PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Disetujui Oleh
Mengetahui
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………...........................…………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 7
1.5 Batasan Masalah ............................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 9
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................ 9
2.2 Tinjauan Teori ................................................................. 19
2.2.1 Konsep Manajemen Pemasaran ............................. 19
2.2.2 Perilaku Konsumen ................................................ 21
2.2.3 Nilai Pelanggan ...................................................... 23
2.2.4 Kualitas Pelayanan ................................................. 27
2.2.5 Tarif ........................................................................
35
2.2.6 Kepuasan Pelanggan .............................................. 37
2.3 Kerangka Konseptual ...................................................... 42
2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................ 43
BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 46
3.1 Gambaran Objek Penelitian ............................................ 46
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ..................................... 48
3.2.1 Populasi .................................................................. 48
3.2.2 Sampel …..........................................................…..
49
3.3 Desain Penelitian ............................................................ 50
3.4 Identifikasi Variabel ........................................................ 51
3.2.1 Variabel Independen/Bebas ................................... 51
3.2.2 Variabel Dependen/Terikat .................................... 51
3.5 Definisi Operasional Variabel …………...…….............. 52
3.5.1 Kualitas Pelayanan (X1) ......................................... 52
3.5.2 Nilai Pelanggan (X2) ............................…...…..…. 52
3.5.3 Tarif (X3) …...................................................…..... 53
3.5.4 Kepuasan Pelanggan (Y) …….……...…......…….. 54
3.6 Metode Pengumpulan Data ………..……...………….... 54
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................... 56
3.7.1 Uji Statistik Deskriptif …………...…….....…..…. 56
3.7.2 Uji Instrumen Data …………...……...………..…. 57
3.7.3 Uji Asumsi Klasik …….………...........………….. 58
3.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda ….............…..... 59
3.7.5 Koefisien Determinasi (R2) ………......………….. 60
3.7.6 Uji Hipotesis ………………………....………….. 61
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 63
LAMPIRAN 1 .................................................................................. 66
LAMPIRAN 2 .................................................................................. 67
LAMPIRAN 3 .................................................................................. 68
BAB 1
PENDAHULUAN
persaingan pasar ini sebuah organisasi bisnis (perusahaan) dituntut untuk dapat
perubahan iklim usaha yang sangat dinamis, hal ini tentu akan berpengaruh
jasa.
pesat dan ketat, dalam situasi persaingan yang semakin pesat dan ketat ini setiap
(Tjiptono, 2014:141).
penyedia barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri. Harapan tersebut
komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya.
Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentu harus memperhatikan harapan
Kotler dan Keller (2016:235) para konsumen melewati lima tahap proses
Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.
ditawarkan oleh penyedia jasa kepada konsumen, bisa berupa benda dan objek
lainnya, hal ini ditulis oleh Lovelock dan Wirtz (2011:37) yang menyatakan
layanan adalah kegiatan ekonomi yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada
pihak lain. Seringkali berbasis waktu, kinerja membawa hasil yang diingkan ke
penerima, benda atau asset lainnya adalah tanggung jawab pembeli. Daryanto dan
atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau
Harga atau tarif adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk memperoleh
suatu produk, atau secara umum harga adalah uang yang dikeluarkan oleh
seperti lingkungan eksternal. Kondisi ekonomi memiliki pengaruh yang kuat pada
strategi harga perusahaan. Hasil kajian empiris Rivai dkk (2015) menyatakan
mix untuk produksi tenaga listrik serta mengeluarkan program listrik Pintar atau
yang dikenal dengan listrik prabayar. Listrik Prabayar merupakan salah satu
mendapatkan energi listrik. Listrik prabayar muncul karena kelemahan dari listrik
pascabayar, seperti kesalahan membaca meteran, tagihan yang tidak sesuai dengan
yang berdampak buruk bagi pelanggan dan juga PT PLN sendiri. Dari sisi
Indonesia yang bisa menikmati energi listrik. Listrik prabayar tidak memiliki
biaya keterlambatan dan biaya beban bulanan dan masyarakat dapat membeli dan
mengisi sendiri token listrik yang akan digunakan. Hal ini untuk menghindari
Kualitas pelayanan, nilai pelanggan dan tarif dasar listrik merupakan dasar
bagi pelanggan dalam menyatakan puas atau tidaknya terhadap listrik yang
PLN (Persero) ULP Besuki diketahui bahwa dari sekian banyak pelanggan
keluhan dari pelanggan dapat dilihat dari jumlah kritik atau saran yang secara
berikut:
Tabel 1.1: Kritik atau Saran Pelanggan PT PLN (Persero) ULP Besuki
Jenis Tanggapan
No Keterangan Keluhan
Puas Kurang
Waktu Waktu penyelesaian molor dari jadwal
1 37 13
pelayanan awal, waktu tunggu pelayanan kadang lama
Ada sikap kurang professional, beberapa
karyawan sering mengucapkan kata
2 Kesopanan 41 9
umpatan antar karyawan, karyawan kadang
bersikap acuh tak acuh kepada pelanggan
Pembagian tempat layanan tidak dipilah-
3 Kemudahan 49 1
pilah
Kurangnya rasa aman dan nyaman yang
diberikan oleh petugas, ketika ada
4 Kenyamanan 38 12 pelanggan dating tidak segera ditanyakan
keperluannya, toilet yang terlalu jauh dari
ruang pelayanan depan
Nominal pembayaran tidak adil (jumlah
instalasi listrik lebih sedikit tapi token lebih
cepat habis atau boros dibandingkan
5 Tarif 35 15
instalasi yang lebih banyak), jasa penjual
token terbatas, dan biaya pemasangan tidak
sama per daerah.
catatan negatif yang jika tidak segera diatasi akan dapat berakibat pada
kelangsungan usaha. PT PLN (Persero) ULP Besuki ini berusaha terus untuk
4. Apakah kualitas pelayanan, nilai pelanggan dan tarif dasar listrik berpengaruh
dasar listrik secara simultan terhadap kepuasan pelanggan listrik Prabayar 900
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
2. Bagi penulis
sesungguhnya.
Agar penelitian ini dapat lebih fokus, sempurna, tidak menyebar luas dan
perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu maka penulis memberikan batasan
1. Objek Penelitian
b. Penelitian ini hanya pada masalah kualitas pelayanan, nilai pelanggan, tarif
2. Periode Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada Februari 2020 hingga Mei
2020 kepada pelanggan listrik Prabayar 900 VA PT PLN (Persero) ULP Besuki.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dijadikan rujukan untuk penelitian ini masih ada ketidak
konsistenan hasil dari masing-masing penelitian dimana hasil yang didapat masih
penelitian ini masih menarik untuk dibahas lebih lanjut. Berikut ini adalah
Persero Rayon Tabing Padang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan PT. PLN
untuk analisis adalah 100 pelanggan. Teknik analisis data yang digunakan
praktis untuk manajemen PT. PLN Persero Rayon Tabing Padang akan terus
(Persero) Area Pelayanan Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pelanggan Listrik Pintar Prabayar (Token) di PT. PLN (Persero) Area layanan
adalah kepuasan pelanggan (Y), hal ini dibuktikan dengan Koefisien Beta
kualitas layanan. Hasil uji Kruskal Wallis pada kualitas layanan sebesar 0,519
dan kepuasan pelanggan sebesar 0,662, artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara ketiga area layanan PT. PLN (Persero) di Surabaya. Area
Terhadap Minat Mereferensikan (Studi Pada Pelanggan Listrik Pra Bayar PT.
PLN (Persero) APJ Semarang) 2008-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah
(Persero) APJ Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT.
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder berupa angket dengan
literatur. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil dari
layanan terhadap kepuasan pelanggan. Populasi dan sampel dari Penelitian ini
adalah Pelanggan listrik Prabayar PLN Rayon Paniki Manado. Analisis data
berupa Uji validitas, reliabilitas, uji Regresi Linier Sederhana, uji Koefisien
Korelasi, dan Koefisien determinasi. Hasil penelitian yang didapat melalui uji
Kepuasan Pelanggan sebesar 54,0%. Saran, untuk PLN Rayon Paniki agar
terutama berfokus pada Pelanggan PLN di Sukarami. itu. Ada dua masalah
kepuasan pelanggan.
jumlah populasi adalah seluruh Pelanggan PT. PLN di Tegal Kota yang
dengan studi pustaka serta studi lapangan dengan metode observasi dan
Reliabilitas, Uji Regresi Linier Sederhana, Uji Korelasi, Uji Determinasi dan
Uji Hipotesis (Uji-t). Hasil penelitian uji statistik deskriptif bahwa terdapat
pengaruh positif cukup kuat dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan pada PT.PLN di Tegal Kota. Hal ini dapat dilihat dari
dan sisanya sebesar 62,56% dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Dan
pengaruh kedua variabel tersebut signifikan karena thitung ttabel (7,659 >
1,984)
uji validitas dan uji reiabilitas. Teknik analisis menggunakan regresi berganda
Variabel uji t nilai pelanggan dan kualitas layanan signifikansi kurang dari
lebih dari 0,05 sehingga variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
berarti bahwa nilai pelanggan, persepsi harga, citra perusahaan dan kualitas
Electricitty Area Surakarta, lebih jauh lebih dipengaruhi oleh variabel lain.
pelanggan dan harga atau tarif terhadap kepuasan pelanggan PT PLN Bright
parsial, nilai dan harga pelanggan atau tarif berpengaruh positif dan signifikan
diterima atau jika melihat nilai sig 0,000 <0,05 maka keputusan Ho ditolak
dengan jelas dan H1 diterima. Kedua, ada pengaruh yang signifikan Variabel
diterima atau dari perhitungan dan pengolahan data diproleh nilai sig 0,001
dibuktikan dengan nilai facount 31.298, sedangkan nilai ftable 2.47 dengan
10. Penelitian Purwanti dkk (2015) dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas
Pelanggan (Studi Kasus: PT. PLN (Persero) Rayon Malang Kota). Penelitian
Dari hasil analisis SEM berdasarkan data kuesioner yang disebarkan kepada
kepuasan pelanggan dan citra perusahaan adalah reliability (A2) dengan nilai
korelasi 0,605, assurance (A4) dengan nilai korelasi 0,584 dan tangible (A1)
secara signifikan terhadap kualitas pelayanan adalah value (B3) dengan nilai
korelasi 0,645, personality (B1) dengan nilai korelasi 0,623 dan reputation
Malang Kota.
Structural Equation
Modelling (SEM)
Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu 2020
perbedaan yaitu variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas
pelayanan, nilai pelanggan dan tarif dasar listrik, sedangkan pada penelitian
sebelumnya hanya per variabel tertentu yang dipakai dalam penelitian terdahulu
yang bersangkutan. Perbedaan lainnya yaitu pada alat analisis yang digunakan,
penelitian terdahulu tidak hanya menggunakan regresi linier berganda, tetapi ada
digunakan untuk menjelaskan tentang variable yang akan diteliti, serta sebagai
Landasan teori merupakan salah satu alat pedoman yang penting dalam membantu
awal mengenai alur penelitian yang kemudian akan dijadikan analisis selanjutnya.
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran dengan nilai yang lain.
bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan
dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah. Proses
mampu menjawab pelanggan apa yang harus dilayani dan bagaimana cara
terbaik melayani pelanggan ini yang sesuai dengan proporsi nilai kita.
unggul.
perilaku konsumen dapat memberikan pendapat yang lebih luas bagi perusahaan,
serta dapat mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya
kebutuhan konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2016: 216), Ketika membeli produk, secara
masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian,
dan (5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum
Psikologi
Konsumen
Proses
1. Motivasi
Keputusan
2. Persepsi
Pembelian
3. Pembelajaran Keputusan
Rangsangan Rangsangan 4. Ingatan Pembelian
1. Pernyataan
Pemasaran Lain
masalah
1. Produk dan 1. Ekonomi 1. Pilihan produk
2. Pencarian
2. Pilihan merk
informasi
3. Pilihan dealer
3. Alternative
4. Pilihan waktu
evaluasi
Karakteristik
4. Keputusan 5. Metode
Konsumen membeli pembayaran
STIE Mandala Jember
5. Perilaku
1. Budaya
membeli
2. Sosial
3. Pribadi
23
layanan 2. Teknologi
2. Harga 3. Politik
3. Distribusi 4. Budaya
4. Komunikasi
terangsang untuk tingkat yang cukup intensitas untuk mendorong kita untuk
memiliki kedua-arah yang kita pilih satu tujuan atas yang lain dan intensitas kita
mengejar tujuan dengan lebih atau kurang semangat (Kotler dan Keller, 2016:
218).
konsumen perlu dipahami untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat yang
kultural serta kondisi psikologis konsumen. Faktor eksternal yang dapat menjadi
input dan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan adalah usaha yang
dilakukan pemasar melalui strategi dan bauran pemasaran dan faktor eksternal
menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut. Hasan
berdasarkan orientasi pada nilai pelanggan, sering juga dikenal dengan konsep
produk.
kebutuhan pelanggan.
d. Orientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan sebagai sasaran utama bagi
yang berulang-ulang.
konsekuensi yang didapatkan dari pemakaian produk atau jasa yang memfasilitasi
pemasaran ada tiga jenis nilai yang harus diperhatikan yaitu nilai prediktif
(predictive value), nilai yang dapat dipercaya (perceived value), dan komponen
nilai.
Menurut Hasan (2013:308) nilai bukan sesuatu yang riil, nilai sangat
abstrak, nilai berasal dari persepsi konsumen mengenai berapa jumlah sebenarnya
yang wajar jika dihargai dengan uang mengenai suatu produk yang dilihat dari
mutunya. Pemahaman nilai pada pelanggan dengan baik akan membantu pemasar
dalam hal:
Dengan konsep ini maka nilai dapat dirumuskan dalam persamaan berikut
Perceive worth adalah harga yang wajar menurut konsumen. Perceive price
adalah harga produk yang tertera pada produk yang ada sekarang. Nilai pelanggan
pembelian atau:
a. Kualitas Produk Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kinerja yang
diharapkan dari produk tersebut. Kualitas produk terdiri dari enam elemen
yaitu:
kebutuhan konsumen
produk.
b. Harga
Unsur harga memberikan pengaruh yang relatif. Ada sebagian konsumen yang
sensitif terhadap harga, akan tetapi ada juga yang tidak begitu
c. Kualitas Layanan
Kualitas layanan terdiri atas wujud fisik, reliabelitas, daya tanggap, kepastian
dan empati
d. Faktor Emosional
e. Kemudahan
Konsumen cenderung merasa lebih puas jika bisa mendapatkan produk atau
Pendapat yang senada yang dirumuskan oleh Goeth dan Davis yang
dikutip Tjiptono (2014:51) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
dari yang kontroversional hingga kepada yang lebih strategik. Menurut Garvin
mengenai kualitas, salah satunya yaitu bahwa kualitas dilihat tergantung pada
sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada
Menurut Almasdi dan Suit (2012:88) untuk melayani pelanggan secara prima kita
diwajibkan untuk memberikan layanan yang pasti handal, cepat serta lengkap
sebagai berikut:
selesai.
c. Mampu berkomunikas.
seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi
atau lembaga tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan apa yang
Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan atau dalam hal ini pengunjung
untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan lembaga atau instansi pemberi
pelayanan jasa. Ikatan hubungan yang baik ini akan memungkinkan lembaga
yang kurang menyenangkan. Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan harapan pelanggan, maka kualitas yang diterima atau dirasakan sesuai
ideal, tetapi sebaliknya jika layanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah
sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa. Kesepuluh faktor tersebut
adalah:
a. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan
memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu juga berarti
tertentu.
berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak
e. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang
yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan.
g. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama
h. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini
kebutuhan pelanggan.
j. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang
(gedung, buku, rak buku, meja dan kursi, dan sebagainya), teknologi (peralatan
sesuai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik
dan memberikan jasa dengan cepat dan tepat dengan penyampaian informasi
informasi kepada pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas
dengan optimal.
5) Sopan santun (courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang
bagi pelanggan.
a. Kepemimpinan
berdampak kecil.
b. Pendidikan
lain konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi
c. Perencanaan Strategik
misinya.
d. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manjemen
sasaran-sasaran kualitas.
e. Komunikasi
stakeholder lainnya.
kualitas. Setiap karywan berprestasi perlu diberi imbalan dan prestasinya harus
diakui. Dengan cara seperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan rasa
2.2.5 Tarif
1. Pengertian Tarif
Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran
Biaya yang ditetapkan mampu mengembalikan modal awal yang berupa aset
Biaya yang ditetapkan bisa memberikan manfaat kepada publik berupa produk
Suatu cara penetapan tarif berdasarkan rata-rata tingkat pemakain jasa oleh
b. Perceived-Value Pricing.
Suatu sistem penetapan tarif berdasarkan nilai atau manfaat dari produk yang
ditawarkan.
c. Going Rate.
menghadapi persaingan.
d. Price Ranging.
Penetapan tarif kamar hotel berdasarkan pada penentuan tarif yang tertinggi
untuk jasa terbanyak, kemudian tarif yang lebih rendah sampai kepada tarif
Penetapan tarif dengan cara memberikan tarif khusus atau diskon dalam bentuk
perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Dari
definisi tersebut dapat dikatakan apabila kinerja produk tidak sesuai dengan
harapan dan bila harapan yang ditetapkan terlalu rendah, maka tamu hotel tersebut
akan merasa tidak puas dan berujung kecewa, jika kinerja sesuai dengan harapan
maka akan merasa puas, namun apabila kinerja produk melampaui harapan, maka
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu
antara semua keuntungan dan semua biaya yang harus dikeluarkan untuk
atau jasa. Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan
harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual
Ada 5 prinsip utama yang harus dijalankan agar costumer menjadi sangat
a. Memahami customer.
perusahaan anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan informasi yang
Kesan positif yang terekam di benak customer anda akan selalu diingat. Hal
atau salam yang ramah, menjaga kebersihan, mau mendengar dan membantu
Kata-kata positif senantiasa dianggap customer sebagai kesan yang positif juga.
Apabila selama ini customer anda sudah merasa puas dengan produk/layanan
yang ada maka perusahaan anda wajib mempertahankan. Buatlah sesuatu yang
sudah baik menjadi standard baku dan ciptakan perbaikan terus menerus agar
Konsep ini hampir pasti selalu hadir di buku teks standar yang mengupas
Produk
Harapan Pelanggan
terhadap Produk
Nilai Produk Bagi
Pelanggan
kepuasan, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan,
yaitu:
a. Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu
diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self esteem
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas sama tetapi menetapkan harga yang relatif
e. Biaya
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
pemasaran, eksekutif bisnis, bahkan politisi. Kualitas jasa yang unggul dan
d. Menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran kas masa
depan.
harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda untuk beralih
pemasok).
H2
Kepuasan Pelanggan
Nilai Pelanggan (X2)
(Y)
H3
dugaan saja. Penulis mengemukakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah
berbeda menurut penjelasan para ahli, namun pada intinya tetap merujuk pada
konsepsi dasar yang sama. Menurut Sutedja (2007:5) pelayanan atau servis dapat
diartikan sebagai sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak kepada pihak lain. Pelayanan tersebut meliputi kecepatan melayani,
(Ridwan dan Sunarto, 2010:105). Untuk melayani pelanggan secara prima kita
diwajibkan untuk memberikan layanan yang pasti handal, cepat serta lengkap
aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi layanan
Penelitian yang dilakukan oleh Utari dkk (2014); Auliya (2016); Sari dan
Khasanah (2015); Tokan dkk (2016); Markoni (2015); Rahayu dan Setyawarti
(2018); Kirana (2015); Suryanti dkk (2017); serta Purwanti dkk (2015)
menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan pemasok tersebut dan mendapati
pembelian suatu produk setiap konsumen akan melalui tahap ketertarikan terhadap
suatu produk dan jasa, ketertarikan akan suatu produk sangat dipengaruhi dengan
seperti apa gaya hidupnya. Penelitian yang dilakukan oleh Utari dkk (2014);
Kotler dan Keller (2016) berpendapat bahwa harga adalah salah satu unsur
perusahaan kepada pasar tentang produk dan mereknya. Penetapan tarif di rumah
sakit harus selalu berpedoman pada biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan
pelayanannya, sebab bila rumah sakit menetapkan tarif dibawah biayanya, maka
rumah sakit tidak akan terjamin. Penetapan tarif dapat dilakukan dengan
tertentu dan dapat juga dilakukan dengan taksiran biaya penuh yang ditambah
dengan nilai perolehan laba yang diinginkan (Sutomo, 2003). Penelitian yang
dilakukan oleh Kirana (2015) dan Siringoringo (2017) menyimpulkan bahwa tarif
2.4.4 Pengaruh Kualitas Pelayanan, Nilai Pelanggan dan Tarif Dasar Listrik
Kualitas Pelayanan (Putri (Utari dkk (2014); Auliya (2016); Sari dan Khasanah
(2015); Tokan dkk (2016); Markoni (2015); Rahayu dan Setyawarti (2018);
Kirana (2015); Suryanti dkk (2017); serta Purwanti dkk (2015)), Nilai Pelanggan
(Utari dkk (2014); Kirana (2015); dan Siringoringo (2017)), Tarif Dasar Listrik
H4: Kualitas pelayanan, nilai pelanggan dan tarif dasar listrik secara simultan
METODE PENELITIAN
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT.
PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan
Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia
II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui
Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas
yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan
Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun
Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai
yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis
penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan
Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam
yaitu “Menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbbuh, berkembang, unggul dan
Besuki, yaitu dengan adanya Keputusan Presiden No. 139 Tahun 1998 Tanggal 11
Bumi Lancang Kuning ini dapat berjalan secara efektif dan efesien dengan tetap
Visi PT. PLN (Persero) adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kehidupan masyarakat;
3.2.1 Populasi
Populasi adalah satu kesatuan individu atau subjek pada suatu wilayah dan
waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti. Sugiyono (2017)
penelitian ini adalah seluruh pelanggan listrik Prabayar 900 VA PT PLN (Persero)
(Persero) ULP Besuki per Januari 2020 adalah sebanyak 18.392 pelanggan.
3.2.2 Sampel
penelitian ini sampel yang diambil diharapkan dapat menggambarkan hasil yang
sesungguhnya dari populasi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil diharapkan
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
sampel adalah sama dengan jumlah indikator dikalikan 5 sampai dengan 10.
= 16 × 6
= 96 sampel.
penelitian yang bersifat korelasional yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bersifat
antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2017), yaitu variabel independen/bebas
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh penulis langsung dari responden dalam
b. Data Sekunder, yaitu data pendukung yang diperoleh penulis dari beberapa
2017).
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang memengaruhi atau yang
Variabel ini sering disebut dengan variabel output, kriteria, dan konsekuen.
Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau
a. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu proses;
sebuah produk berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima dan apa yang
sebagai berikut:
a. Emotional value, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi positif
Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang boleh
digunakan untuk mengukur tarif menurut Kotler dan Armstrong (2014:52) adalah
sebagai berikut:
b. Kesesuaian tarif dengan kualitas produk, harga yang diberikan oleh perusahan
d. Kesesuaian tarif dengan manfaat, manfaat jasa yang dimiliki harus sesuai
(norma kerja lain) dan kerja aktual yang dirasakan setelah pemakaiannya. Adapun
awal sebelum pembelian (standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk
keperluan pelanggan.
sebagai berikut:
1. Observasi
sepesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam
2. Wawancara
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
3. Kuiesioner
untuk dijawabnya. Pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner dengan skala likert
dengan variabel yang sedang diteliti yaitu produk, harga, lokasi, promosi dan
Angka-angka adalah skor pada skala yang telah ditentukan dimana pada
membuat kesimpulan tapi hanya menjelaskan kelompok data itu saja. Menurut
berlaku untuk umum atau generalisasi. Langkah awal dari setiap uji pada sebuah
variabel penelitian tersebut. Dengan hal ini, maka akan terlihat gambaran data
secara umum yang dapat menjadi pertimbangan awal dalam mengambil sebuah
variabel penelitian atau lebih dikenal dengan uji statistik deskriptif, maka perlu
1. Uji Validitas
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut. Uji validitas
data menguji seberapa baik satu atau perangkat instrumen pengukuran yang
masing item. Kriteria yang diterapkan untuk mengukur valid tidaknya suatu data
adalah jika r-hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari r-tabel (nilai kritis) maka
dapat dikatakan valid. Selain itu jika nilai sig < 0,05 maka instrument dapat
2. Uji Reliabilitas
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini berarti
menghitung cronbach alpha masing-masing item dengan bantuan IBM SPSS versi
22,0. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai alpha positif dan
lebih besar dari 0,600. Dimana semakin besar nilai alpha, maka alat pengukur
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk
Smirnov Test dan Shapiro Wilk, normal probability plot dengan bantuan program
statistik komputer IBM SPSS (Statistic Packet For Social Science) versi 20.00
(Ghozali, 2016).
2. Uji Multikolinearitas
korelasi antar variabel bebas (independen). Suatu model regresi dikatakan bebas
dari multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai
angka tolerance mendekati 1. Dimana, tolerance =1/ VIF atau VIF = 1/ tolerance
(Ghozali, 2016).
3. Uji Heterokedastisitas
model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik adalah tidak
dilakukan dengan menggunakan Sactter Plot. Apabila tidak terdapat pola yang
dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari
(Ghozali, 2016).
terikat (Y) dengan beberapa variabel bebas (X), maka jenis analisis yang
Dimana:
Y : kepuasan pelanggan
α : Konstanta
X1 : kualitas pelayanan
X2 : nilai pelanggan
1. Uji t
penerimaan atau penolakan apabila angka signifikan di bawah atau sama dengan
0,05 maka H alternatif diterima dan H0 ditolak. Pengujian hipotetis juga dapat
2. Kriteria pengujian:
a. Ho diterima, apabila t-hitung < t-tabel, berarti secara parsial tidak terdapat
Ho ditolak, apabila t-hitung > t-tabel, berarti secara parsial terdapat pengaruh
2. Uji F
uji F ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama-sama
adalah membandingkan antara nilai Fhitung dan Ftabel dengan tingkat signifikansi
yang diharapkan adalah a= 5% atau confidence interval 95% dan dengan degree
1) H0 : b1,2,3 = 0
Artinya: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas, secara
2) H1 : b1,2,3 ≠ 0
Artinya: ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara simultan
b. Menentukan F tabel dan F hitung . Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau
1) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel bebas
variabel terikat.
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan
Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas
tambahan satu variabel bebas, maka (R2) pasti meningkat tidak peduli apakah
seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
DAFTAR PUSTAKA
Kirana, Ayu Kusuma Galuh Candra. 2015. Pengaruh Nilai Pelanggan, Persepsi
Harga, Citra Perusahaan, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Di PLN Area Surakarta. Jurnal Manajemen Sumberdaya
Manusia Vol. 9 No. 1 Juni 2015: 29 – 37
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu/Sdr responden
Di tempat
Dengan hormat,
Kuesioner ini ditujukan untuk karyawan guna memperoleh data yang akan
dipergunakan untuk penulisan tugas akhir (skripsi) sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana. Adapun judul skripsi yang saya buat yaitu “
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Nilai Pelanggan Dan Tarif Dasar Listrik
Terhadap Kepuasan Pelanggan Listrik Prabayar 900 VA PT PLN (Persero) ULP
Besuki”. Dengan segenap kerendahan hati, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu
untuk bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa
adanya.
Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya digunakan untuk kepentingan
terbatas, dalam artian hanya diperlukan untuk penelitian ini saja. Peneliti
menjamin rahasia pribadi juga jawaban Bapak/Ibu dalam memberikan kebenaran
data pada peneliti.
Atas bantuan dan kerjasamanya Bapak/Ibu/Saudara saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
Identitas responden
1. Usia : ...................................................
2. Jenis Kelamin : ...................................................
3. Pendidikan Terakhir : ...................................................
4. Lama Berlangganan : ...................................................
Keterangan :
Usia
a. 20 – 25 tahun
b. 26 – 30 tahun
c. 31 – 35 tahun
d. > 36 – 40 tahun
Lama Berlangganan
a. 1 –5 tahun
b. 6 – 10 tahun
c. 11 – 15 tahun
d. > 15 tahun