Anda di halaman 1dari 22

TUGAS GUDANG :

1. Pemilihan lokasi gudang


2. Tata letak gudang
3. Fasilitas gudang
4. Peralatan penyimpanan

- Pengertian Gudang

Gudang merupakan suatu fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyaluran barang
dari supplier (pemasok), sampai ke end user (pengguna). Dalam praktik operasional setiap
perusahaan cenderung memiliki suatu ketidakpastian akan permintaan. Hal ini mendorong
timbulnya kebijakan dari perusahaan untuk melakukan sistem persediaan (inventory) agar
permintaan dapat diantisipasi dengan cermat. Dengan adanya kebijakan
mengenai inventory ini mendorong perusahaan untuk menyediakan fasilitas gudang sebagai
tempat untuk menyimpan barang inventory.
Gudang adalah lokasi untuk penyimpanan produk sampai permintaan (demand) cukup
besar untuk melaksanakan distribusinya (Bowersox, 1978:293). Penyimpanan dianggap perlu
untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen. Prinsip kegunaan waktu (time
utility) dijadikan alas an untuk membenarkan alas an ini. Untuk manufaktur yang
memproduksi berbagai produk di banyak lokasi, pergudangan memberikan metode untuk
mengurangi biaya penyimpanan bahan mentah, dan suku cadang serta biaya penanganan, di
samping memaksimumkan operasi produksi. Persediaan dasar untuk seluruh suku cadang
dapat dipertahankan di gudang sehingga dapat menurunkan kebutuhan penumpukan
persediaan di masing-masing pabrik.
Pengertian lain tentang gudang adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan
barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai
jadwal produksi (Apple, 1990:242). Gudang dapat digambarkan sebagai suatu sistem logistik
dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi
lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang
disimpan di gudang sehingga informasi tersebut mudah diakses oleh siapapun yang
berkepentingan.
1. Pemilihan Lokasi Gudang

Dalam menentukan lokasi gudang ada beberapa kajian yang dilakukan secara
komprehensif sebelum menentukan lokasi sebuah gudang. Adapun 6 kriteria untuk
memilih lokasi gudang. antara lain:

A. Biaya yang harus dikeluarkan


Ada beberapa biaya yang anda keluarkan dan perlu mendapatkan perhatian ketika
melakukan pemilihan lokasi gudang
 Harga
Adalah harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan lokasi gudang tersebut, bisa
dari harga tanah ataupun harga jual/sewa gudang. Harga akan berkaitan dengan nilai
dari lokasi tersebut.
 Standar upah bagi pekerja
Perhatikan standar upah bagi pekerja yang berlaku di lokasi gudang yang akan anda
pilih. Di setiap daerah sudah ada regulasi yang mengatur mengenai upah minimum.
Pastikan bahwa standar upah tersebut sudah sesuai dengan budget yang akan anda
rencanakan untuk upah pekerja.
 Biaya transportasi
Berapakah biaya transportasi yang diperlukan untuk melakukan pergerakan barang
dari lokasi gudang yang anda pilih ke tujuan, semisal pelanggan anda.
 Insentif pajak
Di beberapa lokasi, pemerintah menawarkan insentif pajak untuk menimbulkan daya
tarik berinvestasi. Perhatikan struktur pajak yang mengatur di lokasi tersebut.
Apakah selain regulasi pajak umum yang berlaku ada pajak khusus yang dikenakan
untuk mengoperasikan sebuah gudang. Juga harus dipastikan mengenai kebijakan
insentif keuangan di lokasi tersebut.
 Handling Cost
Di beberapa daerah diberlakukan biaya khusus untuk menangani bongkar muat.
Anda harus memastikan apakah ada biaya tambahan untuk melakukan bongkar muat
di lokasi tersebut.
B. Faktor eksternal
 Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah seperti peraturan perindustrian yang berlaku secara regional
maupun lokal harus diketahui dan dipahami. Selain itu pastikan untuk mengetahui
perencanaan/pemetaan pengembangan wilayah perdagangan dan industri di lokasi
yang dipilih.
 Stabilitas politik dan keamanan
Meski kegiatan operasional gudang sebetulnya tidak berkaitan dengan kegiatan
politik, tetapi stabilitas politik akan menjamin tidak terganggunya aktifitas gudang.
Dari sisi keamanan juga harus dipastikan bahwa penegakan hukum berjalan di lokasi
tersebut.
C. Aspek pekerja
 Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja akan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang
akan mengoperasikan gudang tersebut. Juga dibutuhkan tenaga ahli yang
berkompeten untuk mengelola gudang.
 Akses/Sarana transportasi bagi pekerja
Tersedianya akses dan sarana transportasi bagi pekerja yang menuju ke lokasi
gudang tersebut, memudahkan mobilitas pekerja.
 Hubungan industrial
Memperhatikan catatan mengenai hubungan industrial (hubungan pekerja dengan
pengusaha) di lokasi tersebut. Apakah pernah terjadi perselisihan? Jika pernah terjadi
perselisihan antara pekerja dan pengusaha, bagaimana penyelesaiannya?

D. Infrastruktur
 Moda transportasi
Lokasi gudang dipastikan dapat dilalui oleh moda transportasi yang nantinya akan
dipakai untuk melakukan pergerakan barang. Misal lebar jalan, kekuatan beban atau
kelas jalan yang dapat dilalui menjadi catatan ketika memilih sebuah lokasi gudang.
Perhatikan kualitas dan reabilitas infrastruktur transportasi. Lokasi gudang juga
sebaiknya dekat dengan pelabuhan, intermodal terminal dan bandara. Pastikan juga
mengenai tingkat kemacetan di lokasi tersebut.
 Sistem telekomunikasi
Adanya sistem telekomunikasi yang dibutuhkan, misal telepon, internet dengan
kecepatan akses tertentu. Pastikan kebutuhan komunikasi ini sudah terpenuhi.
 Pasokan energi dan air
Pastikan lokasi gudang tersebut sudah mendapatkan pasokan energi listrik sesuai
dengan kapasitas yang dibutuhkan. Selain itu pastikan bahwa di lokasi gudang
tersebut nantinya akan mendapatkan backup energi listrik jika sumber pasokan utama
terganggu.
Tidak lupa, pastikan lokasi gudang tersebut mendapat pasokan air yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan operasional gudang maupun memenuhi kebutuhan air yang
digunakan bagi pekerja.
E. Lingkungan
 Letak geografi
Beberapa faktor geografi yang bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih lokasi
gudang antara lain kontur tanah, tidak banjir, tidak mengalami penurunan permukaan
tanah.
F. Pasar
 Pelanggan
Salah satu pertimbangan memilih lokasi gudang adalah dekat dengan lokasi
pelanggan, hal ini akan memudahkan dalam memobilisasi kebutuhan pelanggan serta
mengurangi dari sisi waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi.
 Penyedia bahan baku/supplier
Pertimbangan lain adalah memilih lokasi yang dekat dengan penyedia bahan
baku/supplier. Pertimbangan yang sama dengan memilik lokasi dekat dengan
pelanggan adalah waktu dan biaya yang harus dikeluarkan, misalnya bahan baku
yang bersifat cepat rusak sehingga butuh pengolahan lebih lanjut dengan segera.
 kecepatan dan daya tanggap
Harus diperhitungkan mengenai kecepatan dan daya tanggap ketika ada permintaan
dari pelanggan maupun ada kebutuhan bahan baku dari supplier, agar kegiatan
operasional di gudang tersebut dapat berjalan dengan baik.

2. Tata letak gudang


Dalam suatu pabrik, keberadaan gudang adalah hal yang penting. Gudang
menjadi sebuah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang hendak
dipergunakan dalam produksi di suatu pabrik, sampai barang tersebut diminta sesuai
jadwal produksinya.

Gudang umumnya berperan sebagai buffer atau penyeimbang sekaligus untuk


menentukan langkah selanjutnya dari suatu perusahaan mengenai apakah perusahaan
tersebut akan menggunakan gudang untuk komersial atau lebih baik hanya digunakan
sendiri. Tata letak gudang pada suatu pabrik adalah hal yang penting. Untuk
memaksimalkan fungsi gudang ini, diperlukan perencanaan tata letak gudang yang
baik.
Tujuan perencanaan layout dari bagian penyimpanan atau gudang, di
antaranya adalah

(1) untuk efektivitas dari penggunaan ruang,


(2) untuk memberikan material handling yang efisien,
(3) untuk meminimalkan biaya penyimpanan saat memenuhi pelayanan pada
level tertentu,
(4) untuk memberikan fleksibilitas yang maksimum, dan
(5) untuk menyediakan pengaturan rumah tangga produksi yang baik.

Untuk dapat melengkapi serta memenuhi tujuan ini, maka perlu diterapkan beberapa
prinsip atau faktor atau kriteria sebagai dasar untuk penerapan area penyimpanan.
Prinsip -prinsip yang harus saling terintegrasi ini harus memenuhi faktor komoditi dan
faktor Space Utilization. Beberapa karakteristik komponen yang penting dalam
perencanaan tata letak gudang, yaitu :

1. Perishable materials (komponen yang mudah rusak)


Komponen yang mudah rusak perlu penangangan yang lebih khusus karena sifatnya.
Komponen ini umumnya memerlukan penanganan kontrol lingkungan yang serius
serta penentuan shelf life yang juga harus dipertimbangkan.

2. Oddly shaped and crushable items (komponen bentuk khusus dan mudah
rusak)

Dalam gudang, terkadang ada komponen bentuk khusus dan mudah rusak. Komponen
seperti ini umumnya tidak akan sesuai dengan area penyimpanan yang tersedia.
Karenanya, untuk komponen dengan bentuk khusus ini akan diperlukan penanganan
yang cenderung bermasalah. Apabila komponen tersebut harus disimpan, maka akan
diperlukan ruangan khusus yang terbuka dan sesuai untuk penyimpanannya. Apalagi
apabila komponen tesebut juga mudah rusak atau dapat rusak akibat ketidaksesuaian
kelembaban.

3. Hazarduous materials (Komponen berbahaya)


Beberapa komponen mungkin tergolong pada bahan yang berbahaya atau
membahayakan. Contohnya saja seperti varnish, propane, cat dan bahan kimia
lainnya yang umumnya mudah terbakar. Komponen -kompenen ini di dalam gudang
akan memerlukan tempat penyimpananyang terpisah.

Selain itu, harus terdapat kode keselamatan yang senantiasa di cek dan langsung
diikuti oleh seluruh komponen yang mudah terbakar atau meledak. Ada pun asam dan
komponen berbahaya lain, juga harus dipisahkan untuk mengurangi kemungkinan
kecelakaan terhadap pekerja.

4. Security items (Komponen dengan pengamanan khusus)

Memang bisa dikatakan bahwa hampir semua komponen dapat hilang. Akan tetapi,
ada pula komponen yang membutuhkan pengamanan khusus. Komponen yang
memerlukan pemangamanan khusus adalah jenis yang seringkali menjadi target yang
mudah hilang. Sebaiknya, kompenen dengan karakteristik ini diberi perlindungan
tambahan di dalam area penyimpanan sehingga lebih terjaga dan potensi hilangnya
berkurang.

5. Compatibility (Kecocokan / kesesuaian)

Di dalam gudang, mungkin kita akan menyimpan komponen -komponen dengan


karakteristik yang membutuhkan penyesuaian dengan komponen lain. Misalnya saja,
untuk beberapa bahan kimia bisa saja tidak berbahaya ketika disimpan sendiri. Akan
tetapi, komponen tersebut mudah menguap ketika bercampur dengan unsur lain.
Selain itu, beberapa material mungkin tidak memerlukan penyimpanan khusus. Akan
tetapi, komponen ini dapat dengan mudah terkontaminasi dengan material lain jika
ditempatkan secara bersama-sama. Jika demikian, sangat perlu dipertimbangkan
penyimpanan bercampur ini agar tidak menemui permasalahan dan tidak
menimbulkan permasalahan tersendiri.
- Tujuan Gudang
Secara umum gudang diperlukan dengan empat tujuan sebagai berikut:

1. Pengurangan biaya transportasi dan produksi. Gudang memiliki peranan penting dalam
proses pengendalian dan pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya gudang
berkaitan erat dengan persediaan barang namun pada posisi tertentu gudang dapat
mengurangi biaya transportasi dan produksi.

2. Pengkoordinasian antara penawaran dengan permintaan. Gudang mempunyai peranan


dalam hal mengkoordinasikan antara penawaran dengan permintaan, hal ini disebabkan
karena permintaan pasar tidak selalu bisa diproyeksikan secara akurat sedangkan proses
penawaran suatu barang harus terus berjalan. Untuk itu diperlukan sebuah gudang untuk
menyimpan barang pada saat volume produksi naik dan volume permintaan menurun.

3. Kebutuhan produksi. Dalam suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan
karakteristik dan sifat yang berbeda pula, ada jenis barang yang bisa langsung dikonsumsi
dan ada juga barang yang harus disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Contoh dari
barang ini adalah minuman anggur, untuk barang seperti ini dan karakteristik serupa
memerlukan gudang sebagai tempat penyimpanan barang ini untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.

4. Kebutuhan pasar. Barang-barang yang telah beredar di pasaran memiliki banyak macam,
namun ada beberapa barang yang diminta selalu ada oleh konsumen. Agar pasokan barang
tersebut tidak terputus maka diperlukan gudang yang relatif dekat dengan pasar sebagai
media pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan pasar.

- Manfaat Gudang
Menurut Purnomo (2004:282) secara garis besar manfaat pergudangan antara lain adalah:

a. Manufacturing support (pendukung proses produksi)

Operasi pergudangan mempunyai peranan sangat penting dalam proses produksi, dukungan
dari operasi pergudangan sangat mutlak bagi kelancaran proses produksi, sistem administrasi
proses penyimpanan, transportasi dan material handling serta aktivitas lain dalam
pergudangan diatur sedemikian hingga proses produksi berjalan sesuai dengan target yang
hendak dicapai.

b. Production mixing

Menerima pengiriman barang berbagai macam dari berbagai sumber dan dengan system
material handling baik otomatis maupun manual dilakukan penyortiran dan menyiapkan
pesanan pelanggan selanjutnya mengirimnya ke pelanggan.
c. Sebagai perlindungan terhadap barang

Gudang merupakan jenis peralatan /tempat dengan sistem pengamanan yang dapat
diandalkan dengan demikian barang akan mendapatkan jaminan keamanan baik dari bahaya
pencurian, kebakaran, banjir, serta problem keamanan lainnya.

d. Dalam sistem pergudangan

Material berbahaya dan material tidak berbahaya akan dipisahkan beberapa material ada yang
beresiko membahayakan dan menimbulkan pencemaran, untuk itu dengan menggunakan
kode keamanan tidak diijinkan material yang beresiko tersebut ditempatkan dengan lokasi
pabrik.

e. Sebagai persediaan

Untuk melakukan peramalan permintaan produk yang akurat merupakan hal yang sangat
sulit, agar dapat melayani pelanggan setiap waktu operasi pergudangan dapat digunakan
sebagai alternatif tempat persediaan barang yang mana akan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan dan penanganan persediaan.

Pengertian lain tentang gudang adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang
yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai jadwal
produksi (Apple, 1990:242). Gudang dapat digambarkan sebagai suatu sistem logistik dari
sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi
lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang
disimpan di gudang sehingga informasi tersebut mudah diakses oleh siapapun yang
berkepentingan.

Fasilitas Gudang Hotel Dan Restoran

1. LAY OUT GUDANG

Lay Out gudang adalah gambar sistematik gudang yang akan dipergunakan didalam aktifitas
sesunguhnya yang akan memberikan kemudahan didalam operasional dan kecepatan didalam
pelayananya. Rencana pembuatan lay out gudang logistik harus dikonsultasikan ke pusat
untuk mendapatkan hasil optimal.

Konsep lay out gudang adalah menghindari pekerjaan yang bolak-balik didalam gudang dan
menempatkan peralatan/barang sesuai dengan karakteristiknya.

Tujuan:
Lay out dibuat untuk dijadikan dasar-dasar penempatan rak/pallet, sarana kerja, jalur kerja
dan kelancaran pergerakan manusia dan barang.

Standarisasi:

Lay out gudang secara umum terdiri:

• Pintu masuk barang dan pintu keluar barang

• Tempat pengecekan terima barang

• Tempat penyimpanan barang yang disesuaikan dengan karakteristiknya (barang yang paling
sering keluar ditempatkan dekat dengan pintu keluar barang misalnya).

• Tempat proses penyimpanan barang

• Ruangan administrasi gudang

• Parkir armada pengiriman

2. PINTU KELUAR ATAU MASUK BARANG

Pintu keluar atau masuk barang merupakan akses dari luar gudang ke dalam gudang atau
sebaliknya. Akses ini merupakan titik penting untuk jaminan keamanan kehilangan barang.
Jika memungkinkan, pintu untuk barang dipisahkan dengan pintu untuk karyawan.

Tujuan:

Pemisahan pintu masuk dan pintu keluar untuk memastikan kemudahan didalam penanganan
barang dan sekaligus menjamin keamanan barang yang masuk dan keluar serta terpisah dari
keluar masuknya karyawan.

Standarisasi :

• Jika memungkinkan pintu masuk barang ada didepan dan pintu keluar barang ada
dibelakang.

• Jika tidak mungkin, pintu masuk barang disebelah kanan danpintu keluar barang disebelah
kiri.

• Jika tidak mungin, pintu masuk barang dan pintu keluar barang berdampingan namun
dipisahkan oleh pembatas yang jelas.

• Pintu harus selalu terkunci pada saat gudang tidak beroperasi.

• Kunci pintu gudang dipegang oleh staff yang telah ditentukan dan dilakukan serah terima
secara tertulis pada saat buka atau tutup.
4. LOKASI PENGECEKAN TERIMA BARANG

Pengecekan terima barang adalah aktifitas yang dilakukan pada saat penerimaan barang
untuk memastikan bahwa barang diterima sesuai dengan dokumen pengirimannya (DO, DN,
Faktur dll).

Tujuan:

Pengecekan dapat dilakukan dengan seksama dan pasti, maka dapat dipastikan seluruh barang
yang diterima telah sesuai jenisnya, jumlahnya, kualitasnya, masa kadaluarsanya dan
pengirim/penerimanya.

Standarisasi

• Lokasi pengecekan harus terpisahkan dari tempat menyimpanan barang.

• Pengecekan barang harus dilakukan pada saat barang diterima dari staff transport bersama
dengan staff ABG (Anak Buah Gudang).

• Pengecekan dilakukan di masing – masing jenis lokasi barang.

5. KARTU STOCK

Kartu stok harus disiapkan untuk 1 barang mendapatkan 1 kartu stok. Kartu stok harus diisi
setiap kali dilakukan penerimaan barang atau pengambilan barang tersebut lengkap dengan
tujuan pengambilannya dan siapa yang mempersiapkan.

Tujuan:

• Memastikan bahwa barang masuk dan keluar dikontrol dengan teliti dan tepat.

• Sebagai sumber informasi untuk pembanding di sistim komputer pada saat dilakukan stok
opname.

Standarisasi

• Kartu stock yang diperlukan adalah kartu stock sederhana.

• Kartu stock ditempelkan didepan barang yang mengadap kejalur kerja dan melekat pada
kardus/ barang pojok kanan atas.

• Kartu stok yang telah penuh harus disimpan dan diarsip untuk proses dikemudian hari.

• Jika ada kesalahan didalam penulisan stok di kartu stok, maka harus dicoret dan diparaf.
Tidak boleh di tip ex atau di ”urek-urek”.

6. PAKAIAN DAN FASILITAS KERJA

Dalam aktifitas sehari-hari, staf gudang memiliki pakaian dan fasilitas kerja yang harus
dikenakan setiap saat. Fasilitas kerja ini dikaitkan dengan keamanan, keselamatan dan
kesehatan didalam bekerja dan merupakan bagian yang menjadi tanggungjawab dari staf
logistik untuk memastikan dipergunakan/dilaksanakan setiap saat selama berada didalam
gudang

Fasilitas yang diberikan antara lain:

• Baju seragam

• Sepatu kerja

• ID card

Tujuan:

Untuk memastikan keamanan gudang dengan menjamin bahwa orang yang berada didalam
gudang adalah orang yang telah memiliki kewenangan untuk masuk kedalamnya.

Standarisasi :

• Baju seragam : T-Shirt dan celana panjang, diberikan 1x per 2 tahun

• Sepatu : Safety shoes warna hitam

• ID card : dilengkapi dengan photo dan posisi staff.

7. PINTU GUDANG

Pintu gudang merupakan sarana yang memberikan rasa aman pada saat gudang dalam
keadaan tertutup.

Pintu harus memiliki kekuatan yang seimbang antara panjang dan tingginya. Bahan pintu
harus mampu menjadi pegangan kunci yang dipasang didalamnya.

Jenis-jenis pintu:

1. Pintu kayu-pintu yang digunakan untuk penghubung antara gudang dingin dan gudang non
dingin dan kantor principal

2. Pintu besi yang berteralis dan berkawat – pintu yang digunakan untuk pintu penerimaan
barang, pintu antara gudang dengan kantor

3. Pintu rolling penerimaan barang, pintu yang dipergunakan untuk penerimaan barang

Tujuan:

Menjamin keamanan gudang dan barang serta manusia yang bekerja didalamnya.

Standarisasi :

• Pintu terbuat dari kayu atau besi

• Luasan pintu adalah 80 – 90 cm x 200 x 220 cm


• Pintu dilengkapi dengan kunci handle yang dapat dikunci 2 x

• Pintu harus dilengkapi dengan grendel kunci agar dapat dikunci sewaktu-waktu dalam
waktu kerja.

8. SIGNAGE (PAPAN PETUNJUK)

Signage atau papan petunjuk adalah perlengkapan yang harus ada didalam gudang guna
mempermudah staff dalam menjalankan tugas – tugasnya ditempat yang benar.

Signage ini harus dipasang ditempat yang sesuai dengan maksud yang ada didalamnya dan
dipasang ditempat yang strategis sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh semua orang.

Tujuan:

Dengan pengadaan signage, maka staff selalu diingatkan akan keselamatan kerja, keamanan
dan kebersihan.

Standarisasi :

Jenis – jenis signage yang harus ada didalam gudang adalah :

• ‘Terima Barang’

• ‘Pengiriman Barang’

• ‘Barang Rusak/Kadaluarsa’

• Apar (Alat Pemadam Api Ringan)

• Dilarang Merokok

• Dilarang Makan/Minum Didalam Gudang

• Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk

• Dilarang Meludah

• Keamanan Selalu

9. RAK.

Rak merupakan perlengkapan utama yang harus ada didalam gudang.

Rak gudang haruslah tahan lama, bersih dan mudah untuk disesuaikan dengan kondisi
gudang yang ada.

Tujuan:

Pengadaan rak bertujuan untuk meningkatkan daya simpan gudang, mengamankan


penanganan barang dari kerusakan karena tertumpuk dan mempermudah staff logistik
didalam mencari barang yang akan dipersiapkan.
Standarisasi :

• Bahan rak : besi atau kayu & triplex

• Lebar kesamping : 90 cm dan kedalam 50 cm.

• Perawatan rak : mudah dibersihkan dengan lap basah dan tidak meninggalkan bekas.

10. PALLET

Pallet adalah perlengkapan gudang untuk menjamin barang tidak bersentuhan langsung
dengan lantai serta mempermudah pergerakan barang didalam gudang.

Pallet yang dipergunakan berasal dari kayu tanpa adanya pengikat bawah.

Tujuan:

Menjamin kualitas barang tetap baik dan mempercepat pergerakan barang didalam gudang.

Standarisasi :

• Jenis pallet : pallet kayu

• Bahan pallet : kayu kering.

• Jumlah kayu atas : minimal 12 buah dengan paku ulir

• Jumlah penyangga: 3 buah (kiri,tengah dan kanan )

• Sertifikasi : dilakukan fumigasi setiap 6 bulan sekali untuk menjamin tidak adanya
rayap/serangga pengganggu.

• Ukuran : 100 x 120 cm, tinggi : 20 cm

11. HAND PALLET

Hand Pallet adalah alat bantu memindahkan pallet yang dioperasikan secara sederhana dan
mudah. Alat ini sangat berguna untuk mempercepat kelancaran penerimaan barang dan
penyiapan barang yang akan dikeluarkan.

Sebaiknya setiap gudang memiliki minimal 1 hand pallet agar dapat dihasilkan kemudahan
dalam bekerja dan peningkatan produktifitasnya. Alat ini harus didukung dengan kondisi
lantai penerimaan, penyimpanan dan area pengiriman yang landai relative halus.

Tujuan:

Kecepatan didalam memindahkan barang yang berada diatas pallet.

Standarisasi :

• Kapasitas angkat maksimal 1 ton


• Dioperasikan secara manual ( non elektrik)

12. LAMPU

Lampu diperlukan didalam gudang untuk memberikan penerangan yang cukup didalam
pekerjaan menangani barang-barang

Lampu yang ada haruslah memberikan cahaya yang cukup dengan daya yang rendah.

Ada baiknya disiapkan penerangan dari asbes plastik yang dipasang pada atap gudang dengan
tetap memperhatikan keamanannya.

Tujuan:

Memastikan tidak terjadinya kesalahan didalam mempersiapkan barang.

Standarisasi :

• Jenis lampu : Lampu TL

• Warna lampu : putih atau bening

• Daya : setara dengan 70 W

• Jumlah : 1 Lampu untuk setiap 4 m2

• Lampu diletakan ditengah-tengah antar rak sehingga dapat menerangi dalam penyiapan
barang.

13. VENTILASI

Ventilasi adalah perputaran udara didalam gudang sehuingga udara menjadi selalu segar.
Ventilasi hanya diperkenankan digunakan di gudang non suhu dan ruangan kerja yang tidak
mempergunakan mesin pendingin (AC)

Pembuatan ventilasi harus mempertimbangkan unsur keamanan dan keselamatan kerja. Tidak
direkomendasikan gudang mempergunakan van gantung dengan alas an keselamatan kerja

Tujuan:

Menciptakan udara yang bersih dan cukup nyaman untuk bekerja.

Standarisasi:

• Ventilasi dibuat dari kayu dengan dilengkapi jeruji besi satandart dan dilapisi kawat
nyamuk

• Ventilasi dibuat dengan ketinggian yang aman dari jangkauann orang untuk menghindari
niatan klriminal

• Jumlah dan ukuran ventilasi disesuaikan dengan kondisi dilapangan


14. MEJA KERJA DAN KURSI KERJA

Meja dan Kursi kerja diberikan kepada staf logistik yang memang benar-benar memerlukan
dan jika perlu dapat dilakukan dengan cara share/bersama-sama. Tidak semua staf logistik
harus memiliki meja kerja sendiri-sendiri

Tujuan:

Memperlancar kerja administrasi.

Standarisasi:

• Ukuran meja kerja adalah ½ biro.

• Jenis kursi kerja adalah kursi lipat dan tidak beroda.

• Meja terbuat dari kayu/texwood yang dilengkapi dengan laci-laci kerja dan kuncinya

15. PEST CONTROL

Pest Control adalah aktifitas pencegahan serangga, tikus dan sejenisnya yang jika tidak
dilakukan dapat menyebabkan kerusakan pada barang baik secara fisik maupun kualitas serta
dapat berpengaruh negatif pada kesehatan staff gudang.

Pest Control dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa pest control yang memiliki
kemampuan didalam bidangnya atau dilakukan sendiri dengan cara mempersiapkan peralatan
penangkap tikus beserta racunya dan ditempatkan disetiap pintu masuk/keluar.

Fasilitas:

Memastikan bahwa gudang aman dari segala serangga yang mengganggu dan menjadikan
gudang sebagai tempat bekerja yang sehat.

Standarisasi:

• Perusahaan yang ditunjuk harus mampu menyediakan sarana dan pelaporan pengamatan
pest control :

o Peta peletakan umpan didalam gudang dan kantor

o Pelaporan mingguan dan bulanan

o Action plan terhadap temuan yang ada

o Menyediakan jenis-jenis umpan yang direkomendasikan.

• Jika dilakukan sendiri:

o Gambarkan denah/lay out gudang secara utuh.

o Tempatkan perangkat tikus, lalat dan nyamuk dilokasi yang ada akses keluar masuk.
o Tandai didalam denah/lay out tersebut lokasi-lokasi yang diberikan perangkap diatas.

o Kontrolah setiap minggu sekali perangkap tsb untuk memastikan bahwa racun nya masih
ada atau membuang serangga yang terperangkap.

o Akan lebih baik jika dilakukan pencatatan berapa jumlah serangga yang terperangkap untuk
dijadikan analisa dikemudian hari.

16. ALAT PEMADAM KEBAKARAN

Peralatan pemadam kebakaran harus tersedia setiap saat ditempat-tempat yang strategis dan
mudah dijangkau oleh staff. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan peralatan yang
wajib dimiliki oleh setiap gudang.

Pengadaan peralatan ini harus dilakukan dengan kerja sama antara gudang dengan kantor
dinas pemadam kebakaran setempat.

Tujuan:

Mencegah terjadinya kebakaran digudang.

Standarisasi:

• Jumlah APAR : 1 setiap 20-30 m2

• Jenis : busa dan cair

• Berat : 15 Kg

19. ALAT-ALAT KEBERSIHAN

Kebersihan adalah budaya dasar manusia yang wajib dijunjung tinggi dan dilestarikan.
Dengan menjaga standar kebersihan yang tinggi, satu masalah dasar sudah berhasil diatasi,
yakni kerusakan barang dikarenakan debu, kotor dan kemungkinan staf terjangkit penyakit
karena kondisi gudang dan barang yang tidak bersih.

Jadual kebersihan hendaknya dibuat dan ditempel didinding gudang agar setiap staff tahu
tugasnya masing-masing.

Tujuan:

Menjamin kesehatan staff dan kualitas barang dengan memastikan kebersihan lokasi
penyimpannya.

Standarisasi:

Harus disiapkan

- Peralatan standard kebersihan seperti sapu, tempat buang sampah

- Penyedot debu (jika ada)


- Skedul kebersihan

- Menyediakan jenis-jenis bahan kebersihan yang direkomendsasikan

- Peralatan kebersihan dikumpulkan didalam suatu ruangan/lokasi tertentu

- Tempat sampah didalam gudang harus dibuat dari sederhana dan transparant.

20. SECURITY DAN ALARM

Keamanan yang baik akan memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja.
Keamanan harus diciptakan sebaik mungkin dengan jaminan yang tinggi terhadap barang dan
staf yang bekerja.

Tujuan:

Menciptakan rasa aman didalam bekerja sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Standarisasi:

• Setiap staff harus sudah terlatih didalam prosedur pengamanan gudang, barang dan diri
sendiri.

• Pengecekan karyawan (body checking) dilakukan terhadap seluruh orang yang keluar
gudang

• Alarm disiapkan pada saat gudang tutup untuk mengantisipasi terjadinya tindakan yang
tidak diinginkan.

• Alarm gerak dapat dipasang didepan pintu masuk/keluar untuk memastikan tidak ada
oknum yang masuk tanpa ijin.

21. DETEKTOR ASAP DAN PANAS

Detektor Asap dan Panas diperlukan untuk memantau kondisi dalam gudang. Jika detector
memberikan tanda (alarm), maka sesuatu sedang terjadi yang berkaitan dengan asap atau
panas (potensi kebakaran)

Tujuan:

Memberikan peringatan dini jika terjadi potensi bahaya kebakaran.

Standarisasi:

Detektor Asap dan Panas : jenis dedicated, tanpa sentralise monitor dan memiliki remote
control untuk mengaktifkan atau mengnonaktifkan

22. ARMADA PENGIRIMAN

Armada pengiriman adalah armada yang dipergunakan oleh team logistik untuk mengirimkan
barang kedaerah/gudang tujuan.
Tujuan:

Mendistribusikan barang ketempat tujuan dengan selamat dan aman.

Standarisasi:

Mobil Truck ;

o Jenis mobil : CDE/CDD box minimal tahun berumur 5 – 10 tahun

o Perawatan yang rutin sesuai dengan KM nya.

23. JAM TERIMA BARANG

Jam terma barang adalah jam kerja yang telah disiapkan untuk menerima barang dari pihak
luar

Penerimaan akan disiapkan ABG atau staf bongkar barang yang dapat dibantu juga oleh
karyawan transportasi yang mengirimkan barang.

Tujuan:

Melaksanakan penerimaan barang dengan benar, baik dan cepat.

Standarisasi:

• Hari terima barang adalah hari Senin – Sabtu

• Jam terima barang adalah jam 09.00 – 15.00.


Alat Penyimpanan Gudang Di Hotel Dan Restoran

1. PENYIMPANAN BARANG BERSUHU

Kemampuan dan standar penyimpanan yang tinggi harus menjadi patokan dan target yang
harus dicapai bagi setiap gudang. Barang – barang yang harus disimpan didalam ruangan
bersuhu memiliki karakteritik yang unik dan hanya bisa ditangani didalam ruangan yang
memiliki suhu yang sesuai. Barang yang disimpan dikondisi ini biasanya berupa obat-obatan.
Data mengenai berapa suhu yang penyimpanan yang sesuai dapat dilihat disetiap kemasan
barangnya.

Jenis Penyimpanan bersuhu :

a) Suhu cold : 15oC – 25oC di ruangan dengan AC standar.

b) Suhu chiller : 2oC - 8 oC dilakukan di cold chiller.

c) Suhu Freezer : - 20oC dilakukan di freezer.

Tujuan:

Penyimpanan barang bersuhu memiliki tujuan untuk menjamin fungsi dan manfaat
obat/barang tsb tetap ampuh pada saat digunakan.

Standarisasi :

Suhu cold ( 15oC – 25oC )

• Kapasitas : AC split ukuran 1 – 2 PK

• Quatity : Minimal 2 unit AC 1.5 PK untuk minimal ruangan 25 M2 dan penambahan 1 unit
AC 2PK berikutnya untuk ukur ruangan kelipatan 25m2 atau sejumlah unit tertentu untuk
mencapai suhu rata – rata 21 oC -23 oC

Suhu chiller (2oC – 8oC)

• Kapasitas : Cold Chiller kapasitas 350 liter atau 1000 liter

Suhu freezer ( - 20 oC )

• Kapasitas: Freezer ukuran 350 liter / 1000 liter

• Validasi suhu penyimpanan : 2 kali per satu tahun dan dilakukan oleh Metereologi dan
Geofisika.

• Alat pantau suhu : minimal 2 buah untuk setiap gudangnya.

• Monitor suhu :
1. Manual : Setiap hari secara manual 3x pada pagi jam 08.00 – 09.00, siang 12.00 – 13.00
dan sore hari jam 16.00 – 17.00 Wib . Data monitor digantungkan didekat pintu keluar masuk
agar mudah terlihat.

2. Otomatis : Cetak dari data logger setiap 2 minggu

a. Peletakan logger : disamping pintu keluar masuk gudang dingin dan didinding berlawanan
dengan arah pintu tsb.

2. PENYIMPANAN BARANG TIDAK BERSUHU

Penyimpanan tidak bersuhu adalah penyimpanan barang-barang yang tidak memerlukan


perlakuan suhu khusus.

Yang diperlukan didalam penyimpanan barang tidak bersuhu adalah aliran udara yang baik
sehingga suhu yang ada didalam ruang tidak lebih panas dibandingkan dengan suhu luar
ruangan.

Tujuan:

Untuk mencapai aliran udara bagus maka diperlukan dinding gudang yang permanen, tidak
ada kaca yang langsung dengan luar, pelapis atap/eternity yang baik dan ventilasi udara yang
cukup

Standarisasi :

• Dinding : bata atau batako atau tripleks yang inding dan dininding luar memiliki lapisan
ketebalan minimal 5 cm antara dinding dalam dan dinding luar.

• Warna dinding : putih cream

• Enternit : tidak boleh langsung dengan atap tetapi harus ada perantara yakni lapisan triplek
dengan ketebalan minimal 2 mm

• Ventilasi : kayu atau jeruji besi dengan dilapisi kawat nyamuk sebagai pengaman

• Fan/Exhaust : jika diperlukan, dapat ditambahkan fasilitas fan dinding atau exhaust
ditempat yang dianggap perlu.

3. PENYIMPANAN BARANG RUSAK/KADALUARSA

Barang rusak/kadaluarsa perlu ditangani dengan baik dikarenakan barang tersebut masih
memiliki nilai yang sama dengan baik. Barang rusak/kadaluarsa harus dipisahkan dari barang
baik untuk menjaga mutu dan kejelasan administrasi didalam suatu lokasi/ ruangan atau
lokasi yang terpisah.
Tujuan:

Untuk memastikan bahwa barang rusak/kadaluarsa tidak terkirim ketujuan dan memastikan
barang-barang tsb dimusnahkan secara keseluruhan.

Standarisasi:

• Maksimal ruangan yang dipergunakan adalah 5% atau setara dengan rak yang
menggantikannya.

• Harus dipastikan setiap periode tertentu (misalnya setiap 3 bulanan, akan dilakukan
pemusnahan barang sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan).
Daftar Pustaka

 Apple. M. James 1990. Tata letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan. ITB Bandung.

 Bowersox, Donald J. 1978. Manajemen Logistik: Integrasi Sistem-Sistem


Manajemen Distribusi Fisik dan Manajemen Material (terjemahan Drs. A. Hasymi
Ali). Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

 Purnomo, Hari, 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi Pertama,


Yogyakarta: Graha Ilmu.
 https://www.arthanugraha.com/6-kriteria-untuk-memilih-lokasi-gudang/
 https://portal-ilmu.com/karakteristik-komponen-dalam-perencanaan-tata-letak-gudang/

Anda mungkin juga menyukai