Anda di halaman 1dari 8

Makalah Seminar Manajemen Operasional

“PERENCANAAN LAY OUT PERUSAHAAN”


DAFTAR ISI

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Lokasi
2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi
2.2 Strategi Lay out
2.2.1 Pertimbangan dalam Desain Lay Out
2.2.2 Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat
2.2.3 Tipe-Tipe Lay out
2.2.4 Tanda-Tanda Lay out yang Baik
III PENUTUP
3.1 Kesimpuan
3.2 Saran

I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita
Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk
menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut
untuk menciptakan pemikiran yang kreatif dan inovatif di dalam tujuan perusahaan.
Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasi,
karena lokasi operasi yang tepat adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi
sepenuhnya memiliki kekuatan untuk menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi lay out, dimana
lay out dapat menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out juga
memiliki banyak dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan
dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak
pelanggan dan citra perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan
dengan berbagai permasalahan. Permasalahan yang timbul ini menghalangi perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan lancar. Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah yang timbul. Solusi yang diapakai tentunya telah
dianggap tepat bagi perusahaan, setidaknya pada saat solusi itu dipakai. Adapun
permasalah yang dihadapi perusahaan yang berhasil dirumuskan penulis
adalah “Perencanaan Lokasi dan lay out perusahaan yang kurang tepat”

1.3 Tujuan Penulisan


Sehubungan pernyataan diatas maka penulis tertarik untuk membahas suatu
judul makalah dalam seminar manajemen operasional yang berjudul
“PERENCANAAN LAY OUT PERUSAHAAN”. Dengan melakukan pembahasan
perencanaan lay out operasi, penulis memiliki tujuan pembahasan:
1. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dalam suatu perusahaan
dapat memberikan keunggulan dalam bersaing.
2. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana penerapan perencanaan lokasi dan lay out
perusahaan yang tepat bagi suatu perusahaan.
3. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
4. Untuk mengetahui pentingnya peningkatan produktifitas dan kinerja suatu
perusahaan yang ditinjau dari berbagai pertimbangan-pertimbangan.

II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Lokasi
Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan
penentuan lokasi perusahaan yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan
peninjauan situasi lokasi yang akan dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan
mendirikan pabrik, biasanya direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini
berpengaruh terhadap biaya operasi atau produksi, harga jual, serta kemampuan
perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat menentukan keberhasilan
perusahaan. Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru diketahui kesalahan
letaknya dan jika dipindah akan memakan biaya yag sangat mahal. Ada perusahaan
yang meletakkan pabriknya di dekat pasar, ada yang dekat dengan bahan baku, dan
sebagainya. Masing-masing memiiki alasan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, toko emas biasanya terletak berdekatan tetapi pegadaian selalu
terletak berjauhan. Alasan toko emas karena konsumen selalu membandingkan, baik
mengenai harga maupun kualitas di beberapa toko sehingga mereka biasanya terletak
berdekatan. Sedangkan pegadaian alasannya karena pegadaian yang satu dengan yang
lain tidak boleh bersaing dan kalau di suatu wilayah terdapat dua pegadaian atau lebih,
kiat mereka kurang efisien. Contoh lain adalah perusahaan gula pasir biasanya
diletakkan di dekat lahan penanaman tebu. Alasannya karena bahan baku gula adalah
tebu, yang beratnya sepuluh kali daripada gula yang dihasilkan, dan tebu mudah rusak
atau menurun kadar gulanya jika tidak segera diproses.
Menurut Dr. Manahan P.Tampubolon, MM. dalam bukunya Manajemen
Operasional, strategi lokasi tersebut menggambarkan bahwa setiap perusahaan berusaha
untuk menciptakan efisiensi dan pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan
efisien, sebagai salah satu strategi menghadapai persaingan. Strategi ini dapat menjadi
keunggulan bagi perusahaan untuk dapat menentukan lokasi yang strategis dari segi
persaingan dalam merebut pasar, sehingga pelanggan tidak kecewa untuk memperoleh
produk ataupun pelayanan yang cepat sesuai dengan keinginan konsumen.
Di saat manajemen memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak
biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh jika sebuah lokasi pabrik
baru berada pada satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang
baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasapun akan memulai dengan
kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya
manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih,
dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian kerja keras yang dilakukan
manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang
baik. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri strategi yang biasa digunakan adalah strategi yang digunakan untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi
lokasi pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan
pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan
keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh
perusahaan biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau
karena adanya perubahan produktifitas tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya, dan sikap
masyarakat sekitar. Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa
mereka, karena adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan.

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi


Pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa hal atau factor. Ada yang
membagi faktor-faktor itu kedalam faktor primer dan faktor sekunder, ada pula yang
membaginya ke dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor primer adalah suatu
faktor yang harus dipenuhi jika tidak dipenuhi proses produksi atau operasi tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan faktor sekunder adalah faktor yang
sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa diatasi meskipun disertai dengan biaya
yang relatif lebih mahal. Macam faktor primer serta sekunder ini berbeda antara pabrik
yang satu dengan yang lain. Dalam bagian ini tidak mungkin disebutkan pembagian
faktor-faktor itu kedalam primer dan faktor sekunder karena keadaan perusahaan yang
berbeda-beda.
1. Letak Konsumen atau Pasar
2. Letak Sumber Bahan Baku
3. Sumber Tenaga Kerja
4. Tersedianya Air
5. Suhu Udara
6. Tenaga Listrik
7. Fasilitas Transportasi
2.2 Strategi Lay out
Tata Letak/ Lay Out (James M. Apple) adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat
dengan industri manufaktur. Lay out merupakan satu keputusan penting yang
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out memiliki banyak
dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan
citra perusahaan. Lay out yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian lay out fasilitas
operasional terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat
bagi perusahaan adalah peningkatan produktivitas perusahaan. Perihal tersebut
disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam
pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancar. Aspek lain,
karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa
takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang
dan aman. Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout yang
seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut
:
Untuk manufaktur
 Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat
produk baru.
 Kemungkinan penggantian fasilitas yang selalu baru (up to date).
 Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak selalu
menciptakan kepuasan atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa
 Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan
di dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan.
 Perubahan layout dapat menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
 Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi,
sehingga layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
 Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan (continous improvement).

2.2.1 Pertimbangan dalam Desain Lay out


Dalam semua kasus, bahwa desain lay out harus mempertimbangkan bagaimana
untuk mencapai beberapa hal dibawah ini misalnya :
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi lay out yang ada sekarang, lay out tersebut akan
perlu di ubah.
Sehingga dengan melakukan pertimbangan tersebut suatu perusahaan dapat
mewujudkan tujuannya dengan semaksimal mungkin.
2.2.2 Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat
 Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang
berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
 Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara
mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan
bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
 Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang
satu dengan yang berikutnya.
 Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak
antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang
tidak dibutuhkan.
 Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang
satu dengan yang lain.
 Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja,
mesin, dan peralatan.
 Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana
lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah
supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan
kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
 Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya
gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi
(intersection).

2.2.3 Tipe-Tipe Lay out


1. Lay Out dengan Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
Dalam lay out dengan posisi tetap (fixed position layout), proyek tetap berada pada
satu tempat sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Contoh
tipe proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah,
dan sumur minyak bumi.

2. Lay Out Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)


Dalam lay out berorientasi proses (process oriented layout) dapat menangani beragam
barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung
sebuah strategi difrensiasi produk. Lay out ini sangat efisien disaaat pembuatan produk
yang memiliki persyaratan berbeda atau disaat penanganan pelanggan, pasien, atau klien
dengan kebutuhan yang berbeda. Contoh: rumah sakit, klinik. Seorang pasien yang
masuk, masing-masing dengan kebutuhan yang berbeda, membutuhkan rute
yang berbeda melalui pendaftaran, laboratorium, kamar operasi, radiologi, apotik, ruang
perawatan, dan sebagainya. Peralatan,keahlian, dan pengawasan diatur disekitar proses
ini.

3.LayOutKantor(OfficeLayout)
Lay out kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar
selalu fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efesien agar
dapat bekerja secara produktif atau efektif, baik di dalam melakukan tugas maupun di
dalam pengelolaan informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian
tugasnya. Contoh: Posisi fasilitas karyawan di dalam suatu ruangan.
4. Lay Out Ritel (Retail Layout)
Lay out ritel (Retail Layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi tergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi banyak
manajer operasi ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan
sebanyak mungkin. Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar produk yang dapat
terlihat oleh pelanggan maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian
investasi akan semakin tinggi. Contoh: supermarket.

5. Lay Out Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout)


Lay out gudang dan penyimpanan (warehouse Layout) sangat penting diperhatikan
dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik,
sehingga tidak ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. Lay out gudang
disesuaikan dengan sistem persediaan yang digunakan, seperti sistem persediaan barang
dengan FIFO (first in First out) artinya barang yang pertama diterima harus siap
dikeluarkan pertama sekali. Contoh: Penyusunan barang yang rapi untuk mempermudah
keluar masuk barang.

6. Lay Out Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)


Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya
produk dihasilkan dalam jumlah besar dan merupakan proses yang kontinu. Tiap
produk mempunyai urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. Dalam lay
out produk pusat-pusat kegiatan, mesin-mesin dan peralatan disusun membentuk suatu
garis untuk mempersiapkan urutan operasional yang akan menghasilkan produk.
Contoh: Produksi makanan.

2.2.4 Tanda-Tanda Lay out yang Baik


1. Keterkaitan kegiatan yang terencana.
2. Pola aliran barang terencana.
3. Aliran produksi yang lurus.
4. Langkah balik (kembali ke tempat yang telah dilalui) minimum.
5. Gang yang lurus.
6. Pemindahan antar operasi minimum.
7. Jarak pemindahan minimum.
8. Pemrosesan di gabung dengan pemindahan bahan.
9. Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.
10. Operasi pertama dekat dengan penerimaan.
11. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.
12. Lay out yang dapat disesuaikan dengan perubahan.
13. Direncanakan perluasan yang terencana.
14. Barang setengah jadi minimum.
15. Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.
16. Ruang penyimpanan cukup.
17. Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.
18. Bangunan di didirikan di sekeliling lay out.
19. Bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.
20. Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.
21. Alat pemindah mekanis di pasang pada tempat yang sesuai.
22. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.
23. Sesedikit mungkin pemindahan barang.
24. Pemisah tidak menggangu aliran barang.
25. Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.
26. Penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.

3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah
seminar “Perencanaan Lay out Perusahaan”. Maka dapat dibuat kesimpulan, bahwa
perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak
positif bagi perusahan karena strategi lay out yang tepat menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan
di dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas
perusahaan yang didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.

3.2 Saran
Penulis menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah
merencanakan lokasi dan lay out perusahaan yang baik. Karena strategi lay out yang
tepat dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan.

1. Dibawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri adanya perencanaan lay out yang baik
adalah…
a. Peningkatan produktifitas perusahaan.
b. Arus aliran barang yang lebih cepat.
c. Produktifitas stagnan.
d. Beban perusahaan berkurang.
e. Proses produksi berjalan lancer.

2. Utilisasi ruang yang tinggi


a. Aliran Informasi yang baik
b. Fleksibilitas
c. Inflasi
d. Interaksi yang baik dengan pelanggan
e. Aliran barang yang lancar

3. Yang bukan merupakan pertimbangan dalam membuat lay out perusahaan adalah…
a. Utilisasi ruang, fleksibilitas, dan interaksi dengan pelanggan.
b. Utilisasi ruang, fleksibilitas, dan aliran barang.
c. Fleksibilitas, interaksi dengan pelanggan, dan utilisasi ruang.
d. Aliran informasi, inflasi, dan interaksi dengan pelanggan.
e. Aliran informasi, Interaksi dengan pelanggan, dan aliran barang.

3. Dibawah ini yang merupakan manfaat lay out yang tepat adalah…
a. Output produksi yang besar
b. Produktifitas stagnan.
c. Tidak terjadi keseimbang beban dan waktu antara mesin .
d. Terjadi penumpukan barang material dalam proses dalam jumlah besar.
e. Kurangnya ruang dalam proses produksi.

4. Contoh lay out dengan posisi tetap (Fixed Position Layout) adalah…
a. Jalan layang, tambang emas, dan sumur minyak bumi.
b. Rumah sakit, klinik, dan asuransi.
c. Apotik, kantor polisi, dan rumah
d. Mall, taman kota, dan jalan.
e. Tambang batu bara, perusahaan minuman teh, dan sekolah.

5. Contoh lay out berorientasi proses (Process Oriented Layout) adalah…


a. Jalan layang, tambang emas, dan sumur minyak bumi.
b. Rumah sakit, klinik, dan asuransi.
c. Apotik, kantor polisi, dan rumah
d. Mall, taman kota, dan
e. Tambang batu bara, perusahaan minuman teh, dan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai