DOSEN PENGASUH:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah وتعالى سبحانهyang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini. Shalawat beserta salam
semoga tetap terlimpah curahkan kepada Baginda Rasul Nabi Muhamad ﷺ, kepada
para keluarganya, kepada para sahabatnya, begitupun kita selaku umatnya semoga mendapatkan
syafa’at dari padanya sampai hari akhir Amin Yaa Robbal Alamin.
Makalah ini berjudul “PENGGUNA DAN PENGEMBANG SISTEM”. Adapun
makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas KELOMPOK 4 dalam mata kuliah SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN. Makalah ini berisikan tentang konsep-konsep penting yang
berhubungan dengan sistem informasi manajemen.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan memohon maaf atas
segala kekhilapan dan kekurangannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
2.8. Mengelola Pengetahuan yang Ditunjukkan oleh Sumber Daya Informasi Perusahaan....15
3.1 Simpulan............................................................................................................................17
Daftar Pustaka................................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan perekonomian sekarang mulai merambah dari sektor besar hingga
sektor kecil. Karena, era sekarang mudah sekali membuka suatu bisnis baik itu online shope
maupun e-commerce lainnya. Namun ada hal penting dalam suatu bisnis yaitu pembentukan
organisasi bisnis, dimana ini merupakan organisasi yang melakukan aktivitas transaksi bisnis
baik itu produk maupun jasa. Dalam menjalankan kegiatan operasinya organisasi bisnis
memerlukan dukungan sistem informasi, dari sistem informasi ini akan dikembangkan untuk
mendukung segala aspek organisasi, eksekutif dan area bisnis. Dalam aspek organisasi ini
terdapat layanan informasi dan sumber daya informasi. Organisasi layanan informasi lebih
merunut pada tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi, yang kita kena dengan
Perusahaan
Perusahaan-perusahaan hendaknya mengelola pengetahuaan yang diawali oleh
sumber-sumber daya informasi pengetahuaan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, data
base, dan pengetahuaan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis
komputer. Tanpa melihat apakah sistem dikembangkan oleh spesialis informasi atau
pengguna, beberap pengetahuan dari keahlian tertentu masih tetao dibutuhkan.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian-keahlian
alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan pengetahuan. Pengembangan sistem adalah
suatu aktivitas yang selalu berevolusi. Bentuk organisasional dan peranan yang dimainkan
oleh para pengguna dan spesialis informasi terus-menerus mengalami perubahan.
1
9. Bagaimana menempatkan pengguna system dan spesialis informasi pada perspektif ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
(Gambar 2.1)
3
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu cara
bagaimana sumber daya fisik (manusia,bahan baku,mesin dan uang) dialokasikan ke
berbagai area-area fisik perusahaan, anak perusahaan global, divisi, wilayah, distri cabang
dan seterusnya. Inovasi-inovasi di bidang teknologi informasi telah memungkinkan banyak
aktivitas perusahaan dilaksanakan tanpa dibatasi oleh lokasi fisik. Struktur organisasi seperti
ini disebut sebagai organisasi maya (virtualorganization).
4
e) Operator
Operator menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti computer
mainframe dan server, yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi perusahaan.
Operator akan memonitor konsol, mengganti kertas printer, mengelola perpustakaan pita dan
disk penyimpan data, serta melakukan tugas-tugas lain yang serupa.
f) Administrator Basis Data
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basis data disebut sebagi
administrator basis data (data base administrator-DBA). Tugas DBA terbagi dalam empat
area utama yaitu perencanaan, implementasi, operasi, dan keamanan.
g) Spesialis Jaringan
Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat
jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar.
Spesialis jaringan akan menggabungkan keahlian dari bidang-bidang komputasi maupun
telekomunikasi. Memelihara jaringan yang memenuhi persyaratan untuk aplikasi-aplikasi
berbasis web adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, karena sebagian besar
komunikasi terjadidi luar batasan perusahaan.
h) Web Master
Webmaster bertanggung jawab atas isi dan penyajian situs Web perusahaan. Web
master harus bekerja sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan bahwa jaringan
komunikasi antara perusahaan dan pelanggan dan atau sekutu bisnisnya selalu terbuka. Web
master biasanya memiliki keahlian dalam manipulasi atau perancangan grafik. Webmaster
bertanggung jawab dalam membuat gambar-gambar yang tersedia tetap konsisten dan saling
mendukung dalam seluruh halaman situs Web. Satu tugas penting seorang webmaster adalah
melacak orang-orang yang mengunjungi halaman Web perusahaan. Semua spesialis
informasi di atas pada umumnya digabungkan dengan perwakilan-perwakilan dari organisasi
pengguna untuk membentuk tim proyek yang mengembangkan system. Para spesialis juga
memiliki tanggung jawab dalam memelihara system setelah sistem tersebut
diimplementasikan.
5
Tren dari Struktur Tersentralisasi ke Desentralisasi
Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu operasi tersentralisasi
diilustrasikan pada gambar 1.2. Struktur khusus seperti ini disesuaikan dengan siklus hidup
sistem. Perusahaan telah menugaskan beberapa orang analis system dan programmer untuk
mengembangkan sistem-sistem barudan beberapa orang analis sistem serta programmer
lainnya untuk memelihara sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok dipimpin oleh
seorang manajer. Unit-unit operasi, administrasi basis data, dan jaringan akan memberikan
kontribusi bagi pengembangna maupun pemeliharaan. Selama tahun1970-an dan1980-an,
beberapa perusahaan mulai mendesentralisasi kebanyakan sumber daya informasinya dengan
mengalokasikan mereka ke unit-unit bisnis dan memberikan wewenang bagi unit untuk
memutuskan bagaimana sumber dayaa kan diaplikasikan. Banyak area menunjuk seorang
direktur informasi divisi (divisional information officer-DIO) untuk mengelola sumber daya
informasi diarea-area tersebut.
(Gambar 2.2)
6
b) Perubahan teknologi yang pesat menuntut agar struktur memberikan perhatian
khusus untuk mengembangkan perngetahuan dan keahlianin formasi bagi pengguna
sistem maupun pengembang, sekaligus memanfaat kan segala jenis sumber daya
informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan.
Sebagai respon atas kebutuhan ini, para peneliti SIM mengidentifikasikan tiga
struktru inovatif, yaitu:
1) Model Sekutu (Partner Model)
Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area
bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis.
2) ModelPlatform (Platform Model)
Asumsi yang mendasari model platform adalah bahwa layanan informasi tidak akan
secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya
informasi sehingga inovasi tersebut dapat di capai oleh area-areabisnis.
3) Model Terskala (Scalable Model)
Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh begitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut
tidak lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang
minimum.
Gambar 2.3 adalah suatu model jaringan daristruktur organisasi layanan informasi
yang menerapkan fitur-fitur model-model sekutu, platform dan terskala. Struktur tersebut
meliputi jaringan penentuan visi (visioning network) yang memungkinkan CIO bekerja
dengan manajemen perencanaan strategis sumber daya informasi, jaringan inovasi
(innovation network) yang dipergunakan oleh CIO untuk berinteraksi dengan area-area
bisnis sehingga aplikasi-aplikas iinovatif dapat dikembangkan, dan jaringan pencarian
sumber (sourcing network) yang dipergunakan untuk berinteraksi dengan para vendor
untuk tujuan mendapatkan sumber daya informasi.
7
(Gambar 2.3)
Cara pandang inovatif terhadap struktur organisasi ini menyadari bahwa fungsi IT
bukanlah suatu unit berdiri sendiri yang menyimpan seluruh sumber daya informasi dan
memberikan semua sisitem informasi kepada para pengguna. Merupakan hal yang perlu
bahwa IT berinteraksi dengan pengguna maupun vendor dan tanggung jawab atas fungsi-
fungsi tertentu dialokasikan kepada spesialis-spesialis seperti pejabat informasi divisional
dan manajer rekening. Pandangan ini mencerminkan adanya suatu usaha untuk membuat unit
IT sebagai salah satu pemain dalam penggunaan sumber daya informasi sebuah perusahaan,
serta membagi dan mendelegasikan fungsi tersebut merupakan yang terbaik bagi perusahaan.
8
Gambar 2.4
Di akhir tahun1970-an kita melihat berkembangnya minat dari pihak pengguna untuk
mengembangkan aplikasi computer sendiri, suatu pendekatan yang disebut komputasi
pengguna akhir (end-usercomputing).Pengguna akhir merupakan kata yang sinonim dengan
pengguna, pengguna menggunakan produk akhir dari suatu sistem berbasis computer.
Komputasi pengguna akhir (end-user computing-EUC), oleh karenanya, berarti
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna. Komputasi pengguna
akhir timbul disebabkan oleh empat pengaruh utama yaitu:
Dampak Pendidikan computer
Selama awal tahun1980-an, dampak program-program pendidikan computer yang
baik di sekolah-sekolah negeri dan swasta, perguruan tinggi, dan perusahaan-perusahaan
industry mulai terlihat. Jajaran manajemen, terutama ditingkat yang lebih rendah diisi
dengan orang-orang yang memiliki keahlian computer yang baik. Seiring dengan
berjalannya tahun, manajer-manajer ini maju ke tingkat manajemen yang lebih tinggi dan
tetap meneruskan penggunaan sistem informasi dan teknologinya.
Antrian layanan informasi
Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan dari pada yang dapat
mereka tangani.Situasi ini menjadi suatu hal yang sangat penting selama awal tahun1980-an,
ketika para pengguna mulai mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan
9
dukungan system kepada layanan informasi. Layanan informasi tidak dapat memberikan
respons yang cukup cepat untuk memenuhi tuntutan pengguna, dan antrian mulai menumpuk
dengan pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer. Beberapa pengguna
harus menunggu dua atau tiga tahun sebelum pekerjaan mereka selesai dari antrian.
Murahnya peranti keras
Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro berharga murah.
Pengguna dapat memperoleh sendiri peranti kerasnya dengan memesan di took komputer
setempat melalui telepon dan meminta sistem tersebut dikirim kan menggunakan taksi.
Peranti lunak siap pakai
Baik perusahaan peranti keras mau pun peranti lunak membuat peranti lunak yang
akan mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar sekaligus memberikan informasi bagi
pengambilan keputusan. Peranti lunak siap pakai ini menawarkan dukungan yang
ditingkatkan. dan kemudahan penggunaan, dan memungkinkan perusahaan dan pengguna-
pengguna individual dengan sedikit keahlian komputer mengimplementasikan suatu system
berbasis computer
Gambar 2.5
Pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan sistem,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggung jawab tersebut.Dalam banyak kasus,
pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan sistem.
Oleh Karen itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi.
Konsep ini lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan
konsultasi dari pada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
10
Gambar 2.5 menunjukkan suatus cenario EUC di mana pengguna akan
mengandalkan spesialis informasi untuk mendapat dukungan pada tingkat tertentu.
11
Manfaat-manfaat diatas akan menghasilkan pengembangan sistem yang lebih baik
dari pada yang dihasilkan oleh spesialis informasi yang mencoba untuk melakukan sendiri
sebagian besar pekerjaan.
Risiko Komputasi Pengguna Akhir
Sebaliknya, ketika pengguna akhir mengembangkan system mereka sendiri, mereka
akan menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko yaitu sebagai berikut:
a) Sasaran system yang buruk. Pengguna akhir dapat menerapkan computer pada
aplikasi-aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.
b) Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk. Para pengguna
akhir, meskiupun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi
biasanya tidak akan dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam
hal perancangan sistem. Begitu pula ketika pengguna akhir tergesa-gesa dalam
menyiapkan dan menjalankan sistem, mereka cenderung mengabaikan kebutuhan
untuk mendokumentasikan rancangannya sehingga system tidak dapat dipelihara.
c) Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien. Ketika tidak terdapat
kendali pusat atas akuisisi peranti keras dan peranti lunak, perusahaan pada akhirnya
bisa mendapatkan peranti keras yang tidak sesuai dan peranti lunak yang berlebihan.
Pengguna akhir dapat pula “melakukan pengulangan” dengan mengembangkan
sistem yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh layanan informasi atau
pengguna akhir yang lain.
d) Hilangnya integritas data. Pengguna akhir bias jadi tidak menjalankan kehati-
hatian yang diperlukan dalam memasukkan data kedalam basis data perusahaan.
Pengguna- pengguna lain kemudian menggunakan data yang salah ini, dengan
berasumsi data tersebut akurat. Hasilnya adalah output yang terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer mengambil keputusan yang salah.
e) Hilangnya keamanan. Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan peranti lunak
mereka. Penjahat computer dapat memperoleh akses ke sistem dan merugikan
perusahaan dalam banyak hal. Meningkatkan penggunaan jaringan menjadikan
keamanan semakin penting artinya.
f) Hilangnya kendali. Pengguna mengembangkan system untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan
dukungan computer bagi perusahaan.
12
Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan harus mengembangkan suatu
rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh
subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang telah bekerja dengan begitu
baik dilayanani nformasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.
13
2.7 Kriteria Pendidikan, Pengetahuan, dan Keahlian yang Dibutuhkan untuk Karier
di Bidang Layanan Informasi
Pengembangan sistem informasi membutuhkan pengetahuan dan keahlian tertentu.
Spesialis informasi menerapkan pegetahuan dan keahlian secara kontinu. Pengguna
menerapkannya ketika mereka pernah ikut terlibat dalam komputasi pengguna akhir.
1. Pengetahuan Pengembangan Sistem
Pengetahuan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, baik itu melalui mata kuliah formal
ataupun melalui upaya sendiri seperti memebaca dan mengamati. Jenis pengetahuan
yang memungkinkan seseorang memberikan kontribusi dalam upaya-upaya
pengembangan sistem meliputi:
a) Pengetahuan Komputer (computer literacy), adalah kemampuan untuk
menggunakan sumber daya computer guna mendapatkan pemrosesan yang
dibutuhkan.
b) Pengetahuan Informasi (information literacy), meliputi pemahaman bagaimana
menggunakan informasi dalam setiap langkah proses pemecahan masalah di mana
informasi tersebut dapat diperoleh dan bagaimana membagi informasi dengan orang
lain.
c) Dasar-dasar bisnis (business fundamentals), adalah topik-topik yang biasanya
terdapat dalam mata kuliah-mata kuliah inti S1 dan S2 bisnis---akuntansi, keuangan,
pemasaran, manajemen, SIM dan operasi. Sebagian besar sistem informasi
dikembangkan untuk mendukung dasar-dasar ini.
d) Teori sistem (systems theory), menejlaskan bagaimana cara menggambarkan suatu
fenomena dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif, salah satu contohnya adalah
model sistem umum perusahaan.
e) Proses pengembangan sistem (system development process), terdiri atas
langkahlangkah yang diambil untuk mengembankan suatu sistem informasi. Nama-
nama seperti daur hidup sistem (systems life cycle---SLC) dan daur hidup
pengembangan sistem (systems development life cycle---SDLC) digunakan unuk
menjelaskan proses ini.
f) Pembuatan model sistem (systems modelling), terdiri atas berbagai cara untuk
mendokumentasikan suatu sistem. Mungkin untuk mengidentifikasikan tidak hanya
jensi-jensi pengetahuan dan keahlian yang penting bagi spesialis informasi dan
pengguna saja, namun juga bagaimana pengguna dapat dibagi kembali menjadi
manajemen umum dan stafnya. Staf professional terdiri atas spesialis-spesialis seperti
14
peneliti pemasaran dan ilmuwan manajemen, sedangkan staf administrasi terdiri atas
pegawai kantor.
2. Keahlian Pengembangan Sistem
Keahlian pengembangan sistem meliputi:
a) Keahlian komunikasi (communications skills) melibatkan kemampuan untuk
menyamiakkan informasi kepada satu orang atau lebih dengan menggunakan
komunikasi lisan, tulisan atau gambar.
b) Kemampuan analitis (analytical ability) melibatkan studi dan pemahaman akhir
atas suatu situasi dengan tujuan untuk merumuskan respons atau solusi.
c) Kreativitas (creativity) adalah penciptaan ide atau solusi baru yang sepenuhnya
atau separuhnya baru. Kreativitas terutama bermanfaat di saat tidak terdapatnya
pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh dari mempelajari suatu fenomena
yang serupa.
d) Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk mengarahkan orang lain
untuk melaksanakan tugasnya. Bagi manajemen umum, hal ini mungkin
merupakan keahlian yang paling penting, namun juga penting bagi para spesialis
informasi karena mereka terlibat dalam pengelolaan suatu proyek pengembangan
sistem.
15
pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin menagmbil keuntungan dari peranti
lunak siap pakai.
Unsur manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam pengembangan
dan penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah pengguna dan spesialis
informasi. Kedua kelompok tersebut membentuk tim pengembangan. Pengembangan sistem
pada awalnya dilakukan sepenuhnya oleh spesialis informasi.
Namun, lama kelamaan pengguna telah memainkan peranan yang semakin penting.
Sampai ke suatu titik ekstrem, pengguna dapat melakukan seluruh pekerjaan pengembangan.
Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang berubah, keadaan dimana pekerjaan
dilaksanakan juga ikut mengalami pekerjaan.
Organisasi tidak lagi berbentuk fisik, yang mengharuskan pekerjaan dan pekerja
berada pada suatu lokasi fisik. Jaringan komunikasi elektronik memungkinkan perusahaan
mencapai suatu organisasi maya, dimana pekerjaan dapat dilakukan di hampir semua tempat.
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Area-area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan
informasi, produksi, dan pemasaran.
2. bentuk organisasi layanan informasi terdiri dari Sumber Daya Informasi, Spesialis
Informasi
Analisis Sistem, Programmer, Operator, Administrator Basis Data dan Spesialis
Jaringan Web Master
3. Informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut berbagai macam
cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan didalam perusahaan,
dengan hampir seluruh sumber daya informasi belokasi di unit IT.
4. Pengguna akhir merupakan kata yang sinonim dengan pengguna, pengguna
menggunakan produk akhir dari suatu sistem berbasis computer. Komputasi pengguna
akhir (end-user computing-EUC). oleh karenanya, berarti pengembangan seluruh atau
sebagian sistem informasi oleh pengguna.
5. Pengguna dari system informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting
yang dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan
meraih keunggulan kompetitif.
6. Keuntungan komputasi pengguna akhir yaitu menyamakan kemampuan dan tantangan
dan Mempersempit jarak komunikasi sedangkan risiko komputasi pengguna akhir
yaitu sasaran system yang buruk, sistem yang dirancang dan didokumentasikan
dengan buruk, penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien, hilangnya
integritas data, hilangnya keamanan dan hilangnya kendala.
7. Pengguna sebagai suatu sumber daya informasi karena Pengembangan sistem
informasi membutuhkan pengetahuaan dan keahlian tertentu. Spesialis informasi
menerapkan pengetahuaan dan keahlian secara kontinu. Pengguna menerapkannya
ketika mereka pernah ikut terlibat dalam komputasi pengguna akhir.
8. Cara mengelola pengetahuan yang ditunjukan oleh sumber daya informasi dengan
menjual peranti lunak manajemen pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan yang
ingin mengambil keuntungan dari peranti lunak siap pakai.
17
9. Manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam pengembangan dan
penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah pengguna dan spesialis
informasi. Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang berubah, keadaan dimana
pekerjaan dilaksanakan juga ikut mengalami perubahan
18
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
19