Anda di halaman 1dari 50

CRITICAL BOOK REPORT

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

DOSEN PENGAMPUH
Armin Rahmansyah Nasution,SE, M.Si.

DISUSUN OLEH
Hafizah Dini (7173510027)
Mhd.Wahyudi (7172210006)
Sasya Chairunisa (7173210031)

MANAJEMEN B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, karena berkat rahmad dan

hidaayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini. Critical

Book Report ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami menerima kritikan serta saran

yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam

menyusun tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan

pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud

penulis.

Medan, Desember 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar

Belakang…………………………………………………………………...4

1.2. Rumusan

Masalah……………………………………………………………......4

1.3. Tujuan…………………………………………………………………………

…4

1.4. Manfaat………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Laporan

Tinjauan………………………………………………………………5

2.1.1. Identitas Buku……………………………………………………………5

2.1.2. Ringkasan Buku……………………………………………………….....5

2.1.3. Keunggulan Buku……………………………………………………….48

2.1.4. Kelemahan Buku………………………………………………………..48

BAB III PENUTUP

3.1.

Kesimpulan……………………………………………………………………..49

3
3.2. Saran…………………………………………………………………………….

49

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..50

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang
menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi
setiap mahasiswa. Salah satu bentuk tugas yang diberikan kepada mahasiswa dalam proses
perkuliahan adalah Critical Book Report.

Critical Book Report merupakan salah satu instrument yang dapat mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Indikator keberhasilan
Critical book report untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran itu dapat dilihat dari
terciptanya kemampuan dari setiap mahasiswa / mahasiswa untuk mengevaluasi penjelasan,
interpretasi serta analisis mengenai kelebihan maupun kelemahan baik dari Jurnal, buku
maupun artikel lainnya sehingga berdampak besar bagi pengembangan cara berfikir dari
mahasiswa yang pada akhirnya menambah penambahan dan pengetahuan mahasiswa itu
sendiri terhadap kajian mata kuliah yang telah diambil. Dengan kata lain, melalui Critical
Book Report mahasiswa diajak untuk menguji pemikiran dari pengaran maupun penulis
berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa berdasarkan
pengetahuan & pengalaman yang mereka miliki.

1.2 Rumusan Masalah

 Mengkritis atau membandingkan satu topik materi kuliah Ekonomi Mikro


dalam dua buku yang berbeda.
 Menemukan kelebihan dan kelemahan isi buku.
 Memberikan kritik dan saran terhadap isi buku.

1.3 Tujuan

Mencari kelebihan dan kekurangan isi buku yang di identifikasikan demi memberi
masukan terhadap isi buku tersebut dan membuatnya menjadi lebih baik lagi kedepannya.

4
1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca terhadap
Ekonomi Mikro khususnya pada bagian buku dan menambah pengetahuan juga bagi penulis
dalam menilai sebuah buku sehingga meningkatkan daya kritis mahasiswa.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laporan Tinjauan Kritis Buku

2.1.1 Identitas Buku

Judul Buku : Mikro Ekonomi (Teori Pengantar)

Penulis : Sadono Sukirno

Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada

Kota Terbit : Depok

Tahun Terbit : 2013

Edisi :3

Jumlah halaman : 430 Halaman

ukuran : 25 cm

ISBN : 978-979-769-573-6

2.1.2 Ringkasan Isi Buku

BAB 1
BIDANG STUDI ILMU EKONOMI

Ilmu ekonomi sebagai bidang studi mulai berkembang semenjak bagian kedua abad
ke 18 yaitu setelah Adam smith seorang pemikir dari inggris menulis buku yang berjudul An
inquiry into the nature and canses of the Wealth of Nations. Adam smith dapat dipandang
sebagai bapak ilmu ekonomi

5
Pada setiap waktu masyarakat dapat menghadapi berbagai masalah ekonomi. Hal ini
timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan. Dalam setiap masyarakat akan timbul ketidak
seimbangan diantara kehendak manusia yang tidak terbatas jumlahnya dengan kemampuan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang jumlalhnya terbatas.
Ketidak seimbangan ini menimbulkan masalah untuk membuat pilihan.

Kehendak manusia dipenuhi dengan mengkonsumsi barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut
terdiri dari barang Cuma-Cuma (seperti air bagian keindahan alam) dan barang ekonomi
(seperti baju dan pendidikan). Untuk menghasilkan barang ekonomi diperlukan faktor-faktor
produksi yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian kewirausahaan.

Semenjak perkembangannya lebih dari dua abad yang lalu berbagai bidang studi ilmu
ekonomi telah berkembang. Oleh sebab itu tidaklah mungkin mendefinisikan ilmu ekonomi
berdasarkan bidang studi yang diliputinya yang telah menganalisis berbagai aspek dari
kehidupan ekonomi domestik dan ekonomi dunia. Adalah lebih praktis untuk mendefinisikan
ilmu ekonomi berdasarkan bentuk masalah pokok yang dianalisisnya, yaitu masalah
kelangkaan yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia yang tidak terbatas, manakah faktor-
faktor produksi untuk memenuhi kehendak tersebut terbatas.

Berdasarkan kepada masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian, ilmu


ekonomi selalu didefinisikan sebagai berikut atau studi tentang bagaimana manusia, secara
individu dan secara berkelompok (masyarakat) membuat pilihan dalam menggunakan sumber
yang terbatas sehingga ia dapat digunakan dalam memenuhi keinginannya secara semaksimal
mungkin (yaitu mencapai kepuasan dan kemakmuran yang paling maksimum).

Analisis ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada tiga golongan, ekonomi yang
deskriptif yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya berlaku dalam ekonomi. Teori
ekonomi yaitu memberikan gambaran umum mengenai kegiatan ekonomi yang berlaku dan
sifat hubungan dimana berbagai variabel ekonomi. Ekonomi terapan (teori kebijakan
ekonomi) yaitu analisis yang menerangkan berbagai masalah ekonomi perlu diatasi. Dua
analisis yang pertama dapat digolongkan sebagai ekonomi yang positif yaitu memberikan
gambaran yang sebenarnya mengenai peristiwa yang berlaku. Sedangkan ekonomi terapan
digunakan sebagai ekonomi normatif oleh karena analisisnya meliputi bukan saja pemikiran
nasional dari penganalisisannya, tetapi juga keyakinan pribadinya mengenai masalah yang
berlaku dimana mengenai masalah tersebut.

Untuk memahami pola dari berbagai aspek perekonomian berbagai teori ekonomi
telah dikembangkan melalui teori-teori ini seseorang dapat memahami ciri dari berbagai
kegiatan ekonomi. Teori ekonomi meliputi empat unsur berikut menentukan batasan atau
asumsi agar peristiwa yang diterangkan dalam teori akan terwujud, menentukan variabel-
variabel ekonomi yang akan dianalisi, menerangkan hipotesis yang menerangkan sifat
hubungan dan variabel-variabel yang dianalisis dan membuat ramalan tentang bentuk
peristiwa ekonomi yang akan wujud.

Analisis ekonomi tidak terbatas kepada uraian deskriptif mengenai kegiatan ekonomi
yang berlaku. Teori ekonomi biasanya mempunyai empat alat analisis berikut uraian
mengenai sifat hubungan diantara dua atau beberapa variabel ekonomi, data yang terbentuk
angka-angka yang bersifat hubungan tersebut, gambaran secara grafik mnengenai sifat dan

6
hubungan tersebut dan persatuan matematika yang menjelaskan hubungan diantara berbagai
variabel.

Teori-teori dasar ilmu ekonomi dibedakan kepada dua golongan teori teori mikro
ekonomi dan teori makro ekonomi. Teori mikro ekonomi menganalisis hal –hal berikut
interaksi penjual dan pembeli di pasar barang, tingkah laku pembeli dan penjual dalam
melakukan kegiatan ekonomi dan interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor. Dalam
teori makro ekonomi analisis meliputi aspek berikut penentuan kegiatan perekonomian dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang
menyebabkannya dan bentuk-bentuk kebijakan pemerintah akan menghadapi masalah-
masalah ekonomi yang timbul.

BAB 2
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

Perekonomian berdasarkan pada tingkat lemajuannya, dapat dibedakan kepada


perekonomian subsisten dan perekonomian modren. Dalam perekonomian subsisten yang
sangat primitif, uang tidak digunakan dalam tukar-tukar dan perdagangan dilakukan secara
perdagangan barter yaitu barang ditukar barang. Dalam perekonomian yang subsisten sangat
primitif tidak terdapat spealisasi dalam kegiatan ekonomi. Setiap keluarga menghasilkan
sendiri kebanyakan barang yang diperlukannya.

Perekonomian modren memiliki sifat yang sangat bertentangan dengan perekonomian


subsisten. Dalam perekonomian modren uang digunakan sebagai alat untuk melakukan tukar
menukar barang yaitu uang digunakan untuk melancarkan kegiatan perdagangan. Kegiatan
perdagangan yang lebih lancar dari barter ini cenderung spesialissi yaitu setiap pelaku
kegiatan ekonomi membatasi kegiatannya kepada suatu kegiatan tertentu.

Sebagai akibat dari spesialisasi, dalam perekonomian modren terdapat pemisah yang
jelas di antara berbagai pelaku kegiatan ekonomi, terutama diantara golongan pekerja dengan
golongan pengusaha. Spesialisasi menimbulkan tiga kebaikan yang utama berikut
mempertinggi efesiensi pengguna faktor-faktor produksi, mempertinggi efesiensi
memproduksi dan mendorong perkembangan teknologi.

Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankannya, pelaku kegiatan ekonomi


dalam setiap negara dibedakan kepada tiga golongan perusahaan, rumah tangga dan
pemerintah. Perusahaan sebagai produsen barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga,
pemerintah dan perusahaan lain. Untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut pemilik usaha
akan menggunakan faktor-faktor produksi yang lain. Rumah tangga merupakan penyedia
faktor-faktor produksi dan konsumen dari barang dan jasa. Sedangkan pemerintah bertindak
sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan produsen barang yang tidak dapat dihasilkan pihak
swasta (perusahaan).

Dalam analisis ekonomi dan khususnya mikro ekonomi, selalu dimisalkan pemerintah
tidak dipengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan demikian kegiatan ekonomi hanya ditentukan
oleh interaksi diantara perusahaan dan rumah tangga. Perekonomian seperti ini dinamakan
perekonomian pasar bebas. Dalam perekonomian pasar bebas perusahaan dan rumah tangga
berinteraksi di dua pasar: pasar barang dan pasar faktor-faktor produksi.

7
Perekonomian pasar memiliki ciri yang baik diantaranya ialah: pasar memberi
informasi yang lebih tepat, pasar merangsang kegiatan produksi, pasar menggalakan
masyarakat untuk menggerakkan keahliannya, pasar meningkatkan efesiensi penggunaan
barang dan faktor-faktor produksi dan pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat
untuk menjalankan kegiatan yang disukainya.

Disamping melihat kebaikan sistem pasar bebas ahli-ahli ekonomi telah lama
menyadari kelemahan perekonomian pasar bebas kelemahannya yang utama
adalah:kebebasan yang tak terbatas meningkat golongan tertentu, kegiatan ekonomi sangan
tidak stabil. Dapat menimbulkan ketidak setaraan dan monopoli, terdapat beberapa jenis
barang yang tidak akan diproduksikan dalam sistem pasar bebas, dan kegiatan pasar dapat
menimbulkan ekstemalitas yang negatif.

Menyadari adanya kelemahan dari sistem pasar bebas, diberbagai negara pemerintah
akan selalu campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Tujuan campur tangan ini terutama
adalah untuk mengatasi kelemahan sistem pasar bebas. Campur tangan pemerintah dapat
diibedakan kepada tiga bentuk: membuat peraturan-peraturan, menjalankan kegiatan ekonomi
tertentu, dan menjalankan kebijakan fiskal dan moneter.

8
BAB 3
MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN

Dalam analisis Ekonomi, kebutuhan untuk membuat pilihan yang timbul sebagai
akibat letidak seimbangan diantar keinginan masyarakat dengan kemampuan faktor-faktor
produksi untuk memenuhi keinginan tersebut, diterangkan lebih lanjut dengan
mengemukakan tiga persoalan berikut:
i. Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
ii. Bagaimanakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?
iii. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diprofuksikan?

Dalam analisis ekonomi ketiga-tiga persoalan diatas diterangkan lebih lanjut dengsn
menggunsksn kurva kemungkinan produksi. Dengan menggunakan kurva tersebut dapat
diterangkan berikut: sampai dimana kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang
dan jasa, bagaimana masyarakat dapat membuat pilihan terhapat barang yang harus
diproduksikan, bagaimana perkembangan faktor-faktor produksi dan perkembangan
teknologi akan mempengaruhi perkembangan kemampuan masyarakat untuk
memproduksikan dan siapakah efek dari ketidakmampuan masyarakat menggunakan faktor-
faktor produksi secara efisien.

Melalui kurva kemungkinan produksi dapat ditunjukkan bahwa setiap masyarakat


tidak dapat memperoleh semua barang yang mereka inginkan. Oleh sebab itu mereka harus
membuat pilihan. Dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia sektor produksi
dapat menghasilkan berbagai kombinasi barang yang dapat diproduksikan . pilihan
masyarakat yang dinyatakan dalam interaksi masyarakat dan penjual dipasar barang akan
menemukan jenis dan jumlah barang yang dihasilkan dalam perekonomian. Seterusnya ciri
distribusi pendapatan diantara berbagai faktor produksi menentukan, jenis dan jumlah barang
yang akan diminati oleh anggota masyakarat.

Pertambahan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi akan mengembangkan


perekonomian dan menambah kemampuan perekonomian terebut menghasilkan barang-
barang yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian melalui pertumbuhan faktor-faktor
produksi dan kemajuan tekonologi dan kemamkmuran masyarakat akan dapat ditingkatkan.

Setiap masyarakat menyelesaikan ketiga-tiga masalah pokok dalam perekonomian


dengan cara yang berbeda. Hal ini bergantung kepada sistem ekonomi yang digunakan
perekonomian tersebut. Dalam analisis ekonomi sistem ekonomi dapat dibedakan kepada tiga

9
bentuk perekonomian pasar bebas, perekonomian perencanaan pusat dan perekonomian
campuran. Setiap sistem ekonomi ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam
perekonomian yaotu Apa Bagaimana dan untuk siapa dengan cara yang berbeda.

Dalam sistem perekonomian pasar bebas, faktor-faktor produksi dimiliki oleh pihak
swasta dan mereka mempunyai kebebasan untuk menggunakannya. Sektor perusahaan akan
berusaha untuk menggunakan secara efisien dan memberi keuntungan yang paling
maksimum. Sistem perekonomian bebas mencapai tujuan tersebut melalui interaksi diantara
pengusaha dan pembeli (perusahaan dan rumah tangga) di dalam pasaran. Mekanisme pasar
akan memberi petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan masalah Apa,
Bagaimana, dan untuk siapa.

Dalam sistem perencanaan pusat semua faktor-faktor produksi dan unit-unit produksi
dimiliki oleh pemerintah. Melalui pemilikannya ini pemerintah melslui perencanaan pusat
akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi yang tersedia dan alokasinya ke
berbagai unit produksi. Sebagai implikasi dari pengaturan ekonomi seperti ini, persoalan Apa
Bagaimana dan untuk siapa diselesaikan oleh perencanaan pusat. Konsumen tidak
mempunyai hak dalam menentukan barang-barang yang diinginkannya dan perlu
diproduksikan.

Kebanyakan negara dalam produksinya menggunakan sistem perekonomian


campuran yaitu pengaturan kegiatan ekonomi sebagaian besar direncanakan oleh pasar bebas
dan sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh pemerintah. Mengapa sistem perekonomian
ini banyak digunakan dan apakah bentu-bentuk campur tangan pemerintah akan
diterangkakan dengan lebih mendalam dalam bab delapan belas.

10
BAB 4
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN PASAR

Apakah barang yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya? Interaksi penjual dan
pembeli di pasar barang akan dapat memecahkan masalah ini. Untuk memberi gambaran
dengan ciri interaksi tersebut perlu dipelajari teori permintaan, teori penawaran, dan teori
keseimbangan di pasar.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan permintaan masyarakat keatas


sesuatu barang faktor yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut, teori permintaan
menerangkan sifat hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta. Hukum
permintaan mengatakan semakin rendah harga sesuatu barang semakin banyak kuantitas yang
diminta. Berdasarkan hukum permintaan ini secara grafik dapat digambarkan kurva
permintaan.

Disamping tingkat harga, permintaan keatas suatu barang ditentukan pula oleh
beberapa faktor lain. Yang terpenting diantaranya adalah harga barang lain, pendapatan para
pembeli, distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan ekspetasi tentang
keadaan dimasa depan. Perubahan keatas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran
ke kanan atau ke kiri, penggeseran ini berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas barang yang
diminta masyarakat telah mengalami perubahan.

Juga penawaran sesuatu barang yang wujud dalam pasar ditentukan oleh beberapa
faktor. Yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Hukum penawaran mengatakan
semakin tingggi tingkat harga, semakin banyak tingkat kuantitas barang yang akan
ditawarkan pasar. Secara grafik sifat di antara tingkat harga dan kuantitas yang ditawarkan
ditunjukkan oleh kurva penawaran

Disamping harga juga terdapat faktor lain yang menentukan kuantitas barang yang
akan ditawarkan. Faktornya yang terpenting adalah harga barang lain, biaya untuk
memperoleh faktor produksi dan input lain, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi yang
digunakan pada setiap tingkat harga, apabila faktor-faktor ini mengalami perubahan, maka
kuantitas yang ditawarkan akan berubah. Perubahan perusahaan berbagai faktor lain ini akan
menggeser kurva penawaran.

Indeks diantara permintaan dan penawaran akan menentukan keadaan keseimbangan


di pasar yaitu keadaan dimana keinginan masyarakat untuk membeli adalah sama dengan
keinginan produsen tentang untuk menjual barangnya. Keseimbangan ini menentukan tingkat

11
harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan diperjual belikan dan perlu
diproduksikan.

Perubahan permintaan dan/atau penawaran akan menimbulkan perubahan dalam


keadaan keseimbangan. Perubahan keseimbangan ini akan mengubah tingkat harga dan
kuantitas barang diperjualbelikan.

BAB 5
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai
dimana setiap perubaahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbeda diantara satu
barang dengan barang lainnya. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar,
tetapi ada pula yang perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibar dari suatu perubahan harga.

Elastisitas per,intaan menunjukkan persentasi perubahan kuantitas yang diminta


sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Kuantitas yang diminta dapat berubah
sebanyak satu persen lebih besar atau lebih kecil.

Elastisitas permintaan dapat dibedakan kepada tiga konsep berikut elastisitas


permintaan harga, elastisitas permintaan silang dan elastisitas permintaan pendapatan.
Elastisitas permintaan harga menunjukkan sampai diman kuantitas akan mengalami
perubahan apabila harga berubah. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai di mana
kuantitas akan berubah apabila harga barang lain mengalami perubahan. Sedangkan
elastisitas permintaan pendapatan mengukur sampai di mana kuantitas diminta akan
mengalami perubahan apabila pendapatan berubah.

Beberapa ciri penting dari elastisitas permintaan harga adalah setiap perubahan harga
akan , mewujudkan dua nilai elastisitas, dan untuk menghindari kelemahan ini elastisitas
dapat dihitung dengan menggunakan rumus titik tengah sepanjang satu garis lurus nilail
elastisitasnya berbeda; dan tingkat elastisitas dapat dibedakan kepada liam golongan: elastis,
tidak elastis, elastis uniter, elastis tidak sempurna, elastis sempurna.

Faktor utama yang menentukan elastisitas permintaan harga adalah banyaknya barang
pengganti yang tersedia, persentasi pendapatan yang dibelanjakan, dan jangka waktu analisis.

Terdapat perkaitan yang erat diantara elastisitas dan hasil penjualan. Sifat perkaitan
ini ialah apabila permintaan elastis, penurunan harga akan menambah hasil penjualan;
sebaliknya apabila elastisitas permintaan adalah satu, perubahan harga tidak mengubah hasil
penjualan.

Elastisitas penawaran menunjukkan persentasi perubahan kuantitas yang ditawarkan


sebagai akibat dari perubahan harga sebesar satu persen. Seperti juga elastisitas permintaan,

12
elastisitas penawaran dan dapat dibedakan kepada lima golongan elastisitas, tidak elastisitas,
elastisitas uniter, tidak elastisitas sempurna dan elastisitas sempurna. Faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran adalah sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu
analisis.

BAB 6
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Analisis dengan menggunakan teori permintaan dan penawaran akan dapat membantu
memahami peristiwa – peristiwa ekonomi dalam masyarakat dan faktor – faktor yang
menimbulkan keadaan yang berlaku. Hal – hal yanag diperhatikan : (i) masalah sektor
pertanian dalam jangka panjang dan jangka pendek, (ii) beberapa kebijakan pemerintah
dalam sektor pertanian, dan (iii) efek pajak penjualan dan subsidi kepada keseimbangan
permintaan dan penawaran.
Dalam jangka panjang, di negara – negara maju, perkembangan sektor pertanian
dipengaruhi oleh dua faktor berikut : (i) walaupun pendapat meningkat dengan pesat, tetapi
permintaan terhadap barang pertanian sangat lambat perningkatannya; dan (ii) teknologi di
sektor pertanian berkembang dengan pesat dan meningkatkan produktivitas. Kedua faktor
tersebut menyebabkan semakin sedikit penduduk yang bekerja di sektor pertanian dan harga
barang pertanian berkembang dengan lambat.
Permintaan dan penawaran barang-barang pertanian bersifat sangat tidak elastis. Oleh
sebab itu perubahan dalam permintaan dan penawaran akan menimbulkan (i) fluktuasi harga
yang sangat tinggi, dan (ii) fluktuasi pendapatan petani yang sangat besar.
Masalah di sektor pertanian menimbulkan implikasi yang buruk kepada taraf
kemakmuran penduduk yang menjalankan kegiatan di sektor tersebut. Di samping itu
perkembangan pendapatannya jauh tertinggal dengan penduduk yang bekerja di sektor lain.
Untuk mengatasi persoalan ini pemerintah negara maju melakukan pendapatan para petani.
Kebijakan tersebut menstabilkan harga, menstabilkan dan meningkatkan pendapatan para
petani. Kebijakan tersebut adalah (i) membatasi produksi pertanian, dan (ii) melakukan
campur tangan dalam jual beli hasil pertanian. Campur tangan dalam jual beli hasil pertanian
meliputi tiga langkah berikut: (i) menstabilkan harga pada harga keseimbangan melalui jual
beli hasil pertanian, (ii) menetapkan harga minimum, dan (iii) memberikan subsidi kepada
petani.
Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi harga jual dilakukan di luar sektor
pertanian. Contohnya adalah kebijakan pemerintah membatasi tingkat sewa rumah (di negara
maju) dan membatasi harga sesuatu barang (seperti harga bensin). Kebijakan menekan harga
ini dinamakan kebijakan harga maksimum. Apabila tidak dikendalikan atau diatur dengan
baik, kebijakan harga maksimum dapat menimbulkan pasar gelap.

13
Di setiap perekonomian pemerintah akan memungut cukai penjualan dan memberi
subsidi. Kedua-dua kebijakan pemerintah tersebut akan mempengaruhi keseimbangan pasar
dari barang yang harus membayar pajak penjualan atau menerima subsidi. Sebagai akibat
pajak penjualan, harga meningkat, dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang.
Kenaikan harga akan ditanggung bersama, yaitu oleh penjual dan pembeli dan dinamakan
beban pajak. Subsidi aka menurunkan harga dan menambah kuantitas barang yang dijual.
Subsidi akan dinikmati bersama, yaitu oleh penjual maupun pembeli.

BAB 7
TEORI NILAI GUNA (UTILITI)
Teori tingkat laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasaran,
yaitu menerangkan sifat konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya.
Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk, teori utiliti dan analisis kepuasan sama.
Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep; utiliti total dan jumlah utiliti dari
mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dan utiliti marjinal-yaitu tambahan utiliti yang
diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikonsumsi. Pola konsumsi ke atas sesuatu
barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang semakin menurun. Artinya, semakin
banyak suatu barang dikonsumsi, semakin sedikit nilai utiliti marjinalnya dan pada akhirnya
utiliti marjinal akan bernilai negatif.
Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan yang
maksimum akan dicapai pada ketika utiliti marjinal adalah nol (dan pada waktu ini utiliti total
mencapai maksimum).
Teori tingkah laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan
menurun dari kiri atas ke kanan bawah– yaitu yang menggambarkan apabila harga turun,
permintaan bertambah. Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan mengapa
permintaan konsumen ke atas sesuatu barang bersifat demikian dan selanjutnya teori nilai
guna dapat juga digunakan untuk mewujudkan kurva permintaan konsumen.
Teori niai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang padadoks nilai,
yaitu keadaan di mana beberapa jenis barang yang sangat berguna dalam kehidupan sehari –
hari (seperti air dan udara) harganya sangat rendah, sedangkan barang yang kurang berguna
(seperti berlian) harganya sangat tinggi.
Kepuasan seorang konsumen dari konsumen dari mengkonsumsi suatu barang
biasanya lebih tinggi dari pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh barang
tersebut. Perbedaan di antara keduanya dinamakan surplus komsumen. Bagaimana surplus
konsumen akan wujud dapat ditunjukkan untuk kasus seorang individu dan untuk
keseluruhan konsumen dalam suatu pasar barang.

14
BAB 8
ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA
Pendekatan kedua untuk menerangkan tingkah laku konsumen dalam mengkonsumsi
barang dinamakan analisis kurva kepuasan sama. Dalam analisis digunakan dua jenis kurva,
yaitu: kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Dengan menggunakan kedua
kurva ini akan ditunjukkan bahwa konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum
apabila garis anggaran pengeluaran disinggung oleh kurva kepuasan sama yang paling tinggi.
Kurva kepuasan sama menggambarkan dua barang yang memberikan suatu tingkat
kepuasan tertentu. Sedangkan garis anggaran pengeluaran menggaambarkan kombinasi dua
barang yang dapat dibeli oleh sejumlah uan tertentu. Dengan demikian, pemaksimuman
kepuasan yang digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua
barang dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu.
Seperti dengan teori nilai guna, dalam analisis kepuasan kurva sama, dapat pula dibentuk dan
dibutikan bahwa kurva permintaan ke atas sesuatu barang berbentuk menurun dari kiri atas ke
kanan bawah.

15
BAB 9
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan
perseorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik negara dan koperasi. Dalam
teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan
tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian
keusahawanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan faktor-faktor produksi
lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencari keutungan. Dalam menganalisis kegiatan
firma untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu:
jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor produksi
adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja (buruh) yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang
semua faktor produksi dapat ditambah.
Dalam analisis mengenai kegiatan firma-firma perlu dibedakan arti firma dan industri.
Firma adalah suatu unit produksi yang menghasilkan sesuatu barang. Sedangkan industri
adalah semua firma yang terdapat dalam sesuatu pasar barang.
Sebagai langkah permulaan untuk menerangkan kegiatan firma dalam memproduksi
dan mencari keuntungan, teori ekonomi menerangkan tentang fungis produksi dalam jangka
pendek. Fungsi produksi jangka pendek memisalkan hanya tenaga kerja yang dapat ditambah
jumlahnya. Faktor produksi yang lain dianggap tetap.
Kegiatan memproduksi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh hukum produksi
marjinal yang semakin menurun/berkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulaannya,
pada tahap awal dari proses produksi, pertambahan unit (seorang) tanga kerja akan
meningkatkan produksi marjinal. Akan tetapi pada tahap berikutnya, pertambahan seunit
(seorang) tenagga kerja akan menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin
berkurang sehingga pada akhirnya produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya
produksi total akan merosot dan produksi marjinal adalah negatif.
Analisis mengenai kegiatan produksi firma dapat pula dilakukan dengan
memperhatikan caranya firma memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya.
Analisis memisalkan ada dua faktor produksi yang dapat diubah penggunaannya. Untuk
menentukan (i) jumlah produksi yang maksimum; atau (ii) jumlah biaya yang minimum,

16
analisis akan menggabungkan dua kurva, yaitu (i) isocost –atau kurva yang menunjukkan
gabungan dua faktor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama.

BAB 10
TEORI BIAYA PRODUKSI
Biaya Produksi dapat didefenisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK
Dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka waktu:
1. Jangka pendek yaitu jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat
ditambah jumlahnya
2. Jangka panjang yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan.
BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan
kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
BIAYA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL
Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Jenis biaya total:
1. Biaya Total ( TC ) adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan .
Rumus biaya total : TC = TFC + TVC
2. Biaya Tetap Total ( TFC ) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi ( input) yang tidak dapat diubah jumlahnya.
3. Biaya Berubah Total ( TVC ) adalah keseluruhaan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
BIAYA RATA- RATA DAN MARJINAL
Jenis biaya rata- rata:

17
1. Biaya Tetap Rata-rata ( AFC) adalah nilai yang diperoleh apabila biaya tetap total
( TFC) untuk mremproduksi sejumlah barang tertentu ( Q) dibagi dengan jumlah
produksi tersebut.
2. Biaya Berubah Rata –rata ( AVC) adalah nilai yang diperoleh apabila biaya berubah
total ( TVC )untuk memproduksi sejumlah barang ( Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut.
3. Biaya Total Rata- rata ( AC) adalah nilai yang diperoleh apabila biaya total ( TC)
untuk memproduksi sejumlah barang tertentu ( Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut.
Biaya Marjinal ( MC) adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah
produksi sebanyak satu unit.

KURVA BIAYA-BIAYA TOTAL


Kurva TFC bentuknya adalah horisontal karena nilainya tidak berubah walau berapa
pun banyaknya barang yang diproduksikan. Bentuk kurva TVC yang pada akhirnya semakin
tegak menggambarkan bahwa produksi dipengaruhi oleh hukum hasil lebih yang semakin
berkurang. Kurva TC adalah hasil dari penjumlahan kurva TFC dan TVC.
KURVA BIAYA RATA – RATA
Kurva – kurva AVC, AC, dan MC mendekati bentuk huruf U. Bentuk kurva yang
seperti itu mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh hukum hasil lebih yang
semakin berkurang, yaitu pada waktu produksi masih sangat rendah pertambahan jumlah
tertentu biaya produksi akan menyebabkan pertambahan yang besar terhadap jumlah
produksi, tetapi apabila produksi telah menjadi semakin banyak, sejumlah tertentu biaya
produksi akan menumbulkan pertambahan produksi yang semakin sedikit.
HUBUNGAN KURVA MC DENGAN AVC DAN AC
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun ( berarti kalau kurva MC dibawah
kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun)
2. Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC
diatas AVC maka kurva AVC sedang menaik).
KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG ( LRAC)
Kurva LRAC adalah kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum
untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas
memproduksinya.
SKALA EKONOMI
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi
apabil pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah.
Beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi:
1. Spesialisasi Faktor- faktor Produksi
2. Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain

18
3. Memungkinkan Produk Sampingan Diproduksi
4. Mendorong Perkembangan Usaha Lain
SKALA TIDAK EKONOMI
Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi
apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata- rata menjadi semakin
tinggi.

BAB 11
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sitem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi ( optimal) efesiensinya.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Perusahaan adalah pengambil harga
2. Setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk
3. Menghasilkan barang serupa
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan
dengan dua cara berikut:
1. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total
2. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal
MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
1. Hasil penjualan total, biaya total dan keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah:
a. Membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi
b. Menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada
jumlah yang paling maksimum
Formulanya adalah = Keuntungan = Hasil penjualan total – Biaya produksi total
2. Hasil penjualan marjinal, biaya marjinal dan keuntungan

19
Formulanya adalah = Tambahan untung = Tambahan penjulan total – tambahan biaya
GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan 2
cara yaitu:
1) Dengan grafik yang menggambarkan pendekatan biaya total dan hasil penjualan total
2) Dengan grafik yang menunjukkan pendekatan biaya marjinal dan hasil penjualan
marjinal
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau
kerugian perusahaan ( atau keadaan keseimbangan perusahaan ), yaitu:
a. mendapat untung luar biasa ( untung melebihi normal)
b. mendapat untung normal
c. mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
d. dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan

BIAYA MARJINAL DAN KURVA PENAWARAN


1. Kurva Penawaran Perusahaan
Kurva biaya marjinal perusahaan menentukan berapa banyak perusahaan itu bersedia
berproduksi berdasarkan tingkat harga yang berlaku di pasar, maka kurva biaya marjinal(MC)
merupakan kurva penawaran (S) perusahaan kompettitif.

2. Kurva Penawaran Industri


Kurva penawaran industri di pasar persaingan sempurna merupakan gabungan dari
kurva-kurvapenawaran setiap perusahaan di pasar persaingan sempurna.

Perubahan dalam keadaan di pasar:


1) Perubahan akibat kenaikan permintaan
2) Perubahan yang diakibatkan oleh kemerosotan permintaan
Ada 3 bentuk kurva yang dipengaruhi biaya produksi yang bersifat:
1. Biaya jangka panjang yang tidak berubah
2. Biaya jangka panjang yang semakin meningkat
3. Biaya jangka panjang yang semakin menurun

 INDUSTRI BIAYA TETAP


 INDUSTRI BIAYA MENINGKAT
 INDUSTRI BIAYA MENURUN
KENAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA
1. PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI:
a. Efisiensi dalam analisis ekonomi:
 Efisiensi produktif
 Efisiensi alokatif

20
b. Efisiensi dalam persaingan sempurna
2. KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH
3. BEBERAPA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3. Membatasi pilihan konsumen
4. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu merata

BAB 12
MONOPOLI
Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja.
Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat.
BEBERAPA ASPEK KHUSUS PASAR MONOPOLI
CIRI- CIRI PASAR MONOPOLI
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
FAKTOR- FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI
1. Memiliki sumber daya yang unik
2. Dapat menikmati skala ekonomi
3. Kekuasaan monopoli yang diperoleh melalui peraturan pemerintah
a. peraturan paten dan hak cipta ( copy right)
b. hak usaha eksklusif
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI PRODUKSI , HARGA DAN
PENJUALAN

21
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh
karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan
monopoli tersebut.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN: CONTOH ANGKA
 Pendekatan hasil penjualan total – biaya total
 Pendekatan hasil penjualan marjina- biaya marjinal

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK

1. Kurva permintaan, penjualan total dan penjualan marjinal


2. Menentukan keuntungan maksimum
o Menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total
o Menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal

ADAKAH MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBIHAN ?


Keadaan di mana monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak menderita
kerugian ( berarti mendapat untung normal), yaitu hasil penjualannya sama dengan biaya
totalnya. Keadaan seperti ini akan berlaku apabila kurva biaya total menyinggung kurva
permintaan pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.

MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN

Kurva penawaran menunjukkan hubungan di antara tingkat harga dan jumlah barang
yang ditawarkan.

MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA PENENTUAN HARGA DI SETAP PASAR


SYARAT- SYARAT DISKRIMINASI HARGA

1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat
berbeda
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan yang diperoleh tersebut
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen

CONTOH- CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA

1. Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah


2. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional
3. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional

PENGENDALIAN HARGA DALAM MONOPOLI ALAMIAH MONOPOLI ALAMIAH


DAN PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
PENILAIAN KE ATAS MONOPOLI EFISIENSI KEGIATAN MONOPOLI

Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna


1. Biaya produksi sama
2. Biaya produksi berbeda
22
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI
Pandangan I : Monopoli Tidak Merangsang Inovasi
Pandangan II : Monopoli Merangsang Inovasi

MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


Kekuasaan monopoli mungkin menyebabkan perusahaan akan menetapkan harga
yang tinggi juga. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah, di samping memberikan hak
monopoli, akan enetapkan harga/tarif penjualan barang /jasa yang disediakan perusahaan
tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para
konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga
yang relatif rendah.

BAB 13
PERSAINGAN MONOPOLISTIS

CIRI- CIRI PERSAINGAN MONOPOLISTIS


1. Terdapat banyak penjual
2. Kurangnya bersifat berbeda corak
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
4. Kemasukan ke dalam industri relatif mudah
5. Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif

KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS


1. Keseimbangan Jangka Pendek
2. Kesimbangan Jangka Panjang

PENILAIAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS


1. Efisiensi dalam Menggunakan Sumber Daya
2. Efisiensi dan Differensiasi Produksi
3. Perkembangan Teknologi dan Inovasi
4. Distribusi Pendapatan

PERSAINGAN BUKAN HARGA


1. Diferensiasi Produksi yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya
dengan produksi perusahaan-perusahaan lain
2. Iklan dengan Berbagai Bentuk Promosi Penjualan
 Untuk memberikan informasi mengenai produk
 Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasif
 Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen

PANDANGAN LAIN YANG MENYOKONG PENGIKLANAN


1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di
dalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya
2. Iklan akan menggalakan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang
3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti radio, televisi,
surat kabar dan majalah

23
4. Iklan menaikkan kesempatan kerja

PANDANGAN YANG MENGKRITIK PENGIKLANAN


1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan
2. Iklan tidak selalu memberi informasi yang betul
3. Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam
perekonomian
4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk
ke dalam industri

BAB 14
OLIGOPOLI

Oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan seperti itu dinamkan duopoli.

CIRI- CIRI PASAR OLIGOPOLI


1. Menghasilkan barang standar maupun barng berbeda corak
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh
3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan

KURVA PERMINTAAN TERPATAH ( KINKED DEMAND CURVE)


 Keseimbangan Asal
 Efek Penurunan Harga
 Efek Peningkatan Harga
 Kurva permintaan Terpatah

BENTUK- BENTUK HAMBATAN KEMASUKAN OLIGOPOLI


 Skala Ekonomi
 Biaya Produksi yang Berbeda
 Keistimewaan Hasil Produksi

PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIGOPOLI


 Efisiensi dalam Menggunakan Sumber-Sumber Daya
 Perkembangan Teknologi dan Inovasi
 Keuntungan Perusahaan

24
BAB 15
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI

PENTINGNYA ANALISIS PENENTUAN HARGA FAKTOR


 Pengalokasian Faktor Produksi
 Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan

MENENTUKAN JUMLAH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN


 Syarat Pemaksimuman Keuntungan
 Pemisalan dalam Teori Permintaan terhadap Faktor Produksi
JUMLAH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN
Seorang produsen akan memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan kegiatan
memproduksi sampai kepada tingkat di mana hasil penjualan produksi marjinal = harga
faktor atau MRP = W , dimana W adalah harga faktor ( dalam kasus ini W adalah upah
tenaga kerja).

PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DAN PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI


 PERMINTAAN FAKTOR : CONTOH ANGKA
 GRAFIK PERMINTAAN FAKTOR

SIFAT PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI


 Permintaan faktor adalah permintaan terkait
 Kurva permintaan terhadap faktor-faktor produksi berbentuk menurun dari kiri atas ke
kanan bawah
o Perubahan harga faktor ke atas permintaan barang
o Efek penggantian
o Hukum hasil lebih yang semakin berkurang

PERGESERAN KURVA PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI


Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen terhadap
faktor- faktor produksi. Yang terpenting adalah
 Perubahan permintaan terhadap barang yang diproduksikan

25
 Perubahan harga dari faktor produksi lain yang digunakan

ELASTISITAS PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI


 Elastisitas Permintaan dari Barang yang Dihasilkan
 Perbandingan antara Biaya Faktor Produksi dengan Biaya Total
 Tingkat Penggantian di antara Faktor Produksi
 Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marjinal ( MPP)

GABUNGAN FAKTOR PRODUKSI YANG MEMINIMUMKAN BIAYA


Untuk menunjukkan syarat meminimumkan biaya, akan diperhatikan dua keadaan
berikut:
 Syarat untuk Kasus Harga Faktor yang Sama
 Syarat untuk Kasus Harga Faktor Berbeda

GABUNGAN FAKTOR YANG MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN


Syarat yang harus dicapai agar penggunaan sesuatu faktor produksi tertentu untuk
menghasilkan keuntungan yang maksimum adalah harga faktor produksi harus sama dengan
hasil penjualan produksi marjinal ( MRP ).

BAB 16
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA

UPAH UANG DAN UPAH RILL


Upah sebagai pembayaran ke atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh
tenaga kerja kepada para pengusaha.

PERBEDAAN UPAH UANG DAN UPAH RILL


Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam
proses produksi. Sedangkan upah rill adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut
kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan para pekerja.

SUMBER- SUMBER KENAIKAN PRODUKTIVITAS


 Kemajuan Teknologi Memproduksi
 Perbaikan Sifat- Sifat Tenaga Kerja
 Perbaikan dalam Organisasi Perusahaan dan Masyarakat
PENENTUAN UPAH DI BERBAGAI BENTUK PASAR TENAGA KERJA

 Persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja


 Pasar tenaga kerja monopoli
o Penentuan upah : contoh angka
o Penentuan upah : analisis secara grafik
 Monopoli dari pihak tenaga kerja
o Membatasi penawaran tenaga kerja
o Menambah permintaan tenaga kerja
 Pasar tenaga kerja monopoli bilateral

26
FAKTOR – FAKTOR YANG MENIMBULKAN PERBEDAAN UPAH

 Permintaan dan penawaran tenaga kerja


 Perbedaan corak pekerjaan
 Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan
 Pertimbangan bukan keuangan
 Mobilitas tenaga kerja
o Faktor geografis
o Faktor institusional

2.1.3 Keunggulan Buku

a. Keterkaitan antar Bab

Materi yang diuraikan oleh penulis di dalam buku ini memiliki keterkaitan dibeberapa
babnya. Selain itu juga terdapat ringkasan buku yang mempermudah pembaca untuk
mengambil kesimpulan dari setiap babnya. Dan juga adanya konsep penting serta soal latihan
di setiap babnya yang mampu meningkatkan wawasan pembaca.
b. Kemutakhiran isi buku `

Isi dari buku ini cukup bagus karena dapat memberikan informasi mengenai materi
tentang Ekonomi Mikro. Dan materi di dalam buku ini cukup bagus sehingga dapat
dimengerti oleh para pembaca.

2.1.4 Kelemahan Buku

a. Keterkaitan antar Bab


Terdapatnya banyak sub bab di setiap babnya dan membuat pembaca bingung. Dan
terlalu banyak kata – kata yang terlalu bertele – tele sehingga pembaca kurang mengerti apa
yang disampaikan.
b. Kemutakhiran buku
Pada dasarnya sebuah hasil karya dari tangan manusia pasti memiliki kekurangan
demikian halnya juga dalam buku ini memiliki kelemahan juga yaitu pada isi buku.
Kurangnya variasi gambar di dalam buku menyebabkan buku ini tidak terlihat menarik.

27
2.2 Laporan Tinjauan Kritis Buku 2
(Critical Book Report)

2.2.1 Identitas Buku Pertama

Judul Buku : Principles of Economics (Pengantar Ekonomi Mikro)

Penulis : N. George Mankiw

Penerbit : Penerbit Salemba Empat

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Edisi :3

Jumlah halaman : 664 Halaman

Ukuran : 21 x 26 cm

ISBN : 979 – 691 – 336 - 4

2.2.2 Ringkasan Isi Buku

BAB 1
SEPULUH PRINSIP EKONOMI
Hal-hal mendasar mengenai pengambilan keputusan secara individu terdapat pada prinsip
1 sampai dengan prinsip 4:
Prinsip 1 : Orang-orang menghadapi tradeoff (pertukaran) antara berbagai pilihan tujuan.

28
Prinsip 2 : Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Maksudnya, biaya untuk setiap tindakan diukur dalam kesempatan-kesempatan yang
terlewatkan.
Prinsip 3 : Orang-orang rasional berpikir pada batas (margin). Maksudnya, orang-orang
yang rasional mengambil keputusan dengan membandingkan biaya marginal dengan
keuntungan marginal.
Prinsip 4 : Orang-orang tanggap terhadap insentif. Maksudnya, orang-orang mengubah
perilaku mereka sebagai respons atas perubahan insentif yang mereka hadapi.
Hal-hal mendasar mengenai interaksi di masyarakat terdapat pada prinsip 5 sampai
dengan prinsip 7
Prinsip 5 : Perdagangan dapat menguntungkan kedua belah pihak yang melakukannya.
Prinsip 6 : Pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Prinsip 7 : Pemerintah terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil dari pasar. Maksudnya,
pemerintah dapat meningkatkan kinerja pasar seandainya terjadi kegagalan pasar atau hasil
dari pasar merata.
Hal-hal mendasar mengenai perekonomian secara keseluruhan terdapat pada prinsip 8
sampai dengan prinsip 10
Prinsip 8 : Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya menghasilkan
barang dan jasa. Jadi, produktivitas merupakan sumber yang utama dari standar hidup.
Prinsip 9 : Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang yang terlalu banyak.
Pertumbuhan jumlah uang yang terlalu banyak adalah penyebab utama inflasi
Prinsip 10 : Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran.

29
BAB 2
BERPIKIR SEPERTI SEORANG EKONOMI
Para ekonom mencoba mengkelaskan subjek mereka dengan objektivitas serang ilmuwan.
Seperti semua ilmuwan, mereka membuat asumsi-asumsi yang tepat dan membangun model-
model yang disederhanakan dalam rangka memahami dunia sekeliling mereka.
Bidang ekonomi dibagi menjadi dua sub bidang, yaitu ekonomi mikro dan makro.
Ekonomi mikro mempelajari pembuatan keputusan oleh rumah tangga dan perusahaan dan
interaksi antara keduanya di pasar. Ekonomi makro mempelajari kekuatan -kekuatan dan
kecenderungan-kecenderungan yang memengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
Para ekonom memiliki dua pernyataannya dalam keterkaitan mereka sebagai ilmuwan,
yaitu pernyataan positif dan pernyataan normatif. Pernyataan positif merupakan pernyataan
mengenai bagaimana dunia sebenarnya. Pernyataan normatif merupakan pernyataan
mengenai bagaimana dunia seharusnya. Ketika para ekonom membuat pernyataan normatif,
mereka sedang bertindak lebih sebagai penasihat kebijakan dibanding sebagai ilmuwan.

30
BAB 3
SALING KETERGANTUNGAN DAN KEUNTUNGAN PERDAGANGAN
Setiap orang mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan banyak orang di negara
sendiri dan di seluruh dunia. Saling ketergantungan dan perdagangan dibutuhkan karena
keduanya memberi kesempatan kepada semua orang untuk menikmati barang dan jasa
dengan jumlah dan keragaman yang lebih besar.
Ada dua cara membandingkan kemampuan orang dalam menghasilkan suatu barang.
Orang yang dapat menghasilkan suatu barang dengan jumlah input yang lebih kecil dikatakan
memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi barang tersebut. Orang yang memiliki
biaya kesempatan lebih rendah dalam memproduksi barang tersebut dikatakan memiliki
keunggulan komparatif. Keuntungan-keuntungan dari perdagangan didasarkan pada
keunggulan komparatif, bukan keunggulan absolut.
Perdagangan membuat semua orang mencapai kondisi yang lebih baik karena memberi
mereka kesempatan untuk mengkhususkan diri melakukan kegiatan yang keunggulan
komparatifnya mereka memiliki.
Prinsip keunggulan komparatif berlaku untuk suatu negara sama seperti untuk seseorang.
Para ekonom menggunakan prinsip keunggulan komparatif tersebut untuk mendukung
berlangsungnya perdagangan bebas antar negara.

31
BAB 4
KEKUATAN PASAR TERHADAP PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Para ekonom menggunakan model penawaran dan permintaan untuk menganalisis pasar-
pasar yang kompetitif, terdapat banyak penjual dan pembeli, masing-masing hanya
berpengaruh kecil terhadap harga pasar.
Kurva permintaan menunjukan bagaimana jumlah suatu barang yang diminta bergantung
pada harganya. Menurut hukum permintaan, jika harga barang turun, maka jumlah
permintaannya naik. Oleh karena itu, kurva permintaaan semakin ke kanan semakin turun.
Di luar harga, terdapat hal-hal yang menentukan seberapa banyak barang yang ingin dibeli
konsumen, antara lain pendapatan, harga barang barang subsitusi dan komplementer, selera,
harapan, dan jumlah pembeli. Jika salah satu dari faktor-faktor tersebut berubah, maka kurva
permintaannya akan bergeser.
Kurva penawaran menunjukan bagaimana jumlah suatu barang yang ditawarkan
bergantung pada harganya. Menurut hukum penawaran, jika harga barang naik, maka jumlah
permintaannya juga naik. Oleh karena itu, kurva permintaannya semakin ke kanan semakin
naik.
Di luar harga, terdapat hal-hal lain yang menentukan seberapa banyak barang yang
produsen ingin jual, antara lain harga barang barang input, teknologi, harapan, dan jumlah
penjual. Jika salah satu dari faktor-faktor tersebut berubah, maka kurva penawarannya akan
bergeser.
Perpotongan kurva penawaran dan kurva permintan disebut titik keseimbangan. Jumlah
yang diinginkan sama dengan jumlah yang ditawarkan.
Perilaku pembeli dan penjual secara alamiah akan membawa pasar berada pada titik
keseimbangannya. Ketika harga pasar di atas harga keseimbangan, terdapat surplus barang,
32
sehingga harga akan turun. Ketika harga pasar berada di bawah harga keseimbangan, terdapat
kekurangan barang, sehingga harga akan naik.
Untuk menganalisis bagaimana suatu peristiwa memengaruhi pasar, kita menggunakan
diagram penawaran-permintaan untuk menelaah bagaimana pengaruh peristiwa tesebut
terhadap harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan. Untuk mengetahuinya, kita harus
melakukan metode tiga langkah. Pertama kita tentukan apakah peristiwa tersebut menggeser
kurva penawaran atau kurva permintaan. Kedua, kita tentukan arah mana kurva yang
bersangkutan itu bergeser. Ketiga, kita bandingkan titik keseimbangan yang baru dengan
yang lama.
Dalam perekonomian pasar, harga adalah tanda dan dengan demikian mengalokasikan
sumber dalam perekonomian, harga barang itu memastikan penawaran dan permintaan
berada pada kondisi seimbang. Harga keseimbangan akan menentukan seberapa banyak
barang yang dibeli dan seberapa banyak yang dijual.

BAB 5
ELASTISITAS DAN APLIKASINYA
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa besar jumlah yang diminta merespons
perubahan harga. Permintaan cenderung menjadi lebih elastis jika tersedia barang-barang
substitusi terdekatnya, jika barangnya adalah suatu kemewahan dan bukan kebutuhan, jika
pasarnya didefinisikan secara sempit, atau jika para pembeli membutuhkan waktu yang lama
untuk bereaksi terhadap perubahan. Elastisitas harga permintaan didefinisikan sebagai
perubahan persentase jumlah permintaan dibagi perubahan persentase harga. Apabila
elastisitas kurang dari 1, maka pergerakan jumlah permintan lebih kecil dibandingkan
pergerakan harga, dan permintaan dikatakan elastis.
Pendapat total jumlah, jumlah yang harus dibayar untuk sebuah barang, sama dengan
barang dikalikan jumlah yang terjual. Untuk kurva permintaan inelastis, pendapatan total
meningkat jika harga naik, untuk kurva permintaan elastis, pendapatan total menurun jika
harga naik.
Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur seberapa besar jumlah permintaan
merespon perubahan pendapatan konsumen. Elastisitas harga silang dari permintaan
mengukur seberapa besar jumlah permintaan suatu barang merespons perubahan harga
barang lainnya.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa besar jumlah penawaran merespons
perubahan harga. Elastisitas ini sering kali bergantung pada jangka waktu yang digunakan.
33
Dalam kebanyakan pasar, penawaran lebih elastis untuk jangka panjang daripada untuk
jangka pendek. Elastisitas harga penawaran didefinisikan sebagai perubahan persentase
jumlah penawaran dibagi kurang dari 1, maka pergerakan jumlah penawaran lebih kecil
dibandingkan pergerakan harga, dan penawaran dikatakan inelastis. Apabila elastisitas
kurang lebih dari 1, maka pergerakan jumlah penawaran lebih besar dibandingkan pergerakan
harga dan penawaran dikatakan elastis.

BAB 6
PENAWARAN, PEMINTAAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Batas harga tertinggi adalah harga maksimum sesuai hukum dari suatu barang atau jasa.
Contohnya adalah pengendalian sewa. Jika batas harga tertinggi berada di bawah harga
keseimbangan, jumlah permintaan melebihi jumlah penawaran, karena mengakibatkan
kekurangan, penjual harus menjatahkan barang atau jasa di antara pembeli-pembelinya,
dengan berbagai cara.
Harga dasar adalah harga minimum sesuai hukum dari suatu barang atau jasa. Contohnya
adalah upah minimum. Jika harga dasar berada di atas harga keseimbangan, jumlah
penawaran melebihi jumlah permintaan. Karena mengakibatkan surplus, permintaan pembeli
harus dijatahkan di antara banyak penjualnya.
Ketika pemerintah menerapkan pajak atas suatu barang, jumlah keseimbangan suatu
barang tersebut akan turun. Artinya, pajak mengurangi besarnya pasar di mana ia berada.
Pajak atas suatu barang menghasilkan suatu irisan antara harga yang harus dibayar
pembeli dengan harga yang diterima penjual. Ketika pasar bergerak menuju keseimbangan
baru, pembeli membayar lebih mahal untuk mendapatkan barang dan penjual menerima lebih
sedikit dari penjualan barang tersebut. Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual sama-
sama menanggung beban pajak. Pembagian beban pajak tidaklah bergantung pada pihak yang
dikenai pajak, apakah pembeli atau penjual.
Pembagian beban pajak bergantung pada elastisitas harga penawaran dan permintaan.
Beban pajak cenderung jatuh lebih banyak daripada sisi pasar kurang elastis karena sisi pasar
tersebut tidak mudah menanggapi pajak dengan cara menyesuaikan jumlah barang yang
dibeli atau dijual.

BAB 7
34
KONSUMEN, PRODUSEN DAN EFISIENSI PASAR
Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang dikurangi
harga barang tersebut yang sebenarnya. Surplus konsumen mengukur manfaat yang diterima
pembeli dari partisipasinya di suatu pasar. Surplus konsumen dapat dihitung dengan mencari
luas daerah di bawah kurva permintaan dan di atas harga.
Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya produksinya. Surplus
produsen mengukur manfaat yang harus diterima penjual dari partisipasinya di suatu pasar.
Surplus produsen dapat dihitung dengan mencari luas daerah di atas kurva penawaran dan di
bawah harga.
Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan nilai surplus produsen dan
surplus konsumen adalah alokasi yang efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat
memerhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil ekonomi.
Titik keseimbangan permintaan dan penawaran memaksimalkan jumlah surplus produsen
dan surplus konsumen. Artinya, ‘tangan tak tampak’ di pasar menggiring pembeli dan penjual
untuk mengalokasikan sumber sumber daya dengan efisien.
Pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien ketika terjadi
kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan pasar atau eksternalitas.

BAB 8
APLIKASI : BIAYA PERPAJAKAN
Pajak yang dikenakan pada barang mengurangi kesejahteraan para pembeli dan para
penjual barang, dan penurunan surplus konsumen dan produsen biasanya lebih besar daripada
pendapatan yang diperoleh pemerintah, penurunan surplus total jumlah surplus konsumen,
surplus produsen, dan pendapatan pemerintah dari pajak disebut kerugian beban baku akibat
pajak.
Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena pajak menyebabkan konsumsi pembeli
lebih sedikit dan produksi penjual juga lebih sedikit, dan perubahan pada perilaku ini
menyusutkan ukuran pasar di bawah tingkat yang memaksimumkan surplus total. Karena
elastisitas penawaran dan permintaan mengukur seberapa banyak para peserta pasar
menanggapi kondisi-kondisi pasar, maka semakin besar elastisitas berarti kerugian beban
bakunya juga semakin besar.
Ketika tarif pajak meningkat, gangguan pada insentif akan lebih terasa, dan kerugian
beban bakunya semakin besar, pendapatan pemerintah dari pajak pada awalnya meningkat

35
dengan meningkatnya tarik pajak. Akan tetapi, semakin besar mengurangi pendapatan
pemerintah karena pajak memperkecil ukuran pasar.

BAB 9
APLIKASI : PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dampak-dampak perdagangan internasional dapat dihentikan dengan membandingkan
harga domestik suatu barang dengan harga yang berlaku di pasar dunia. Jika harga domestik
rendah, artinya negara yang bersangkutan memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi barang tesebut, sehingga negara ini akan menjadi pengekspor. Sedangkan jika
harga di dalam negeri tinggi, artinya negara lain memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi barang tersebut sehingga negara ini akan mengekspor barang tersebut.
Ketika sebuah negara membuka hubungan perdagangan internasional dan menjadi
pengekspor suatu barang, maka keuntungan produsen domestik barang tersebut meningkat,
sedangkan konsumen domestik akan mengalami kerugian (karena harga barang naik).
Sebaliknya, jika negara tersebut membuka hubungan perdagangan internasional dan menjadi
pengimpor suatu barang, maka para produsen domestik barang tersebut mengalami kerugian,
sedangkan konsumen domestik memperoleh keuntungan (karena harga barang turun). Dalam
kedua kasus tersebut, keuntungan yang diperoleh dari perdagangan inernasional jumlahnya
melampui besar kerugiannya.
Pemberlakuan tarif-pajak barang impor akan menggerakan pasar di negara yang
bersangkutan menuju keseimbangan sebelum adanya perdagangan internasional, yang berarti
mengurangi keuntungan akibat perdagangan, meskipun produsen domestik diuntungkan dan
pemerintah naik pendapatannya. Kerugian konsumen melampaui keuntungan keuntungan
tersebut.
Pemberlakuan kuota impor menimbulkan dampak yang mirip dengan pemberlakuan tarif.
Hanya saja jika kuota impor diberlakukan, keuntungan yang harusnya diterima pemerintah
(dalam kasus tarif) pindah ke tangan para pemilik lisensi impor.
Terdapat berbagai macam argumen yang mendukung dibatasinya perdagangan
internasional; bahwa lapangan kerja domestik perlu dilindungi, keamanan nasional harus
dijaga, industri kecil harus dibantu.

BAB 10
EKSTERNALITAS

36
Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung memengaruhi pihak
ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif seperti polusi, menyebabkan
jumlah optimal secara sosial dalam pasar kurang dari jumlah keseimbangannya. Eksternalitas
positif, seperti imbas teknologi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial lebih dari jumlah
keseimbangannya.
Pihak-pihak yang terkena efek dari eksternalitas dapat menyelesaikan masalah mereka
sendiri. Sebagai contoh ketika suatu bisnis menghasilkan eksternalitas bagi bisnis lain
keduanya dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara merger. Alternatifnya,
pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengatasi masalah itu dengan mengalokasikan
kontrak. Menurut teorema Coase, jika orang-orang dapat melakukan tawar menawar tanpa
memakan biaya, maka mereka selalu dapat mencapai kesepakatan yang dapat
mengalokasikan sumber daya dengan efisien. Akan tetapi pada banyak kasus, mencapai
sesuatu kesempatan antara banyak pihak berkepentingan sulit terjadi, sehingga teorema
Coase tidak berlaku.
Ketika pihak-pihak swasta tidak mampu menangani efek-efek eksternal, seperti polusi,
pemerintahan membantu dengan ikut campur. Kadang-kadang pemerintah menghindari
dilakukannya kegiatan-kegiatan yang tidak efisien dari segi sosial dengan melarang perilaku-
perilaku tertentu. Pada kesempatan yang lain, pemerintah menginternalisasikan eksternalitas
dengan menerapkan pajak Pigovian suatu kebijakan publik yang lain dengan mengeluarkan
izin. Sebagai contoh, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan mengeluarkan
sejumlah terbatas izin berpolusi. Hasil akhir dari kebijakan ini hampir sama dengan
penerapan pajak Pigovian terhadap para polusi.

BAB 11
BARANG PUBLIK DAN SUMBER DAYA MILIK BERSAMA
Barang-barang dapat dibedakan berdasarkan sifat ekskludabilitas dan rivalnya. Sebuah
barang dikatakan ekskludabel jika seseorang dapat dilarang menggunakannya. Sebuah barang
dapat rival jika pemanfaatan barang itu oleh seseorang mengurangi kesempatan orang lain
untuk melakukan hal yang sama. Pasar bekerja dengan baik jika yang dijual adalah barang
barang pribadi, yang sifatnya ekskludabel sekaligus rival. Pasar tidak bekerja dengan baik
jika barang yang dijual adalah barang barang dalam kategori yang lain.
Barang-barang publik tidak ekskludabel dan tidak rival. Contoh barang publik antara lain
jasa pemadaman kebakaran, pertunjukan kembang api, pertahanan nasional, dan pengetahuan
umum. Karena orang-orang tidak harus membayar untuk menikmati manfaat barang-barang
37
publik, ada insentif bagi mereka untuk menjadi penumpang gratis pada saat barang publik itu
dijadikan barang pribadi. Karena itu pemerintahlah yang harus menyediakan barang-barang
publik, dan berapa jumlah yang disediakan harus didasarkan atas analisis biaya manfaat.
Sumber-sumber daya milik bersama adalah barang barang yang rival namun tidak
ekskludabel. Contohnya adalah padang rumput milik bersama udara yang bersih dan jalan
raya. Karena orang juga tidak membayar untuk menikmati manfaatnya, mereka cenderung
mamakainya secara berlebihan. Karena itu, pemerintah berusaha membatasi penggunaan
sumber-sumber daya milik bersama.

BAB 12
RANCANGAN SISTEM PERPAJAKAN
Pemerintah Amerika Serikat memperoleh pendapatan dari berbagai macam pajak. Pajak
yang terpenting bagi pemerintah federal adalah pajak pengasilan pribadi dan pajak upah
untuk jaminan sosial. Pajak terpenting bagi pemerintah negara bagian dan lokal adalah pajak
penjualan serta pajak bumi bangunan dan kepemilikan barang.
Efisiensi suatu sistem perpajakan merujuk pada biaya-biaya yang dibebankan kepada para
pembayar diluar transfer sumber sumber daya dari pembayaran pajak ke pemerintah. Yang
pertama adalah gangguan dalam alokasi sumber-sumber daya yang muncul saat pajak
mengubah insentif dan berlaku ekonomi. Yang kedua adalah beban administratif yang
muncul saat mematuhi undang undang perpajakan.
Pemerataan dari suatu sistem perpajakan mempersoalkan apakah beban pajak
didistribusikan secara adil antara populasi yang ada. Menurut prinsip manfaat, adalah adil
bagi masyarakat untuk membayar pajak yang didasarkkan atas manfaat yang mereka terima
dari pemerinah. Menurut prinsip kemampuan membayar, adalah adil bagi masyarkat untuk
membayar pajak yang didasarkan atas kemampuan mereka mengatasi beban finansialnya
ketika mengevaluasi pemerintahan dari suatu sistem perpajakan, penting bagi kita untuk
mengingat satu pelajaran dari ilmu mengenai pembagian beban pajak, distribusi pajak tidak
sama dengan distribusi tagihan pajak.
Ketika mempertimbangkan untuk mengubah undang-undang perpajakan, para pembuat
kebijakan seringkali menghadapi tradeoff antar efisien dari pemerataan. Sebagian besar
perdebatan mengenai kebijakan pajak ini karena orang menaruh bobot kepentingan yang
berbeda pada kedua tujuan ini.

38
BAB 13
BIAYA PRODUKSI
Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan, yang sama
dengan pendapatan total dikurangi biaya total.
Ketika menganalisis perilaku suatu perusahaan, penting untuk menghitung semua biaya
kesempatan dari proses produksi sebagai dari biaya eksplisit. Yang lain, seperti hilangnya
pendapatan apabila ia memilih menjalankan usahanya dan meninggalkan pekerjaannya yang
lain disebut implisist.
Biaya suatu perusahaan mencerminkan proses produksinya. Kurva fungsi produksi akan
semakin mendatar seiring meningkatnya jumlah input menunjukan perilaku penurunan
produk marginal. Sebaliknya, kurva biaya total semakin curam seiring meningkatnya jumlah
produk.
Biaya total suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terhadap perubahan output yang diproduksi.
Biaya variable adalah biaya yang berubah-ubah terhadap perubahan jumlah output yang
diproduksi.
Dan biaya total dapat diturunkan dua ukuran biaya. Biaya total rata-rata merupakan biaya
total dibagi jumlah output. Biaya marginal merupakan kenaikan biaya total apabila terjadi
kenaikan output sebanyak 1 unit.
Ketika menganalisis perilaku perusahaan kita lebih baik mengetahui grafik biaya total
rata-rata dan biaya marginal. Biaya marginal akan meningkat dengan meningkatnya jumlah
output. Biaya total rata-rata pada awalnya turun dengan meningkatnya jumlah output dan

39
kemudian naik seiring meningkatnya jumlah output. Kurva biaya marginal selalu memotong
kurva biaya total rata-rata pada titik minimum biaya total rata-rata.
Biaya perusahaan sering kali bergantung pada rentang waktu. Lebih spesifik lagi,
kebanyakan biaya sifatnya tetap pada jangka pendek, tetapi menjadi variable pada jangka
panjang. Pada kenyataannya, ketika perusahaan merubah tingkat produksinya biaya total rata-
rata meningkat lebih tinggi pada jangka pendek dibandingkan pada jangka panjang.

BAB 14
PERUSAHAAN DALAM PASAR KOMPETITIF
Karena suatu perusahaan kompetitif menerima harga begitu saja, pendapatannya
sebanding dengan jumlah barang yang diproduksinya. Harga barang sama dengan pendapatan
rata-ratanya dan pendapatan marginalnya.
Untuk memaksimalkan keuntungan, suatu perusahaan akan memilih jumlah barang yang
menyeimbangkan pendapatan marginal dengan biaya marginalnya. Karena pendapatan
marginalnya bagi suatu perusahaan kompetitif sama besarnya dengan harga, maka
perusahaan tersebut memilih jumlah tertentu di mana harga sama dengan biaya marginal.
Maka kurva biaya marginal itu adalah kurva penawarannya.
Dalam jangka pendek, ketika suatu perusahaan tidak mampu menghemat biaya tetapnya,
perusahaan akan memilih untuk tutup sementara jika harga barang kurang dari biaya variabel
rata-rata dalam jangka panjang. Ketika perusahaan tersebut dapat menghemat biaya tetap dan
biaya variabelnya, perusahaan itu akan memilih untuk keluar dari pasar jika harga kurang dari
biaya total rata-rata.
Dalam suatu pasar yang memperbolehkan perusahaan-perusahaan untuk masuk dan keluar
dengan bebas, keuntungan akan menjadi nol dalam waktu panjang. Pada keseimbangan
jangka panjang ini, semua perusahaan memproduksi barang pada skala efisiennya, harga
sama dengan biaya total rata-rata yang paling rendah, dan jumlah perusahaan akan selalu
berubah hingga jumlah permintaan pada tingkat harga ini terpenuhi semuanya.
Perubahan dalam permintaan memiliki dampak yang berbeda jika terjadi pada jangka
waktu yang berbeda pula. Pada jangka pendek, suatu peningkatan permintaan meningkatkan
harga dan membawa keuntungan, sementara turunya permintaan akan menurunkan harga dan
40
membawa kerugian. Tetapi, jika perusahaan dapat masuk atau keluar pasar dengan mudah,
maka dalam jangka panjang, jumlah perusahaan akan selalu berubah hingga tercapai
keseimbangan utama ada keuntungan di pasar tersebut.

BAB 15
MONOPOLI
Monopoli adalah suatu perusahaan yang menjadi penjual tunggal di pasarnya. Monopoli
muncul ketika suatu perusahaan memiliki satu sumber daya yang utama, ketika pemerintah
memberikan hak eksklusif produksi suatu barang kepada satu perusahaan dapat menyediakan
seluruh kebutuhan pasar dengan biaya yang lebih kecil daripada banyak perusahaan.
Karena monopoli adalah produsen utama di pasarnya, monopoli menghadapi kurva
permintaan yang menurun untuk barang-barangnya. Saat monopoli meningkatkan
produksinya 1 unit, harga barangnya.
Seperti juga perusahaan kompetitif, suatu perusahaan monopoli memaksimalkan
keuntungan dengan cara memproduksi barang dengan jumlah yang menyeimbangkan
pendapatan marginal. Monopoli ini kemudian memilih harga jumlah barang yang diminta.
tidak seperti perusahaan kompetitif, harga suatu barang dari perusahaan melebihi pendapatan
marginalnya. Sehingga harga melebihi biaya marginalnya.
Tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan si pemonopoli berada di bawah
tingkat produksi yang memaksimalkan jumlah surplus konsumen dan surplus produsen.
Artinya, ketika monopoli memberlakukan harga di atas biaya marginal. Sebagai konsumen
yang menghargai barang di atas biaya produksinya tidak akan membelinya. Hasilnya,
timbullah kerugian beban baku yang sama dengan kerugian beban baku akibat pajak.
Para pembuat kebijakan dapat menanggapi ketidakefisienan perilaku monopoli dengan
empat cara. Mereka dapat menggunakan undangan-undangan anti trust untuk membuat
industri lebih kompetitif. Mereka dapat mengatur harga-harga yang diberlakukan oleh
monopoli. Mereka dapat mengubah perusahaan monopoli menjadi badan yang dikelola
41
pemerintah. Atau, jika kegagalan pasar yang muncul dipandang kecil dibandingkan
ketidaksempurnaan yang tidak terhindarkan dari pembuatan kebijakan-kebijakan, maka
mereka tidak perlu melakukan apa-apa.
Pemonopoli dapat meningkatkan keuntungan mereka dengan cara memberlakukan harga
yang berbeda atas barang yang sama berdasarkan kerelaan konsumen untuk membayar.
Praktik diskriminasi harga ini dapat meningkatkan kesejahteraan dengan cara menjual barang
pada mereka yang tadinya tidak membelinya. Pada kasus ekstrim dari diskriminasi harga
yang sempurna, kerugian beban baku yang disebabkan monopolli dapat dihilangkan
seluruhnya. Lebih umumnya, saat diskriminasi harga yang diberlakukan tidak sempurna,
kesejahteraan dapat meningkatkam atau menurun, dibandingkan dengan hasil dari satu harga
monopoli saja.
BAB 16
OLIGOPOLI
Perusahaan-perusahaan oligopli memaksimalkan keuntungan mereka dengan membentuk
kartel dan bertindak seperti layaknya monopoli. Tetapi, jika oligopoli membuat keputusan
mengenai tingkat produksi secara individu, maka hasilnya adalah jumlah yang lebih besar
dan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil monopoli. Semakin dekat jumlah dan
harga barangnya dengan kondisinya dalam pasar kompetitif.
Dilema para tahanan menunjukkan bahwa pribadi dapat menghalangi orang memelihara
kerja sama mereka, bahkan meskipun kerja sama tersebut memberikan hasil yang terbaik bagi
kepentingan mereka bersama. Logika dari dilema para tahanan berlaku dalam berbagai situasi
lainnya, termasuk perlombaan senjata, periklanan, persoalan-persoalan mengenai sumber
daya milik bersama, dan oligopoli.
Para pembuat kebijakan menggunakan undang-undang anti trust untuk menghalangi
perusahaan perusahaan oligopoli melakukan perilaku-perilaku bisnis yang mengurangi
kompetisi. Aplikasi undang-undang ini dapat menimbulkan kontroversi, karena beberapa
perilaku bisnis yang kelihatannya mengurangi kompetisi pada kenyataannya memiliki tujuan
bisnis yang sah.

42
BAB 17
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Para kompetitif monopolistik dicirikan tiga hal berikut: banyak perusahaan, produk yang
terdiferensiasi, dan kebebasan untuk ke pasar.
Keseimbangan dalam pasar kompetitf monopolisik berbeda dengan keseimbangan dalam
pasar kompetitif sempurna, karena dua hal yang berkaitan. Pertama, setiap perusahaan di
dalam pasar kompetitif monopolitik memiliki kapasitas berlebih. Artinya, perusahaan bekerja
pada bagian dari kurva biaya total rata-rata yang mengarah kebawah. Kedua, setiap
perusahaan menjual barang pada harga di atas biaya marginal.
Kompetisi monopolistik tidak memiliki semua sifat yang diinginkan dari kompetisi
sempurna. Terdapat kerugian beban baku yang normal dari monopoli akibat mark up harga
dari biaya marginal. Selain itu jumlah perusahaan (dan variasi produk) dapat menjadi terlalu
besar atau terlalu kecil. Pada praktiknya, kemampuan pembuat kebijakan untuk memperbaiki
ketidak efisienan ini sangat terbatas.
Diferensiasi produk yang merupakan ciri dari kompetisi monopolistik mengarah pada
pemanfaatan iklan dan merek dagang. Para kritikus iklan dan merek dagang berpendapat
bahwa perusahaan menggunakannya untuk memanfaatkan irasionalitas konsumen dan
mengurangi kompetisi. Para pendukung iklan dan merek dagang berpendapat bahwa
perusahaan menggunakannya untuk menginformasikan konsumen dan memperketat
persaingan dalam harga dan kualitas barang.

43
BAB 18
PASAR FAKTOR PRODUKSI
Pendapatan ekonomi didistribusikan pasar faktor-faktor produksi, faktor yang terpenting
adalah tenaga kerja dan modal tanah.
Permintaan untuk faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja merupakan permintaan
turunan yang datang dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan faktor-faktor produksi
untuk memproduksi barang dan jasa. Perusahaan yang kompetitif dan memaksimalkan
keuntungan menyewa tiap faktor produksi tersebut hingga pada titik tertentu ketika nilai
produk marginal faktor produksi sama dengan harganya.
Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang yang
dimliki seseorang, kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya positif menandakan
bahwa masyarakat merespons peningkatan upah dengan cara menikmati waktu luang yang
lebih sedikit dan jam kerja yang lebih banyak.
Harga yang harus dibayar untuk setiap faktor produksi menyesuaikan diri sedemikian
hingga mengembangkan penawaran dengan permintaan faktor tersebut. Karena permintaan
faktor produksi mencerminkan nilai produk marginal faktor produksi tersebut, pada kondisi
keseimbangan tiap faktor dikompensasikan menurut kontribusi marginalnya bagi produksi
barang dan jasa.
Karena faktor-faktor produksi digunakan bersama-sama, produksi marginal dari setiap
faktor bergantung pada jumlah ketersediaan faktor-faktor produksi lainnya, sebagai hasilnya,
perubahan penawaran sebuah faktor akan merubah keseimbangan pendapatan bagi semua
faktor produksi.

44
BAB 19
PENDAPATAN DAN DISKRIMINASI
Para pekerja mendapatkan upah yang berbeda-beda karena berbagai alasan. Sampai batas
tertentu, perbedaan upah terjadi karena adanya kompensasi kepada para pekerja akibat situasi
pekerjaan mereka. Jika semua hal lain dianggap sama, mereka memiliki pekerjaan berat dan
menyenangkan dibayar lebih banyak dibandingkan mereka yang pekerjaannya lebih ringan
dan menyenangkan.
Para pekerja yang memiliki modal manusia yang lebih banyak akan dibayar lebih tinggi
daripada mereka yang modal manusianya lebih sedikit. Tingkat pengembalian dari
terakumulasinya modal manusia itu sangatlah tinggi, dan meningkat selama dua dekade
terakhir.
Meskipun lamanya masa sekolah, pengalaman, dan karekteristik pekerjaan memengaruhi
pendapatan seperti yang diramalkan oleh teori, terdapat banyak sekali variasi dalam
pendapatan yang tidak dapat dijelaskan oleh hal-hal yang dapat diukur para ekonom. Variasi-
variasi yang tidak dapat dijelaskan ini dapat dihubungkan dengan kemampuan alamiah,
upaya, dan kesempatan. Sebagian ekonom mengemukakan bahwa para pekerja yang lebih
berpendidikan mendapatkan upah yang lebih tinggi bukan karena pendidikan meningkatkan
produktivitas mereka, tetapi karena para pekerja yang kemampuan alamiahnya tinggi
menggunakan pendidikan sebagai cara untuk memberikan sinyal kepada para pemberi
pekerjaan. Jika teori pemberian sinyal ini benar adanya, maka menaikkan tingkat pendidikan
seluruh pekerja tidak akan meningkatkan upah secara keseluruhan.

45
Upah terkadang dipaksa untuk melebihi tingkat keseimbangan penawaran dan
permintaannya. Tiga alasannya adalah peraturan upah minimum, serikat kerja, dan upah
efisiensi.
Sebagai perbedaan dalam hal pendapatan dapat dihubungkan dengan diskriminasi atas dasar
ras, jenis kelamin, atau faktor lain. Namun, mengukur besarnya diskriminasi sangat sulit
dilakukan, karena kita harus mengeoreksi perbedaan-perbedaan dalam modal manusia dalam
karakteristik pekerjaan.
Pasar kompetitif cenderung membatasi dampak diskriminasi terhadap upah, jika upah
sekelompok pekerja lebih rendah dari kelompok lain, dengan alasan yang tidak berhubungan
dengan produktivitas marginal, maka perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan praktik
diskriminasi akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan-
perusahaan yang melakukan praktik diskriminasi. Perilaku yang memaksimalkan keuntungan,
oleh sebab itu, dapat mengurangi perbedaan upah yang diskriminatif ini. Diskriminasi terus
berlangsung dalam pasar kompetitif karena ada konsumen yang rela membayar, lebih kepada
perusahaan perusahaan diskriminatif, atau ketika pemerintah mewajibkan perusahaan
perusahaan itu melakukan praktik diskriminasi.

BAB 20
KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
Data pada distribusi pendapatan menentukan kesenjangan besar dalam masyarakat
Amerika Serikat. Seperlima terkaya menghasilkan pendapatan sekitar sepuluh kali lipat
pendapatan seperlima termiskin.
Karena transfer rupa-rupa, siklus hidup, pendapatan sementara, dan mobilitas ekonomi
begitu penting untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi dalam pendapatan, sulit
bagi kita untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam masyarkat dengan menggunakan data
distribusi pendapatan untuk satu tahun saja. Ketika faktor-faktor lain diperhatikan, mereka
cenderung menyampaikan bahwa kesejahteraan ekonomi terdistribusi lebih seimbang dari
pada pendaptan setahun yang dilaporkan.
Para filsuf politik berbeda pandangan mengenai peran pemerintah dalam mengubah
distribusi pendapatan. Kaum utilitarian (seperti John Stuart Mill) akan memilih distribusi
pendapatan untuk memaksimalkan jumlah ultilitas setiap orang dalam masyarakat. Kaum
liberal (seperti John Rawls) akan menentukan distribusi pendapatan dengan cara seolah-
seolah berada dibelakan sebagai “layar ketidaktahuan” yang mencegah kita mengetahui
posisi-posisi kita dalam hidup. Kaum libertarian (seperti Robert Nozick) akan meminta
46
pemerintah menegakan hak-hak perorangan untuk menjamin proses yang adil tetapi
selanjutnya tidak mempermasalahkan kesenjangan pendapatan yang tercipta karenanya.
Terdapat berbagai kebijakan yang ditunjukkan untuk kaum miskin: peraturan upah
minimum, tunjangan sosial, pajak pendapatan negatif, dan transfer rupa-rupa. Meskipun
masing-masing kebijakan ini menolong beberapa keluar dari kemiskinan, namun setiap
kebijakan tersebut juga memiliki pengaruh lain yang tak diinginkan. Karena bantuan
keuangan menurun seiring meningkatnya pendapatan, maka kaum miskin seringkali
menghadapi tingkat pajak marginal efektif yang sangat tinggi. Tingkat pajak efektif yang
tinggi seperti itu justru mematahkan semangat keluarga miskin untuk keluar dengan
kemampuan mereka sendiri dari kemiskinan.

BAB 21
TEORI PILIHAN KONSUMEN
Batasan anggaran seseorang konsumen menunjukan kombinasi berbagai barang yang
mungkin dibelinya dengan melihat pendapatannya dan harga barang-barang tersebut.
Kemiringan garis batasan anggaran sama dengan harga relatif dari barang-barang itu.
Kurva-kurva indiferen dari konsumen menggambarkan preferensi-preferensinya. Suatu
kurva indeferen menunjukkan berbagai kombinasi barang yang membuat konsumen sama
senangnya. Titik-titik yang terletak pada kurva indiferen yang lebih tinggi lebih dipilih titik-
titik pada kurva indeferen yang lebih rendah. Kemiringan suatu kurva indiferen pada titik
apapun adalah tingkat substitusi marginal konsumen tersebut tingkat kerelaan konsumen
untuk menukar barang yang satu dengan barang lainnya.
Konsumen melakukan optimisasi dengan memilih titik pada garis batas anggaran yang
terletak pada kurva indiferen yang tinggi. Di titik ini, kemiringan kurva indiferennya (tingkat
substitusi marginal antara barang-barang) sama dengan kemiringan batasan anggarannya
(harga barang-barang). Ketika harga suatu barang turun, dampaknya terhadap pilihan
konsumen dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu efek pendapatan dan efek substitusi. Efek
pendapatan adalah perubahan konsumsi yang muncul karena harga yang rendah membuat
konsumen lebih sejahtera. Efek substitusi adalah perubahan konsumsi yang muncul karena
harga yang rendah semakin mendorong konsumen untuk mengonsumsi barang itu lebih
banyak. Efek pendapatan dicerminkan dalam pergerakan dari kurva indiferen yang lebih

47
rendah ke yang lebih tinggi, sedangkan efek substitusi dicerminkan dalam pergerakan
sepanjang kurva indiferen tertentu menuju suara titik yang kemiringannya berbeda.
Teori pilihan konsumen dapat menjelaskan mengapa kurva permintaan dapat miring ke
atas, mengapa upah yang lebih tinggi dapat meningkatkan atau menurunkan jumlah
penawaran tenaga kerja, atau menurunkan jumlah penawaran kerja, dan mengapa suku bunga
lebih tinggi dapat meningkatkan atau menurunkan jumlah uang yang ditabung.

2.2.3 Keunggulan Buku


a. Keterkaitan antar Bab
Penulis banyak memasukkan pendapat ahli dan memasukkan contoh yang luas
sehingga pembaca lebih mudah memahami pembahasan yang disajikan oleh penulis. Dan
terdapat studi kasus pada setiap subbab sehingga mempermudah pembaca memahami materi.
b. Kemutakhiran isi buku
Terdapat rangkuman di setiap bab buku sehingga mempermudah pembaca memahami
isi materi yang disajikan. Dan terdapat soal dan aplikasi untuk membuat pembaca berlatih
agar semakin memahami materi.
2.2.4 Kelemahan Buku
a. Keterkaitan antar Bab
Di dalam buku ini, masih terdapat kata – kata yang tidak baku. Sementara buku harus
memakai kata – kata yang baku agar dapat dimengerti oleh para pembaca. Dan banyaknya
bahasa asing yang dipergunakan oleh penulis.

b. Kemutakhiran buku
Pada dasarnya sebuah hasil karya dari tangan manusia pasti memiliki kekurangan
demikian halnya juga dalam buku ini memiliki kelemahan juga yaitu pada bagian sampul
buku yang kurang menarik.

48
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang saya dapat dari perbandingan kedua buku 2 buku ini, antara
buku “Ekonomi Mikro” karangan Sadono Sukirno dengan buku “Pengantar Ekonomi Mikro”
karangan N. George Mankiw ialah menurut saya buku yang paling baik ialah buku yang
berjudul “Ekonomi Mikro” karangan Sadono Sukirno alasannya karena buku itu mudah
dipahami dan juga sistematika penulisannya yang rapi, menarik dan juga penjelasan mataeri
yang diuraikan penulis dalam bukunya sangat banyak dan mudah dimengerti. Dari segi
manfaat ketiga Buku ini cocok digunakan mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk
menambah pengetahuan tentang “Ekonomi Mikro” karena isi dari bab buku ini menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang apa sebenarnya yang dipelajari dalam Ekonomi Mikro
itu.

Pada kesempatan ini dapat saya simpulkan bahwa kedua buku ini juga memiliki
kelemahan dan kelebihan  masing-masing seperti kita lihat dari penyajian praktik dan
penjelasan yang diberikan.

3.2 Saran
Saya menyadari bahwa kajian yang telah dilakukan ini tidak terlepas dari kekurangan,
seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, taka ada satupun
manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan
dalam keilmuan tentang Ekonomi Mikro.

49
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali

Press: Jakarta

50

Anda mungkin juga menyukai