Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada
konsumen berupa jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba namun dapat
dirasakan manfaatnya oleh konsumen.

Jasa merupakan tindakan atau kegiatan yang mencakup semua aktivitas yang output
nya berupa kinerja (hasil) yang diterima oleh pelanggan atau konsumen. Dimana antara
pelanggan atau konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu
sama lain, hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan oleh produsen
(pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk kenyamanan, hiburan
kecepatan dan kesehatan.

Dalam tugas makalah CBR ini akan dapat memberikan informasi mengenai pelanggan
atau konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu sama lain, hal
tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan oleh produsen (pihak pemberi
jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk kenyamanan.

Selain itu juag merupakan untuk memenuhi tugas KKNI yang diberiakn dosen guna
pemenuhan salah satu tugas dari KKNI. Dengan harapan dapat menambah wawasan
pemabaca atau penulis dengan mengkritis buku-buku yang diberi maupun dicari.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Untuk mengetahui dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan membaca daan
mengkritis sebuah buku.
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen.

1
BAB II

IDENTITAS BUKU

A. IDENTITAS BUKU UTAMA

1. Judul Buku : Manajemen Pemasaran Manusia,Teknologi, Strategi


2. Penulis : Cristopher Lovelock
Jochen Wirtz
Jacky Mussry
3. Penerbit : Erlangga
4. Jumlah Halaman : xviii, 423 hlm.
5. Tahun Terbit : 2018
6. ISBN : 978- 602- 241 - 1

B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING I

1. Judul Buku : Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa


2. Penulis : Prof. Dr. H. Buchari Alma
3. Penerbit : Alfabeta
4. Jumlah Halaman : xiii, 392 hlm.
5. Tahun Terbit : 2011
6. ISBN : 979- 8433- 01- 7

C. IDENTITAS BUKU PEMBANDING II

1. Judul Buku : Manajemen Pemasaran


2. Penulis : Drs. M. Mursid
3. Penerbit : Bumi Aksara
4. Jumlah Halaman : 136 hlm.
5. Tahun Terbit : 2003
6. ISBN : 979-526-165-7

2
BAB III

RINGKASAN BUKU

A. Buku : (Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)


BAB I

DINAMIKA BISNIS JASA DAN PENTINGNYA PEMASARAN JASA

(Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)

Industri utama dalam sektor jasa meliputi

 Jasa bisnis dan profesional


 Keuangan, asuransi dan real estat
 Perdagangan grosis dan ritel
 Jasa transportasi, utilitas dan komunikasi
 Layanan kesehatan
 Kesenian, hiburan, rekreasi, akomodasi, dan jasa makanan
 Layanan pemerintah

A. Empat kategori jasa perspektif proses

Jasa sangat bervariasi dan dapat dikategorikan berdasarkan sifat yang mendasari proses
pelayanan. Jasa ada dua jenis yaitu jasa yang berwujud (tangible) dan tak berwujud
(intangible). Perbedaan memiliki implikasi pemasaran yang penting dan menghasilkan empat
kategori jasa:

 Pemrosesan manusia
 Pemrosesan kepemilikan
 Pemrosesan stimulasi mental
 Pemrosesan informasi

Jasa memiliki karakteristik yang membuatnya berbeda dibanding produk barang yaitu:

 Kebanyakan produk jasa tidak dapat diinventarisasi


 Elemen tak berwujud biasanya mendominasi penciptaan nilai

3
 Jasa seringkali sulit dibayangkan dan dipahami
 Pelanggan mungkin terlibat dalam ko-produksi
 Manusia menjadi bagian dari pengalaman jasa
 Input dan output oprasional cenderung sangat bervariasi ‘faktor waktu seringkali
menjadi hal yang sangat penting
 Distribusi mungkin saja dilakukan melalui saluran non fisik

B. Bauran pemasaran tradisional yang diterapkan di sektor jasa

Karena adanya karakteristik unik dari jasa, merketing mix tradisionak dari 4p perlu diubah,
diantaranya:

 Produk, tidak hanya meliputi elemen inti. Tetapi termasuk elemen layanan tambahan.
 Tempat dan waktu, mengacu kepada penghantaran produk kepada pelanggan, banyak
elemen yang dikirim secara elektronik
 Harga, meliputi biaya non-uang bagi konsumen dan pertimbangan manajemen
pendapatan
 Promosi dan edukasi, dipandang sebagai bentuk komunikasi dan edukasi yang
membimbing pelanggan melewati proses pelayanan, tidak hanya sebagai iklan
promosi.

C. Perluasan bauran pemasaran untuk mengelola antar muka pelanggan

Pemasaran jasa membutuhkan tambahan faktor dalam marketing mix (4p) yang meliputi
pengelolaan kontak dengan pelanggan yaitu:

 Proses, mengacu kepada desain dan manajemen proses pelayanan pelanggan,


termasuk mengelola permintaan dan kapasitas dan hal-hal yang berkaitan dengan
pelanggan yang menunggu.
 Lingkungan fisik, memberikan bukti nyata atas citra perusahaan, dan kualitas layanan
dan juga memfasilitasi proses pelayanan.
 People, meliputi rekrutmen, pelatihan, dan memotivasi pegawai untuk memberikan
kualitas jasa dan produktivitas.

4
Marketing mix yang diperluas menunjukkan bahwa fungsi pemasaran , operasi dan SDM
memiliki pengaruh terhadap pengalaman pelanggan. Oleh karena itu, ketiga fungsi tersebut
harus diintegrasikan ketiga fungsi tersebut dengan baik dalam sebuah perusahaan jasa.

BAB II

PERILAKU KONSUMEN DALAM KONTEKS JASA

(Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)

A. Model 3 Tahap Mengenai Konsumsi Jasa

JASA KONTAK
JASA KONTAK TINGGI
RENDAH
dapat mengunjungi dan
melalui situs internet,
mengamati tempat secara
menelfon
fisik
dapat mengunjungi dan
mengamati (mungkin lebih banyak kontak jarak
mencoba peralatan, jauh
fasilitas, dll)
di tempat (reservasi jarak
jarak jauh
jauh)
ditempat saja jarak jauh

3 tahapan dalam konsumsi jasa oleh konsumen yaitu: tahap pra pembelian, tahap
transaksi interaksi jasa, dan pasca transaksi interaksi jasa.

B. Tahap Pra pembelian


 Timbulnya kebutuhan
Pada tahap ini konsumen akan menyadari apa yang dibutuhkan oleh dirinya
ataupun organisasinya.
Kebutuhan ini bisa dipacu oleh:
 Pikiran bawah sadar (identitas dan aspirasi pribadi)
 Kondisi fisik (Rasa lapar)
 Sumber eksternal (aktivitas pemasaran, promosi)
5
 Pencarian informasi
Konsumen mulai mencari informasi produk apa yang sesuai dengan
kebutuhannya.
 Mengevaluasi sejumlah alternatif
Tingkat kesulitan dalam pengevaluasian produk jasa sebelum dibeli ini adalah
sifat yang kemudian dibedakan menjadi 3 tipe:
 Search attribute/atribut pencarian yang merupakan karakteristik nyata
yang dapat dinilai oleh konsumen sebelum membeli barang.
(misalnya: gaya, warna, tekstur, rasa, bentuk,dsb).
 Experience attribute/atribut pengalaman adalah hal yang tidak bisa
dievaluasi sebelum pembelian. Konsumen harus mengalami jasa
tersebut dan kemudian konsumen dapat menilai jasa tersebut.
 Credence attribute/atribut kredibilitas . pada atribut ini konsumen
masih sulit mengevaluasi karakteristik bahkan setekah mereka
mengkonsumsi jasa tersebut.
 Presepsi Resiko
Dikarenakan tingginya proporsi atribut pengalaman dan kredibilitas, para
pelanggan sering khawatir akan resiko dari melakukan pembelian yang pada
akhirnya dapat mengecewakan.
Konsumen biasanya merasa nyaman dengan presepsi resiko dan menggunakan
beberapa macam metode untuk mengurangi resiko tersebut, yaitu:
 Secara pribadi mencari informasi dari sumber yang dipercaya dan
dihormati seperti keluarga, teman, dan para kolega.
 Menggunakan situs web untuk membandingkan jasa yang ditawarkan
serta melihat ulasan.
 Mempercayakan kepada peruhasaan yang bereputasi baik.
 Mencari garansi.
 Mengunjungi fasilitas uji coba.
 Menanyakan kepada karyawan yang memiliki pengetahuan mengenai
produk jasa yang saling berkompetisi.

6
 Ekspetasi terhadap layanan

Faktor yang mempengaruhi ekspetasi pelanggan akan layanan

C. Tahap Pelayanan
Pada tahap pelayan, konsumen memulai, mengalami, dan mengkonsumsi jasa.
Jadi pada tahap pelayanan ini berlangsung mulai dari konsumen masuk ke gedung,
sampai konsumen meninggalkan gedung.

D. Tahap Pacsa Pelayanan


Konsumen menilai kinerja layanan yang telak mereka alami dan membandingkan
dengan ekspetasi mereka sebelumnya.

Kepuasan adalah suatu kontinum dari titik tingkat kepuasan yang sangat tinggi sampai
ke titik kwtidak puasan yang sangat rendah. Selama kinerja dirasakan dalam zona toleransi,
yaitu diatas tingkat layanan yang cukup memadai maka para pelanggan akan merasa puas.
Jika kinerja yang dirasakan mendekati atau melebihi tingkat layanan yang diinginkan maka
pelanggan akan merasa sangat puas.

Kegembiraan pelanggan (customer delight) akan timbul jika dikonfirmasi ppositif


digabungkan dengan kesenangan dan kejutan. Para pelanggan yang merasa puas atau sangat
puas kemungkinan akan melakukan pembelian ulang, tetap loyal terhadap penyedia layanan,
dan menyebarkan word of mouth yang positif. Tetapi pelanggan yang tidak puas akan beralih
ke jasa lainnya dan melakukan word of mouth negatif.

7
BAB III

STRATEGI STP DALAM JASA

(Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)

A. Strategi positioning

Strategi positioning adalah menciptakan, mengkomunikasikan dan mempertahankan nilai


khusus yang berbeda yang dihargai olleh pelanggan yang ditarget perusahaan untuk
mengembangkan hubungan jangka panjang.

Positioning jasa seringkali siasosiasikan dengan:

 Atribut harga dan produk.


 Proses pelayanan pelanggan.
 Distribusi jasa dan sistem penghantaran, jadwal, dan lokasi.
 Lingkungan jasa. Misalnya fungsi dan tingkat kemewahan.
 Personel jasa.

B. Mengembangkan strategi positioning pasar yang efektif

Kegagalan dalam memilih posisi yamg diinginkan di dalam pasar dan untuk mengembangkan
desain rencana pemasaran untuk mencapai dan mempertahankan posisi ini akan berakibat
hal-hal yang tidak menyenangkan seperti:

 Organisasi (atau salah satu produknya) terdorong ke dalam posisi di mana organisasi
harus menghadapi kompetisi langsung dari pesaing yang lebih kuat.
 Organisasi (produk) terdorong ke dalam posisi yang tidak diinginkan orang lain,
karena hanya ada sedikit permintaan.
 Organisasi (produk) memiliki posisi yang kabur sehingga tidak ada yang tahu apa
kompetensi unggulannya.

8
C. Meraih keunggulan kompetitif melalui fokus

Dalam istilah pemasaran, fokus berarti menyediakan bauran produk yang relatif sempit untuk
segmen pasar tertentu, sekelompok yang memiliki karkateristik, kebutuhan, perilaku
pembelian, atau pola konsumsi yang sama.

cakupan penawaran jasa


Luas sempit

fokus pasar fokus penuh (fokus pasar,


sedikit Cth: rentokil initial dan jasa)
jumlah
(perusahaan layanan b2b) cth: salon muslimah
pasar
yang
tidak fokus (semuanya
dilayani fokus jasa
banyak untuk semua orang)
cth: kopi starbuck
cth: departemen store

Dasar strategi fokus untuk jasa

D. Segmentasi

4 dasar segmentasi:

 Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis biasanya dikategoikan berdasarkan wilayah, jumlah penduduk,


tingkat kepadatan, kondisi cuaca.

• Segmentasi Perilaku

Segmentasi Perilaku membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan


pengetahuan mereka tentang, sikap, penggunaan atau respon terhadap suatu produk. 

• Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis biasanya dikategoikan berdasarkan usia, jenis kelamin,


penghasila, penididikan, pekerjaan, jumlah keluarga.

9
• Segmentasi Psikologi

biasanya dikategoikan berdasarkan strata sosial, gaya hidup, sikap, inovatif dll., atau
prilaku yaitu manfaat, status pemakaian, tingkat pemakaian, statsus kesetiaan, tahap
kesiapan pembeli, sikap.

5 manfaat segmentasi:

• Mendesain jasa yang lebih responsif

• Menganalisis pasar

• Menemukan peluang

• Menguasai posisi unggul

• Menemukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien

Kriteria target pasar berdasarkan segmentasi:

• Dapat diukur

• Dapat dijangkau

• Cukup besar

• Dapat dilaksanakan

E. Atribut dan tingkat jasa

Individu yang sama akan memiliki prioritas yang berbeda untuk atribut-atribut tergantung
kepada:

 Tujuan pengguna jasa


 Siapa yang mengambil keputusan
 Waktu penggunaan
 Penggunaannya (individual, bersama)

10
BAB IV

BAURAN PEMASARAN JASA

(Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)

A. Pengertian bauran pemasaran

Bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
meyakinkan obyek pemasaran. “kotler (1997:92).

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan dalam memenuhi target pasarnya.

B. Bauran pemasaran

4p (produk) 4p + 3Ps (jasa)


Price Price
Product Product
Promotion Promotion
Place Place
Peoples
Process
phisical
evident

 Product

Metode yang digunakan untukmemperbaiki atau membedakan produk dan meningkatkan


target penjualan yang lebih efektif untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, misalnya:

 Strategi perluasan
 Versi khusus
 Edisi baru
 Perbaikan nyata atau yang lainnya
 Perubahan kemasan
 dsb
 Price

11
Strategi penetapan harga sangat penting untuk:

 Memahami pasar
 Elastisitas
 Menaruh perhatian terhadap kompetitor
 Promotion

Strategi untuk membuat konsumen sadar akan keberadaan produk atau jasa.

Media promosi antara lain:

 Penawaran khusus
 Iklan
 Uji coba
 Poster
 Hadiah
 Persaingan
 patungan
 Place

Merupakan saranan dimana produk dan jasa dari produsen sampai ke konsumen dimana
produk dan jasa tersebut dapat diakses oleh konsumen.

Semakin banyak tempat yang mudah untuk mendapatkan atau membeli produk atau jasa,
maka semakin baik bagi bisnis.

 People

Yang termasuk kedalam orang di sini adalah karyawan, manajemen, kultur, dan bagaimana
layanan pelanggannya. Orang di sini adalah perwakilan dari suatu bisnis.

 Process

Proses selalu berhubungan dengan bagaimana orang bisa menikmati suatu layanan,
bagaimana untuk mendapatkan layananannya, dan di mana mereka bisa mendapatkan layanan
tersebut.

 Physical evident

12
Adalah bukti fisik yang ada di suatu perusahaan, misalnya gedung, alat transportasi dan
sebagainya.

BAB V

PENGEMBANGAN PRODUK JASA

(Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)

A. Merencanakan dan menciptakan produk layanan


 Merancang konsep layanan
a. Produk inti
Produk inti adalah komponen utama yang memberikan manfaat penyelesaian masalah
yang dicari pelanggan.
b. Layanan tambahan
Aktivitas lainya yang bersamaan dengan penghantaran untuk mendukung produk inti.
c. Proses penghantaran
Proses yang diterapkan untuk menghantarkan produk inti dan seluruh layanan
tambahan. Desain dari penawaran jasa harus menjawab isu-isu berikut:
 Cara berbagai komponen jasa dihantarkan kepada pelanggan
 Peranan pelanggan dalam proses tersebut
 Waktu yang dibutuhkan dalam proses penghantaran
 Tingkatan dan gaya layanan yang ditawarkan

B. Strategi branding untuk jasa


 Branded house adalah memberikan satu merek pada beberapa produk yang
seringkali tidak berhubungan.
 Sub brands adalah menggunakan sebuah master brand (seringkali nama
perusahaan) bersama dengan merk layanan yang spesifik.
 Endorsed brands adalah merek produk mendominasi tapi merek korporat
masih ditampilkan.
 House of brands adalah produk dipromosikan dengan merk mereka sendiri
tanpa mereka korporat.

13
C. Pengembangan layanan baru

 Hirarki kategori layanan baru


1. Perubahan gaya (misal: pengecatan ulang cabang ritel dengan tema baru)
2. Peningkatan layanan
3. Inovasi layanan tambahan
4. Perpanjangan lini proses
5. Perpanjangan lini produk
6. Inivasi proses utama
7. Inovasi layanan utama

BAB VI

DISTRIBUSI JASA MELALUI SALURAN FISIK DAN ELEKTRONIK

(Cristopher Lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry)

A. Apa yang didistribusikan?

Disttribusi melibatkan tiga aliran yang saling terkait, yang menjawab sebagian pertanyaan
tentang apa yang didistribusikan.

 Aliran informasi dan promosi, distribusi informasi dan materi promosi yangterkait
dengan penawaran layanan. Tujuannya adalah untuk menarik minat pelanggan agar
membeli layanan-layanan tersebut.
 Aliran negosiasi, pencapaian suatu kesepakatan dalam hal fitur dan konfigurasi
layanan, besertapersyaratan-persyaratan penawaran, sehingga kontrak pembelian
dapat ditutup. Tujuannya adalah untuk menjual hak terhadap penggunaan suatu
layanan.
 Aliran produk, banyak layanan, terutama yang melibatkan pengolahan manusia atau
kepemilikan, mensyaratkan adanya fasilitas fisik untuk penghantaran layanan.

14
B. Membedakan antara distribusi layanan-layanan tambahan dan inti
 jasa inti adalah proses yang berhubungan dengan manusia dan barang yang
membutuhkan tempat fisik. Jasa inti sangat membatasi distribusi mereka dan
pemrosesan informasi dapat didistribusikan secara elektronik.
 Jasa tambahan dapat berwujud atau tidak berwujud; dapat didistribusikan
secara luas dan murah melalui saluran tak berwujud. Layanan tambahan dapat
didistribusikan dan dihantatrkan dari jarak jauh.

C. Pilihan distribusi untuk melayani konsumen

ketersediaan outlet jasa


sifat interaksi
satu tempat banyak tempat
pelanggan mengunjungi bioskop, pemangkas
halte bis, restoran cepat saji
organisasi jasa rambut
organisasi jasa mendatangi pengecatan rumah, cuci layanan pos, layanan
pelanggan mobil keliling berjalan klub ekonomi
pelanggan dan organisai perusahaan kartu kredit, jaringan siaran TV,
jasa berinteraksi jarak jauh stasiun tv kabel perusahaan telepon

D. Keputusan tempat dan waktu

faktor penetapan lokasi jasa:

 Toko mini, membuat banyak cabang kecil untuk memaksimalkan cakupan


geografis

 Berlokasi di gedung serbaguna, lokasi yang paling jelas bagi layanan


pelanggan adalah yang dekat dengan tempat tinggal atau tempat kerja
konsumen.

 Hambatan lokasi, meskipun kenyamanan pelanggan itu penting, kebutuhan


skala ekonomis menjadi isu oprasional yang dapat membatasi pilihan lokasi.
Persyaratan oprasional menetapkan batasan yang ketat untuk beberapa layanan
tertentu.

Waktu pengantaran jasa :

15
• Tradisional, dengan jadwal terbatasHanya pada hari kerja, jam terbatas. Minggu hari
istirahat bagi umat kristen, sabtu untuk yahudi, dan jumat untuk Islam.

• Sekarang Flexibel, dengan sistim shift:24/7 service—24 hours a day, 7 days a week,
around the world.

• Beberapa organisai menghindari operasi 7 hari kerja, contoh:Atlanta-based Chick-fil-


A “Being closed on Sunday is part of our value proposition”

E. Inovasi penghantaran layanan yang difasilitasi oleh teknologi

Manfaat dari internet untuk menciptakan beragam layanan baru. Empat inovasi yang menjadi
sorotan antara lain:

 Perkembangan telepon genggam.


 Penggunaan teknologi pengenal suara yang memungkinkan pelanggan untuk
memberikan informasi dan mengajukan permintaan layanan hanya dengan berbicara
melalui telepon atau mikrofon.
 Penciptaan situs web
 Komersialisasi “kartu pintar” dengan chip mikro yang dapat menyimpan informasi
detail pelanggan dan berfungsi sebagai dompet elektronik yang berisikan uang digital.

F. e-Commerce: Beralih ke Dunia Maya

keuntungan beralih ke dunia maya:

 Internet facilitates 5 categories of “flow” information

 Information

 Negotiation

 Service

 Transactions

 Promotion

16
 Saluran elektronik menawarkan alternatif selain salurantradisional
 Waktu (24 jam tersedia, menghemat waktu dan tenaga) Kemudahan mencari
informasi dan jasa
 Hemat
 Pilihan yang luas

B. Buku : Prof. Dr. H. Buchari Alma

Bab 1
Pengertian Pemasaran Dan Perkembangannya
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)
1. Pengertian Pemasara
Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Kemudian
diserap juga diterjemahakan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah pasar =
market . Yang dipasarkan disini adalah barang dan jasa. Didalamnya mencakup berbagai
kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala cara, mengangkut barang, menyimpan,
mensortir, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pemasaran:
Maynard and Beckman dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan
‘’Marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor
produksi ke sektor konsumsi.
Rayburn D Tousley, Ph D.., Eugenu Calrk,Ph. D.., Fred E. Clark, Ph.D . (1962),
dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan ‘’Marketing terdiri dari usaha yang
mempengaruhi pemindahan pemilikkan barang dan jasa termasuk distribusinya.
Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management edisi terbarau (The Milenium
Edition 2000) menyatakan bahwa pengertian Marketing, dapatdilihat dari 2 sdut pandang.
Pengertian dari sudut pandang Societal (masyarakat) menunjukan peranan marketing
dalam masayarakat. Sedangkan menurut pandangan marketer, marketing berperan untuk
menyampaikan standar hidup tinggi bagi masyarakat.
Jadi yang yang penting harus diingat disini ialah bahwa marketing itu pertama-tama
harus berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan.

2. Tingkatan Pemasaran

17
       Jika Kita perhatikan struktursebuah perusahaan maka ada tingkatan-tingkatan tertentu
yang masing-masing memiliki penekanan pada tugas pemasarannya.
 Pada tingkat pimpinan pemasaran adalah penekanan pada analisis struktur, orientasi
dan dukunga  pelanggan, serta memposisikan perusahaan dalam mengawasi rantai
nilai (value chain). 
 Pada tingkat Bisnis atau SBU (Strategic Bussines Unit). Pemasarannya untuk
segementasi pasar dan targeting pasar. Disini ditekankan pula pada karakteristik
produk yang akan dipasarkan dan mengenai needs dan wants dari konsumen.
 Pada tingkat Operasional berarti marketing in action, para petugas harus
mekaksanakan berbagai takting mix, mencari kombinasi dan bauran yan g paling
maksimal.
3. Tujuan Pemasaran
         Phillip dan Duncan menyatakan menurut Bird’s Eye Viewof The Marketing Task
digambarkan situasi pemasarn dalam suatu kota. Dalam negara berkembang akan dijumpai
situasi Buyer’s Market, dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai
kemauanny, menghadapi para penjual yang bersaig satu satu sama lain. Para penjual akan
menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian konsumen misal dengan meningkatkan
service, memberi hadiah, karting, harga obral, iklan, papan reklame, dsb.
        Sedangkan pada pada negara maju produksi masih kurang dibandingkan dengan
kebutuhan masayarakatnya. Pada negara ini dijumpai situasi Seller’s Market, dimana para
penjual yang berkuasa, dan bisa mempermainkan harga.
Para produsen dinegara develop menghadapi Buyer’s Market, pasaran dalam negeri sudah
sempitvbuat mereka, oleh karenanya mereka mencari pasaran diluar negeri. Penjualan barang
(eksport/import) ini membutuhkan organisasi dan aturan-aturan tertentu. Inilah tujuan
pemasaran, yaitu mengadakan keseimbangan anatr negara/daerah saling mengisi mengadakan
perdangangan anatar daerah surplus dengan daerah/negara minus.
4. Pasar Global
           Adanya pasar global ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi dalam masyarakat
dalam suatu negara. Oarng-orang berbondong-bondong, barang bertumpuk-tumpuk keluar
dan masuk satu negara di seluruh dunia,dengan proses perdagangan menggunakan berbagai
strategi pemasaran.
           Pasar global tidak Bisa dihindari oleh Negara manapun juga. Pasar global tidak
hanya menguntungkan tetapi membawa kesuraman bagi Negara yang tidak mengantisipasi

18
perkembangan pasar global ini. Sebuah negara yang terisolasi dari pasar global, masyarakat
akan menghadapi masalah rendahnya mutu produk dalam negeri mereka, penduduknya tidak
bisa memilih produk berkuailitas. Oleh karena itu industry perlu dipacu agar dapat mengikuti
posisi strategis serta keunggulan komparatif dalam bersaing secara internasional.
       Banyak hambatan perusahaan memasuki pasar global, antara lain adat, budaya,
bahasa setempat, peraturan perpajakan, bea cukai, ketidakpastian politik dan hokum, kurs
mata uang yang selalu goyang, ketatnya persaingan tinggi dan lain sebagainya.
Cara untuk memasuki pasar global ini dapat dilakukan dalam bentuk :
 Ekspor tidak langsung, adalah usaha pertama dalam memasuki pasar global dengan
menggunakn jasa perantara.
 Ekspor langsung, dengan cara melaksanakan sendiri ekspornya membuat satu divisi
ekspor dalam struktur organisai perusahaannya atau menggunakan tenaga personil
cabang atau perwakilan luar negeri.
 Lisensi dalam hal ini perusahan memberi izin kepada perusahaan luar negerin untuk
menggunakan proses manufaktur, proses dagang , paten dengan cara menggunakan
fee atau royalty.
 Usaha kerja sama atau patungan (joint venture) dalam hal ini terjadi kerjasama,
pegabungan antar perusahaan asing dengan lokal, mereka mengatur pembagian saham
dan kerja sama.
 Investasi langsung, hal ini dilakukann setelah perusahaan melihat prospek cerah
terhadap pasar disuatu negara. Maka perusahaan akan turut bekerja sama dan
memberikan proram bantan.
 Penghalang-penghalang dalam perdagangan luar Negeri, antara lain :
- Bea Cukai
- Pengawasan atas lalu lintas devisa
- Packaging and packing
- Transport
- Credit
- Dokumen pabean
- Asuransi
- Bahas dan kebiasaan
Jadi apabila diperhatikan tujuan pemasarn dapat dilihat :

19
a. Untuk mencari keseimbangan pasar, anatar buyer’s market dan seller’s market, dan
mendistribusikan barang dan jasa.
b. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan
pemasaran bukan komersial atau mencari laba.
      Melihat pentingnya marketing, luasnya kegiatan yang dilakukannya dan banyaknya
biaya dikeluarkan untuk keperluan marketing (value added), maka timbul pertanyan:

5. Apakah Marketing itu Produktif ?


              Dalam ekonomi yang dimaksud dengan produktif adalah segala usaha yang
dilakukan, yang dapat menimbulkan kegunaan (utility).Sedangkan yang dimaksud dengan
produksi dalam arti luas adalah setiap usaha yang menimbulkan utility, sementara dalam arti
sempit berarti setiap usaha yang memberikan suatu shape / bentuk yag baru pada suatu
barang (shape forming).
              Jadi dapat dismpulkan dar definisi diatas, yaitu setiap usaha menimbulkan utility,
mak jelaslah bahwa kegiatan marketing itu adalah produktif. Sementar untuk perubahan
bentuk seperti yang telah disinggung sebelumnya terjadi dalam industri, jadi tidak termasuk
dalam pemasaran. Walaupun perubahan bentuk itu atau desain yang akan dibuat dipengaruhi
oleh kegiatan marketing melaui market information, marketing research, dsb.

6. Perkembangan Pemasaran
Kalau suatu ketika, Kita ingin berbelanja maka barang-barang itu sudah tersedia di
pasar :
- Dalam jumlah tertentu
- Dalam macam tertentu
- Dalam harga tertentu
- Dalam waktu tertentu
Mekanisme yang mengatur barang-barang tersedia dengan sedimikian rupa ialah
‘’Kegiatan atau usaha para pengusaha yang menyalurkan barang dan jasa dari titik produsen
ke titik konsumen’’. Kegiatan ini Kita sebut pula dengan Marketing.
    Jika ingin melihat perkembangan pemasaran, maka harus dilihat dari zaman dahulu.
Dalam sistem perekonomian zaman dahulu dikenal dengan nama ‘’ economic scarcity’’
baran-barang yang dihasilkan belum begitu banyak, sehingga barang-barng tersebut mudah
diserap oleh konsumen. Taetapi pada masa kini, sejak adanya Revolusi Industri di Inggris,
produsen dengan teknik-teknik produksi yang baru mulai menghasilkan barang dan jasa
20
secara besar-besaran dan dan mulailah pasar dibanjiri oleh barang-barang tersebut. Dari
situasi ekonomi semacam ini dinamai dengan istilah ‘’economics of realitive plenty’’,
barang-barang sudah mulai banyka tersedia dibandingkan dengan yang terbeli oleh
konsumen.
       Keadan ini emmbuat persaingan makin ketak, oleh karena itu padea saatini produsen
harus memperhitungkan bagaimana selera konsumen pada masa kini dan masa yang akan
datang dan harus diperhitungkan dalam rencana desain produksi yang akan dihasilkannya.

7. Evolusi Konsep Pemasaran


       Dikatakan Evolusi Konsep sebab orietasi peerusahan terhadap pasar, atau kemampuan
perusahaan menghadapi persainga semakin lama makin berembang, atau kemampuan
perusahaan menghadapi persaingan makin lama makin berkembang. Berikutstartegi yang di
anaut perusahaan dalam menguasai pasar dan menguasai persaingan.
Ada lima konsep yang berkembang , antara lain:
1) Konsep Produksi (Production Concept)
        Produsen yang emnganut konsep ini akan membuat produksi secara massal
menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga poko pabrik bisa ditekan dan
harga jual lebih rendah dari saingan. Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil
produksinya ke seluruh pelosok agar mdah diperoleh konsumen. Pokoknya yang
penting bagi konsumen ialah terpenuhi kebutuhannya (needs), Masalah ‘’wants’’ belum
diperhatikan.
2) Konsep Produk (Product Concept)
       Produsen memusatkan perhatian teknis pembuatn produk saja, produsen
belum memperhatiakn selera konsumen.
3) Konsep Penjualan (Selling Concept)
     Disini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu denga
berbagai teknik promosi. Paham konsep ini ialah konsumen pasti mau membeli barang,
bila ,mereka diransang untuk membeli. Promosi besar-besaran merupakan ciri khas
selling concept.
4) Konsep Pemasaran(Marketing Concept)
      Produsen memusatkan perhatian tidak hanya pada pembuata produk ataupun
promosi melainkan pada selera konsumen, produsen memperhatikan needs dan wants
dari konsumen, yang artinya produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan
konsumen saja, tetapi memperhatikan keinginan konsumen.
21
5) Konsep Kemasyarakatan, memiliki rasa tanggung jawab (responbility) atau
berwawasan sosial ( Societal Marketing Concept).
      Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaam
didasarkan atas banyaknya kritik dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang
dari pemerintah ataupun masyarakat.  Tanggung jawab ini dalam arti luas,
menghasilkan barang yang baik, tidak merusak kesehatan masyarakat dan
menggunakan SDA. Semua ini dilakukan secara tanggung jawab dan menciptakan
kehidupan yang tentram, dan tidak memetingkan keuntungan perusahaan semata.

8. Hubungan Kegiatan Pemasaran dengan Perusahaan


         Untuk dapat bertahan didalam pasar yang berubah-ubah dengan cepat sekali, serta
sangat kompetitif, maka perusahaan haruslah pertama-pertama menentukkan apa yang akan
dijual, berapa banyak dapat menjualnya, dan strategi apakah yang hedak dipakai untuk
menarik perhatian  langganannya. Jadi jelaslah bahwa pemasarn itu penting sekali bagi
perusahaan, terutama dalam masa globalisasi ekonomi sekarang ini yang juga sangat
berpengaruh dalam kegiatan marketing. Melalui pemasaran hasil produk dapat diperkenalkan,
dan dibeli oleh konsumen.

Bab 2
Pendekatan Pemasaran
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)
1. Pertanyaan Dasar Dalam Marketing
Ada 3 pertanyaan dasar yang timbul dalam menyalurkan barang-barang dan
jasa yaitu apa yang disalurkan? Siapa yang menyalurkan? Bagaimana menyalurkan? Secara
ringkas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang disalurkan ialah barang-barang
dan jasa, yang menyalurkan ialah lembaga-lembaga marketing, dan caranya dilakukan
melalui fungsi-fungsi marketing. Dalam marketing di kenal approach (pendekatan) yaitu:
Commodity Approach, dalam hal ini diselidiki aliran barang dari masing-masing barang;
Institutional Approach, yaitu yang dipelajari di sini ialah melalui bermacam-macam lembaga
marketing yang ada yang merupakan channels of distribution; Functional Approach, di sini
diadakan pendekatan dengan membuat klasifikasi dari kegiatan marketing.
2. Pendekatan Pemasaran
Selain tiga pendekatan jawaban dari pertanyaan dasar, masih ada beberapa
pendekatan lagi seperti pendekatan secara ekonomi teori, pendekatan dari segi biaya dan
22
sebagainya. Tapi dengan hanya mempelajari tiga pendekatan, sudah secara luas mempelajari
ilmu pemasaran.
3. Pendekatan Serba Lembaga (Institutional Approach)
Lembaga yang umum dikenal untuk menyalurkan barang ialah pedagang eceran
(eceran kecil dan eceran besar), pedagang besar (grosir).
4. Pendekatan Serba Fungsi (Functional Approach)
Menurut Rayburn D. Tousley cs., banyak kegiatan-kegiatan yang khusus dilakukan dalam
marketing diantaranya dapat disebutkan, tapi dalam hal ini dibatasinya, ada 8 macam:
a. Function of exchange (fungsi pertukaran): 1. Selling – penjualan, 2. Buying –
pembelian
b. Function of physical (fungsi secara fisik): 3. Transportation – pengangkutan, 4. Storage
– penyimpanan
c. Faciliting functions (fungsi yang memberikan fasilitas): 5. Financing – permodalan, 6.
Risk taking – resiko, 7. Market information – informasi pasar meliputi pengumpulan
komunikasi dan penafsirannya, 8. Standardization
Adapun fungsi-fungsi marketing terdiri dari: Movement of Ownership – buying and
selling (creating possession utility) = Gerakan pemilikan – pembelian dan penjualan
(menciptakan kegunaan milik); Movement of goods (creating place and time utility); Market
management.
5. Pendekatan Serba Barang (Commodity Approach)
Menyelidiki barang yang dialirkan dari titik produsen ke titik konsumen, misalnya flow
of goods dari barang kebutuhan sehari-hari tentu berbeda dengan flow of goods dari barang-
barang lux.

Bab 3
Pemasaran Barang Konsumsi Dan Barang Industri (Pasar Bisnis)
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Barang Konsumsi       
Barang Industri          
Konsumen Barang Industri    
Pasar Barang Industri/Pasar Bisnis    
Systems Buying dan Systems Selling

23
Bab 4
Saluran Pemasaran Perdagangan Eceran Dan Grosir
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Bentuk-bentuk Saluran Pemasaran    


Perdagangan Eceran  
Berbagai Tipe Retailer           
Strategi Pemasaran Toko Eceran       
Pedagang Kaki Lima 
Perdagangan Eceran Besar    
Direct Marketing        

Bab 5
Permintaan Konsumen
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Permintaan
Permintaan Individual dan Permintaan Kolektif       
Elastisitas Permintaan
Harga Keseimbangan 
Surplus Konsumen     
Surplus Produsen       

Bab 6
Perilaku Pembeli
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Dorongan Untuk Membeli     


Motif-motif Pembelian          
Buying Habits
Konsumen dan Keputusan Membeli  
Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi  
Sistem Keputusan Membeli   
Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan
24
Membeli         
Konsumerisme           

Bab 7
Profesi Penjual
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Peranan dan Profesi Penjual  


Penjual sebagai Artis dan Scientist    
Cara-cara Menemui dan Mempengaruhi Calon Pembeli
Cara Menghadapi Pembeli     
Cara untuk Memperoleh Perhatian Pembeli   
Memotivasi Calon Pembeli    
Prinsip The Customer is King
Sifat-sifat Penjual Yang Disenangi Pembeli  
Beberapa Tipe Pembeli          
Mengatasi Keberatan Pembeli           
Beberapa Cara Praktis Mengatasi Keberatan Pembeli           
Membentuk Kepribadian Penjual      
Sifat-sifat yang Perlu Dimiliki Penjual          
Syarat Fisik Penjual   
Syarat Mental dan Karakter Penjual  
Syarat-syarat Sosial Penjual   
Mengapa Ada Penjual yang Gagal    
Menjadi Seorang Pribadi yang Produktif      
Bab 8
Manajemen Pemasaran
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

1. Pengertian Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan,
mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (Philip Kotler, and Amstrong, 1999:11).
25
2. Manajemen Penjualan
Shultz membedakan marketing manajemen dengan sales management. Sales
management is the planning, direction and control of the personal selling activities of the
busines. Jadi manajemen penjualan ini khusus merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi
penjual (personal selling) pada sebuah perusahaan. Semua kegiatan yang dilakukan
manajemen penjualan sangat erat hubungannya dengan manajemen pemasaran. Namun
manajemen pemasaran lebih luas cakupannya yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produk, pembelian,
kebijaksanaan harga, promosi, penjualan, riset, penggudangan, pengangkutan, pemberian
kredit, mencari permodalan, manajemen resiko, mencari daerah penjualan, saluran distribusi
dan sebagainya guna mencapai tujuan perusahaan.
3. Perbedaan Penjualan dengan Pemasaran
Penjualan: menekankan kegiatan pada produk, perusahaan mula-mula membuat
produk kemudian berusaha menjualnya, manajemen di sini berorientasi pada bagaimana
tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya, rencananya jangka pendek.
Pemasaran: menekankan pada apa yang diinginkan konsumen, perusahaan mula-mula
meneliti apa keinginan konsumen kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut
agar memuaskan selera konsumen, manajemen berorientasi pada profit dalam arti laba total
bukan laba per unit barang, rencana dibuat jangka panjang.
4. Tugas Manajemen Pemasaran
Untuk pelaksanaan marketing suatu produk perlu diadakan perencanaan lebih dulu. Dibuat
berdasarkan data yang ada di perpustakaan. Kemudian disusun organisasi yang jelas dan
efisien. Melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, ke mana harus pergi, kapan, dsb.
Perlu adanya kontrol dari setiap pekerjaan yang diperlukan.

Bab 9
Pengembangan Produk
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Pengertian Produk     
Tingkatan Produk      
Product Planning       
Produk Baru   
Bagaimana Menambah Kegunaan Produk     
26
Siklus Kehidupan Produk      

Bab 10
Merek Atau Cap
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Pengertian dan Pentingnya Merek     


Pentingnya Pemilihan Cap dan Merek           
Tujuan Pemberian Merek       
Syarat-syarat Memilih Merek 
Status Hukum Merek 
Alasan-alasan Tidak Memberi Merek
Pemakaian Umum Terhadap, Brand Name   
Brand Equity 

Bab 11
Pembungkus
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Pengertian Pembungkus         
Syarat Pembungkus   
Biaya Pembungkus    
Untuk Pembungkus berlaku rumus AIDA + S          
Pembungkus Tradisional        
Pembungkus dari Bahan Plastik        
Kebijaksanaan Merubah Pembungkus           
Arti Pembungkus Bagi Pembeli         

27
Bab 12
Kebijaksanaan Harga (Price Policies)
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Pengertian Harga       
Faktor Biaya Dalam Penetapan Harga           
Pengertian Kebijaksanaan Harga       
Kebijaksanaan Harga Produsen         
Kebijaksanaan Harga Wholesaler      
Kebijaksanaan Harga Retailer
Potongan Harga dan Potongan Berat
Penetapan Harga oleh Pemerintah     
Harga Sebagai Daya Tarik Bagi Konsumen  
Bab 13
Promosi
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Pengertian dan Ruang Lingkup Promosi       


Faktor 4aktor Yang Mempengaruhi Promotional Mix           
Tujuan Promosi          
Elemen-elemen Promosi         
Beberapa, Cara Promosi Penjualan (Sales Promotion)           
Promosi dan lklan      
Problems dalam Periklanan    

Bab 14
Strategi Pemasaran
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

1. Strategi Pemasaran
     Definisi strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai
perusahaan.Kenneth R. Andrews menyatakan bahwa strategi perusahaan adalah pola
keputusan pada perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran maksud atau

28
tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuam
serta merinci jangkuan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
Perbedaan Strategi da Taktik
Jadi strategi adalah penetapan arah keseluruhan dari bisnis, sedangkan taktik adalah
implementasi dari strategi yang menekankan pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan
bisnis.
2. Variabel Strategi
Ada 2 variabel besar dalam strategi pemasaran, yaitu variable yang dapat dikontrol
dan variable yang tidak di kontrol (Alex. D. Triyana (1985: 19).
1) Keadaan Persaingan
Adalah suatu kesulitan untuk seorang pengusaha untuk menduga kapan
saingan baru akan muncul. Oleh swebab itu pengusaha harus selalu memperbaiki usaha
atau kualitas produknya.
2) Perkembangan Teknologi
Teknologi untuk memperbaiki proses produksi baik efisiensi maupun segi
model sulit diduga.Untuk mengatasinya pengusaha perlu mencoba menggunakn
teknologi baru lebih cepat dari saingan nya yang lain. Namun juga ada resiko disusul
oleh teknologi yang lebih baru dan canggih, maka hal ini perlu dipirkan dengan matang
terlebih dahulu.
3) Perubahan Demografik
Dengan adanya program keluarha berencana di Negara Kita, maka laju
pertumbuhan penduduk dapat ditekan. Ini berpengaruh pada volume pnjualan barang,
dan pengurang jumlah murid sehingga beberapa lembaga pendidikan akan tutup.
4) Kebijakan Politik dan Ekonomi
Perubahan-perubahan peraturan pemerintah dalam bidang ekonomi, dapat
mempengaruhi jalannya kegiatan bisnis. Perubahan ini tidak dapat diduga sebelumya.
5) Sumber Daya Alam
Dalam beberapa hal sumber daya alam ini tidak dapat diramal kapan
berkurang atau ditemukkan sumber-sumber baru. Misalnya mahalnya harga mesin, mak
akan terjadi pengiritan keuangan oleh perusahaan yang berdampak kurang baik pula
ada indutri tersebut.
     Walaupun variable-variable diatas tidak dapat dikontrol, namun dalam bebrapa aspek
sebenarnya bisa diramalkan oleh para pengusaha berdasarkan pengalaman-pengalamannya
dimasa lalu.
29
2.2  Variabel yang dapat dikontrol
1. Market Segmentation
2. Marketing Mix
3. Marketing Budget
4. Timing
(Alex D. Triyana MBA , 1985 : 17).
1. Market Segmentation
    Salah satu definisi segmen pasar menyatakan a market segment consist or large
identifiable group within a market with similar wants, purchasing power, geographical
location, buying attitudes, or buying habits (Kotler, 200: 256). Dalam kebijakan pemasaran,
pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dan pemasarannya. Apakah sasaran
pemasaran ditujukkan keselurihkeseluruhluruh Keseluruh lapisan masyarakat konsumen, atau
hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja.

Bab 15
Bonded Warhouse And Bonded Zone (Kawasan Berikat)
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Free Port        
Free Trade Zone         
Bonded Warehouse   

Bab 16
Riset Pemasaran Dan Informasi Pasar
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

Pengertian Riset Pemasaran   


Pentingnya Riset Pemasaran  
Lapangan/ Pernbagian Marketing Research   
Prosedur Marketing Research
Metode Marketing Research  
Motivation Research  

30
Sistem Informasi Pasar          

Bab 17
Ruang Lingkup Pemasaran Jasa
(Prof. Dr. H. Buchari Alma)

1. Definisi Jasa
Menurut William J. Stanton (1981:529) jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi
secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan
dengan mengggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
2. Karakteristik Jasa
Leonard L. Berry mengemukakan ada 3 karakteristik jasa yaitu: Lebih bersifat tidak
berujud daripada berujud; Produksi dan konsumsi bersamaan waktu, artinya di penghasil jasa
sering hadir secara fisik pada waktu konsumsi berlangsung; Kurang memiliki standar dan
keseragaman, artinya outcomes atau hasil jasa berdasarkan orang kurang memiliki
standardisasi dibandingkan dengan outcomes dari jasa yang berdasarkan perlengkapan (alat).
3. Macam-macam Jasa
Menurut Paul D. Converse et, al dikelompokkan sebagai berikut:
a. Personalized services, sangat bersifat personal tidak dapat dipisahkan dari orang yang
mengghasilkan jasa tersebut. Digolongkan lagi kedalam 3 golongan yaitu: Personal
services ialah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya,
seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry. Sistem marketing yang dipakai lebih
bersifat tidak langsung atau roundbout Methodes, sistem melingkar; Profesional
service; Business service, sistem marketingnya aga bersifat tidak langsung.
b. Financial services terdiri dari: Bank, Asuransi, Lembaga penanaman modal.
c. Public Utility and Transportation services. Perusahaan public utility mempunyai
monopoli secara alamiah misalnya perusahaan listrik, air minum. Sedangkan dalam
transportasi meliputi angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara.
d. Entertainment. Usaha dibidang olah raga, bioskop.

31
C. Buku : Drs. M. Mursid

BAB 2

PERANAN PEMASARAN DALAM PEREKONOMIAN

(Drs. M. Mursid)

Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, ada pihak yang
meminta dan ada yang menawarkan. Pemasaran menarik perhatian yang sangat besar baik
dari perusahaan, lembaga maupun antar bangsa. Bergesernya sifat dari distribusi dan
penjualan menjadi pemasaran dalam suatu kebulatan. Berbagai organisasi dalam
melaksanakan pemasaran seperti lembaga-lembaga pemerintah, organisasi keagamaan dan
lain-lain memandang pemasaran sebagai suatu cara baru untuk berhubungan dengan
masyarakat umum. Umumnya negara-negara sedang berkembang mempelajari dan berusaha
memperbaiki cara bersaing yang lebih baik dalam pemasaran dunia, baik dilakukan dengan
cara penelitian, promosi dalam usaha memasarkan dan mendistribusikan barang-barang
produknya.

Pada awal sejarah bahwa pemasaran dilakukan dengan cara pertukaran barang
(barter) dan terus berkembang menjadi perekonomian dengan menggunakan uang sampai
dengan pemasaran yang modern. Jika kita bandingkan masyarakat yang masih sederhana dan
yang sudah maju akan tampak bahwa ada perbedaan di antara keduanya, terutama dalam sifat
dan kemajuan perekonomian. Pada masyarakat yang masih sederhana orang berusaha
memproduksi apa yang menjadi kebutuhannya dan keluarganya. Belum ada produksi untuk
tujuan memuaskan kebutuhan orang lain.

Pemasaran lebih dari sekedar kemampuan organisasi untuk berproduksi barang atau
jasa dalam memenuhi kebutuhan, karena organisasi harus mengetahui bagaimana menyajikan
tawaran yang lebih baik di pasar sasaran daripada para pesaing. Konsumen dapat membeli
dari berbagai sumber dengan kebutuhan, pilihan dan keinginan yang selalu berubah.
Sehingga organisasi harus selalu siap menghadapi segala perubahan tersebut dan terus-
menerus meninjau dan memperbaiki penawarannya.

Pemasaran dewasa ini banyak yang tidak berkembang sepenuhnya karena beberapa
sebab: 1) usia pemasaran yang masih muda, 2) persaingan dalam pemasaran, 3) hukum
kelambanan belajar, 4) hukum cepat lupa

32
BAB 3

SISTEM PEMASARAN DAN FALSAFAH PEMASARAN

(Drs. M. Mursid)

1. Faktor-faktor dalam sistem pemasaran

Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi


tergantung satu sama lain

 Organisasi dalam pemasaran


 Sesuatu yang sedang dipasarkan
 Pasar yang dituju
 Para perantara (pedagang, agen)
 Faktor lingkungan

2. Analisis Sistem Pemasaran

Analisis sistem pemasaran bersangkut paut dengan unsur-unsur lembaga yang utama
dalam lingkungan hidup organisasi yang saling berhubungan dan pengaruh mmempengaruhi
untuk membuahkan suatu hasil di pasaran

 Exchange system analysis (analisis sistem pertukaran)


 Organizational marketing analysis (analisis pemasaran organisasional)
 Macroenvironment analysis (analisis lingkungan makro)

3. Analisis Sistem Pertukaran

Pada situasi pertukaran yang sederhana terdapat dua pihak. Pihak yang aktif
menghendaki pertukaran disebut sebagai pemasar, sedang pihak kedua disebut prospek.
Pemasar adalah pencari sumber dari pihak lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang
bernilai dalam pertukaran. Oleh sebab itu pemasaran berusaha mencari jawaban dari pihak
lain, apa yang ingin dibeli, dalam bentuk apa yang akan dibeli. Kalau terjadi baik pihak
pertama maupun pihak kedua sama-sama aktif dalam proses pertukaran, maka kedua-duanya
disebut pemasar, situasi dengan pemasaran bilateral.

4. Analisis Pemasaran Organisasional

Dalam sistem pemasaran organisasional terdapat banyak unsur. Sering dikatakan ada
lima tingkatan lingkungan hidup yang saling lebih besar dalam organisasi operasinya

a) Lingkungan Organisasi

Pada dasarnya organisasi sebagai tata pengkonvirmasian sumber yang memperoleh


masukan dari dunia di luar organisasi, mengubahnya menjadi hasil produksi dan jasa
yang berguna dan tersedia bagi pihak lain dalam bentuk keluaran.

b) Lingkungan Tugas

33
Lingkungan tugas terdiri dari perusahaan dan tiga lembaga penting yaitu pensuplai
(supplier), perantara pemasaran dan pasar. Keempat unsur tersebut merupakan satu
saluran pemasaran total dalam pemenuhan kebutuhan konssumen tertentu

c) Lingkungan Persaingan
Terdapat tiga jenis pesaing yaitu pesaing umum, pesaing bentuk, dan pesaing usaha

d) Lingkungan Publik
Publik adalah setiap kelompok yang mempunyai kepentingan atau dampak baik yang
aktual maupun potensial terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.

e) Lingkungan Makro
Yang menjadi kekuatan makro yaitu demografi, ekonomi, sumber alam, teknologi,
hukum dan politik, kebudayaan.

BAB 4

PERENCANAAN STRATEGIK DALAM PEMASARAN

(Drs. M. Mursid)

1. Evolusi Perencanaan Pemasaran

Terdapat empat tahap dalam perencanaan usaha (business planning) untuk menuju
perencanaan yang shophisticated (pintar, jelimet).

 Tahap tanpa perencanaan


 Tahap sistem penganggaran
 Tahap perencanaan tahunan
 Tahap perencanaan strategis

2. Sifat Dasar Rencana Pemasaran

Terdapat beberapa jenis rencana yang memerlukan masukan pemasaran

 Rencana perusahaan
 Rencana divisi
 Rencana jajaran produksi
 Rencana merek
 Rencana produk
 Rencana pemasaran
 Rencana produk/pemasaran
 Rencana fungsional

34
3. Unsur Rencana Pemasaran

Walaupun terdapat berbagai bentuk perencanaan dan pokok-pokok yang disoroti,


terdapat hal-hal yang harus termuat dalam rencana.

 Rangkuman penatalaksanaan
 Analisis situasi
 Tujuan dan sasaran
 Penegasan strategi
 Program kegiatan
 Anggaran
 Pengawasan

BAB 5

PASAR DAN PERILAKUNYA

(Drs. M. Mursid)

Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli. Atau pasar adalah
daerah atau tempat (area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Pasar dapat pula diartikan
sebagai suatu kelompok orang-orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar
(dan melakukan tempat bagi penawaran dan permintaan) sehingga dengan demikian
terbentuk harga. Dari pengertian tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang
terjadinya pasar yaitu: 1) orang dengan segala keinginannya, 2) daya beli mereka, 3) tingkah
laku dalam pembelian mereka.

Pemasaran adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha
yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Dalam arti luas pemasaran meliputi hal-hal yang bersifat abstrak seperti asuransi, surat-surat
saham dan surat-surat obligasi.

Empat kegiatan utama yang lazim disebut 4 P dalam pemasaran yaitu : 1) Product
(produk), 2) Price (harga), 3) Place (tempat), 4) Promotion (promosi)

Aktivitas pemasaran telah berkembang maju sejalan dan mengikuti dengan tahap
perkembangan ekonomi. Konsep pemasaran yang dianggap maju/baru akan berorientasi ke
pasar/konsumen, sedangkan konsep pemasaran yang lama lebih berorientasi ke arah produk.

35
BAB 6

SEGMENTASI PASAR DAN PENENTUAN PASAR SASARAN

(Drs. M. Mursid)

Apabila suatu pasar dari suatu produk terdiri dari banyak pembeli, maka hal itu lebih
cocok untuk dikelompokkan. Di sini dibagi menurut kelompok pembeli atau konsumen

Tujuan dari pengelompokan ini untuk menentukan perbedaan-perbedaan di antara


pembeli, yang mungkin mengakibatkan preferensi (pemilihan) barang-barang yang mereka
inginkan itu berbeda-beda pula. Dengan penjelasan tersebut dapat dirumuskan segmentasi
(pengelompokan) pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam
kelompok-kelompok untuk penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dari suatu produk,
sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta karakteristik konsumen.

Pada garis besarnya ada tiga pola dasar untuk mengelompokkan pasar yaitu

 Geographic Segmentation
 Demographic Segmentation
 Psychhographic Segmentation

Penentuan pasar sasaran adalah keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang
akan dilayani. Oleh sebab itu perusahaan harus melakukan pengenalan segmen preferensi
yang berbeda dalam pasaran. Terdapat tiga pola yang berbeda yaitu :

 Preferensi homogen (serbasama)


 Preferensi diffused (menyebar)
 Preferensi clustered (berkelompok)

Berbagai ciri khusus penjual, produk, atau pasar akan memberi batas pada pilihan
terhadap strategi sasaran pemasaran

 Sumber-sumber perusahaan
 Keserbasamaan produk (homogenitas produk)
 Tingkat produksi dalam daur hidup
 Keserbasamaan pasaran (homogenitas)
 Siasat pemasaran bersaing

BAB 7

ANALISIS PELUANG PASAR DAN PERAMALANNYA

(Drs. M. Mursid)

Peluang pasar ada dua macam yaitu (1) peluang pasar absolut dan (2) peluang pasar
relatif. Peluang pasar absolut terdiri dari dua faktor yaitu jumlah pemakai potensial dan
tingkat pembelian. Sedangkan peluang pasar relatif merupakan persentase penyebaran

36
peluang pasar di antara berbagai bagian pasar seperti kelompok daerah pasaran kelompok
pelanggan.

Perkiraan berbagai tingkat permintaan di masa yang akan datang disebut ramalan
penjualan. Ramalan dapat dibuat menurut jangka pendek, maupun jangka panjang (1-5
tahun). Ramalan dapat digunakan untuk ramalan penjualan industri dan ramalan penjualan
perusahaan. Peramalan ada tiga pendekatan yaitu (1) Model deret berkala, (2) Model regresi
berganda dan (3) Model pendekatan judgmental. Model pendekalan judgment digunakan
karena beberapa alasan seperti banyaknya faktor yang sukar diukur secara statistik. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan ramalan penjualan adalah (1) pola musim,
(2) kepekaan dan (3) biaya kesalahan peramalan

BAB 8

SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RISET PEMASARAN

(Drs. M. Mursid)

Dalam pemasaran sangatlah penting sistem informasi pasaran. Seringkali informasi


kurang diperhatikan. Sistem informasi pemasaran mengubah arus bahan-bahan keterangan
menjadi informasi pemasaran dan akhirnya sampai kepada pejabat pelaksana pemasaran.
Komponen utama dalam informasi pemasaran adalah sistem akuntansi intern, sistem
penyelidikan pemasaran, sistem pemasaran dan sistem ilmu manajemen pemasaran.

Untuk kebutuhan studi kasus mengenai permasalahan daerah dan peluang pejabat
pemasaran perlu diadakan riset pemasaran. Ada tiga golongan riset nama pemasaran: (1)
Perusahaan riset pemasaran penuh, (2) Perusahaan riset pemasaran khusus dan (3)
Perusahaan sindikat yang menjual informasi. Untuk memperoleh hasil riset suatu perusahaan
dapat memilih dari tiga pelaksanaan riset pemasaran itu

Walaupun riset pemasaran sudah berkembang tetapi banyak perusahaan tidak punya
riset pemasaran atau tidak mau menggunakannya sebab

1. Konsep riset pemasaran yang sempit.

2. Kaliber peneliti tidak sama

3. Hasil riset terlambat.

4. Penemuan yang salah

5. Perbedaan intelektual.

Riset pemasaran yang efektif mempunyai lima langkah yakni (1) Perumusan masalah,
(2) Pola riset, (3) Kerja lapangan, (4) Analisis data dan (5) Presentasi dan pelaporan

Seringkali para ahli membuat modei yang disebut model builders, karena model
merupakan konsep utama dalam bidangnya. Berdasarkan ilmu pengetahuan model-model
dapat digolongkan (1) Model deskriptif (2) Model keputusan (3) Model verbal, (4) Model

37
grafis dan (5) Model matematika. Model model tersebut dibangun atau digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah pemasaran.

BAB 9

KEBIJAKSANAAN PEMASARAN

(Drs. M. Mursid)

Kebijaksanaan pemasaran yang sering disebut 4P meliputi product (produk), price


(harga), place (saluran distribusi) dan promotion (promosi),. Setiap variabel itu erat berkaitan
satu dengan yang lainnya. Kalau pedoman pertama dalam pemasaran Kenalilah Konsumen
Anda, pedoman kedua adalah Kenalilah Produk Anda. Untuk mengelola keseluruhan produk
dengan efektif harus dipahami arti produk dan konsep produk baru. Produk dibedakan dengan
beberapa varasi (1) product item, (2) product line, (3) product mix. Produk mempunyai daur
hidup yang seringkali terdiri dari empat periode introduksi pertumbuhan, kedewasaan dan
kemunduran. Pada setiap produk mempunyai batas hidup dan laba mengikuti daur produk
serta program pemasarannya. Konsep produk baru diartikan bermacam-macam yakni (1) baru
ditemukan, (2) baru bagi sekelompok orang atau pasar tertentu, (3) baru karena perubahan
teknologi dan 4) baru karena perubahan mereknya. Penerimaan maupun penolakan produk
baru ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan. Produk haruslah sesuai dengan
pemasaran, produksi dan sumber sumber keuangan. Yang paling utama produk baru harus
ada permintaan pasar yang cukup Produk yang sakit dibedakan dengan produk yang kelihatan
sakit (sekadar mencapai break even point saja atau profit marginnya kecil sekali)

Dalam keputusan membeli sering dipengaruhi oleh pembungkus yang menarik.


Pembungkus dapat berfungsi ganda yakni untuk melindungi isi di dalamnya dan sebagai alat
promosi. Suatu produk memerlukan merek untuk membedakan suatu produk dengan produk
pabrik lain. Merek merupakan nama disertai gambar atau simbol tertentu agar mudah diingat
oleh konsumen. Pedagang dapat memilih ragam barang yang dijualnya apakah menjual satu
macam barang, beberapa barang yang mempunyai banyak persamaan, atau menjual beraneka
ragam barang

Untuk menjual produk ke pasar perlu ditetapkan harga. Penetapan harga umumnya
dilaksanakan atas dasar (1) Ongkos, (2) Daya beli masyarakat, (3) Harga pesaing dan (4)
Penetapan harga oleh pemerintah. Analisis harga perlu dilakukan atas beberapa faktor yaitu

1. Melansir produk baru

2.Perubahan demand (kebutuhan)

3. Perubahan biaya.

4. Saingan mengubah harga

38
5. Beberapa item dalam produk mix berhubungan dari segi demand atau biaya

Untuk menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen digunakan
saluran distribusi. Kebutuhan akan saluran distribusi disebabkan oleh:

1. Letak geografis konsumen yang tersebar produksi.

2. Waktu produk dikonsumsi tidak. selalu bersamaan dengan waktu berproduksi

3. Produksi secara massal, sedang konsumsi dalam volume kecil.

4. Produksi sangat khusus, sedangkan variasi keinginan banyak

5. Produsen dan konsumen sukar saling mengetahui dan berkomunikasi.

Pedoman mermilih saluran distribusi meliputi (1) Sifat-sifat barang, (2) Sifat
penyebaran barang, (3) Alternatif biaya, (4) Modal yang dapat disediakan, (5) Tingkat
keuntungan dan (6) Jumlah pembelian.

Saluran distribusi yang dipilih dapat menurut panjangnya (langsung, semi langsung
dan tidak langsung), dan banyaknya jumlah penyalur (intensif, selektif dan eksklusif).
Perantara pemasaran yang menjalankan kegiatan khusus dibidang distribusi terdiri dari
perantara pedagang dan perantara agen. Kedua perantara itu sama pentingnya dalam dunia
pemasaran.

Perusahaan harus aktif menciptakan terjadinya transaksi, tetapi tidak berarti memaksa
calon pembeli untuk membeli, harus pandai membujuk, merayu meyakinkan agar ia tertarik
untuk membeli yang ditawarkan. Kegiatan ini disebut promosi, yang dapat dilakukan dengan
beberapa cara (1) Pengiklanan, (2) Personal selling, (3) publisitas dan (4) Sales promotion.
Pada prinsipnya semua cara mempunyai tujuan yang sama. Perusahaan harus dapat memilih
cara promosi yang tepat. Salah satu cara menciptakan transaksi adalah dengan mengirimkan
salesman yang harus mempunyai kemampuan menjual. Salesman yang baik harus
mempunyai beberapa syarat antara lain: (1) Mempunyai pengetahuan yang luas tentang
produk dan perusahaannya, (2) Tidak memaksa, tetapi menggiring untuk membeli, (3)
Penampilan yang memberi kesan yang baik

BAB 10

ORGANISASI PEMASARAN

(Drs. M. Mursid)

Organisasi pemasaran telah berkembang dari departemen penjualan yang sederhana


sampai kepada perusahaan pemasaran yang modern. Organisasi pemasaran disesuaikan
dengan ukuran produk dan pasar-pasar pemakai terakhir. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi aktivitas organisasi pemasaran yakni strategi perusahaan, kebutuhan
pelanggan segmen target serta filosofi manajemen dan sumber daya

39
Pemasaran haruslah bekerja dengan lancar bersama fungsi-fungsi lainnya dalam
perusahaan. Untuk kepentingan pelanggan seringkali bagian pemasaran berselisih dengan
bagian Penelitian dan Pengemhangan. Untuk mengatasinya dengan orientasi pemasaran yang
modern mereka harus bersama-sama secara efektif memikul tanggung jawab dan pembaruan.

BAB 11

PENGENDALIAN PEMASARAN

(Drs. M. Mursid)

Pengendalian pemasaran terdapat tiga tahapan yakni (1) Mengetahui apa yang terjadi,
(2) Mengetahui mengapa hal jtu terjadi dan (3) Menentukan tindak lanjut. Pendekatan
pengendalian dapat dilakukan dengan: (1) Pengendalian Pasca Tindakan dan (2)
Pengendalian penyesuaian. Pengendalian bertujuan untuk tujuan yang telah direncanakan
dapat dicapai, dan bila terdapat penyimpangan untuk dapat diatasi.

BAB 12

PEMASARAN KHUSUS

(Drs. M. Mursid)

Pada bagian akhir ini membicarakan pemasaran khusus yang meliputi pemasaran jasa,
pemasaran pada organisasi nirlaba, pemasaran di bidang pertanian, pemasaran industrial dan
pemasaran internasional. Pada pemasaran khusus ini dibicarakan mengenai pengertian, ciri-
ciri dan kebijaksanaan pemasaranaya

Kegiatan jasa pada hakikatnya bersifat tak teraba memenuhi kebutuhan yang tidak
harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Cirl-ciri jasa (1) Tidak teraba (maya), (2)
Tak terpisahkan, (3) Heterogenitas, (4) Cepat hilang dan permintaan yang berfluktuasi.
Dalam kebijaksanaan produk walaupun sangat sulitnya industri jasa, tetapi harus diusahakan
atau diperhatikan standardisasi kualitas, karena pada dasarnya pelanggan mengharapkan
kualitas yang konsisten. Penetapan harga jasa umumnya sama dengan cara penetapan harga
barang, sedangkan tarif jasa yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan harga cost plus.
Saluran distribusi umumnya langsung hanya untuk beberapa hal digunakan perantara agen.
Dalam mempromosikan jasa yang paling efektif adalah penjualan perorangan (personal
selling) karena diperlukan pembinaan hubungan akrab antara calon pembeli dengan penjual.

Organisasi nirlaba merupakan organisasl yang tidak mengejar laba. Cirinya yang
utama terdapat dua kelompok yaitu penyumbang dan klien. Seperti halnya perusahaan
pencari laba, organisasi nirlaba menyediakan atau menawarkan produk kepada klien.

40
Penetapan harga pada mulanya tidak penting karena bukan bertujuan laba, klien tidak ditagih
apa-apa. Tetapi dalam perkembangannya sekarang ada penetapan harga untuk kontinuitas
organisasinya. Saluran distribusi umumnya langsung dan untuk beberapa hal digunakan
perantara agen

Promosi baik periklanan, penjualan perorangan maupun promosi penjualan secara


agresif dan efektif merupakan cara yang dapat membawa keberhasilan bagi pemasaran
organisasi nirlaba

Bidang pertanian dalam arti luas ataupun dalam arti sempit seringkali kurang tepat
dibedakan. Untuk pertanian dihubungkan dengan pertumbuhan penduduk dunia dan adanya
kekurangan pangan negara-negara tertentu. Lahan pertanian semakin berkurang, tetapi
pengelolaan semakin canggih sehingga mutu produk meningkat, jumlah meningkat dengan
biaya relatif rendah. Harga ditentukan umumnya menurut harga saingan, menurut daya beli
dan cost plus. Untuk beberapa produk pertanian ada pula penetapan harganya ditentukan oleh
pemerintah. Saluran distribusi dikonsumsi lokal secara langsung dan semi langsung,
sedangkan untuk ekspor biasanya secara tidak langsung. Promosi dilakukan melalui iklan dan
personal selling. Khusus- nya untuk komoditi ekspor paling efektif melalui personal selling

Produk industri merupakan barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk
kepentingan industri. Terdapat lima tipe yaitu bahan baku, bahan dan peralatan buatan,
perlengkapan operasi, instalasi dan peralatan ekstra. Klasifikasi produk dan merek jarang
dilakukan. Perantara diperlukan bila pembelian sedikit dan segera dikirim. Persaingan harga
cukup berat karena pesaing sudah mempunyai produk standar. Konsumen industri umumnya
telah mengetahui tentang harga barang yang akan dibeli dan mengetahui kelemahan dan
keung gulan suatu produk.

Pemasaran internasional melalui perdagangan yang melebihi batas suatu negara,


karena hidup dalam dunia yang saling bergantungan. Pemasaran itu dapat berupa ekspor,
lisensi, kontrak pabrik, kontrak manajemen, perusahaan patungan dan anak-anak perusahaan.
Kebijaksanaan produk dengan altematif strategi:

1. Satu produk, satu pesan - untuk seluruh dunia.

2. Produk sama dengan pesan komunikasi berbeda.

3. Penyesuaian produk, perluasan komunikasi.

4. Penyesuaian ganda, dan

5. Penciptaan produk.

41
BAB IV

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Kriteria Kelebihan Kekurangan


Pembahasan  Terdapat contoh kasus pada  Pada kedua buku pembanding
materi yang diangkat kurang mendetail mengenai
 Pada buku utama penjelasan konsep dari pemasaran jasa
mengenai materi pemasaran jasa  Pada buku pembanding
lebih mendetail karyaDrs. M. Mursid juga
 Pada buku utama dan juga buku kurang penjelasan dari teori-
pembanding karya Prof. Dr. H. teori para ahli
Buchari Alma terdapat gambar  PadabukukaryaProf. Dr. H.
dan table grafik yang Buchari Alma lebih mendetail
menjelaskancontoh dari materi mengenai konsep pemasaran,
 Pada buku utama terdapat dan sediki tmengakitkan
rangkuman pada akhir bab materi mengenai konsep jasa.
 Pada buku utama dan juga buku
pembanding karya Drs. M.
Mursid terdapat pertanyaan yang
bertujuan menguji para pembaca
apakah sudah memahami materi
 Pada buku karya Prof. Dr. H.
Buchari Alma lebih menekankan
kepada materi Evolusi Konsep
Pemasaran
 Pada buku karya Prof. Dr. H.
Buchari Alma karena buku ini
tidak hanya menyajikan
mengenai pemasaran jasa,
namun juga merangkap dengan
manajemen pemasaran, isi yang
dibawa lebih dominan mengenai

42
kinerja dari pasar dan situasi
pasar
 Ketiga buku sama-sama
mengaitkan mengenai marketing
mix
 Untuk buku utama dan juga  Pada buku pembanding tata
buku pembanding ukuran huruf letakmateri terkesan padat
tidak terlalu kecilsehingga
Tata Letak memudahkan dalam proses
membaca
 Pada buku utama, tata letak rapi
dan sesuai
Penggunaa  Ketiga buku, penggunaan bahasa

Bahasa jelas
 Untuk buku utama karya  Pada buku pembanding karya
Drs. M. Mursid, cover yang
Lovelock, ilustrasi dengan judul
digunakan cukup menarik
buku sudah sangat sesuai namun ilustrasi terkesan
sederhana
sehingga memunculkan kesan
elegan, ditambah sampul buku
Kulit Buku yang hard cover menambah
kesan mewah.
 Pada buku pembanding karya:
Prof. Dr. H. Buchari Alma,
ilustrasi sangat menarik karena
membuat desain yang colourfull

DAFTAR PUSTAKA

43
Lovelock christopher, Wirtz Jochen and Mussry Jacky. “Pemasaran Jasa Manusia,
Teknologi, Strategi”. Erlangga : 2018.

Alma,Buchari. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Alfabeta : 2011.

Mursid,M. “Manajemen Pemasaran”. Bumi Aksara : 2003.

44

Anda mungkin juga menyukai