Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Identifikasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada Perusahaan IKEA

Disusun untuk memenuhi tugas UAS ganjil mata kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Mata Kuliah : Bapak Dr. Fani Firmansyah, SE., MM.

Oleh :
Azmi Sabita
(210503110096)

Program Studi Perbankan Syariah


Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
2022

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
tepat waktu. Makalah ini berjudul Identifikasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
pada Perusahaan IKEA.

Tujuan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fani
Firmansyah, SE., MM sebagai dosen Mata Kuliah Manajemen Pemasaran yang
telah banyak memberikan arahan dan petunjuk yang jelas sehingga mempermudah
penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang bersifat membangun dan akan
menjadi masukan yang berharga untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
Kasih

Malang, 10 Desember 2022

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Judul ....................................................................................................................... i


Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................... iii
Bab I ...................................................................................................................................... 1
Pendahuluan
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.1.1. Bagaimana Identifikasi Bauran Pemasaran pada IKEA .................................... 1
1.1.2. Bagaimana Identifikasi Pihak-pihak Eksternal yang Memiliki Hubungan
Strategis dengan IKEA ...................................................................................... 1
Tujuan.................................................................................................................................... 1
1.1.3. Untuk Mengetahui Bauran Pemasaran pada IKEA .......................................... 1
1.1.4. Untuk Mengetahui Pihak-pihak Eksternal yang Memiliki Hubungan Strategis
dengan IKEA ..................................................................................................... 1
Bab II ..................................................................................................................................... 1
Landasan Teori
2.1. Pemasaran ...................................................................................................................... 2
2.1.1. Pengertian Pemasaran ..................................................................................... 2
2.1.2. Tujuan Pemasaran ............................................................................................ 2
2.1.3. Entitas Pemasaran ............................................................................................ 3
2.2. Bauran Pemasaran/Marketing Mix ................................................................................ 4
Bab III .................................................................................................................................... 7
Pembahasan
3.1. Profil Perusahaan ........................................................................................................... 7
3.2. Visi IKEA .......................................................................................................................... 8
3.2. Identifikasi Bauran Pemasaran pada IKEA ..................................................................... 8
3.2. Identifikasi Pihak-pihak Eksternal yang Memiliki Hubungan Strategis dengan IKEA . 11
Bab IV .................................................................................................................................. 14
Penutup
4.1. Saran dan Rekomendasi bagi IKEA .............................................................................. 14
4.2. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 15

iii
Bab I

Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Akhir-akhir ini duni bisnis di Indonesia semakin baik perkembangannya,
ditandai dengan banyaknya para pendatang baru di berbagai bidang usaha, selain
pengusaha lama yang masih bertahan. Pengusaha lama tentunya harus siap
menghadapi persaingan dengan pendatang usaha yang memasukki dunia bisnis.
Jika pengusaha lama tidak segera tanggap dengan ketatnya persaingan dan masih
tetap menganggap bahwa mereka masih diatas, maka lama kelamaan mereka akan
mengalami penurunan dan terpuruk dalam menjalankan usaha tersebut.
Sekarang ini masalah persaingan antar perusahaan semakin ketat, maka baik
perusahaan kecil maupun besar harus selalu menjaga dan meningkatkan
pelayanannya. Masalah ini penting untuk diperhatikan oleh perusahaan sehingga
perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan diluar perusahaan yang menghendaki perkembangan. Pemasaran
merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan hingga saat
ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaanuntuk bisa
bertahan didalam pangsa pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan
strategi pemasaran yang tepat yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan
perusahaan dalam memasarkan produknya.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana identifikasi bauran pemasaran pada IKEA?
1.2.2. Bagaimana identifikasi pihak-pihak eksternal yang memiliki hubungan
strategis dengan IKEA?
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui bauran pemasaran pada IKEA
1.3.2. Untuk mengetahui pihak-pihak eksternal yang memiliki hubungan strategis
dengan IKEA

1
Bab II

Landasan Teori

2.1. Pemasaran

2.1.1. Pengertian Pemasaran

Amerika Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran adalah


sebagai fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingannya.

