Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

" MENGIMPLEMENTASIKAN FUNGSI- FUNGSI MANAJEMEN"

BIDANG KEGIATAN PKM

DI SUSUN OLEH :

1. BRIGITA BR SINULINGGA ( 7203141025)


2.RASVINA MASTARI MATONDANG ( 7202441006)
3.YULIA ARYA SASTI (7203341018)
4.TEOFILUS RAHMAT ZANDROTO (7203141013)
DOSEN PENGAMPU: Lokot Muda Harahap, SE,M.Si

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya

kelompok kami bisa menyelesaikan proposal program kreativitas mahasiswa bidang penelitian

yang berjudul ‘’ Mengimplimentasikan fungsi-fungsi manajemen’’ dengan tepat waktu .

Kelompok kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penyusunan laporan ini, oleh karena itu kami memohon maaf kepada semua pihak. Kami juga

menyadari bahwa kelancaran penyusunan proposal ini adalah berkat bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak terutama Bapak Lokot Muda Harahap, SE,M.Si selaku dosen pengampu

Pengantar Manajemen. Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam kelancaran penyusunan proposal PKM ini.

Dalam penulisan proposal ini, kelompok kami telah berusaha menyajikan yang terbaik.

Kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan informasi serta menambah wawasan

bagi semua pihak.

Medan, Desember 2020

Penulis
Daftar Isi

KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1.2 Aspek Produksi
1.3 Aspek Manajemen
1.4 Permasalahan yang Dihadapi Pelaku Usaha Dari Aspek Manajemen Dan

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN


2.1 Solusi yang Ditawarkan
2.2 Target Luaran
2.3 Jenis Luaran

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


3.1 Metode Penelitian
3.2 Teknik Pengumpulan Data

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Era Digital adalah perubahan masa dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke
teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi itu
pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an. Era
digital ini telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat
canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari
mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa
menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar. Perkembangan
era digital dewasa ini ditandai dengan semakin masifnya penetrasi media sosial dalam berbagai
aspek kehidupan ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan, fenomena ini
merupakan konsekuensi perubahan pola komunikasi, dari cara-cara dan media konvensional

menuju digitalisasi komunikasi dengan menggunakan berbagai kanal media sosial kekinian .
Pemanfaatan media sosial berperan dalam mengoptimalkan nilai tambah ekonomi dan
membangun sinergi antar segenap komponen bangsa, dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat, ditengah persaingan antara bangsa yang semakin tajam, dampak positip media sosial,
antara lain terlihat dari bergeraknya aktivitas ekonomi rakyat, disektor pariwisata tidak lagi
didominasi oleh koorporasi besar, namun berkembang desa wisata yang dikelola oleh
masyarakat lokal, home stay dll.
Media Sosial kini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Menurut Kaplan
dan Haenlein (2010), media sosial adalah sekelompok aplikasi berbasiskan internet yang
dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan
memungkinkan terbentuknya kreasi pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Web 2.0
adalah dasar terbentuknya sosial media (Carlsson, 2010). Sosial media merupakan salah satu
media yang mempermudah komunikasi interaktif antara pengusaha dengan siapapun, termasuk
konsumen, dan berbagai pihak yang berkepentingan, kapanpun dan berada dimanapun. Sosial
media sangat membantu sebagai penghubung informasi dan komunikasi dari produsen ke
konsumen di manapun mereka berada dan berapapun jaraknya. Media sosial merupakan media
yang sangat potensial untuk menemukan konsumen serta membangun image tentang merk
suatu produk. Pemanfaatan media sosial juga ditandai dengan berkembangnya marketplace
yang mempertemukan penjual dan pembeli, e-comerce, yang memanfaatkan toko online,
gojek, rental mobil rumahan dan berkembangnya economic sharing resources sehingga
semakin masifnya start- upbisnis, yang membuka peluang usaha baru, menciptakan pasar
baru dan menggunakan sarana promosi baru yang efektif dan efesien berkat pemanfaatan
positip media sosial.

1.2 Aspek Produksi


Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi ditafsirkan sebagai suatu rencana untuk
melakukan kegiatan yang memerlukan peralatan yang serba canggih serta menggunakan
tenaga kerja untuk mengerjakannya. Dalam memproses barang mentah menjadi barang yang
dapat dikonsumsi diwarung santuy yang mana warung ini menjadi objek penelitian kami selalu
mempertimbangkan berbagai aspek antara lain :
1. Pasokan Bahan Baku
Dalam melakukan produksi, warung ini terlebih dahulu mempersiapkan pasokan bahan
baku yang akan digunakan. Bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai makanan dan
minuman yang nantinya dijual kepada konsumen merupakan bahan bakunya yang dibeli di
pasar dan diswalayan. Dan baku baku tersebut sudah terjamin kualitasnya.

2. Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
keperluan orang banyak, apabila suatu barang atau jasa tersebut tidak menambah nilai guna
untuk banyak orang maka barang atau jasa tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu proses
produksi. Kede kopi dalam memproses suatu barang /produk mentah menjadi barang jadi
sehingga dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan dapat meningkatkan nilai tambah bagi
pengelolanya selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik agar hasil produksi yang dihasilkan
dapat dinikmati dan memberikan kepuasan untuk semua orang. Hal ini dapat dilihat dari menu
baik makanan maupun minuman yang ditawarkan antara lain mie goreng, ayam geprek, cofee
dan lain sebagainya yang disajikan di kede ini.

3. Jumlah tenaga kerja


Karyawan yang dipekerjakan sebanyak kurang lebih 8 (delapan) orang, tetapi karena usaha
ini merupakan usaha kecil keluarga jadi keterlibatan anggota keluarga juga tetap ada untuk
membantu melayani pembeli.

1.3 Aspek Manajemen


Implementasi manajemen yang diterapkan oleh kede kopi masih bersifat kekeluargaan
dikarenakan usaha ini masih dikategorikan usaha kecil. Pemilik warung kede kopi yaitu bapak
Marcel selalu berusaha untuk menerapkan fungsi manajemen yang baik. Setiap aktivitas dan
keputusan yang akan diambil untuk kepentingan usaha selalu direncanakan dengan matang
agar nantinya keputusan yang diambil tidak salah sasaran. Dan antara pemilik usaha dan
karyawan terjalin hubungan yang baik karena mereka selalu melakukan brifing atau diskusi
terkait dengan pengembangan usaha.

1.4 Persoalan yang Dihadapi pelaku usaha Dari Aspek Manajemen Dan
Didalam suatu perusahaan atau usaha kecil pastinya tidak terlepas dari permasalahan yang
timbul. Permasalahan ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar tempat usaha. Oleh
karena itu peran dari pemilik usaha dan karyawan sangatlah dibutuhkan agar permasalahan
ini dapat segera terselesaikan dan tidak berdampak buruk pada usaha. Permasalahan yang
dihadapi oleh kede kopi jika dilihat dari aspek manajemen yaitu antara lain anggota atau
karyawan yang kadang kala melakukan kesalahan atau tidak dapat diarahkan untuk bekerja
sama sehingga hal ini mengganggu proses manajemen yang berlangsung. Kemudian masalah
dalam sistem pencatatan laporan keuangan yang masih tergolong kurang teratur atau kurang
diperincikan, hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan saat perincian laba dan rugi pada akhir
bulan atau tahun. Selanjutnya, masalah pada bagian promosi penjualan yang kurang
mengaplikasikan media sosial untuk memperkenalkan menu yang ditawarkan. Seperti yang kita
ketahui pada masa sekarang ini orang-orang cenderung menggunakan media sosial untuk
memesan barang, makanan, minuman dan lain sebagainya. Banyak terdapat aplikasi media
sosial yang digunakan untuk memesan dan mempromosikan makanan dan minuman seperti
Grab Food, Facebook, WatsApp dan lain sebagainya. Oleh karena itu seharusnya sebagai
pemilik usaha kita harus memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengembangkan usaha kita.
Permasalahan pada aspek produksi di warung santuy yaitu antara lain kesulitan dalam
memperkirakan ketersediaan stok bahan baku yang sesuai dengan permintaan konsumen,
peralatan produksi yang kurang canggih sehingga memperlambat proses produksi, dan juga
kurangnya inovasi pada menu makanan yang ditawarkan karena menu makanan tersebut sudah
banyak di jual ditempat lain. Dan yang terakhir, harga bahan baku yang kadang kala mengalami
kenaikan harga dan hal ini membuat pemilik warung sulit dalam menentukan proses produksi.

BAB 2
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Yang ditawarkan


Pada era digital ini menyebabkan persaingan usaha menjadi semakin ketat karena
kecanggihan tekonologi atau yang sering disebut media sosial (medsos) yang berkembangan.
Oleh karena itu para pelaku usaha harus semaksimal mungkin mengikuti perkembangan media
sosial yang terjadi dan harus dapat mengaplikasikan pada pengembangan usahanya. Berikut ini
ada beberapa solusi yang kami tawarkan untuk para pelaku usaha terutama kede kopi yang
menjadi objek penelitian ini.

 Gunakan Facebook Aps


Hingga saat ini, media sosial masih menjadi wadah yang paling efektif untuk
mengembangkan pasar usaha kita. Salah satu media sosial yang bisa kita gunakan adalah
Facebook. Pengguna Facebook di Indonesia sendiri merupakan yang terbanyak ke-4 di dunia,
yaitu mencapai 130 juta orang. Buatlah akun untuk usaha kita di Facebook, dengan begitu kita
bisa memperlihatkan produk yang ingin kita tawarkan kepada calon pembeli. Agar halaman
usaha kita mendapatkan banyak sorotan dari pengguna Facebook, ada baiknya jika pemilik
usaha menggunakan Facebook Ads. Facebook Ads merupakan fitur yang memungkinkan profil
usaha kita terpampang di halaman akun pengguna lainnya. Jika kita menggunakan fitur ini,
kesempatan untuk mendapatkan pelanggan menjadi lebih besar, karena banyaknya pengguna
Facebook yang bisa terjangkau dengan fitur ini.

 Membuat Logo yang Menarik


Jika ingin usaha kita memiliki citra brand yang baik, ada baiknya jika logo yang
merepresentasi brand atau produk kita juga bagus dan menarik. Misalnya kita memberikan logo
pada kemasana makanan atau minuman yang kita tawarkan Karena bagaimanapun juga, logo
yang dibuat akan sangat menempel dengan identitas bisnis kita. Logo yang dibuat harus
menarik, dan mengandung makna yang dapat mewakili usaha kita.
Kita bisa meminta bantuan jasa freelance graphic designer untuk konsultasi tentang logo,
karena graphic design pastinya lebih paham dengan pembuatan logo. Diskusikan bagaimana
logo yang cocok dengan usaha kita, dan buatlah logo yang khas dengan warna yang menarik.
Dengan logo yang menarik, otomatis calon pembeli juga akan tertarik untuk mencari tahu
produk apa yang kita tawarkan.

 Melakukan inovasi
Pada masa sekarang ini banyak sekali inovasi-inovasi makanan dan minuman yang unik dan
bermacam-macam. Masyarakat pada masa sekarang ini juga mencari makanan dan minuman
dengan cita rasa yang unik. Para pelaku usaha yang tidak melakukan pengembangan inovasi
pasti usahanya akan diam ditempat. Oleh karena itu, para pelaku usaha harus menemukan
inovasi yang belom pernah ada dimana pun karena hal ini akan menarik minat pembeli dan
akan menguntungkan usaha kita.

2.2 Target Luaran


Target yang ingin dicapai antara lain :

• Mengembangkan jangkauan usaha dan memiliki banyak cabang.


• Dapat mengubah sistem penerapan manajemen menjadi lebih baik.
• Dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengembangkan bisnis.
• Mampu bersaing dengan para pelaku usaha lainnya.

2.3. Jenis Luaran


1. Makanan dan minuman yang disajikan sangat aman dikonsumsi karena diproses dengan
cara yang higienis dan bersih.
2. Pengembangan usaha dengan berbasis media sosial.
3. Pemberdayaan usaha kecil untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan
membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan.
4. Peningkatan keterampilan pelaku usaha dalam memanfaatkan Fungsi manajemen.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Penelitian
Adapun Metode yang kami gunakan pada penelitian ini adalah wawancara langsung pada
pemilik usaha yaitu Kede kopi. Dimana dengan teknik wawancara ini kami menanyakan
beberapa pertanyaan adalah sebagai berikut:
1. Latar balakang pendirian kedai kopi.
2. Struktur manajemen dari kedai kopi.
3. Kendala – kendala yang ada di kedai kopi .

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian kualitatif ini dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data
primer adalah peneliti yang melakukan tindakan. Pengambilan data dilakukan dengan teknik
observasi, catatan lapangan/wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung


terhadap objek yang diteliti. Metode observsi adalah suatu usaha sadar untuk
mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar,
dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan dan
pemasaran pada warung santuy. Peneliti melakukan penelitian dengan pedoman observasi
yang telah ditetapkan

b. Wawancara
Penelitian ini akan dilaksanakan pada pemilik kede kopi Metode wawancara digunakan
peneliti untuk mendapatkan informasi-informasi penerapan manajemen pada usaha dan
untuk pengembangan usaha.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis.

DAFTAR PUSTAKA

• Evans, Dave. 2008. Social Media Marketing An Hour A Day. Canada: Wiley Publishing, Inc
• https://www.muttaqin.id/2015/11/aspek-produksi-dalam-pengelolaan-usaha.html
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai