Anda di halaman 1dari 63

MODUL

PENGANTAR BISNIS

Disusun oleh :
Kelompok 2
Faizaturruhaniah

(1510421141)

Della norita febriananda

(1510421160)

Adim firmansyah

(1510421128)

Yunita putri widiawati

(1510421156)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS EKONOMI
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan modul pengantar bisnis ini dengan tepat waktu. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan modul ini.
Semoga modul pengantar bisnis ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan modul ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan,
ataupun dalam segi penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing mata kuliah
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Jember, 24 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................

BAB 1 : Bisnis dan ilmu ekonomi .............................................................

BAB 2 : Kewiraswastaan dan perusahaan kecil .......................................

13

BAB 3 : Bentuk bentuk badan usaha ....................................................

23

BAB 4 : Manajemen organisasi ................................................................

32

BAB 5 : Pemasaran .................................................................................

42

BAB 6 : Manajemen produksi...................................................................

52

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

62

BAB I
BISNIS DAN ILMU EKONOMI PERUSAHAAN

Pengertian Bisnis
Dalam konteks pembicaraan umum, bisnis (business) tidak terlepas dari
aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa
yang melibatkan orang ataupun perusahaan. Aktivitas dalam bisnis pada
umumnya punya tujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup serta
mengumpulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiatan bagi si pelaku bisnis
(businessman)
Pengertian sempit masyarakat sering kali menghubungkan bisnis dengan
usaha, perusahaan atau organisassi yang menghasilkan dan menjual barang
atau jasa. Sedangkan bisnisman dikaitkan dengan pedagang, pengusaha,
usahawan, atau orang yang bekerja dalam bisnis, serta orang yang menjalankan
perusahaan atau industry komersial.

DAYA TARIK BISNIS


Dalam kehidupan sehari-hari kita perhatikan jutaaan orang melakukan
kegiatan bisnis. Mereka ada yang berhasil mengembangkan usaha dan
memperbesar nilai bisnisnya yang makin lama makin maju tetapi ada juga yang
gagal. Bagi mereka yang berhasil,kegiatan bisnis makin menarik dalam
kehidupan mereka.Buat Masa yang akan datang,lembaga pendidikan dengan
buku teks yang didigunakan ,beserta dosen dan guru hendaknya memberikan
dorongan kepada generasi mud,agar mulai mengarahkan pandangan ke profesi
bisnis dan mengungkapkan serta menggali pengetahuan bisnis yang sangat
menarik dan membantu mengatasi kesulitan lapangan kerja.
Mengapa Bisnis Penting?
Banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan
dengan satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu, orang tua kita
memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis. Bisnis tidak dianggap
sebagai profesi. Orang terpandang, kaum intelektual, ahli agama menutup
minatnya terhadap bisnis, ada rasa malu menerjuni bidang ini. Namun sekarang

persepsi demikian telah berlalu, masyarakat tidak memandang rendah lagi, bisnis
sudah terangkat menjadi profesi elit.
KLASIFIKASI BISNIS
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis
dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara
yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan
aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkankeuntungan.
1. Manufaktur, adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari
barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang
fisik seperti mobil atau pipa.
2. Bisnis jasa, adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan
mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka
berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
3. Pengecer dan distributor, adalah pihak yang berperan sebagai perantara
barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan
yang berorientasi- distributor atau pengecer.
4. Bisnis pertanian dan pertambangan, adalah bisnis yang memproduksi
barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
5. Bisnis finansial, adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi
dan pengelolaan modal.
6. Bisnis informasi, adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari
pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
7. Utilitas, adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik
dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
8. Bisnis real estate, adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara
menjual,menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
9. Bisnis transportasi, adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan
cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

FUNGSI BISNIS
Fungsi bisnis dilihat dari kepentingan mikro ekonomi dan makro ekonomi.
1. Fungsi Mikro Bisnis
Kontribusi terhadap pihak yang berperan langsung Pekerja/ Karyawan
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil kerjanya sementara manajer
menginginkan kinerja yang tinggi yang ditunjukkan besarnya omzet penjualan
dan laba Dewan Komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen,
memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Pemegang saham
memiliki kepentingan dan tanggungjawab tertentu terhadap perusahaan.
2. Fungsi makro bisnis
Fungsi Makro Bisnis Kontribusi terhadap pihak yang terlibat secara tidak
langsung Masyarakat sekitar perusahaan memberikan kontribusi kepada
masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan Bangsa dan
Negara. Tanggungjawab kepada bangsa dan negara yang diwujudkan dalam
bentuk kewajiban membayar pajak Bisnis sebagai sebuah kegiatan memiliki
tujuan yang umum mudah dimngerti oleh semua pihak.
TANTANGAN YANG DIHADAPI BISNIS
Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam dunia bisnis
Tantangan yang harus diperhatikan apabila kita terjun ke dunia bisnis adalah
antara lain dapat berupa :
1. Tantangan Produktifitas
Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena.mereka akan
menghadapi pasar luas yang makin berkembang. Usaha meningkatkan
produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara: Memperbaharui mesin-mesin
dengan mesin modern, canggih, agar hasil produksinya tidak ketinggalan zaman
dan efisien dalam melakukan proses produksi, kembangkan kegiatan Research
and Development. Sediakan dana untuk itu, agar bisa berkembang desain, mutu
dan pasar baru dari produk yang dihasilkan.Di negara maju banyak dicoba
pemakaian robot, untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
Kembangkan manajemen personalia agar karyawan dapat dimotivasi dalam

meningkatkan produksi dan moralnya lebih baik Libatkan karyawan dalam


pengambilan keputusan
2. Tantangan Kualitas
Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan seringkali
diperbaiki. Konsumenpun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau
memperbaiki servisnya. Perusahaan yang baik kadang-kadang menunjuk
seorang Kepala Bagian atau seorang Wakil Direktur urusan Kualitas.
Meningkatkan mutu berarti membuat sesuatu menjadi lebih baik, dan tingkat
efisiensi pun menjadi lebih balk pula. Perbaikan kualitas ini tidak menyangkut
produk saja, namun juga mencakup seluruh bagian dan tingkatan dalam
perusahaan.
3. Tantangan PasarGlobal
Persaingan global makin lama makin meningkat. Oleh sebab itu. produktivitas
dan kualitas produk harus ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan
global tersebut. Jepang memperlihatkan keunggulan dalam hal ini. Ini
dimungkinkan karena adanya kerjasama pemerintah yang men-support industri
Jepang, sehingga memungkinkan industri Jepang melakukan penetrasi pasar
global, untuk semua produk unggulan Jepang seperti mobil, elektronik, film, TV
dan sebagainya.
Tantangan Pasar Global yang terdiri dari :
a. The Demographic and culture challenge.
( Tantangan kependudukan dan budaya ) Tantangan yang berupa factor
kependudukan dan budaya suatu Negara sangat berpengaruh terhadap bisnis
yang akan dihadapi karena suatu perusahaan harus bisa menyesuaikan dengan
bisnis yang akan dilaksanakan nantinya. Demografi adalah studi kependudukan
manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras,
lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan demografi menjadi minat
utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan
masyarakat membentuk pasar.
b. Enviromental challenge ( Tantangan Lingkungan )
Tantangan lingkungan bisa berupa dari faktor internal dan faktor eksternal Faktor
Internal :
Pihak Internal Dunia Usaha .
1.Karyawan Dengan memiliki sumber daya manusia atau sdm yang baik akan

sangat membantu dunia bisnis untuk maju


2. Pemegang Saham dan Dewan Direksi .
Adalah dua bagian penting yang mengatur kegiatan atau jalannya roda
perusahaan publik di mana para pemegang saham memiliki kemungkinan untuk
mempengaruhi suatu perusahaan dengan hak suara yang dimilikinya sesuai
dengan persentase saham yang dimiliki.
Pihak Eksternal Dunia Usaha
1. Pelanggan / Konsumen Konsumen dapat dibagi atau dibedakan menjadi 2,
yaitu konsumen perorangan atau individu dan konsumen
lembaga/perusahaan/bisnis. Konsumen membelanjakan uang yang dimilikinya
untuk barang atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Pemasok / Suplier / Suplayer Membatu perusahaan untuk mendapatkan faktor
produksi atau input untuk diolah menjadi keluaran atau output yang memiliki nilai
tambah.
3. Pemerintah Lembaga yang membuat undang-undang, kebijakan serta
peraturan agar roda perekonomian suatu negara atau daerah dapat berjalan
seperti yang telah direncanakan.
4. Serikat Pekerja Berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pekerja
seperti upah, jam kerja, fasilitas, kondisi kerja, dan sebagainya
5. Pesaing / Rival Semakin kuat pesaing kita maka akan mengurangi omset
perusahaan, sehingga perlu secara terus menerus melakukan pengembangan
dan perbaikan untuk dapat menguasai pasar.
6. Lembaga Keuangan Contohnya seperti bank, asuransi, leasing atau sewa
guna, dan lain sebagainya yang membantu perusahaan dalam mengelola
keuangannya.
7. Lembaga Konsumen Lembaga ini akan membantu konsumen dalam
memperjuangkan haknya. Jika ada masalah antara konsumen dengan produk
perusahaan, maka lembaga konsumen akan membantu konsumen.
8. Kelompok Khusus Contohnya seperti kelompok sosial, kelompok pecinta alam,
dan lain-lain
9. Pihak yang Berkepentingan Lain

Memperhatikan lembaga atau organisasi lain yang berhubungan dengan bisnis


yang dijalankan. Jika kita terjun ke dalam bisnis rumah sakit, maka kelompok
dokter, paramedis, pasien, dan lainnya harus diperhatikan.
c. The Social Responbility dan ethnic challenge
( Tantangan tanggung jawab social dan adat ) Tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar merupan factor yang tidak dapat diabaikan
d. Technology Chalenge ( Tantangan teknologi ) Teknologi yang selalu
berkembang merupakan factor yang tidak tidak mudah untuk ditaklukkan karena
dituntut seluruh sumber daya untuk bias mengikuti perubahan tersebut, baik
sumber daya manusia, maupun sumber daya produksi. Lingkungan teknologi
adalah kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan produk, dan
peluang pasar, yang baru. Teknologi telah menciptakan benda-benda yang
mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat elektronik mini,
komputer, laptop, dan internet. Dengan adanya teknologi baru maka akan
menciptakan pasar dan peluang baru.
ILMU EKONOMI PERUSAHAAN
Ilmu ekonomi perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara
khusus mempelajari masalah-masalah dalam ekonomi ruah tangga perusahaan.
Dalam ilmu ekonomi perusahaan diulas kaitan antara perusahaan dengan ilmu
ekonomi serta bagaimana pelaku bisnis memanfaatkan peilaku menusia dan
prinsip ekonomi yang diulas dalam ilmu ekonomi untuk menentukan bidsnis yang
akan dijalankan.
HUBUNGAN BISNIS DAN MASYARAKAT
Bisnis dalam bentuk lembaga didalam bahasa Indonesia dikenal Rumah
Tangga Perusahaan (RTP). RTP selalu berhubungan dengan RTK (Rumah
Tangga Konsumsi). Hubungan antara Rumah Tangga Perusahaan dengan
Rumah Tangga Konsumsi erat sekali dan saling membantu satu sama lainnya
dalam mencapai kemajuannya. RTK menyediakan dan RTP membutuhkan
factor-faktor produksi berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill. Kemudian RTP
akan membayar harga faktor produksi ini berupa rente tanah, upah buruh, bunga
modal dan laba pengusaha. Faktor-faktor produksi tadi di olah atau diproses
dalam Rumah Tangga Perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa
8

dan dijual ke Rumah Tangga Konsumsi. Rumah Tangga Konsumsi membayar


barang dan jasa ini dengan tenaga belinya, ini disebut daya beli efektif (efective
demand), artinya permintaan terhadap suatu barang yang diikuti dengan
membayar harga barang tersebut. Adapula Potensil demand atau daya beli
pontensil atau permintaan potensil yaitu permintaan yang baru merupakan
keinginan saja belum diikuti dengan tindakan membeli karna belum cukup uang.
Pada saat uangnya cukup dia baru membeli barang itu. Hubungan ini akan
berjalan terus menerus, majunya RTP akan akan memberikan kepada RTK
berupa kemakmuran RTK. RTP yang makin berkembang akan membutuhkan
alam,

tenaga

kerja,

modal

dan

skill

yang

makin

meningkat

pula.

Contoh : Pabrik PT Semen Padang , yang membutuhkan tanah, tenaga kerja,


modal dan skill
KEPUTUSAN BISNIS
Jenis-jenis utama dalam keputusan Bisnis antara lain :
1. Keputusan manajemen
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian
dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternative. sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
2. Keputusan keuangan
Pada dasarnya sebuah keputusan keuangan yang diambil terbagi atas tiga,
yaitu:
1. Berapa jumlah yang akan dikonsumsikan untuk setiap periode? Apakah
mereka akan mengkonsumsi banyak pada awal periode dan sedikit pada
akhir periode? Atau sebaliknya?
2. Apakah ada kelebihan penghasilan selama ini? Bagaimana kelebihan
penghasilan mereka akan diinvestasikan?
3. Bagaimana mendanai konsumsi dan/atau investasi tersebut? Bagaimana
mendapat dana untuk keperluan tersebut?

Dari berbagai keputusan-keputusan yang harus segera diambil ini, maka


akan timbul bagaimana mengelola keuangan yang ada untuk mendapatkan
suatu penghasilan yang maksimal. Dan pengelolaan ini yang disebut dengan
Management Keuangan (Financial Management). Management Keuangan
adalah sebuah kegiatan menyangkut dari kegiatan perencanaan, analisis, dan
pengendalian kegiatan keuangan. Sehingga terdapat dua keputusan utama
dalam management keuangan yakni; bagaimana menggunakan dana
(allocation of funds) dan bagaimana mencari pendanaan (raising of funds).
Dengan demikian untuk memahami Management Keuangan diperlukan
pemahaman-pemahaman akan teori keuangan. Dan pada akhirnya akan
timbul keputusan final yang berkaitan dengan keputusan keuangan yakni,
apakah akan memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimalkan laba
perusahaan
3. Keputusan Pemasaran
Membuat keputusan pemasaran sangat diperlukan dalam bisnis untuk
mendefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar melalui
informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini digunakan
untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran;
lalu merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran;
memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai
pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang
dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif. Secara sederhana para
praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang
obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan
perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam
proses pemasaran.

10

RESIKO BISNIS
1. Risiko Strategik
Setiap orang tahu bahwa sebuah bisnis yang sukses memerlukan sebuah
rencana bisnis yang komprehensif dan dipikirkan dengan matang. Namun itu
juga sebuah fakta hidup bahwa banyak hal berubah, dan rencana terbaik
terkadang terlihat begitu kuno dengan sangat cepat.
Inilah risiko strategik. Itu adalah sebuah risiko dimana strategi perusahaan anda
menjadi kurang efektif dan perusahaan anda berusaha keras untuk mencapai
goal sebagai sebuah hasil. Itu dapat disebabkan karena perubahan teknologi,
pesaing kuat baru yang memasuki pasar, perubahan dalam permintaan
pelanggan, peningkatan harga bahan baku, atau perubahan skala besar lainnya.
2. Risiko Kepatuhan
Tentu saja anda harus seperti itu (saya harap). Namun hukum berganti
sepanjang waktu, dan selalu ada risiko bahwa anda akan menghadapi regulasi
tambahan di masa mendatang. Dan saat bisnis anda berkembang, anda
mungkin akan mendapatkan diri anda harus mematuhi aturan baru yang tidak
pernah anda terapkan sebelumnya.
3. Risiko Operasional
Risiko operasional mengacu pada sebuah kegagalan yang tidak
diharapkan dalam operasi harian perusahaan. Itu dapat saja berupa kegagalan
teknis, seperti server yang sudah usang, atau itu dapat juga disebabkan oleh
orang atau proses anda.
4. Risiko Finansial
Kebanyakan kategori risiko memiliki dampak finansial, dalam istilah biaya
ekstra atau kerugian pemasukan. Namun kategori risiko finansial mengacu
secara khusus pada arus masuk dan keluar uang dalam bisnis anda, dan
kemungkinan akan kerugian finansial.

11

Punya hutang yang banyak juga meningkatkan risiko finansial, khususnya jika
kebanyakan adalah hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu dekat.
Risiko finansial meningkat jika anda melakukan bisnis secara internasional.
5. Risiko Reputasional
Ada banyak jenis bisnis yang berbeda, namun mereka semua punya satu
hal yang sama: tidak peduli industri yang mana yang anda geluti, reputasi anda
adalah segalanya. Jika reputasi anda rusak, anda akan melihat kerugian dalam
waktu cepat, seperti pelanggan yang mulai ragu berbisnis dengan anda. Namun
ada efek lainnya juga. Pekerja anda akan menurun moralnya bahkan
memutuskan untuk pergi. Anda mungkin akan kesulitan untuk mencari pengganti
yang bagus, dimana calon kandidat sudah mendengar reputasi jelek anda dan
tidak

ingin

bergabung

dengan

usaha

anda.

Pemasok

mungkin

mulai

menawarkan anda kondisi yang kurang menyenangkan. Pengiklan, sponsor atau


partner lainnya mungkin memutuskan bahwa mereka tidak lagi ingin berasosiasi
dengan anda. Risiko reputasional dapat menimbulkan pelanggaran hukum
mayor, penarikan produk yang memalukan, publikasi negatif tentang anda atau
staf anda, atau kritik keras tentang produk atau layanan anda. Dan di masa
sekarang ini, tidak diperlukan kejadian besar untuk menyebabkan kerusakan
reputasi; itu juga dapat menjadi kematian perlahan saat ribuan tweet review
produk online negatif.

12

BAB 2
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
KEWIRASWASTAAN
1.

Pengertian kewiraswastaan
Kewiraswastaan

(Enterpreneurship)

adalah kemampuan

dan

kemauan

seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan


waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya
berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan
dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga
kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang
dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative
penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wiraswasta.
2.

Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara

kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang
memiliki kemampuan untuk :

Berdiri diatas kekuatan sendiri

Mengambil keputusan untuk diri sendiri

Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri

Mengambil resiko

Tegas

Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih


baik bagi semua orang

3.

Peranan wiraswastawan

Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai


aspek fungsional

13

4.

Mencari keuntungan bisnis

Membawa perusahaan ke arah kemampuan

Memperkenalkan hasil produksi baru

Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju

Membuka pasar

Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi

Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru

Unsur penting wiraswasta


Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya
saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya
unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.

Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai
keberhasilan yang lebih tinggi.

Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan
pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang
mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

14

PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN


1.

Perusahaan kecil
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan

swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan


sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan
kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia
lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul
gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi
perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah
besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang
pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku
bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan
raksasa.
2.

Memilih tempat usaha


Pada umumnya jenis perusahaan ini adalah perusahaan industri. Beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan
adalah :

Ketersediaan bahan mentah/bahan baku


Ketersediaan bahan mentah/bahan baku memungkinkan kesinambungan
aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan mentah/bahan baku
perusahaan tidak mungkin bekerja.

Dekat dengan pasar


Kedekatan dengan pasar merupakan faktor yang makin memudahkan
terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.

Ketersediaan tenaga kerja


Ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah merupakan
pendukung faktor produksi variabel. Jika kelimpahan tenaga kerja
diimbangi keahlian yang memadai, perusahaan akan semakin mampu
bersaing, baik dalam hal harga maupun kualitas produk yang dihasilkan.

15

Dekat dengan penyedia sumber tenaga atau energi


Contohnya adalah dekat dengan sumber air yang merupakan potensi
yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran
aktivitas disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik
yang sangat dibutuhkan perusahaan.

Iklim
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan
suhu udara tertentu. Kesesuaian iklim tidak hanya berpengaruh terhadap
kesinambungan produksi, tetapi juga berhubungan erat dengan
kesehatan buruh yang bekerja di perusahaan, serta berpengaruh juga
terhadap ketahanan barang-barang modal karena terkait dengan biaya
penyusutan barang-barang modal yang pada akhirnya akan
mempengaruhi biaya produksi.

Transportasi
Faktor ini berpengaruh besar dalam pendistribusian produk. Jika jalanjalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik maka
diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.

Ketersediaan modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya
cenderung akan memilih tempat dimana penanaman modal cukup besar
disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

3.

Ciri-ciri perusahaan kecil


Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :

Manajemen berdiri sendiri.


Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan
predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan.

16

Investasi modal terbatas.


Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik
atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan
relative kecil.

Daerah operasinya lokal.


Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang
berdekatan dengan letak perusahaan.

4.

Keuntungan dan kelemahan perusahaan kecil


Keuntungan perusahaan kecil

Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan


dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal
ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup
layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap
adopsi

teknologi

yang

sesuai

dengan

kebutuhan

pasar

dapat

dilaksanakan dengan cepat.

Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik


terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat,
keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian
volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera
pelanggan.
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil)

selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh


perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.
Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi,
modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

17

5.

Resiko bisnis kecil

Bisnis kecil kehidupannya sangat di pengaruhi oleh kondisi ekonomi pada


umumnya, lokasi bisnis, persaingan, kualifikasi pemilik dan efektifitasnya
menjalankan bisnis.

Banyak bisnis kecil tidak sanggup menemukan usahanya karena alasanalasan di atas. Akan tetapi ada pula bisnis kecil yang berhenti karena
meninggalnya pemilik.

Dari sekian banyak usaha maka usaha di bidang perdagangan eceran


paling banyak mengalami kegagalan. Kemudian disusul dengan usaha
pertambangan dan pabrik, dan berikutnya usaha dalam bidang
konstruksi.

Kurangnya keterampilan manajemen, karena pekerjaan makin banyak


dan kompleks, menimbulkan kurangnya pengawasan dan tanggung
jawab juga merupakan faktor penyebab kegagalan bisnis kecil.

Unsur- unsur ketidakmampuan manajemen ini dapat diperinci sebagai


berikut:
a. Modal kurang mencukupi
b. Lokasi kurang menguntungkan
c. Membeli barang terlalu banyak
d. Kurang mengawasi persediaan barang
e. Keadaan ekonomi kurang menguntungkan
f. Pengeluaran dan tanggungan biaya terlalu besar
g. Mengambil kredit tidak penuh perhitungan
h. Tidak mengadakan pembukuan yang baik
i. Mengadakan ekspansi yang terlalu berlebihan
j. Tanggungan biaya tetap terlalu besar.

18

6.

Kegagalan perusahaan kecil


Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam
perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti
kurangnya

pengalaman

manajemen,

kurangnya

modal,

kurangnya

kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih


piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman,
kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi,
kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.
7.

Mengembangkan perusahaan kecil


Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang
matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan
kredit,

referensi-referensi,

perincian

pengalaman

perusahaan),

profil

perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para


pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus
uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam
kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan
pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan
pembayaran

).

Pertimbangan

yang

matang

untuk

mengembangkan

perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan


manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan
perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
8.

Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis kecil


Banyak yang berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu
berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, Karena antara
kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama

19

3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena


membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda
ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur
sejatinya, apakah langgeng atau tidak

9.

Kiat menjadi pengusaha sukses


1. Menentukan produk
Langkah awal untuk menjadi pengusaha / pebisnis sukses adalah
menentukan produk atau jamak disebut dengan riset produk. Produk disini
tidak selamanya harus berbentuk barang fisik, namun juga bisa berupa
barang digital seperti ebook, ecourse atau semacamnya, bahkan bisa juga
berbentuk layanan / jasa. Untuk menentukan produk yang tepat, tentu kita
harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari riset konsumen sampai
riset persaingan. Produk yang baik adalah produk yang memiliki jumlah
peminat (konsumen) yang besar namun memiliki tingkat persaingan kecil.

2. Mencari tahu target pasar


Pengusaha sukses adalah mereka yang bukan hanya pandai memilih produk
namun juga pandai menganalisa siapa yang menjadi target pasar. Jadi,
disini kita dituntut untuk mengetaui siapa target pasar atas produk yang akan
kita jual, karena jika dalam pengapliasiannya salah, maka bisa dipastikan
akan sulit untuk memperoleh penjualan.
Target pasar secara garis besar dibedakan menjadi 4 bagian atau lebih
dikenal dengan segmentasi yang meliputi :

Target produk

Target lokasi

20

Target demografi

Target psikografi

3. Memilih media promosi yang efektif


Ada banyak media yang bisa kita gunakan untuk promosi, seperti media
cetak, internet, radio atau tv. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua
media tersebut efektif untuk meningkatkan penjualan. Karena kembali lagi
pada siapa target Anda, jika target produk Anda adalah anak muda, maka
gunakan internet sebagai media promosi, sebaliknya jika target Anda adalah
orang tua yang notabenya tidak terlalu paham akan internet, maka gunakan
media tv atau radio.
4. Menggunakan strategi promosi kreatif

Akan sangat susah untuk bisa menjadi pengusaha sukses jika Anda tidak
mengerti bagaimana cara menjalankan strategi berbisnis yang baik dan
benar. Penjelasan mengenai strategi atau metode marketing ini sangat
panjang jika saya jelaskan secara rinci, untuk itu disini akan saya jelaskan
singkatnya saja, dan mungkin jika ada waktu akan saya sambung di artikel
selanjutnya.

Berikut gambaran atau garis besar tentang strategi promosi kreatif untuk
mendapatkan banyak pelanggan :

Dapatkan kepercayaan pelanggan

Berikan harga murah diawal

Diskon untuk pembelian lebih dari satu

Sarankan produk lain

Jangan lupakan layanan after sales

Intinya, diawal penjualan kita harus membina hubungan yang baik dengan
pelanggan untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggan. Pemasaran yang
baik akan meningkatkan persentase untuk terjadi penjualan yang akan
meningkatkan keuntungan dalam bisnis atau usaha yang Anda jalankan.

21

5. Membuat pembukuan untuk menghitung margin


Akan jauh lebih baik jika pengusaha / pebisnis memiliki pembukuan yang
jelas, karena dari pembukuan tersebut nantinya bisa menghitung untung dan
rugi, jadi kita bisa mengetahui berapa keuntungan yang didapat setelah
dikurangi dengan modal yang dikeluarkan.Intinya pembukuan itu penting
untuk membantu kita menjadi pengusaha sukses. Pembukuan juga akan
membantu kita dalam merencanakan bisnis kita ke depan.

22

BAB 3
BENTUK BENTUK BADAN USAHA

PENGERTIAN BADAN USAHA


Badan Usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktorfaktor produksi yang. Bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada
masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan
hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari
asas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk
mendapat laba atau memberi layanan kepada masyarakat.
BENTUK BENTUK BADAN USAHA
1.

BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang


BUMN, adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan.

Peran BUMN dalam perekonomian :


Peran BUMN dalam system perekonomian nasional tersebut adalah sebagai
penghasil barang atau jasa demi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

Maksud dan tujuan pendirian BUMN

a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasioanl


b. Mengejar keuntungan
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan
e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha

23

JENIS BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

a. Badan usaha perseroan (Persero)

Badan Usaha Perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan


terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit
51% sahamnya dimiliki oleh Negara yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan. Contoh Persero

b. Badan Usaha Umum (Perum)

Badan usaha umum (Perum) dalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan badan usaha.
2.

BADAN USAHA SWASTA

Badan usaha swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak
swasta.
Maksud dan tujuan pendirian badan usaha swasta :
Badan usaha swasta didirikan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan
murni untuk mencari keuntungan dan pengembangan modal. Tugas utama
badan usaha swasta adalah menyediakan barang dan/jasa yang dibutuhkan
masyarakat malalui usaha komersial.
Jenis badan usaha swasta
a.

Badan usaha perorangan


Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero
yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi
pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau
seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai

24

pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Jadi dari uraian diatas, ciri ciri persero adalah :
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan

yang berupa saham-saham

Dipimpin oleh direksi


Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
Tidak memperoleh fasilitas negara
b.

Badan usaha firma


Badan usaha firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau
lebih yang menjalankan kegiatan usaha dengan satu nama.Masing-masing
sekutu (firmant) ikut memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh
terhadap hutang perusahaan.
Kelebihan :

Modalnya lebih besar karena gabungan beberapa orang

Kelangsungan hidup lebih terjamin karena dikelola oleh beberapa


orang

Bisa memanfaatkan keahlian masing-masing sekutu

Kelemahan :

Tanggungjawab pemilik yang tidak terbatas terhadap hutang


perusahaan

Mudah terjadi perselisihan diantara sekutu perusahaan

Apabila salah satu sekutu (firmant) melakukan kesalahan akibatnya


ditanggung olehseluruh anggota firma.

c.

Badan usaha persekutuan komanditer (CV)


Persekutuan komanditer atau CV (dari bahasa Belanda Commanditair
Vennootschap) adalah badan usaha yang terdiri dari satu atau beberapa
sekutu komanditer.Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya
menyerahkan atau menyertakan modal, dan tidak turut campur dalam

25

pengelolaan perusahaan.
Pada CV dikenal dua macam sekutu yaitu:

Sekutu aktif, yaitu sekutu yang ikut menyertakan modal sekaligus aktif
mengelola jalannya usaha.

Sekutu pasif atau sekutu komanditer, yaitu sekutu yang hanya


menyertakan modal saja dan tidak terlibat dalam pengelolaan usaha.

Kelebihan:

Cara pendiriannya mudah

Modalnya relatif besar yang bersumber dari para sekutu

Sistem pengelolaan lebih baik

Mudah memperoleh kredit dari bank

Kelemahan :

d.

Sekutu aktif memikul tanggungjawab yang tidak terbatas

kelangsungan usaha sewaktu-waktu dapat terganggu

kesulitan untuk menarik modal yang telah disertakan

Badan usaha perseroan terbatas (PT)


Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang dari persekutuan antara
dua orang atau lebih yang modalnya diperoleh dengan cara menjual saham.
Saham adalah surat berharga dengan nilai nominal tertentu sebagai bukti
kepemilikan perusahaan. Saham dapat diperjualbelikan/dipindahtangankan
melalui bursa/pasar saham sesuai dengan besar kecilnya permintaan dan
penawaran. Pemilik saham memperoleh pembagian keuntungan perusahaan
yang disebut deviden
Kelebihan:

Mudah memperoleh/menambah modal dengan jalan menjual saham

Keprofesionalan pengelola lebih bisa diandalkan

Pemilik saham dapat sewaktu-waktu memindahtangankan atau


menjualnya kepada orang lain

Tanggung jawab pemilik sebatas saham yang dimilikinya

Mudah memperoleh kredit dari bank

26

Kelemahan :

Proses pendirian memerlukan perijinan yang lama dan berbelit

Spekulasi saham dibursa saham menyebabkan labilnya permodalan


perusahaan

e.

Rahasia badan usaha kurang terjamin

Badan usaha koperasi


Koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 1
Dari pengertian tersebut dapat ditarik beberapa konsep pokok, yaitu :

Koperasi merupakan badan usaha

Anggotanya terdiri dari orang seorang (koperasi primer) dan badan


hukum-badan hukum koperasi (koperasi sekunder)

Kegiatannya berlandaskan prinsip-prinsip koperasi

Berdasar atas asas kekeluargaan

Tujuan Koperasi :
Dalam peraturan koperasi disebutkan tujuan koperasi yaitu sebagai berikut:
a) memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
b) menyejahterakan dan mencapai kemakmuran masyarakat pada
umumnya
c) ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.

Prinsip Koperasi :
Sebagai salah satu kekuatan ekonomi sangat diharapkan peranannya dalam
menunjang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, koperasi harus bekerja
dengan berpedoman pada prinsip-prinsip koperasi.
Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokratis

27

Pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai dengan jasa usaha anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian

Jenis Koperasi :
Koperasi Indonesia dibedakan menurut lapangan usahanya dan menurut
keanggotaannya. Menurut lapangan usahanya koperasi dibedakan menjadi
empat, yaitu sebagai berikut:
a) Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya menyediakan
berbagai kebutuhan konsumsi anggotanya. Contoh: Koperasi sekolah.
b) Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya melayani
simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya.
c) Koperasi produksi, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya memasarkan
hasil produksi para anggotanya. Contoh: Koperasi Tahu Tempe Indonesia
(Kopti), dan Koperasi Batik.
d) Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya terdiri dari
bermacam-macam jenis usaha seperti melayni konsumsi, simpan pinjam,
distribusi, dan lain-lain. Contohnya: Koperasi Unit Desa (KUD)
Menurut keanggotaannya,koperasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu
sebagai berikut:
a) Koperasi primer, yaitu koperasi yang anggotanya orang seorang atau
individu
b) Koperasi pusat, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya
5 badan hukum koperasi primer.
c) Koperasi Gabungan, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurangkurangnya 3 badan hukum koperasi pusat.
d) Koperasi Induk, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya
3 badan hukum koperasi gabungan.
Perangkat Koperasi :
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan perangkat
organisasi yang terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

28

3.

Lembaga keuangan
Lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri/usaha
sangat membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk
mendukung dan memperlancar aktivitasnya.
Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi menjadi :
a)

Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Aktivitas pokok Bank sebagai Financial Intermediary
1. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah
kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah
mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari
masyarakat luas.
2. Berbagai aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat Bahan
3. Berbagai aktivitas untuk menyalurkan dana ke berbagai pihak yang
membutuhkan
Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung
lainnya. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:
Jasa Pemindahan Uang (Transfer)
Jasa Penagihan (Inkaso), Pemberian kuasa pada Bank oleh
perusahaan atau perorangan untuk menagihkan, meminta persetujuan
pembayaran atau menyerahkan kepada pihak yang bersangkutan
ditempat lain (dalam atau luar negeri) atau surat-surat berharga dalam
Rupiah, Valuta Asing seperti wesel, cek, kwitansi, surat aksep dan lainlain
Jasa Kliring (Clearing)
Jasa Penjualan Mata Uang Asing (Valas)
Jasa Safe Deposit Box
Travellers Cheque
Bank Card

29

Letter Of Kredit
Bank Garansi Dan Refrensi Bank
Serta Jasa Bank Lainnya
b) Lembaga keuangan
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia
saat ini antara lain :
1)

Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan


transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal,
dengan instrumen utama saham dan obligasi

2)

Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi


dana

3)

Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana dari anggotanya


kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota
koperasi dan masyarakat umum.

4)

Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga keuangan yang


menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.

5)

Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan kepada


pembiayaan barangbarang modal yang di inginkan oleh
nasabahnya.

6)

Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam


usaha pertanggungan

7)

Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah


mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara
mengambil kredit bermasalah.

8)

Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan oleh


perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi.

9)

Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya


mengelola dana pension suatu perusahaan pemberi kerja.

30

4.

Kerjasama, penggabungan dan ekspansi


Dalam penggabungannya, perusahaan dapat mengadakan kerjasama,
penggabungan dengan perusahaan lain, atau berkembang sendiri tanpa
mengikut-sertakan peran perusahaan lain. Beberapa bentuk organisasi baru
yang ditimbulkannya, yaitu :
a)

Joint Venture
Joint Venture merupakan bentuk kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu
perusahaan untuk mencapai kosentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi
yang lebih padat.

b) Trust
Turst adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk
menghindari kerugian masing-masing anggota dan memperbesar
keuntungan perusahaan.
c)

Holding Company
Sebuah perusahaan yang kondisi keuangannya kuat dapat memiliki
perusahaan lain dengan cara membeli saham-sahamnya. Bentuk
semacam ini disebut Holding Company.

d) Sindikat
Sindikat merupakan kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan proyek khusus di bawah suatu perjanjian.
e)

Kartel
Hampir sama dengan sindikat, Kartel merupakan persekutuan antara
beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu.

31

BAB 4
MANAJEMEN ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan
individualnya.masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam
suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar
tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis
maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah
pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama
berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung
jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat
memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi
pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
JENIS JENIS ORGANISASI
1.

Organisasi Lini
Struktur organisasi lini merupakan bentuk yang paling sederhana dan

paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa


wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer
atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun
demikian manajer-manajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat
pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando
manajen puncak.
Atau,

bisa

juga

didefinisikan

sebagai

bentuk

organisasi

yang

menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak


dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering
disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

32

Memiliki ciri-ciri:

Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu
garis wewenang

Jumlah karyawan sedikit

Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

Belum terdapat spesialisasi

Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh


atas segala bidang pekerjaan

Struktur organisasi sederhana dan stabil

Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil

Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

2.

Organisasi Lini dan Staf

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi


dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan
memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang
dibutuhkan.

33

Memiliki ciri-ciri:

Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung

Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff

Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff

Jumlah karyawan banyak

Organisasi besar, bersifat komplek

Adanya spesialisasi

3.

Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari

pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan


fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian
khusus. Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya
menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat cocok
diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Memiliki ciri-ciri:

Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

Target-target jelas dan pasti

Pengawasan ketat

Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

34

4.

Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic
manajemen.

35

Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi


Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Dalam setiap
bentuk organisasi terkandung aspek hubungan antar manusia. Ahli psikologi
menyatakan dengan istilah interaksi sosial, yang mungkin bersifat positif maupun
negatif. Interaksi sosial yang positif, akan muncul apabila suasana lingkungan
menunjang dan mereka merasa puas bekerja dalam organisasi serta merasa diri
mereka merupakan bagian dari organisasi. Interaksi sosial negatif mungkin
terjadi dalam klik diantara karyawan. Klik dapat terjadi bila ada penyebabnya.
Menurut pandangan manajer, klik tidak diharapkan jika akan membahayakan
organisasi. Jika ada klik yang bertentangan dalam organisasi maka manajer
harus segera mencari faktor penyebabnya dan memecahkan masalahnya.
Sebab mungkin saja penyebabnya aialah faktor intern.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi


1. Peningkatan produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses
pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran
dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
2. Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat
kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan
efisiensi organisasi.
3. Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
4. Peningkatan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima
karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan
dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan
matematis.
36

Tingkatan Manajemen Dalam Suatu Organisasi


Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer

bertaggungjawab

atas

pengaruh

yang

ditmbulkan

dari

keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur,


wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat
puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan
konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi,
artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain.
Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya
suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki
keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur,
teknik,

pengetahuan

dan

keahlian

dalam

bidang

khusus.

Misal:

supervisor/pengawas produksi, mandor.


Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat
manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan.
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi
orang lain.

37

3. Keterampilan administrasi
kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang
dilakukan.
4. Keterampilan teknik
kemampuan untuk menggunakan peralatan peralatan, prosedur, dan
metode dari suatu bidang tertentu.
PRINSIP PRINSIP ORGANISASI
1.Prinsip Perumusan Tujuan
Sebelum suatu organisasi/badan/lembaga,langkah hal pertama yang harus
dilakukan adalah membuat tujuan dibentuknya organisasi/badan.lembaga
tersebut. Tujuan yang dibuat haruslah sangat jelas karena tujuan tersebut yang
akan menentukan hal-hal yang harus diperbuat atau dilakukan oleh organisasi
yang telah terbentuk tersebut.

2.Prinsip Pembagian Kerja

Dalam penata laksanaan kegiatan oragnisasi kita harus melakukan pembagian


tugas/kerja/unit untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang
tertumpuk dan terjadinya kelalai dalam pekerjaan pada sebuah unit kerja
organisasi.
3.Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang

Dalam menjalankan kegiatan,suatu unit harus diberi kekuasaan/ untuk


melaksanakan tugas tugasnya agar dapat dimintai pertanggung jawabannya.
4.Prinsip Tingkat Pengawasan

Berjalannya

suatu

organisasi

dalam

mencapai

tujuan

yang

telah

ditentukan,harus kita pastikan untuk selalu menjalankan dan melaksanakan


sistem pengawasan, karena jika sistem pengawasan tidak ada maka tidak
38

mungkin sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya dengan maksimal. Maka


karena itu,pembuatan organisasi harus memperhatikan aspek dari kemudahan
sistem pengawasan
5.Prinsip Rentang Manajemen

Dalam suatu organisasi perlu kita perhatikan suatu efektivitas dan sebuah
efisiensi dari seorang pemimpin yang dapat membawahi beberapa orang yang
dibawahinya

sehingga

seorang

pemimpin

dapat

melakukan

tugas

kepemimpinannya secara efektif,efisien dan maksimal serta dapat melakukan


tugas pengawasan secara optimal.

6.Prinsip Kesatuan Perintah

Dalam

menjalankan

sebuah

organisasi,seseorang

bawahan

biasanya

mempunyai seorang bos atau atasan. Dari bos tersebutlah kita menerima
perintah dan kepada bos tersebutlah kita memberikan laporan pertanggung
jawaban atas pelaksanaan pekerjaan kita.
7.Prinsip Kordinasi

Prinsip kordinasi ada usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan unit-unit


organisasi agar tertuju pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Adanya pembagian tugas kepada unit unit kerja tersebut terkadang tanpa kita
sadari menimbulkan kecenderungan untuk memisahkan diri dari tujuan
organisasi secara keseluruhan. Untuk itu, koordinasi diperlukan agar kita
terhindar dari sebuah konflik, dengan mengurangi duplikasi tugas, mengurangi
pengangguran, dan memperkuat kerjasama.
Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi.
Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian
tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi

39

organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan


berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor
diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga
kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali
memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang
luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi
walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga
kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produkproduk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup
aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan
pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu
mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas
tersebut. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga
kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah
penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil
biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu
banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.
Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait
dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi suatu
organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi
mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu
teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya
fisiknya. Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat
mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat organisasi
tersebut.
Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan
diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga
termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis
akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi
dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan
yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

40

Organisasi Formal dan Informal


1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja
yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. sulit untuk menentukan
waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak
hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Munculnya biasanya dikarenakan adanya sekelompok orang yang
memiliki kebutuhan yang sama. Contoh: makan malam bersama

41

BAB 5
PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN
Menurut Keller, Pemasaran atau marketing adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan sosial, atau secara singkatnya pemasaran adalah
memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Sedangkan menurut
American Marketing Asociation (AMA) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
dan

serangkaian

proses

untuk

menciptakan,

mengomunikasikan,

dan

memberikan nilai pada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan


dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Menurut Manullang, Marketing merupakan suatu proses dinamis dari dunia
usaha, terdiri dari jumlah aktifitas yang berkesinambungan yang merupakan
interaksi dari sejumlah kegiatan yag dimulai dari mengajukan ide-ide tentang
produk yang di hasilkan, selanjutnya diusahakn hal tersebut menjadi kenyataan
berupa barang atau jasa untuk kemudian disampaikan ketangan konsumen
untuk memuaskan kebutuhannya.
PENTINGNYA PEMASARAN
Kesuksesan financial sering bergantung pada kemampuan pemasaran.
Financial, operasi, akuntansi, dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti jika
tidak ada cukup permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan bisa
menghasilkan keuntungan. Harus ada penepatan agar laba di dapat.Ketika
menyatakan prioritas suatu bisnis para CEO (Chief Executive Officer) mengakui
pentingnya pemasaran. Sebuah survei tentang 10 tantangan besar yang
dihadapi para CEO di seluruh dunia pada tahun 2006, mengatakan bahwa pada
peringkat 5 besar ada pertumbuhan pendapatan yang stabil dan berkelanjutan
dan loyalitas atau retensi pelanggan. Pencapaian kedua hal tersebut sangat
tergantung terhadap pemasaran (Marketing).Para CEO juga mengetahui
pentingnya pemasaran untuk membangun merk dan basis pelanggan yang loyal,
yang merupakan asset tak terwujud yang membentuk persentase nilai yang
besar dari sebuah perusahaan.

42

Perusahaan yang menanggung risiko lebih besar adalah perusahaan


yang tidak memantau pelanggan dan pesaingnya dengan cermat dan terus
meningkatkan nilai yang ditawarkan ke pelanggan.
EVOLUSI KONSEP PEMASARAN
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran berarti
bagaimana

seseorang

pemasaran.Ini

berarti

menggunakan
mengaplikasikan

ilmu

manajemen

fungsi-fungsi

dalam

usaha

manajemen

dalam

pemasaran, agar tujuan pemasaran dapat tercapai secara memuaskan.Oleh


Philip Kotler merencana, mengimplementasikan dan mengawasi segala kegiatan
guna mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Dalam pemasaran dari sejak dulu sampai sekarang konsep pemasaran
ini sudah mengalami evolusi.Evolusi ini muncul sejalan dengan orientasi yang
dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Konsep-konsep tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Konsep Produksi (Production Concept)
Para pengusaha yang menganut konsep ini mencoba membuat
produksi besar-besaran, dengan harga murah melalui prinsip efesiensi dalm
produksi dan menyebarluaskan penjualan produksinya seluas mungkin.Para
produsen ini beranggapan bahwa konsumen ingin membeli barang dengan
harga murah, dan mudah mendapatkannya, dapat dibeli dimana-mana.
2)

Konsep Produk (Product Concept)


Para pengusaha yang menganut konsep ini berusaha menghasilkan
produk yang bermutu.Mereka mempunyai premis bahwa konsumen selalu
menghendaki produk yang berkualitas.Hanya disini muncul masalah tentang
bermutu

menurut

siapa?Apakah

menurut

produsen

atau

menurut

konseumen?Dalam hal ini (konsep produk) kualitas di dasarkan atas


pandangan produsen sendiri, bukan menurut pandangan konsumen.Jadi di
sini dikatakan produsen melihat cermin, yang tampak bagus adalah dirinya
sendiri, produsen belum tentu memperhatikan selera konsumen.

43

3)

Konsep Penjualan (Selling Concept)


Konsep penjualan ini berorientasi pada promosi.Artinya produsen
membuat

produk

secara

besar-besaran

kemudian

berusaha

mempromosikan produknya agar laku dipasar.Produsen ini beranggapan


bahwa konsumen harus didorong/diberi informasi /dibujuk agar mereka mau
membeli produk. Jika konsumen tidak mengetahui adanya produk, tidak
mengetahui apa kegunaannya, maka konsumen tidak akan membeli.
Memang kegiatan promosi ini sangat berpengaruh terhadap konsumen,
misalnya produk yang diiklankan di televisi malam ini, sudah mulai
ditayangkan/dicari/dibeli oleh konsumen.
4)

Konsep Pemasaran (Marketing Concept)


Produsen yang menganut konsep ini beranggapan, bahwa konsumen
akan membeli barang jika produk itu sesuai dengan seleranya, artinya dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan memuaskan. Oleh sebab itu
produsen akan membuat produk sesuai dengan selera konsumen. Agar
dapat mengetahui selera konsumen masa kini, dan masa yang akan datang,
maka kaum produsen selalu mencari informasi, mengadakan penelitian,
observasi, wawancara tentang produk apa yang disenangi konsumen. Disini
dikatakan bahwa kaum produsen tidak lagi melihat cermin, tapi produsen
melihat jendela.Bila melihat jendela maka yang tampak ialah orang yang
lewat di jalan, yang dapat diamati perilaku mereka sebagai konsumen.

Disamping itu banyak faktor lain yang mempengaruhi keputusan membeli para
konsumen diantaranya :
1)

Budaya dan sub kultur, yang memiliki value tersendiri, sikap dan
kepercayaan yang mempengaruhi respon mereka terhadap lingkungan.
Budaya dari para konsumen ini harus dipelajari dan dipelajari oleh para
pengusaha.

2)

Social class, perlu diperhatikan apakah konsumen kita termasuk orang kelas
atas, menengah atau bawah, perbedaan kelas ini cenderung mempengaruhi
mereka terhadap, barang apa, tipe, kualitas apa yang mereka beli, belanja
dimana, dan koran apa, majalah apa yang mereka baca.

3)

Reference groups, ini terdiri atas orang-orang dekatnya seperti, anggota


keluarga, teman sejawat, teman kerja, anggota seklub olahraga, majelis

44

taklim pengajian, seringkali mereka benchmark terhadap apa yang dibeli


oleh teman-teman tersebut.
4)

Self image, dalam hal ini ada kecenderungan mereka percaya bahwa
tampilan seseorang dapat mencerminkan oleh barang apa yang dibeli, you
are what you buy. Para pengusaha harus mengeksploitasi kepercayaan ini
dengan mempengaruhi salah seorang dari mereka, kadang hanya dengan
mengatakan bahwa seseorang telah memebeli suatu barang kemarin,
dengan ucapan demikian akan sangat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian seseorang calon konsumen.

5)

Situational factors, ini merupakan situasi sesaat yang berkesan pada


konsumen, seperti dalam keadaan terburu-buru, sudah memiliki kupon
hadiah, atau saat ulang tahun, dan sebagainya.

Setelah pengusaha mengerti dan memahami konsumennya maka perlu


diciptakan strategi marketing yang tepat menurut langkah berikut :
1)

Teliti situasi marketing saat ini


Situasi marketing saat ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
tingkat

persaingan,

serta

analisa

kekuatan

dan

kelemahan.Dalam

pengalaman masa lalu, mungkin saja terjadi masa-masa perununan


penjualan, penurunan harga, pengurangan pegawai dan sebagainya.
Kemudian keadaan pesaing, apa yang mereka lakukan, gerakan-gerakan,
iklan mereka dan sebagainya. Selanjutnya analisa lingkungan internal,
kelemahan yang dimiliki, sumber keuangan, kemampuan produksi, jaringan
distribusi, promosi dan sebagainya.
2)

Analisa lingkungan eksternal


Lingkungan eksternal yang mempengaruhi bisnis adalah kondisi ekonomi
makro, tingkat bunga, inflasi, pengangguran, pendapatan perkapita.
Lingkungan alam, berkurannya pasokan bahan baku, keadaan musim,
banjir, hujan, social and cultural trends, adakalanya muncul budaya yang
tidak menyukai produk, atau perlu promosi lebih gencar untuk mendidik
konsumen akan faedah produk. Teknologi tidak kalah pentingnya, tiba-tiba
muncul perubahan teknologi yang berpengaruh terhadap hasil produksi,
sektor percetakan sangat dipengaruhi oleh teknologi ini, yang menyebabkan
perusahaan yang terlambat menyesuaikan dengan teknologi baru akan
bangkrut.

45

3)

Analisa peluang dan arahkan untuk mencapai peluang


Bisnis yang sukses adalah yang selalu memperhatikan peluang yang ada,
yang dapat diklasifikasi seperti: bagaimana menjual produk lebih banyak
pada pasar yang ada , dan bagaimana membuat produk baru untuk pasar
baru. Dengan pemikiran-pemikiran seperti ini kan membuat seseorang
pengusaha berpikir selalu bagaimana caranya memperluas pasar, ini berlaku
untuk usaha industri ataupun usaha perdagangan.

4)

Desain segmentasi pasar


Marketing strategi ini dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan,
buat

segmentasi

pasar,

apakah

berdasar

demografis,

geografis,

psychographics, geodemographis, behavior, usage.


a) Demografis,

berdasarkan

jenis kelamin,

usia,

pendapatan,

suku,

pekerjaan, dan sebagainya.


b) Geografis, misalnya berdasarkan daerah desa, kota, pinggiran kota, kota
besar, kota kecil, regional dan sebagainya.
c) Psychografis, apabila segmen demografis membagi manusia dilihat dari
segi luarnya, maka psykografis, berdasarkan analisis manusaia dari
dalam (inside), fokus pada sikap, minat, opininya, gaya hidup, sehingga
dapat diketahui merk yang ia sukai, media yang ia senangi, kebiasaan
membaca, nilai-nilainya dan self conceptnya.
5) Konsep Sosial/Kemasyarakatan (Societal Concept)
Konsep ini beranggapan bahwa bukan selera konsumen saja yang harus
diperhatikan, tapi yang lebih penting lagi ialah perhatian terhadap
kepentingan masyarakat/kelestarian lingkungan.Memang konsumen ingin
selalu memperoleh kemudahan, ingin minuman dalam botol plastik, sekali
pakai langsung dibuang, sehingga mengotori saluran air, dan tanah padahal
bila memaki botol/gelas, dapat digunakan berkali-kali dan tidak menimbulkan
polusi.Akhirnya muncul konsep sosietal, yang dikatakan juga konsep
responsibility, ekolabeling dan juga Green Marketing, artinya konsep yang
sangat memperhatikan kelestarian lingkungan, hijau abadi dan bersih.Jadi
manakah yang lebih diutamakan oleh para pengusaha memperhatikan
kesenangan konsumen dengan pengorbanan masyarakat, atau masyarakat
dulu baru kemudian memperhatikan konsumen?Barangkali kedua hal ini
perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya.

46

STRATEGI MARKETING
dalam merumuskan strategi tersebut, para manager marketing membuat tiga
keputusan:
1) Para konsumen-konsumen mana yang akan dikejar oleh strategi marketing.
2) Keinginan para konsumen sasaran apa yang diberi kepuasan.
3) Ramuan Marketing (yakni, kombinasi kegiatan-kegiatan perencanaan produk,
penetapan harga, distribusi fisik, saluran distribusi, periklanan, penjualan
pribadi, dan promosi penjualan) apa yang harus dipergunakandalam memberi
kepuasan pada para konsumen sasaran.
perencanaan strategis unit bisnis terdiri dari langkah-langkah diperlihatkan.
1) Misi bisnis
Setiap unit bisnis harus mendefinisakan misi spesifiknya di dalam misi
perusahaan yang lebih luas.
2) Analisis SWOT
Analisis ini merupakan untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan
internal.Analisis lingkungan eksternal meliputi peluang dan ancaman dimana
unit bisnis harus mengamati kekuatann lingkungan makro dan faktor
lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya yang
menghasilkan laba.Analisis lingkungan internal yaitu kemampuan menemukan
peluang yang menarik.Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan
internalnya.
Dalam strategi marketing mutakhir, banyak digunakan kebijakan bagaimana
memelihara konsumen dengan jalan memberi kepuasan maksimal antara lain :
1) Marketing Mix
Yang dikatakan marketing mix ialah suatu kombinasi yang memberikan hasil
maksimal dari unsur-unsur product, place, price, promotion, people, physical
evidence dan process, dimana keempat P pertama disebut 4P tradisional dan
3P terakhirdikatakan unsur marketing mix untuk pemasaran produk jasa.
Berikut ini diberikan contoh dalam hal pemasaran bagunan pusat belanja di
daerah perkotaan yang dijual atau disewakan kepada para pedagang eceran.

47

a)

P1 Produk
Manajemen pusat belanja menawarkan ruang toko yang strategis,
lingkungan toko, ukuran, desain, keamanan, kenyamanan.

b)

P2 Price
Harga jual atau sewa toko, yang terjangkau, jangka waktu pembayaran,
system pembayaran, dan diskon.

c)

P3 Place
Akses untuk mencapai lokasi toko cukup mudah, dilewati angkot,
kenyamanan transaksi dan sebagainya.

d)

P4 Promosi
Promosi bukan hanya kepada teman (para pedagang) tapi juga kepada
konsumen akhir.Advertising, personal selling, public relations, sales
promotion, events, direct marketing (catalog, mailing, telemarketing,
electronic, tv, fax, e-mail).

e)

P5 People
Ini menyangkut semua personil/karyawan manajemen pusat belanja,
mekanik, elektrikal, arsitektur, akunting, tenaga penjual.Cara berpakaian,
perilaku, sikap.

f)

P6 Physical Evidence
Konfigurasi toko, sisi muka toko, papan nama, warna, desain, jalur,
koridor.

g)

P7 Proses
Kecepatan dan akurasi dalam pelayanan bagi para peminat pusat
belanja, hindarkan kelambatan, birokratis, tidak efektif.

2) Costumer Relationship Management (CRM)


CRM adalah suatu proses dalam mendapatkan, mempertahankan dan
meningkatkan pelanggan yang mengutungkan. Untuk melaksanakan ini,
maka

dilakukan

kolaborasi

kerjasama,

dengan

setiap

konsumen,

menyediakan nilai optimal bagi pelanggan, dengan berbagai cara.


CRM bertujuan untuk menciptakan nilai pelanggan, sehingga pelanggan
puas, dan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan, memperoleh
keunggulan bersaing (comparative advantage) memperhatikan mutu produk
agar dapat memberi kepuasan prima bagi pelanggan.
Akhirnya menciptakan loyalitas berkat adanya CRM melalui :

48

a) Continuity Marketing
Ini berguna untuk membangun pemasaran interaktif dan program
pasca pemasaran.Pihak manajemen selalu memonitor dan memberi
pelayanan berkelanjutan kepada para pelanggan, agar loyalitas pelanggan
ini tetap terpelihara.Misalnya pihak perusahaan membentuk member club,
dilengkapi dengan member ship card, dan memperoleh diskon khusus
sebagai anggota.
b) One to one marketing
Kegiatan ini lebih bersifat individual, one to one marketing, guna
pemenuhan kebutuhan yang dimiliki oleh pelanggan yang bersifat
unik.Untuk itu dilakukan penyapaan sopan santun, penanganan keluhan
secara individual, undangan atau kartu ucapan ulang tahun.
3) Costumer Value (Nilai Pelanggan)
Nilai pelanggan diperoleh dengan membandingkan manfaat dan
pengorbanan. Manfaat yang diperoleh konsumen berasal dari : produk yang
dibeli, pelayanan yang diterima, karyawan yang memberikan pelayanan, dan
citra atau nama baik, rasa bangga terahadap perusahaan, merk dan
sebagainya.
Korbanan adalah berupa pengorbanan yang dikeluarkan oleh
konsumen yaitu moneter berupa nilai uang yang dibayar, waktu yang
dikorbankan untuk memperoleh produk tersebut, energi merupakan rasa
cape untuk mendapatkan produk dan psikis yaitu pengorbanan dalam
kejiwaan, kenyamanan, keamanan, was-was dan sebagainya.
4) Costumer Dependency
Elemen ketergantungan konsumen terhadap produsen disebabkan
oleh : akses lokasi karena sangat strategi, kemampuan pegawai mengenal
langganan, inovasi prosuk bermutu atau jasa memuaskan. Keterikatan yang
sukarela menandakan adanya rasa puas, tapi bila terpaksa maka
perusahaan menghadapi tantangan untuk menumbuhkan dalam diri
pelanggan perasaan yang tulus terhadap hubungan mereka.
Jika kita liha pada bank seperti keterikatan nasabah dipengaruhi oleh
kedekatan

karyawan

bank

dengan

nasabahnya,

dan

ketersediaan

akses.Pada pusat belanja (PB) para pedagang merasa terikat karena

49

menerima nilai yang yang superior dari pengelola pusat belanja terikat
karena program bauran pemasaran, CRM dan nilai pelanggan.
TURBO MARKETING
Setelah kita orientasi perusahaan dalam menghadapi saingan melalui evolusi
konsep, maka ada perkembangan terakhir usaha perusahaan mengatasi saingan
melalui strategi turbo marketing.
Dari duru sampapi sekarang perusahaan mengungguli saingan melalui:
1) Perang harga, dengan cara meningkatkan efesiensi harga murah, produksi
besar-besaran.
2) Perang desain produk perusahaan tampil beda dengan perusahaan.
3) Perang kualitas, diusahakan makin baik, berkualitas dengan menerapkan
Total Quality Control.
4) Dan yang terakhir perusahaan menerapkan strategi turbo marketing dengan
berusaha menekan waktu sehingga perusahaan lebih unggul dalam hal:
a) Proses produksi lebih cepat sehingga konsumen tidak lama menunggu.
Contohnya: KA Ekspress, surat kilat khusus, produk mobil terbaru tidak
perlu indent.
b) Pelayanan lebih cepat sehingga konsumen lebih cepat melihat hasilnya.
Contohnya: Cuci photo kilat, fastfood dan lain-lain.
KEBIJAKSANAAN HARGA
Kebijaksanaan haraga adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan
diikuti untuk jangka waktu tertentu(Alma, 2010, hal. 299).
Kebijaksanaan harga dapat ditentukan oleh beberapa lembaga seperti:
1)

Produsen,

membuat

kebijaksanaan

seperti

model

skimming

Price,

Peneration, price.
2)

Grosir, dapat melakukan kebijaksanaan harga berdasarkan pembeli.

3)

Retailer, lebih banyak variasi

yang tujuan nya adalah untuk menarik

konsumen.
4)

Pemerintah, sebagai pengawas ekonomi dimasyarakat.

50

PROMOTION ATAU KOMUNIKASI BISNIS


Ada beberapa elemen promosi yang dikenal sebagai promotional mix yaitu :
1) Advertising, adalah alat promosi yang sangat ampuh, dapat dicapai daerah
yang sangat jauh dan sangat sulit dimasuki. Advertisingdapat masuk ke
rumah-rumah penduduk tidak mengenal waktu siang ataupun malam.
2) Personal selling, adalah promosi yang dilakukan seseorang misalnya para
penjual ditoko atau penjual dari rumah kerumah. Jangkauan operasional
personal selling ini sangat terbatas, jika dibandingkan dengan advertising, lagi
pula biayanya mahal akantetapi personal selling memiliki keunggulan, yaitu
dapat mengatasi keberatan-keberatan yang diajukan oleh pembeli, mereka
bisa berdialog dengan konsumen.
3) Public relesaion, yaitu merupakan bagian dari perusahaan yang memeberi
informasi

kepada

publik

tentang

perusahaan

tentang

produk

yang

dihasilkannya. Informasi dari perusahaan ini dapat dilakukan dengan


menerbitkan buletin sendiri, membuat brosur, atau menjadi sponsor-sponsor
dalam peristiwa tertentu. Misalnya ada peristiwa ulang tahun perusahaan,
acara pertandingan olah raga dan sebagainya.
4) Selles Promotion, adalah memberi insentif atau hadiah kepada konsumen
agar mereka tertarik membeli. Jika kita lihat tugas advertising ialah memberi
ajakan kepada calon konsumen, untuk mengenal dan membeli produk, maka
sales promotion mengajak mereka agar mau membeli sekarang juga. Teknik
yang digunakan dalam sales promotion antara lain: memberi sampel gratis,
kupon, rabat, diskon, kontes, bonus, hadiah uang, jual obral, cuci gudang,
mega promo, dan sebagainya.

51

BAB 6
MANAJEMEN PRODUKSI
PENGERTIAN
Manajemen produksi adalah kegitan mengelola secara optimal
penggunaan sumber daya (faktor Produksi) dalam proses tranformasi menjadi
produk barang dan jasa.
Produksi adalah Pengubahan bahan - bahan dari sumber-sumber
menjadi hasil yang dinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang dan
jasa.
Jadi untuk menghasilkan barang-barang dan jasa perusahaan
menggunakan sebagai sumber daya, sumber daya harus dikelola secara optimal
dalam bentuk tentukan lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku, daerah
konsumen, mengatur penempatan mesin, merencanakan proses produksi,
menjaga pekerjaan lain yang bersifat teknis dalam pabrik.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai


dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi.
Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau
jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
Setelah dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus
dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta
peralatanya
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan
biaya pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang
jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
52

Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran


arus kerja , optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan
kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
5. Rancangan tugas
Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human
engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas
Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud
dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk
lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.
MEMILIH LOKASI PABRIK
Karena perkembangan ekonomi demikian pesatnya, industri menghadapi
masalah dalam hal lokasi untuk ekpansi. Apakah perusahaan yang sudah ada
bisa diperbesar lagi, atau apakah akan di banguna pabrik baru di tempat atau
dalam lingkungan Sama atau lingkungan yang lain.Pemerintah telah menetapkan
tempat kosentrasi industri biasanya di luar kota sehingga indsustri dapat
menyerap tenaga kerja di daerah sekitarnya dan daerah pemasaran lebih dekat.
Serta mengindari polusi.
Maslah-maslah yang dihadapi industri dalam memilih lokasi diantaranya :
1) Dekat dengan lokasi sumber material.
2) Dekat dengan pasar.
3) Mudah mendapatkan tenaga kerja.
4) Mudah fasilitas tranportasi.
5) Mudah memperoleh bahan bakar.
6) Mudah memperoleh air.
7) Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya.
Pertimbangan mana yang paling penting bagi suatu industri tidaklah
sama, karena bagi suatu idustri mungkin, yan paling penting sumber bahan baku
dan bagi yang lainya fasilitas tranport. Lokasi yang baik ialah yang
mempertimbangkan faktor-faktor di atas secara seimbang.Contoh : Pabrik yang
53

harus dekat pasar misalnya pabrik roti, sehingga roti dengan mudah di salurkan
ke konsumen. Demikian pula usaha perakitan mobil harus mendekati daerah
konsumen, karena biaya tranportasi onderdil onderdil mobil yang harus dirakit
akan lebih murah, jika dibandingkan dengan mengangkut mobil jadi, satu persatu
lansung dari pabriknya.
Mengenai bahan baku, ada tiga bentuk bahan baku yg dipakai diantaranya
1. Yang cepat rusak, seperti sayur, buah-buahan.
2. Material yang tidak di proses seperti batu bara, tanah liat.
3. Barang barang setengah jadi seperti plat besi, kulit, bahan kimia.
Untuk pabrik makanan dan sayuran kaleng tiada pilihan lain harus berlokasi
dekat daerah pertanian. Biaya angkut akan lebih ringan karena banyak bahan
yang terbuang dari proses produksinya.
LAY OUT

Lay oaut ini biasanya berkaitan erat dengan jumlah ruangan yang
dikehendaki dan peralatan yang akan digunakan, penempatannya sangat
menentukan bentuk dan Letak bangunan, Untuk menghemat biaya, lay out
harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan aliran kerja dan kondisi
kerja yang baik.
Beberapa faktor pertimbangan untuk rencana lay out ialah :
1. Keadaan proses produksi, harus dilihat apakah proses produksi di
lakukan untuk membuat satu macam barang atau banyak barang
2. Tipe produksi, apakah produksi di buat berdasarkan pesanan atau
produksi massal (jika dibuat secara masal maka perlu disediakan
gudang sebelum barang itu dijual)
3. Bentuk mesin yang digunakan, jika pabrik menggunakan mesin berat
maka lay outnya harus diatur sedemikian rupa sehingga ada kebebasan
bergerak bagi tenaga kerja yang melayani mesin tersebut
4. Persyaratan penerangan, dan tenaga listrik, kondisi kerja sangat
mempengaruhi moral pekerja dan efisiensi, Misalnya pengaturan cahaya
dan warna yang digunakan, dapat mengurangi biaya karena jarang
kecelakaan, tidak mudah merasa lelah, merasa betah bekerja, dan
produktifitas akan meningkat,

54

5. Kemungkinan ekpansi. Dikemudian hari harus diprtimbangkan jauh


sebelumnya. Karena untuk expansi di perlukan pemasangan mesin baru
atau bangunan baru. Untuk itu perlu disediakan ruang atau tanah yang
cukup.
Beberapa Pola Layout :
Ada (3) tiga pola Layout :
1. Layout Fungsional, di sebut juga layout proses, atau job lot, artinya
pengelompokan mesin berdasarkan pekerjaan sejenis. Misalnya pada
sebuah perusahaan otomotif, dikelompokan pada bagian husus seprti
bagian pekerjaan mesin, pekerjaan pengecatan, bagian roda dsb, artinya
layout mesin berdasarkan departemen-departemen pekerjaan yang
dilaksanakan dalam pabrik. (departementalisasi)
2. Layout prodak, disebut juga layout garis. Untuk pola layout ini, mesinmesin ditempatkan berurutan menurut proses produksi yang akan
dilewati. Dari bahan baku sampai menjadi produk ahir. Dalam prosesnya
biasanya digunakan bantuan ban berjalan. (proses Produksi obat)
3. Layout kelompok, dalam hal ini mesin ditempatkan menurut kelompok
produk, dalam pengelompokan ini, produk dikerjakan sampai
tuntas,sehingga menghemat biaya dan waktu pengangkutan trasport
intern.
Organisasi bagian pembelian
Pada perusahaan kecil bagian pembelian dapat dilakukan oleh seorang
karyawan, tetapi pada perusahaan besar bagian pembelian harus dipimpin oleh
seorang direktur pembelian. Dialah yang menerima penawaran barang dan dia
juga harus mengetahui persediaan barang yang masih ada, dia mengenal situasi
pasar, dan harga yang berlaku. Masalah yang dihadapi bagian pembelian ini
ialah :

55

1. Memiliki pengetahuan mengenai barang yang dibutuhkan


Karena pekerjaan ini dilakukan secara terus menerus, bagian pembelian
harus betul betul sudah ahli mengenai jenis dan mutu barang yang
dibutuhkan, dan harus bekerja sama dengan bagian teknisi pabrik yang
membutuhkan barang.
2. Kebijaksanaan pembelian
Jika harga cenderung naik, bagian pembelian harus mengetahui dan
mungkin perlu membeli banyak dan mengadakan persediaan. Sebaliknya jika
terdapat kecenderungan harga turun, dia harus mengetahui berapa jumlah
korting yang dapat diperoleh jika membeli dalam jumlah partai yang besar.
3. Proses produksi dan prosedur pengawasan
Yang dimaksud dengan proses produksi disini ialah proses mengkoordinasi
manusia dan mesin untuk menciptakan bentuk dari bahan baku menjadi
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.material,
mesin, harus ada pada satu tempat dalam jumlah yang tepat, agar
memungkinkan produksi berjalan secara menguntungkan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya,


manajer produksi perlu perlu membuat keputusan - keputusan yang
berhubungan dengan upaya-upaya utuk mencapai tujuan , agar barang-barang
dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan, yaitu
tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas), dan tepat waktu dengan biaya
yang rendah.
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan
dengan keadaan lain.

56

Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :


1.

Proses
Keputusan keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau
fasilitas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Keputusan
mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay-out)
peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau jasa pelayanan.

2.

Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas
yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.

3.

Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi.
Menyangkut pada apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta
kapan pemesanan dilakukan.

4.

Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Keputisan
tentang tenaga kerja mencakup
seleksi,penggajian,pelatihan,penempatan,penyeliaan / supervisi.

5.

Mutu/kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih
besar terhadap mutu atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.

Riset Industri
Usaha riset industri sama usianya dengan usaha produksi itu sendiri, tetapi
kurang mendapat perhatian di bandingkan dengan usaha penjualan dan
permodalan tetapi ahir-ahir ini sangat menarik kaum idustriawan. Pada mulanya
riset digunakan untuk memecahkan masalah khusus, kemudian diarahkan untuk
mengembangkan proses produksi dan tumbuh makin pesat dan makin lama
makin meningkat jumlah uang yang dibelanjakan untuk kepentingan riset indutri.
Di negara maju rata-rata semua industri membelanjakan hampir 3% dari jumlah
penghasilan mereka untuk keperluan riset dan pengembangan. Industri pesawat
tebang membelanjakan 9% dari penjualannya untuk riset dan perusahaan
elektrik 6%.

57

Macam-macam proses produksi

Industri moderen telah mengembangkan beberapa tipe produksi yang berbeda


yaitu ektraktif, analitis, sintentis, dan fabricating.
Proses ekstraktif. ini dijumpai pengambilan dari tanah,udara dan laut. Istilah
proses ektraktif menunjukan metode pengambilan material sepeti pertambangan
batu bara, tembaga, seng dan sebagainya. Beberapa bahan tambang Seperti
magnesium cholorine dan sodium diambil dari laut. Nitrogen dan oksigen diambil
dari udara.
Proses Analisis

Proses anlisiss mencakup pemecahan material menjadi beberapa macam.


Misalnya pertambangan minyak, setelah menggali minyak bumi dialirkan
kemudian dipisahkan menjadi, gas, oli, bensin,aspal, perapin dan
Berbagai jenis lainnya. (daging juga kulit untuk sepatu).

1.

Proses sintetis

Menghimpun berbagai meterial itu menjadi satu hasil produksi ini lawan
Dari proses analisis, misalnya produk krayon, karet, dan plastik di hasilkan
secara sintetis, proses ini memerlukan berbagai bahan mentah.
2.

Proses fabricating

Dalam prose fabrikating bahan baku dirobah menjadi bentuk yang berbeda
Membuat pesawat terbang dan mobil, menggunakan lempengan metal dan
Dibenetuk menjadi badan pesawat, atau badan mobil melalui fabrikating.

3.

Pengawasan produksi

Tujuan dari pengawasan produksi ialah menjaga kelancaran pekerjaan dari


bahan baku sampai barang jadi.sehingga dapat diselesaikan dalam tempo
sesingkat mungkin dan biaya serendah mungkin.
Ada empat macam langkah dalam pengawasan produksi yaitu :
1) Planning, proses produksi akan berjalan dengan lancar jika direncanakan
lebih dulu. Langkah-langkah selanjutnya seperi routing, scheduling dan

58

dispatching akan berpungsi jika planing sudah di buat pada saat


permulaan. (misal jumlah material, jenis materia, jika diperlukan bahan
setengah jadi harus sudah diprsiapkan secara rinci)
2) Routing, Pengawasan atas tingkat pekerjaan tertentu, routing (jalan) yang
harus ditempuh dalam perusahaan oleh bahan atau barang produksi
harus rasional dan efisien (contoh : membuat gula dari tebu)
3) Scheduling. Tujuan scheduling ialah menjaga kelancaran pekerjaan
menghindarkan konflik dan kelalaian dalam menggunakan mesin. Dan
membuat tabel waktu kapan bahan mentah diperlukan, kapan hasil jadi
harus siap.
4) Dispatching, dalam hal ini dibuatkan perintah kerja untuk masing-masing
pekerjaan, dan ini penting agar planning dapat dilaksanakan, routing
dapat diatur, dan scheduling dapat dijaga.

Pelaksanaan Pengawasan

Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan dengan berbagai teknik yaitu : papan


rencana dan diagram kemajuan, studi gerak, studi waktu, standar, inspeksi.
1) Papan rencana

dan diagram kemajuan, jika dalam perusahaan ada

beberapa pekerjaan dilakukan dengan berbagai tipe mesin, manajemen


dapat melaksanakan pengawasan

dengan menggunakan papan

rencana. Dalam hal ini tugasnya meliputi 3 kelas pekerjaan


1) Pekerjaan yang sedang dikerjakan.
2) Pekerjaan yang akan dilakukan bila proses sudah selesai.
3) Pekerjaan yang belum dikerjakan atau sedang
direncanakan.
Papan rencana juga disediakan secara terpisah untuk masing-masing-masing
mesin. mandor memperhatikan tiap pagi atau tiap minggu, apa yang telah
direncanakan oleh manajemen yang menyangkut departemenya.
2) Studi Gerak, tujuan studi gerak mengatasi atau mengurangi pemborosan
gerak yang tidak perlu, dan mencari gerakan yang efektif, orang yang
menganalisa gerak merinci pekerjaan dalam bentuk gerakan yang
digunakan, seperti mengangkat barang, memilih, menempatkan barang
diatas ban berjalan dan sebagainya.

59

3) Studi waktu, biasanya bergabung dngan studi gerak, setelah pekerjaan


dirinci, waktu yang digunakan untuk masing-masing gerak diukur dengan
stopwatch. Pengawas melihat dari tempat strategis di mana ia dapat
mengawasi seluruh gerakan pekerja.
Standar, tidak akan ada pekerjaan pengawasan dapat berpungsi secara
baik jika tidak ada standar pelaksanaan kerja, standar mutu dan standar kondisi
kerja. Bagian pengawasan mutu membuat contoh mutu standar untuk bahan
perbandingan.

Standar

kerja

yang

baik

harus

mencakup

cahaya,

penerangan,pengawasan suara hiruk pikuk , tempat kerja yang rapih dan bersih,
dan bebas dari gangguan.
Inspeksi, Fungsi penting dari inspeksi ialah mengwasi pekerjaan agar
berjalan sesuai dengan standar. Perencanaan yang dibuat secara baik, dan
schedule

yang sudah disusun tidak akan ada artinya jika produksi yang

dihasilkan tidak memenuhi syarat kualitas.


Untuk menjaga kualitas standar, maka inspeksi mencakup 3 fungsi ;
1. Jika anda dapat mengawasi kecerobohan lebih awal, maka pemborosan
yang lebih besar akan dapat dihindarkan.
2. Inspeksi yang dilakukan selama pekerjaan berlangsung, akan dapat
menemukan kelemahan kelemahan yang terjadi.
3. Dengan inspeksi perusahaan dapat menghindarkan hasil produksi yang
tidak memenuhi syarat kualitas, dan tidak mengirimkannya kepada
konsumen. Dengan demikian maka nama baik atau goodwill perusahaan
dapat di jaga.

Karakteristik Produksi Modern

Ciri-ciri dari produksi modern ialah adanya spesialisasi, saling


ketergantungan dan produksi massal.
1.

Spesialisasi
Beberapa produsen memusatkan diri pada pembuatan barang tunggal

dan produsen lainnya membatasi produksi pada suatu garis dari produk yang

60

saling berhubungan. Sebagai contoh pada industri manufaktur pembuatan


sepeda motor, semua komponen yang ada di sepeda motor tersebut tidak
diproduksi seluruhnya tetapi sebagian ada yang merupakan hasil produksi dari
perusahaan lainnya sehingga setiap perusahaan komponen tersebut akan saling
berhubungan dan akan saling memberikan informasi mengenai apa yang
menjadi peluang pasar, disamping itu biaya produksi akan menjadi lebih kecil
dan yang paling utama adalah terjaganya kualitas komponen.
2. Interdependence (saling ketergantungan)
Karena bisnis sudah bergerak dalam bidang tertentu, suatu perusahaan
bergantung kegiatannya pada perusahaan lain. Misalnva pedagang besar
bergantung usahanya kepada para produsen, dan dia bergantung pula kepada
perusahaan angkutan yang mengangkut barang. Dia juga sangat mernbutuhkan
sarana telepon, pos dan listrik yang dikerjakan oleh sektor lain.
3. Produksi massal
Barang dihasilkan dalam jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai
ukuran sehingga mudah dipilih oleh konsumen. Produsen membuat barang untuk
orang-orang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu, produsen harus mengetahui
selera konsumen agar produksi yang di buat secara massal mudah di pasarkan.
Dengan adanya produksi massal dan barangnya laku di pasar, akan timbul
keuntungan baik bagi bisnis itu sendiri maupun bagi masyarakat dan negara.
4. Mekanisme
Karakteristik yang juga dimiliki oleh industri modern adalah adanya
mekanisasi. Mekanisasi ini muncul setelah adanya revolusi industri yang
merubah tenaga manusia dengan menggunakan peralatan atau mesin-mesin
dalam rangka mencapai tingkat produktivitas yang lebih baik. Penggunaan mesin
atau mekanisasi ini dapat ditemui dalam semua aspek kehidupan dan tidak
hanya dalam dunia industri manufaktur.

61

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma, Pengantar bisnis, CV. Alfabeta, 2002, Bandung

http://www.kabarbisnis.com/makro/aneka-bisnis/2811561Usaha_waralaba_kian_diminati.

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha

62

Anda mungkin juga menyukai