Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR TEKNIK

11
Modul ke:

INDUSTRI
Ir. Torik Husein, MT
Fakultas
TEKNIK

Program Studi
Teknik Industri
Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami rumusan
pengendalian biaya , terutama biaya produksi
Bagian Isi

 Pengendalian Biaya
 Perhitungan Biaya Pokok Produksi
Pengendalian Biaya
 Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan
(profitabilitas)suatu kegiatan usaha ditentukan oleh aliran
dana yang dapat dihasilkan oleh kegiatan tersebut (lihat
bagan aliran uang dalam industri).
 Aliran dana disusun dengan mempertimbangkan semua
elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen
biaya tunai (cash cost) pada setiap periode.
 Dalam mempelajari kegiatan investasi perlu diketahui
pengertian bunga uang, nilai sejumlah uang akan
dipengaruhi oleh tingkat bunga dan periode waktu. Hal ini
yang dikenal sebagai konsep nilai uang terhadap waktu.
PEMILIK PEMBERI
PINJAMAN
INVESTASI PINJAMAN

BAG. LABA
PEMERINTAH ANGSURAN
PINJAMAN
PAJAK
KAS
PENERIMAAN
PENERIMAAN

PEMBAYARAN
DENJUALAN
PIUTANG RUPA RUPA HUTANG HATA TETAP
BIAYA

PEMBAYARAN PEMBELIAN
PENJUALAN RUPA-RUPA BIAYA
HARTA TETAP
BARANG JADI
BAHAN

BIAYA PENJUALAN UPAH & BIAYA DEPRESIASI H. T


DAN BIAYA UMUM UMUM PABRIK LUAR PABRIK
PERUSHAAN

DEPRESIASI H. T
BARANG JADI BARANG DALAM DALAM PABRIK
PENGOLAHAN
BAGAN ALIRAN UANG DALAM INDUSTRI
• Pengendalian biaya bertujuan mengendalikan unsur-unsur biaya dan
juga berusaha mengetahui biaya yang digunakan.
• Mengatur penggunaan uang agar efisien dan mencegah pemborosan
berarti juga mengendalikan (mengawasi, control) biaya .
• Pada umumnya biaya merupakan pengeluaran guna memperoleh
manfaat. Ini berarti tidak semua pengeluaran merupakan biaya,
misalnya angsuran uang pinjaman, yang dikembalikan kepada
pemberi pinjaman, jadi hanya mengembalikan apa yang kita pinjam.
Tetapi bunga dari pinjaman itu merupakan biaya.
• Rumusan diatas juga berarti bahwa ada biaya yang tidak merupakan
pengeluaran , misalkan penghapusan mesin pabrik (depresiasi).
Penghapusan ini tidak merupakan pengeluaran uang, hanya
merupakan perhitungan biaya yang harus dimasukkan dalam harga
pokok.
• Harga pembelian mesin merupakan pengeluaran, tetapi
memasukkannya sebagai biaya , secara berangsur-angsur , yaitu
setiap tahun sebanyak depresiasi yang diperhitungkan.
• Harga pembelian mesin Rp. 10 juta misalnya
merupakan pengeluaran investasi, bukan biaya.
Kalau mau disebut biaya, dinamakan biaya tertunda .
Tiap tahun umpamakan diperhitungkan depresiasi
Rp. 2 juta sebagai biaya, disebut juga biaya yang
sudah dinikmati manfaatnya.
• Pengeluaran atau pemakaian melebihi standar atau
pedoman yang ditentukan, juga tidak boleh disebut
biaya, tetapi pemborosan
• Pengendalian biaya yang akan dibahas terutama
adalah biaya produksi .
• Biaya produksi adalah semua biaya yang langsung atau
tidak langsung berhubungan dengan proses
pembuatan barang, mulai dari bahan sampai barang
jadi.
Biaya produksi terdiri dari :
 bahan langsung
 upah tenaga kerja langsung
 biaya umum pabrik (overhead pabrik)
• Bahan langsung adalah bahan yang ikut menjadi
produk dan secara mudah dapat diukur. Jika sukar
maka dimasukkan sebagai biaya tidak langsung.
Misalnya pada perusahaan konfeksi , bahan celana 1,15
meter termasuk bahan langsung , tetapi benang dan
kancing untuk memudahkan perhitungan sering
diperlakukan sebagai bahan tidak langsung.
• Upah tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang
dibayarkan kepada pekerja dan dihitung atas
pekerjaan yang dihasilkan ( jam-jaman, hari, atau
menurut banyaknya produk yang dihasilkan) .
Apabila pekerjaan itu digaji mingguan atau bulanan
dengan jumlah yang tetap tanpa memperhatikan jam
atau hari ia masuk atau berupa hasil pekerjaannya,
maka balas jasa ini dimasukkan gaji tenaga kerja
tidak langsung.

• Biaya umum pabrik (overhead pabrik) adalah biaya


produksi yang tidak termasuk biaya bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung. Contohnya biaya
listrik , telpon, penyusutan mesin, gaji manajer
produksi, sewa ruang , asuransi dan lain-lain.
• Pengendalian terhadap biaya dari ketiga jenis tersebut sebenarnya
adalah untuk dapat mengetahui perkembangan dan keadaan atas
pemakaian faktor-faktor produksi di dalam proses pembuatan barang
tersebut.
• Disamping pengendalian atas unsur-unsur biaya itu maka kita perlu
pula mengetahui harga pokok produksi.
• Guna memperoleh gambaran yang tepat terhadap perencanaan dan
pengendalian biaya kita perlu memperoleh kejelasan dan ketegasan
terhadap produk yang dihasilkan serta spesifikasi dari produk itu.
• Ketidak jelasan tentang produk yang akan dihasilkan akan menyulitkan
bagi manajer untuk mengawasi dan mengendalikan biaya produksinya
maupun didalam perencanaan dan pengendalian produksinya, serta
peningkatan kualitas produknya.
• Khusus terhadap pengendalian biaya produksi ini, kejelasan tentang
produk yang dihasilkan akan dapat diketahui pula kejelasan hubungan
biaya-biaya produksi dengan produk yang dihasilkan itu. Semakin jelas
hubungan antara biaya produksi terhadap produk yang dihasilkan kita
dapat mengetahui sifat-sifat biaya terhadap produk itu.
• Pengendalian biaya produksi menuntut dua aspek yakni Aspek
perencanaan dan aspek pengawasan .
• Aspek perencanaan dalam hal ini berupa penentuan biaya
produksi dan harga pokok produksi sebelum kegiatan produksi
itu dilaksanakan,
• Aspek pengawasan berupa perhitungan biaya dan harga
pokok produksi setelah kegiatan produksi itu selesai
dikerjakan.
• Pelaksanaan penyediaan biaya menuntut adanya dua aspek
tersebut , maka sistem pengendalian biaya akan memperoleh
umpan balik.
• Tujuan dari pengendalian biaya bagi produksi adalah pada
pengendalian biaya pada masing-masing departemen atau
pusat biaya. Biaya pada pusat biaya atau departemen harus
diawasi agar tidak terjadi pemborosan.
• Total biaya adalah biaya produksi ditambah biaya penjualan
dan biaya umum perusahaan.
• Biaya penjualan adalah semua biaya yang berhubungan dengan
pekerjaan menjual barang mulai sejak menyimpan , menawarkan
sampai mengirimkan ketempat pembeli . Contoh sewa gudang ,
gaji dibagian penjualan,iklan, transport, barang yang dibagikan
Cuma-Cuma dan lain-lain.
• Biaya umum (administrasi) perusahaan adalah biaya yang tidak
termasuk biaya produksi dan biaya penjualan ditampung dalam
biaya umum perusahaan. Hendaklah dibedakan antara biaya umum
pabrik dengan biaya umum perusahaan, biaya umum pabrik adalah
bagian dari biaya produksi.
• Akutansi adalah alat yang digunakan untuk pengendalian
biaya/ongkos di dalam perusahaan / industi . Agar dapat
menafsirkan biaya secara efektif kita harus mengenal aturan
akutansi, yang tak kalah penting nya ialah perjanjian – perjanjian
yang melingkupi praktek akutansi.
• Pencatatan dan pelepora biaya telah lama menjadi garapan bidang
akutansi dan hanya mereka yang kenal dengan cara-cara itulah yang
akan dapat menafsirkannya secara cepat.
Biaya Umum
Perusahaan
(Administrasi)
& Penjualan

Biaya Umum
Pabrik (OHP)
Total
Biaya
Biaya Bahan
Biaya
Langsung Biaya Produksi
Primer
Biaya Buruh
Langsung

Gambar 2. Akumulasi Pembentukan Biaya


Perhitungan
Biaya Pokok Produksi
Contoh perhitungan harga pokok produksi dalam satu periode
(tahun) sebagai ilustrasi untuk mengenal penggunaan aturan
akutansi.

PT. MANDIRI
PERHITUNGAN
HARGA POKOK PRODUKSI
1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2014
( DALAM JUTAAN RUPIAH )
 Biaya Bahan Lansung

Persedian Awal (1 Januari 2014) …………… Rp. 24


Pembelian ………………………………… 178
Pengembalian (Return) Rp. 2
Potongan Pembelian 4+
6
_____-

Pembelian Bersih ……………………. …….. Rp. 172 +

Jumlah Bahan yang tersedia ………………………… Rp. 196


Persediaan Akhir (31 Des.2014 ) …………………… 18 -

Biaya Bahan yang terpakai …………………………. Rp. 178


 Biaya Buruh Langsung
Upah pekerja langsung ………………. Rp. 132

 Biaya Umum Pabrik


Upah pekerja tak langsung Rp. 30
Biaya bahan tak langsung 14
Biaya Listrik , telephon 8
Biaya pemeliharaan mesin 10
Penyusutan 18
Dan lain-lain (misal) 10
_______ +
Jumlah biaya umum pabrik ………….. Rp. 90

_____________ +
 Jumlah Biaya Produksi ……………….. Rp. 400
Persediaan Awal Barang ½ jadi (1Jan.2014) Rp. 44
Persediaan Akhir Barang ½ jadi (31 Des.2014) Rp. 24
________ -
Jumlah barang ½ jadi yang digunakan ……… Rp. 20

_____________ +
 Harga Pokok Produksi …………………… Rp. 420

Apabila harga pokok produksi ditambahkan atau dikurangkan dari kondisi


persedian barang jadi pada periode awal dan akhir, maka hasilnya disebut
harga pokok penjualan.
Latihan 1
Tunjukkan apakah bahan-bahan di bawah ini,
langsung (L) atau tidak langsung (TL) :
(a) kertas ampelas yang dipakai dalam produksi.
(b) botol untuk kosmetik.
(c) Pola /cetakan.
(d) Susu sapi untu pabrik keju.
(e) perekat untuk kotak bungkus.
(f) paku.
(g) bubur (pulp) kayu.
(h) minyak pelumas. ,
Latihan 2

Harga Pokok Produksi.


PT. Halilintar yang membuat produk tunggal, menyajikan sisa dalam lejer untuk bulan Januari
2014 sebagai berikut ( dalam ribuan) :
Tenaga kerja langsung Rp 180.000
Tenaga kerja tak langsung 65.000
Sewa pabrik 11.000
Pemanasan, Penerangan dan Pembangkit Tenaga 3.500
Aneka biaya umum pabrik 16.500
Biaya bunga 4.500
Gaji kantor 11.000
Komisi penjualan 4.000
Penjualan Retur dan potongan penjualan 5.000
Transport keluar 5.500
Depresiasi 6.000
Pembelian bahan mentah :1.600 satuan @ Rp 3,- ; 10.000 satuan d > Rp 2,50,-Produksi : 25.000 satuan
Penjualan 20.000 satuan dengan harga @ Rp 12,-
Persediaan bahan mentah pada tanggal 1 Januari : 2.000 satuan @ Rp 3,50,-
Dipergunakan metode fifo untuk menilai persediaan bahan mentah.
Setiap satuan barang jadi memerlukan satu satuan bahan mentah persediaan barang dalam proses :
tanggal 1 Januari 3.000 satuan seharga Rp 12.000,-; pada tanggal 31 Januari 5.000 satuan seharga Rp 17.000,-.
Persediaan barang jadi pada tanggal 1 Januari ; 5.000 satuan @ Rp 9,-
Mesin pabrik : harga beli Rp 30.000,- ; depresiasi 10 % per tahun.
Perlengkapan kantor : harga beli Rp 10.000,- ; depresiasi 8 % per tahun.
Buatlah ikhtisar Harga Pokok Produksi untuk bulan Januari tahun 2007
Latihan 3

Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan.


PT. Kanan menyajikan sisa dalam lejer pada tanggal 31 Desember 2006 sesudah
penyesuaian sebagai berikut :
Pembelian bahan Rp 160.000,-
Retur & potongan pembelian 2.000,-
Bahan mentah yang dipakai 128.000,-
Tenaga kerja langsung 150.000,-
Tenaga kerja tak langsung 30.000,-
Pajak kekayaan 3.000,-
Asuransi 4.000,-
Pemanasan, penerangan, dan pembangkit listrik 20.000,-
Depresiasi gedung pabrik 7.000,-
Depresiasi mesin 28.000,-
Keperluan pabrik 8.000,-
Pemeliharaan 6.000,-
Persediaan : Bahan mentah pada tanggal 1 Januari Rp 40.000,- ; barang dalam proses
pada tanggal 1 Januari Rp 12.400,- ; pada tanggal 31 Desember Rp 23.400,- ; barang
jadi pada tanggal 1 Januari Rp 30.000,- , pada tanggal 31 Desember Rp 50.000,-
Susunlah : Ikhtisar Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan.
BUKU ACUAN
• Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta
• Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of
Industrial Engineering “ IIE Atlanta
• Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc
Graw Hill
• Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
• Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu,
Yogyakarta.
• Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu,
Yogyakarta.
• Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen
Industri “ Guna Wijaya, Surabaya.
Terima Kasih
Torik Husein

Anda mungkin juga menyukai