Pendapat lain dari Stanton (1991), yang mendeskripsikan pemasaran adalah


suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang serta jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, baik kepada konsumen saat
ini maupun kepada konsumen potensial.

Dari kedua pengertian diatas, dapat dilihat bahwa pemasaran bukan hanya
kegiatan bisnis yang menjual dan menawarkan barang atau jasa semata. Tetapi
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dari suatu organisasi yaitu
perencanaan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi untuk memenuhi
kebutuhan melalui pencapaian tujuan yang terjadi melalui pertukaran nilai berupa
barang, jasa dan gagasan.

Inti dari pemasaran sendiri adalah mengidentifikasi dan memenuhi


kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari
pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”.

2.1.2. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah berorientasi pasar untuk memahami kebutuhan


serta harapan konsumen, menyampaikan pengarahan pada aktivitas-kegiatan
penjualan yang menguntungkan, serta mengkoordinasikan kegiatan pemasaran
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi, tujuan pemasaran bukan hanya
menyediakan barang-barang serta jasa-jasa yang simpel dihasilkan dan lalu

2
berusaha menjualnya.
Pemasaran wajib bertitik tolak dan berdasarkan kebutuhan dan hasrat
konsumen dengan memperkirakan sekaligus menentukan kebutuhan dan hasrat
konsumen serta penyerahan barang dan jasa yang memuaskan secara efektif dan
efisien. Pada era dunia yang sangat kompetitif pemasaran diibaratkan sebagai
denyut jantung bagi kelangsungan perusahaan. Bukan zamannya lagi apabila
sebuah perusahaan hanya memberikan berapa banyaknya barang yang bisa
diproduksi dan kemudian memproduksinya. Agar bisa bertahan didalam pasar yang
peka terhadap perubahan dalam persaingan yang sangat ketat, langkah pertama
yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah menentukan “apa yang dijual,
berapa banyak yang bisa dijual, dan seni manajemen apa yang wajib didaya
gunakan untuk memikat konsumen”.

2.1.3. Entitas Pemasaran

Berikut 10 entitas yang dipasarkan dalam dunia pemasaran :

a) Barang
Barang yang berwujud serta memiliki fisik merupakan bagian terbesar dari
usaha produksi dan pemasaran hampir di kebanyakan negara.
b) Jasa
Semakin maju sebuah ekonomi semakin berkembang pula aktivitas
ekonomi yang berfokus pada produksi jasa.
c) Acara
Pemasaran mempromosikan acara berdasarkan waktu dan kegiatan tertentu,
seperti pamerang dagang, pertunjukkan seni, ulang tahun perusahaan, dan
acara olahraga dunia.
d) Pengalaman
Dengan memadukan beberapa barang dan jasa, sebuah perusahaan dapat
menciptakan, memamerkan dan memasarkan pengalaman. Walt Disney
World’s Magic Kingdom contohnya.
e) Orang

3
Bisnis yang satu ini merupakan bisnis yang sangat besar, karena berfokus
pada selebriti, artis, musisi, CEO, dokter, pengacara dan ahli keuangan kelas
atas, serta beberapa pekerjaan profesional lainnya.
f) Tempat
Seperti kota, kawasan bahkan bangsa yang selalu bersaing secara aktif untuk
menarik turis, kantor pusat perusahaan dan pemukiman baru. Pemasar
dalam hal ini mencakup spesialisasi pengembangan ekonomi, agen real
estate, bank komersail, asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan
hubungan masyarakat.
g) Properti
Merupakan hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenanrnya
(real estate) atau properti finansial (saham dan obligasi).
h) Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat, disukai
dan unik di benak publik.
i) Informasi
Adalah semua hal yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh
buku, sekolah dan prosuk universitas dengan harga tertentu pada orang tua,
siswa dan komunitas.
j) Ide
Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide/gagasan dasar. Produk dan
jasa adalah landasan untuk menghasilkan ide atau manfaat.

2.2. Bauran Pemasaran/Marketing Mix

Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang digunakan oleh


perusahaan yang pada umumnya mempunya empat unsur yang biasa disebut
dengan 4P yang terdiri dari product, price, place, dan promotion. Namun seiring
dengan berkembangnya kondisi pasar serta persaingan usaha yang semakin ketat,
konsep bauran juga mengalami perubahan. Konsep bauran yang awalnya hanya 4P,
saat ini mengalami perubahan menjadi 7P. Konsep 7P terdiri dari product, price,
promotion, place, people, physical evidence dan process. Ketujuh variabel bauran
ini merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan.

4
Bauran pemasaran dapat menjadi ujung tombak usaha jika
diimplementasikan dengan baik oleh pemilik perusahaan. Bauran pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
daripada perusahaan tersebut. Sehingga dalam menjalankan usaha, khususnya
usaha kecil, dibutuhkan adanya pengembangan melalui implementasi bauran
pemasaran dengan baik.

Secara ringkas tiap-tiap variabel bauran pemasaran diuraikan sebagai berikut.

a. Product (produk).
A Baidi (2015) dan Uzeme dan Ohen (2015) Produk dapat berupa jasa (services),
barang (goods), kegunaan (utilities), tidak hanya barang berwujud atau jasa namun
segala sesuatu yang terkait denga napa yang ditawarkan produsen. Menurut Kotler,
Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
b. Price (harga).
Al Baidi (2015), Uzeme dan Ohen (2015), dan Kotler, Keller, Brady, Goodman,
Hansen (2019) menyatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang dimana
konsumen membayar untuk memperoleh produk maupun jasa atau sejumlah uang
yang ditukarkan konsumen atas nilai dari suatu produk guna memperoleh manfaat
atau kepemilikan atau penggunaan atas produk. Harga merupakan elemen bauran
pemasaran yang paling fleksibel yang dapat berubah dengan cepat dalam jangka
pendek dibandingkan dengan elemen bauran pemasaran lainnya. atau jasa tersebut.
c. Promotion (promosi).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019) dan Uzeme dan Ohen
(2015), promosi merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengkomunikasikan
dan membujuk pasar terkait dengan produk atau jasa yang baru melalui iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
d. Place (saluran pemasaran atau distribusi).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015),
Nurseto (2018), dan Kotler dan Armstrong (2018) distribusi merupakan tindakan
dalam memilih dan mengelola saluran pemasaran produk atau jasa dengan
menggunakan kumpulan perusahaan atau individu-individu yang membantu dalam

5
pendistribusian produk atau jasa dalam melayani pasar sasaran sehingga konsumen
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
e. People (orang).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015)
dan Hurriyati (2010) yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemberian motivasi kepada
karyawan sebagai pembeda dalam mempengaruhi persepsi pembeli dan memenuhi
kepuasan pelanggan.
f. Physical evidence (bukti fisik).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015),
Sari dan Medyani (2018) yaitu bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa sebagai
nilai tambah yang ditujukan kepada konsumen, pelanggan maupun calon
pelanggan.
g. Process (proses).
Menurut Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen (2019), Uzeme dan Ohen (2015),
Hurriyati (2010) yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
sistem penyajian jasa kepada konsumen.

6
Bab III

Pembahasan

3.1. Profil Perusahaan

IKEA merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri


Furniture dan Home Furnishing yang berasal dari Swedia. Perusahaan ini didirikan
oleh Ingvar Kampraad pada tahun 1943 saat beliau tepat berusia 17 tahun. IKEA
adalah singkatan dari nama dan inisialnya IK yaitu tempat sang pendiri dilahirkan
E untuk Elmtaryd dan A adalah desa asalnya yaitu Agunnaryd.

Industri yang berdiri pada tahun 1943 ini awalnya hanya menjual jam
tangan, dompet dan bingkai foto. Pada masa awal berdirinya IKEA, sang pendiri
Ingvar Kampraad hanya mengiklankan produknya melalui koran-koran lokal dan
menerima pesanan. Selanjutnya pada tahun 1948, IKEA mulai memproduksi
perabotan untuk rumah dan tekun di bidang ini. Pada tahun 1951, IKEA mengambil
peluang dari industri perabot dan mulai membuat katalog untuk barang-barang yang
mereka produksi. Di tahun 1958, IKEA resmi membuka toko pertamanya dan
mendeklarasikan diri sebagai perusahaan furniture terbesar di skandinavia.

Di tahun-tahun berikutnya IKEA semakin mengalami perkembangan yang


baik dan semakin dikenal sebagai supplier perabot rumah tangga di Swedia. Sejarah
tercipta tepatnya pada tanggal 23 Maret 1963 dengan resmi dibukanya toko IKEA
pertama diluar Swedia yang dibuka di kota Oslo di Norwegia. Hal ini menjadi awal
ekspansi IKEA dalam merajai industri Furniture dan Home Furniture.

IKEA terus melakukan ekspansi keseluruh penjuru skandinavia seperti


Denmark, Finlandia, dan yang sudah dibuka terlebih dahulu di Norwegia. Tidak
hanya sampai di situ IKEA terus melakukan perluasan pasar ke penjuru eropa
dengan dibukanya gerai-gerai di negara eropa lainnya seperti di Switzerland,
Austria, Belanda, Perancis, Italia, kemudian di Jerman, dan di negara besar lainnya.

Setelah melihat respon yang positif dengan dibukanya cabang-cabang di


negara-negara eropa IKEA kemudian melihat peluang yang besar di luar benua
eropa dan akhirnya mulai membuka cabang di Amerika Serikat. Kemudian ekspansi
IKEA berlanjut ke Australia dan berlanjut ke benua asia, toko-toko IKEA mulai

7
dibuka di negara-negara asia seperti di China, Malaysia, Singapura hingga pada
akhirnya pada tahun 2014 secara resmi IKEA membuka tokonya di Indonesia yang
berletak di Alam sutera Tangerang, Indonesia menjadi toko ke-364 IKEA dari total
jumlah toko IKEA yang tersebar di 46 negara.

3.2. Visi IKEA

IKEA dalam website resminya mengtakan bahwa visi dari perusahaan


adalah “menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang”.
Hal ini dapat di lihat dimana IKEA menyediakan katalog untuk barang-barang yang
mereka jual, di dalam katalog tersebut IKEA memberikan pilihan harga dimulai
dari yang paling murah sampai yang paling mahal. IKEA mempunyai ide bisnis
yakni menawarkan berbagai rancangan yang didesain dengan baik, produk
perabotan rumah yang fungsional dengan harga yang sangat rendah sehingga
sebanyak mungkin orang akan mampu membelinya.

3.3. Identifikasi Bauran Pemasaran pada IKEA

a) Produk (Product)

Banyak furnitur IKEA dirancang menjadi "Do It Yourself" atau dirancang


sendiri di rumah. Hal ini menjadikan produk IKEA memiliki biaya yang lebih
rendah dan hemat ruang pengemasan. Di negara Asia yang lebih sering
menggunakan moda transportasi umum, strategi ini menjadi penting karena
konsumen bisa lebih praktis membawa produk dari outlet ke rumah mereka. IKEA
mengidentifikasi produknya dengan satu nama. Sebagian besar namanya berasal
dari Swedia. IKEA juga memiliki daftar strategi produk, misalnya membuat produk
yang multiguna, mudah dipakai atau diperbaiki, sepadan dengan harga dan daya
tahannya.

b) Harga (Price)

IKEA terkenal dengan produk berkualitas tinggi dan harga yang rendah.
Strategi pengurangan biaya yang dilakukan IKEA diantaranya; IKEA mengadopsi
sistem ekonomi berskala besar untuk membuat kontrak dengan produsen dalam
jangka panjang sehingga bisa menetapkan harga yang lebih murah. Strategi
Minimal Packaging IKEA dibuat dari dus coklat sederhana. Selain biayanya yang

8
rendah, dus juga mudah didaur ulang. Strategi Aspirasi Jangka Pendek IKEA
meliputi aspek biaya sebagai berikut: (1) Penetrasi Harga, yang berarti menetapkan
harga wajar dalam industri; (2) Perang Harga, yang berarti pengurangan harga
secara terus menerus hingga mengurangi pesaing di industri; (3) Harga Promosi,
yang berarti IKEA menjual harga produk sesuai dengan budget harapan konsumen
sehingga dapat meningkatkan kepuasan mereka.

c) Promosi (Promotion)

IKEA menerapkan dua strategi utama dalam memasarkan produknya, yaitu;


(1) Strategi Sponsorship untuk Acara Publik: (a) Menyediakan furnitur misalnya
dalam acara pernikahan dan peragaan busana; (b) Melakukan survei konsumen
untuk mendapatkan umpan balik; (c) Mendapatkan inovasi kinerja dan ide-ide baru
dari umpan balik konsumen; (d) Melakukan tour perusahaan IKEA agar konsumen
lebih mengenal produk yang dijual. (2) Strategi Promosi Penjualan: (a)
Memberikan gift item untuk konsumen yang sering membeli produk IKEA; (b) Buy
1 get 1 free atau dengan melakukan diskon besar; (c) Menjadi sponsor untuk acara
variety show; (d) Mengadakan membership dan mengumpulkan poin berhadiah, (e)
Undian bulanan, (f) Mendistribusikan katalog produk ke rumah konsumen; (g)
Strategi pemasaran langsung melalui situs web IKEA untuk memudahkan
konsumen dalam membeli produk secara onlinne.

d) Tempat (Place)

Perkembangan teknologi, membuat sebagian besar konsumen lebih suka


memesan fumitur secara online. Belanja secara online membutuhkan solusi
distribusi efisiensi dan fleksibilitas terhadap harapan konsumen. IKEA mengelola
rantai nilai (value chain) mulai dari bahan mentah hingga sampai ke konsumen
melalui strategi berikut: (1) Menjaga biaya rendah dan melayani konsumen sebaik
mungkin; (2) Produk harus mengutamakan kualitas terbaik, daya tahan tinggi dan
fungsional; (3) Keuntungan harus digunakan untuk membangun dan memperluas
jaringan perusahaan; (4) Solusi sederhana untuk masalah produk dan operasi; (5)
Pemahaman mendalam tentang biaya perusahaan dan hasil terbaik dicapai melalui
investasi yang cermat.

9
e) Orang (People)

SDM IKEA memegang teguh dan menerapkan visi karyawannya yaitu


“Menciptakan kehidupan sehari-hari yang baik untuk banyak orang”. Dalam
bekerja, mereka menerapkan nilai-nilai penting yaitu, saling memiliki, empati,
terbuka dan jujur. Dengan saling berbagi nilai-nilai kemanusiaan itulah kami
mewujudkan visi IKEA. Budaya kerja mereka terbentuk atas dasar semangat
kebersamaan, antusiasme, solidaritas dan penuh sukacita. IKEA meyakini bahwa
setiap individu memiliki nilai positif yang dapat diberikan kepada orang lain dan
kami juga berusaha untuk memiliki nilai-nilai yang sama di saat kita bekerja. Setiap
bekerja mereka akan menerapkan 8 nilai ini, yaitu Kebersamaan, Kesederhanaan,
Kesadaran akan Biaya, Peduli Manusia dan Bumi, Perbarui dan Tingkatkan,
Berbeda dengan Makna, Memberi dan Mengambil Tanggung Jawab, dan
Memimpin dengan Memberi Contoh.

f) Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik utama IKEA adalah outlet dan tokonya yang besar, toko-toko ini
memiliki jalur yang ditandai di dalamnya yang mengarahkan pelanggan ke bagian
yang berbeda. Toko-toko dibuat sedemikian rupa sehingga pelanggan tetap sibuk
di dalam toko dan mengunjungi setiap bagian toko. Mereka juga dilengkapi dengan
restoran untuk makanan ringan dan area penitipan anak untuk menghibur
pelanggan. Sebagian besar toko Ikea terletak di pinggiran kota untuk memiliki
ruang besar untuk parkir dan toko juga.

g) Proses (Process)

IKEA memiliki rangkaian produk yang sangat besar dan perusahaan ini
hadir di seluruh benua. IKEA membuat kayu sendiri untuk furnitur, memiliki
pabrik, dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Hal ini memungkinkan untuk
memiliki rumah produksi sendiri dengan teknologi yang dikembangkan yang
menggabungkan gagasan keberlanjutan dan pembaruan dengannya. Sehingga rantai
pasokan raksasa di mana ia memperoleh produk dari pemasok dan mengirimkannya
ke toko ritel akhir atau mengirimkan melalui saluran online. IKEA juga

10
memberikan pedoman dan kode etiknya sendiri kepada produsen yang pada
akhirnya menguntungkan perusahaan untuk mengurangi pemeriksaan akhir.

3.4. Identifikasi Pihak-Pihak Eksternal yang Memiliki Hubungan Strategis


dengan IKEA

a) Kerjasama IKEA Indonesia dengan Pemasok Rotan di daerah Cirebon dan


Surabaya.

IKEA memiliki sekitar 1.500 pemasok di 55 negara di seluruh dunia yang


memproduksi sesuai dengan spesifikasi produk. Ukuran pemasok bervariasi, seperti
halnya persentase total produksi yang dibeli oleh IKEA dari pemasok individual.
IKEA mengatur pembeliannya sesuai dengan “area perdagangan” regional dengan
kantor pelayanan perdagangan yang berbasis di berbagai negara. Pembelian produk
rotan dari Indonesia berada di bawah area perdagangan Asia Tenggara. Sebuah
kantor layanan perdagangan memiliki tim yang bertanggungjawab atas masing-
masing produk yang dipasok. Tim menegosiasikan harga dengan pemasok,
memeriksa kualitas bahan dan menganalisis dampak lingkungan yang muncul di
seputar rantai pasokan dan juga memantau kondisi sosial dan kondisi kerja di
pemasok.

Di Indonesia IKEA memiliki tiga pemasok yang kemudian membentuk


sebuah hubungan dan kondisi kerja yang disebut dengan “Rantai Pasokan Rotan”.
Tiga pemasok ini terdapat dua di daerah Cirebon, dan satu di Surabaya. Dalam hal
ini, IKEA tidak terlibat dalam memasok bahan baku rotan secara langsung ke
pemasok, tetapi IKEA membebankan standar bahan baku kayu yang digunakan
untuk produk-produknya dan juga menetapkan bahwa pemasok harus mentaati
undang-undang setempat yang mengatur perdagangan rotan. Proses produksinya
meliputi mempersiapkan bahan baku (merendam rotan, memotong rotan menjadi
ukuran panjang yang tepat dan membelah rotan untuk tujuan penganyaman),
membengkokkan rotan untuk membuat rangka kursi, merakit rangka kursi, dan
menganyam sandaran dan dudukan kursi, dan menganyam keranjang. Produk jadi
dari sentra anyam dan rumah pekerja dikumpulkan dan dibawa ke pabrik dua
pemasok utama di mana mereka menjalankan pemeriksaan kualitas dan kemudian
dikemas dan dikirim ke tempat pengumpulan/ pengepulan di Cakung, sebuah

11
kecamatan di Jakarta Timur. Dari sana, seorang perencana pasokan IKEA mengatur
pengiriman ke toko-toko IKEA di seluruh dunia atau ke gudang sentral yang
berbasis di Shanghai dan Jerman.

b) IKEA dimata Pelanggan

IKEA memiliki dua poin penting yang menjadi alasan kenapa mereka dapat
menarik konsumen dalam jumlah yang cukup banyak, poin pertama adalah bentuk
penyajian barang mereka yang unik sehingga konsumen dapat mencoba langsung
barang tersebut di toko IKEA. Selain bentuk penyajian yang unik dibandingkan
dengan toko Furniture lainnya IKEA juga menjual produk-produk yang unik dan
kadang tidak ada di toko Furniture lainnya, selain itu bentuk-bentuk Furniture yang
unik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi IKEA.

Berdasarkan dua kutipan wawancara diatas terbukti dua poin tersebut


memiliki peran yang sangat penting bagi IKEA dalam menarik konsumennya.
Selain 75 itu IKEA juga hadir untuk memberi inspirasi kepada konsumen dalam
menentukan desain agar perabotan tersebut memiliki nilai lebih, menurut penulis
disinilah kelebihan IKEA dibandingkan dengan perusahaan Furniture kompetitor
dimana IKEA berinovasi dengan memberikan jasa untuk berkonsultasi mengenai
desain yang ingin dipakai oleh konsumen untuk rumah mereka, terbukti dengan
adanya inovasi tersebut membuat IKEA dapat menarik konsumen dalam jumlah
yang cukup besar.

IKEA dalam memproduksi barang-barangnya juga memperhatikan konsep


yang mereka usung yaitu democratic design, nampaknya dengan konsep democratic
design yang di usung oleh IKEA cukup mempengaruhi untuk menarik konsumen.
Namun tidak semua pengunjung memperhitungkan konsep tersebut dan
menjadikan alasan mereka untuk datang ke IKEA, karena ada pengunjung yang
memang datang ke IKEA karena brand IKEA itu sendiri.

Konsep unik IKEA yang sudah terjabarkan diatas beserta dengan apa yang
sudah dirasakan oleh konsumen mereka secara langsung sudah mempengaruhi
brand awareness atau kesadaran konsumen akan sebuah brand, dalam hal ini IKEA

12
sudah berhasil meningkatkan brand awareness mereka di Indonesia sehingga
konsumen akan dengan mudah mengenali IKEA dimana saja.

13
Bab IV

Penutup

4.1. Saran dan Rekomendasi bagi IKEA

IKEA Indonesia harus lebih aware terhadap kegiatan promosi mereka lewat
internet marketing karena peneliti melihat website resmi IKEA Indonesia masih
kurang interaktif dengan konsumennya atau masih cenderung pasif karena lewat
internet konsumen dapat merasa lebih dekat dengan perusahaan sehingga interaksi
di internet oleh perusahaan juga sangat penting begitu juga hal-nya di media sosial
seperti Instagram.

Ada baiknya IKEA Indonesia menjadwalkan atau membuat agenda untuk


mengadakan event-event baik itu tahunan atau bulanan secara rutin dan kalau bisa
juga melibatkan konsumen agar engagement yang terjalin antara IKEA Indonesia
dengan konsumennya semakin kuat.

4.2. Kesimpulan

Dari banyaknya uraian yang telah disebutkan, IKEA telah menerapkan bauran
pemasaran (marketing mix) 7P yang terdiri dari product, price, promotion, place,
people, physical evidence dan process. IKEA menjadi retailer furniture terbesar di
dunia, karena pada dasarnya IKEA memiliki nilai yang kuat yang ditanamkan pada setiap
subjek yang teribat dalam operasional IKEA, baik manajer, karyawan, hingga pemasok.

14
Daftar Pustaka

Aditya Bhaswara Brata. 2018. Analisis Strategi Integrated Marketing


Communication IKEA Indonesia dalam menghadapi Persaingan Bisnis di Bidang
Furniture dan Home Furnishings. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya,
Universitas Indonesia, Jakarta

Hendrayani dkk. 2021. Manajemen Pemasaran (Dasar & Konsep). Bandung:


Media Sains Indonesia

Kotler, Phillip. Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Lin Lean Lim. 2015. Hubungan Kerja dan Kondisi Kerja di Sebuah Rantai
Pasokan Rotan IKEA. Jakarta: ILO Publication

Shastri, Aditya. 2021. “Complete Marketing Mix of IKEA with In-Depth 7P’s
Analysis”, https://iide.co/case-studies/marketing-mix-of-ikea/, diakses pada 13
Desember 2022 pukul 17.08

www.ikea.co.id/in

15

Anda mungkin juga menyukai