Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS : PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN

“ PT. Semen Padang “


Kasus yang saya ambil adalah PT. Semen Padang di Kota Padang, Sumatera
Barat. Saat itu, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota dan Kabupaten Se-
Sumatera Barat sedang direvisi. Kota Padang berupaya perbaiki kondisi
wilayahnya dengan perencanaan tata ruang yang baru. Saat itu, kota Padang
sedang menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010-2030 yang
merupakan amanat Undang-Undang No. 26/2007 tentang penataan ruang dan
Undang-Undang No. 24/2007 tentang penanggulangan bencana (Sekretaris
Daerah Kota Padang, Emzalmi 13/12). Karena itu masih tertundanya pengesahaan
RTRW. Tertundanya pengesahan RTRW Padang ini juga karena salah satu
kendalanya adalah masuknya hutan seluas 412 hektare di Kawasan Bukit Barisan
untuk dimanfaatkan oleh PT Semen Padang.

PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910


dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV
NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada
tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik
Indonesia dari Pemerintah Belanda. PT Semen Padang terletak di kecamatan
Lubuk Kilangan , Kota Padang Sumatera Barat. Pabrik Semen Padang umumnya
letaknya sudah memenuhi syarat pemilihan lokasi pabrik karena:

1. Semen padang terletak jauh dari pusat kota namun dekat dengan bahan
baku.
2. Letaknya tidak mempengaruhi konsumen karena walaupun jauh dari pusat
kota, namun umumnya seluruh masyarakat di Provinsi Sumatera Barat dan
Provinsi lain di Sumatera menggunakan Semen Padang karena kualitasnya
dan terpercaya.
3. Sumber tenaga kerja dekat dengan lokasi pabrik.
4. Air dan suhu tidak terlalu berpengaruh dalam lokasi pabrik.
5. Fasilitas untuk karyawan yaitu perumnas semen padang.

Kelemahan dari lokasi Pabrik Semen Padang ini adalah:

1. Asap dan debu dari pabrik menyebabkan polusi udara, apalagi yang dekat dengan
pabrik.
2. Asap dan debunya dapat menyebabkan penyakit pernafasan.
3. Tumbuhan disekitar pabrik menjadi menguning karena debunya.

Kerugian lain yang ditimbulkan oleh PT Semen Padang adalah longsor yang bisa
terjadi kapan saja apabila semen padang terus menerus mengambil bahan baku dari bukit
kapur di karang putih. Yang ditakutkan adalah longsor yang bisa terjadi kapan saja di
daerah tersebut.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari contoh kasus ini adalah:

 Teori penentuan lokasi industri yang pas dengan kasus adalah teori weber.
 Pabrik yang telah berdiri hampir setengah abad ini memberikan devisa bagi
Sumatera Barat.
 Faktor – faktor yang mempengaruhi peletakan lokasi industri adalah faktor kondisi
fisik lahan, ketersediaan tenaga kerja dan transportasi.
 Kelemahan PT Semen Padang ini sepertinya tidak terlalu menjadi masalah berarti
bagi warga di wilayah indarung khususnya karena penghasilan mereka berasal dari
pabrik ini.
 Letaknya tidak terlalu menjadi faktor penentu lokasi industri karena walaupun jauh
dari pusat kota, barang yang ditawarkan tetap laku dan terjamin kualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai