Anda di halaman 1dari 71

CRITICAL BOOK REPORT

EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1
 Juan Charmel Askelon Siregar (7203510027)
 Sugenta (7201210005)
 Theo Steven (7203210042)
 Tiara Syahraini (7202210006)
 Ummi Hafizah (7203510030)

Dosen Pengampu : Sulaiman Lubis, SE.,MM

Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi Dan UMKM

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas berkat dan rahmat yang telah diberikan oleh Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Esa karena penulis dapat menyelesaikan tugas CBR (Critical Book
Review) ini hingga selesai dengan mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM.

Penulisan CBR ini penulis sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan
kemampuan yang penulis miliki dan penyampaiannya penulis usahakan dengan bahasa-
bahasa yang singkat dan sederhana agar mudah dipahami oleh para pembaca.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sulaiman


Lubis, SE., MM. selaku dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas CBR ini hingga tuntas.

Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisannya
makalah ini terdapat banyak kesalahan, karena penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Medan, November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................................4

B. Manfaat Penulisan.................................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................4

D. Identitas Buku........................................................................................................................5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU...........................................................................................6

A. Ringkasan Buku Utama.........................................................................................................6

B. Ringkasan Buku Pembanding Pertama................................................................................20

C. Ringkasan Buku Pembanding Kedua..................................................................................45

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................68

A. Pembahasan Buku Utama....................................................................................................68

B. Pembahasan Buku Pembanding Pertama.............................................................................68

C. Pembahasan Buku Pembanding Kedua...............................................................................68

BAB IV PENUTUP................................................................................................................70

A. Kesimpulan..........................................................................................................................70

ii

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita sering kali menemukan buku yang bisa kita
baca.Namun banyak diantara kita yang tidak tertarik membaca buku.Ada pula yang
tertarik membaca tetapi merasa tidak puas dengan isi dari buku tersebut karena
banyak hal.Seperti isi dari buku yang kurang memberi informasi ataupun isi buku
yang sulit dipahami. Karena hal tersebut, dalam memilih buku bacaan sering kali kita
meminta orang lain yang sudah membaca buku yang ingin kita baca agar kita tahu
apakah buku tersebut akan cocok dengan kita atau tidak.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini agar
mempermudah pembaca untuk mempertimbangkan buku referensi.Tak hanya itu,
penulis menulis Critical Book Review ini agar kita dapat berpikir kritis dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.

B. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat diadakan critical book report ini adalah
1.      Menambah wawasan kita dalam memahami koperasi
2.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM
3. Melatih penulis berpikir kritis

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari critical book report adalah
1.      Agar kita bisa belajar dan memahami serta menganalisis baik dan buruknya isi
buku tersebut.
2.      Agar kita bisa belajar berfikir secara kritis untuk mengemukakan pendapat kita
mengenai isi buku tersebut.
3.      Agar kita bisa memilih dan mengetahui mana buku yang menurut kita mudah
dimengerti gaya bahasanya.
4.      Agar kita dapat mengambil manfaat yaitu positif dari buku tersebut.

4
D. Identitas Buku
1. Buku Utama
 Judul buku : Koperasi dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomian
Indonesia
 Edisi :-
 Penulis : M. Azrul Tanjung
 Penerbit :Penerbit
 Erlangga
 Kota terbit : Jakarta
 Tahun terbit : 2017
 ISBN : 978-602-434-231-9

2. Buku Pembanding Pertama


 Judul buku : Ekonomi Koperasi
 Edisi : Ketiga
 Penulis : Hendar, SE, M.Si dan Kusnadi, SE.
 Penerbit : Fakultas Ekonomi UI
 Kota terbit : Jakarta
 Tahun terbit : 2005
 ISBN : 979-9242-03-7

3. Buku Pembanding Kedua


 Judul buku : Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik)
 Edisi :-
 Penulis : Subandi
 Penerbit : Alfabeta
 Kota terbit : Jakarta
 Tahun terbit : 2008
 ISBN : 978-602-836-124-8

5
BAB 2
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku Utama

BAB 1 KOPERASI DAN UMKM SEBAGAI BASIS EKONOMI RAKYAT

1.Ekonomi Kerakyatan, Sistem Perekonomian yang Tidak Meminggirkan Koperasi dan


UMKM

Pendekatan terhadap sistem ekonomi kerakyatan dapat dirujuk berdasarkan propenas 2002-
2004 yang mengandung makna:

1. Penegakan dan prinsip keadilan dan demokrasi ekonomi disertai kepedulian terhadap
yang lemah.
2. Pemihakan, pemberdayaan, dan perlindungan terhadap yang lemah oleh semua
potensi bangsa, terutama pemerintah, sesuai dengan kemampuannya.
3. Penciptaan iklim, persaingan yang sehat dan intervensi yang ramah pasar.
4. Menggerakkan ekonomi yang ringkas di pedesaan.
5. Pemanfaaatan dan penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya .

UU yang merinci makna demokrasi ekonomi, keadilan berusaha, dan kemamkmuran bagi
seluruh rakyat sebagai pilar utama dalam menjalankan sistem ekonomi kerakyatan dengan
jelas adalah:

 UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang perkoperasian sebagai gerakan ekonomi rakyat


secara rinci
 UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, termasuk Keputusan Menteri Negara
BUMN nomor 236 Tahun 2003 yang mewajibkan pelaksaan Program Kemitraan Bina
dan Lingkugan dengan mengisikan laba.

• UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas yang mewajibkan


pelaksanaan tanggug jawab sosial dan CSR.

• UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal.

• UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

6
• UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

2. Politik Ekonomi dalam Memberdayakan Koperasi dan UMKM

Faktor yang menyebabkan terjadinya stagnasi terhadap perkembangan bisnis dalam


skala UMKM:

 Rendahnya koordinasi antar instansi pemerintah pusat yang terkait dengan


pemberdayaan dan pengembangan UMKM
 Kurangnya sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
 Tidak jarang dana pemberdayaan UMKM justru jatuh kepada pihak yang tidak
tepat.
 Kekurangakuratan data tentang UMKM.
 Pemanfaatan teknologi belum tepat dan optimal.
 Belum adanya rencana induk penataan dan pembinaan industri.
 Belum akuratnya basis dan UMKM.
 Kepercayaan lembaga keuangan terhadap UMKM masih sangat rendah.
 Tidak dijadikannnya koperasi sebagai wadah gerakan ekonomi rakyat.

Faktor pendorong perkembangan UMKM:

 Penguatan permodala
 Penguatan kelembagaan

• Penguatan kapasitas usaha

• Penguatan aspek pemasaran

Peran Koperasi dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat Indonesia:

 Memperkuat bangunan sistem ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi


indonesia
 Membangun solidaritas ekonomi nasional
 Memperkecil distorsi pasar
 Mengakomodasikan berbagai kepentingan UMKM

Menurut Revrison Baswir (2000) alasan seorang individu menjadi anggota koperasi :

7
 Alasan Historis
 Alasan Politis
 Alasan Ekonomis
 Alasan Sosiologis
 Alasan Yuridis

BAB 2 GAGASAN DAN SEJARAH KOPERASI

Tujuan utama pendirian koperasi Rochdale adalah menemukan cara yang dapat memberikan
keuntungan terhadap anggota yaitu dengan mengumpulkan dana yang cukup untuk modal
usaha anggotanya.

1. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Eropa

Gerakan koperasi yag diperkasai Robert Owen dan dimotori beberapa kelompok buruh di
Inggris berkembang menjadi tren baru di bidang ekonomi di berbagai belahan benua,
terutama Eropa. Paradigma baru ini merayap ke berbagai negara yang umumnya menganut
sistem ekonomi kapitalis, terutama di Jerman dalam bentuk koperasi kredit, di Swedia,
Denmark, dan Prancis dalam berbagai bentuk dan jenis koperasi.

2. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Selandia Baru dan Australia

Koperasi di Australia dan Selandia Baru umumnya bergerak di bidang agrobisnis dan
peternakan. Saat ini Selandia Baru terdapat koperasi yang bernama Fonterra yang bergerak
di bidang industri pengolahan susu. Selain itu, terdapat 5 koperasi di Selandia Baru yaitu
Foodstuffs Ltd. (South Island) yang bergerak di bidang ritel, Foodstuffs (Wellington)
Cooperative Society Ltd. yang bergerak di bidang ritel, PPCS Ltd. yang bergerak di bidang
pertanian/perhutanan, Foodstuffs (Auckland) Ltd. yang bergerak di bidang ritel, Alliance
Group Ltd. Bergerak di bidang agrikultur/ perhutanan.

3. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Amerika

Gerakan koperasi di amerika sangat berkembang terutama di Amerika Serikat, Kanada dan
Kolombia. Koperasi di Amerika Serikat bersifat kompetitif dalam menjalankan kegiatan
usahanya.

8
4. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Afrika

Dalam General Assembly yang diselenggarakan ICA pada tahun 2007 gerakan koperasi di
Afrika terutama di Kenya & Republik Afrika Selatan berkembang dengan cukup baik.

5. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Asia

Koperasi di Asia berkembang dengan cukup baik dikarenakan dapat mewadahi berbagai
kegiatan UMKM dan cocok dengan nuansa ketimuran yang menonjolkan sikap saling
menolong dan rasa kekeluargaan dalam pranata soaialnya. Koperasi di Asia sangat
berkembang di Jepang, Kore Selatan, Kuwait, Singapura dan Malaysia.

6. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Indonesia

Perkembangan koperasi di Indonesia sangat bergantung pada kondisi perpolitikan atau


pemerintah yang berkuasa pada saat itu baik pada masa penjajahan Belanda, Jepang maupun
pada saat Indonesia merdeka. Namun, perkembangan koperasi di indonesia sangat di
pengaruhi oleh pemikiran Bung Hatta yang memasukkan watak koperasi dalam beberapa
pasal terkait persoalan sosial dan ekonomi dalam UUD 1945/

7. Gerakan Koperasi Internasional

Bentuk gerakan koperasi internasional yang menjadi wadah koperasi berbagai negara baik
dalam skala regional maupun internasional diantaranya adalah Cooperative Aliance (ICA)
yang merupakan wadah koperasi internasional , ASEAN Cooperative Organization (ACO)
yang merupakan wadah koperasi negara ASEAN, International Labour Organization (ILO)
sebagai wadah buruh dunia, dan European Cooperative Society (ECS) sebagai wadah
koperasi Uni Eropa.

BAB 3 KELEMBAGAAN DAN IDENTITAS KOPERASI

Unsur dalam koperasi meliputi: rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.

Koperasi dalam berbagai dimensi adalah menciptakan kekuatan ekonomi berdasarkan


potensi yang dimiliki para anggota.

1. Prinsip dan Kegiatan Swadaya Koperasi

9
Rumusan prinsip koperasi Rochdale:

1) Pengawasan kegiatan usaha dengan cara demokratis.


2) Keanggotaan bersifat terbuka.
3) Pembatasan bunga atas modal.
4) Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing
anggota.
5) Penjualan sepenuhnya secara tunai
6) Barang yang dijual harus asli (bekualitas baik) dan tidak di palsukan.
7) Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip koperasi.
8) Netral terhadap politik da agama.

2. Landasan dan Assas Koperasi

Landasan koperasi di Indonesia adalah pancasila dan UUD 1945 yang mengatur mekanisme
serta hubungan ekonomi.

3. Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi dan peran koperasi yang diamanatkan UU yaitu:

1) Mengembangkan dan membangun potensi kemampuan ekonomi anggota


2) Berperan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
3) Memperkokoh perekonomian rakyat
4) Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

4. Tujuan Koperasi

Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya masyarakat


luas.

Berdasarkan pasal 3 UU No 25 Tahun 1992 tujuan koperasi secara garis besar meliputi:

1) Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat


2) Membangun tatanan ekonomi
3) Terwujudnya masyarakat adil dan makmur

5. Penggolongan Koperasi

10
Berdasarkan fungsi, koperasi digolongkan kedalam:

1) Koperasi konsumsi
2) Koperasi Jasa
3) Koperasi Produksi

6. Ciri-Ciri Koperasi

Ciri-ciri koperasi antara lain :

1) Para pelaku koperasi adalah individu atau kelompok usaha yang memiliki kepentingan
ekonomi yang sama.
2) Motif kerja yang terdapat di dalam koperasi adalah tolong menolong.
3) Tujuan utama koperasi adalah memajukan seluruh ekonomi anggotanya.

7. Aliran-Aliran Koperasi

Terdapat 3 aliran utama dalam koperasi:

1) Aliran Yardstick
2) Aliran Sosialis
3) Aliran Persemakmuran

8. Undang-Undang Koperasi Nomor 17 Tahun 2012 Dibatalkan MK

Kritik terhadap UU koperasi no 17 tahun 2012 adalah:

1) Membuka peluang bagi non anggota untuk mengurus koperasi tanpa ada pembatasan
jumlah dan perannya
2) Pengawas diberi peran sangat besar termasuk mengusulkan dan memberhentikan
pengurus
3) Membuka peluang interpensi
4) UU koperasi no 17 tahun 2012 banyak mengingkari demokrasi ekonomi sebagai pilar
utama gerakannya. Ketiga poin diatas seolah menunjukkan adanya usaha kapitalisasi
koperasi sehingga meniadakan kesetaraaan dan kesamaan hak dalam koperasi.

BAB 4 DEFINISI,KRITERIA,DAN KONSEP UMKM

11
Rumusan Terhadap definisi UMKM umunya didefinisikan berdasarkan kriteria dan ciri
yang dapat berupa jumlah tenaga kerja yang dipergunakan , jumlah dan omzet dari kegiatan
yang dihasilkan serta dapat pula didefinisikan karakteristik UMKM.

1. Kriteria UMKM

Kriteria UMKM dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah aset dan omzet yang dimilikI
masing-masing badan usaha sebgaimna rumusan undang-undang nomor 20 tahun 2008
tentang UMKM.

2. Definisi UMKM oleh Lembaga Dunia dan Negara-negara asing

Definisi dan Kriteria UMKM menurut lembaga Dunia dan Negara asing hamper sama
dengan definisi dengan kriteria yang dirumuskan di Indonesi.Beberapa Rumusan definisi
menurut lembaga internasional dan Negara asing :

1) Singapura Mendefinisikan umkm sebagai usaha memiliki minial 30% pemegang


saham lokal atau aset produktif tetap SG$ 15 juta .
2) Malaisya Menetapkan definisi Umkm Sebagai usaha yang memiliki jumlah
kariawan tetap kurang lebih 75 Orang atau pemegang saham kurang dari RM 2,5
Juta.
3) Jepang Mendefinisikan Umkm dengan kriteria jumlah kariawan maksi.umal 300
orang atau jumlah modal saham mencapai US$ 2,5 Juta

3. Ciri Dan Karakteristik UMKM

Umkm tidak hayanya berbeda dari aspek modal,omset dan jumlah tenaga kerja
.Perbedaan Umkm dengan usaha besardapat pula dibedakan berdasarkan ciri dan
karakteristok yang terdapat dalam umkm itu sendiri.Tujuan dari pembinaan umkm
memahami kriteria umkm yang dikaitkan dengan konsep kewirausahaan akan memudahkan
pihak yang berwenang untuk melakukan pembinaan UKMK dan Tujuannya adalah
memajukan mitra umkm binaan.

4. Kemiskinan Sebagai Alasan Perlunya Memberdayakan UMKM

Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memperoleh standar hidum minimal


,kemiskinan juga didefinisikan sebagai minimnya pendapatan atau harta ,kelemahan fisik
,isolasi,dan ketikberdayaan kemiskinan disebabkan banyak factor yaitu

12
Sosial,budaya,pendidikan ,teknologi kesehatan ,ekologi,dll.Kemiskinan structural merupakan
kemiskinan yang diakibatkan oeleh kebijakan dan struktur ekonomi yang tidak
memungkinkan masyarakat luas mengakses berbagai sumber ekonomi.

5. UU Nomor 20 Tahun 2008 Belum Mampu Menjawab Persoalan UMKM

UU UMKM yang telah disahkan DPR pada 10 juni 2008 lalu ternyata tidak mampu
menjawab berbagai persoalan yang membelit UMKM,bahkan terdapat indikasi bahwa
undang-undang nomor 20 tahun 2008 diarahkan kepada penguatan kapitalisasi ekonomi yang
cenderung mengancam UMKM.

6. Berbagai Masalahg Dalah UMKM

Terdapat banyak masalah dalam upaya mengembangkan UMKM terutama menyangkut


Manajemen ,produksi dan pemasaran serta pembiayaan.Berbagai persoalan tersebut muncul
akibat sulitnya UMKM dalam mengakses sumber ekonomi ,dan tidak banyak kelompok
masyarakat yang memiliki komitmen bagi pembangunan UMKM termasuk dalam
mengkonsumsi produk yang dihasilkan UMKM.

 Manajemen

Manajemen merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan bagi UMKM dan
manajemen berfungsi untuk memandu berbagai sumber ekonomin yang dimiliki agar
dengan sumber daya yang terbatas ,tujuan perusahaan dapat dicapai.

 Produksi Dan Pemasaran

Selain ketidakmampuan dalam Mengelola perusahaan ,persoalan yang sering


menghambat UMKM untuk berkembang adalah keterbatasan fungsi-fungsi
perusahaan ,terutama dalam produksi dan pemasaran.

 Keuangan

Persoalan dalam fungsi perusahaan selain produksi dan pemasaran dan keuangan
adalah keuangan.Solusi dari berbagai persoalan yang sering dihadapi UMKM adalah
dengan bentuk wadah kerja sama dalam profesi yang sama ,yaitu koprasiatau usaha
mikro dan kecil.

 Hukum

13
Aspek hokum yang paling mendasar bagi UMKM adalah legalitas badan
usaha.Sebagian besar UMKM di Indonesia,khususnya usaha kecil dan mikro ,tidak
berbadan hukum.Dengan kondisi demikian,berbagai hal yang berhubungan dengan
pihak ketiga akan sulit untuk dilaksanakan

BAB 5 KOPERASI DALAM ANALISIS KOMPRATIF

Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki keunggulan komparatif,koprasi memiliki


hubungan yang spesifik dalam para anggotanya.Terhadap berbagai hubungan tersebut
,terdapat tiga bentuk hubungan yang penting menjelaskan berbagai hungan dalam
koprasi,yaitu hubungan kepemilikan ,pelayanan ,dan pasar.

1. Hubungan Koprasi Dengan bIsnis Anggota

Hubungan yang dibanguna adalah hubungan yang lebih menitik beratkan kepada
hubungan anggota sebagai konsumen , sedangkan hubungan anggota sebagai pemilik atau
produsen sangat jarang terjadi dari berbagai aspek koprasi di Indonesia jauh tertinggal
dibandingkan dengan koprasi mancanegara terutama dibandingkan dengan 300 koprasi
didunia.hubungan koprasi dengan bisnis para anggotanya harus dilihat dari sudut pandang
bahwa anggota adalah pemilik suimber daya ekonomi yang menginfestasikan sumber
ekonomi mereka melalui suatu wadah ekonomi ,yaitu koperasi.

2. Keunggulan koperasi Dibandingkan Dengan Badan Usaha yang Lainnya

Dibandingkan dengan badan usaha lainya ,koprasi relative memiliki keunggulan yang
melekat pada jati diri koprasi.Beberapa keunggulan tersebut di antaranya adalah Economic of
scale ( Skala ekonomi ),bargaining Position,competition ,interlingkage market,participation
transaction cost,uncertainty.

3. Kekurangan Koperasi Dibandingkan Dengan Badan Usaha Lainnya

Meskipun koprasi memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan badan usaha
lainnya tetapi dalam praktiknya ,eksistensi koprasi tidaklah terlalu nyata .

4. Kerja Sama Koperasi

14
Untuk dapat melayani anggotanya dengan efektif dan memperkuat gerakan
koprasi,koprasi harus bekerja bersama anggotanya. Baik di tingkat lokal, nasional, regional,
dan internasional ,Selain bekerja sma dengan anggotanya untuk menciptakan keungulan
kompratif,koprasi juga dapat menjalin kerjasama dengan usaha yang bukan dimiliki oleh
anggota koprasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif.

 Kerjasama Antar Koperasi

Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama antar bidang usaha
dan kerjasama bukan bidang usaha.Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan membentuk organisasi baru yang berbadan hukum dan dapat
pula membentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang
berbadan hukum.

 Kerjasama Bukan Dengan Usaha Koperasi

Kerjasama juga dapat dilakukan koperasi dengan berbagai pihak di luar koperasi
dengan perinsip kesetaraan dan saling menguntungkan kerjasama yang dilakukan
koperasi dan yang bukan koperasi dapat dilakukan dengan membentuk wadah baru
misalnya Joint venture.Kerjasama ini biasanya dilakukan koperasi
sekunder,khususnya pada tingkat induk dan gabungan .Kerjasama koperasi dengan
bukan koperasi dapat pula berbentuk pembiayaan seperti kerjasama yang dilakukan
PT Permodalan Nasional Madani atau PNM dengan induk koprasi simpan pinjam atau
IKSP kebanyakan kerjasama yang selama ini dilakukan koperasi dengan usaha besar
maupun BUMN umumnya adalah kerjasama yang tidak setara sehingga koprasi yang
menaungi UMKM hanya sebatas menjalankan kewajiban terhadap aturan yang
ditetapkan.

5. Partisipasi Dalam Koperasi

Tolak ukur keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh seberapa besar partisipasi para
anggota dalam memanfaatkan fasilitas yang di sediakan koperasi ,partisipasi merupakan
factor yang paling penting yang harus di perkuat oleh setiap pemangku kepentingan dalam
koperasi ,baik pengawas ,pengurus,maupun anggota .Untuk meningkatkan partisipasi
koperasi harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi yang mampu menciptakan adanya
manfaat usaha bersama sehingga koperasi mampu memberikan pelayanan guna memajukan
ekonomi anggota.
15
 Rangsangan Partisipasi

Dengan rangsangan yang diberikan koperasi terhadap anggota koperasi ,anggota


koprasi berpartisipasi secara aktif.Hal ini dilakukan anggota karena jika dilihat dari
sisi motivasi ekonomi ,memang ada sesuatu yang akan diperoleh dalam bentuk
kepentingan baik ekonomo maupun social dengan menjadi anggota koperasi.

 Model Partisipasi

Kualitas partisipasi akan sangat tergantung dari tiga variable yaitu


anggota,manajemen koperasi,dan program partisipasi dalam melaksanakan pelyanan
yang disediakan koperasi.Efektipitas partisipasi merupakan fungsi dari tingkat
kessuaian antara anggota ,manajemen,dan program.

 Masalah dalam Partisipasi

Faktor yang sangat menentukan maju atau mundurya suatu koperasi sangat ditentukan
oleh partisipasi anggota.Partisipasi anggota adalah hal yang penting karena dengan
partisipasilah sbuah koperasi dapat digerakkan permasalah utama yang umumnya
terjadi dalam koperasi biasanya ditunjukkan oleh konplik kepentingan antar anggota
dan pengurus serta biaya partisipasi guna menciptakan rasa puas terhadap kebutuhan
anggota dan konplik kepentingan sering kali terjadi karena koperasi ber oprasi secara
tidak seharusnya .

BAB 6 KEWIRAUSAHAAN DALAM KOPERASI

Peran kewirausahaan dalam pengelolaan koprasi sangat penting karena kewirausahaan


merupakan baik individu maupun kelompok,dalam mewujutkan gagasan kreatif sehingga
mampu menciptakan nilai bertambah bagi anggota .

1. Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari dua kata dasar yaitu wira dan usaha wira yaitu
kesatria,pahlawan,pejuang,unggul,Usaha yaitu berupaya bekerja, berjuang,untuk melakukan
yang terbaik.Kewirausahaan merupakan suatu sifat,sikap ,watak,seseorang dalam
mewujutkan inofasi .kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inofatif dalam
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda dengan orang lain .Kreatifitas merupakan
kemampuan seorang wirausaha dalam membaca dan memahami peluang .Inofasi merupakan

16
kemampuan seorang wirausaha dalam mengaktualisasikan kreatifitas yang dimiliki dalam
memecahkan masalah serta menemukan peluang baru atau unik yang tidak dimiliki oleh
orang lain.

 Kebutuhan Akan Keberhasilan

Kebutuhan akan keberhasilan sangat tergantung dari besar atau kecilnya resiko yang
diambil.Kebutuhan seorang wirausaha adalah kebutuhan akan keberhasilan .Seorang
wirausaha yang memiliki ide kreatif dan inovatif akan mengantarkannya kepada
pembenahan kebutuhan akan keberhasilan.

 Bersedia Mengambil Resiko

Bersedia mengambil resiko merupakan persyaratan utama bagi seoranfg wirausaha


untuk meraih kesuksesan .Seorang wirausaha sejatinya memiliki kebutuhan akan
keberhasilan ,tetapi kebutuhan akan keberhasilan tersebut berkorelasi dengan
keinginan untuk mengambil resiko ,termasuk dalam hal ini adalah kerugian akan yang
ditanggungnya.

 Kepercayaan Diri yang Kuat

Kepercayaan diri yang kuat merupakan modal utama bagi seorang wirausaha dalam
menjalankan bisnis dengan kepercayan diri yang kuat seorang wirausaha dapat
mengambil keputusan-keputusan yang belum tentu berani diambil orang lain.Seorang
wirausaha yang percaya bahwa kesuksesan tergantung pada usaha mereka sendiri
mempunyai pengendalian yang disebut internal locus of Control.Internal locus of
Control adaalah kepercayaan bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada usahanya
sendiri .

 Keinginan Kuat Untuk Berbisnis

Keinginan yang kuat merupakan kunci untuk mengawali kesuksesan seorang


wirausaha dalam kegiatan bisnis.

2. Kewirausahaan Koperasi

Kewirausahaan Koperasi didefinisikan sebagai sikap mental positif dalam berusaha


secara kooperatif dengan mengambil prakarsa inopatif serta keberanian mengambil resiko

17
dan berpegang teguh pada prinsif identitas koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhan nyata
serta peningkatan kesejahtraan bersama .

3. Mengelola Keunggulan Komparatif

Koperasi merupakan Lembaga usaha yang memiliki Keunggulan komparatif.Keunggulan


komparatif koperasi terletak pada anggotanya .anggota koperasi adalah Aset yang utama yang
keberadaannya sangat berharga bagi koperasi.

4. Keunggulan Kompetitif Koperasi

Dua kata kunci penting dalam operasional koperasi adalah efektif dan efisien .efektif dan
efisien merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif .Tujuan utama keunggulan
kompetitifadalah untuk menemukan posisi bisnis koperasi agar mampu melindungi diri dalam
menghadapi persaingan pasar yang semakin terbuka.

5. Kinerja Usaha Usaha Koperasi

Kinerja koperasi merupakan jawaban terhadap keberhasilan atau kegagalan wirausaha


koperasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

BAB 7 STRATEGI PENGEMBANGAN DAN UMKM

1. Alternatif Pembinaan Koperasi Dan UMKM

Penentuan berbagai kebijakan yang diperuntukkan bagi UMKM,khususnya usaha yang


berada pada skala mikro,haruslah melakukan pelaku usaha mikro itu sendiri untuk
merumuskan serta menetukan berbagai instrument kebijakan. Ada tiga pola pembinaan yaitu:

1) kemitraan merupakan Sebuah konsep yang menampung aspirasi kelompok yang


berafiliasi dalam program pembangunan guna menumbuh kembangkan dan menjamin
keberlanjutan jaringan untuk mendukung inisiatif dan menggali potensi lokal .
2) Pembiayaan merupakan peran koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi rakyat,
sesungguhnya pemerintah telah membuat berbagai kebijakan dan regulasi yang
ditujukan untuk memberikan bantuan biaya secara alangsung maupun melaalui
lembaga keuangan dengan mendirikan atau menugaskan bank dan lembaga keuangan
lainnya guna menyalurkan bantuan keuangan bagi UMKM.

18
3) Pengembangan Usaha ,Pengembangan koperasi dan umkm merupakan langkah
penting dalam meningkatkan dan memperkuat sendi-sendi dasar
perekonomian,khususnya penyediaan lapangan kerja dan pembentukan usaha-usaha
baru.

2. Pembinaan Dalam Aspek manajemen Dan Pemasaran

Pada aspek manajemn ,koperasi dan umkm umumnya tidak memiliki pengetahuan dan
kemampuan tentang bagaimana seharusnya bisnis dijalankan.Salah satu aspek perencanaa
dalam koperasi yang sering kali diabaikan adalah menyesuaikan program kerja dengan
kebutuhan para anggota.

3. Strategi Penguatan Koperasi Dan UMKM

Salah satu bentuk strategi penguatan koperasi dan umkm adalah dengan pendekatan
cluster atau pengembangan sentra-sentra bisnis dan pendekatan incubator.Pendekatan Cluster
atau Sentra Bisnis dapat didefinisikan sebagaisuatu konsentrasi dan berbagai usaha
sejenis,terutama usaha dalam skala kecil.

Pendekatan Inkubator,Inkubator merupakan lembaga yang melakukan pembinaan


terhadap kegiatan bisnis ,terutama usaha berskala mikro dan kecil.Ada beberapa Negara maju
yang menemukan contoh incubator yaitu uni eropa autralia,tiongkok,thaiwan,Kanada.

4. Startegi Pengembangan Koperasi dan UMKM melalui CSR dan PKBL

Program ini merupakan suatu bentuk atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam
pengembanagn ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab social
perusahaan dan menitikberatkan keseimbangan antara perhataian terhadap aspek ekonomi
social ,lingkungan.Dalam perkembangannya CSR Telah melalui empat Fase penting yaitu
corporate,philanthropy,community volumteering ,corporate advocacy,and public policy,dan
community based knowledge and information.

5. Strategi Pemberdayaan Koperasi Dan UMKM Melalu Program Zakat

Selain program CSR Dan PKBL , strategi dan pemberdayaan koperasi dan umkm
,khususnya usaha berskala mikro dan kecil,dapat pula dilakukan melalui program zakat,zakat
merupakan aturan jaminan social bagi individu dalam ajaran islam yang bertujuan untuk

19
memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan ,terutama kebutuhan
pangan,sandang,papan,maupun kebutuhan hidup lainnya.

6. Tujuan Pengembangan Koperasi Dan UMKM

Pengembangan koperasi dan umkm diperuntukkan bagi terciptanya koperasi dan umkm
yang kuat dan mandiri sehingga koperasi dan umkm mampu menopang perekonomian
nasional,sekaligus sebagai whujut penguatan pondasi ekonomi nasional.

B. Ringkasan Buku Pembanding Pertama


BAB 1 : Organisasi Koperasi dan Ekonomi Koperasi

1. Penyebaran Organisasi Koperasi Modern.


Koperasi modern didirikan pada akhir abad ke-18 terutama sebagai jawaban atas masalah
masalah sosial yang timbul selama tahap awal revolusi industri.Industri yang mula-mula
bercorak pada karya berubah padat modal,dan produksi yang mula-mula dilaksanakan
berdasarkan pesanan berubah menjadi produksi untuk kebutuhan pasar (produksi
massa),bukan hanya pasar dalam negeri dan pasar di negara-negara Eropa tetapi juga pasar
didaerah jajahan.

Dinegara jajahan penyebaran organisasi modern telah dilakukan terutama karena nilai
nilai koperasi sesuai dengan kebutuhan saat itu untuk meningkatkan kesejahteraan atau untuk
dijadikan alat penguasa kolonial dalam mengumpulkan hasil kekayaan pribumi.Berbagai
prakarsa untuk mengembangkan organisasi koperasi khususnya koperasi pertanian telah
dilakukan beberapa negara jajahan Asia,Afrika dan Amerika Selatan.

Selama periode 1950-1970,penyebaran dan pertambahan jumlah koperasi modern terjadi


dinegara berkembang.Pemerintah dari negara negara di Afrika yang baru merdeka,demikian
pula pemerintah dinegara negara di Asia dan Amerika Selatan mulai mendorong
pembentukan organisasi koperasi dan memanfaatkannya sebagai sarana pembangunan
dibidang pertanian.
Pada dasawarsa pembangunan koperasi 1970-1980 pemikiran-pemikiran kritis dan
kontoversial mengenai koperasi dan upaya upaya mengonsolidasi,mereorganisasi dan
meningkatkan pembangunan operasi pedesaan serta menyusun strategi yang diterapkan untuk
mendorong perkembangaannya.

20
2. Kebutuhan Akan Konsep Teoritis Dalam Analisis Koperasi.
Bantuan informasi teoritikal paling tidak memberikan sedikit petunjuk kepada para
pejabat atau pelaksana yang membangun organisasi koperasi dan menyadarkan mereka
bahwa banyak persoalan yang sebenernya tidak mampu ditangani oleh kebijaksanaan-
kebijaksanaan koperasi.

Mengingat teori ekonomi seringkali belum mampu memberikan jawaban-jawaban yang


memuaskan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menganalisis dan membangun
koperasi,maka akan lebih penting bila para pembuat kebijakan dan para peneliti memandu
tindakan-tindakan atau aksi-aksinya dengan dalil kuat,sehat,dan bila mungkin teruji secara
empiris.

3. Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Koperasi.


Koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan.Menurut Samuelson(1991),ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku
masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka dalam memproduksi berbagai
kornoditas,untuk kemudahan menyalurkannya kepada berbagai individu dan kelompok yang
ada dalam suatu masyarakat.

Asumsi manusia rasional merupakan dasar dari pemikiran ekonomi,sehingga setiap


kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia yang rasional akan berprinsip pada “prinsip
ekonomi”,yaitu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk mencapai hasil yang
maksimal.

Perbedaan pokok antara koperasi dan organisasi ekonomi lain adalah bahwa koperasi
adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pelanggan,sedangkan organisasi ekonomi lainnya (nonkoperasi)adalah organisasi ekonomi
yang dimiliki oleh anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelanggan dari organisasi
ekonomi yang dibentuk.

Dengan demikian ekonomi koperasi disamping membahas keputusan calon anggota


untuk masuk atau tidak kedalam koperasi,anggota untuk tetap tinggal atau keluar dari
keanggotaan koperasi,juga membahas berbagai keputusan yang harus diambil oleh
21
manajemen koperasi dan berbagai kendala yang melingkupinya seperti yang dikemukan yang
diatas.

4. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi.


Ekonomi koperasi membahas tentang peranan ilmu ekonomi dalam mengembangkan
koperasi. Ilmu ekonomi yang dimaksud terutama dari ilmu ekonomi mikro karena koperasi
dipandang sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi . Pembahasan mikro ekonomi
koperasi dimulai dengan pengenalan koperasi dalam sistem pasar.

BAB 2 : Koperasi Dalam Analisis Organisasional Komparatif

1. Konsep Koperasi.
Dua contoh pengertian koperasi yang mencantumkan prinsip-prinsip koperasi adalah
yang dikemukakan oleh International Cooperative Alliance (ICA) dan UU No.25 tahun 1992
tentang Perkoperasian di Indonesia.Pada UU No. Tahun 1992,koperasi didefenisiskan sebagai
“badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

Koperasi adalah organisasi otonom,yang berada dalam lingkungan sosial ekonomi,yang


memungkinkan setiap individu dan setiap kelompok orang merumuskan tujuan-tujuannya
secara otonom dan mewujudkan tujuan-tujuan itu melalui aktivitas-aktivitas ekonomi yang
dilaksanakan secara bersama sama.

2. Berbagai Hubungan Dalam Koperasi.

Hubungan dalam koperasi :


 Hubungan pelayanan.
Hubungan pelayanan muncul karena fakta bahwa anggota disamping sebagai
pemilikjuga sebagai pelanggan utama koperasi.Ada dua faktor utama yang
mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.Pertama adalah
adanya tekanan persaingan dari organisasi yang lain (terutama organisasi
nonkoperasi),dan kedua adalah perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat
perubahan waktu dan peradaban.
22
 Hubungan pasar.
Dalam teori ekonomi,pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis,yaitu :
1) Pasar barang.Pasar ini menggambarkan pertemuan antara permintaan dan
penawaran akan barang.
2) Pasar tenaga kerja.Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan
dan penawaran tenaga kerja.
3) Pasar uang.Pasar uang adalah adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan uang.Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk
menggunakan untuk jangka waktu tertentu.
4) Pasar modal.Pasar modal adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan,sebab
koperasi bukan kumpulan modal tetapi kumpulan orang-orang atau badan hukum
koperasi.
5) Pasar luar negeri.Pasar ini menggambarkan hubungan antara permintaan dalam
negeri akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor.

3. Alasan Menjadi Anggota Koperasi.


Menjadi anggota atau meneruskan tetap tinggal menjadi anggota dalam sebuah koperasi
bila mereka mengharapkan “manfaat” atau faedah yang dapat mereka peroleh dari suatu
koperasi lebih besar dari pada faedah yang dapat peroleh kalau tidak menjadi anggota karena
bisnis dengan organisasi nonkoperasi atau koperasi saingannya.

Manfaat utama yang diharapkan dari keanggotaan koperasi adalah dukungan koperasi
terhadap kelancaran/kestabilan usaha,dan kebutuhan konsumsi para anggota,seperti :
 Pemasaran hasil produksi para anggota dengan harga jual yang lebih tinggi dan atau
lebih stabil.
 Pengadaan input untuk anggota dengan harga jual yang lebih rendah dan atau lebih
stabil.
 Pengadaan kebutuhan konsumsi dengan harga yang lebih murah atau lebih stabil.

4. Koperasi Dalam Segitiga Strategis.


Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang
diperhitungkan.Ketiga pemain itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative),para anggota atau

23
anggota potensial (member atau potential members),dan pesaing (competitor).Maing-masing
dari komponen strategis tersebut sering disebut “The Third’s C Strategic”(Customerl
members,Cooperative, dan Competitor).

5. Persyarat Keunggulan Koperasi.


Ada tiga hal yang perlu diperhatikan jika ingin koperasi ingin merealisasikan keunggulan
skala ekonomi,yaitu:
 Koperasi harus memperlihatkan kemampuan yang sama dalam memproduksi dan
mendistribusikan produk kepada anggotanya dibandingkan dengan perusahaan lain
yang menjadi pesaingnya.
 Manajer perlu diberi kesempatan yang luas untuk meminimalkan biaya produksi.
 Koperasi harus mampu memanfaatkan laju perkembangan teknologi yang paling tidak
sama dengan kemampuan pesaingnya dalam memanfaatkan laju perkembangan
teknologi yang sama.

6. Persyaratan Umum Keberhasilan Perkembangan Organisasi.


Beberapa persyaratan keberhasilan perkembangan koperasi yang secara umum diterima
oleh teori ekonomi koperasi dijelaskan oleh Hanel (1989) sebagai berikut :
 Organisasi koperasi harus berusaha secara efisien atau produktif.
 Organisasi koperasi harus efisien atau efektif bagi anggotanya.
 Dalam jangka panjang,koperasi harus memberikan setiap anggota suatu saldo positif
antara pemanfaatan (insentif) yang diperolehnya dari koperasi dan sumbangan
(kontribusi)nya kepada koperasi.
 Koperasi harus mampu menghindari terjadinya situasi dimana kemanfaatan dari usaha
bersama itu menjadi milik umum.

BAB 3 : Efisiensi Koperasi

1. Pendahuluan
Koperasi adalah organisasi yang dibentuk untuk menjalankan usaha,hanya metode
organisasionalnya berbeda dengan badan usaha nonkoperasi.Perbedaan yang disepakti adalah
pada koperasi dikembangkan prinsip identitas dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus

24
sebagai pelanggan,sedangkan pada badan usaha nonkoperasi anggota dapat saja sebagai
pemilik,tetapi ia bukan sebagai pelanggan.

2. Model Maksimisasi Keuntungan


Konsepsi keuntungan maksimum yang diuraikan sebenarnya konsep “maksimisasi tanpa
kendala”,artinya perusahaan tersebut ingin mencapai keuntungan maksimum tanpa kendala
tertentu.Bagi koperasi akan lebih tepat jika menggunakan konsep “keuntungan maksimum
berkendala”,karena koperasi merupakan organisasi yang mengakui adanya kendala-kendala
efisiensi.

Bila semua keputusan rapat anggota dapat dijabarkan secara jelas,maka kendala-kendala
itu dapat dengan mudah diintrodusir baik melalui model kuantitatif maupun kuantitatif dalam
pencapaian keuntungan maksimum,dengan kata lain prinsip keuntungan maksimum masih
bisa dijalankan secara kooperatif.

3. Jenis Dan Efisiensi Koperasi


Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya.Pembahasan
mengenai efisiensi,Thoby Mutis (1992) menunjukkan 5 lingkup efisiensi koperasi,yaitu:
 Efisiensi intern masyarakat merupakan perbandingan terbaik dari excess cost (ekses
biaya) dengan actual cost (biaya yang sebenarnya).
 Efisiensi alokatif adalah efisiensi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya
dan dana dari semua komponen koperasi tersebut.
 Efisiensi ekstern menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan
perseorangan diluar koperasi yang ikut memacu secara tidak langsung efisiensi
didalam koperasi.
 Efisiensi dinamis (dinamyc effciency) adalah efisiensi yang biasa dikaitkan dengan
tingkat optimasi karena ada perubahan teknologi yang dipakai.
 Efisiensi sosial sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana secara
tepat,karena tidak menimbulkan biaya biaya atau beban sosial.

4. Efisiensi Koperasi Yang Terintegrasi


Struktur organisasi akan semakin kompleks apabila pengembangan koperasi diarahkan
pada integrasi vertikal,artinya koperasi dapat membentuk pemusatan dari primer menjadi

25
sekunder atau dari sekunder menjadi tersier.Tujuan utama berintegrasi vertikal adalah untuk
meningkatkan efisiensi dengan wilayah yang lebih luas.Beberapa manfaat yang dapat dipetik
dari adanya integrasi vertikal sebagai berikut :
 Economies of Scale
 Manfaat External Economies
 Manfaat Nonekonomi
 Reduksi Biaya Transaksi
 Mengurangi Resiko Ketidakpastian

BAB 4 : Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

1. Kekuatan Dan Kelemahan Operasi Dalam Sistem Pasar


Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki,mampu mencari
peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan,memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang
ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh koperasi.
Kelemahan operasi dalam sistem pasar adalah :
 Prinsip keanggotaan bersifat sukarela.
 Prinsip kontrol secara demokratis.
 Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota.
 Prinsip bunga yang terbatas atas modal.

2. Koperasi Dalam Rantai Tataniaga


Pada dasarnya ada tiga pelaku dalam sistem ekonomi pasar,yaitu
produsen,konsumen,dan perantara (pedagang).Produsen adalah orang atau badan yang
menghasilkan produk tertentu.Konsumen adalah orang atau badan yang menggunakan suatu
produk.Pedagang adalah orangg atau badan yang membrli produk bukan untuk
dikonsumsi,melainkan dijual kembali.

3. Sasaran Integrasi Vertikal Melalui Koperasi


Menurut R.A Supriyono (1985) integrasi vertikal merupakan salaj satu strategi alternatif
dalam mana perusahaan memperluas lingkup kegiatannya dengan melaksanakan integrasi ke
belakang (hulu) atau kedepan (hilir).Sedangkan menurut Porter (1996),integrasi vertikal

26
merupakan kombinasi dari proses-proses produksi,distribusi dan atau proses ekonomi lainnya
yang secara teknologi berbeda dalam batas batas satu perusahaan tunggal.

Sama halnya dengan perusahaan pada umumnya,koperasi dapat mengadakan integrasi


vertikal ke hulu atau ke hilir dengan membentuk koperasi primer,sekunder,atau tersier
disepanjang jalur tata niaga suatu produk.Strategi ini banyak diterapkan oleh berbagai jenis
koperasi di Indonesia.Tetapi menurut Ima Suwandi (1985),integrasi vertikal yang ada di
Indonesia pada dasarnya hanya dikenal tiga bentuk,yakni :
 Bentuk federisi (federated)
 Bentuk pemusatan (centralized)
 Bentuk campuran

Ketiga bentuk integrasi vertikal tersebut mempunyai sasaran utama yang sama yaitu
memperkecil risiko dan meningkatkan efisiensi usahanya.

4. Sikap Terhadap Kebijakan Harga Koperasi


Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan,maka setiap harga
yang akan ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk anggota dengan harga
untuk nonanggota.Hal ini memebedakan kebijakan harga dikoperasi dengan perusahaan
nonkoperasi.Bila anggota tersebut dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan tentang
harga,maka koperasi tidak dapat menentukan harga pada saat maksimum.Harga tidak lagi
didasarkan pada prinsip profit motive tetapi sudah memperhatikan pelayanan kepada anggota.

BAB 5 : Partisipasi Anggota Pada Koperasi

1. Pengertian Partisipasi
Istilah partisispasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta
(keikutsertaan) seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu.Partisipasi
masyarakat dalam pembangunan berarti mengikutsertakan masyarakat dalam aktivitas-
aktivitis pembangunan guna mencapai tujuan meningkatkan kesejahteraan.Dimensi-dimensi
partisipasi dijelaskan sebagai berikut :
 Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya.
 Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya.
 Partisipasi dipandang dari pelaksanaanya.

27
 Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

2. Arti Pentingnya Partisipasi


Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau
perkembangan suatu organisasi.Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan.Mengenai pentingnya partisipasi
dalam kehidupan koperasi ditegaskan bahwa bahwa koperasi adalah badan usaha
(perusahaan) yang pemilik dan pelanggannya adalah sama yaitu para anggotanya dan ini
merupakan prinsip identitas koperasi yang sering digambarkan dalam lambang segi tiga (Tri-
angel Identity of Cooperative).Jadi pelanggan=pemilik=anggota dimana ketiga pihak tersebut
orangnya adalah sama.

3. Rangsangan Partisipasi
Menurut Hanel (1989) insentif dan kontribusi anggota perseorangan terhadap
koperasinya dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
 Peningkatan pelayanan yang efisiensi melalui penyediaan barang dan jasa oleh
perusahaan koperasi.
 Kontribusi para anggota dalam pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi.
 Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan seperti dalam penetapan tujuan dan
dalam pengawasan tata kehidupan koperasinya.

Dimensi partisipasi akan saling berkaitan satu dengan yang lain dan dapat dijelaskan
sebagai berikut.

 Para anggota perseorangan akan berpartisipasi dalam kegiataan pelayanan perusahaan


koperasi.
 Para anggota harus menyetujui dan harus digerakkan melalui ketentuan-ketentuan
organisasi untuk berperan serta dalam membiayai perusahaan koperasi.
 Anggota harus memiliki hak dan kesempatan serta termotivasi.
4. Cara Meningkatkan Partisipasi

Parisipasi dalam koperasi terdiri dari partisipasi kontributif dan partisipasi


insentif.Peningkatan manfaat keanggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara tergantung dari situasi dari kondisi serta kemampuan koperasi.

28
Banyak cara yang dapat dilakukan pihak manajemen koperasi untuk merangsang
partisipasi kontributif anggota dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan, yaitu:

1) Menjelaskan tentag maksud, tujuan perencanaan dan keputusan yang akan


dikeluarkan.
2) Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan yang akan
dikeluarkan.
3) Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat
keputusan dan mengambil keputusan.
4) Memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam pengambilan
keputusan.

5. Biaya Partisipasi

Biaya partisipasi adalah biaya yang timbul sebagai dampak keikutsertaan anggota dalam
pengelolaan koperasi. Biaya ini tidak saja termasuk biaya penyelenggaraan rapat dan biaya
perjalanan dalam rangka partisipasi, tetapi juga biaya oportunitas (opportunity cost) karena
ada partisipasi.

Semakin besar ukuran koperasi, partisipasi akan semakin tidak efektif dan efisien, hal ini
disebabkan;

a. Semakin besar ukuran koperasi akan semakin banyak anggotanya;


b. Ukuran koperasi yang besar memungkinkan anggota tersebar dimana-mana;
c. Semakin besar ukuran koperasi akan semakin kompleks permasalahan dalam koperasi
itu;
d. Semakin besar ukuran koperasi semakin banyak anggota yang menjadi anggota tidak
aktif.

6. Model Kesesuaian Dalam Partisipasi

Menurut Ropke (1985) pada dasarnya kualitas partisipasi tergantung pada interaksi 3
variabel, yaitu:

a. Para anggota;
b. Manajemen koperasi;
c. Program.

BAB 6 KOPERASI DALAM EKONOMI MIKRO.

1. Gambaran Umum Ekonomi Mikro.

29
Teori ekonomi mikro pada dasarnya membahas pilihan terhadap alternatif-alternatif
penggunaan sumber daya. Dengan demikian teori ekonomi mikro mempelajari 3 kegiatan
pokok manusia dalam kegiatan masyarakat, yaitu:

a. Kegiatan produksi;
b. Kegiatan konsumsi
c. Kegiatan pertukaran.

Konsep dasar pembahasan teori ekonomi mikro, yang terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Perilaku konsumen
b. Teori perilaku produsen
c. Teori pasar.

2. Sasaran Perusahaan Koperasi

Pada koperasi dikenal 5 aturan penetapan harga, yaitu:

a. Memaksimumkan profit;
b. Memaksimumkan output;
c. Meminimumkan biaya rata-rata;
d. Keseimbangan kompetitif;
e. Memaksimumkan dividen (SHU) per anggota.

BAB 7 KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

1. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Struktur pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yangn paling ideal
karena mampu mengolakasikan sumber daya secara optimal. Struktur pasar ini mempunyai
ciri-ciri sbb:

a. Terdiri atas banyak penjual dan pembeli;


b. Barang yang diperjual belikan bersifat homogen;
c. Masing-masinng penjual mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk kedalam
pasar;
d. Mobilitas faktor-faktor produksi berjalan secara sempurna;
e. Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga
dan kualitas barang.

2. Analisis Jangka Pendek

Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendeknya sehingga produsen tidak
dapat mengubah input tetapnya., dalam jangka pendek ada input tetap dan ada input variabel,

30
sehingga biaya yangn diperhitunngkan dalam analisis keuntungan perusahan juga terdiri atas
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dalam kapasitas tertentu tidak
mengalami perubahan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai
dengan volume produksi.

Kasus pada pasar persaingan sempurna janka pendek ialah:

a. Kasus koperasi pada kemampuan sama;


b. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah;
c. Kasus koperasi denngan kemampuan yang lebih tinggi

3. Analisis Jangka Panjang

Dalam ekonomi mikro, janngka panjang diartikan sebagai waktu yang cukup panjang
sehingga perusahaan (termasuk koperasi) dapat mengubah input tetapnya, jadi dalam jangka
panjang, semua input adalah variabel.

Dalam menganalisis penampilan komparatif koperasi pada pasar persaingan sempurna


dalam jangka panjang, akan dibedakan lagi kasus-kasus kemampuan koperasi yang sama,
lebih rendah atau lebih tinggi dari pada pesaingnya.

Kasus pada pasar persaingan sempurna jangka panjang ialah:

a. Kasus koperasi dengan kemampuan yang sama;


b. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah;
c. Kasus koperasi dengan kemampuan tinggi.

BAB 8 Koperasi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

1. .Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik

Model persaingan monopolistik diperkenalkan tahun 1930 oleh beberapa ahli


ekonomi neoklasik seperti E Chamberlin dan Joan Robinson yang tidak puas dengan
kekuatan prediktif dan penjelasan model pasar persaingan sempurna . pasar persaingan
sempurna telah gagal menjelaskan dan memperbaiki perilaku organisasi ekonomi pada
banyak situasi yang dicirikan oleh peranan iklan , diferensiasi produk ,dan diskriminasi
harga,dan semua kegiatan yang tidak mungkin dimasukkan kedalam struktur pasar
persaingan sempurna.

Menurut banyak ahli ekonomi , struktur pasar seperti ini adalah secara empiris paling
relevan dalam dunia nyata . suatu perbedaan analisis yang membedakan situasi persaingan

31
sempurna dengan persaingan monopolistik adalah bahwa karena keheterogenan produk ,
sehingga setiap penjualan dapat berperilaku sebagai monopolistik kecil.

Pembedaan bisa dalam arti yang sesungguhnya (real different) atau hanya sekedar
semu (fancied).dikatan semu bila produk tersebut pada dasarnya sama dengan produk sejenis
lainnya , tetapi dengan promosi khusus , konsumen diberi kesan seolah-olah produk tersebut
berbeda satu dengan yang lainnya.

2. Analisis Jangka Pendek

Karena dalam persaingan monopolistik setiap penjual adalah monopolistik setiap


penjual adalah monopolis kecil,maka kurva permintaannya tidak elastic sempurna ,seperti
pada pasar persaingan sempurna .perusahaan (penjual) mempunyai kekuasaan menetapkan
harga , tetapi tidak sebanyak seperti perilaku penjual monopolis yang mempunyai kurva
permintaan yang ber-slope kebawah lebih curam .semakin banyal jumlah penjual dan
semakin kecil diferensiasi produk semakin lebih elastis kurva permintaab individual yang
dihadapi oleh masing-masing penjual.

a. kasus koperasi dengan kemampuan sama

jika koperasi dengan kemampuan sama memasuki pasar persaingan monopolistic


maka kurva biayanya dianggap sama dengan kurva biaya pesaingnya.pada kondisi
ini koperasi dapat menetapkan berbagai strategi penetapan harga ,diantaranya
harga sama dengan harga pesaing (harga pada saat MR=MC),harga pada saa,harga
pada saat biaya rata-rata minimum dan harga pada saat AR=AC.Dalam jangka
pendek ,koperasi dengan kemampuan sama dapat memberikan keunggulan harga
yang lebih jelas bagi anggotanyadibanding pesaingnya.

b. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah

Jika kemampuan koperasi lebih rendah daripada pesaingnya , koperasi nasih


mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggotanya , sepanjang
biaya rata-rata (AC)memotong kurva permintaan individual pada titik yang lebih
rendah daripada harga-harga yang diinginkannya.

Tetapi jika pesaing koperasi menurunkan harga hingga P3,koperasi tidak akan
mempunyai keunggulan apa-apa sebab pada harga tersebut pesaing masih

32
mempunyai laba.bahkan laba itu masih mungkin diperoleh dibawah p3 sepanjang
menjual dengar harga diatas biaya rata-rata (AC)

3. Analisis Jangka Panjang


a. kasus koperasi dengan kemampuan sama

Dalam jangka panjang koperasi dengan kemampuan sama yang bergerak dipasar
persaingan monopolistic tidak akan mempunyai keunggulan bersaing dengan
perusahaan pesaingnya.bagian pasarnya terlampau kecil untuk mempunyai dampak
langsung kepada penjual-penjual lain.

b. kasus koperasi dengan kemampuan rendah

kasus koperasi dengan kemampuan rendah dalam pasar monopolistic sangat sulit
diperiksa (sulit dijelaskan ).bila fungsi permintaan individual antara masing-masing
penjual sama,seorang produsen dengan biaya tinggi tidak akan pernah dapat
bersaing,sebab dalam jangka panjang kurva permintaanya akan berada dibawah
kurva biaya rata-rata , dan ia akan mengalami kerugian.

4. Kesimpulan

Dibanding dengan pasar persaingan sempurna , koperasi dalam pasar persaingan


monopolistic punya paling sedikit keunggulan penampilan jangka pendek , jika kesenjangan
kemampuan tidak terlampau besar.

BAB 9 KOPERASI DALAM PASAR OLIGOPOLI

1. Pengertian pasar oligopoly

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual)yang
menguasai pasar , baik secara independent (sendiri-sendiri)maupun secara diam-diam bekerja
sama.

Persaingan diantara beberapa penjual(oligopoli) akan berbeda dengan persaingan


antara banyak penjual (persaingan sempurna dan persaingan monopolistic ),sebab
keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan kesalinggantungan antara penjual satu

33
dengan yang lainnya ,sehingga setiap keputusan dari masing-masing penjual akan
mempunyai dampak signifikan (nyata)pada perusahaan lain.

2. Srategi Dalam Pasar Oligopoli


 Advertensi : Tujuannya adalah memindahkan kurva permintaan kekanan dan
membuatnya kurang elastis
 Membedakan mutu dan bentuk produk : Tujuannya agar konsumen lebih suka pada
produk yang dijual perusahaan tersebut daripada perusahaan lain.

Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar persaingan
oligopoli (harga lebih rendah daripada harga pesaingnya ).Harga sedikit demi sedikit
dikurangi dari harga persaingan.

3. Penurunan Harga Yang Bersifat Predator (Menghancurkan)


Biasanya koperasi akan menjadi peserta baru dalam memasuki pasar , sementara para
pesaingnya telah menjadi perusahaan yang mapan , karena sejak lahir berskongkol dengan
perusahaan besar atau mengikuti kebijaksanaan harga perusahaan lain (price leadership).

Koperasi yang kurang didukung oleh sumber daya financial dapat terlempar dari
persaingan ,harga-harga dapat meningkat lagi dan kerugian yang sifatnya sementara dapat
dikompensasi oleh keuntungan “supranormal”(akibat monopoli)dan dampak koperasi dengan
harga aktifnya tidak aka nada artinya.

4. Price Leadership (Kepemimpinan Harga)


Meski koperasi mempunyai kemampuan tinggi untuk dapat bersaing dan
bertahan,akan bijaksana bila menggunakan senjata harga secara hati-hati dalam bersaing
,sebab dalam kondisi tertentu (dalam oligopolistic)penurunan harga dapat dikalahkan dengan
mudah.
Dilihat dari jenisnya ,price leadership dapat dibagi menjadi dua:yaitu
1) Price Leadership Oleh Perusahaan Dengan Biaya Terendah

Pada kasus ini perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga
pasar yang kemudian diikuti oleh pesaingnya.perusahaan tersebut dapat bertindak
sebagai price leader.

34
2) Price Leadership Oleh Perusahaan yang Dominan

Sebagai perusahaan yang menentukan harga , perusahaan besar akan menetapkann


harga berdasarkan prinsip-prinsip laba maksimal ,yaitu pada saat marginal revenue
sama dengan marginal cost (MR=MC).pada kondisi ini akan diketahui jumlah output
yang optimal disamping ,tentu saja , harga yang optimal.

5. Rintangan-Rintangan Memasuki pasar


Jika kita berargumentasi dalam model tradisional dari teori harga dan pasar ,timbul
suatu pernyataan yang masuk akal,bahwa peserta baru (new entrans) koperasi seperti
perseorangan ,firma,dan lain-lain ,dihalangi untuk memasuki pasar.perusahaan-perusahaan
yang telah mapan cenderung menegakkakn rintangan-rintangan agar pendatang baru tidak
dapat memasuki pasar.

Disini kebanyakan koperasi merupakan perusahaan-perusahaan baru yang akan


memasuki pasar dan mereka akan dikonfontrasi dengan penghalang-penghalang untuk
masuk seperti yang telah disebutkan terdahulu.mereka benar-benar dipandang sebagai
perusahaan bayi yang belum berpengalaman dan harus bersaing terhadap-terhadap
perusahaan-perusahaan yang telah mapan dan berpengalaman.

6. Penghalang-penghalang Masuk dan Integrasi Vertikal Koperasi


Masuknya suatu koperasi dapat dikoordinir melalui kerja sama integrasi vertical oleh
perusahaan-perusahaan anggota yang telah mapan.keunggulan potensial yang dipunyai oleh
suatu koperasi baru harus dibandingkan dengan perusahaan milik investor baru yang
beroperasi ditingkat pasar yang sama (sebagai misal menjual input kepada para
petani).sebuah koperasi yang menjual produknya kepada para anggotanya mempunyai suatu
pasar yang potensial . apa yang dibeli oleh para anggota sebelumnya ,sekarang disuplai
sendiri.

BAB 10 KOPERASI DALAM PASAR YANG DIMONOPOLI

1. Pengertian Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada satu perusahaan atau penjual di
pasar yang bersangkutan,sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya .sebagai penjual

35
tunggal monopolis lebih mampu mengendalikan harga dan output-nya dibandingkan dengan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna atau pasar persaingan monopolistic.

Dalam jangka panjang monopolis memang akan memperoleh laba atau setidaknya
memperoleh normal profit,tetapi dalam jangka pendek ia pasti menderita kerugian.Walaupun
dalam jangka pendek monopolis menderita kerugian,namun dalam jangka panjang monopolis
berusaha mengubah selera konsumen melalui kampanye iklan dan teknik penjualan lainnya.

2. Pesaing Potensial Dari Koperasi

Jika dilihat secara detail perilaku oligopolistic dan monopolistic sangat tergantung
pada biaya masuk . jika biaya masuk atau penghalang penghalang untuk masuk adalah
rendah,maka dalam jangka panjang pasar tersebut akan berubah menjadi pasar persaingan
sempurna atau pasar persaingan monopolistic.

3. Koperasi dan Monopoli Alami

Monopoli alami berbeda dengan monopoli buatan .yang terakhir ini disebabkan atau
muncul oleh penghalang buatan untuk dimasuki terutama pembatasan-pembatasan
berdasarkan undang-undang atau peraturan ,sedangkan yang pertama diakibatkan oleh
kendala-kendala teknologi”alami”

Jika suatu koperasi yang masuk pasar ingin menggantikan posisi monopolis,ia harus
mampu untuk mempunyai keunggulan tambahan dalam hal:

 Memperoleh suatu teknologi yang lebih baik yang tidak tersedia pada perusahaan
pesaing
 Memproduksi produk dengan lebih baik atau memberikan pelayanan yang lebih baik
 Merealisasikan keunggulan biaya transaksi
 Punya jalan masuk yang lebih baik keotoritas politik agar memperoleh kekuasaan
legal untuk mengeleminasi monopolis.

BAB 11 TEORI BIAYA TRANSAKSI

1. Pendahuluan
Menurut ropke (1992) pengembangan koperasi di dorong oleh para wirausaha ,bukan
oleh uang,pemerintah atau para donator.Peranan kewirausaan koperasi nampaknya akan

36
semakin penting dalam pengembangan koperasi dalam percaturan ekonomi Indonesia. Salah
satu tugas wirausaha koperasi adalah meminimalkan atau bahkan menghilangkan
ketidakpastian.

2. Pengertian Biaya Transaksi


Pembahasan ekonomi biaya transaksi (transaction cost economis ) diarahkan pada
upaya penghematan (efisiensi)biaya transaksi dan peranan biaya tersebut dalam
mengendalikan ketidakpastian (Williamson:1985,north : 1990). Suatu lembaga akan
bertahan atau berkembang Karena berhasil dalam mengendalikan ketidakpastian sehingga
meminimumkan biaya transaksi.

3. Asumsi Perilaku
Dalam teori ini masalah memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu harus
dipandang dari sisi yang sangat luas.keberhasilan seorang individu dalam memaksimalkan
atau mengoptimalkan sesuatu akan snagat tergantung pada kemampuan ,kemauan dan ada
hak atau peluang untuk melakukannya.

4. Ketidakpastian Dan Biaya Transaksi


Ketidakpastian adalah kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko karena
mengakibatkan keraguan seseorang mengenai kemampuannya untuk meramalkan
kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan datang .

5. Faktor Motivasi Individu


Aspek motivasi yang penting untuk diperhatikan menurut Williamson (1986)adalah
kecenderungan manusia ke perilaku oportunitis (mencari kesempatan),sebab self interest
yang sederhana seperti seorang penurut tidak memberikan masalah-masalah kritis pada
rancangan organisasi ,terutama organisasi ekonomi seperti koperasi.

6. Dimensi Transaksi
Menurut Williamson ,dalam ropke (1989),dimensi yang penting untuk memberikan
transaksi adalah sebagai berikut:
 Ketidakpastian
 Frekuensi yang mana transaksi berulang

37
 Specificity asset (pengkhususan aset)

Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang dapat mengadakan integrasi vertical,harus


dapat menunjukkan keunggulan integrasi vertical dimana kepemilikkan tunggal oleh kedua
belah pihak akan mengubah kebutuhan – kebutuhan pihak yang terlibat tanpa perlu untuk
berkomunikasi dan meningkatkan mutu permumafakatan antar pelaku (perusahaan).

7. Moral Hazard (Risiko Moral) dan Organisasi Koperasi

Menurut Darmawi (1997),moral haard adalah suatu kondisi yang bersumber dari
orang yg bersangkutan yang berkaitan dengan dengan sikap mental atau pandangan serta
kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peristiwa atau kejadian yang
menimbulkan kerugian.

8. Mereduksi Biaya Transaksi

Koperasi yang didefinisikan sebagai organisasi sebagai organisasi bisnis otonom yang
anggotanya sebagai pemillik dan sekaligus sebagai pelanggan utama perusahaan
tersebut(munker :1989,hanel : 1985 dan ropke 1987) merupakan jenis badan usaha dengan
basis integras vertical sebagai prinsip usahanya.

BAB 12 KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

1. Kebutuhan Akan Wirausaha-Wirausaha Koperasi

Banyaknya permasalahan dalam perkoperasian menuntut kita untuk mengembangkan


konsep kewirakoperasian yang mampu mengangkat anggota ,pengelola (manajer),birokrat
dan katalis menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi.

2. Pengertian Kewirakoperasian

Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif,
dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh
pada prinsip identitas koperasi,dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama.

3. Competitive Advantages Pada Koperasi

38
Wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam
inovasi atau mendapatkan strategis bagi pengembangan koperasi.Diatas pundak wirausaha
koperasi diharapkan koperasi akan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantages
)dari badan usaha lain yang menjadi saingannya.

4. Fungsi Kewirakoperasian
 Kewirakoperasian rutin : Merupakan gambaran literature manajemen yang
berfungsi sebagai pemecah masalah .karena beberapa alasan sumber-sumber
langka diterapkan secara slah satu permasalahan timbuk karena penerapan yang
salah atas sumber daya
 Kewirakoperasian arbitrage : tugas utama dari wirakop dalam hal ini mencari
peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda
 Kewirakkoperasian inovatif : schumpter telah membuktikan bahwa para innovator
merupakan promotor utama perkembangan ekonomi.

5. Tipe Kewirakoperasian
 Kewirakoperasian anggota
 Kewirakoperasian manajer
 Kewirakoperasian birokrat
 Kewirakoperasian katalis

6. Tugas Wirakop

Tugas wirakop adalah menciptakakan keunggulan bersaing koperasi dibanding


dengan organisasi usaha pesaingnya.keunggulan tersebut dapat diperoleh melalui :

 Mendudukan koperasi sebagai penguasa yang kuat dipasar


 Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi
 Pemanfaatan interlinkage
 Pemanfaatan trust capital
 Pengendalian ketidakpastian
 Penciptaan inovasi
 Pengembangan manfaat partisipasi
 Menciptakan economies of scale

39
7. Persyaratan Keberhasilan Wirausaha Koperasi

Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang merupakan sasaran utama pembangunan ekonomi .

Ada 3 faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha koperasi yaitu:

 Hak bertindak
 Kemapuan (kompetensi)
 Motivasi untuk berprestasi

8. Jiwa dan Semangat Wirausaha Koperasi

Tidak semua wirausaha mempunyai sikap muluk-muluk ,namun ada juga yang
bersikap hangat dan bersahabat dan ada yang berfikir cepat, tetapi ada pula yang lamban
.tetapi pada dasarnya para wirausaha koperasi mempunyai tugas yang sama yaitu mencari
perubahan ,menanggapinya dan memanfaatkannya sebagai peluang.

9. Prinsip-Prinsip Inovasi
 Inovasi harus mempunyai tujuan dan sistematis yang dimulai dengan menganalisis
peluang
 Inovasi bersifat konseptual
 Agar efektif sebuah inovasi harus sederhana dan harus difokuskan
 Inovasi yang efektif harus dimulai dari yang kecil
 Inovasi yang berhasil harus mengarah pada kepemimpinan
 Jangan berlagak pintar
 Jangan mencoba mengerjakan terlalu banyak
 Jangan coba-coba melakukan inovasi bagi masa depan
 Harus diingat bahwa inovasi adalah karya
 Agar berhasil,seorang innovator harus membina kekuatannya
 Harus diingat ,inovasi adalah dampak bagi dalam perekonomian dan masyarakat.

40
10. Kesimpulan

Tugas wirausaha koperasi yang utama adalah menciptakan inovasi yang dapat
memberikan perubahan yang positif dalam organisasi usaha .seseorang innovator yang sejati
tidak kan pernah berhenti mencari perubahan dan memanfaatkannya sebagai peluang.

BAB 13 JARINGAN USAHA

1. Pendahuluan

Jaringan usaha koperasi merupakan kerjasama bisnis dari paling sedikit tiga
koperasi(usaha) untuk meraih peluang bisnis terutama secara lebih kompetitif , tanpa
melepaskan identitas dan independensi dari masing-masing usaha yang terkait.

Jaringan usaha koperasi bukan merupakan konsep baru,akan tetapi telah sejak lama
dilaksanakan :

 Pada usaha bangunan ,joint-venture antara arsitek ,insinyur ,dan pekerja bangunan
merupakan suatu bentuk kerjasama
 Pada usaha pariwisata ,kerjasama untuk pemasaran daerah tujuan wisata secara
bersama adalah hal biasa

2. Masalah Usaha Berskala Kecil

1) Dilema pada bidang tertentu : koperasi berskala kecil tidak dapat berharap untuk
memberikan semua produk secara bersaing,keterkaitan dengan koperasi lain
dalam jaringan usaha koperasi dapat memberikan jalan keluar.
2) Sumber bantuan untuk pertumbuhan : pada semua kasus,kerjasama dengan
koperasi lain dapat memberikan jalan keluar untuk menurunkan modal
pembiayaan dan membagi risiko
3) Peningkatan kapasitas : kendala yang sering dihapai oleh koperasi yang antara lain
adalah menghadappi kendala kapasitas produksi untuk memenangkan kontrak
jangka panjang yang mana lebih memberikan keamanan dan mengiinkan koperasi
untuk mengajukan penawaran sesuai aturan mereka
4) Rasionalisasi penyalur : koperasi berskala kecil dan penyelur dapat keluar dari
kebekuan dimana prosedur pembelian pelanggannya menjadi terpusat dan lebih
ramping
5) Tuntunan baru bagi keahlian : tuntutan pasar saat ini adalah produk dan pelayanan
yang disertai dengan tingkat keahlian yang lebih tinggi dan harapan sebelumnya.

3. Manfaat Program Jaringan Usaha Koperasi

Ada beberapa manfaat dari jaringan usaha koperasi yang antara lain adalah :

41
 Masing-masing koperasi dapat saling belajar satu dengan lainnya
 Koperasi beserta program semakin mempererat kerjasama dengan para
penyalur
 Koperasi dapat mewujudkan skala ekonomi produksi,skala ekonomis
produksi,pengembangan produk dan pemasaran
 Koperasi dapat menciptakan peluang pasar terhadap produk dan pelayanan
 Memperkuat daya tawar menawar dalam pembelian barang
 Meningkatkan persaingan , baik dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri
 Meningkatkan ekspor
 Pengurangan biaya
 Pembagian risiko
4. Jenis Kerjasama Dalam Jarinan Usaha Koperasi
1) Jenis kerjasama gabungan
 Gabungan pembelian
 Pelatihan tenaga kerja
 Gabungan bidang keuangan
 Penelitian dan pengembangan
 Keterbukaan sumber daya,keterampilan dan informasi
 Indentifikasi peluang pasar
 Keterkaitan sub kontraktor dan penyalur
2) Jenis kerjasama operasional
 Gabungan pengelalaan
 Industri gabungan
 Peralihan teknologi dan penyebarannya
 Standar kualitas global
 Peningkatan produktivitas
3) Jenis kerjasama keluar
 Pembaruan dan perencanaan
 Mengomersialkan produk dan pelayanan baru
 Pergantian impor
 Pemasaran
 Ekspor
 Pemecahan masalah
5. Struktur Jaringan Usaha Koperasi
1) Secara organisasi

a. Dalam struktur jaringan usaha koperasi secara organisasi maka dalam kerjasama ini
antar koperasi tidak atau tanpa melakukan pembentukan organisasi baru.

b. Dalam jaringan usaha koperasi ini kerjasama antar koperasi dilakukan melalui
pembentukan organisasi baru.

2) Secara fungsional

42
a.jaringan kerja produksi

b.jaringan kerja pelayanan

c.jaringan secara terpimpin

3) Secara structural

a.vertikal

b.horiontal

c.campuran

6. Tahapan Program Jaringan Usaha Koperasi


a. Tahap kelayakan usaha

Dalam tahap ini studi kelayakan disusun oleh konsultan berdasarkan masukan dari
peserta jaringan kerja.

b. Tahap rencana usaha

Dalam tahap rencana usaha ini masih dibantu oleh konsultan lapangan ,dan pada tahap
ini jaringan usaha koperasi membuat rencana usaha yang didalamnya berisi: kegiatan
usaha yang terperinci

c. Tahap pelaksanaan usaha

Dalam pelaksanaan usaha ini dilakukan dengan atau tanpa bantuan konsultan pada
tahap ini jaringan usaha koperasi mulai berfungsi menjalankan rencana usahanya

BAB 14 PEDOMAN TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI

1. Pendahuluan

Koperasi ialah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan

2. Jenis Koperasi

Jenis koperasi adalah adanya kesamaan aktivitas ,kepentingan dan kebutuhan


ekonomi anggotanya,seperti antara lain:

 Koperasi simpan pinjam (ksp)


 Koperasi kredit
 Koperasi konsumen
 Koperasi produsen

43
 Koperasi pemasaran
 Jasa

3. Pembentukan Koperasi
 Persyaratan pembentukan koperasi
 Langkah-langkah dalam mendirikan koperasi

4. Pengesahan Atau Penolakan Akta Pendirian Koperasi


 Pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian
 Penelitian anggaran dasar koperasi
 Pengesahan akta pendirian koperasi
 Penolakan pengesahan akta pendirian koperasi
 Jangka waktu pengesahan permintaan ulang
 Pertanggungjawaban kuasa pendiri

BAB 15 KARAKTERISTIK ASPEK ORGANISASI KOPERASI INDONESIA

Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan harus mempunyai bentuk dan
struktur yang cocok ,efisien dan efektif

1. Ciri-Ciri Umum Organisasi Koperasi Dan Badan Usaha Koperasi


 Kelompok koperasi
 Swadaya dari kelompok koperasi
 Perusahaan koperasi
 Tujuan,tugas atau prinsip promosi anggota

2. Unsur-Unsur Organisasi Koperasi


 Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan dalam
organisasi koperasi
 Rapat anggota dalam koperasi merupakan suatu lembaga atau institusi,bukan
sekedar forum rapat.
 Pengurus koperasi adalah satu perangkat organisasi koperasi yang merupakan
suatu lembaga atau badan structural organisasi koperasi
 Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi dan
karenanya merupakan suatu lembaga,badan structural organisasi koperasi.
3. Hakikat Manajemen Koperasi

Pada dasarnya manajemen meliputi kegiatan pengelolaan usaha koperasi .dalam


praktik koperasi pengelolaan organisasi dilakukan oleh pengurus,,sedangkan pengelolaan
usaha dilakukan oleh pengelola usaha yang diangkat oleh pengurus.

Fungsi unsur-unsur organisasi koperasi

44
 Rapat anggota
 Pengurus
 Pengawas
 Pengelola
4. Ruang Lingkup Usaha Koperasi

Koperasi sebagai badan usaha dapat melaksankan kegiatan disegala bidang kehidupan
ekonomi,dengan memperhatikan bahwa usaha tersebut adalah usaha yang berkaitan dengan
kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraannya.

5. Permodalan Koperasi

Dalam penjelasan disebutkan bahwa yang dimkasud dengan modal sendiri adalah
modal yang mengandung risiko atau disebut modal ekuitas.

6. Bentuk Dan Jenis-Jenis Koperasi

a. bentuk koperasi
 Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan
jumlah anggota minimalnya 20 orang
 Koperasi sekunder dapat didirikan hanya oleh koperasi-koperasi yang sejenis
adalh,melainkan yang berbeda jenis juga.

b. jenis-jenis koperasi

Dalam pasal 16 undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian


disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
ekonomi anggotanya ,dan dalam penjelasannya berbunyi dasar untuk menentukan jenis
koperasi adalah kesamaan aktivitas,kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya .

C. Ringkasan Buku Pembanding Kedua


BAB 1 Sejarah perkembangan koperasi:
A. Koperasi sebagai suatu sistem.

R.L. Heilbroner (hendroyogi,2003;3), ada tiga cara bagi masyarakat untuk


memecahkan permasalahan ekonomi yang mereka hadapi, yaitu: dengan cara mengorganisir
masyarakat menurut tradisi, menurut komando dan menurut pasar. Ketiga cara tersebut oleh
Heilbroner disebut sebagai types of system.

45
Sistem pasar dengan tiga komponen yang penting, yaitu tanah, tenaga kerja dan modal
lahir melalui penderitaan masyarakat khususnya para petani kecil dan buruh.
Menurut Chester A. Bernard sistem adalah suatu kesatuan yang terpadu secara holistic yang
didalamnya terdiri dari bagian-bagian dan masing-masing memiliki ciri dan batas tersendiri.

B. Dampak Revolusi Industri Terhadap Pemikiran Koperasi.

Ada beberapa pendapat yang dijadikan oleh masyarakat terhadap akibat dari revolusi
industri yang pertama:
1. Bagi kehidupan kaum buruh, revolusi industri ini memberikan akibat-akibat yang
kurang menguntungkan.
2. Era revolusi industri merupakan waktu yang gelap bagi buruh kondisi kerja sangat
buruk dan penuh keonaran.
3. Dipandang dari kacamata gerakan koperasi dunia gerakan revolsi industri merupakan
suatu hikmah karena revolusi industri telah melahirkan insprirasi bagi gerakan
koperasi.
4. Tidak kalah pentingi dari produk revolusi industri.

C. Sejarah Perkembangan Koperasi Dunia.

Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke 19. Pada masa itu di Negara-negara
eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis namun kaum buruh berada pada
puncak penderitaannya.

Dua alasan yang mendasari pengaruh sosialisme:


1. Terdapatnya kesamaan motif antara kesamaan gerakan kopersi dengan gerakan
sosialis.
2. Sebagai suatu bentuk organisasi ekonomi yang berbeda dengan bentuk organisasi
ekonomi kapitalis.
1. Perkembangan Koperasi Di Inggris.

Koperasi pertama didirikan adalah diinggris, maka pada tahun 1844 di Rochdale,
inggris didirikan koperasi konsumsi yang pelopori oleh Charles howard.

2. Perkembangan Koperasi Di Perancis.


Pelopor-pelopor koperasi diperancis antara lain Charles Fourier, Louis Blanc sertta
Ferdinand Lasalle.

3. Perkembangan Koperasi di Jerman.

Pada tahun 1848 di inggris dan perancis telah mencapai kemajuan industri sedangkan di
jerman perekonomiannya masih bercorak agraris.

4. Perkembangan Koperasi Di Denmark

46
Denmark adak adalah salah satu Negara di eropa yang dapat dijadikan contoh
pengembangan koperasi pertanian. Pada tahun 1952 anggota koperasi mencapai 1 jt orang
atau sekitar 30% dari jumlah penduduk Denmark .

5. Perkembangan Koperasi di Swedia.

Salah seorang pelopor kopersai di swedia ialah Albin Johansen. Rahasia keberhasilan
koperasi swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan
pendidikan orang dewasa di sekolah tinggi rakyat ( Folk High School).

6. Perkembangan koperasi di A.S.

Koperasi yang tumbuh di Amerika Serikat dikelola berdasarkan prinsip-prinsip


Rochdale namun karena kurang berpengalaman maka banyak koperasi yang gulung tikar.

7. Perkembangan koperasi di jepang.

Koperasi pertama kali didirikan di jepang pada tahun 1900 (33 tahun setelah
pembaharuan oleh Kaisar Mieji). Cikal bakal kelahiran koperasi dijepang melaui muncul
etika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pendalaman.

8. Perkembangan Koperasi Di Korea.

Perkembangan koperasi dikorea mulai pada awal abad ke 20, koperasi ini didirikan oleh
rakyat untuk membantu pertanian membutuhkan uang untuk membiayai usaha pertaniannya.

D. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia.

Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia tidak dapat di pisahkan dari kehadiran


pedagang-pedagang eropa yang datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi penindasan oleh
pedagang-pedagang bangsa eropa terhadap bangsa Indonesia. Dari penderitaan inilah yang
mengunggah pemuka-pemuka bangsa Indonesia berjuang memperbaiki kehidupan
masyarakat.

BAB 2 PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

A. Pengertian
Koperasi adaalah segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, koperasi
disini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu perusahaan yang didirikan oleh orang
tertentu.

B. Landasan Asas Dan Tujuan Koperasi

47
1. Landasan koperasi.
Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan,
peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi didalam sistem
perekonomian Indonesia.

2. Asas Koperasi.
Berdasaerkan pasal 2 UU No. 25,1992 ditetapkan sebagai asas koperasi ialah
kekeluargaan.

3.Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi pada garis besar meliputi 3 hal yaitu:
1. Memajukan kesejahteraan anggotanya.
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.
3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional

C. Prinsip-Prinsip Koperasi
1.Sejarah Prinsip Koperasi.
Prinsip-prinsip koperasi bermula dari peraturan umum pengelola koperasi yang
dikembangkan oleh pelopor-pelopor koperasi di rochdale. Rumusan prinsip-prinsip koperasi
di rochdale ialah hasil dari proses pemikiran yang matang dari kepahitan jaman.

2.Peran prinsip koperasi.


Peran prinsip koperasi yaitu:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan usaha koperasi dalam mencapai tujuan
b. Sebagai ciri khas koperasi yang membedakannya dengan badan lainnya.
3.Prinsip-prinsip koperasi Indonesia.
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 15 ayat 1 UU NO 25 1992 kopersi Indonesia
melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya usaha
masing-masing anggota.
c. Pembagian balas jagsa yang terbatas pada modal.
d. Kemandirian.

D. Ciri-Ciri Koperasi
1. Dilihat dari segi pelakunya.
2. Dlihat dari tujuan usahanya.
3. Dilihat dari segi hubungan dengan Negara.

BAB 3 FUNGSI DAN PENGGOLONGAN KOPERASI.

A. Fungsi dan peran koperasi


1.Beberapa Pandangan Mengenai Fungsi Koperasi.
Fungsi dan peran koperasi dalam masyarakat setidak-tidaknya dapat dikelompokkan
kedalam tiga aliran yaitu:
a. Aliran yardstick
b. Aliran sosialis
48
c. Aliran persemakmuran

Fungsi koperasi dalam Bidang Ekonomi dan Sosial


Pada dasarnya usaha koperasi memiliki dua fungsi penting yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain , yaitu fungsi bidang ekonomi dan fungsi bidang sosial.

B. Penggolongan Koperasi
Penggolongan koperasi ialah pengelompokkan koperasi kedalam kelompok-kelompok
tertentu berdasarkan criteria dan karakteristik yang tertentu pula. Kelompok besar dapat
digolongka kedalam kelompok kecil yang lebih khusus antara lain:
1. Koperasi berdasarkan bidang usaha
2. Koperasi berdasarkan jenis komoditi
3. Koperasi berdasarkan profesi anggotanya
4. Koperasi berdasarkan daerah kerjanya

BAB 4 PENDIRIAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI

A. Pendirian Koperasi
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan koperasi:
1. Mengetahui persoalan pokok tentang koperasi
2. Menerima anggota baru secara sukarela dan terbuka
3. Koperasi dapat mencapai tujuan dalam jangka waktu yang cukup lama
4. Pembinaan koperasi merupakan tanggung jawab pemerintah

Langkah-langkah pendirian koperasi:


1. Mengadakan pertemuan pendahuluan diantara orang-orang yang ingin mendirikan
koperasi
2. Mengadakan penelitian mengenai lingkungan daerah kerja koperasi
3. Menghubungi kantor dapertemen setempat
4. Membentuk panitia pendirian koperasi
5. Mengadakan rapat pembentukan koperasi
6. Mengajukan permohonan status badan hukum koperasi

B. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi


Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga adalah keseluruhan aturan yang mngatur
secara langsung kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dengan para anggotanya.

C. Keanggotaan Koperasi
Sesuai ketentuan yang terdapat dalam UU NO 25 tahun 1992, salah satu syarat
pendirian koperasi adalah tersedianya 20 orang anggota.

D. Tata cara Pembubaran koperasi antara lain:


1. Pembubaran artas kehendak sendiri
2. Pembubaran atas kehendak pemerintah

49
BAB 5 ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI

A. Pengertian koperasi
Koperasi merupakan kegiatan usaha dimana anggota koperasi berfungsi triple yaitu
sebagai pemilik, produsen, konsumen.

B. Rapat Anggota
Seperti disebutkan dalam bab VI UU NO 25 tahun 1992 bahwa tentang koperasian
“perangkat organisasi koperasi secara keseluruhan terdiri atas:
a. rapat anggota
b. pengurus
c. pengawas

C. Pengurus koperasi
Menurut Garayon dan Mohn ( hendrojogi, 2000;138) mengatakan bahwa pngurus
koperasi mempunyai fungsi idiil (ideal function) yaitu:
1. sebagai pusat mengambil keputusan tertinggi
2. sebagai pemberi nasihat
3. sebagai pengawas dan orang yang dapat dipercaya
4. sebagai penjaga kesimbangan organisasi
5. sebagai symbol

D. Pengawas koperasi
Tugas pengawas koperasi:
1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
2. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya

E. Manajer koperasi
Menurut tingkatannya manajer dapat diklasifikasikan:
1. manajemen puncak
2. manjemen menengah
3. manajemen lini pertama atau bawah

F. Hubungan kerja anatara pengurus,pwngawas dan manajer koperasi


Hubungan kerja anntara pengurus dan pengawas merupakan hubungan konsultatif
secara timbal balik. Hubungan pengawas dengan manajer sifatnya koordinatif singgah
pengawas tidak boleh langsung memeriksa tugas-tugas manajer dan karyawan bawahannya
kecuali dengan persetujuan pengurus.

BAB 6 MANAJEMEN KOPERASI

A. Manajemen dan Organisasi Koperasi

1.Manajemen Koperasi

50
Manajemen merupakan kebuutuhan mutlak bagi setiap organiasi. Pencapain tujuan
dengan tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu:

a. Fungsi Perencanaan

Perencanaan adalah proses perumusan program beserta anggarannya yang harus


dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak
dilaksanakan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara para
pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksaan rencana-rencana koperasi itu.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan ialah proses penerapan rencana-rencana koperasi oleh masing-masing fungsi


atau unsur dalam organisasi koperasi.

d. Pengawasan

Pengawasan ialah upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang lebih tinggi, untuk
mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah
dicapai.

2.Struktur Organisasi Koperasi

a. Struktur Intern Organisasi Koperasi

Struktur intern organisasi koperasi pada garis besarnya terdiri dari 3 unur berikut:

1. Unsur-unsur alat perlengkapan organisasi koperasi meliputi:


(a) Rapat anggota koperasi;
(b) Penguru koperasi;
(c) Pengawas koperasi.
2. Unsur-unsur pelaksana teknis yaitu, manajer dan karyawan koperasi lainnya;
3. Unsur penasihat (Dewan penasihat).

51
b. Struktur Ekstern Organisasi Koperasi

Dari segi ekstern, beberapa koperasi primer (koperasi yang beranggotakan sekurang-
kurangnya 20 orang) dapat mengadakan penggabungan dengan beberapa koperasi yang
ada dilingkungannya, sehingga membentuk koperasi pusat, misalnya kita mengenal puat
koperasi Pegawai Negeri.

3.Adminitrasi Organisasi Koperasi

Administrasi organisasi meliputi semua pencatatan yang berkaitan dengan kegiatan


organisasi, kegiatan pencatatan antara lain sbb:

a. Buku daftar anggota;


b. Buku daftar pengurus;
c. Buku daftar anggota pengurus;
d. Buku notulen rapat;
e. Buku simpanan anggota.

B. Aspek-Aspek Manajemen Koperasi


1. Manajemen Operasi

Manajemen operasi ialah salah satu apek dari manajemen koperasi yang memusatkan
perhatiannya terhadap pengelolaan variabel-variabel kunci yang menentukan tercapainya
efisiensi dan efektifitas kegiatan utama koperasi optimal. Manajemen operasi ada 3
golongan didalamnya yaitu:

a. Manajemen Masukan;
b. Manajemen Peralatan dan Sumber Daya Manusia;
c. Manajemen Keluaran.

2. Manajemen Keuangan

Pusat perhatian manajemen keuangan ialah berbagai aspek keuangan suatu usaha.
Sesuai dengan cakupannya maka hakekat manajemen keuangan ialah mengupayakan
keseimbangan antatra kebutuahan dana serta penggunaannya. Dengan demikian

52
pembelajaran yang direncanakan dengan baik akan menempatkan koperasi pada posisi
yang sehat dilihat dan segi:

1) Likuiditas ialah kemampuan kemampauan untuk menyediakan dana dalam jumlah


yang cukup untuk membiayai semua transaksi usaha koperasi.
2) Solvabilitas ialah kemampuan dalam memenuhi semua kewajiban keuangan
kepada pihak ketiga, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang,
seandainya sebuah koperasi dilikuidasi.
3) Rentabilitas ialah kemampuan dalam menghasilkan keuntungan. Baik dengan
menggunakan dana eksternal mamupun dana internal.

Manajemen keuangan ini ada 5 golongan didalmnya yaitu;

a. Manajemen Modal Kerja


b. Manajemen Kas
c. Manajemen Piutang
d. Manajemen Persediaan
e. Manajemen Investai Jangka Pendek.

3. Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh sesuatu usaha untuk
menimbulkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya. Sebagai suatu
proses, maka kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa kegiatan sbb;

a. Analisis pasar;
b. Identifikasi kebutuhan konsumen;
c. Menyusun rencana kebutuhan konsumen;
d. Menguji rencana pemasaran dengan menempatkan produk ke pasar;
e. Evaluasi hasil-hasil penguji rencana pemasaran.

Masalah utama pemasaran adalah mengupayakan terpenuhinya kepuasan konsumen


melalui perencanaan yang cermat terhadap elemen-elemen kunci pemasaran, antara lain sbb:

a. Perencanaan produk;
b. Distributor produk;

53
c. Penetapan harga jual;
d. Promosi;
e. Pelayanan purna jual;

C. Akuntabilitas Koperasi
1. Pengertian Akuntabilitas

Pengertian akuntabilitas dapat dikemukakan melalui dua pendekatan, yaitu dari segi
fungsi dan segi prosesnya. Dilihat dari segi fungsinya, akuntabilitas adalah kegiatan jasa yang
berfungsi menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu
lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan
ekonomi diantara berbagai alternatif tindakan.sedangakan dilihat dari segi prosesnya,
akuntabilitas ialah suatu teknik untuk mencatat, menggolong-golongkan dan meringkas
transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan suatu lembaga atau perusahaan, serta
menyajikan dan menginterprestasikan data-data tersebut melalui laporan keuangan.

2. Proses Akuntansi

Proses akuntansi koperasi mempunyai tahapan yang sama dengan akuntansi


perusahaan pada umumnya. Secara lebih rinci tahap-tahap tersebut akan diuraikan berikut:

a. Pencatatan;
b. Penggolongan;
c. Peringkasan;
d. Penyusunan Laporan Keuangan;

3. Buku-Buku Koperasi

Penyelenggaraan akuntansi koperasi menggunakan buku-buku antara lain, buku kas,


buku memorial, buku besar, dan buku pembantu. Buku kass dan buku memorial disebut juga
sebagai buku harian yaitu buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang telah
dibuktikan kebenaran oleh pihak-pihak yang berkompeten.

4. Laporan Keuangan Koperasi

54
Laporan keuangan koperasi yang umum disajikan adalah Neraca dan Laporan Sisa
Hasil Usaha. Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan yaitu
aktiva, utang, dan modal koperasi pada suatu saat tertentu. Sedangkan laporan sisa hasil
usaha menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai koperasi dalam suatu periode operasi.

Hal yang paling untuk diperhatikan dalam menyusun Neraca adalah jumlah aktiva
yang harus selalu sama dengan jumlah utang ditambah modal. Persamaan inilah yang
dimaksud dengan persamaan dasar akuntans.

Aktiva = Utang + Modal

Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan koperasi yang
besarnya dinyatakan dalam satuan utan. Utang adalah semua kewajiban yang ada pada saat
sekarang dan karena itu harus dibayar oleh koperasi sebagai akibat dari transaksi yang
dilakukannya dengan pihak ketiga. Modal adalah nilai hak pemilikkan koperasi atas seluruh
kekayaan koperasi.

BAB 7 PERMODALAN KOPERASI

A. Sumber Permodalan Bagi Koperasi

Ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi dalam kaitannya dengan
permodalan ini, yaitu sbb:

1. Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berda ditangan anggota dan tidak
perlu dikaitkan dengan jumlah modal yang dapat ditanamkan oleh seseorang anggota
dalam koperasi dan berlaku ketentuan satu anggota satu suara.
2. Modal harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat dan meningkatkan
kesejahteraan bagi anggota.
3. Kepala modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas.
4. Koperasi pada dasarnya memerlukan modal yang cukup untuk membiayai usahanya
secara efisien.
5. Usaha-usaha dari koperasi harus dapat membantu pembentukan modal baru. Hal ini
bisa dilakukan dengan menahan sebagian dari keuntungan/sisa hasik usaha (SHU) dan
tidak membagikan semua kepada anggota.

55
1. Modal Sendiri

Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat (2) UU no
25/1992 adalah modal yang menanggung resiko atau disebut modal ekuiti.

a. Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

b. Simpanan wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam setiap AD/ART koperasi, apakah dilakukan
sekaligus atau dengan cara diangsur.

c. Dana cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk menumpuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi
bila diperlukan.

d. Hibah

Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupmya,dapat berbentuk
wasiat, jika pemberian etrsebut diucapkan/ditulis oelh seseorang sebagai wasiat atau pesan
atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia.

2. Modal Pinjam

Modal pinjam dapat berasal dari:

a. Anggota,
yaitu suatu pinjam yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang
memenuhi syarat.
b. Koperasi lain/anggotanya,

56
Pinjam dari kopearsi lain/anggotanya didasasri dengan perjanjian kerja sama antar
koperasi.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya,
Pinjam dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan kententuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku..
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lailnnya,
Dalam rangka mencari tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan oblgasi (surat
pernyataan hutang) yang dapat dijual kemasyarakat dengan konsekuennsinya koperasi
diharuskan membayar bunga atas pinjaman yang diterima (nilai dari obligasi yang
dijual) secara tetap, baik besar maupun waktunya.
e. Sumber lain yang sah,
Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak
melalui penawaran secara hukum.

B. Strategi Penurunan Biaya dan Keunikan Produk

Cooperative effect dihasilkan dari berbagai faktor dan kebijaksanaan/ manajemen dan
interaksi atau sinergi dari anggota, pengurus, pengelola dan karyawati.Berbagai kebijakan
faktor-faktor objektif akan menghasilkan dua strategi besar yaitu strategi penurunan biaya
(low cost strategy) dan kebijakan keunikan produk sesuai dengan pilihan anggota atau
konsumen (differentiated product strategy). Kedua strategi ini memproleh kedudukan
koperasi didalam perekonomian (pasar) dan sekaligus menghasilkan manfaat koperasi. Di
dalam suatu bisnis garris besarnya dibagi dalam dua biaya, biaya transformasi, yaitu biaya
untuk mengubah input menjadi output dari biaya transaksi (transaction cost) yaitu biaya
sampai barang itu dibeli oleh konsumen.

Faktor-faktor objektif dan kebijakan yang memperkuat strategi penurunan biaya terdiri dari:

1. Yang berhubungan dengan usaha; fokus usaha koperasi kepada usaha inti (core
business) dalam struktur pasar persaingan monopolistik/ monopoli, fokus koperasi
kepada single purpose cooperative (usaha tunggal) dengan multi komoditi.
2. Yang berhubungan dengan skala-skala ekonomis/ Merger/ Amalgamasi.
3. Yang berhubungan dengan keanggotaan. Keanggotaan memenuhi kriteria ekonomi
sebagai pemilik dan pelanggan, memiliki usaha yang berkaitan erat dengan usaha

57
koperasi, bersedia mengadakan hubungan kontraktual dengan koperasi dan jumlah
anggota memungkinkan menghasilkan skala ekonomis.
4. Yang berhubungan dengan permodalan. Anggota sebagai pemilik koperasi bersedia
melaksanakan konsep proporsionalistis dan menanggung resiko, bersedia untuk
memasok modal tambahan apabila diperlukan.
5. Yang berhubungan dengan pendidikan/ pelatihan; pendidikan/ pelatihan yang terfokus
sehingga meningkatkan efesiensi usaha anggota, keterampilan pengurus, pengelola
dan karyawan.
6. Kemitraan, aliansi strategis dengan koperasi dan swasta dalam dan luar negeri.
7. Yang bwerhubungan dengan eksternal ekonomis; memanfaatkan kebijakan
pemerintah, perlindungan hukum, perkreditan, perpajakan, cadangan usaha,
penelitian, pendidikan/ pelatihan.
8. Menerapkan prinsip penghematan berdasarkan kaidah koperasi. Secara rinci dapat
kita analisis faktor objektif dan kebijakan tersebut baik pada biaya transformasi
maupun terhadap biaya transaksi.

C. Perbedaan Koperasi Saham Dengan Saham PT

Seseorang yang ingin menanamkan modalnya dalam suatu usaha tentu mengharapkan
untuk memperoleh keuntungan. Pada PT atau badan usaha lainnya yang bermotif mencari
keuntungan, saham merupakan suatu investasi. Bila ada gejala bahwa PT tersebut merugi,
pemegang sham bisa lari mennghindari atau mengurangi resiko kerugian dengan menjual
sahamnya dan mengharapkan pembagian deviden yang besar.

Sebaliknya, saham pada koperasi tidak boleh diperjual belikan. Koperasi hanya
membayar bunga yangn terbabtas pada modal saham (share capital) sesuai dengan atas
Rochdale: “limited interest on capital” dan bahkan dalam praktiknya banyak koperasi
yang sama sekali membayar bunga atas modal/saham yang ditanam anggota dalam
koperasi. Jadi, jelas bahwa saham koperasi tidak dapat dipakai untuk investasi spekulatif.
Saham koperasi lebih merupakan sumbangan atau suatu pembayaran uang dimuka yang
akan digunakkan untuk pembiayaan usaha koperasi yang karenanya saham koperasi oleh
beberapa buku disebut sebagai contribution share.

58
Kebanyakan anggota koperasi adalah golongan ekonomi lemah, seperti petani,
nelayan, pengrajin, buruh/karyawan, pegawai negeri, dsb, dan sukar diajak untuk
menghimpun modal dan menanggung resiko. Untuk mengatasi persoalan ini atau untuk
mendapatkan modal yang sesuai dengan kebutuhan dapat ditempuh dua cara (tahun 50
an) yaitu sbb:

1. Mengusahakan agar volume atau lingkup usaha koperasi harus berdasarkan


kebuutuhan dimasa dekat (actual need). Jangan dulu mendasarkan pada perhitungan-
perhitungan untuk masa depan.
2. Koperasi harus mau menerima jasa buruh sebagai pengganti pembayaran tunai untuk
modal.
3. Membolehkan anggota membayar simpanan ppokok dengan cicil.

Kesimpulan pada penjelasan diatas adalah bahwa pada PT jumlah modal/saham yang
akan dijual sudah dapat ditentukan dan dapat diperjual belikan. Jumlah modal dari
koperasi dapat berubah-ubah dan tidak dapat diperjualbelikan. Jumlah modal equity akan
betambah jika ada tambahan anggota baru dan jumlah tsb akan menurun jika:

1. Ada anggota yang meninggal dunia.


2. Ada anggota yang mengundurkan diri atau dikkeluarkan.

D. Dana Cadangan

Penjelasan pasal 41 UU No. 25/1992 dana cadangan adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisihan SHU yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

Dilihat dari fungsinya,ada dua jenis cadangan, yaitu valuation reserve dan capital
reserve. Termasuk dalam volution reserve adalah cadangan untuk penyusutan
(depreciation), keusangan (obsolescence) dan pinjaman macet (bad debts). Penyusutan
dan keusangan merupakan suatu pengeluaran yang tersembunyi. Capital reserve dipupuk
dengan dua cara yaitu:

1. Menahan net margin dari usaha, baik atas dasar yang dialokasikan (allocated)
maupun yang tidak dialokasikan (unallocated).
2. Melalui penahanan modal.

59
Dana cadangan ini diperlukan untuk:
1. Memenuhi kewajiban tertentu seperti membayar suatu hipotek (mortage).
2. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi atau memperbaiki ratio antara
current assets dengan current liability.
3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan rugi dimasa yang akan datang.
4. Untuk perluasan usaha.

Bab 8 PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN USAHA LAIN

A. Bentuk Badan Usaha


Secara terperinci, kegiatan usaha di indonesia terdiri atas :
1. Perusahaan perorangan
Perusahaan perorangan adalah suatu bentuk badan badan usaha yang
dimiliki, dikelola , dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab
penuh terhadap resiko dan kegiatan perusahaan.
2. Persekutuan firma
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan. Persekutuan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham.
3. Persekutuan komanditer
Persekutuan komanditer (dalam bahasa belanda disebut comanditer
venootschap ) Adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha
antara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin , dan bertanggung
jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan mereka memberikan
pinjaman ,tetapi tidak bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab
terbatas pada kekayaaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
4. Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu kumpulan dari orang yang diberi hak dan
diakui oleh hukum untuk berusaha dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5. Badan usaha milik Negara (BUMN)
Yang dimaksud dengan bumn adalah badan usaha dan anak perusahaan
bumn yang seluruh modalnya diikuti oleh Negara .
BUMN memiliki ciri atau sifat sebagai berikut .
a. Didirikan berdasarkan undang- undang yang berlaku dan dimiliki serta
dikelola oleh pemerintah.
b. Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat.
c. Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah .
d. Usahahanya pada umumnya bersifat memberikan pelayanan kepada
masyarakat (public utilites).
e. Disamping usaha bersifat komersial.
6. Perusahaan daerah

60
Perusahaan daerah didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah
mendapat pengesahan dari instansi atasanya , yaitu menteri dalam negri bagi
daerah tingkat I dan gubernur bagi daerah tingkat II.

B. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain.


1. Siapa pengguna jasa ( tujuan pendirian)?
2. Siapa pemilik usaha dan permodalannya?
3. Siapa yang memilih hak suara dan pemegang kekuasaan tertinggi ?
4. Bagaimana keanggotaan dan voting ( pemilihan penggurus) itu dilakukan ?
5. Siapa yang menentukan kebijakan perusahaan ?
6. Apa balas jasa atas modal itu terbatas ?
7. Siapa akan menerima hasil dari usaha tersebut ?

C. Perbedaan Koperasi dengan Gotong Royong

Koperasi Gotong Royong


Tujuan : Didirikan karena kebutuhan Tujuan : Diadakan karena didorong oleh
ekonomi. perasaan terikat kepada masyarakat dan
mencakup semua lapangan penghidupan.
Sifat : Didirikan untuk waktu yang lama Sifat : Hanya selama diperlukan dan akan
bubar jika yang ditujukan telah tercapai.

BAB 9 KERJASAMA KOPERASI

A. Kerjasama Di Bidang Usaha Antar Koperasi


Dengan melakukan kerjasama antar koperasi ini maka akan diperoleh keuntungan-
keuntungan sebagai berikut :
1. Peningkatan kemampuan daya tawar mereka terhadap pihak ketiga.
2. Menjamin kontinuitas pemasukan bahan baku.
3. Biaya dapat ditekan jauh lebih rendah karena dapat beroperasi secara besar-
besaran.
4. Bila kerjasama dilakukan oleh koperasi tingkat tinggi diatasnya dan bidang
usahanya dapat mengadakan integrasi verikal, maka akan dapat menurunkan biaya
transaksi.
B. Kerjasama Antara Koperasi dan Bukan Koperasi
Kerjasama antar koperasi dengan bukan koperasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut :
1. Membentuk wadah baru yang berbadan hukum.

61
2. Tanpa membentuk waadah baru yang berbadan hukum, biasanya kerjasma itu
dalam bentuk kemitraan usaha.
C. Kerjasama Bukan Di Bidang Usaha antar Koperasi
Maksud dan tujuan pembentukan dewan koperasi Indonesia (DKI) adalah sebagai
berikut :
1. Menyebarkan, memelihara, dan mempertahankan cita-cita koperasi.
2. Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan koperasi
dengan nyata.
3. Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi
terhadap segala usaha yang merintanginya.

BAB 10 GERAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN KOPERASI

A. Gerakan Koperasi

Inter ooperative alliance atau disingkat ICA, dibentuk pada kongres koperasi sedunia tahun
1895 dilondon. Yang melopori berdirinya gerakan koperasi sedunia ini adalah inggris,
Australia, belgia ,perancis, jerman, belanda, italia, swiss, dan Rumania. Dengan demikian
ICA merupakan satu-satunya organisasi gerakan koperasi seluruh dunia yang secara khusus
mengabdikan diri pada pengembangan koperasi.

1. International cooperative alliance (ICA)


International cooperative alliance atau disingkat ICA, dibentuk pada kongres
koperasi sedunia tahun 1895 dilondon. Yang melopori berdirinya gerakan
koperasi dunia ini adalah inggris, Australia, belgia, perancis, jerman, belanda,
italia, swiss, dan Rumania. Dengan demikian ICA merupakan satu-satunya
organisasi gerakan koperasi seluruh dunia yang secara khusus mengabdikan diri
pada pengembangan koperasi.
2. Asean cooperative organization (ACO)
Konstitusi ACO telah ditanda tanggani oleh wakil gerakan koperasi Indonesia,
Malaysia, Fhiliphina, Singapura , dan Thailand tanggal 6 desember 1977 dijakarta.
3. Gerakan koperasi Indonesia
a. Sentral organisasi koperasi republic Indonesia (SOKRI)
b. Dewan koperasi Indonesia (DKI)
c. Kesatuan organisasi koperasi seluruh Indonesia (SOKSI)
d. Dewan koperasi Indonesia (Dekopin )
e. Gerakan koperasi Indonesia (Gerkopin )
B. Hubungan gerakan koperasi Indonesia dengan gerakan koperasi internasional

Dengan terbentuknya kantor regional ICA dinew delhi, maka hubungan gerakan koperasi
Indonesia melalui dekopin dilakukan melalui kantor tersebut. Dalam rangka meningkatkan
usaha perdagangan antar koperasi, pada tahun 1974 telah didirikan international cooperative

62
trading organization (ICTO) yang berkedudukan disingapura. ICTO dimaksudkan sebagai
suatu badan perantara perdagangan koperasi untuk pasar asia,eropa, dan afrika.

C. Hubungan dekopin dengan koperasi diluar negeri

Koperasi-koperasi luar negeri yang pernah menawarkan bantuan melalui dekopin adalah:

1. Dewan koperasi india (national cooperative union of india), menawarkan


kesempatan mengikuti latihan perkoperasian .
2. Dewan koperasi amerika serikat (cooperative league of USA), menawarkan tenaga
ahli, bantuan penyusunan project design.
3. Pusat koperasi swedia (Swedish cooperative centre ) yang bersedia mendidik
tenaga-tenaga Indonesia terutama dibidang koperasi konsumsi.
4. Koperasi asuransi Malaysia, telah menyanggupi bantuan latihan dibidang
koperasi perasuransian dikuala lumpur.
5. Koperasi asuransi jepang, telah bersedia membantu tenaga Indonesia dalam
pendidikan perasuransian.
D. Sikap pemerintah terhadap gerakan koperasi

Sikap pemerintah dalam gerakan koperasi menurut hendrojogi (2000;289) dapat


dikelompokkan dalam empat macam,antara lain:

1. Sikap pemerintah yang netral


2. Sikap yang menghambat atau menghalang-halangi
3. Sikap pemerintah yang membantu dan mendorong pertumbuhan dan
perkembangan gerakan koperasi
4. Sikap pemerintah yang ingin menjadikan koperasi sebagai alat untuk
melaksanakan kebijakan nasionalnya.

BAB 11 STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING KOPERASI

A. Fungsi koperasi dalam ekonomi pasar

Koperasi mempunyai tugas utama untuk meningkatkan kapasitas produktif para


anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan pasar yang semata-mata
menekankan pada norma efisiensi. Oleh karena itu sayap terpenting dari gerakan
koperasi didunia adalah koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam yang siap
membantu posisi dalam menjaga likuiditasnya untuk mendapatkan posisi tawar pasar
yang terbaik.

B. Koperasi dalam pasar persaingan sempurna

Bila koperasi memasuki pasar persaingan sempurna maka koperasi akan


bersaing secara sempurna dengan para pesaing dipasar. Artinya secara umum koperasi

63
tidak dapat dimenentukan harga untuk produk yang dijualnya. Alasannya adalah, jika
koperasi menetapkan lebih tinggi dari pada harga pasar maka banyak pelanggan yang
beralih kepenjual lain. Sebaliknya jika koperasi menetapkan harga dibawah harga
pasar yang berlaku, maka sebenarnya koperasi dapat menderita kerugian, karena pada
harga pasar yang berlakupun semua barang dapat terjual.

C. Koperasi dalam pasar persaingan monopolistik

Agar koperasi yang beroperasi dipasar persaingan monopolistik mencapai


kesuksesan, maka ia harus mampu memberikan tambahan pendapatan kepada
anggotanya dan atau secara umum harus mampu memperbesar kemakmuran para
anggotanya. Pada pasar persaingan monopolistik kemanpuan tersebut masih terbuka
mengingat kurva permintaan yang dicapai adalah elastis, dengan demikian sampai
batas tertentu koperasi masih mampu bersaing dalam menetapkan harga.

D. Koperasi dalam pasar persaingan oligopoli

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual )
yang menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-
diam bekerja sama. Dalam pasar persaingan sempurna, suatu perusahaan tidak akan
memperhitungkan aksi perisahhan lainya sehingga interaksi yang strategis dikalangan
mereka jelas tidak ada.

Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar oligopoli
(harga lebih rendah dari pada harga persaingan ). Harga sedikit demi sedikit dikurangi
dari harga persaingan. Karena adanya saling ketergantungan yang tinggi antar
perusahaan (penjual), koperasi dapat menghancurkan harga pesaingnya.

E. Koperasi dalam pasar persaingan monopoli

Pasar persaingan monopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada satu
perusahaan (penjual) dipasar yang bersangkutan, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyaingginya.

Asumsi-asumsi yang menjadi dasar bagi model monopoli murni menurut hendar
dan kusnadi (1999) adalah sebagai berikut.
1. Dipasar hanya ada satu penjual produk tertentu
2. Produk yang dijual tidak ada barang subsitusinya
3. Adanya penghalang/penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk baik legal
maupun netral, tetapi yang paling penting berupa penghalang legal, baik melalui
undang-undang maupun peraturan pemaerintah lainnya.

Dalam kenyataan kasus monopoli murni dengan hanya satu penjual dipasar
sangat sulit dicari karena ada beberapa faktor pembatas sebagai berikut
1. Persaingan tidak langsung

64
2. Pesaing potensial yang memungkinkan adanya perusahaan baru masuk pasar
sehingga menyebabkan perilaku monopolis tidak bebas lagi seperti pada pasar
monopoli murni.
3. Kemungkinan campur tangan pemerintah yang mengharuskan tidak boleh hanya
ada satu perusahaan dipasar.

BAB 12 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA

A. Kebijakan Pemerintah
Adapun kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi pada pelita IV yang
lalu namun sampai saat ini masih cukup relevan untuk dilaksanakan adalah:
1. Pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan
agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan
menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam
masyarakat.
2. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya
peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional.
3. Peningkatan koperasi didukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang
seluas-luasnya disegala sektor kegiatan ekonomi, baik didalam negeri maupun
diluar negeri
4. Kerjasama antar koperasi, dan antara koperasi dengan BUMN dan usaha
swasta lainya sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk
mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi yang
dijiwai semangat dan asas kekeluargaan, kebersamaan, kemitraan usaha, dan
kesetiakawanan, serta saling mendukung dan saling menguntungkan.

B. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi


Dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Penyempurnaan undang-undang tentang koperasi serta peraturan
pelaksanaannya.
2. Peninjauan dan penyempurnaan terhadap berbagai peraturan perundangan
lainnya yang kurang kondusif bagi koperasi
3. Koordinasi dan pemberian dukungan dalam rangka penyempurnaan
kurikulum pendidikan perkoperasian disekolah-sekolah
4. Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas yang disertai dengan
permasyarakatan contoh-contoh koperasi sukses yang dikelola sesuai dengan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi
5. Peningkatan kualiats administrasi dan pengawasan pembarian badan hukum
koperasi

C. Sasaran pembangunan koperasi

65
Beberapa sasaran utama pemangunan dan pengembangan koperasi yang hendak
dilakukan oleh pemerintah adalah:
1. Pembangunan dan pengembangan usaha.
Pembangunan dan pemgembangan usaha koperasi hendaknya lebih
ditekankan pada upaya untuk meningkatan kemanpuan koperasi dalam
menciptakan lapangan usaha dan pemamfaatan peluang-peluang usaha yang
ada.
2. Pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia.
Dalam mengantisipasi globalisasi ekonomi, maka pembangunan dan
pengembangan sumber daya manusia koperasi diarahkan pada pola
pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Peran pemerintah itu sendiri
Peran pemerintah diperlukan dalam pembangunan kopersi, sebagai bentuk
pembinaan dalam rangka pengembangan prakarsa dan kreativitas masyarakat.
4. Kerjasama internasional
Kerjasama internasional dibidang perkoperasian perlu terus dilakukan dan
ditingkatkan, misalnya dalam bentuk pertukaran tenaga ahli koperasi dengan
Negara lain.

D. Pola pengembangan koperasi diindonesia


Pada tahun 1994 lembaga manajemen fakultas ekonomi universitas Indonesia (FE-
UI) mengusulkan tentang pola pembangunan koperasi dimasa mendatang:
1. Koperasi harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi kecenderungan
perubahan lingkungan
2. Koperasi harus mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi non koperasi
3. Pengurus dan manajer koperasi harus berjiwa wiraswasta
4. Koperasi harus mampu mengembangkan sumber daya manusia

BAB 13 TANTANGAN KOPERASI INDONESIA PADA ERA OTONOMI DAERAH


DAN PERDAGANGAN

A. Perkembangan koperasi pada era otonomi daerah


Implementasi undang-undang nomor 22/1999 tentang otonomi daerah, akan
memberikan dampak positif bagi koperasi dalam hal alokasi sumber daya alam dan
pelayanan pembiayaan lainnya. Namun koperasi akan menghadapi masalah yang
lebih intensif dengan pemerintah daerah dalam bentuk penempatan alokasi investasi
dan skala kegiatan koperasi.

B. Koperasi Indonesia memasuki era perdagangan bebas


Pada tahun 2003 sebagai permulaan berlakunya AFTA merupakan tonggak penting
bagi koperasi Indonesia karena akan menentukan corak koperasi yang masih akan
bertahan kedepan. Dalam hal ini yang patut dilihat adalah kontek daya saing produk

66
yang dihasilkan para anggota koperasi, sehimgga daya saing koperasi tidaklah berdiri
sendiri.
Problematika yang dihadapi ekonomi Indonesia secara nasional pasca krisis adalah
jumlah penggangguran yang meluas dan sensitifitas nilai tukar rupiah yang tinggi.

C. Posisi dan peran koperasi dalam sistem ekonomi Indonesia


Fungsi koperasi selain gerakan pendidikan dan memajukan kesejahteraan masyarakat
termasuk aspek kelestarian lingkungan hidup, adalah untuk mengangkat kemartabatan
suatu masyarakat atau bangsa terutama dalam berekonomi. Karena sifat gerakan
koperasi yang sering disebut sebagai ‘quasi public’, maka cukup banyak barang-
barang public yang dihasilkan oleh koperasi yang dalam jangka panjang mungkin
tidak dikenal lagi bahwa itu adalah bagian dari hasil gerakan koperasi.

67
BAB 3

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Buku Utama


 Keunggulan Buku Utama
1. Pada Buku kedua Buku ini menjelaskan tentang Kopreasi dan umkm secara
rinci,jelas,dan berurutan sesuai dengan bab bab yang dituliskan. selain itu,isi
dari setiap bab saling berkaitan.
2. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan mudah dimengerti
sehingga dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi
buku yang disampaikan.
3. Buku ini juga mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara menjadi
anggota koperasi .
4. Buku ini memiliki cover yang menarik sehingga dapat menarik minat
pembaca untuk membaca isi buku ini.
5. Bahwa buku ini disertai penjelasan yang terperinci.
6. Dimana buku ini memiliki Indeks yang jelas.
7. Buku ini memiliki banyak rangkuman dari beberapa pandangan menurut para
ahli.

 Kekurangan Buku Utama


1. Di buku ini tidak terdapat latihan tugas di setiap babnya.
2. Tidak terdapat Rangkuman di setiap bab buku ini .
3. Terlalu banyak materi dalam satu bab yang mungkin bisa membuat para
pembacanya mudah bosan

B. Pembahasan Buku Pembanding Pertama


 Kelebihan Buku Pembanding Pertama
1. Cetakan buku yang rapi dan jelas tidak buram membuat pembaca merasa
nyaman.
2. Buku ini memberikan beberapa peta konsep atau menggambarkan point-point
penting di beberapa topik sehingga dapat lebih mudah untuk memahami
materinya.
 Kekurangan Buku Pembanding Pertama
1. Kesimpulan hanya terdapat dibeberapa bab,tidak seluruhnya.
2. Terlalu banyak materi,jadi sulit untuk dipahami
3. dalam buku ini banyak ditemukan kalimat-kalimat yang tidak efektif dan
jumlah bab berlebihan.

C. Pembahasan Buku Pembanding Kedua

68
 Kelebihan Buku Pembanding Kedua
1. Cetakan buku yang rapi dan jelas tidak buram membuat pembaca merasa
nyaman dan lebih mudah dipahami .
2. Melampirkan skema yang menjelaskan tentang apa yang sedang dibahas dalam
buku ini .
3. Isinya di rinci dengan jelas dan mudah dipahami sehingga dapat
meningkatkan peminat pembaca.
 Kekurangan Buku Pembanding Kedua
1. Tidak adanya di akhir bab mencamtumkan rangkuman untuk melihat sejauh
mana pembaca memahami masing masing bab pada buku tersebut .
2. Skema yang dilampirkan tidak berwarna, sehingga kurang menarik.

69
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Buku utama maupun Buku pembanding 1 dan buku pembanding 2 merupakan
buku yang membahas mengenai materi Koperasi dan UMKM. Yang menjadi
pembeda dalam buku tersebut adalah materi di beberapa Bab. Dimana buku utama
memiliki pokok bahasan yang dijelaskan lebih terperinci mengenai ekonomi koperasi
dan UMKM, dibandingkan buku pembanding 1 dan buku pembanding 2 .Namun
secara keseluruhan materi di ketiga buku sudah lengkap dan dapat membantu para
pembaca mengenai topik pembahasan ekonomi koperasi dan UMKM

B. Rekomendasi
Buku utama maupun Buku pembanding sangat direkomendasikan untuk
dibaca maupun dijadikan sebagai buku pedoman dan referensi untuk belajar
memahami mengenai koperasi dan UMKM.Selain itu buku tersebut juga dapat
dijadikan sebagai bahan ajar bagi pengajar.

70
DAFTAR PUSTAKA

Tanjung. M. Azrul. 2016.Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian


Indonesia.Jakarta : Penerbit Erlangga

Hendra, Kusnadi. 2005.Ekonomi Koperasi EdisiKedua.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia

Subandi.2008.Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik).Jakarta :Lembaga Penerbit Alfabeta

71

Anda mungkin juga menyukai