Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

1. Judul Jurnal
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN, KOMITMEN, MOTIVASI PADA
SEKTOR PENDIDIKAN DI QATAR

2. Tujuan Melakukan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh
budaya organisasi dan gaya kepemimpinan, terhadap kepuasan kerja
karyawan, komitmen organisasi, dan motivasi kerja pada sektor
pendidikan pada kota di Qatar.

3. Desain/Metodologi/Pendekatan
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi
linier berganda. Data diperoleh dari kuesioner dengan jumlah sampel
sebanyak 364 karyawan yang bekerja pada sektor pendidikan di Qatar.

4. Landasan Teori
a. Budaya Organisasi
Schein (2004) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah pola
asumsi dasar bersama dalam suatu kelompok yang sudah melakukan
pembelajaran karena memecahkan masalah-masalah, adaptasi
eksternal dan integrasi internal, dimana yang bekerja cukup baik
dianggap valid dan oleh karena itu diajarkan kepada anggota baru
sebagai cara yang tepat untuk memahami, berpikir, dan terkait
dengan masalah itu.
Wallach (1983) membagi jenis budaya menjadi 3 kategori yaitu
budaya bureaucratic, budaya inovasi, budaya suportif.
b. Gaya Kepemimpinan
Daft (2005), kepemimpinan adalah hubungan antara pemimpin dan
bawahan di mana mereka mempengaruhi satu sama lain dan
membawa perubahan dan hasil yang mencerminkan tujuan bersama
mereka. Penelitian ini mengadopsi teori jalur kepemimpinan dan
tujuan yang mengklasifikasikan perilaku pemimpin sebagai perilaku
yang mengarahkan, mendukung, partisipatif dan berorientasi pada
pencapaian.
Teori menyatakan bahwa masing-masing dari empat gaya
kepemimpinan akan efektif dalam beberapa kemungkinan. Pemimpin
menyesuaikan gaya perilaku mereka dengan karakteristik bawahan
dan tugas.
c. Motivasi Kerja

Mitchell (1982) mendefinisikan motivasi sebagai sejauh mana


seorang individu menginginkan dan memilih untuk terlibat dalam
perilaku tertentu.
Dalam penelitian ini definisi motivasi kerja yang diterapkan adalah
Satu set energik kekuatan baik yang berasal di dalam maupun di luar
individu, untuk memulai perilaku yang terkait dengan pekerjaan dan
untuk menentukan bentuk, arah, intensitas dan lamanya.
d. Kepuasan Kerja

Dalam penelitian ini, definisi kepuasan kerja yang diadopsi adalah


"Suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau positif yang
dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman pekerjaan
seseorang”
e. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi adalah "keadaan psikologis yang mencirikan


hubungan karyawan dengan organisasi, dan berimplikasi pada
keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan keanggotaan di
organisasi. Menurut Robbins (2005), komitmen organisasi adalah
kondisi di mana karyawan dapat mengidentifikasi dengan organisasi
terkait dengan tujuan dan keinginannya, untuk terus menjadi anggota
organisasi.

5. Implikasi Praktis
Penelitian ini akan membantu para manajer dan pembuat kebijakan di
sektor pendidikan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik
tentang budaya organisasi dan gaya kepemimpinan dan pengaruhnya
terhadap kepuasan karyawan, komitmen dan motivasi.

6. Hipotesis
H1a Budaya Inovasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pada
sektor pendidikan
H1b Budaya suportif berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pada
sektor pendidikan
H1c Budaya bureaucratic berpengaruh positif terhadap motivasi kerja
pada sektor pendidikan
H2a Budaya Inovasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada
sektor pendidikan
H2b Budaya suportif berpengaruh positif terhadap Kepuasan kerja
pada sektor pendidikan
H2c Budaya bureaucratic berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
pada sektor pendidikan
H3a Budaya Inovasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi
pada sektor pendidikan
H3b Budaya suportif berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi
pada sektor pendidikan
H3c Budaya bureaucratic berpengaruh positif terhadap komitmen
oganisasi pada sektor pendidikan
H4a Kepemimpinan suportif memilih hubungan signifikan terhadap
motivasi pada sektor pendidikan
H4b Kepemimpinan partisipatif memilih hubungan signifikan terhadap
motivasi pada sektor pendidikan
H4c Kepemimpinan direktif memilih hubungan signifikan terhadap
motivasi pada sektor pendidikan
H5a Kepemimpinan suportif memilih hubungan signifikan terhadap
kepuasan kerja pada sektor pendidikan
H5b Kepemimpinan partisipatif memilih hubungan signifikan terhadap
kepuasan kerja pada sektor pendidikan
H5c Kepemimpinan direktif memilih hubungan signifikan terhadap
kepuasan kerja pada sektor pendidikan
H6a Kepemimpinan suportif memilih hubungan signifikan terhadap
komitmen organisasi pada sektor pendidikan
H6b Kepemimpinan partisipatif memilih hubungan signifikan terhadap
komitmen organisasi pada sektor pendidikan
H6c Kepemimpinan direktif memilih hubungan signifikan terhadap
komitmen organisasi pada sektor pendidikan
H7 Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap motivasi kerja
pada sektor pendidikan
H8 Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap komitmen
organisasi pada sektor pendidikan

Gambar 6.1
Kerangka Pemikiran Penelitan

7. Temuan

Dari analisis data dihasilkan, bahwa budaya organisasi dan gaya


kepemimpinan memiliki dampak yang kecil dari yang diharapkan pada
motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Analisis
regreso menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat
kepuasan kerja karyawan motivasi atau komitmen di satu sisi dan
budaya organisasi dan gaya kepemimpinan pada sisi lain.

Korelasi positif yang signifikan hanya ditemui pada hubungan antara


budaya suportif dan kepuasan kerja, budaya suportif dan komitmen
organisasi, kepemimpinan partisipatif pada kepuasan kerja,
kepemimpinan direktif pada kepuasan kerja.

8. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa


hubungan positif yang signifikan diperoleh pada hubungan antara
budaya suportif dan kepuasan kerja; budaya suportif dan komitmen
organisasi; kepemimpinan partisipatif dan kepuasan kerja;
kepemimpinan direktif terhadap kepuasan kerja; kepuasan kerja dan
motivasi kerja; kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Ini menyiratkan bahwa karyawan pada sektor pendidikan di Qatar puas
dengan pekerjaan mereka, termotivasi dan berkomitmen, apapun
karakteristiknya jenis budaya organisasi atau gaya manajemen, dan ada
faktor lain yang mempengaruhi tingkat kepuasan, motivasi, dan
komitmen mereka. Faktor-faktor seperti kompensasi, sistem pelatihan
dan peluang untuk berkembang, sifat pekerjaan,dan fisik lingkungan
kerja mungkin memiliki pengaruh yang lebih kuat pada kepuasan
karyawan, motivasi
dan komitmen daripada memiliki budaya organisasi dan gaya
kepemimpinan.

9. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan yang pertama adalah dikarenakan waktu penelitian ini


didasarkan pada pendekatan cross-sectional di mana data berada
dikumpulkan dari suatu populasi pada satu titik waktu. Namun
pendekatan ini tidak bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan di
balik hubungan antar variabel. Penelitian longitudinal dapat
mengatasi kelemahan tersebut dengan memungkinkan pengamatan
selama periode yang lebih lama.
b. Bahasa pada kuesioner terutama pada budaya organisasi kurang
bisa dimengerti oleh responden
c. Ketika melakukan analisis faktor, lebih dari satu variabel dimuat pada
faktor yang sama; Oleh karena itu penelitian menggunakan dua
analisis faktor, satu untuk variabel dependen dan yang lainnya untuk
variabel independen.
d. Responden merasa lelah dan bosan karena kuesioner yang panjang
sehingga banyak responden yang tidak tuntas saat mengisi kuesioner
e. Kurangnya akses pada data berbasis online pada sektor pendidikan
di Qatar dan data yang sudah kadaluarsa.

10. Penelitian Kedepan

Penelitian kedepan bisa menggunakan skala pengukuran yang berbeda,


misalnya kesioner multifaktor gaya kepemimpinan atau indikator lain
pada komitmen organisasi. Penelitian kedepan juga bisa dilakukan
dengan meneliti dampak faktor demografik seperti umur, jenis kelamin,
tingkatan pendidikan, dan gaji pada kepuasan kerja, komitmen
organisasi, dan motivasi kerja.

Anda mungkin juga menyukai