Anda di halaman 1dari 48

PERANCANGAN TATA LETAK

FASILITAS (PTLF)

ELEMEN DASAR PEMBENTUKAN PABRIK

Masri Pradipto, S.TP, MT

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Indraprasta PGRI
Minggu ke-4 Matkul PTLF

Kemampuan yang diharapkan:


Mampu menjelaskan elemen dasar dari
pembentukan suatu pabrik

Materi Pembelajaran:
1. Departemen pelayanan proses produksi
2. Departemen pemeliharaan fasilitas fisik
3. Perkantoran dan personel pelayanan
Fasilitas Pabrik

Secara umum fasilitas pabrik terdiri dari:


1. Fasilitas produksi:
a) Pabrikasi
b) Perakitan (assembly)
2. Fasilitas pendukung produksi:
a) Bagian penerimaan (receiving)
b) Bagian pengiriman (shipping)
c) Bagian gudang (warehouse/storage)  akan
dibahas khusus
d) Bagian peralatan/pemeliharaan (tools/main-
tenance)
3. Fasilitas Pelayanan Administrasi dan Pegawai
a) Ruang Kantor
b) Ruang Supervisor/Manager/Direktur
Fasilitas Pabrik

3. Fasilitas Pelayanan Administrasi dan Pegawai


c) Tempat parkir
d) Ruang ganti
e) Kamar mandi/toilet
f) Mushola/tempat ibadah
g) Kantin
h) Kesehatan
Bagian Penerimaan (Receiving)

• Bagian penerimaan (receiving) mempunyai


aktivitas yang berkaitan dengan penerimaan
bahan baku (material) yang datang ke pabrik.
• Setelah proses inspeksi bagian ini bertanggung
jawab untuk mengirimkannya ke bagian
penyimpanan (warehouse/storage) untuk disim-
pan.
Bagian Penerimaan (Receiving)

• Bagian ini bertanggung jawab atas pemeriksaan


awal bahan baku baik secara kualitas maupun
kuantitas, oleh karenanya bagian ini erat
hubungannya dengan bagian pengendali mutu
(quality control).
• Bagian ini seharusnya ditempatkan berdekatan
dengan fasilitas-fasilitas transportasi yang meng-
hubungkan pabrik dengan lingkungan luar,
seperti jalan raya, rel kereta api, jalur laut atau
pun jalur udara.
Bagian Penerimaan (Receiving)

• Penempatan bagian penerimaan biasanya


mempertimbangkan:
 Lokasi fasilitas transportasi yang ada
 Efisiensi penggunaan tenaga personil yang ada
terutama untuk industry kecil
• Pada beberapa kejadian, bagian penerimaan
dibuat/dipecah menjadi lebih dari satu lokasi
bagian penerimaan, karena mempertimbangkan
sejumlah besar bahan baku yang diterima, atau
karena ada karakteristik khusus dari bahan baku
tersebut.
Kegiatan Bagian Penerimaan

Bagian ini bertanggung jawab atas bahan baku yang


datang/diterima dengan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Membongkar dan menurunkan bahan baku
2. Membongkar kemasan bahan baku
3. Identifikasi dan pengecekan bahan baku
4. Pengecekan tanda terima barang dan
menyesuaikannya dengan kartu pesanan
5. Mencatat adanya kerusakan atau kekurangan
pada bahan baku, kemudian menyiapkan laporan
klaim
6. Menyimpan data bahan baku dan mendoku-
mentasikannya
Kegiatan Bagian Penerimaan

7. Mengirim bahan baku ke bagian lain yang


membutuhkan
8. Mengirim bahan baku ke bagian penyimpanan
Fasilitas Bagian Penerimaan

Kegiatan bagian penerimaan bisa berjalan dengan


baik dan lancar jika didukung dengan fasilitas
berikut ini:
1. Area yang cukup untuk penempatan trailer
2. Dock door, yaitu pintu dermaga yang dise-
suaikan dengan alat angkut yang keluar masuk
pabrik
3. Dock board, yaitu jembatan penghubung antara
dock dan lantai trailer untuk memudahkan
perpindahan bahan baku dari trailer ke dock
4. Area untuk pallet bahan baku
5. Area untuk penempatan produk sebelum
dilakukan pengiriman
Fasilitas Bagian Penerimaan

6. Kantor untuk bagian administrasi


7. Area untuk bahan baku yang rusak/klaim
8. Area untuk gang
9. Jalan masuk, dll
Gambar Bagian Penerimaan
Layout Bagian Penerimaan
Bagian Pengiriman (Shipping)

• Bagian pengiriman (shipping) berkaitan dengan


kegiatan-kegiatan:
1. Persiapan produk jadi guna memenuhi
permintaan
2. Pengepakan (packing)
3. Pemuatan ke dalam alat transport (trailer)
• Bagian ini bisa dikatakan kebalikan dari bagian
penerimaan
• Dalam tata letak, bagian ini erat kaitannya
dengan bagian penerimaan, penyimpanan, dan
pergudangan.
Bagian Pengiriman (Shipping)

• Bagian ini juga seharusnya ditempatkan ber-


dekatan dengan fasilitas-fasilitas transportasi
yang menghubungkan pabrik dengan lingkungan
luar.
• Bagian ini dalam perencanaan luas areanya perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Karakteristik produk jadi
2. Jumlah dan frekuensi pengiriman
3. Metode handling dan peralatan yang digunakan
4. Lokasi dari area yang tersedia, dll
Kegiatan Bagian Pengiriman

Kegiatan yang dilakukan bagian pengiriman yaitu:


1. Melakukan pengepakan produk yang akan
dikirim
2. Pemberian identitas dan alamat pada karton
pembungkus dan kontainer
3. Melakukan penimbangan masing-masing konta-
iner
4. Melakukan penempatan dalam trailer
5. Proses pemuatan dalam peti kemas
6. Pendistribusian kepada pelanggan
Kegiatan Proses Pengiriman

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam


proses pengiriman antara lain:
1. Kondisi produk yang akan didistribusikan
2. Sifat fisik dari produk tersebut
3. Metode handling dan alat pengangkutan yang
digunakan
4. Beban kerjanya, yakni jumlah pengiriman per
satuan waktu, volume yag dibawa tiap kali
pengiriman, jumlah dan jadwal trailer
5. Tujuan daerah pengiriman
6. Kondisi cuaca, dll
Fasilitas Bagian Pengiriman

Fasilitas bagian pengiriman antara lain meliputi:


1. Area pengepakan
2. Area penimbangan
3. Area pelabelan
4. Gang tempat parkir trailer
5. Jalan masuk
6. Kantor administrasi
7. Area istirahat pengemudi trailer
Layout Bagian Pengiriman
Sentralisasi Penerimaan dan Pengiriman

• Ada kalanya bagian pengiriman dan penerimaan


dijadikan satu lokasi atau lokasinya sama, maka
luas area yang digunakan harus bisa mencakup
kegiatan penerimaan dan pengiriman
• Beberapa keuntungan desentralisasi kedua
bagian ini adalah:
1. Memaksimalkan penggunaan peralatan
2. Memaksimalkan penggunaan personil
3. Efisiensi ruangan
4. Pengurangan biaya fasilitas
Sentralisasi Penerimaan dan Pengiriman
Bagian Peralatan dan Pemeliharaan

• Bagian peralatan dan pemeliharaan ini adalah


ruang yang berisi perkakas dan alat-alat untuk
melakukan kegiatan produksi dan pemelihara-
annya.
• Bagian ini biasanya ditempatkan dekat dengan
bagian produksi.
• Perkakas dan peralatan yang diambil dari bagian
ini kelak harus dikembalikan lagi ke sini
• Pada beberapa pabrik/perusahaan hanya orang-
orang khusus/berkepentingan saja yang boleh
masuk ke ruangan ini
Perencanaan Bagian Peralatan
dan Pemeliharaan
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan bagian peralatan dan pemeliharaan
yaitu:
1. Bagian ini harus dapat memuat semua perkakas
dan peralatan yang digunakan setiap hari
2. Rak di bagian ini dibuat bertingkat dan dapat
disesuaikan untuk mewadahi perkakas dan
peralatan yang disimpan, serta memudahkan
siapapun yang dapat mengambilnya.
3. Gang di bagian ini harus memberikan ruang yang
cukup bagi proses keluar masuk personil dan
peralatan
Perencanaan Bagian Peralatan
dan Pemeliharaan
4. Perkakas dan peralatan sebaiknya dikelompokkan
atas jenis yang sama dan diberikan identitas agar
mudah dicari kembali bila akan digunakan
5. Bagian ini harus dirancang sesuai dengan ukuran
serta jumlah perkakas dan peralatan yang akan
disimpan
6. Bagian ini harus bisa melindungi segala perkakas
dan peralatan dari kerusakan dan kehilangan
7. Sebaiknya ada semacam catatan perkakas dan
peralatan yang keluar masuk dari bagian ini
Layout Bagian Peralatan dan Pemeliharaan
Ruang Kantor

• Sebagai fasilitas pelayanan pendukung operasional


perusahaan, ruang kantor diperlukan untuk ber-
bagai macam tujuan.
• Ruang kantor apakah perlu dekat atau tidaknya
dengan ruang produksi tergantung dari besar
kecilnya skala perusahaan.
• Perusahaan berskala kecil biasanya ruang kantor
berdekatan dengan ruang produksi, sedangkan
untuk kantor berskala besar biasanya ter-
pisah/berjauhan dengan ruang produksi.
• Pada beberapa perusahan malah lokasi produksi
ada di pinggir kota, sedangkan ruang kantor ada di
tengah kota
Ruang Kantor

• Kantor berskala besar biasanya membutuhkan


banyak ruangan untuk memisahkan antar depar-
temen.
• Pemisahan bisa dengan adanya dinding kaku,
dinding kayu, partisi atau malah hanya
space/jarak tergantung kebijakan dari peru-
sahaan.
Layout Ruang Kantor Terbuka
Layout Ruang Kantor Tertutup
Ruang Supervisor

• Ruang pengawas (supervisor) seringkali diper-


lukan untuk mengawasi seluruh aktivitas produksi
dari dekat dan jika terjadi hal-hal sesuatu (just
in case)
• Ruang ini lokasinya cukup terjangkau dari ruang
produksi, adapun apakah ruangannya tertutup
atau terbuka tergantung kepada kebijakan
perusahaan.
Layout Ruang Supervisor
Tempat Parkir

• Tempat parkir digunakan untuk menempatkan


kendaraan untuk waktu sementara atau relatif
lama.
• Sebagian karyawan akan menempatkan kenda-
raannya dalam waktu yang relatif lama. Biasanya
sesuai dengan jam kerja mereka.
• Masalah utama yang seringkali ditemui untuk
tempat parkir ini adalah keterbatasan area
parkir.
Tempat Parkir

• Berdasarkan penggunanya, tempat parkir ini


umumnya dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Parkir untuk karyawan produksi
2. Parkir untuk karyawan kantor
3. Parkir untuk tamu
• Jika area pabrik/perusahaan cukup luas, maka
biasanya ada parkir khusus direksi dan atasan.
• Pada perusahaan tertentu malah disediakan area
parkir khusus untuk kendaraan produksi, misalnya
adalah perusahaan ekspedisi.
• Ada juga area parkir dibuat gedung tersendiri
mulai dari lantai dasar sampai pada level
tertentu.
Tempat Parkir

• Parkir untuk karyawan pabrik/produksi sebaiknya


ada di belakang atau dekat area pabrik.
• Parkir untuk karyawan kantor, sebaiknya ada di
area depan atau dekat kantor.
• Parkir untuk tamu, sebaiknya juga ada di depan
atau dekat kantor.
• Ada dua jenis tipe parkir yaitu:
1. Parkir tegak lurus (perpendicular parking)
2. Parkir miring bersiku (angular parking lot)
Layout Tempat Parkir Tegak Lurus
Layout Tempat Parkir Miring Bersiku
Ruang Ganti

• Ruang ganti ini disediakan untuk memfasilitasi


para karyawan produksi yang harus memakai baju
kerja selama mereka bekerja di pabrik.
• Pada perusahaan skala menengah ke atas,
biasanya ada pemisahan antara ruang ganti dan
toilet.
• Pemisahan ini didasarkan atas prinsip kedekatan
departemen dengan aliran kerja.
• Ruang ganti ini sebisa mungkin dekat dengan
area produksi, jangan terlalu jauh karena
konsekuensinya akan menghabiskan cukup banyak
waktu.
Layout Ruang Ganti
Kamar Mandi/Toilet

• Kamar mandi/toilet diusahakan agak jauh dari


area produksi karena jika kondisi toilet kotor dan
bau, bisa menimbulkan ketidaknyamanan bahkan
meng-ganggu jalannya produksi.
• Kamar mandi/toilet harus dilengkapi dengan
perlengkapan untuk buang air kecil dan besar.
• Kamar mandi yang dilengkapi dengan urinal,
kloset dan bak mandi dikenal dengan restroom.
• Jumlah kamar mandi/toilet tergantung kepada
jumlah karyawan dan sebaiknya masing-masing
departemen memiliki fasilitas ini.
Layout Kamar Mandi/Toilet
Mushola/Tempat Ibadah

• Mushola atau tempat ibadah seringkali fasilitas


yang terlupakan atau diabaikan begitu saja,
padahal fasilitas ini kerap diperlukan oleh mere-
ka terutama yang beragama muslim.
• Penempatan mushola/tempat ibadah sebaiknya
adalah area yang tenang dan jauh dari area
pabrik, namun masih bisa dijangkau oleh semua
departemen dalam perusahaan.
• Mushola atau tempat ibadah juga harus dileng-
kapi dengan perlengkapan untuk membersihkan
diri dan buang air kecil maupun besar.
Layout Mushola/Tempat Ibadah
Kantin

• Kantin juga merupakan fasilitas pada perusahaan


yang terkesan seadanya.
• Pada beberapa perusahaan keberadaan kantin ini
mutlak perlu, karena jam kerja yang ketat dan
luasnya area pabrik serta jauh dari tempat
makan.
• Pengelolaan kantin ini bisa dikelola sendiri oleh
perusahaan atau mengunakan jasa catering,
tergantung kebijakan perusahaan.
• Pada perusahaan tertentu, ada yang berupa
kantin berjalan, yakni personil yang menjajakan
makanan/minuman secara berkeliling dengan
menggunakan kereta dorong/troley.
Kantin

• Lokasi kantin hendaknya agak jauh dari lokasi


pabrik atau ruang kantor disebabkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Kantin seharusnya adalah tempat yang nyaman
untuk bersantai, beristirahat, bercengkrama
antar karyawan untuk melepas penat rutinitas
bekerja.
2. Bisa memberikan sugesti negatif dan
mempengaruhi moral karyawan.
3. Sampah dan sisa dari makanan/minuman bisa ikut
terbawa sehingga mengotori tempat bekerja.
Layout Kantin
Ruang Kesehatan

• Ruang kesehatan ini wajib ada di perusahaan,


terutama yang kegiatan produksinya berpotensi
mengancam keselamatan dan kesehatan karya-
wan.
• Ruang kesehatan ini minimal dilengkapi dengan
peralatan P3K, namun untuk perusahaan yang
skalanya sudah menengah ke atas biasanya ruang
kesehatan ini sudah layaknya sebuah klinik
kesehatan dengan segala peralatannya.
• Ruang ini tidak membutuhkan area yang cukup
luas, dan lokasinya pun bisa dekat dengan ruang
kantor, agak jauh dari area produksi pabrik.
Layout Ruang Kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai