Anda di halaman 1dari 12

ELSO'S BLOG

Beranda

Jumat, 05 Agustus 2016

Laporan Praktikum K3 di PT. Mega Andalan Kalasan (MAK)


Yogyakarta

BAB I
LATAR BELAKANG

Pada dasarnya filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi
keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya yang
berimbas pada kinerja perusahaan. Pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan
tanggungjawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggungjawab semua pihak,
khususnya pelaku industri. Tujuan dalam penerapan K3 itu sendiri sebenarnya adalah
meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan terhadap norma K3, meningkatkan
partisipasi semua pihak untuk optimalisasi pelaksanaan budaya K3 di setiap kegiatan
usaha dan terwujudnya budaya K3 masyarakat Indonesia. Sebagai sasarannya adalah
tingginya tingkat pemenuhan norma K3, meningkatnya jumlah perusahaan yang
mendapatkan kecelakaan nihil (zero accident) dan terwujudnya masyarakat yang
berperilaku K3. Keterlibatan seluruh pihak terhadap penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dibutuhkan dalam setiap jenis kegiatan di lingkungan perusahaan
dan berbagai kegiatan masyarakat sehingga dapat menekan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Hal ini perlu mendapatkan perhatian sepenuhnya karena kenyataan
menunjukkan bahwa tidak sedikit kasus/ kejadian yang telah menimpa unsur-unsur yang
terkait dengan praktek/ kerja di lapangan kerja sehingga terjadi kondisi yang tidak
diinginkan, misalnya: tukang las yang mengerjakan pagar rumah anda terpajan uap logam
berat yang bisa menimbulkan kanker paru dikemudian hari dan cahaya menyilaukan yang
dihasilkan saat proses pengelasan potensial menimbulkan katarak dini. Untuk itulah perlu
ditekankan agar keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian sepenuhnya
termasuk di PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) Yogyakarta.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan


Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan perusahaan swasta Indonesia yang
memproduksi perlengkapan rumah sakit (troli, bed, loker, kabinet, dan lain-lain). PT.
MAK didirikan pada tahun 1988 karena pendiri merasa perihatin dengan keadaan
bangsa Indonesia yang masih harus mengimpor peralatan-peralatan rumah sakit. Saat
ini PT. MAK merupakan leading company atas perusahaan-perusahaan perlengkapan
rumah sakit di Indonesia.
Ideologi dasar PT. MAK adalah menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Visi PT.
MAK yaitu menjadi penggerak utama dalam rangkaian proses menuju Indonesia
sebagai negara industri. Sedangkan misi PT. MAK sebagai berikut, yaitu:
1. Menjadi center of excellent di bidang Teknologi Mekanik.
2. Membangun Sentra Industri berbasis kompetensi di bidang Teknologi Mekanik.
3. Menghimpun dan mendayagunakan berbagai kemampuan teknologi yang terserak
di berbagai penjuru tanah air.
4. Membangun citra industri yang memakmurkan masyarakat.
5. Getting People Fall in Love with MAK.

2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi


Berikut sepuluh keputusan strategis manajemen operasi PT. MAK, yaitu:
1. Goods Design
PT. MAK memproduksi barang-barang peralatan rumah sakit dan motor.
Namun saat ini fokus yang diambil adalah pada peralatan rumah sakit. PT. MAK
memproduksi lebih dari seratus jenis produk peralatan rumah sakit, yang
dikelompokkan dalam beberapa divisi produk, yaitu:
a. Manual bed
b. Electric bed
c. Economic class
d. Baby bed
e. Children bed
f. Beside cabinet
g. Room accessories
h. Operating & examination table
i. Trolley
j. Patient transport
k. Cabinet & locker
l. Matching set
m. Other furniture

2. Kualitas
PT. MAK mempunyai konsep manufacturing QCD, yaitu:
a. Quality: PT. MAK selalu memberikan kualitas terbaik.
b. Cost: PT. MAK berproduksi dengan cost yang termurah, tanpa
mengorbankan kualitas produknya.
c. Delivery: PT. MAK selalu berusaha untuk mengirimkan produknya tepat pada
waktunya.
Berkaitan dengan kualitas produknya, PT. MAK juga sangat memperhatikan
aspek spesifik desain produknya, yaitu:
a. Teknikal: aspek ini terkait dengan kekuatan produk, produk tersebut harus
dapat menanggung beban tertentu sesuai dengan spesifikasi.
b. Style: aspek ini terkait dengan keindahan produk, maka untuk memperindah
produknya PT. MAK mempunyai divisi desain.
c. Human: pada aspek ini produk PT. MAK harus nyaman untuk digunakan.
Selain itu, PT. MAK sangat menekankan pada kualitas produknya. PT. MAK
selalu berusaha untuk memenuhi regulasi dari negara-negara yang mengimpor
produknya. Dalam operasinya, PT. MAK telah memperoleh sertifikat GMP-MD (Good
Manufacturing Practice-Medical Devices), selain itu produknya telah memperoleh
beberapa sertifikat terkait dengan kualitas produknya, yaitu:
a. SNI/SII (Standard Nasional Indonesia)
b. DIN EN ISO 9001:2000 for Quality Management System, by TUV-Cert.
c. ISO 14001:2004 for Environment, by TUV-Cert.
d. CEMarking for European Market, UMDNS by Medical Device Safety Service,
Germany.
e. EN-ISO 13485:2003 for Quality System Medical Device, and EN-ISO 9001 for
Quality Management System, by RWTUV, Germany.
f. FDA (Food and Drug Administration).
g. OHSAS 18001:2007 for Health & Safety, by TUV-Cert.

3. Desain Proses dan Kapasitas


Dalam proses produksinya, PT. MAK menggunakan strategi repetitive, sebab
beberapa bagian dan mesin dipakai secara berulang dalam pembuatan berbagai
jenis produk. Kapasitas produksi di perusahaan ini mencapai20.000/STB (satuan
setara bed) dalam sekali produksi. Berikut ini production chart di PT. MAK:
a. Tool making and jig fixture
Pada bagian ini dilakukan pembuatan peralatan-peralatan yang akan
digunakan dalam proses produksi, serta perbaikan peralatan-peralatan yang
rusak.

b. Stampling sheet forming &machining


Pada bagian ini dilakukan pembentukankan lembaran-lembaran besi dan
pemotongan pipa-pipa yang menjadi komponen produk dengan mesin-mesin
modern, salah satunyasheet metal machine.
Gambar 2.1 Pembentukankan Lembaran-Lembaran Besi

c. Welding
Pada bagian ini dilakukan pengelasan terhadap komponen-komponen
produk untuk dirakit menjadi satu bagian. Selainitu juga dilakukan
penghalusan terhadap komponen-komponen yang telah dilas.

Gambar 2.2 Pengelasan

d. Plastic injection
Pada bagian ini dilakukan pelapisan komponen dengan plastik serta
perakitan produk dengan komponen-komponen yang terbuat dari plastik.
Biasanya komponen-komponen ini dibeli dari pemasok.

Gambar 2.3 Plastik Olahan PT. MAK


e. Castor and wheel manufacturing
Pada bagian ini PT. MAK melakukan produksi castor dan roda sendiri
sebagai salah satu komponen produknya, sebelumnya PT. MAK melakukan
impor untuk komponen ini.

Gambar 2.4 Roda

f. Painting
Pada bagian ini dilakukan pengecatan terhadap komponen-komponen yang
terbuat dari besi, namun untuk komponen-komponen dari stainless steel
dilakukan pemolesan.

Gambar 2.5 Pengecatan

g. Perakitan
Pada bagian ini dilakukan perakitan terhadap komponen-komponen yang
telah dibuat sebelumnya.

Gambar 2.6 Perakitan Produk


h. Pengecekan dan pengepakan
Pada bagian ini dilakukan pengecekan terhadap kualitas produk jadi, lalu
produk yang lolos pengecekan dikemas.

Gambar 2.7 Production ChartPT. MAK

4. Lokasi
Lokasi pabrik PT. MAK terletak di Jl. Tanjung Tirto No.34, Tirtomartani, Kalasan
Km. 13 Yogyakarta, Indonesia. Lokasi pabrik tersebut sesuai dengan lokasi pertama
kali PT. MAK didirikan. Alasan pemilihan lokasi di tempat itu selain sebagai lokasi
pertama PT. MAK didirikan belum diketahui, namun diduga karena lokasi tersebut
dekat dengan tenaga kerja. Selain itu di lokasi pabrik tersebut, fasilitas produksinya
tersebar di beberapa titik. Luas dari lokasi tersebut mencapai 104.000 m2dan luas
bangunan 58.000 m2. Namun, untuk kantor pemasaran memiliki lokasi yang
berbeda dengan lokasi pabrik, yaitu di Plaza Kuningan, North Tower suite 315 Jl.
HR Rasuna Said Kav. C11-14 Jakarta 12940. Kantor pemasaran berlokasi di Jakarta
agar lebih dekat dengan konsumen. Selain itu PT. MAK memiliki beberapa
perwakilan/cabang untuk memudahkan konsumennya dalam membeli produk-
produknya di Bandung (Wisma Niaga Suite 506-Jalan Gatot Subroto), Surabaya
(Wisma BII Lantai 7 Suite 7123 Jalan Pemuda 60) dan Padang (Jalan Dr Sutomo no
33 Marapalam).

Gambar 2.8 PT. MAK Yogyakarta

5. Layout
Layout pabrik PT MAK dibuat terpisah antar proses produksinya, hal ini
dilakukan untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan kontrol untuk setiap
proses produksi, berikut merupakan denah pabrik PT. MAK:

Gambar 2.9 Denah Pabrik PT. MAK

6. Rantai Pasokan
Dalam mendapatkan bahan baku produksinya, PT. MAK membelinya dari
supplier dan membuat bahan bakunya sendiri. Untuk menghemat cost PT. MAK
menyuplai bahan baku dari supplier-supplier lokal dan SPIKMA (Sentra
Pengembangan Industri Kecil) yang terletak di area pabrik, hanya beberapa bahan
baku yang diimpor dari supplier mancanegara, yaitu bahan baku berupa dongkrak
manual, hidrolik serta elektronik, sebab belum ada supplier lokal yang dapat
menyuplai bahan baku tersebut. Berikut ini beberapa supplier plat besi yang
diketahui dari sebuah sumber:
a. Toko Asahan Sakti
b. PT. Heco Perkasa Pratama
c. PT. Sutindo Raya Mulia
d. PT. Central Niaga Mandiri

7. Inventory
PT. MAK mempunyaiinventory turnoveryang tinggi. Strategi penjualan yang
digunakan oleh PT. MAK adalahpre-order untuk semua produknya. Strategi yang
diambil perusahaan memberikan kelonggaran kepada perusahaan agar tidak repot
menyiapkan lokasi persediaan yang cukup besar. Hal ini juga membantu PT. MAK
dalam mengurangi biaya yang akan timbul ketika tingginya angka persediaan.
Biaya pemeliharaan atas persediaan tersebut dapat memberikan dampak pada
berkurangnya angka net income pada laporan keuangan.

8. Project Management
Manajemen projek PT. MAK dilakukan dengan berusaha meniru dan
mengembangkan mesin yang handal dan telah diimpor dari luar negeri.
Melakukan pengembangan pada produk handal yang sengaja diimpor untuk
dipelajari dan dikembangkan oleh tim R&D PT. MAK. Hal tersebut dipercaya oleh
PT. MAK berhasil menurunkan biaya yang timbul ketika perusahaan harus
membeli banyak mesin. Pengembangan yang dilakukan mendorong pemahaman
yang lebih atas mesin tersebut. Sehingga biaya perawatan dan pemeliharaan akan
menurun dibandingkan jika membeli mesin dari luar dan perlu mengundang
teknisi dan ketergantungan terhadap spare part dari perusahaan asal mesin
tersebut. Selain itu, tim R&D PT. MAK melakukan kerjasama dengan para murid
SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diakui oleh pihak PT. MAK, murid SMK
dipercaya untuk membongkar pasang mesin tersebut. Bagi murid SMK hal ini
merupakan salah satu proses belajar yang harus dilalui, yaitu kerja praktek. Lalu
untuk projek penting seperti deflection, strenght, and safety, perusahaan melakukan
kerjasama dengan universitas ternama di Indonesia, seperti UGM dan ITB. Hal ini
didukung oleh pihak universitas karena merupakan salah satu pengabdian
universitas bagi negaranya dan lingkungan pendidikan.

9. Human Resource &Scheduling


Keselamatan karyawan merupakan prioritas utama PT. MAK. Guide line yang
ditentukan berdasarkan 3 warna (merah, hijau, kuning) turut mendukung
keselamatan dan efektifitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PT. MAK.
Berbagai SOP yang diterapkan di setiap pabrik mengarahkan karyawan agar
pekerjaan yang dilakukan tidak menyalahi aturan. Penyusun melihat SOP yang ada
cukup detail dan mandatory. Di sisi lain, sumber daya manusia PT. MAK didapat
dari murid SMK dalam negeri. PT. MAK melakukan perampingan SDM mengingat
efisiensi dan efektifitas perusahaan terus dijaga. Perampingan SDM terjadi dengan
kenyataan bahwa PT. MAK hanya memperkerjakan 400 karyawan untuk lingkup
perusahaan yang cukup besar secara lokasi dan lini produksi bisnis. Lalu PT. MAK
melakukan keterbukaan dengan diselenggarakannya kerjasama dan visit dari SMK
dan Mahasiswa di seluruh Indonesia. Kerjasama terutama dilakukan kepada SMK
dan universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal tersebut didukung dengan
market share produk PT. MAK yang berasal dari seluruh RSUD di Indonesia.
Investasi yang terus dilakukan setiap tahun pada R&D membuat kesempatan
karyawannya tampil dengan kreativitas dan kemampuan yang tinggi. Lebih dari
itu, PT. MAK telah menerapkan jadwal produksi dengan led time yang ditentukan
dengan program tertentu. Sehingga produksi dapat berjalan sesui jadwal dan target
pemesanan.

10. Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan PT. MAK tidak terlalu banyak. Hal ini dikarekan
fakta bahwa PT. MAK tidak memiliki persediaan dalam jumlah banyak. PT. MAK
tidak memiliki strategi khusus untuk meminimalisir bagian pemeliharaan atas
produk mereka. PT. MAK hanya memberikan one year warranty untuk purna jual
produk mereka. Dengan diterapkannya CNC (Compiter Numerically Controlled), PT.
MAK dapat meminimalisir kesalahan produksi hingga 100%. Garansi diberikan
agar meningkatkan kepercayaan konsumen atas pelayanan yang diberikan
perusahaan. Mutu dan perancangan produk sangat mempengaruhi keputusan yang
terjadi di bagian pemeliharaan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Temuan Positif


Keselamatan karyawan merupakan prioritas utama PT. MAK. Dari hasil kunjungan
penyusun melihat bahwa PT. MAK sudah menerapkan K3 sesuai standar juga
penerapan SMK3L hanya saja perlu meningkatkan hal-hal kecil yang masih kurang.
Perusahaan ini sangat besar, karyawan PT. MAK setiap harinya diharuskan masuk
kerja jam 07.00 WIB, istirahat jam 12.00-12.30 WIB (Senin-Kamis) dan jam 11.45-12.45
WIB (Jumat), pulang kerja jam 16.00 WIB (Senin-Kamis) dan jam 15.00 (Jumat) maka
jam kerja setiap pekerja 8,25 jam/hari. Karyawan juga diharuskan masuk 5 hari (Senin-
Jumat) dalam satu minggunya kecuali ada lemburan pekerjaan di pabrik, sakit, atau
jadwal cuti tahunan.
PT. MAK memiliki slogan kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). PT. MAK
melakukan beberapa usaha untuk pekerja seperti mengadakan training, pemeriksaan
kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan lingkungan,
mengadakan simulasi bencana setahun sekali, mengadakan simulasi Kesiapsiagaan
dan Tanggap Darurat (KTD), mengadakan Health Risk Assessment (HRA), pengecekan
APAR, memberikan training bagi para pekerja yang masa bekerjanya hampir habis
untuk persiapan setelah pensiun. Berikut temuan positif PT. MAK pada tabel 3.1sebagai
berikut, yaitu:

Tabel 3.1 Temuan Positif PT. MAK


No Lokasi Temuan Akibat Saran
1. Setiap Terdapat Menanggulangi Melakukan
gedung APAR apabila ada pengecekan
kebakaran berkala
No Lokasi Temuan Akibat Saran
2. Setiap Terdapat Mengarahkan Diperbanyak
gedung jalur ketika ada lagi
evakuasi bencana
3. Gedung Terdapat Mendukung Dicat ulang
Produksi guide line keselamatan apabila sudah
yang dan efektivitas ada yang pudar
ditentukan pekerjaan yang
berdasarkan dilakukan oleh
3 warna karyawan PT.
(merah, MAK
kuning,
hijau)
4. Setiap Rangka Tahan gempa Melakukan
gedung bangunan pengecekan
dari baja berkala
5. Gedung Terdapat Sebagai Diperbanyak
produksi, simbol- pengingat untuk lagi
gedung simbol pekerja
pembelajaran keselamatan
kerja
6. Di halaman Banyak Mengurangi Diperbanyak
sekitar setiap pepohonan kebisingan dan dan lebih
gedung panas dirawat lagi
7. Di setiap Penerangan Memberikan Dilakukan
gedung dan ventilasi kemudahan dan pengecakan
memadai kenyamanan berkala
ketika bekerja,
memberikan
udara segar
8. Di area Keadaan Memberikan Ditingkatkan
pabrik PT. lingkungan keindahan lagi,
MAK kerja secara estetika menambahkan
fisik bersih tempat sampah
No Lokasi Temuan Akibat Saran
9. Gedung Beban kerja Mengurangi Dipertahankan
produksi sesuai kelelahan bagi
pekerja
10. Setiap Tersedia Membantu Melakukan
gedung kotak P3K dalam pengecakan
pertolongan obat P3K dan
pertama disediakan
ruang
kesehatan
Sumber: Hasil Pengamatan Penyusun, 2016.

3.2 Hasil Temuan Negatif


Masih kurangnya kesadaran pekerja akan penggunaan APD menjadi masalah yang
susah dirubah di PT. MAK dimana perusahaan sudah menyediakan APD tersebut. PT.
MAK mempunyai penerapan K3 yang sudah baik tetapi tetap saja pasti masih ada
kekurangannya yang bisa dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Temuan Negatif
No Lokasi Temuan Akibat Saran
1. Gedung Kurangnya Meningkatkan Kesadaran
pembelajaran, kesadaran potensi bahaya pekerja lebih
gedung pekerja untuk bagi pekerja ditingkatkan
produksi menggunakan lagi, peraturan
APD lebih
dipertegas,
bisa melalui
sosialisasi atau
pelatihan
2. Gedung Ruang istirahat Kualitas Dibuatkan
produksi untu pekerja istirahat ruang istirahat
kurang pekerja yang lebih
memadai kurang nyaman
seperti kedap
suara
No Lokasi Temuan Akibat Saran
3. Setiap gedung Belum ada Terdapat Dipasang
penyerap petir potensi bahaya penyerap petir
terhadap di setiap
konsleting gedung
4. Gedung Kursi pekerja Pekerja cepat Disediakan
produksi tidak sesuai lelah, sakit kursi yang
ergonomi pinggang, standar
produktivitas
rendah, timbul
keluhan otot
skeletal
5. Setiap gedung Rangka Mudah Dilakukan
bangunan dari konsleting dan perawatan dan
baja mudah korosi pengecekan
berkala
6. Gedung Pekerja tidak Menghambat Pekerja
produksi memanfaatkan kelancaran menggunakan
plastik ruang jalur ruang
sebagaimana perlintasan sebagaimana
fungsinya mestinya
Sumber: Hasil Pengamatan Penyusun, 2016.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan secara langsung dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan perusahaan swasta Indonesia yang
memproduksi perlengkapan rumah sakit (troli, bed, loker, kabinet, dan lain-lain)
dan merupakan leading company atas perusahaan-perusahaan perlengkapan
rumah sakit di Indonesia.
2. PT. MAK sudah menerapkan K3 dan SMK3L secara baik mengikuti SOP dimana
temuan positif lebih banyak daripada temuan negatif.

4.2 Saran
Berikut saran dari penyusun untuk PT. MAK yang lebih baik lagi, yaitu:
1. Saran yang tertera pada tabel temuan positif dan temuan negatif harap
dipertimbangkan lagi.
2. Lebih memperhatikan hal-hal kecil yang masih kurang diperhatikan.

elisabeth apriani sihotang di 09.18.00

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Beranda
Lihat versi web

About Me

elisabeth apriani sihotang


Ikuti 0

Lihat prol lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai