NIM : 7193210022
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Critical Book Reprot Koperasi dan UMKM ini dapat
diselesaikan dengan baik.Makalah Koperasi dan UMKM ini penulis tulis guna memenuhi
tugas kelompok mata kuliah “Koperasi dan UMKM” pada semester 1 tahun 2019.
Didalam pembuatan makalah Critical Book Report ini diambil dari berbagai macam
referensi yang merupakan salah satu sarana yang mana harapannya dapat membantu peserta
didik memahami dan mendeskripsikan serta mengembangkan secara maksimal potensi yang
dimiliki peserta didik,adapun pembahasan yang akan kita kritisi yaitu buku utama berjudul
Koperasi dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,dan buku pembanding
pertama berjudul Ekonomi Koperasi dan buku pembanding kedua berjudul
Penulis menyadari bahwa makalah Critical Book Report ini belumlah sempurna.Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah Critical Book Report ini.
Akhir kata,penulis berharap semoga makalah Critical Book Report ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Manfaat Penulisan.................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
D. Identitas Buku........................................................................................................................5
BAB IV PENUTUP................................................................................................................70
A. Kesimpulan..........................................................................................................................70
ii
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide – ide abstrak yan nerupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Di indonesia sendiri telah dibuat UU
no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992
adalah keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pembagian SHU dilakukan secara adil
sesuai dengan jasa usaha masing – masing anggota.
Ekonomi koperasi adalah suatu organisasi bersama yang berasaskan kekeluaragaan yang
bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan baik untuk anggota itu sendiri dan juga untuk
masyarakat umum yang ada disekitarnya. Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi
bisnis yang dioperasikan secara bersama berdasarkan oleh prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berasaskan pada kekeluragaan, bertujuan untuk mencaapai kepentingan ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuk diri sendiri maupun seluruh anggota
koperasi itu sendiri dan juga seluruh nasyarakat sekitar yang membutuhkannya.
B. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat diadakan critical book report ini adalah
1. Menambah wawasan kita dalam memahami koperasi
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari critical book report adalah
1. Agar kita bisa belajar dan memahami serta menganalisis baik dan buruknya isi
buku tersebut.
2. Agar kita bisa belajar berfikir secara kritis untuk mengemukakan pendapat kita
mengenai isi buku tersebut.
4
3. Agar kita bisa memilih dan mengetahui mana buku yang menurut kita mudah
dimengerti gaya bahasanya.
4. Agar kita dapat mengambil manfaat yaitu positif dari buku tersebut.
D. Identitas Buku
1. Buku Utama
Judul buku : Koperasi dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomian
Indonesia
Edisi :-
Penulis : M. Azrul Tanjung
Penerbit : Erlangga
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-602-434-231-9
5
Tahun terbit : 2008
ISBN : 978-602-836-124-8
BAB 2
RINGKASAN ISI BUKU
Pendekatan terhadap sistem ekonomi kerakyatan dapat dirujuk berdasarkan propenas 2002-
2004 yang mengandung makna:
1. Penegakan dan prinsip keadilan dan demokrasi ekonomi disertai kepedulian terhadap
yang lemah.
2. Pemihakan, pemberdayaan, dan perlindungan terhadap yang lemah oleh semua
potensi bangsa, terutama pemerintah, sesuai dengan kemampuannya.
3. Penciptaan iklim, persaingan yang sehat dan intervensi yang ramah pasar.
4. Menggerakkan ekonomi yang ringkas di pedesaan.
5. Pemanfaaatan dan penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya .
UU yang merinci makna demokrasi ekonomi, keadilan berusaha, dan kemamkmuran bagi
seluruh rakyat sebagai pilar utama dalam menjalankan sistem ekonomi kerakyatan dengan
jelas adalah:
6
• UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas yang mewajibkan
pelaksanaan tanggug jawab sosial dan CSR.
Penguatan permodala
Penguatan kelembagaan
7
Membangun solidaritas ekonomi nasional
Memperkecil distorsi pasar
Mengakomodasikan berbagai kepentingan UMKM
Menurut Revrison Baswir (2000) alasan seorang individu menjadi anggota koperasi :
Alasan Historis
Alasan Politis
Alasan Ekonomis
Alasan Sosiologis
Alasan Yuridis
Tujuan utama pendirian koperasi Rochdale adalah menemukan cara yang dapat memberikan
keuntungan terhadap anggota yaitu dengan mengumpulkan dana yang cukup untuk modal
usaha anggotanya.
Gerakan koperasi yag diperkasai Robert Owen dan dimotori beberapa kelompok buruh di
Inggris berkembang menjadi tren baru di bidang ekonomi di berbagai belahan benua,
terutama Eropa. Paradigma baru ini merayap ke berbagai negara yang umumnya menganut
sistem ekonomi kapitalis, terutama di Jerman dalam bentuk koperasi kredit, di Swedia,
Denmark, dan Prancis dalam berbagai bentuk dan jenis koperasi.
Koperasi di Australia dan Selandia Baru umumnya bergerak di bidang agrobisnis dan
peternakan. Saat ini Selandia Baru terdapat koperasi yang bernama Fonterra yang bergerak
di bidang industri pengolahan susu. Selain itu, terdapat 5 koperasi di Selandia Baru yaitu
Foodstuffs Ltd. (South Island) yang bergerak di bidang ritel, Foodstuffs (Wellington)
Cooperative Society Ltd. yang bergerak di bidang ritel, PPCS Ltd. yang bergerak di bidang
pertanian/perhutanan, Foodstuffs (Auckland) Ltd. yang bergerak di bidang ritel, Alliance
Group Ltd. Bergerak di bidang agrikultur/ perhutanan.
8
3. Gagasan dan Gerakan Koperasi Di Amerika
Gerakan koperasi di amerika sangat berkembang terutama di Amerika Serikat, Kanada dan
Kolombia. Koperasi di Amerika Serikat bersifat kompetitif dalam menjalankan kegiatan
usahanya.
Dalam General Assembly yang diselenggarakan ICA pada tahun 2007 gerakan koperasi di
Afrika terutama di Kenya & Republik Afrika Selatan berkembang dengan cukup baik.
Koperasi di Asia berkembang dengan cukup baik dikarenakan dapat mewadahi berbagai
kegiatan UMKM dan cocok dengan nuansa ketimuran yang menonjolkan sikap saling
menolong dan rasa kekeluargaan dalam pranata soaialnya. Koperasi di Asia sangat
berkembang di Jepang, Kore Selatan, Kuwait, Singapura dan Malaysia.
Bentuk gerakan koperasi internasional yang menjadi wadah koperasi berbagai negara baik
dalam skala regional maupun internasional diantaranya adalah Cooperative Aliance (ICA)
yang merupakan wadah koperasi internasional , ASEAN Cooperative Organization (ACO)
yang merupakan wadah koperasi negara ASEAN, International Labour Organization (ILO)
sebagai wadah buruh dunia, dan European Cooperative Society (ECS) sebagai wadah
koperasi Uni Eropa.
Unsur dalam koperasi meliputi: rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.
9
Koperasi dalam berbagai dimensi adalah menciptakan kekuatan ekonomi berdasarkan
potensi yang dimiliki para anggota.
Landasan koperasi di Indonesia adalah pancasila dan UUD 1945 yang mengatur mekanisme
serta hubungan ekonomi.
4. Tujuan Koperasi
Berdasarkan pasal 3 UU No 25 Tahun 1992 tujuan koperasi secara garis besar meliputi:
10
2) Membangun tatanan ekonomi
3) Terwujudnya masyarakat adil dan makmur
5. Penggolongan Koperasi
1) Koperasi konsumsi
2) Koperasi Jasa
3) Koperasi Produksi
6. Ciri-Ciri Koperasi
1) Para pelaku koperasi adalah individu atau kelompok usaha yang memiliki kepentingan
ekonomi yang sama.
2) Motif kerja yang terdapat di dalam koperasi adalah tolong menolong.
3) Tujuan utama koperasi adalah memajukan seluruh ekonomi anggotanya.
7. Aliran-Aliran Koperasi
1) Aliran Yardstick
2) Aliran Sosialis
3) Aliran Persemakmuran
1) Membuka peluang bagi non anggota untuk mengurus koperasi tanpa ada pembatasan
jumlah dan perannya
2) Pengawas diberi peran sangat besar termasuk mengusulkan dan memberhentikan
pengurus
3) Membuka peluang interpensi
11
4) UU koperasi no 17 tahun 2012 banyak mengingkari demokrasi ekonomi sebagai pilar
utama gerakannya. Ketiga poin diatas seolah menunjukkan adanya usaha kapitalisasi
koperasi sehingga meniadakan kesetaraaan dan kesamaan hak dalam koperasi.
Rumusan Terhadap definisi UMKM umunya didefinisikan berdasarkan kriteria dan ciri
yang dapat berupa jumlah tenaga kerja yang dipergunakan , jumlah dan omzet dari kegiatan
yang dihasilkan serta dapat pula didefinisikan karakteristik UMKM.
1. Kriteria UMKM
Kriteria UMKM dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah aset dan omzet yang dimilikI
masing-masing badan usaha sebgaimna rumusan undang-undang nomor 20 tahun 2008
tentang UMKM.
Definisi dan Kriteria UMKM menurut lembaga Dunia dan Negara asing hamper sama
dengan definisi dengan kriteria yang dirumuskan di Indonesi.Beberapa Rumusan definisi
menurut lembaga internasional dan Negara asing :
Umkm tidak hayanya berbeda dari aspek modal,omset dan jumlah tenaga kerja
.Perbedaan Umkm dengan usaha besardapat pula dibedakan berdasarkan ciri dan
karakteristok yang terdapat dalam umkm itu sendiri.Tujuan dari pembinaan umkm
memahami kriteria umkm yang dikaitkan dengan konsep kewirausahaan akan memudahkan
pihak yang berwenang untuk melakukan pembinaan UKMK dan Tujuannya adalah
memajukan mitra umkm binaan.
12
4. Kemiskinan Sebagai Alasan Perlunya Memberdayakan UMKM
UU UMKM yang telah disahkan DPR pada 10 juni 2008 lalu ternyata tidak mampu
menjawab berbagai persoalan yang membelit UMKM,bahkan terdapat indikasi bahwa
undang-undang nomor 20 tahun 2008 diarahkan kepada penguatan kapitalisasi ekonomi yang
cenderung mengancam UMKM.
Manajemen
Manajemen merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan bagi UMKM dan
manajemen berfungsi untuk memandu berbagai sumber ekonomin yang dimiliki agar
dengan sumber daya yang terbatas ,tujuan perusahaan dapat dicapai.
Keuangan
13
Persoalan dalam fungsi perusahaan selain produksi dan pemasaran dan keuangan
adalah keuangan.Solusi dari berbagai persoalan yang sering dihadapi UMKM adalah
dengan bentuk wadah kerja sama dalam profesi yang sama ,yaitu koprasiatau usaha
mikro dan kecil.
Hukum
Aspek hokum yang paling mendasar bagi UMKM adalah legalitas badan
usaha.Sebagian besar UMKM di Indonesia,khususnya usaha kecil dan mikro ,tidak
berbadan hukum.Dengan kondisi demikian,berbagai hal yang berhubungan dengan
pihak ketiga akan sulit untuk dilaksanakan
Hubungan yang dibanguna adalah hubungan yang lebih menitik beratkan kepada
hubungan anggota sebagai konsumen , sedangkan hubungan anggota sebagai pemilik atau
produsen sangat jarang terjadi dari berbagai aspek koprasi di Indonesia jauh tertinggal
dibandingkan dengan koprasi mancanegara terutama dibandingkan dengan 300 koprasi
didunia.hubungan koprasi dengan bisnis para anggotanya harus dilihat dari sudut pandang
bahwa anggota adalah pemilik suimber daya ekonomi yang menginfestasikan sumber
ekonomi mereka melalui suatu wadah ekonomi ,yaitu koperasi.
Dibandingkan dengan badan usaha lainya ,koprasi relative memiliki keunggulan yang
melekat pada jati diri koprasi.Beberapa keunggulan tersebut di antaranya adalah Economic of
scale ( Skala ekonomi ),bargaining Position,competition ,interlingkage market,participation
transaction cost,uncertainty.
14
Meskipun koprasi memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan badan usaha
lainnya tetapi dalam praktiknya ,eksistensi koprasi tidaklah terlalu nyata .
Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama antar bidang usaha
dan kerjasama bukan bidang usaha.Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan membentuk organisasi baru yang berbadan hukum dan dapat
pula membentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang
berbadan hukum.
Kerjasama juga dapat dilakukan koperasi dengan berbagai pihak di luar koperasi
dengan perinsip kesetaraan dan saling menguntungkan kerjasama yang dilakukan
koperasi dan yang bukan koperasi dapat dilakukan dengan membentuk wadah baru
misalnya Joint venture.Kerjasama ini biasanya dilakukan koperasi
sekunder,khususnya pada tingkat induk dan gabungan .Kerjasama koperasi dengan
bukan koperasi dapat pula berbentuk pembiayaan seperti kerjasama yang dilakukan
PT Permodalan Nasional Madani atau PNM dengan induk koprasi simpan pinjam atau
IKSP kebanyakan kerjasama yang selama ini dilakukan koperasi dengan usaha besar
maupun BUMN umumnya adalah kerjasama yang tidak setara sehingga koprasi yang
menaungi UMKM hanya sebatas menjalankan kewajiban terhadap aturan yang
ditetapkan.
Tolak ukur keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh seberapa besar partisipasi para
anggota dalam memanfaatkan fasilitas yang di sediakan koperasi ,partisipasi merupakan
factor yang paling penting yang harus di perkuat oleh setiap pemangku kepentingan dalam
15
koperasi ,baik pengawas ,pengurus,maupun anggota .Untuk meningkatkan partisipasi
koperasi harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi yang mampu menciptakan adanya
manfaat usaha bersama sehingga koperasi mampu memberikan pelayanan guna memajukan
ekonomi anggota.
Rangsangan Partisipasi
Model Partisipasi
Faktor yang sangat menentukan maju atau mundurya suatu koperasi sangat ditentukan
oleh partisipasi anggota.Partisipasi anggota adalah hal yang penting karena dengan
partisipasilah sbuah koperasi dapat digerakkan permasalah utama yang umumnya
terjadi dalam koperasi biasanya ditunjukkan oleh konplik kepentingan antar anggota
dan pengurus serta biaya partisipasi guna menciptakan rasa puas terhadap kebutuhan
anggota dan konplik kepentingan sering kali terjadi karena koperasi ber oprasi secara
tidak seharusnya .
1. Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari dua kata dasar yaitu wira dan usaha wira yaitu
kesatria,pahlawan,pejuang,unggul,Usaha yaitu berupaya bekerja, berjuang,untuk melakukan
16
yang terbaik.Kewirausahaan merupakan suatu sifat,sikap ,watak,seseorang dalam
mewujutkan inofasi .kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inofatif dalam
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda dengan orang lain .Kreatifitas merupakan
kemampuan seorang wirausaha dalam membaca dan memahami peluang .Inofasi merupakan
kemampuan seorang wirausaha dalam mengaktualisasikan kreatifitas yang dimiliki dalam
memecahkan masalah serta menemukan peluang baru atau unik yang tidak dimiliki oleh
orang lain.
Kebutuhan akan keberhasilan sangat tergantung dari besar atau kecilnya resiko yang
diambil.Kebutuhan seorang wirausaha adalah kebutuhan akan keberhasilan .Seorang
wirausaha yang memiliki ide kreatif dan inovatif akan mengantarkannya kepada
pembenahan kebutuhan akan keberhasilan.
Kepercayaan diri yang kuat merupakan modal utama bagi seorang wirausaha dalam
menjalankan bisnis dengan kepercayan diri yang kuat seorang wirausaha dapat
mengambil keputusan-keputusan yang belum tentu berani diambil orang lain.Seorang
wirausaha yang percaya bahwa kesuksesan tergantung pada usaha mereka sendiri
mempunyai pengendalian yang disebut internal locus of Control.Internal locus of
Control adaalah kepercayaan bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada usahanya
sendiri .
17
2. Kewirausahaan Koperasi
Dua kata kunci penting dalam operasional koperasi adalah efektif dan efisien .efektif dan
efisien merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif .Tujuan utama keunggulan
kompetitifadalah untuk menemukan posisi bisnis koperasi agar mampu melindungi diri dalam
menghadapi persaingan pasar yang semakin terbuka.
18
ditujukan untuk memberikan bantuan biaya secara alangsung maupun melaalui
lembaga keuangan dengan mendirikan atau menugaskan bank dan lembaga keuangan
lainnya guna menyalurkan bantuan keuangan bagi UMKM.
3) Pengembangan Usaha ,Pengembangan koperasi dan umkm merupakan langkah
penting dalam meningkatkan dan memperkuat sendi-sendi dasar
perekonomian,khususnya penyediaan lapangan kerja dan pembentukan usaha-usaha
baru.
Pada aspek manajemn ,koperasi dan umkm umumnya tidak memiliki pengetahuan dan
kemampuan tentang bagaimana seharusnya bisnis dijalankan.Salah satu aspek perencanaa
dalam koperasi yang sering kali diabaikan adalah menyesuaikan program kerja dengan
kebutuhan para anggota.
Salah satu bentuk strategi penguatan koperasi dan umkm adalah dengan pendekatan
cluster atau pengembangan sentra-sentra bisnis dan pendekatan incubator.Pendekatan Cluster
atau Sentra Bisnis dapat didefinisikan sebagaisuatu konsentrasi dan berbagai usaha
sejenis,terutama usaha dalam skala kecil.
Program ini merupakan suatu bentuk atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam
pengembanagn ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab social
perusahaan dan menitikberatkan keseimbangan antara perhataian terhadap aspek ekonomi
social ,lingkungan.Dalam perkembangannya CSR Telah melalui empat Fase penting yaitu
corporate,philanthropy,community volumteering ,corporate advocacy,and public policy,dan
community based knowledge and information.
19
Selain program CSR Dan PKBL , strategi dan pemberdayaan koperasi dan umkm
,khususnya usaha berskala mikro dan kecil,dapat pula dilakukan melalui program zakat,zakat
merupakan aturan jaminan social bagi individu dalam ajaran islam yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan ,terutama kebutuhan
pangan,sandang,papan,maupun kebutuhan hidup lainnya.
Pengembangan koperasi dan umkm diperuntukkan bagi terciptanya koperasi dan umkm
yang kuat dan mandiri sehingga koperasi dan umkm mampu menopang perekonomian
nasional,sekaligus sebagai whujut penguatan pondasi ekonomi nasional.
Dinegara jajahan penyebaran organisasi modern telah dilakukan terutama karena nilai
nilai koperasi sesuai dengan kebutuhan saat itu untuk meningkatkan kesejahteraan atau untuk
dijadikan alat penguasa kolonial dalam mengumpulkan hasil kekayaan pribumi.Berbagai
prakarsa untuk mengembangkan organisasi koperasi khususnya koperasi pertanian telah
dilakukan beberapa negara jajahan Asia,Afrika dan Amerika Selatan.
20
Pada dasawarsa pembangunan koperasi 1970-1980 pemikiran-pemikiran kritis dan
kontoversial mengenai koperasi dan upaya upaya mengonsolidasi,mereorganisasi dan
meningkatkan pembangunan operasi pedesaan serta menyusun strategi yang diterapkan untuk
mendorong perkembangaannya.
Perbedaan pokok antara koperasi dan organisasi ekonomi lain adalah bahwa koperasi
adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pelanggan,sedangkan organisasi ekonomi lainnya (nonkoperasi)adalah organisasi ekonomi
yang dimiliki oleh anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelanggan dari organisasi
ekonomi yang dibentuk.
21
Dengan demikian ekonomi koperasi disamping membahas keputusan calon anggota
untuk masuk atau tidak kedalam koperasi,anggota untuk tetap tinggal atau keluar dari
keanggotaan koperasi,juga membahas berbagai keputusan yang harus diambil oleh
manajemen koperasi dan berbagai kendala yang melingkupinya seperti yang dikemukan yang
diatas.
1. Konsep Koperasi.
Dua contoh pengertian koperasi yang mencantumkan prinsip-prinsip koperasi adalah
yang dikemukakan oleh International Cooperative Alliance (ICA) dan UU No.25 tahun 1992
tentang Perkoperasian di Indonesia.Pada UU No. Tahun 1992,koperasi didefenisiskan sebagai
“badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Manfaat utama yang diharapkan dari keanggotaan koperasi adalah dukungan koperasi
terhadap kelancaran/kestabilan usaha,dan kebutuhan konsumsi para anggota,seperti :
Pemasaran hasil produksi para anggota dengan harga jual yang lebih tinggi dan atau
lebih stabil.
Pengadaan input untuk anggota dengan harga jual yang lebih rendah dan atau lebih
stabil.
Pengadaan kebutuhan konsumsi dengan harga yang lebih murah atau lebih stabil.
23
4. Koperasi Dalam Segitiga Strategis.
Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang
diperhitungkan.Ketiga pemain itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative),para anggota atau
anggota potensial (member atau potential members),dan pesaing (competitor).Maing-masing
dari komponen strategis tersebut sering disebut “The Third’s C Strategic”(Customerl
members,Cooperative, dan Competitor).
24
1. Pendahuluan
Koperasi adalah organisasi yang dibentuk untuk menjalankan usaha,hanya metode
organisasionalnya berbeda dengan badan usaha nonkoperasi.Perbedaan yang disepakti adalah
pada koperasi dikembangkan prinsip identitas dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan,sedangkan pada badan usaha nonkoperasi anggota dapat saja sebagai
pemilik,tetapi ia bukan sebagai pelanggan.
Bila semua keputusan rapat anggota dapat dijabarkan secara jelas,maka kendala-kendala
itu dapat dengan mudah diintrodusir baik melalui model kuantitatif maupun kuantitatif dalam
pencapaian keuntungan maksimum,dengan kata lain prinsip keuntungan maksimum masih
bisa dijalankan secara kooperatif.
25
4. Efisiensi Koperasi Yang Terintegrasi
Struktur organisasi akan semakin kompleks apabila pengembangan koperasi diarahkan
pada integrasi vertikal,artinya koperasi dapat membentuk pemusatan dari primer menjadi
sekunder atau dari sekunder menjadi tersier.Tujuan utama berintegrasi vertikal adalah untuk
meningkatkan efisiensi dengan wilayah yang lebih luas.Beberapa manfaat yang dapat dipetik
dari adanya integrasi vertikal sebagai berikut :
Economies of Scale
Manfaat External Economies
Manfaat Nonekonomi
Reduksi Biaya Transaksi
Mengurangi Resiko Ketidakpastian
26
Menurut R.A Supriyono (1985) integrasi vertikal merupakan salaj satu strategi alternatif
dalam mana perusahaan memperluas lingkup kegiatannya dengan melaksanakan integrasi ke
belakang (hulu) atau kedepan (hilir).Sedangkan menurut Porter (1996),integrasi vertikal
merupakan kombinasi dari proses-proses produksi,distribusi dan atau proses ekonomi lainnya
yang secara teknologi berbeda dalam batas batas satu perusahaan tunggal.
Ketiga bentuk integrasi vertikal tersebut mempunyai sasaran utama yang sama yaitu
memperkecil risiko dan meningkatkan efisiensi usahanya.
1. Pengertian Partisipasi
Istilah partisispasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta
(keikutsertaan) seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu.Partisipasi
masyarakat dalam pembangunan berarti mengikutsertakan masyarakat dalam aktivitas-
aktivitis pembangunan guna mencapai tujuan meningkatkan kesejahteraan.Dimensi-dimensi
partisipasi dijelaskan sebagai berikut :
27
Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya.
Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya.
Partisipasi dipandang dari pelaksanaanya.
Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
3. Rangsangan Partisipasi
Menurut Hanel (1989) insentif dan kontribusi anggota perseorangan terhadap
koperasinya dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
Peningkatan pelayanan yang efisiensi melalui penyediaan barang dan jasa oleh
perusahaan koperasi.
Kontribusi para anggota dalam pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi.
Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan seperti dalam penetapan tujuan dan
dalam pengawasan tata kehidupan koperasinya.
Dimensi partisipasi akan saling berkaitan satu dengan yang lain dan dapat dijelaskan
sebagai berikut.
28
Parisipasi dalam koperasi terdiri dari partisipasi kontributif dan partisipasi
insentif.Peningkatan manfaat keanggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara tergantung dari situasi dari kondisi serta kemampuan koperasi.
Banyak cara yang dapat dilakukan pihak manajemen koperasi untuk merangsang
partisipasi kontributif anggota dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan, yaitu:
5. Biaya Partisipasi
Biaya partisipasi adalah biaya yang timbul sebagai dampak keikutsertaan anggota dalam
pengelolaan koperasi. Biaya ini tidak saja termasuk biaya penyelenggaraan rapat dan biaya
perjalanan dalam rangka partisipasi, tetapi juga biaya oportunitas (opportunity cost) karena
ada partisipasi.
Semakin besar ukuran koperasi, partisipasi akan semakin tidak efektif dan efisien, hal ini
disebabkan;
Menurut Ropke (1985) pada dasarnya kualitas partisipasi tergantung pada interaksi 3
variabel, yaitu:
a. Para anggota;
b. Manajemen koperasi;
c. Program.
29
BAB 6 KOPERASI DALAM EKONOMI MIKRO.
a. Kegiatan produksi;
b. Kegiatan konsumsi
c. Kegiatan pertukaran.
Konsep dasar pembahasan teori ekonomi mikro, yang terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Perilaku konsumen
b. Teori perilaku produsen
c. Teori pasar.
a. Memaksimumkan profit;
b. Memaksimumkan output;
c. Meminimumkan biaya rata-rata;
d. Keseimbangan kompetitif;
e. Memaksimumkan dividen (SHU) per anggota.
Struktur pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yangn paling ideal
karena mampu mengolakasikan sumber daya secara optimal. Struktur pasar ini mempunyai
ciri-ciri sbb:
30
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendeknya sehingga produsen tidak
dapat mengubah input tetapnya., dalam jangka pendek ada input tetap dan ada input variabel,
sehingga biaya yangn diperhitunngkan dalam analisis keuntungan perusahan juga terdiri atas
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dalam kapasitas tertentu tidak
mengalami perubahan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai
dengan volume produksi.
Dalam ekonomi mikro, janngka panjang diartikan sebagai waktu yang cukup panjang
sehingga perusahaan (termasuk koperasi) dapat mengubah input tetapnya, jadi dalam jangka
panjang, semua input adalah variabel.
31
Menurut banyak ahli ekonomi , struktur pasar seperti ini adalah secara empiris paling
relevan dalam dunia nyata . suatu perbedaan analisis yang membedakan situasi persaingan
sempurna dengan persaingan monopolistik adalah bahwa karena keheterogenan produk ,
sehingga setiap penjualan dapat berperilaku sebagai monopolistik kecil.
Pembedaan bisa dalam arti yang sesungguhnya (real different) atau hanya sekedar
semu (fancied).dikatan semu bila produk tersebut pada dasarnya sama dengan produk sejenis
lainnya , tetapi dengan promosi khusus , konsumen diberi kesan seolah-olah produk tersebut
berbeda satu dengan yang lainnya.
32
Tetapi jika pesaing koperasi menurunkan harga hingga P3,koperasi tidak akan
mempunyai keunggulan apa-apa sebab pada harga tersebut pesaing masih
mempunyai laba.bahkan laba itu masih mungkin diperoleh dibawah p3 sepanjang
menjual dengar harga diatas biaya rata-rata (AC)
Dalam jangka panjang koperasi dengan kemampuan sama yang bergerak dipasar
persaingan monopolistic tidak akan mempunyai keunggulan bersaing dengan
perusahaan pesaingnya.bagian pasarnya terlampau kecil untuk mempunyai dampak
langsung kepada penjual-penjual lain.
kasus koperasi dengan kemampuan rendah dalam pasar monopolistic sangat sulit
diperiksa (sulit dijelaskan ).bila fungsi permintaan individual antara masing-masing
penjual sama,seorang produsen dengan biaya tinggi tidak akan pernah dapat
bersaing,sebab dalam jangka panjang kurva permintaanya akan berada dibawah
kurva biaya rata-rata , dan ia akan mengalami kerugian.
4. Kesimpulan
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual)yang
menguasai pasar , baik secara independent (sendiri-sendiri)maupun secara diam-diam bekerja
sama.
33
keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan kesalinggantungan antara penjual satu
dengan yang lainnya ,sehingga setiap keputusan dari masing-masing penjual akan
mempunyai dampak signifikan (nyata)pada perusahaan lain.
Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar persaingan
oligopoli (harga lebih rendah daripada harga pesaingnya ).Harga sedikit demi sedikit
dikurangi dari harga persaingan.
Koperasi yang kurang didukung oleh sumber daya financial dapat terlempar dari
persaingan ,harga-harga dapat meningkat lagi dan kerugian yang sifatnya sementara dapat
dikompensasi oleh keuntungan “supranormal”(akibat monopoli)dan dampak koperasi dengan
harga aktifnya tidak aka nada artinya.
34
Pada kasus ini perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga
pasar yang kemudian diikuti oleh pesaingnya.perusahaan tersebut dapat bertindak
sebagai price leader.
35
1. Pengertian Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada satu perusahaan atau penjual di
pasar yang bersangkutan,sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya .sebagai penjual
tunggal monopolis lebih mampu mengendalikan harga dan output-nya dibandingkan dengan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna atau pasar persaingan monopolistic.
Dalam jangka panjang monopolis memang akan memperoleh laba atau setidaknya
memperoleh normal profit,tetapi dalam jangka pendek ia pasti menderita kerugian.Walaupun
dalam jangka pendek monopolis menderita kerugian,namun dalam jangka panjang monopolis
berusaha mengubah selera konsumen melalui kampanye iklan dan teknik penjualan lainnya.
Jika dilihat secara detail perilaku oligopolistic dan monopolistic sangat tergantung
pada biaya masuk . jika biaya masuk atau penghalang penghalang untuk masuk adalah
rendah,maka dalam jangka panjang pasar tersebut akan berubah menjadi pasar persaingan
sempurna atau pasar persaingan monopolistic.
Monopoli alami berbeda dengan monopoli buatan .yang terakhir ini disebabkan atau
muncul oleh penghalang buatan untuk dimasuki terutama pembatasan-pembatasan
berdasarkan undang-undang atau peraturan ,sedangkan yang pertama diakibatkan oleh
kendala-kendala teknologi”alami”
Jika suatu koperasi yang masuk pasar ingin menggantikan posisi monopolis,ia harus
mampu untuk mempunyai keunggulan tambahan dalam hal:
Memperoleh suatu teknologi yang lebih baik yang tidak tersedia pada perusahaan
pesaing
Memproduksi produk dengan lebih baik atau memberikan pelayanan yang lebih baik
Merealisasikan keunggulan biaya transaksi
Punya jalan masuk yang lebih baik keotoritas politik agar memperoleh kekuasaan
legal untuk mengeleminasi monopolis.
36
1. Pendahuluan
Menurut ropke (1992) pengembangan koperasi di dorong oleh para wirausaha ,bukan
oleh uang,pemerintah atau para donator.Peranan kewirausaan koperasi nampaknya akan
semakin penting dalam pengembangan koperasi dalam percaturan ekonomi Indonesia. Salah
satu tugas wirausaha koperasi adalah meminimalkan atau bahkan menghilangkan
ketidakpastian.
3. Asumsi Perilaku
Dalam teori ini masalah memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu harus
dipandang dari sisi yang sangat luas.keberhasilan seorang individu dalam memaksimalkan
atau mengoptimalkan sesuatu akan snagat tergantung pada kemampuan ,kemauan dan ada
hak atau peluang untuk melakukannya.
6. Dimensi Transaksi
Menurut Williamson ,dalam ropke (1989),dimensi yang penting untuk memberikan
transaksi adalah sebagai berikut:
37
Ketidakpastian
Frekuensi yang mana transaksi berulang
Specificity asset (pengkhususan aset)
Menurut Darmawi (1997),moral haard adalah suatu kondisi yang bersumber dari
orang yg bersangkutan yang berkaitan dengan dengan sikap mental atau pandangan serta
kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peristiwa atau kejadian yang
menimbulkan kerugian.
Koperasi yang didefinisikan sebagai organisasi sebagai organisasi bisnis otonom yang
anggotanya sebagai pemillik dan sekaligus sebagai pelanggan utama perusahaan
tersebut(munker :1989,hanel : 1985 dan ropke 1987) merupakan jenis badan usaha dengan
basis integras vertical sebagai prinsip usahanya.
2. Pengertian Kewirakoperasian
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif,
dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh
38
pada prinsip identitas koperasi,dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama.
Wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam
inovasi atau mendapatkan strategis bagi pengembangan koperasi.Diatas pundak wirausaha
koperasi diharapkan koperasi akan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantages
)dari badan usaha lain yang menjadi saingannya.
4. Fungsi Kewirakoperasian
Kewirakoperasian rutin : Merupakan gambaran literature manajemen yang
berfungsi sebagai pemecah masalah .karena beberapa alasan sumber-sumber
langka diterapkan secara slah satu permasalahan timbuk karena penerapan yang
salah atas sumber daya
Kewirakoperasian arbitrage : tugas utama dari wirakop dalam hal ini mencari
peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda
Kewirakkoperasian inovatif : schumpter telah membuktikan bahwa para innovator
merupakan promotor utama perkembangan ekonomi.
5. Tipe Kewirakoperasian
Kewirakoperasian anggota
Kewirakoperasian manajer
Kewirakoperasian birokrat
Kewirakoperasian katalis
6. Tugas Wirakop
39
Pengendalian ketidakpastian
Penciptaan inovasi
Pengembangan manfaat partisipasi
Menciptakan economies of scale
Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang merupakan sasaran utama pembangunan ekonomi .
Hak bertindak
Kemapuan (kompetensi)
Motivasi untuk berprestasi
Tidak semua wirausaha mempunyai sikap muluk-muluk ,namun ada juga yang
bersikap hangat dan bersahabat dan ada yang berfikir cepat, tetapi ada pula yang lamban
.tetapi pada dasarnya para wirausaha koperasi mempunyai tugas yang sama yaitu mencari
perubahan ,menanggapinya dan memanfaatkannya sebagai peluang.
9. Prinsip-Prinsip Inovasi
Inovasi harus mempunyai tujuan dan sistematis yang dimulai dengan menganalisis
peluang
Inovasi bersifat konseptual
Agar efektif sebuah inovasi harus sederhana dan harus difokuskan
Inovasi yang efektif harus dimulai dari yang kecil
Inovasi yang berhasil harus mengarah pada kepemimpinan
Jangan berlagak pintar
Jangan mencoba mengerjakan terlalu banyak
Jangan coba-coba melakukan inovasi bagi masa depan
40
Harus diingat bahwa inovasi adalah karya
Agar berhasil,seorang innovator harus membina kekuatannya
Harus diingat ,inovasi adalah dampak bagi dalam perekonomian dan masyarakat.
10. Kesimpulan
Tugas wirausaha koperasi yang utama adalah menciptakan inovasi yang dapat
memberikan perubahan yang positif dalam organisasi usaha .seseorang innovator yang sejati
tidak kan pernah berhenti mencari perubahan dan memanfaatkannya sebagai peluang.
1. Pendahuluan
Jaringan usaha koperasi merupakan kerjasama bisnis dari paling sedikit tiga
koperasi(usaha) untuk meraih peluang bisnis terutama secara lebih kompetitif , tanpa
melepaskan identitas dan independensi dari masing-masing usaha yang terkait.
Jaringan usaha koperasi bukan merupakan konsep baru,akan tetapi telah sejak lama
dilaksanakan :
Pada usaha bangunan ,joint-venture antara arsitek ,insinyur ,dan pekerja bangunan
merupakan suatu bentuk kerjasama
Pada usaha pariwisata ,kerjasama untuk pemasaran daerah tujuan wisata secara
bersama adalah hal biasa
1) Dilema pada bidang tertentu : koperasi berskala kecil tidak dapat berharap untuk
memberikan semua produk secara bersaing,keterkaitan dengan koperasi lain
dalam jaringan usaha koperasi dapat memberikan jalan keluar.
2) Sumber bantuan untuk pertumbuhan : pada semua kasus,kerjasama dengan
koperasi lain dapat memberikan jalan keluar untuk menurunkan modal
pembiayaan dan membagi risiko
3) Peningkatan kapasitas : kendala yang sering dihapai oleh koperasi yang antara lain
adalah menghadappi kendala kapasitas produksi untuk memenangkan kontrak
jangka panjang yang mana lebih memberikan keamanan dan mengiinkan koperasi
untuk mengajukan penawaran sesuai aturan mereka
4) Rasionalisasi penyalur : koperasi berskala kecil dan penyelur dapat keluar dari
kebekuan dimana prosedur pembelian pelanggannya menjadi terpusat dan lebih
ramping
41
5) Tuntunan baru bagi keahlian : tuntutan pasar saat ini adalah produk dan pelayanan
yang disertai dengan tingkat keahlian yang lebih tinggi dan harapan sebelumnya.
Ada beberapa manfaat dari jaringan usaha koperasi yang antara lain adalah :
42
a. Dalam struktur jaringan usaha koperasi secara organisasi maka dalam kerjasama ini
antar koperasi tidak atau tanpa melakukan pembentukan organisasi baru.
b. Dalam jaringan usaha koperasi ini kerjasama antar koperasi dilakukan melalui
pembentukan organisasi baru.
2) Secara fungsional
3) Secara structural
a.vertikal
b.horiontal
c.campuran
Dalam tahap ini studi kelayakan disusun oleh konsultan berdasarkan masukan dari
peserta jaringan kerja.
Dalam tahap rencana usaha ini masih dibantu oleh konsultan lapangan ,dan pada tahap
ini jaringan usaha koperasi membuat rencana usaha yang didalamnya berisi: kegiatan
usaha yang terperinci
Dalam pelaksanaan usaha ini dilakukan dengan atau tanpa bantuan konsultan pada
tahap ini jaringan usaha koperasi mulai berfungsi menjalankan rencana usahanya
1. Pendahuluan
Koperasi ialah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
2. Jenis Koperasi
43
Jenis koperasi adalah adanya kesamaan aktivitas ,kepentingan dan kebutuhan
ekonomi anggotanya,seperti antara lain:
3. Pembentukan Koperasi
Persyaratan pembentukan koperasi
Langkah-langkah dalam mendirikan koperasi
Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan harus mempunyai bentuk dan
struktur yang cocok ,efisien dan efektif
44
3. Hakikat Manajemen Koperasi
Rapat anggota
Pengurus
Pengawas
Pengelola
4. Ruang Lingkup Usaha Koperasi
Koperasi sebagai badan usaha dapat melaksankan kegiatan disegala bidang kehidupan
ekonomi,dengan memperhatikan bahwa usaha tersebut adalah usaha yang berkaitan dengan
kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraannya.
5. Permodalan Koperasi
Dalam penjelasan disebutkan bahwa yang dimkasud dengan modal sendiri adalah
modal yang mengandung risiko atau disebut modal ekuitas.
a. bentuk koperasi
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan
jumlah anggota minimalnya 20 orang
Koperasi sekunder dapat didirikan hanya oleh koperasi-koperasi yang sejenis
adalh,melainkan yang berbeda jenis juga.
b. jenis-jenis koperasi
45
A. Koperasi sebagai suatu sistem.
Ada beberapa pendapat yang dijadikan oleh masyarakat terhadap akibat dari revolusi
industri yang pertama:
1. Bagi kehidupan kaum buruh, revolusi industri ini memberikan akibat-akibat yang
kurang menguntungkan.
2. Era revolusi industri merupakan waktu yang gelap bagi buruh kondisi kerja sangat
buruk dan penuh keonaran.
3. Dipandang dari kacamata gerakan koperasi dunia gerakan revolsi industri merupakan
suatu hikmah karena revolusi industri telah melahirkan insprirasi bagi gerakan
koperasi.
4. Tidak kalah pentingi dari produk revolusi industri.
Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke 19. Pada masa itu di Negara-negara
eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis namun kaum buruh berada pada
puncak penderitaannya.
Koperasi pertama didirikan adalah diinggris, maka pada tahun 1844 di Rochdale,
inggris didirikan koperasi konsumsi yang pelopori oleh Charles howard.
46
Pada tahun 1848 di inggris dan perancis telah mencapai kemajuan industri sedangkan di
jerman perekonomiannya masih bercorak agraris.
Denmark adak adalah salah satu Negara di eropa yang dapat dijadikan contoh
pengembangan koperasi pertanian. Pada tahun 1952 anggota koperasi mencapai 1 jt orang
atau sekitar 30% dari jumlah penduduk Denmark .
Salah seorang pelopor kopersai di swedia ialah Albin Johansen. Rahasia keberhasilan
koperasi swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan
pendidikan orang dewasa di sekolah tinggi rakyat ( Folk High School).
Koperasi pertama kali didirikan di jepang pada tahun 1900 (33 tahun setelah
pembaharuan oleh Kaisar Mieji). Cikal bakal kelahiran koperasi dijepang melaui muncul
etika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pendalaman.
Perkembangan koperasi dikorea mulai pada awal abad ke 20, koperasi ini didirikan oleh
rakyat untuk membantu pertanian membutuhkan uang untuk membiayai usaha pertaniannya.
A. Pengertian
47
Koperasi adaalah segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, koperasi
disini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu perusahaan yang didirikan oleh orang
tertentu.
1. Landasan koperasi.
Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan,
peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi didalam sistem
perekonomian Indonesia.
2. Asas Koperasi.
Berdasaerkan pasal 2 UU No. 25,1992 ditetapkan sebagai asas koperasi ialah
kekeluargaan.
3.Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi pada garis besar meliputi 3 hal yaitu:
1. Memajukan kesejahteraan anggotanya.
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.
3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional
C. Prinsip-Prinsip Koperasi
1.Sejarah Prinsip Koperasi.
Prinsip-prinsip koperasi bermula dari peraturan umum pengelola koperasi yang
dikembangkan oleh pelopor-pelopor koperasi di rochdale. Rumusan prinsip-prinsip koperasi
di rochdale ialah hasil dari proses pemikiran yang matang dari kepahitan jaman.
D. Ciri-Ciri Koperasi
1. Dilihat dari segi pelakunya.
2. Dlihat dari tujuan usahanya.
3. Dilihat dari segi hubungan dengan Negara.
48
A. Fungsi dan peran koperasi
1.Beberapa Pandangan Mengenai Fungsi Koperasi.
Fungsi dan peran koperasi dalam masyarakat setidak-tidaknya dapat dikelompokkan
kedalam tiga aliran yaitu:
a. Aliran yardstick
b. Aliran sosialis
c. Aliran persemakmuran
B. Penggolongan Koperasi
Penggolongan koperasi ialah pengelompokkan koperasi kedalam kelompok-kelompok
tertentu berdasarkan criteria dan karakteristik yang tertentu pula. Kelompok besar dapat
digolongka kedalam kelompok kecil yang lebih khusus antara lain:
1. Koperasi berdasarkan bidang usaha
2. Koperasi berdasarkan jenis komoditi
3. Koperasi berdasarkan profesi anggotanya
4. Koperasi berdasarkan daerah kerjanya
A. Pendirian Koperasi
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan koperasi:
1. Mengetahui persoalan pokok tentang koperasi
2. Menerima anggota baru secara sukarela dan terbuka
3. Koperasi dapat mencapai tujuan dalam jangka waktu yang cukup lama
4. Pembinaan koperasi merupakan tanggung jawab pemerintah
C. Keanggotaan Koperasi
Sesuai ketentuan yang terdapat dalam UU NO 25 tahun 1992, salah satu syarat
pendirian koperasi adalah tersedianya 20 orang anggota.
49
D. Tata cara Pembubaran koperasi antara lain:
1. Pembubaran artas kehendak sendiri
2. Pembubaran atas kehendak pemerintah
A. Pengertian koperasi
Koperasi merupakan kegiatan usaha dimana anggota koperasi berfungsi triple yaitu
sebagai pemilik, produsen, konsumen.
B. Rapat Anggota
Seperti disebutkan dalam bab VI UU NO 25 tahun 1992 bahwa tentang koperasian
“perangkat organisasi koperasi secara keseluruhan terdiri atas:
a. rapat anggota
b. pengurus
c. pengawas
C. Pengurus koperasi
Menurut Garayon dan Mohn ( hendrojogi, 2000;138) mengatakan bahwa pngurus
koperasi mempunyai fungsi idiil (ideal function) yaitu:
1. sebagai pusat mengambil keputusan tertinggi
2. sebagai pemberi nasihat
3. sebagai pengawas dan orang yang dapat dipercaya
4. sebagai penjaga kesimbangan organisasi
5. sebagai symbol
D. Pengawas koperasi
Tugas pengawas koperasi:
1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
2. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
E. Manajer koperasi
Menurut tingkatannya manajer dapat diklasifikasikan:
1. manajemen puncak
2. manjemen menengah
3. manajemen lini pertama atau bawah
50
BAB 6 MANAJEMEN KOPERASI
1.Manajemen Koperasi
a. Fungsi Perencanaan
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara para
pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksaan rencana-rencana koperasi itu.
c. Pelaksanaan
d. Pengawasan
Pengawasan ialah upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang lebih tinggi, untuk
mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah
dicapai.
Struktur intern organisasi koperasi pada garis besarnya terdiri dari 3 unur berikut:
51
(a) Rapat anggota koperasi;
(b) Penguru koperasi;
(c) Pengawas koperasi.
2. Unsur-unsur pelaksana teknis yaitu, manajer dan karyawan koperasi lainnya;
3. Unsur penasihat (Dewan penasihat).
Dari segi ekstern, beberapa koperasi primer (koperasi yang beranggotakan sekurang-
kurangnya 20 orang) dapat mengadakan penggabungan dengan beberapa koperasi yang
ada dilingkungannya, sehingga membentuk koperasi pusat, misalnya kita mengenal puat
koperasi Pegawai Negeri.
Manajemen operasi ialah salah satu apek dari manajemen koperasi yang memusatkan
perhatiannya terhadap pengelolaan variabel-variabel kunci yang menentukan tercapainya
efisiensi dan efektifitas kegiatan utama koperasi optimal. Manajemen operasi ada 3
golongan didalamnya yaitu:
a. Manajemen Masukan;
b. Manajemen Peralatan dan Sumber Daya Manusia;
c. Manajemen Keluaran.
52
2. Manajemen Keuangan
Pusat perhatian manajemen keuangan ialah berbagai aspek keuangan suatu usaha.
Sesuai dengan cakupannya maka hakekat manajemen keuangan ialah mengupayakan
keseimbangan antatra kebutuahan dana serta penggunaannya. Dengan demikian
pembelajaran yang direncanakan dengan baik akan menempatkan koperasi pada posisi
yang sehat dilihat dan segi:
3. Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh sesuatu usaha untuk
menimbulkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya. Sebagai suatu
proses, maka kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa kegiatan sbb;
a. Analisis pasar;
b. Identifikasi kebutuhan konsumen;
c. Menyusun rencana kebutuhan konsumen;
d. Menguji rencana pemasaran dengan menempatkan produk ke pasar;
e. Evaluasi hasil-hasil penguji rencana pemasaran.
53
Masalah utama pemasaran adalah mengupayakan terpenuhinya kepuasan konsumen
melalui perencanaan yang cermat terhadap elemen-elemen kunci pemasaran, antara lain sbb:
a. Perencanaan produk;
b. Distributor produk;
c. Penetapan harga jual;
d. Promosi;
e. Pelayanan purna jual;
C. Akuntabilitas Koperasi
1. Pengertian Akuntabilitas
Pengertian akuntabilitas dapat dikemukakan melalui dua pendekatan, yaitu dari segi
fungsi dan segi prosesnya. Dilihat dari segi fungsinya, akuntabilitas adalah kegiatan jasa yang
berfungsi menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu
lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan
ekonomi diantara berbagai alternatif tindakan.sedangakan dilihat dari segi prosesnya,
akuntabilitas ialah suatu teknik untuk mencatat, menggolong-golongkan dan meringkas
transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan suatu lembaga atau perusahaan, serta
menyajikan dan menginterprestasikan data-data tersebut melalui laporan keuangan.
2. Proses Akuntansi
a. Pencatatan;
b. Penggolongan;
c. Peringkasan;
d. Penyusunan Laporan Keuangan;
3. Buku-Buku Koperasi
54
sebagai buku harian yaitu buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang telah
dibuktikan kebenaran oleh pihak-pihak yang berkompeten.
Laporan keuangan koperasi yang umum disajikan adalah Neraca dan Laporan Sisa
Hasil Usaha. Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan yaitu
aktiva, utang, dan modal koperasi pada suatu saat tertentu. Sedangkan laporan sisa hasil
usaha menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai koperasi dalam suatu periode operasi.
Hal yang paling untuk diperhatikan dalam menyusun Neraca adalah jumlah aktiva
yang harus selalu sama dengan jumlah utang ditambah modal. Persamaan inilah yang
dimaksud dengan persamaan dasar akuntans.
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan koperasi yang
besarnya dinyatakan dalam satuan utan. Utang adalah semua kewajiban yang ada pada saat
sekarang dan karena itu harus dibayar oleh koperasi sebagai akibat dari transaksi yang
dilakukannya dengan pihak ketiga. Modal adalah nilai hak pemilikkan koperasi atas seluruh
kekayaan koperasi.
Ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi dalam kaitannya dengan
permodalan ini, yaitu sbb:
1. Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berda ditangan anggota dan tidak
perlu dikaitkan dengan jumlah modal yang dapat ditanamkan oleh seseorang anggota
dalam koperasi dan berlaku ketentuan satu anggota satu suara.
2. Modal harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat dan meningkatkan
kesejahteraan bagi anggota.
3. Kepala modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas.
55
4. Koperasi pada dasarnya memerlukan modal yang cukup untuk membiayai usahanya
secara efisien.
5. Usaha-usaha dari koperasi harus dapat membantu pembentukan modal baru. Hal ini
bisa dilakukan dengan menahan sebagian dari keuntungan/sisa hasik usaha (SHU) dan
tidak membagikan semua kepada anggota.
1. Modal Sendiri
Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat (2) UU no
25/1992 adalah modal yang menanggung resiko atau disebut modal ekuiti.
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam setiap AD/ART koperasi, apakah dilakukan
sekaligus atau dengan cara diangsur.
c. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk menumpuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi
bila diperlukan.
d. Hibah
Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupmya,dapat berbentuk
wasiat, jika pemberian etrsebut diucapkan/ditulis oelh seseorang sebagai wasiat atau pesan
atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia.
2. Modal Pinjam
56
a. Anggota,
yaitu suatu pinjam yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang
memenuhi syarat.
b. Koperasi lain/anggotanya,
Pinjam dari kopearsi lain/anggotanya didasasri dengan perjanjian kerja sama antar
koperasi.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya,
Pinjam dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan kententuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku..
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lailnnya,
Dalam rangka mencari tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan oblgasi (surat
pernyataan hutang) yang dapat dijual kemasyarakat dengan konsekuennsinya koperasi
diharuskan membayar bunga atas pinjaman yang diterima (nilai dari obligasi yang
dijual) secara tetap, baik besar maupun waktunya.
e. Sumber lain yang sah,
Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak
melalui penawaran secara hukum.
Cooperative effect dihasilkan dari berbagai faktor dan kebijaksanaan/ manajemen dan
interaksi atau sinergi dari anggota, pengurus, pengelola dan karyawati.Berbagai kebijakan
faktor-faktor objektif akan menghasilkan dua strategi besar yaitu strategi penurunan biaya
(low cost strategy) dan kebijakan keunikan produk sesuai dengan pilihan anggota atau
konsumen (differentiated product strategy). Kedua strategi ini memproleh kedudukan
koperasi didalam perekonomian (pasar) dan sekaligus menghasilkan manfaat koperasi. Di
dalam suatu bisnis garris besarnya dibagi dalam dua biaya, biaya transformasi, yaitu biaya
untuk mengubah input menjadi output dari biaya transaksi (transaction cost) yaitu biaya
sampai barang itu dibeli oleh konsumen.
Faktor-faktor objektif dan kebijakan yang memperkuat strategi penurunan biaya terdiri dari:
57
1. Yang berhubungan dengan usaha; fokus usaha koperasi kepada usaha inti (core
business) dalam struktur pasar persaingan monopolistik/ monopoli, fokus koperasi
kepada single purpose cooperative (usaha tunggal) dengan multi komoditi.
2. Yang berhubungan dengan skala-skala ekonomis/ Merger/ Amalgamasi.
3. Yang berhubungan dengan keanggotaan. Keanggotaan memenuhi kriteria ekonomi
sebagai pemilik dan pelanggan, memiliki usaha yang berkaitan erat dengan usaha
koperasi, bersedia mengadakan hubungan kontraktual dengan koperasi dan jumlah
anggota memungkinkan menghasilkan skala ekonomis.
4. Yang berhubungan dengan permodalan. Anggota sebagai pemilik koperasi bersedia
melaksanakan konsep proporsionalistis dan menanggung resiko, bersedia untuk
memasok modal tambahan apabila diperlukan.
5. Yang berhubungan dengan pendidikan/ pelatihan; pendidikan/ pelatihan yang terfokus
sehingga meningkatkan efesiensi usaha anggota, keterampilan pengurus, pengelola
dan karyawan.
6. Kemitraan, aliansi strategis dengan koperasi dan swasta dalam dan luar negeri.
7. Yang bwerhubungan dengan eksternal ekonomis; memanfaatkan kebijakan
pemerintah, perlindungan hukum, perkreditan, perpajakan, cadangan usaha,
penelitian, pendidikan/ pelatihan.
8. Menerapkan prinsip penghematan berdasarkan kaidah koperasi. Secara rinci dapat
kita analisis faktor objektif dan kebijakan tersebut baik pada biaya transformasi
maupun terhadap biaya transaksi.
Seseorang yang ingin menanamkan modalnya dalam suatu usaha tentu mengharapkan
untuk memperoleh keuntungan. Pada PT atau badan usaha lainnya yang bermotif mencari
keuntungan, saham merupakan suatu investasi. Bila ada gejala bahwa PT tersebut merugi,
pemegang sham bisa lari mennghindari atau mengurangi resiko kerugian dengan menjual
sahamnya dan mengharapkan pembagian deviden yang besar.
Sebaliknya, saham pada koperasi tidak boleh diperjual belikan. Koperasi hanya
membayar bunga yangn terbabtas pada modal saham (share capital) sesuai dengan atas
Rochdale: “limited interest on capital” dan bahkan dalam praktiknya banyak koperasi
yang sama sekali membayar bunga atas modal/saham yang ditanam anggota dalam
58
koperasi. Jadi, jelas bahwa saham koperasi tidak dapat dipakai untuk investasi spekulatif.
Saham koperasi lebih merupakan sumbangan atau suatu pembayaran uang dimuka yang
akan digunakkan untuk pembiayaan usaha koperasi yang karenanya saham koperasi oleh
beberapa buku disebut sebagai contribution share.
Kesimpulan pada penjelasan diatas adalah bahwa pada PT jumlah modal/saham yang
akan dijual sudah dapat ditentukan dan dapat diperjual belikan. Jumlah modal dari
koperasi dapat berubah-ubah dan tidak dapat diperjualbelikan. Jumlah modal equity akan
betambah jika ada tambahan anggota baru dan jumlah tsb akan menurun jika:
D. Dana Cadangan
Penjelasan pasal 41 UU No. 25/1992 dana cadangan adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisihan SHU yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
Dilihat dari fungsinya,ada dua jenis cadangan, yaitu valuation reserve dan capital
reserve. Termasuk dalam volution reserve adalah cadangan untuk penyusutan
(depreciation), keusangan (obsolescence) dan pinjaman macet (bad debts). Penyusutan
59
dan keusangan merupakan suatu pengeluaran yang tersembunyi. Capital reserve dipupuk
dengan dua cara yaitu:
1. Menahan net margin dari usaha, baik atas dasar yang dialokasikan (allocated)
maupun yang tidak dialokasikan (unallocated).
2. Melalui penahanan modal.
60
b. Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat.
c. Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah .
d. Usahahanya pada umumnya bersifat memberikan pelayanan kepada
masyarakat (public utilites).
e. Disamping usaha bersifat komersial.
6. Perusahaan daerah
Perusahaan daerah didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah
mendapat pengesahan dari instansi atasanya , yaitu menteri dalam negri bagi
daerah tingkat I dan gubernur bagi daerah tingkat II.
61
4. Bila kerjasama dilakukan oleh koperasi tingkat tinggi diatasnya dan bidang
usahanya dapat mengadakan integrasi verikal, maka akan dapat menurunkan biaya
transaksi.
B. Kerjasama Antara Koperasi dan Bukan Koperasi
Kerjasama antar koperasi dengan bukan koperasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut :
1. Membentuk wadah baru yang berbadan hukum.
2. Tanpa membentuk waadah baru yang berbadan hukum, biasanya kerjasma itu
dalam bentuk kemitraan usaha.
C. Kerjasama Bukan Di Bidang Usaha antar Koperasi
Maksud dan tujuan pembentukan dewan koperasi Indonesia (DKI) adalah sebagai
berikut :
1. Menyebarkan, memelihara, dan mempertahankan cita-cita koperasi.
2. Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan koperasi
dengan nyata.
3. Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi
terhadap segala usaha yang merintanginya.
A. Gerakan Koperasi
Inter ooperative alliance atau disingkat ICA, dibentuk pada kongres koperasi sedunia tahun
1895 dilondon. Yang melopori berdirinya gerakan koperasi sedunia ini adalah inggris,
Australia, belgia ,perancis, jerman, belanda, italia, swiss, dan Rumania. Dengan demikian
ICA merupakan satu-satunya organisasi gerakan koperasi seluruh dunia yang secara khusus
mengabdikan diri pada pengembangan koperasi.
62
a. Sentral organisasi koperasi republic Indonesia (SOKRI)
b. Dewan koperasi Indonesia (DKI)
c. Kesatuan organisasi koperasi seluruh Indonesia (SOKSI)
d. Dewan koperasi Indonesia (Dekopin )
e. Gerakan koperasi Indonesia (Gerkopin )
B. Hubungan gerakan koperasi Indonesia dengan gerakan koperasi internasional
Dengan terbentuknya kantor regional ICA dinew delhi, maka hubungan gerakan koperasi
Indonesia melalui dekopin dilakukan melalui kantor tersebut. Dalam rangka meningkatkan
usaha perdagangan antar koperasi, pada tahun 1974 telah didirikan international cooperative
trading organization (ICTO) yang berkedudukan disingapura. ICTO dimaksudkan sebagai
suatu badan perantara perdagangan koperasi untuk pasar asia,eropa, dan afrika.
Koperasi-koperasi luar negeri yang pernah menawarkan bantuan melalui dekopin adalah:
63
Koperasi mempunyai tugas utama untuk meningkatkan kapasitas produktif para
anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan pasar yang semata-mata
menekankan pada norma efisiensi. Oleh karena itu sayap terpenting dari gerakan
koperasi didunia adalah koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam yang siap
membantu posisi dalam menjaga likuiditasnya untuk mendapatkan posisi tawar pasar
yang terbaik.
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual )
yang menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-
diam bekerja sama. Dalam pasar persaingan sempurna, suatu perusahaan tidak akan
memperhitungkan aksi perisahhan lainya sehingga interaksi yang strategis dikalangan
mereka jelas tidak ada.
Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar oligopoli
(harga lebih rendah dari pada harga persaingan ). Harga sedikit demi sedikit dikurangi
dari harga persaingan. Karena adanya saling ketergantungan yang tinggi antar
perusahaan (penjual), koperasi dapat menghancurkan harga pesaingnya.
Pasar persaingan monopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada satu
perusahaan (penjual) dipasar yang bersangkutan, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyaingginya.
Asumsi-asumsi yang menjadi dasar bagi model monopoli murni menurut hendar
dan kusnadi (1999) adalah sebagai berikut.
64
1. Dipasar hanya ada satu penjual produk tertentu
2. Produk yang dijual tidak ada barang subsitusinya
3. Adanya penghalang/penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk baik legal
maupun netral, tetapi yang paling penting berupa penghalang legal, baik melalui
undang-undang maupun peraturan pemaerintah lainnya.
Dalam kenyataan kasus monopoli murni dengan hanya satu penjual dipasar
sangat sulit dicari karena ada beberapa faktor pembatas sebagai berikut
1. Persaingan tidak langsung
2. Pesaing potensial yang memungkinkan adanya perusahaan baru masuk pasar
sehingga menyebabkan perilaku monopolis tidak bebas lagi seperti pada pasar
monopoli murni.
3. Kemungkinan campur tangan pemerintah yang mengharuskan tidak boleh hanya
ada satu perusahaan dipasar.
A. Kebijakan Pemerintah
Adapun kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi pada pelita IV yang
lalu namun sampai saat ini masih cukup relevan untuk dilaksanakan adalah:
1. Pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan
agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan
menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam
masyarakat.
2. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya
peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional.
3. Peningkatan koperasi didukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang
seluas-luasnya disegala sektor kegiatan ekonomi, baik didalam negeri maupun
diluar negeri
4. Kerjasama antar koperasi, dan antara koperasi dengan BUMN dan usaha
swasta lainya sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk
mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi yang
dijiwai semangat dan asas kekeluargaan, kebersamaan, kemitraan usaha, dan
kesetiakawanan, serta saling mendukung dan saling menguntungkan.
65
3. Koordinasi dan pemberian dukungan dalam rangka penyempurnaan
kurikulum pendidikan perkoperasian disekolah-sekolah
4. Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas yang disertai dengan
permasyarakatan contoh-contoh koperasi sukses yang dikelola sesuai dengan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi
5. Peningkatan kualiats administrasi dan pengawasan pembarian badan hukum
koperasi
66
Implementasi undang-undang nomor 22/1999 tentang otonomi daerah, akan
memberikan dampak positif bagi koperasi dalam hal alokasi sumber daya alam dan
pelayanan pembiayaan lainnya. Namun koperasi akan menghadapi masalah yang
lebih intensif dengan pemerintah daerah dalam bentuk penempatan alokasi investasi
dan skala kegiatan koperasi.
67
BAB 3
PEMBAHASAN
68
2. Melampirkan skema yang menjelaskan tentang apa yang sedang dibahas dalam
buku ini .
3. Isinya di rinci dengan jelas dan mudah dipahami sehingga dapat
meningkatkan peminat pembaca.
Kekurangan Buku Pembanding Kedua
1. Tidak adanya di akhir bab mencamtumkan rangkuman untuk melihat sejauh
mana pembaca memahami masing masing bab pada buku tersebut .
2. Skema yang dilampirkan tidak berwarna, sehingga kurang menarik.
69
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi merupakan suatu lembaga yang menghimpun dan memfasilitasi pengusaha
mikro, kecil,, dan menengah agar dapat mengembangkan diri. Anggota sebagai
kekuatan utama koperasi diharapkan saling membantu untuk mengokohkan
perusahaan koperasi dan juga usaha anggota sendiri.
Ekonomi koperasi memberi gambaran pada pihak manajemen koperasi bagaimana
cara yang terbaik dalam mengambil keputusan penting tentang pelayanan kepada
anggota sehingga koperasi dapat terus berkembang melalui peningkatan partisipasi
anggota. Ekonomi koperasi memberi petunjuk tentang variabel-variabel kritis yang
perlu diperhatikan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing dengan para
pesaingnya.Disamping itu, dengan mempelajari ekonomi koperasi, kita akan
mengetahui sampai seberapa jauh konsep-konsep yang tersusun dalam teori ekonomi
dapat digunakan untuk menganalisis keunggulan koperasi.
70