Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Oleh:

Rizqia Mauliza (7181210017)

Dosen Pengampu : APRINAWATI,SE.MM

Mata Kuliah : MANAJEMEN OPERASIONAL

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah CBR Manajemen
Operasional tersebut.

Sebelumnya penulis berterima kasih kepada Ibu Aprinawati,SE.MM selaku dosen yang
telah membimbing dan mengajar dalam proses pembelajaran mengenai Manajemen Operasiona
tersebut dan juga kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang dikerjakan.

Semoga dengan adanya makalah CBR ini, dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi
dalam memahami materi Manajemen Operasional.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, terutama sekali dalam
hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang membangun sangat penting bagi
penulis.

Akhir kata semoga Makalah CBR Manajemen Operasional ini dapat berguna bagi kita
pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Medan, 07 Mei 2020

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang pada
umumnya menjadi Tugas Mahasiswa di perkuliahan dan dikritik terhadap buku yang berbeda.
Penulisan Critical Book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu buku dengan buku
yang lain, pada makalah ini buku yang dibandingkan ialah 2 buku, dimana buku pertama yaitu
buku dengan judul buku pertama dengan judul “Manajemen Operasional” karya La Hatani,SE
dan buku kedua merupakan buku dengan judul “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A.
Rusdiana, M.M. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan
dan kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan
resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan
kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya mengartikan bahwa buku
tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1). Bagaimana isi dan pemahaman Buku “Manajemen Operasi” Karya La Hatani,SE., M.M.
dengan buku “ Manajemen Operasional” Dr. A. Rusdiana, M.M.?

2). Bagaimana mendeskripsikan perbandingan antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr. A.
Rusdiana, M.M , dengan “Manajemen Operasional” La Hatani,SE., M.M

4). Bagaimana kelayakan setiap buku setelah dibandingkan dengan buku yang lain?

1.3. TUJUAN

1). Untuk Mendeskripsikan Isi dan pemahaman Buku Drama “Manajemen Operasi” Karya La
Hatani,SE., M.M dengan buku “ Manajemen Operasional” karya Dr. A. Rusdiana, M.M ,

2). Untuk Mendeskripsikan perbandingan antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr. A.
Rusdiana, M.M , dengan “Manajemen Operasional” La Hatani,SE.,

4). Untuk Mendeskripsikan Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yang lain.
BAB II

IDENTITAS BUKU

BUKU I
Judul Buku : MANAJEMEN OPERASIONAL
Penulis : La Hatani, SE., M.M
Tahun Terbit : November 2008
Kota Terbit : Kendari, Sulawesi Tenggara
Penerbit : Universitas Haluelo
Jumlah Halaman : 124 Halaman

BUKU II

Judul Buku : MANAJEMEN OPERASI


Penulis : Dr. H.A. Rusdiana, M.M
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : CV.Pustaka Setia
Jumlah Halaman : 413 Halaman
ISBN : 978-979-076-483-5
BAB III

RINGKASAN ISI BUKU


BUKU 1 BUKU 2
“MANAJEMEN OPERASIONAL” “MANAJEMEN OPERASI”
BAB 1 : RUANG LINGKUP BAB 1 : PENDAHULUAN
MANAJEMEN OPERASIONAL
Perkembangan dunia saat ini suda semakin
1) Efektifitas strategi suatu produk pesat, terutama dalam bidang industry.
memerlukan pemilihan, perancangan, dan Manajemen operasi atau dalam pengertian luas
penjelasan suatu produk dari transisi produk dinamakan dengan manajemen produksi.
menjadi produksi. 2) Hanya melalui Manajemen operasi berkaitan dengan produksi
implementasi strategi yang efektif fungsi barang dan jasa. Hasil produksi barang dan jasa
produksi dapat mendukung pencapaian nilai yang melimpah berada di bawah koordinasi
maksimum dari sebuah organisasi. 3) Manajer dan pengawasan manajer operasi. Beberapa
operasi harus dapat membangun suatu sistem peluang yang tersedia untuk manajer operasi
pengembangan produk yang mempunyai diantaranya: Manajer pabrik, Direktur
kemampuan untuk dipahami, didesain dan Pembelian, Konsultan Perbaikan Proses,
menghasilkan produk yang bermanfaat Manajer mutu, Manajer dan perencanaan
kompetisi bagi perusahaan. 4) Manajer operasi pasokan, Pembagian kerja, Pembakuan bagian,
harus dapat mencermati perubahan siklus Resolusi industry. Tantangan manajemen
hidup produk yang didasarkan atas pengamatan operasi masa kini adalah berkembangnya
terhadap lingkungan organisasi dan selalu internet dan globalisasi.
menjalin komunikasi yang baik dengan
konsumen, mengelola produk, proses, dan
pemasok, sehingga tingkat kesuksesan produk
berhasil.
BAB 2 : OPRETION MANAGEMENT BAB 2 : KONSEP DASAR MANAJEMEN
SYSTEM & HUBUNGAN BUSSINES;
OPERASI
CORPORATION; MANUFACTURING
Manajemen berasal dari kata to manage yang
1) Operational Management System artinya mengatur. Menurut Jay Heizer dan
merupakan proses aktivitas atau sekumpulan barry render (2005:4) mengartikan manajemen
aktivitas yang memerlukan satu atau lebih operasi sebagai serangkaian kegiatan yang
imput yang terdiri dari SDM (TK & Manajer), mengahasilkan nilai dalam bentuk barang dan
Modal (Peralatan & Fasilitas), Pembelian jasa dengan mengubah input menjadi output.
bahan baku & jasa, tanah serta energi, merubah Komponen-komponen pembentuk manajemen
dan menambah nilai pada imput tersebut operasi yaitu aktivitas manajemen, konsep
melalui proses transformasi sehingga IPO, indicator proses, efisiensi dan efektivitas.
memberikan satu atau lebih output Ruang lingkup manajemen operasi: sistem
(barang/jasa) bagi pelanggan. 2) Efektifitas informasi produksi, sistem pengendalian
pelaksanaan Operational Management System produksi, perencanaan sistem produksi.
dapat dicapai apabila tujuan, sasaran dan Menurut Pangestu Subagyo proses produksi
hubungan antara Bussines; Corporation dan dibagi menjadi tiga yaitu: proses produksi
Manufacturing dinyatakan dengan tegas. terus-menerus, proses produksi terputus-putus,
dan proses intermediate.
BAB 3 : STRATEGI OPERASI UNTUK BAB 3 : STRATEGI OPERASI DAN
BARANG DAN JASA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perumusan strategi adalah suatu proses yang Startegi operasi merupakan seperangkat
dijalani perusahaan untuk menentukan sasaran, rencana dan kebijakan yang
bagaimana perusahaan untuk menentukkan menjabarkan fungsi operasi menunjang strategi
bagaimana perusahaan akan bersaing dalam bisnis organisasi. Perumusan strategi analisis
industrinya. Perumusan strategi mencakup situasi dan strategi perusahaan yaitu dengan
penetapan tujuan dan pengembangan kebijakan menganalisis situasi, menentukan strategi
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, strategi perusahaan, menyediakan pertanyaan sesuai
itu sendiri harus terkait dengan sekumpulan strategi perusahaan, dan menentukan orientasi
faktor-faktor eksternal seperti faktor ekonomi strategi perusahaan. Komponen strategi operasi
dan nilai-nilai masyarakat dan dengan faktor- yaitu misi,kemampuan khusus, tujuan serta
faktor internal seperti kekuatan dan kelemahan kebijakan. Strategi manajemen opersi yaitu:
perusahaan serta nilai-nilai pribadi para starategi desain barang dan jasa, strategi
eksekutif kuncinya. Tugas manajer operasi kualitas, strategi perancangan proses, strategi
adalah menerapkan startegi manajemen lokasi, stategi tata letak, strategi sumber daya
operasional yang dapat meningkatkan manusia dan rancangan pekerjaan, stategi
produktivitas, system transformasi dan manajemn lantai pasokan, startegi persediaan,
memberikan keunggulan bersaingan. Selain itu stategi penjadwalan, strategi pemeliharaan.
manajer operasi dapat membangun dan Keunggulan bersaing melalui operasi,
mengelola fungsi manajemen opersional yang keunggulan bersaing meliputi bersaing pada
memberikan kontribusi pada daya saing pembedaaan, bersaing pada biaya, bersaing
organisasi. pada biaya, dan bersaing pada respons. Peran
strategis, taktis dan operasional fungsi
pengadaan.
BAB 4 : PERAMALAN (FORECASTING) Bab 4 : PERAMALAN (FORECASTING)
Perbedaan dalam pengambilan keputusan Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu
membuthkan metode peramlan yang juga besaran, pada hakikatnya peramalan
berbeda. Metode peramalan dapat merupakan bagian awal dari proses
dikelompokan menjadi kualitatif dan pengambilan keputusan. Misalnya permintaan
kuantitatif. Metode kualitatif digunakan bila terhadap satu atau beberapa produk pada
tidak ada data historis atau data yang tidak periode yang akan datang. Karakteristik
cukup andal sedangkan metode kuantitatif peramalan adalah sebagai berikut: akurasi,
didasarkan atas data historis dan asumsi- biaya, dan kemudahan. Klasifikasi teknik
asumsi serta dibuthkan data yang valit dan perramalan yaitu: berdasarkan sifat
reliabel. Metode peramalan dipilih berdasarkan penyusunannya, berdasarkan jangka waktu
pada empat pertimbangan yaitu: (1) kelayakan ramalan yang disusun, dan berdasarkan sifat
sistem dan pengguna; (2) Tersedianya waktu ramalan yang telah disusun. Metode dalam
dan sumber data; (3) Karakter penggunaan dan peramalan yaitu: metode peramalan kualitatif
pengambilan keputusan; (4) Pola data. (judgement method ) dan metode peramalan
kuantitatif (statistical method). Empat metode
pendukung yaitu Metode regresi dan korelasi,
metode ekonometrik dan metode input-output.
Isu dan tantangan strategis dalam peramalan
yaitu: factor-faktor lingkungan ekstrnal,
perkembangan teknologi, variabel-variabel
ekonomi, lingkungan soaial-kebudayaan,
variabel-variabel politik dan hkum, dimensi
internasional, organisasi dan lingkungan,
tanggungjawab social

BAB 5 : PENGEMBANGAN DESAIN BAB 5 : PERENCANAAN KAPASITAS


BARANG DAN JASA DAN AGREGAT
Perencanaan kapasitas adalah penentuan
1) Efektifitas strategi suatu produk
ebutuhan kapasitas masa depan yang sebagian
memerlukan pemilihan, perancangan, dan
besar didasarkan pada permintaan pada amsa
penjelasan suatu produk dari transisi produk
yang akan datang. Tujuan perencanaan
menjadi produksi. Hanya melalui implementasi
kapasitas yaitu dalam aspek biaya, modal kerja,
strategi yang efektif fungsi produksi dapat
kualitas produk dan jasa, dan kecepatan
mendukung pencapaian nilai maksimum dari
merespons kebutuhan konsumen. Menurut
sebuah organisasi. 2) Manajer operasi harus
taylor (2000) membedakan strategi
dapat membangun sistem pengembangan
perencanaan kapasitas dalam tiga tipe yaitu
produk, didesain dengan baik dan
capacity lead strategy, capacity lag strategy,
menghasilkan produk yang ber kompetisi bagi
average capacity strategy. Perencanaan
perusahaan. 3) Manajer operasi harus dapat
kapasitas produksi : tugas dan fungsi bagian
mencermati perubahan siklus hidup produk
produksi, perbedaan poko antara usaha jasa
yang didasarkan atas pengamatan lingkungan
dan usaha pabrikasi, klasifikasi
organisasi dan menjalin komunikasi yang baik
produksi/transformasi dan metode perencanaan
dengan konsumen, mengelola proses produk
kapasitas. Model perencanaan agregat,
dan pemasok, sehingga tingkat kesuksesan
perencanaan agregat adalah aktivitas
produk tercapai. operasional yang memiliki rencana agregat
untuk proses produksi untuk waktu 3 sampai
18 bulan kedepan dan untuk memunculkan ide
terhadap manajemen. Ada beberapa pilihan
dalam perencanaan agregat yaitu pilihan
perencanaan (planning options), pilihan
kapasitas (capacity options) dan pemilihan
permintaan (demand options).
BAB 6 : STRATEGI PROSES DAN BAB 6 : DESAIN BARANG DAN JASA
PERENCANAAN KAPASITAS Kata desain bisa digunakan baik sebagai kata
kerja, desain memiliki arti proses untuk
Proses yang harus digunakan oleh manajemen membuat dan menciptakan objek baru. Ruang
operasional dalam melakukan tranformasi lingkup desain produk yaitu komponen prinsip
sama pentingnya dengan produk sendiri. desain produk, batasan/lingkup model desain
Proses transformasi menentukan biaya yang produk, mekanisme desain produk, peranan
harus dikeluarkan dan jumlah mutu produk desain produk, dan kompetensi desainer
yang dihasilkan. Keputusan proses dapat produk. Perencanaan produ yaitu: hakikat
menmgakibatkan penyelesaian system perancangan produk, dimensi spesifik yang
transformasi yang berfokus pada proses atau berhubungan dengan laba dan perancangan
berfokus pada produk atau diantara keduannya. produk. Klasifikasi produk : berdasarkan
Peramalan yang baik, analisis titik impas,
wujudnya(barang dan jasa), berdasarkan
diagram melintas (crosoover) serta keputusan
tujuannya (barang konsumsi dan barang
kapasitas sangat berguna bagi manajer operasi
industry). Karakteristik produk dan jasa : tidak
dalam membuat keputusan proses.
berwujud, tidak dapat dipisahkan, keragaman
dan tidak tahan lama. Tahap pengembangan
produk baru: pemunculan gagalan,
penyaringan gagasan, pengembangan dan
penyajian konsep, pengembangan strategi
pemasaran, analisis bisnis, pengembangan
produk, pengujian pasar dan tahap
komersialisasi. Permasalahan desain produk :
desain yang tangguh, desain moduler,
computer-aided design, computer-aided
manufacturing dan teknologi virtual reality.
BAB 7 : PEMILIHAN LOKASI YANG BAB 7 : ANALISIS BREAK EVENT
STRATEGIS POINT DAN PENENTUAN HARGA
Break event point di suatu perusahaan adalah
Pemilihan lokasi pada dasarnya menentukan keadaan perusahaan yang operasinya tidak
suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu memperoleh laba dan tidak mengalami
usaha, perkantoran dengan tujuan tertentu yang kerugian atau total pengeluaran biaya sama
memperhitungkan kelebihan dan kekurangan nilainya dengan total hasil penjualan sehingga
lokasi tersebut. Lokasi perusahaan adalah suatu tidak ada laba dan tidak ada rugi. Kelemahan
tempat dimana perusahaan melakukan utama dari analisis break event point antara
aktivitasnya. Penentuan lokasi hampir 10% lain asumsi tentang linearity, klasifikasi biaya
dari biaya total untuk perusahaan industri. dan penggunaannya terbatas untuk jangka
Untuk perusahaan jasa, perusahaan eceran, waktu yang pendek. Adapun keterbatasan
ataupun perusahaan profesional, lokasi juga asumsi BEP yaitu :biaya dalam analisis BEP,
meruapak salah satu elemen penting dalam biaya tetap (fixed cost), biaya variabel
menentukan pendapatan. Perusahaan industri (variable cost), harga jual, dan tidak ada
perlu mempertimbangkan biaya yang terlihat perubahan harga jual. Perubahan titik BEP dan
dan biaya yang tidak terlihat. Untuk mengatasi dampaknya yaitu ; 1)Perubahan harga jual per
persolan lokasi dapat digunakan metode unit, 2)Perubahan biaya variabel per unit,
peringkat faktor, analisis titik impas lokasi, 3)Perubahan biaya tetap, dan perubahan
pusat grafitasi, dan metode transportasi komposisi sales mix. Pertanda dan indicator-
pemorgraman. indikator penetapan harga yaitu pertanda bagi
pembeli (signal to the buyer), alat dalam
persaingan (instrument of competition),
mengembangkan tampilan keuangan
(improving financial performance), dan
pertimbangan program pemasaran (marketing
program considerations).
BAB 8 : DESAIN TATA LETAK BAB 8 : MANAJEMEN KUALITAS
( LAYOUT ) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa,
Layout (tata letak) adalah konsep pengaturan manusia, proses dan lingkungan yang
tenaga kerja, ruang yang tersedia, fasilitas dan memenuhi atau melebihi harapan. Dimensi-
peralatan yang dipergunakan agar aliran dimensi kualitas yaitu tangiables atau bukti
informasi dan bahan berjalan efektif dan fisik, reliability atau keandalan, responsiveness
efisien. Terdapat Enam Tipe Layout Yaitu atau ketanggapan, assurance atau jaminan, dan
Layout dengan posisi tetap (Fixed Position empathy. Contoh khas methodology
Layout), Layout berorientasi pada proses benchmark yaitu mengidentifikasi area
(Prosses Oriented Layout), Layout perkantoran permasalahan, identifikasi industry lain yang
(Office Layout), Layout Usaha Eceran memiliki proses yang serupa, identifikasi
(Relatilk Layout), Layout Gudang (Warehouse organisasi pemimpin di suatu wilayah, survey
Layout), Layout berorientasi produk (Product perusahaan untuk mengukur dan praktik,
Oriented Layout). Perusahaan industri lebih mengunjungi praktik terbaik dan
menfokuskan pada pengurangan pergerakan melaksanakan praktik bisnis. Jenis benchmark
bahan baku dan penyeimbangan lini perakitan. yaitu : prosess benchmarking, financial
Keputusan tata letak sering kali berada pada benchmarking, benchmarking from an
persoalan yang sangat kompleks sehingga insvertor perspective, performance
usaha pencairan pemecahan masalah yang benchmarking, product benchmarking,
optimal sangat terhambat. strategic benchmarking, functional
benchmarking, best-in-class benchmarking dan
operational benchmarking. Pengukuran
performansi kualitas yaitu persyaratan
kondisional dalam pengukuran kualitas,
pengukuran performansi kualitas pada tiga
tingkat, aspek-aspek yang perlu diukur dalam
program pengukuran kualitas, pengukuran
performansi kualitas dalam empat dimensi,
langkah-langkah dalam riset kepuasan
pelanggan, perbaikan kualitas melalui kaizen,
dan langkah-langkah perbaikan kualitas.
BAB 9 : SUMBER DAYA MANUSIA DAN BAB 9: PERENCANAAN AGREGAT
DESAIN PEKERJAAN Penjadwalan agregate memberikan perusahaan
kemampuan untuk menanggapi permintaan
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan
oleh keahlian SDM. Kegiatan opersional konsumen yang senantiasa berubah sementara
biasanya berperan besar dalam pencapaian produksi tetap pada produksi yang rendah
tujuan sebagai berikut : 1) Mencapai
pemanfaatan SDM yang efisien dalam lingkup dengan mutu yang tinggi. Penjadwalan
fungsi operasi yang merupakan sasaran utama aggregate menetapkan tingkat persediaan,
perusahaan karena tenaga kerja sering menjadi
bagian besar dari biaya total produk yang dapat produksi, sub kontraktor dan penggunaan
dikendalikan. 2) Desain pekerjaan yang efektif, tenaga kerja sepanjang kisaran waktu jangka
aman, dan memberikan mutu pelaksanaan kerja
yang baik bagi karyawannya dalam lingkungan menengah biasanya 3 - 18 bulan.
yang saling menghormati. Penjadawalan agregate merupakan salah satu
tanggung jawab penting dari manager operasi
dan merupakan foktor penting dalam
terciptanya produksi yang efisien. Hasil dari
perencanaan agregate mengarah pada jadwal
produksi utama yang yang lebih terinci dan
merupakan dasar dalam melakukan membuat
penjadwalan pekerjaan dan MRP.
Meskipun pada pembahasan awal kita banyak
membicarakan pada lingkup perusahaan
industri, namun kita lihat perencanaan agregate
pada perusahan jasa seperti bank, restoran,
maskapai penerbangan dan fasilitas perbaikan
mobil merupakan semua system pelayanan jasa
yang dapat menerapkan konsepkonsep yang
dikembangkan. Isu yang paling penting dalam
perencanan agregate adalah penerapan dari
rencana itu. Manajer tampaknya dapat dengan
mudah melakukan perencanaan yang kurang
rumit, dan kurang matematis.
BAB 10 : MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB 10 : PENGENDALIAN TENAGA
KERJA
Persediaan adalah suatu produk yang
dicadangkan untuk mencukupi kebutuhan Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan
dalam kondisi tertentu. Tujuannya adalah oleh Manajemen Sumberdaya Manusia.
untuk merencanakan dan mengendalikan
tingkat persediaan agar dapat melayani Kegiatan operasi biasanya berperan besar
kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu dalam mencapai tujuan manajemen. Tujuan
serta dapat meminimumkan biaya total
perusahaan. Bagi perusahaan, persediaan utama adalah mencapai pemanfaatan
mencerminkan investasi besar. Investasi ini sumberdaya manusia yang efisien dalam
sering lebih besar dari pada yang seharusnya
karena bagi perusahaan lebih mudah untuk lingkup fungsi operasi. Hal ini biasanya
memiliki persediaan”Just in case” daripada menjadi sasaran utama perusahaan karena
persediaan “just in time”. Persediaan terdiri
dari empat jenis : F Bahan mentah dan tenaga kerja, sering menjadi bagian besar dari
komponen-komponen yang dibeli. F Barang biaya total produk yang dapat dikendalikan.
dalam proses (Work-In-Proses-WIP) F
Pemeliharaan, perbaikan, dan operasi F Barang Tujuan kedua adalah desain pekerjaan yang
jadi. efektif, aman dan memberikan mutu
pelaksanaan kerja yang baik bagi karyawannya
dalam lingkungan yang saling menghormati.
Standar kerja diperlukan agar system opersi
dapat berjalan dengan efisien. Standar ini
dibutuhkan untuk perencanaan produksi,
perencanaan tenaga kerja, perencanaan biaya
dan evalussi kinerja. Standar kerja dapat pula
dijadikan dasar bagi system insentif. Standar
kerja dapat di ditetapkan melalui data masa
lalu, studi waktu, standar waktu yang
ditentukan sebelumnya, dan pengujian sample
kerja.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 KELEBIHAN DAN KEKURANAGAN BUKU 1

Kelebihan Buku

 Pada buku manajemen operasi membahas dan mampu memaparkan teori-teori


manajemen operasi yang telah disesuaikan dengan lengkap disertai dengan gambar grafik
untuk mendukung penjelasan teori dan perhitungan dalam buku tersebut.
 Buku ini memiliki banyak fungsi, buku ini menjelaskan teori manajemen operasi dengan
sangat luas. Banyak teori dikemukakan dalam buku ini.

Kekurangan Buku
 Buku tersebut merupakan bahan ajar yang digunakan kampus lain sehingga terdapat
banyak hasil salinan dari buku-buku manajemen operasional yang lain.

4.2 KELEBIHAN DAN KEKURANAGAN BUKU II

Kelebihan Buku
 Pada buku manajemen operasi membahas dan mampu memaparkan teori-teori
manajemen operasi yang telah disesuaikan dengan perkembangan lingkungan manusia
dikarenakan perubahan yang terjadi di dunia bisnis selama dekade terakhir ini lebih
banyak daripada perubahan selama lima atau sepuluh dekade sebelumnya.
 Buku Manajemen Operasi ini hadir sebagai energi positif dan alternatif bagi para manajer
untuk menjelaskan secara komprehensif konsep dan teori manajemen operasi untuk
pengambilan keputusan bisnis sehingga manajer mampu mengevaluasi,
mengimplementasikan manajemen operasi dan menerapkannya dalam mengelola sumber

daya organisasi/perusahaan.

 Kehadiran buku ini dapat memberikan inspirasi yang mencerdaskan dan menjadi solusi
terhadap berbagai permasalahan dalam manajemen operasi.
Kekurangan Buku
 Buku ini masih terlalu sedikit memaparkan teori terdahulu dari ahli-ahli sebelumnya
 Buku ini masih memiliki titik lemah di struktur kepenulisan
 Buku ini tidak melampirkan kelebihan disetiap materi pembahasan kajian
 Tidak terdapat practic dalam pemahaman setiap materi yang ada.
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

 Manajeman operasional adalah suatu usaha pengelolaan secara

maksimal penggunan semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja

(SDM), mesin, peralatan, raw material (bahan mentah) dan faktor produksi

yang lainnya dalam proses tranformasi untuk menjadi berbagai macam

produk barang atau jasa.Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik
dalam melihat proses-proses dalam organisasi dan agar kita memahami apa yang dikerjakan
manajer operasi sehingga dengan cermat dapat meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan
dalam masyarakat serta mampu mengorganisasikan diri pada perusahaan yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai