Anda di halaman 1dari 19

STUDI KELAYAKAN BISNIS SEBLAK MERDEKA DI

JOMBANG

Untuk memenuhi ujian mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Oleh :
Lenny Yulia Andari (1961430)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II ASPEK HUKUM......................................................................................................4
2.1 Landasan Hukum...........................................................................................................4
2.2 Legalitas Usaha..............................................................................................................5
BAB III ASPEK LINGKUNGAN.......................................................................................11
3.1 Aspek Lingkungan.......................................................................................................11
3.1.1 Dampak Positif......................................................................................................11
3.1.2 Dampak Negatif....................................................................................................11
BAB IV ASPEK PASAR DAN PEMASARAN..................................................................12
4.1 Strategi Produk.............................................................................................................12
4.2 Strategi Harga..............................................................................................................13
4.3 Strategi Lokasi dan Distribusi......................................................................................13
4.4 Strategi Promosi...........................................................................................................14
4.5 Aspek Keuangan..........................................................................................................15
4.5.1 Modal....................................................................................................................15
4.5.2 Payback Period......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nama Seblak di Jombang………………….………………………..2

Tabel 4.1 Modal Kedai Seblak Merdeka…………………………………………….15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Seblak Omahan Pada Aplikasi GoFood…………………………..….….3


Gamabar 1.2 Kemasan Seblak Frozen Food……………………….…………..……..3
Gambar 4.1 Logo Seblak Merdeka…………………………………………………..12
Gambar 4.2 Akun Instagram Seblak Merdeka…………………………………...….14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya terutama dalam kebutuhan pangan, maka semakin meningkatnya pula

keanekaragaman kebutuhan masyarakat terutama dalam hal makanan. Di Indonesia

mempunyai banyak sekali keanekaragaman makanan, dan setiap daerah mempunyai

karakteristik tersendiri, dilihat dari sosial budaya, tingkah laku atau dari segi

kebiasaan. Semua itu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat tinggal, iklim atau

tingkat penghasilan yang berbeda-beda.

Masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep baru

untuk meningkatkan kebutuhan pangan mereka sehari-hari, mereka juga kreatif dalam

membuat jajanan dari berbagai daerah. Jajanan khas Bandung yang sudah tidak asing

lagi dirasa oleh masyarakat kota Jombang yang mayoritas menyukai jajanan dengan

rasa pedas yaitu “Seblak”. Selain rasanya yang enak dan pedas harganya pun relatif

murah terjangkau oleh semua kalangan dan bahannya pun mudah didapat serta cara

pembuatannya juga cukup mudah.

Kata seblak, berasal dari bahasa sunda "segak" dan "nyegak" yang artinya

menyengat. Makna seblak ditujukan untuk bumbu cikur atau kencur yang menjadi

penyedap masakan. Sementara kerupuk kenyal, mie, bakso, macaroni, dan kerupuk

aci merupakan isian dari seblak.

1
Bisnis seblak merupakan usaha yang menjanjikan, dilihat dari perkembangan

setiap tahunnya, usaha seblak semakin banyak terutama di daerah Kabupaten

Jombang.

Tabel 1.1 Daftar Nama Seblak di Jombang


No Nama Seblak Alamat
1 Seblak Merdeka  Jl. Pattimura III, Sengon, Kec. Jombang,
Kabupaten Jombang
2 Seblak Mantan Jl. Mayjend Sungkono Dsn. Dayu No.71,
Tunggorono, Kec. Jombang, Kabupaten
Jombang
3 Seblak Buk Ti  Jl. KH. Bisri Syansuri No.105, Denanyar
Selatan, Denanyar, Kec. Jombang
4 Seblak Jeletot Teh Rani Jl. Pahlawan No.63, Kepanjen, Kec.
Jombang
5 Seblak Hotahai Jl. KH. Hasyim Asy'ari No.118, Plandi,
Kec. Jombang
6 Seblak Omahan Jl. Pattimura No.80, Sengon, Kec.
Jombang

Berbisnis seblak tidak perlu harus memiliki stand ataupun outlet, beberapa

usaha seblak sudah bisa dinikmati melaui aplikasi pesan-antar makanan seperti

GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood. Seblak juga bisa didapatkan dalam bentuk

Frozen Food, jadi minim kerugian apabila seblak tidak habis dalam satu hari.

2
Gambar 1.1 Seblah Omahan Pada Aplikasi GoFood

Gambar 1.2 Kemasan Seblak Frozen Food

3
BAB II
ASPEK HUKUM

2.1 Landasan Hukum

Banyak orang mengira usaha mikro yang umum ditemui seperti usaha seblak

tidak memiliki hukum yang mengatur keberadaannya. Usaha mikro memiliki dasar

hukum yaitu Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan

menengah. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 telah di atur mulai dar

kriteria, aspek perizinan serta bagaimana peran serta pemerintah pusat dan dearah

dalam pemberdayaan usaha mikro.

Usaha Mikro Kecil memiliki dasar hukum Peraturan Presiden Nomor 98 Taun

2014 serta peraturan menteri dalam negeri nomor 83 tahun 2014 tentang pedoman

pemberian izin usaha mikro dan kecil. Berikut ini adalah bebrapa UU dan peraturan

tentang UKM.

1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil

2. PP No. 44 Tahun 1997 tentang kemitraan

3. PP No. 32 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil

4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang pemberdayaan Usaha Menengah

5. Keppres No. 127 tahun 2001 tentang bidang/jenis usaha yang dicadangkan

untuk usaha kecil dan usaha terbuka, menengah atau besar dengan syarat

kemitraan.

6. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan

Menengah

4
7. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan

Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan

8. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan

Usaha Milik Negara

9. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah

2.2 Legalitas Usaha

Sebagai warga negara Indonesia harus taat dan patuh terhadap aturan hukum

yang berlaku. Apabila hukum tidak ditaati tentu ada sanski yang harus diterima.

Sebagai salah satu taat pada hukum, sebuah usaha harus melegalkan usahanya agar

bermanfaat untuk kemajuan usahanya. Legalitas yang dimaksud berupa izin yang sah

secara hukum terhadap kegiatan usaha yang akan dijalankan, jadi kalau tidak ada izin

maka usaha tersebut tidak legal.

Legalitas Bangunan

1) Sertifikat Hak Milik (SHM)

Dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional ini

Merupakan surat bukti yang kuat atas kepemilikan perorangan terhadap tanah,

sehingga memiliki wewenang untuk mempergunakan tanah yang

bersangkutan, juga bumi, air dan ruang yang ada diatasnya.Pemilik tanah akan

kehilangan haknya atas tanah yang bersangkutan berdasarkan Pasal 27 UU

5
No. 5 Tahun 1960 Tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria (UUPA)

menyatakan Hak Milik Hapus Bila :

a. Tanah jatuh kepada negara dan

b. Tanahnya musnah.

2) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah Tingkat Kabupaten atau

Kotamadya kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah,

memperluas, mengurangi dana tau merawat bangunan sesuai dengan

persyaratan administrative dan persyaratan teknis yang berlaku. IMB

Merupakan salah satu produk hukum untuk mewujudkan tatanan tertentu

sehingga tercipta ketertiban, keamanan, keselamatan, kenyamanan, sekaligus

kepastian hukum. Kewajiban setiap orang atau bahan yang akan mendirikan

bangunan untuk memiliki Izin Mendirikan Bangunan diatur pada Pasal 5 ayat

1 Perda 7 Tahun 2009.

Jika diketahui Izin Gangguan tidak dimiliki, maka pemilik bangunan

dalam hal ini dapat dikenai sanksi administratif sesuai dengan Pasal 115 ayat

1 & 2 PP 36/2005 dan sanksi denda sesuai Pasal 45 ayat 2 Undang Undang

Bangunan Gedung (UUBG). Jika izin di IMB yang dikeluarkan

peruntukannya bukan untuk tempat usaha, maka meski tempat yang akan

disewa secara fisik berupa Kios, Rukan, atau gedung maka tetap tidak akan

bisa diproses perizinan usahanya.

3)  Izin Gangguan (HO)

6
Surat Izin Gangguan dikeluarkan oleh Dinas Perizinan Domisili Usaha

di Daerah tingkat dua atau setingkat Kabupaten dan Kotamadya. Izin ini

diberikan kepada perorangan atau badan hukum yang memiliki kegiatan usaha

dilokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan

gangguan, ketentraman dan ketertiban umum.

Untuk pengusaha HO adalah memberi kemudahan kepada para

pengusaha yang ingin memperoreh izin-izin lain sesuai dengan kebutuhan,

sedangkat untuk masyarakat HO adalah sebuah perlindungan hukum dari

pemerintah terhadap masyarakat yang ada disekitar tempat usaha dari

kemungkinan timbulnya bahaya atau gangguan. Lebih detailnya diatur pada

Permendagri No. 27 Tahun 2009.

Legalitas Usaha :

1)  Surat Keterangan Usaha (SKU)

Merupakan surat yang menerangkan bahwa orang yang namanya tertera

pada surat tersebut adalah benar merupakan penduduk di RT atau RW yang

berada di bawah Kelurahan Atau Desa tersebut dan benar memiliki sebuah

usaha yang disebutkan dalam surat tersebut. Surat ini dibuat oleh petugas

yang berwenang dalam hal ini ialah Desa/Kelurahan dan atau Kecamatan.

2) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)

Merupakan surat yang menerangkan tempat atau domisili suatu badan

usaha atau dengan kata lain adalah sebagai tanda bukti benarnya ada tempat

usaha yang berlokasi di alamat tertentu sesuai yang ada pada surat

7
tersebut.SKDU diterbitkan oleh Desa/Kelurahan dan atau Kecamatan sebagai

bagian dari persyaratan awal untuk mengurus izin lanjutan yang terkiat

dengan pendirian usaha. Pastikan memilih tempat usaha di zona atau lokasi

yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota agar

kedepannya tidak menemui masalah pada saat proses perpanjangan.

3)  SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

SIUP adalah dokumen yang diperlukan dan diwajibkan bagi orang per

orang maupun badan usaha yang akan mendirikan usaha perdagangan.

Pemegang siup tidak harus selalu pedagang dengan skala besar. Tujuan SIUP

adalah untuk mendapatkan legalisasi dari pihak yang terkait sehingga bisa

mencegah adanya kemungkinan masalah dikemudian hari.

Dasar Hukum SIUP adalah sebagai berikut :

Peraturan Menteri Perdagangan Permendag No. 36/M-Dag/Per/9/2007

Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan

Peraturan Menteri Perdagangan Permendag No. 46/M-Dag/Per/9/2009

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Nomor 36/M-Dag/Per/9/2007 Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha

Perdagangan

4)  NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak untuk

mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda

8
pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan

kewajiban perpajakan.

Dasar Hukum NPWP adalah sebagai berikut :

Undang-Undang Nomor 28 TAHUN 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas

undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan.

5) Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan surat resmi yang

dikeluarkan oleh badan hukum setempat dan manfaat Surat Izin Tempat

Usaha (SITU) yaitu untuk memperoleh ijin atas pendirian perusahaan atau

kantor dan agar terhindar dari gangguan dari pihak lain dan kerugian yang

kadang bisa saja terjadi.

6) Izin Usaha Mikro  dan Kecil (IUMK)

Merupakan tanda legalitas bagi pelaku usaha berupa izin usaha mikro dan

kecil.

7) Sertifikat Halal MUI

Sertifikat Halal MUI adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang

menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Sertifikat

Halal  MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label

halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang.

9
BAB III
ASPEK LINGKUNGAN

3.1 Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan merupakan salah satu aspek yang harus dipikirkan

lebih jauh sebelum menentukan sebuah usaha karena akan mempengaruhi usa

ha kedepannya. Hal ini dilakukan semata-mata agar seorang pengusaha dapat

mengetahuidampak-dampak positif maupun negatif yang akan timbul dari

sebuah usaha yangdilakukan. Berikut beberapa dampak positif dan

negatif membuka usaha di lingkungan baru :

3.1.1 Dampak Positif

 Kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar yang bertambah sehingga dapatme

ngurangi tingkat pengangguran di lingkungan masyarakat tersebut

 Pengolahan limbah telur atau sayuran busuk dimanfaatkan untuk bahan

pembuatan kompos.

3.1.2 Dampak Negatif

 Polusi bau seblak yang menyengat menyebar sehingga dapat mengganggu

kenyamanan masyarakat sekitar.

 Polusi suara yang ditimbulkan dari proses produksi

10
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

4.1 Strategi Produk

Kedai Seblak Merdeka menyediakan menu makanan berupa Seblak yaitu

makan Seblak adalah masakan khas Sunda yang berasal dari wilayah Parahyangan

dengan cita rasa gurih dan pedas. Terbuat dari kerupuk yang terdiri dari bawang putih

dengan kencur. Selain makanan, juga menyediakan minuman seperti Es Teh, dan

Minuman Boba berbagai rasa, ada Taro, Choco, Red Velvet, dan Avocado.

Strategi produk yang dilakukan oleh Kedai Seblak Merdeka adalah dengan

adanya logo Seblak Merdeka namun hanya pada banner kedai dan pamflet yang

tersebar. Jika logo untuk setiap produk belum dicantumkan. Berikut logo Seblak

Merdeka :

Gambar 4.1 Logo Seblak Merdeka

11
4.2 Strategi Harga

Strategi harga pada Kedai Seblak Merdeka sudah tepat, harga ditetapkan

berdasarkan perhitungan harga pokok penjualan, dimana telah dihitung berdasarkan

rumus (HPP = persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir) sehingga

terbentuklah harga pokok penjualan.

Selain itu penetapan harga pada kedai ini juga telah dianalisis tujuannya, yaitu

dengan harga yang terjangkau untuk berbagai kalangan, dan bisa tetap menjual

produk tanpa mengurangi ciri khas menu makanan pada Kedai Seblak Merdeka.

Dapat bertahan, mendapatkan laba maksimal, memperbesar pemasaran, mendapatkan

pelanggan yang puas karena harganya terjangkau, tetapmempertahankan kualitas dan

ciri khas produk, dan dapat bersaing unggul.

4.3 Strategi Lokasi dan Distribusi

Kedai Seblak Merdeka memiliki 6 cabang, salah satu nya berada di jalan Pattimura,

dekat dengan kampus STKIP Jombang. Letaknya sangat strategis di kalangan

kampus. Lokasi berada di pinggir jalan, memiliki kemudahan akses transportasi dan

peluang besar jika mendapat pesanan dari luar. Lokasi Kedai Seblak Merdeka lainnya

juga berada di jalan raya dekat dengan, dekat pasar- pasar di Jombang daerah kota,

dekat perumahan atau permukiman masyarakat, dekat instansi pendidikan, sehingga

akses sangat mudah dijangkau.

Selain itu saluran distribusi juga melalui online (Whatsapp), pesan antar ke alamat

konsumen dan melalui Grab Food.

12
4.4 Strategi Promosi

Strategi promosi Kedai Seblak Merdeka adalah melalui mulut ke mulut,

Whatsapp, media sosial (Instagram), dan penyebaran pamflet. Selain itu strategi

promosi juga dengan pemberian potongan pembelian dan free menu makanan dengan

syarat dan ketentuan berlaku. Kemudahan lainnya yang bisa di dapat oleh pelanggan

Kedai Seblak Merdeka adalah dengan hadirnya metode pembayaran secara online di

berbagai aplikasi pembayaran online, cukup scan barcode. Berikut media sosial

Instagram yang dapat follow :

Gambar 4.2 Akun Instagram Seblak Merdeka

13
4.5 Aspek Keuangan

4.5.1 Modal

Modal yang dikeluarkan oleh pemilik untuk membuka Kedai Seblak Merdeka

yaitu modal sendiri (modal pemilik Kedai Seblak Merdeka )

Tabel 4.1 Modal Kedai Seblak Merdeka


Jenis Jumlah

Peralatan Rp 6.000.000,-
Perlengkapan Rp 500.000,-
Bahan-bahan Rp 1.500.000,-
TOTAL Rp 8.000.000,-

4.5.2 Payback Period

Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang

diperoleh setiap tahun. Telah diketahui bahwa kas bersih Kedai Seblak

Merdeka adalah Rp 2.500.000,- per bulan. Berdasarkan rumusyang telah

dibahas sebelumnya maka:

PP = Investasi/ Kas bersih per tahun x 1 tahun

PP = Rp 8.000.000 / (Rp 2.500.000 x 12 bulan) x 1 tahun

PP = 0,27

Berdasarkan perhitungan Payback Period dapat diketahui bahwa waktu

pengembalian modal Kedai Seblak Merdeka adalah 2 bulan 7 minggu

14
DAFTAR PUSTAKA

Alifia,(2017) Studi Kelayakan Bisnis “Warung Seblak Hot. Universitas Diponegoro

Dwi,Vina(2017). Business Analysis Seb;ak Dago Bandung. Universitas Diponegoro:

Semarang

Yuliana,Yuli(2019). Rencana Pendirian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kedai

Sebak Sianida.

https://yuliiyuliana.blogspot.com/2019/06/rencana-pendiirian-usaha-seblak.html

https://www.google.com/search?

q=aspek+hukum+dalam+bisnis&oq=aspek+hukum+dalam+bisnu&aqs=chro

me.1.69i57j0i13i512l9.6590j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8. Diakses pada

tanggal 11 Mei pukul 14.59

https://mojokertopost.com/seblak-merdeka-jombang-bang-arif-sengon/. Diakses pada

tanggal 11 Mei pukul 15.10

15

Anda mungkin juga menyukai