Disusun untuk memenuhi tugas UAS ganjil mata kuliah Manajemen Pemasaran
Oleh :
Azmi Sabita
(210503110096)
i
Kata Pengantar
Tujuan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fani
Firmansyah, SE., MM sebagai dosen Mata Kuliah Manajemen Pemasaran yang
telah banyak memberikan arahan dan petunjuk yang jelas sehingga mempermudah
penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang bersifat membangun dan akan
menjadi masukan yang berharga untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
Kasih
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
Bab I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Akhir-akhir ini duni bisnis di Indonesia semakin baik perkembangannya,
ditandai dengan banyaknya para pendatang baru di berbagai bidang usaha, selain
pengusaha lama yang masih bertahan. Pengusaha lama tentunya harus siap
menghadapi persaingan dengan pendatang usaha yang memasukki dunia bisnis.
Jika pengusaha lama tidak segera tanggap dengan ketatnya persaingan dan masih
tetap menganggap bahwa mereka masih diatas, maka lama kelamaan mereka akan
mengalami penurunan dan terpuruk dalam menjalankan usaha tersebut.
Sekarang ini masalah persaingan antar perusahaan semakin ketat, maka baik
perusahaan kecil maupun besar harus selalu menjaga dan meningkatkan
pelayanannya. Masalah ini penting untuk diperhatikan oleh perusahaan sehingga
perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan diluar perusahaan yang menghendaki perkembangan. Pemasaran
merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan hingga saat
ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaanuntuk bisa
bertahan didalam pangsa pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan
strategi pemasaran yang tepat yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan
perusahaan dalam memasarkan produknya.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana identifikasi bauran pemasaran pada IKEA?
1.2.2. Bagaimana identifikasi pihak-pihak eksternal yang memiliki hubungan
strategis dengan IKEA?
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui bauran pemasaran pada IKEA
1.3.2. Untuk mengetahui pihak-pihak eksternal yang memiliki hubungan strategis
dengan IKEA
1
Bab II
Landasan Teori
2.1. Pemasaran
Dari kedua pengertian diatas, dapat dilihat bahwa pemasaran bukan hanya
kegiatan bisnis yang menjual dan menawarkan barang atau jasa semata. Tetapi
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dari suatu organisasi yaitu
perencanaan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi untuk memenuhi
kebutuhan melalui pencapaian tujuan yang terjadi melalui pertukaran nilai berupa
barang, jasa dan gagasan.
2
berusaha menjualnya.
Pemasaran wajib bertitik tolak dan berdasarkan kebutuhan dan hasrat
konsumen dengan memperkirakan sekaligus menentukan kebutuhan dan hasrat
konsumen serta penyerahan barang dan jasa yang memuaskan secara efektif dan
efisien. Pada era dunia yang sangat kompetitif pemasaran diibaratkan sebagai
denyut jantung bagi kelangsungan perusahaan. Bukan zamannya lagi apabila
sebuah perusahaan hanya memberikan berapa banyaknya barang yang bisa
diproduksi dan kemudian memproduksinya. Agar bisa bertahan didalam pasar yang
peka terhadap perubahan dalam persaingan yang sangat ketat, langkah pertama
yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah menentukan “apa yang dijual,
berapa banyak yang bisa dijual, dan seni manajemen apa yang wajib didaya
gunakan untuk memikat konsumen”.
a) Barang
Barang yang berwujud serta memiliki fisik merupakan bagian terbesar dari
usaha produksi dan pemasaran hampir di kebanyakan negara.
b) Jasa
Semakin maju sebuah ekonomi semakin berkembang pula aktivitas
ekonomi yang berfokus pada produksi jasa.
c) Acara
Pemasaran mempromosikan acara berdasarkan waktu dan kegiatan tertentu,
seperti pamerang dagang, pertunjukkan seni, ulang tahun perusahaan, dan
acara olahraga dunia.
d) Pengalaman
Dengan memadukan beberapa barang dan jasa, sebuah perusahaan dapat
menciptakan, memamerkan dan memasarkan pengalaman. Walt Disney
World’s Magic Kingdom contohnya.
e) Orang
3
Bisnis yang satu ini merupakan bisnis yang sangat besar, karena berfokus
pada selebriti, artis, musisi, CEO, dokter, pengacara dan ahli keuangan kelas
atas, serta beberapa pekerjaan profesional lainnya.
f) Tempat
Seperti kota, kawasan bahkan bangsa yang selalu bersaing secara aktif untuk
menarik turis, kantor pusat perusahaan dan pemukiman baru. Pemasar
dalam hal ini mencakup spesialisasi pengembangan ekonomi, agen real
estate, bank komersail, asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan
hubungan masyarakat.
g) Properti
Merupakan hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenanrnya
(real estate) atau properti finansial (saham dan obligasi).
h) Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat, disukai
dan unik di benak publik.
i) Informasi
Adalah semua hal yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh
buku, sekolah dan prosuk universitas dengan harga tertentu pada orang tua,
siswa dan komunitas.
j) Ide
Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide/gagasan dasar. Produk dan
jasa adalah landasan untuk menghasilkan ide atau manfaat.
