Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

PENGANTAR MANAJEMEN
PRODI S1 PEND.EKONOMI

Skor Nilai :

Dosen Pengampu : Dr.Lokot Muda Harahap.Sp.,M.si

Disusun Oleh: KELOMPOK 6

BRIGITA BR SINULINGGA (7203141025)

RASVINA MASTARI MATONDANG (7202241006)

TEOFILLUS RAHMAT ZANDROTO (7203141013)

YULIA ARYA SASTI (7203341018)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
ABSTRAK

Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-


kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas
permasalahan guna memenuhi kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang
disebut ilmu ekonomi. Adapun tujuan dari tugas rekayasa ide ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana kelompok kerja organisasi dan komunikasi dalam organisasi, yang
sebagai mana kelompok kerja organisasi merupakan sekumpulan orang individu yang
bekerja di sebuah instansi kelompok yang salah satunya menjadi ujung tombak dalam fungsi
implementasi dan pengarahan, yang karenanya di dasarkan kelompok kelompok kerja yang
ini lah yang bisa menjalankan suatu program program yang telah di rencanakan sebelumnya
yang sudah di tentukan bagian - bagiannya. Oleh karenannya ke efektifan kelompok kerja
organisasi ini lah yang akan sangat menentukan keberhasilan tujuannya dari suatu
Manajemen organisasi. Konflik sangat mungkin timbul di antara kelompok kerja di dalam
sebuah organisasi. Untuk bisa merendam timbulnya konflik antar kelompok kerja di dini
peran komunikasi sangat penting untuk mewujudkan kelompok kerja organisasi yang efektif.
Ada beberapa faktor yang mungkiin terkait dengan komunikasi dalam kelompok kerja
sampai dengan teknologi informasi dalam komunikasi antara pemimpin dan bawahannya.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa
memberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan REKAYASA IDE (RI) ini tepat
pada waktunya. Saya telah menyusun RI ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin
masih ada kekurangan – kekurangan untuk menggapai kesempurnaan.
kami selaku penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar RI ini
menjadi lebih baik.Selanjutnya, kami sangat berharap semoga RI ini bisa memberikan
manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga RI ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacannya. Sebelumnnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan.

Medan, 06 Desember 2020

PENULIS

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................2

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I………...…………………………………………………………….………………….5
PENDAHULUAN ………………………………………………….………………………………….5
1. Rasionalisasi permasalahan/Isu yang dibahas………………….......................................................5
2. Tujuan Rekayasa Ide ................................................................................................................5
3. Manfaat Rekayasa Ide..............................................................................................................5
BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MANAJEMEN............................................................................6
A.Permasalahan Umum .......................................................................................................................6
B.Identifikasi permasalahan ......................................................................................................7
BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN MANAJEMEN ....................................8
A. Solusi dan Pembahasan I .........................................................................................................8
B. Solusi dan pembahasan II…….……………………………………………………………………….9

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................10


A.Kesimpulan ................................................................................................10

B.Rekomendasi..............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11

4
BAB I

PENDAHULUAN

1. RASIONALISASI PERMASALAHAN
Kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan sosial budaya mendorong
perkembangan berbagai aspek kehidupan manusia diantaranya dalam berkumpul dan hidup
berkelompok. Sebagai suatu bentuk kumpulan manusia dengan ikatan-ikatan tertentu atau
syarat-syarat tertentu, maka organisasi telah pula berkembang dalam berbagai aspek
termasuk ukuran dan kompleksitas.

Semakin besar ukuran suatu organisasi semakin cenderung menjadi kompleks keadaannya.
Kompleksitas ini menyangkut berbagai hal seperti kompleksitas alur informasi, kompleksitas
komunikasi, kompleksitas pembuat keputusan, kompleksitas pendelegasian wewenang dan
sebagainya. Kompleksitas lain adalah sehubungan dengan sumber daya manusia. Seperti
kita ketahui bahwa sehubungan dengan sumber daya manusia ini dapat diidentifikasi pula
berbagai kompleksitas seperti kompleksitas jabatan, kompleksitas tugas, kompleksitas
kedudukan dan status, kompleksitas hak dan wewenang dan lain-lain.

Kompleksitas ini dapat merupakan sumber potensial untuk timbulnya konflik dalam
organisasi, terutama konflik yang berasal dari sumber daya manusia, dimana dengan
berbagai latar belakang yang berbeda tentu mempunyai tujuan yang berbeda pula dalam
tujuan dan motivasi mereka dalam bekerja.

Seorang pimpinan yang ingin memajukan organisasinya, harus memahami faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan timbulnya konflik, baik konflik di dalam individu maupun konflik
antar perorangan dan konflik di dalam kelompok dan konflik antar kelompok. Pemahaman
faktor-faktor tersebut akan lebih memudahkan tugasnya dalam hal menyelesaikan konflik-
konflik yang terjadi dan menyalurkannya ke arah perkembangan yang positif.

5
2. TUJUAN REKAYASA Ide

(1)untuk mengetahui bahwa kelompok kerja dan komunikasi adalah sebuah bagian yang penting
untuk implementasi dan pengarahan.

(2) untuk Mengetahui bagaimana kelompok kerja yang efektif dan dapat terhindar dari konflik
kelompok kerja dalam organisasi.

(3) untuk Mengetahui cara mengelola konflik organisasi

(4) untuk Mengetahui peranan komunikasi dalam kelompok kerja

(5) untuk Mengetahui proses dan pola komunikasi dalam organisasi

(6) untuk Mengetahui manfaat teknologi informasi dalam mendukung komunikasi dalam organisasi

3.MANFAAT REKAYASA Ide

(a) Mempercepat terselesaikannya suatu pekerjaan

(b) Kesempatan untuk menghasilkan ide kreatif lebih besar

(c) Penyelesaian masalah secara lebih objektif

(d) Sebagai sarana pengembangan diri

(e) Memotivasi satu sama lain

6
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MANAJEMEN

A.PERMASALAHAN UMUM

Pada praktiknya, komunikasi yang terbentuk di dalam organisasi tidak selamanya berjalan lancar.
Terdapat berbagai masalah dalam keberjalanan komunikasi organisasi. Pada dasarnya dapat tiga
masalah utama komunikasi dalam organisasi yang dapat dikemukakan, diantaranya :

1.masalah Teknis

Masalah teknis merupakan masalah dalam komunikasi yang timbul karena keterbatasan akan
ketersediaan fasilitas komunikasi. masalah teknis yang sering ditemui adalah :

(a)Tidak ada prosedur/perencanaan yang jelas terkait keberjalanan organisasi

(b)Informasi yang rancu

(c)Kurangnya pemahaman anggota dalam menerjemahkan suatu informasi

(d) Pemilihan saluran komunikasi dalam organisasi yang kurang tepat.

2.masalah Semantik

Problematika semantik merupakan masalah yang seringkali terjadi. Semantik atau bahasa
merupakan dasar dari komunikasi. Perbedaan cara penyampaian atau pemilihan bahasa yang kurang
tepat dapat mengakibatkan salah pengertian atau pengertian yang berbeda. Hal ini dapat berakibat
fatal apabila perbedaan pemahaman terkait dengan keputusan yang fundamental.

B.IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

(1) PERMASALAHAN I

PT Wika, bergerak dalam bidang pembangunan, mengalami permasalahan antara perusahaan


dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication
antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai

7
penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para
karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para
karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung
pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat individu,
kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar.
Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif
besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.

(2) PERMASALAHAN II

PT Sumber Daya Sentosa , bergerak dalam bidang otomotif, mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss
communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan
mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum
memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak
perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun
tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

8
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN MANAJEMEN

A. SOLUSI DAN PEMBAHASAN MASALAH I


Di dalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu akan
sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang
kurang baik. Sehingga cara mengatasi masalah dalam perusahaan harus benar-benar dipahami
management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul. Permasalahan atau
konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah
komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah
komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja,
bahkan demo. Sehingga untuk mensiasati masalah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya
dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi
masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan
pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam
hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu
perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature
ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari
lingkungan juga harus di perhatikan.
Menurut Citrobroto (1982) mengemukakan beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam
berkomunikasi, diantaranya :
a. Belajar dan Berlatih, yaitu belajar mengenai teorinya kemudian mempraktekkannya. Belajar dan
berlatih untuk menjadi pembicara sekaligus pendengar yang baik.

9
b. Memperdalam hubungan kemanusiaan, yaitu mempelajari tentang etiket. Dalam memperdalam
hubungan kemanusiaan ini yang diiperlukan adalah sikap simpatik, muka manis, tidak sombong,
rendah hati, dan cukup tegas dalam melakukan sesuatu.
c.Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun komunikan harus dapat memahami kondisi
sosial lawan bicaranya. Hal ini perlu karena bila pembicara kurang memahami sistem sosial, maka
pembicaraannya tidak dapat tepat, demikian pula si pendengar, bila kurang memahami si pembicara
tidak akan menangkap dengan tepat.
d. Positive thinking, yaitu mencoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal ini dimaksudkan untuk
menghilangkan prasangka yang sering menjadi penghambat dalam berkomunikasi.
e. Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang tepat akan memperlancar
jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka.
Pemilihan media tentunya juga disesuaikan dengan tema atau topic pembicaraan.
f. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan, pemilihan bahasa yang
tepat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan semantik yang menjadi penghambat
komunikasi.
g. Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan bicara maka akan semakin baik. Komunikasi akan efektif
jika dilakukan secara bertatap muka antara komunikator dengan komunikan.

B.SOLUSI DAN PEMBAHASAN MASALAH II


menurut Gitisudarmo dan Sudito (1997:216), untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam
komunikasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasinya sudah diterima,
dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.
b. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.
c. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat dimengerti.
d. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat memahami isi pesan yang
disampaikan.
e. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap mendengarnya.
f. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara bawahan dan atasan dapat berlangsung
secara baik.
g. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya, dan cara
penyampaiannya.

10
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Permasalahan komunikasi dengan tim dapat terlihat dari contoh kasus di atas, dimana pada
kasus tersebut memperlihatkan komunikasi sebuah tim,yang menggunakan sasaran kinerja
yang kurang jelas dan sulit dipahami oleh timnya dan antara anggota tim saling memberikan
sinergi yang negatif, akuntabilitas yang tampak hanya sebagai individu , serta keahlian-
keahlian yang dimiliki tiap tiap anggota menjadikan anggota tersebut menjadi lupa akan
anggota lainnya(sombong dan egois terhadap dirinya).

11
B.REKOMENDASI

Untuk perusahaan :

Agar selalu menerapkan komunikasi yang jelas dalam menyampaikan suatu


informasi dan juga harus dibarengin dengan bukti yang jelas sehingga para
anggota kita menjadi positif thinking dan juga sebagai anggota kita juga harus
saling memotivasi dengan cara mengembangkan kreativitas antara anggota
satu dengan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://agimanajemenumg2011.blogspot.com/2013/10/kelompok-kerja-dan-komunikasi-
dalam.html

https://jurnalmanajemen.com/kelompok-kerja-organisasi/

https://irwanely18.blogspot.com/2017/06/masalah-komunikasi-organisasi-beserta.html

https://manfaat.co.id/manfaat-teamwork

https://larasdewilaras.blogspot.com/2015/10/contoh-kasus-komunikasi-dalam-dunia.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai