massal yakni :

Jangkauan produksi yang panjang

Bagian standar

Output masuk ke persediaan

Pelanggan tidak memiliki kebutuhan khusus

3. Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus menerus yakni :

Seluruh proses dimekanisasi

Tidak ada titik awal atau berhenti

Mekanisasi & standarisasi

2
Proses kontrol mesin

Hasil yang sangat dapat diprediksi

1.2 Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi

produk yang tidak berwujud (jasa), dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau

keuntungan. Atau perusahaan jasa dapat diartikan juga sebagai suatu perusahaan

yang menjual jasa yang diproduksinya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para

konsumen dan mendapatkan keuntungan.

Tapi perusahaan jasapun memerlukan produk fisik atau yang berwujud untuk

melakukan kegiatan usahanya. Misalnya seperti perusahaan transportasi umum yang

menawarkan jasa transportasi kepada konsumen, maka untuk dapat melakukan

kegiatan usahanya perusahaan tersebut memerlukan alat transportasi seperti bus,

pesawat atau kapal laut dan alat transportasi tersebut merupakan produk yang

berwujud.

Ciri-ciri Perusahaan Jasa:

Produksi dan penyediaan layanan

Keluaran tidak berwujud

Tenaga kerja dan berpengetahuan luas

Interaksi langsung antara pelanggan dan karyawan

Kualitas dirasakan

Pemilihan lokasi sangat penting

3
1.3 Karakteristik Struktur Perusahaan Jasa dan Manufaktur

Karakteristik Struktur Jasa Manufaktur

1. Garis batas tugas Beberapa Banyak

2. Penyebaran geografi Banyak Sedikit

3. Pengambilan keputusan Desentalisasi Sentralisasi

4. Formalisasi (Prosedur) Rendah Tinggi

Sumber Daya Manusia

1. Tingkat keterampilan karyawan Tinggi Rendah

2. Penekanan keterampilan Interpersonal Teknikal

Dari tabel diatas garis batas tugas dalam perusahaan jasa lebih sedikit

dibandingkan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki

banyak tugas dan rangkaian proses produksi. Dalam penyebaran geografi,

perusahaan jasa akan lebih banyak karena ia harus memberi pelayanan yang

maksimal di setiap daerah sedangkan perusahaan manufaktur akan lebih sedikit

karena hanya memproduksi di satu wilayah. Pengambilan keputusan perusahaan jasa

lebih menyebar dan tidak secara satu arah, sedangkan perusahaan manufaktur

sebaliknya. Prosedur dalam perusahaan manufaktur lebih tinggi karena untuk

menjaga kualitas dari produk tersebut.

4
Sumber daya manusia dalam perusahaan jasa memiliki tingkat yang tinggi

bagi keterampilan karyawan karena karyawan harus memiliki wawasan yang luas.

Penekanan keterampilan pada perusahaan jasa berlangsung secara interpersonal dan

dapat dikatakan bahwa membangun relasi yang baik dengan pelanggan adalah hal

terpenting dalam perusahaan jasa, sedangkan perusahaan manufaktur menekankan

pada kemampuan teknik.

1.4 Strategi, Teknologi, dan Kinerja

Strategi, struktur, dan teknologi perlu diselaraskan

Perusahaan yang sukses memiliki struktur dan teknologi yang saling

melengkapi

Gagal mengadopsi teknologi baru atau gagal menyesuaikan strategi dapat

menyebabkan kinerja buruk

Manajer harus selalu mengingat teknologi tersebut. dan SDM organisasi saling

terkait

5
BAB 2

JENIS TEKNOLOGI, PENGARUH TEKNOLOGI, DAN

SISTEM SOSIOTEKNIK

2. 1 Jenis Teknologi dalam Perusahaan

2.1.1 Teknologi inti

Teknologi inti adalah proses kerja yang berhubungan langsung dengan misi

organisasi. Teknologi inti dibagi menjadi :

Teknologi manufaktur

Core Organization Manufacturing Technology

Teknologi inti (Core technology) manufaktur meliputi:

Proses manufaktur

6
Aplikasi kontemporer

Fleksibel

Aplikasi Kontemporer (Contemporary Applications) meliputi :

1. Trends

Pabrik tidak lagi mengunakan banyak pekerja/karyawan sehingga lebih efisien

Tidak hanya merubah perusahaan manufaktur, teknologi juga merubah

perusahaan jasa

Terdapat aspek baik dan buruk dari meningkatnya kompleksitas teknologi

Kompleksitas teknologi yang terlalu ekstrem biasanya akan mengalami

kegagalan

Contoh: perusahaan boeing memproduksi seri pesawat 787 dimana mengusung tema

reinvention of manufacturing yaitu teknologi baru yang digunakan pesawat,

dimana bahan bakarnya lebih efisien 20% dan tingkat emisi yang lebih rendah 20%,

namun peluncuranya tertunda satu tahun. Pada saat peluncuran terdapat banyak

masalah dalam kualitas pesawat. Salah satu masalahnya adalah tangki bahan bakar

bocor,jendela cockpit retak, sinyal yang buruk, baterai yang panas

2. The smart factory

Smart factory adalah gambaran dari solusi otomasi pabrikan yang terintegrasi

dan dapat diterapkan untuk mengatur kinerja pada fasilitas manufaktur. Para ahli di

bidang industri percaya bahwa "smart factory" akan menjadi terobosan terbaru pada

revolusi industri. Dengan "smart factory" produktivitas akan sangat berkembang

selain itu, pemecahan masalah akan berdasarkan informasi yang akurat dan akan

menghasilkan metode serta teknik yang lebih baik. Modul Advantech Ethernet

Remote I/O sangat mendukung dalam penerapan smart factory karena dapat

meningkatkan efisiensi manajemen dengan performa handal dan instalasi yang

7
sangat mudah. Smart factory merupakan suatu usaha yang cerdas, professional, dan

berkualitas.

Profesional berarti ahli dan berkemampuan tinggi di bidang perusahaan

Berkualitas berarti :

1. Beriman, berilmu, beramal

2. Kreatif, inovatif, produktif

3. Reformatif, efektif, efisien

Cerdas (Smart)

1. S (Solvable) = kemmapuan memenuhi kewajiban financial, kekayaan

besar, dan stuktur modalnya kuat

2. M (Marketable ) = kemampuan menguasai pasar, pangsa pasar tinggi,

dan daya saing kuat

3. A (Achievable) = kemampuan mencapai tujuan operasional, strategic,

serta sukses di berbagai sector

4. R (Rendable) = kemampuan mencapai produktivitas dan profitabilitas

5. T (Totalible) = kemampuan total pengelolaan dan pemanfaatan seluruh

sumber daya organisasi total aktivitas dan total segalanya

Hampir semua pabrik menggunakan berbagai teknologi manufaktur terbaru

diantaranya dengan menggunakan robot, mengatur mesin-mesin menggunakan

computer, teknologi wireless, dan software computer untuk mendisign dan

menganalisa. Faktor yang mendukung smart factory yakni :

Computer-aided design (CAD)

Komputer digunakan untuk membantu dalam proses, penyusunan,

mendisign, dan merakit barang baru

Computer-aided manufacturing

8
Mesin yang dikendalikan oleh computer untuk mengolah bahan baku,

pembuatan, dan memproduksi suatu produk

Robots

Menginstal robot ke dalam pabrik untuk membantu bagian-bagian yang

otomatis dalam lini produksi. Pekerjaan-pekerjaan yang otomatis diselesaikan

dalam waktu yang lebih singkat.

3-D printing

Penggunaan teknologi 3-D printing dapat membuat hasil gambar dan benda

menjadi lebih nyata dalam smart factory, produk baru dapat didesign dengan

computer, dan protipe dapat diproduksi tanpa sentuhan tangan manusia.

Pabrik yang ideal dapat berpindah dari satu produk ke produk lain dengan

cepat, bekerja dengan cepat dan teliti, bekerja tanpa kertas. Sebagai tambahan,

software baru dapat mengkoordinasikan infornasi dari berbagai departemen

dan organisasi

Smart Manufacturing Technology vs. Traditional Technologies

Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin cerdas atau fleksibel suatu

perusahaan maka barang ataupun produk yang dihasilkan akan lebih banyak dan

9
bervariasi. Contohnya sebuah pabrik roti, awalnya ia hanya membuat donut namun

karena pabrik tersebut menggunakan teknologi yang fleksibel ia dapat membuat

pukis. Selanjutnya pabrik tersebut membuat varian rada dari pukis dan donut

tersebut.

3. Lean Manufacturing

Lean manufacturing merupakan kondisi dimana pabrik mencapai level tertinggi

untuk meningkatkan kualitas, pelayanan pelanggan, dan penghematan ketika semua

bagian dari produk saling digunakan secara bergantungan satu sama lain dan

dikombinasikan dengan proses manajemen yang fleksibel dalam suatu sistem. Lean

Manufaktur memiliki kriteria sebagai berikut:

Karyawan terlatih di setiap tahap produksi

Potong limbah dan tingkatkan kualitasnya

Menggabungkan elemen teknologi

Mengikuti jalan untuk kustomisasi massal : Menggunakan teknologi produksi

massal untuk secara cepat dan efektif biaya merakit barang individu untuk

pelanggan

Lean manufacturing menggunakan karyawan yang sangat terlatih pada setiap

proses produksi. Fokus utama dari Lean adalah menghilangkan waste(pemborosan)

dalam proses, maka dalam konsepnya terdapat 8 macam waste (aktivitas tanpa nilai

tambah dari kacamata pelanggan) yang umumnya terjadi dan harus dihilangkan. 8

waste (pemborosan) tersebut diantaranya:

1. Waste Transportasi = waste ini terdiri dari pemindahan atau pengangkutan

yang tidak diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan kembali,

perpindahan barang

2. Waste Kelebihan Persediaan = inventori, stok atau persediaan yang berlebihan

10
3. Waste Gerakan = waste ini berupa waktu yang digunakan untuk mencari,

kemudian gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis

4. Waste Menunggu = waste ini termasuk antara lain aktivitas menunggui mesin

otomatis, menunggu barang datang dsb

5. Waste Kelebihan Produksi = menghasilkan produk melebihi permintaan,

ataupun lebih awal dari jadwal

6. Waste Proses Berlebih = penambahan proses yang tidak diperlukan bagi

barang produk hanya akan menambah biaya produksi

7. Waste Defect = kerja ulang tidak ada nilai tambahnya (pelanggan tidak

membayar)

8. Waste Keterampilan = manajemen tidak memanfaatkan kemampuan dan

keterampilan staf dengan benar bahkan tidak melibatkan mereka dalam

proyek improvement di organisasi

Lean Six Sigma adalah konsep manajemen operasional yang merupakan sinergi

dari Lean dan Six Sigma. Dengan Lean Six Sigma, perusahaan dapat memperoleh

kecepatan yang dimiliki Lean dan kualitas yang dimiliki Six Sigma. Metodologi

ini mengarahkan perusahaan kepada eliminasi dari delapan pemborosan (eight

wastes) yang terjadi pada proses manufaktur ataupun jasa, dan perolehan kualitas

pada output yang meminimalisir terciptanya produk yang cacat (rata-rata 3.4 cacat

per satu juta kesempatan / defects per million opportunities (DPMO)). Tujuannya

adalah meningkatkan profit perusahaan, memberikan kemampuan bertahan

(sustainability), dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

Teknologi jasa
o Teknologi layanan berbeda dari teknologi manufaktur dan memerlukan

desain organisasi yang berbeda

11
o Pendidikan, perawatan kesehatan, transportasi, dan perbankan

semuanya memiliki dimensi yang unik

o Pelayanan memiliki keluaran tidak berwujud

o Pelayanan adalah pengetahuan, gagasan, bukan produk fisik

o Layanan tidak ada sampai diminta oleh pelanggan

o Jika tidak segera dikonsumsi saat produksi maka akan hilangSektor jasa

berkembang

Core Organization Service Technology

12
Perbedaan Teknologi Inti Jasa dan Manufaktur

2.1.2 Teknologi Non-Inti Departemental (Non-core Departemental

Technology)

Teknologi non-inti departemental adalah proses kerja departemen yang

penting bagi organisasi namun tidak terkait langsung dengan misi utamanya.

Teknologi non-inti departemen (Non-Core Departmental Technology) terdiri dari :

1. Ragam = frekuensi kejadian tak terduga dan baru

2. Analisis = kemampuan menerapkan prosedur standar

3. Kerangka Kerja

Kategori departemen teknologi dalam kerangka kerja terdiri dari :

o Teknologi Kerajinan

o Teknologi Mesin

13
o Dimensi Rutin vs Nonrutine

4. Desain Departemen (Departement Design)

Desain departemen keseluruhan bersifat organik atau mekanistik. Organik

maksudnya adalah desain departemen yang fleksibel sedangkan mekanistik adalah

desain yang telah ditentukan atau deitetapkan. Karakteristik desain bervariasi

tergantung pada unit kerja.

14
Hubungan Teknologi Departemen dengan Karakteristik Struktural dan

Manajemen

Beberapa hal yang penting digunakan dalam desain departemen antara lain :

1. Formalisasi : teknologi rutin dikarakteristikkan dengan standarisasi dan

divisi pekerja ke tugas yang lebih spesifik yang diatur oleh perarturan formal

dan prosedur. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi

dibakukan/diformalkan.

2. Desentralisasi dan Sentralisasi : pada teknologi rutin, hampir seluruh

pengambilan keputusan mengenai tugas sehari-hari terfokus pada manajemen.

Dalam teknologi teknik, karyawan dengan teknis cenderung memperoleh

otoritas keputusan moderat karena pengetahuan teknis penting untuk

pencapaian tugas. Desentralisasi adalah kekuasaan tersebar pada beberapa

titik dalam perusahaan. Sentralisasi adalah kekuasaan terkonsentrasi pada satu

titik dalam perusahaan.

3. Tingkat keterampilan karyawan : Staf kerja dalam teknologi rutin biasanya

memerlukan sedikit pendidikan atau pengalaman, yang sesuai dengan

aktivitas kerja repititatif

15
4. Rentang kendali : jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang

manajer secara efektif dan efisien.

5. Komunikasi dan koordinasi : aktivitas komunikasi dan frekuensi

meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan. Selain itu juga memberi

informasi dengan mudah dan menyelesaikan masalah yang ada di dalam

perusahaan.

2.2 Pengaruh Teknologi pada Desain Kerja (Impact of

Technology on Job Design)

Desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau

kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu

dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.

menambahkan desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau

sekelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya untuk mengatur penugasan

kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Definisi

diatas menjelaskan bahwa desain pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk

mengatur tugas- tugas yang tepat sasaran , memberikan tugas kepada orang dengan

kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk mengerjakan tugas

tersebut demi mencapai sasaran dari perusahaan. Desain pekerjaan dibagi menjadi :

1. Penyederhanaan Kerja (Job Simplification)

Penyederhanaan Pekerjaan berarti variasi dan kesulitan tugas yang dilakukan oleh

satu orang berkurang.

2. Pertukaran Kerja (Job Rotation)

16
Job Rotation berarti memindahkan karyawan dari pekerjaan ke pekerjaan untuk

memberi mereka variasi tugas yang lebih besar sehingga bisa membantu mencegah

kebosanan.

3. Pembesaran Kerja (Job Enlargement)

Pembesaran pekerjaan adalah perluasan dari jumlah tugas yang berbeda yang

dilakukan oleh seorang karyawan. Lebih sedikit pekerja dibutuhkan dengan

teknologi baru, dan setiap karyawan harus mampu melakukan jumlah dan variasi

tugas yang lebih besar.

4. Pengayaan Kerja (Job Enrichment)

Teknologi yang lebih maju cenderung menyebabkan pengayaan pekerjaan artinya

pekerjaan memberi tanggung jawab, pengakuan dan peluang yang lebih besar untuk

pertumbuhan dan perkembangan.

Teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar pada desain pekerjaan dalam

sebuah organisasi. Dengan para pekerja teknologi maju harus terus belajar

keterampilan baru karena teknologi berubah begitu pesat. Pekerja menemukan

pekerjaan mereka berubah hampir setiap hari karena program perangkat lunak baru,

perubahan penggunaan internet & perubahan teknologi informasi lainnya.

Contoh pengaruh teknologi terhadap desain pekerjaan

Bank teller ATM

17
Kasir Tol E-Toll

2.3 Interdependensi Kerja antar Departemen (Workflow

Interdependence Among Departments)

Interdependensi Kerja antar Departemen memiliki beberapa tipe yakni:

18
Pooled

Kesaling tergantungan gabungan mungkin merupakan bentuk paling kecil dari

ketiganya. Dalam jenis saling ketergantungan ini, setiap departemen organisasi atau

unit bisnis melakukan fungsi yang benar-benar terpisah. Sementara departemen

mungkin tidak secara langsung berinteraksi dan tidak secara langsung bergantung

satu sama lain dalam model saling ketergantungan gabungan, masing-masing

memberikan kontribusi potongan individual pada keseluruhan teka-teki yang sama.

Hal ini menciptakan ketergantungan yang hampir buta dan tidak langsung terhadap

kinerja orang lain dimana kegagalan satu departemen dapat menyebabkan kegagalan

keseluruhan proses.

Sequential Interdependence

Sequential interdependency terjadi ketika satu unit dalam keseluruhan proses

menghasilkan output yang diperlukan untuk kinerja oleh unit berikutnya. Mungkin

contoh paling jelas dari saling ketergantungan sekuensial adalah jalur perakitan.

Menurut situs Proven Model, "Permintaan koordinasi untuk mencegah perlambatan

lebih besar daripada untuk saling tergantung tugas." Penjadwalan dan perencanaan

sumber daya organisasi Anda dalam model interdependensi sekuensial sangat

penting untuk operasi yang efisien.

Interdependensi timbal balik (Reciprocal)

Ketergantungan saling timbal balik serupa dengan saling ketergantungan

sekuensial karena output dari satu departemen menjadi input yang lain, dengan

penambahan bersifat siklis. Dalam model ini, departemen organisasi berada pada

intensitas interaksi tertinggi mereka. Model timbal balik adalah yang paling kompleks

dan sulit dikelola - situs Intelijen Bisnis mencatat bahwa "satu unit dapat mengubah

peraturan dan mempengaruhi orang lain kapan saja.

2.4 Sosioteknikal Sistem (Sociotechnical Systems)

19
Pendekatan sosio-teknis mengakui interaksi kebutuhan teknis dan manusia dalam

desain kerja yang efektif, menggabungkan kebutuhan orang-orang dengan

kebutuhan akan efisiensi teknis organisasi. Tujuan pendekatan sistem sosio-teknis

adalah merancang organisasi untuk optimalisasi bersama, yang berarti bahwa sebuah

organisasi berfungsi paling baik bila sistem sosial dan teknis dirancang agar sesuai

dengan kebutuhan satu sama lain.

BAB 3

20
KESIMPULAN

Maka teknologi manufaktur dan jasa termasuk ke dalam teknologi inti dalam

suatu perusahaan karena memiliki peran penting yang langsung berpengaruh pada

tujuan utama sebuah perusahaan. Teknologi jasa dan manufaktur memiliki banyak

perbedaan seperti penyebaran geografi, pegambilan keputusan dan lain-lain.

Perusahaan jasa memiliki teknologi sendiri begitupun dengan perusahaan

manufaktur. Perusahaan jasa lebih kepada pendekatan dengan konsumen namun

tetap memerlukan adanya teknologi, sedangkan perusahaan manufaktur

menggunakan teknologi sebagai proses produksi dalam perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
21
Daft Richard L. (2010). Organization Theory and Design 10 South Western Collage

Publishing ISBN 9780324598896

Jones, Gareth (2010). Organizational Theory, Design and Change 06 Pearson

Education ISBN 978-0-13-815711-1

https://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur

http://www2.advantech.com/EDM/FC46F555-3483-481C-B932-

07FA03AD16D1/week1sep14/index.htm?utm_source=eCampaign&utm_medium=E_

mail&utm_campaign=2014Q3_AID_ADAMSeriesNewsletter_1-

0&CampId=ba4f2de6e7&UID=58L9X9WSfKxm

https://www.slideshare.net/shonki009/job-design-4667850

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28072/4/Chapter%20II.pdf

https://www.slideshare.net/samerdofash/manufacturing-and-service-technologies

22

Anda mungkin juga menyukai