4
Bauran pemasaran dapat menjadi ujung tombak usaha jika
diimplementasikan dengan baik oleh pemilik perusahaan. Bauran pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
daripada perusahaan tersebut. Sehingga dalam menjalankan usaha, khususnya
usaha kecil, dibutuhkan adanya pengembangan melalui implementasi bauran
pemasaran dengan baik.
a. Product (produk).
A Baidi (2015) dan Uzeme dan Ohen (2015) Produk dapat berupa jasa (services),
barang (goods), kegunaan (utilities), tidak hanya barang berwujud atau jasa namun
segala sesuatu yang terkait denga napa yang ditawarkan produsen. Menurut Kotler,
Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
b. Price (harga).
Al Baidi (2015), Uzeme dan Ohen (2015), dan Kotler, Keller, Brady, Goodman,
Hansen (2019) menyatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang dimana
konsumen membayar untuk memperoleh produk maupun jasa atau sejumlah uang
yang ditukarkan konsumen atas nilai dari suatu produk guna memperoleh manfaat
atau kepemilikan atau penggunaan atas produk. Harga merupakan elemen bauran
pemasaran yang paling fleksibel yang dapat berubah dengan cepat dalam jangka
pendek dibandingkan dengan elemen bauran pemasaran lainnya. atau jasa tersebut.
c. Promotion (promosi).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019) dan Uzeme dan Ohen
(2015), promosi merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengkomunikasikan
dan membujuk pasar terkait dengan produk atau jasa yang baru melalui iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
d. Place (saluran pemasaran atau distribusi).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015),
Nurseto (2018), dan Kotler dan Armstrong (2018) distribusi merupakan tindakan
dalam memilih dan mengelola saluran pemasaran produk atau jasa dengan
menggunakan kumpulan perusahaan atau individu-individu yang membantu dalam
5
pendistribusian produk atau jasa dalam melayani pasar sasaran sehingga konsumen
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
e. People (orang).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015)
dan Hurriyati (2010) yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemberian motivasi kepada
karyawan sebagai pembeda dalam mempengaruhi persepsi pembeli dan memenuhi
kepuasan pelanggan.
f. Physical evidence (bukti fisik).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015),
Sari dan Medyani (2018) yaitu bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa sebagai
nilai tambah yang ditujukan kepada konsumen, pelanggan maupun calon
pelanggan.
g. Process (proses).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015),
Hurriyati (2010) yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
sistem penyajian jasa kepada konsumen.
6
Bab III
Pembahasan
Industri yang berdiri pada tahun 1943 ini awalnya hanya menjual jam
tangan, dompet dan bingkai foto. Pada masa awal berdirinya IKEA, sang pendiri
Ingvar Kampraad hanya mengiklankan produknya melalui koran-koran lokal dan
menerima pesanan. Selanjutnya pada tahun 1948, IKEA mulai memproduksi
perabotan untuk rumah dan tekun di bidang ini. Pada tahun 1951, IKEA mengambil
peluang dari industri perabot dan mulai membuat katalog untuk barang-barang yang
mereka produksi. Di tahun 1958, IKEA resmi membuka toko pertamanya dan
mendeklarasikan diri sebagai perusahaan furniture terbesar di skandinavia.
7
dibuka di negara-negara asia seperti di China, Malaysia, Singapura hingga pada
akhirnya pada tahun 2014 secara resmi IKEA membuka tokonya di Indonesia yang
berletak di Alam sutera Tangerang, Indonesia menjadi toko ke-364 IKEA dari total
jumlah toko IKEA yang tersebar di 46 negara.
a) Produk (Product)
b) Harga (Price)
IKEA terkenal dengan produk berkualitas tinggi dan harga yang rendah.
Strategi pengurangan biaya yang dilakukan IKEA diantaranya; IKEA mengadopsi
sistem ekonomi berskala besar untuk membuat kontrak dengan produsen dalam
jangka panjang sehingga bisa menetapkan harga yang lebih murah. Strategi
Minimal Packaging IKEA dibuat dari dus coklat sederhana. Selain biayanya yang
8
rendah, dus juga mudah didaur ulang. Strategi Aspirasi Jangka Pendek IKEA
meliputi aspek biaya sebagai berikut: (1) Penetrasi Harga, yang berarti menetapkan
harga wajar dalam industri; (2) Perang Harga, yang berarti pengurangan harga
secara terus menerus hingga mengurangi pesaing di industri; (3) Harga Promosi,
yang berarti IKEA menjual harga produk sesuai dengan budget harapan konsumen
sehingga dapat meningkatkan kepuasan mereka.
c) Promosi (Promotion)
d) Tempat (Place)
9
e) Orang (People)
Bukti fisik utama IKEA adalah outlet dan tokonya yang besar, toko-toko ini
memiliki jalur yang ditandai di dalamnya yang mengarahkan pelanggan ke bagian
yang berbeda. Toko-toko dibuat sedemikian rupa sehingga pelanggan tetap sibuk
di dalam toko dan mengunjungi setiap bagian toko. Mereka juga dilengkapi dengan
restoran untuk makanan ringan dan area penitipan anak untuk menghibur
pelanggan. Sebagian besar toko Ikea terletak di pinggiran kota untuk memiliki
ruang besar untuk parkir dan toko juga.
g) Proses (Process)
IKEA memiliki rangkaian produk yang sangat besar dan perusahaan ini
hadir di seluruh benua. IKEA membuat kayu sendiri untuk furnitur, memiliki
pabrik, dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Hal ini memungkinkan untuk
memiliki rumah produksi sendiri dengan teknologi yang dikembangkan yang
menggabungkan gagasan keberlanjutan dan pembaruan dengannya. Sehingga rantai
pasokan raksasa di mana ia memperoleh produk dari pemasok dan mengirimkannya
ke toko ritel akhir atau mengirimkan melalui saluran online. IKEA juga
10
memberikan pedoman dan kode etiknya sendiri kepada produsen yang pada
akhirnya menguntungkan perusahaan untuk mengurangi pemeriksaan akhir.
11
kecamatan di Jakarta Timur. Dari sana, seorang perencana pasokan IKEA mengatur
pengiriman ke toko-toko IKEA di seluruh dunia atau ke gudang sentral yang
berbasis di Shanghai dan Jerman.
IKEA memiliki dua poin penting yang menjadi alasan kenapa mereka dapat
menarik konsumen dalam jumlah yang cukup banyak, poin pertama adalah bentuk
penyajian barang mereka yang unik sehingga konsumen dapat mencoba langsung
barang tersebut di toko IKEA. Selain bentuk penyajian yang unik dibandingkan
dengan toko Furniture lainnya IKEA juga menjual produk-produk yang unik dan
kadang tidak ada di toko Furniture lainnya, selain itu bentuk-bentuk Furniture yang
unik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi IKEA.
Konsep unik IKEA yang sudah terjabarkan diatas beserta dengan apa yang
sudah dirasakan oleh konsumen mereka secara langsung sudah mempengaruhi
brand awareness atau kesadaran konsumen akan sebuah brand, dalam hal ini IKEA
12
sudah berhasil meningkatkan brand awareness mereka di Indonesia sehingga
konsumen akan dengan mudah mengenali IKEA dimana saja.
13
Bab IV
Penutup
IKEA Indonesia harus lebih aware terhadap kegiatan promosi mereka lewat
internet marketing karena peneliti melihat website resmi IKEA Indonesia masih
kurang interaktif dengan konsumennya atau masih cenderung pasif karena lewat
internet konsumen dapat merasa lebih dekat dengan perusahaan sehingga interaksi
di internet oleh perusahaan juga sangat penting begitu juga hal-nya di media sosial
seperti Instagram.
4.2. Kesimpulan
Dari banyaknya uraian yang telah disebutkan, IKEA telah menerapkan bauran
pemasaran (marketing mix) 7P yang terdiri dari product, price, promotion, place,
people, physical evidence dan process. IKEA menjadi retailer furniture terbesar di
dunia, karena pada dasarnya IKEA memiliki nilai yang kuat yang ditanamkan pada setiap
subjek yang teribat dalam operasional IKEA, baik manajer, karyawan, hingga pemasok.
14
Daftar Pustaka
Kotler, Phillip. Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Lin Lean Lim. 2015. Hubungan Kerja dan Kondisi Kerja di Sebuah Rantai
Pasokan Rotan IKEA. Jakarta: ILO Publication
Shastri, Aditya. 2021. “Complete Marketing Mix of IKEA with In-Depth 7P’s
Analysis”, https://iide.co/case-studies/marketing-mix-of-ikea/, diakses pada 13
Desember 2022 pukul 17.08
www.ikea.co.id/in
15