Anda di halaman 1dari 29

SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGGUNA DAN PENGEMBANG
SISTEM”. Adapun makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas KELOMPOK 4 dalam
mata kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.

Makalah ini berisikan tentang konsep-konsep penting yang berhubungan dengan


sistem informasi manajemen.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini terutama dari dosen yang sangat penulis hargai untuk peningkatan
kualitas tulisan penulis dikemudian hari.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanafaat bagi semua pihak
yang membacanya.

Padang, 04 April 2016

Penulis

KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM 1


DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................1

Daftar Isi............................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan..........................................................................................................3

A. Latar Belakang.......................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................4

C. Tujuan Masalah......................................................................................................4

Bab II Pembahasan.........................................................................................................4

A. Organisasi Bisnis...................................................................................................6

B. Organisasi Layanan Informasi...............................................................................7

C. Struktur Organisasi La yanan Informasi ....................................................9

D. Komputasi Pengguna Akhir ........................................................................11

E. Pengguna sebagai Suatu Sumber Daya Informasi...............................................14

F. Kriteria Pendidikan, Pengetahuan dan Keahlian yang dibutuhkan untuk Karier di


Bidang Layanan Informasi..................................................................................16

G. Mengelola Pengetahuan yang Ditunjukkan oleh SD Informasi Perusahaan.......18

H. Otomatisasi Kantor..............................................................................................18

I. Kantor Maya........................................................................................................20

J. Organisasi Maya..................................................................................................23

K. Menempatkan Pengguna Sistem dan Spesialis Informasi pada Perspektif.........23

Bab III Kesimpulan.......................................................................................................24

Daftar Pustaka..................................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis sistem,


administrator basis data, Webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Para
spesialis ini pada awalnya berada dalam unit layanan informasi, namun belakangan mereka
mulai dialokasikan ke area-area bisnis. Seiring dengan perusahaan melakukan evaluasi atas
keuntungan dan kelemahan organisasi IS, maka diidentifikasikan pula sekutu, platform, dan
model-model yang dapat ditentukan skalanya, dengan jaringan-jaringan khusus yang
ditambahkan untuk memastikan tercapainya sasaran.

Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diwakili oleh sumber-sumber


daya informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan dalam
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna computer dan spesialis informasi.

Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,


pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain menyebutkan
kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan computer
yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri, suatu fenomena yang
disebut komputasi pengguna akhir. Dewasa ini, banyak pengguna melakukan sebagian besar
pengembangan sistemnya sendiri, namun beberapa masih sepenuhnya mengandalkan diri
pada spesialis-spesialis informasi.

Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan


pengembangnnya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan yang para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir
akan menikmati keunggulan di atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu. Komputasi
pengguna akhir dapat menghasilkan manfaat nyata, namun bukan dengan tanpa risiko.

Tanpa melihat apakah sisem dikembangkan oleh spesialis informasi atau pengguna,
beberapa pengetahuan dan keahlian tertentu masih tetap dibutuhkan. Pengetahuan
mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari, dan keahlian meliputi kemampuan-
kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan pengalaman.
Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama pada awalnya erutama dirancang
untuk digunakan oleh para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut tak
berapa lama menyebar ke tingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini dimungkinkan oleh
suatu konsep yang disebut sebagai kantor maya, dimana pekerja tidak harus sercara fisik
bertempat di lokasi kantor agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Gerakan kantor maya,
yang dipicu oleh telecommuting dan hoteling, menjadi begitu popular hingga ia memperluas
konsep dari organisasi maya.

Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi. Bentuk


organisasional dan peranan yang dimainkan oelh para pengguna dan spesialis informasi terus-
menerus mengalami perubahan.

B. Rumusan Masalah

Dari pengkajian dan pendalaman materi mengenai pengguna dan pengembang sistem,
ada banyak masalah yang perlu dipertanyakan, diantaranya adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi bisnis?

2. Bagaimana bentuk organisasi layanan informasi?

3. Bagaimana integrasi suatu struktur organisasi layanan informasi?

4. Apa yang dimaksud dengan komputasi pengguna akhir?

5. Mengapa Pengguna sebagai suatu sumber daya informasi

6. Bagaimana kriteria pendidikan, pengetahuan, dan keahlian yang dibutuhkan untuk karier
di bidang layanan informasi?

7. Bagaimana mengelola pengetahuan yang ditunjukan oleh sumber daya informasi?

8. Apa manfaat dan risiko dari kantor maya dan organisasi maya?

C. Tujuan Penulisan

Dari penulisan makalah ini penulis berusaha menjelaskan secara singkat tentang
materi Pengguna dan Pengembang Sistem, dengan tujuan:

1. Mengetahui dan memahami tentang organisasi bisnis.

2. Mengetahui dan memahami bentuk organisasi layanan informasi.

3. Mengetahui dan memahami integrasi suatu struktur organisasi layanan informasi.


4. Mengetahui dan memahami komputasi pengguna akhir.

5. Mengetahui dan memahami tentang pengguna sebagai suatu sumber daya informasi.

6. Mengetahui dan memahami kriteria pendidikan, pengetahuan, dan keahlian yang


dibutuhkan untuk karier di bidang layanan informasi.

7. Mengetahui dan memahami cara mengelola pengetahuan yang ditunjukan oleh sumber
daya informasi.

8. Mengetahui dan memahami manfaat dan risiko dari kantor maya dan organisasi maya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Organisasi Bisnis

Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.


Manajer dapat ditemukan pada semua tingkat dan semua area bisnis perusahaan. Area-area
bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, produksi
dan pemasaran.

Dukungan Sistem Informasi Bagi Organisasi

Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi,


eksekutif, dan area bisnis. Kerangka kerja ini diilustrasikan di Gambar 1.1.SIM
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para manajer perusahaan;
sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh manajer tingkat strategis
perusahaan; dan lima sistem informasi di tingkat lebih rendah dalam gambar tersebut
mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari area bisnis tersebut.

(Gambar 1.1)
Sistem Informasi yang Dikembangkan untuk mendukung Tingkatan-tingkatan dan Area-area Organisasi

Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu cara
bagaimana sumber daya fisik (manusia, bahan baku, mesin dan uang) dialokasikan ke
berbagai area-area fisik perusahaan---anak perusahaan global, divisi, wilayah, distrik,
cabang dan seterusnya. Inovasi-inovasi di bidang teknologi informasi telah
memungkinkan banyak aktivitas perusahaan dilaksanakan tanpa dibatasi oleh lokasi fisik.
Struktur organisasi seperti ini disebut sebagai organisasi maya (virtual organization).

B. Organisasi Layanan Informasi

Kita telah menggunkana istilah layanan informasi (Information services---IS) untuk


menguraikan unit perusahaan yang memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya
informasi. Nama-nama lain seperti Divisi SIM atau Departemen SIM dan khususnya teknologi
informasi (Information technology---IT) juga popular.

Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi yang terdiri atas peranti keras computer, peranti lunak
computer, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data dan informasi. Sebagian
besar sumber daya ini pada umumnya berlokasi di layanan informasi dan merupakan
tanggung jawab dari chief information officer (CIO). Sumber daya informasi yang
terdapat di area-area pengguna adalah tanggung jawab dari para manajer area pengguna.

Spesialis Informasi

Spesialis informasi (information specialist) untuk menggambarkan karyawan yang


tanggung jawab utamanya adalah untuk memberikan kontribusi atas tersedianya sumber
daya informasi dalam perusahaan. Spesialis informasi pada awalnya meliputi analis
sistem, programer dan operator. Kemudian, ditambah lagi dengan administrator basis data,
spesialis jaringan dan Webmaster.

Analisis Sistem

Spesilis ini bekerja dengan pengguna untuk mengembangkan sistem-sistem baru dan
memeprbaiki sistem-sistem yang sudah ada. Analis sistem adalah orang yang ahli dalam
mendefinisikan masalah dan dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana
komputer akan membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Programer

Programer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis untuk membuat
kode program computer yang mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi sistem analis dan programer,
menciptakan suatu posisi analisis programer.

Operator

Operator menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer


mainframe dan server, yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi perusahaan.
Operator akan memonitor konsol, mengganti kertas printer, mengelola perpustakaan pita
dan disk penyimpan data, serta melakukan tugas-tugas lain yang serupa.

Administrator Basis Data

Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basis data disebut sebagi
administrator basis data (database administrator---DBA). Tugas DBA terbagi dalam
empat area utama yaitu perencanaan, implementasi, operasi, dan keamanan.

Spesialis Jaringan

Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan
komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar.
Spesialis jaringan akan menggabungkan keahlian dari bidang-bidang komputasi maupun
telekomunikasi. Memelihara jaringan yang memenuhi persyaratan untuk aplikasi-aplikasi
berbasis web adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, karena sebagian besar
komunikasi terjadi di luar batasan perusahaan.

Webmaster

Webmaster bertanggung jawab atas isi dan penyajian situs Web perusahaan. Webmaster
harus bekerja sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan bahwa jaringan
komunikasi antara perusahaan dan pelanggan dan atau sekutu bisnisnya selalu terbuka.
Webmaster biasanya memiliki keahlian dalam manipulasi atau perancangan grafik.
Webmaster bertanggung jawab dalam membuat gambar-gambar yang tersedia tetap
konsisten dan saling mendukung dalam seluruh halaman situs Web. Satu tugas penting
seorang webmaster adalah melacak orang-orang yang mengunjungi halaman Web
perusahaan.

Semua spesialis informasi di atas pada umumnya digabungkan dengan perwakilan-


perwakilan dari organisasi pengguna untuk membentuk tim proyek yang megnembangkan
sistem. Para spesialis juga memiliki tanggung jawab dalam memelihara sistem setelah sistem
tersebut diimplementasikan.
C. Struktur Organisasi Layanan Informasi

Spesialis informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut berbagai


macam cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan di dalam perusahaan,
dengan hampir seluruh sumber daya informasi belokasi di unit IT.

Tren dari Struktur Tersentralisasi ke Desentralisasi

Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu operasi tersentralisasi


diilustrasikan pada gambar 1.2. Struktur khusus seperti ini disesuaikan dengan siklus
hidup sistem. Perusahaan telah menugaskan beberapa orang analis sistem dan programmer
untuk mengembangkan sistem-sistem baru dan beberapa orang analis sistem serta
programmer lainnya untuk memelihara sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok
dipimpin oleh seorang manajer. Unit-unit operasi, administrasi basis data, dan jaringan
akan memberikan kontribusi bagi pengembangna maupun pemeliharaan.

Selama tahun 1970-an dan 1980-an, beberapa perusahaan mulai mendesentralisasi


kebanyakan sumber daya informasinya dengan mengalokasikan mereka ke unit-unit bisnis
dan memberikan wewenang bagi unit untuk memutuskan bagaimana sumber daya akan
diaplikasikan. Banyak area menunjuk seorang direktur informasi divisi (divisional
information officer---DIO) untuk mengelola sumber daya informasi di area-area tersebut.

(Gambar 1.2)
Struktur Organisasi bagi Unit Layanan Informasi Perusahaan yang Tersentralisasi

1
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM
0
Struktur Organisasi Inovatif

Perusahaan-perusahaan besar berusaha untuk mencapai suatu struktur organisasi


yang “terdesentralisasi secara central”. Hal ini dicapai dengan memberikan wewenang
kepada unit IS korporat untuk mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
infrastruktur IT, dan wewenang kepada area-area bisnis untuk mengambil keputusan
mengenai penggunaan IT secara strategis di area-area masing-masing. Struktur ini
memiliki kesulitan karena dua alasan yaitu:

a) IT kini memainkan peranan yang lebih besar di perusahaan daripada di masa lalu

b) Perubahan teknologi yang pesat menuntu agar struktur memberikan perhatian khusus
untuk mengembangkan perngetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna sistem
maupun pengembang, sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi
yang tersedia dari vendor dan konsultan.

Sebagai respon atas kebutuhan ini, para peneliti SIM mengidentifikasikan tiga struktru
inovatif1, yaitu:

1) Model Sekutu (Partner Model)


Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area
bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis.

2) Model Platform (Platform Model)


Asumsi yang mendasari model platform adalah bahwa layanan informasi tidak akan
seara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya
informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.

3) Model Terskala (Scalable Model)


Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh begitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut tidak
lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang minimum.

Gambar 1.3 adalah suatu model jaringan dari struktur organisasi layanan informasi
yang menerapkan fitur-fitur model-model sekutu, platform dan terskala. Struktur tersebut
meliputi jaringan penentuan visi (visioning network) yang memungkinkan CIO bekerja
1 Bahan-bahan di bagian ini didasarkan atas Ritu Agarwal dan V.
Sambamurthy, “Principles and Models for Organizing the IT function,” MIS
Quarterly Executive 1 (1) (Maret 2002), 1-16.

1
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM 1
dengan manajemen puncak dalam perencanaan strategis sumber daya informasi, jaringan
inovasi (innovation network) yang dipergunakan oleh CIO untuk berinteraksi dengan
area-area bisnis sehingga aplikasi-aplikasi inovatif dapat dikembangkan, dan jaringan
pencarian sumber (sourcing network) yang dipergunakan untuk berinteraksi dengan
para vendor untuk tujuan mendapatkan sumber daya informasi.

(Gambar 1.3)

Cara pandang inovatif terhadap struktur organisasi ini menyadari bahwa fungsi IT
bukanlah suatu unit berdiri sendiri yang menyimpan seluruh sumber daya informasi dan
memberikan semua sisitem informasi kepada para pengguna. Merupakan hal yang perlu
bahwa (1) IT berinteraksi dengan pengguna maupun vendor dan (2) tanggung jawab atas
fungsi-fungsi tertentu dialokasikan kepada spesialis-spesialis seperti pejabat informasi
divisional dan manajer rekening. Pandangan ini mencerminkan adanya suatu usaha untuk
membuat unit IT sebagai salah satu pemain dalam penggunaan sumber daya informasi sebuah
perusahaan, serta membagi dan mendelegasikan fungsi tersebut merupakan yang terbaik bagi
perusahaan.

D. Komputasi Pengguna Akhir


Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi
melakukan seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pendekatan ini, yang diilustrasikan pada
gambar 1.4, dan masih dipergunakan untuk banyak proyek-proyek sistem saat ini,
menunjukkan bagaimana spesialis informasi bertindak sebagai perantara, yang memisahkan
pengguna dari komputer. Panah-panah di dalam gambar tersebut mencerminkan aliran
komunikasi dua arah.

Di akhir tahun 1970-an kita melihat berkembangnya minat dari pihak pengguna untuk
mengembangkan aplikasi komputernya sendiri, suatu pendekatan yang disebut komputasi
pengguna akhir (end-user computing). Pengguna akhir merupakan kata yang sinonim dengan
pengguna; pengguna menggunakan produk akhir dari suatu sistem berbasis computer.
Komputasi pengguna akhir (end-user computing---EUC), oleh karenanya, berarti
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna. Komputasi pengguna
akhir timbul disebabkan oleh empat pengaruh utama yaitu:

Dampak pendidikan computer


Selama awal tahun 1980-an, dampak program-program pendidikan komputer yang baik di
sekolah-sekolah negeri dan swasta, perguruan tinggi, dan perusahaan-perusahaan industry
mulai terlihat. Jajaran manajemen, terutama di tingkat yang lebih rendah, mulai diisi
dengan orang-orang yang memiliki keahlian komputer yang baik. Seiring dengan
berjalannya tahun, manajer-manajer ini maju ke tingkat manajemen yang lebih tinggi dan
tetap meneruskan penggunaan sistem informasi dan teknologinya.

Antrian layanan informasi


Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan dari pada yang dapat
mereka tangani. Situasi ini menjadi suatu hal yang sangat penting selama awal tahun
1980-an, ketika para pengguna mulai mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan
tambahan dukungan sistem kepada layanan informasi. Layanan informasi tidak dapat
memberikan respons yang cukup cepat untuk memenuhi tuntutan pengguna, dan antrian
mulai menumpuk dengan pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer.
Beberapa pengguna harus menunggu dua atau tiga tahun sebelum pekerjaan mereka
selesai dari antrian.

Murahnya peranti keras


Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro berharga murah.
Pengguna dapat memperoleh sendiri peranti kerasnya dengan memesan di toko komputer
setempat melalui telepon dan meminta sistem tersebut dikirimkan menggunakan taksi.

Peranti lunak siap pakai


Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat peranti lunak yang akan
mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar sekaligus memberikan informasi bagi
pengambilan keputusan. Peranti lunak siap pakai ini menawarkan dukungan yang
ditingkatkan dan kemudahan penggunaan, dan memungkinkan perusahaan dan pengguna-
pengguna individual dengan sedikit keahlian komputer mengimplementasikan suatu
sistem berbasisi komputer.
Pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan sistem,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggung jawab tersebut. Dalam banyak kasus,
pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan sistem. Oleh
Karen itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi. Konsep ini
lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi
daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.

Gambar 1.5 menunjukkan suatu scenario EUC di mana pengguna akan mengandalkan
spesialis informasi untuk mendapat dukungan pada tingkat tertentu.

E. Pengguna Sebagai Suatu Sumber Daya Informasi

Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting
yang dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan meraih
keunggulan kompetitif. Hal ini teurtama berlaku ketika pengguna dapat secara aktif ikut
berpartisipasi dalam pengembangan sitem dan mempraktikkan komputasi pengguna akhir.

Dalam memutuskan bagaimana perusahaan akan mempergunakan sumber daya


informasinya, manajemen puncak harus memberikan perhatian yang cukup besar tentang
bagaimana cara komputasi pengguna akhir akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya akan
memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risikonya.

Keuntungan Komputasi Pengguna Akhir

EUC memberikan dua manfaat utama:

1
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM 5
a) Menyamakan kemampuan dan tantangan
Pergeseran beban kerja dalam pengembangan sistem ke area-area pengguna
memberikan kebebasan bagi spesialis informasi untuk lebih berkonsentrasi pada
organisasi secara luas dan sistem-sistem yang rumit, yang memungkinkan mereka
melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-area tersebut. Spesialis juga memiliki
lebih banyak waktu yang tersedia untuk memelihara sistem yang sudah ada bidang
tanggung jawab yang cukup penting.

b) Mempersempit jarak komunikasi

Kesulitan yang selalu menghantui pengembangan sistem sejak hari pertama komputasi
adalah komunikasi antara pengguna dan spesilis informasi. Pengguna memahami area
masalah yang lebih baik daripada teknologi komputasi. Kombinasi antara pendidikan
komputer, teknologi berbiaya rendah, dan peranti lunak siap pakai telah
memungkinkan pengguna menciptakan beberapa sistem. Sebaliknya, spesialis
informasi, adalah pakar dalam bidang teknologi, namun kurang memiliki pengetahuan
dalam area masalah. Ketika pengguna mengembangkan apliasi mereka sendiri, maka
tidak akan terdapat jarak komunikasi, karena tidak ada kebutuhan untuk
berkomunikasi. Demikian pula ketika pengguna mengambangkan sebagian dari sistem
mereka, jarak ini akan menyempit.

Manfaat-manfaat di atas akan menghasilkan pengembangan sistem yang lebih baik


daripada yang dihasilkan oleh spesialis informasi yang mencoba untuk melakukan sendiri
sebagian besar pekerjaan.

Risiko Komputasi Pengguna Akhir

Sebaliknya, ketika pengguna akhir mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka akan
menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko yaitu sebagai berikut:

a) Sasaran sistem yang buruk. Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada
aplikasi-aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.

b) Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk. Para pengguna


akhir, meskiupun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi,
biasanya tidak akan dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam
hal perancangan sistem. Begitu pula ketika pengguna akhir tergesa-gesa dalam
menyiapkan dan menjalankan sistem, mereka cenderung mengabaikan kebutuhan
untuk mendokumentasikan rancangannya sehingga sistem tidak dapat dipelihara.

c) Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien. Ketika tidak terdapat
kendali pusat atas akuisisi peranti keras dan peranti lunak, perusahaan pada akhirnya
bisa mendapatkan peranti keras yang tidak sesuai dan peranti lunak yang berlebihan.
Pengguna akhir dapat pula “melakukan pengulangan” dengan mengembangkan sistem
yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh layanan informasi atau pengguna akhir
yang lain.

d) Hilangnya integritas data. Pengguna akhir bisa jadi tidak menjalankan kehati-hatian
yang diperlukan dalam memasukkan data ke dalam basis data perusahaan. Pengguna-
pengguna lain kemudian menggunakan data yang salah ini, dengan berasumsi data
tersebut akurat. Hasilnya adalah output yang terkontaminasi yang dapat menyebabkan
manajer mengambil keputusan yang salah.

e) Hilangnya keamanan. Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan peranti lunak
mereka. Penjahat komputer dapat memperoleh akses ke sistem dan merugikan
perusahaan dalam banyak hal. Meningkatkan penggunaan jaringan menjadikan
keamanan semakin penting artinya.

f) Hilangnya kendali. Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan


mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan
dukungan komputer bagi perusahaan.

Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan harus mengembangkan suatu


rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh
subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang telah bekerja dengan begitu
baik di layanan informasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.

F. Kriteria Pendidikan, Pengetahuan, dan Keahlian yang Dibutuhkan untuk Karier di


Bidang Layanan Informasi

Pengembangan sistem informasi membutuhkan pengetahuan dan keahlian tertentu.


Spesialis informasi menerapkan pegetahuan dan keahlian secara kontinu. Pengguna
menerapkannya ketika mereka pernah ikut terlibat dalam komputasi pengguna akhir.

Pengetahuan Pengembangan Sistem

1
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM 7
Pengetahuan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, baik itu melalui mata kuliah
formal ataupun melalui upaya sendiri seperti memebaca dan mengamati. Jenis
pengetahuan yang memungkinkan seseorang memberikan kontribusi dalam upaya-upaya
pengembangan sistem meliputi:

a) Pengetahuan Komputer (computer literacy), adalah kemampuan untuk


menggunakan sumber daya computer guna mendapatkan pemrosesan yang
dibutuhkan.

b) Pengetahuan Informasi (information literacy), meliputi pemahaman bagaimana


menggunakan informasi dalam setiap langkah proses pemecahan masalah di mana
informasi tersebut dapat diperoleh dan bagaimana membagi informasi dengan orang
lain.

c) Dasar-dasar bisnis (business fundamentals), adalah topik-topik yang biasanya


terdapat dalam mata kuliah-mata kuliah inti S1 dan S2 bisnis---akuntansi, keuangan,
pemasaran, manajemen, SIM dan operasi. Sebagian besar sistem informasi
dikembangkan untuk mendukung dasar-dasar ini.

d) Teori sistem (systems theory), menejlaskan bagaimana cara menggambarkan suatu


fenomena dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif, salah satu contohnya adalah
model sistem umum perusahaan.

e) Proses pengembangan sistem (system development process), terdiri atas langkah-


langkah yang diambil untuk mengembankan suatu sistem informasi. Nama-nama
seperti daur hidup sistem (systems life cycle---SLC) dan daur hidup
pengembangan sistem (systems development life cycle---SDLC) digunakan unuk
menjelaskan proses ini.

f) Pembuatan model sistem (systems modelling), terdiri atas berbagai cara untuk
mendokumentasikan suatu sistem.

Mungkin untuk mengidentifikasikan tidak hanya jensi-jensi pengetahuan dan


keahlian yang penting bagi spesialis informasi dan pengguna saja, namun juga bagaimana
pengguna dapat dibagi kembali menjadi manajemen umum dan stafnya. Staf professional
terdiri atas spesialis-spesialis seperti peneliti pemasaran dan ilmuwan manajemen,
sedangkan staf administrasi terdiri atas pegawai kantor.
Keahlian Pengembangan Sistem

Keahlian pengembangan sistem meliputi:

a) Keahlian komunikasi (communications skills) melibatkan kemampuan untuk


menyamiakkan informasi kepada satu orang atau lebih dengan menggunakan
komunikasi lisan, tulisan atau gambar.

b) Kemampuan analitis (analytical ability) melibatkan studi dan pemahaman akhir atas
suatu situasi dengan tujuan untuk merumuskan respons atau solusi.

c) Kreativitas (creativity) adalah penciptaan ide atau solusi baru yang sepenuhnya atau
separuhnya baru. Kreativitas terutama bermanfaat di saat tidak terdapatnya
pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh dari mempelajari suatu fenomena yang
serupa.

d) Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk mengarahkan orang lain untuk


melaksanakan tugasnya. Bagi manajemen umum, hal ini mungkin merupakan keahlian
yang paling penting, namun juga penting bagi para spesialis informasi karena mereka
terlibat dalam pengelolaan suatu proyek pengembangan sistem.

G. Mengelola Pengetahuan yang Ditunjukkan oleh Sumber Daya Informasi Perusahaan

Beberapa sumber daya yang mencerminkan gudang-gudang penyimpanan


pengetahuan yang berharga meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi,
pengguna, fasilitas, basis data, dan informasi. Peranti lunak menyimpan pengetahuan dalam
bentuk proses dan prosedur perusahaan. Basis data menyimpan pengetahuan dalam bentuk
data dan informasi yang mencerminkan sumber daya dan operasi fisik perusahaan. Pengguna
spesialis informasi menyimpan pengetahuan dalam bentuk-bentuk yang sebelumnya seperti
pengetahuan computer dan informasi, dasar-dasar bisnis, serta teori, pengembangan dan
pembuatan model sistem.

Perusahaan sering kali menganggap manajemen pengetahuan (knowledge


management---KM) sebagai sistem jenis lain yang harus dikembangkan. Sistem seperti ini
akan menciptakan pengetahuan, mengelolanya dan mengirimkannya ke pengguna-pengguna
yang tepat. Vendor-vendor seperti KnowledgeBase.net menjual peranti lunak manajemen
pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin menagmbil keuntungan dari peranti
lunak siap pakai.
H. Otomatisasi Kantor

Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi computer, pada


pekerjaan kantor. Otomatisasi kantor dapat dilacak kembali hingga awal tahun 1960-an, ketika
IBM memperkenalkan istilah pengolahan kata (word processing) untuk menyatakan suatu
konsep yang menyatakan bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan pada pengolahan
kata-kata. Lalu, teknologi-teknologi lain seperti e-mail, penanggalan elektronik, konferensi
video, dan desktop publishing diterapkan pada pekerjaan kantor, dan bersama-sama disebut
sebagai otomatisasi kantor.

Otomatisasi kantor (office automation---OA) meliputi seluruh sistem elektronik


formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan
dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Beberapa sistem OA melibatkan
pengguna computer dan beberapa lainnya tidak.

Gambar 1.6 adalah suatu model OA yang menunjukkan bagaimana para pemecah
masalah menggunakan aplikasi berbasis computer dan berbasis nonkomputer. Beberapa
pemecah masalah berada di dalam perusahaan; sedangkan yang lain berada dalam lingkungan
perusahaan. Suatu keunggulan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu
sambungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk saling
berkomunikasi satu sama lain.

2
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM
0
(Gambar 1.6)

Model di atas menunjukkan bahwa aplikasi-aplikasi berbasis computer berinteraksi


dengan suatu basis data yang dipopulasi oleh informasi yang diperoleh dari dalam perusahaan
dan dari lingkungan.

Pergeseran dari Pemecahan Masalah Administratif ke Manajerial

Aplikasi-aplikasi OA pertama sebelumnya dimaksudkan untuk mendukung pegawai


bagian secretariat dan administrative. Contoh-contoh dari aplikasi OA antara lain adalah
pengolah kata, e-mail, faks dan penanggalan elektronik. Seiring dengan semakin
bertambahnya pengetahuan computer di kalangan manajer dan professional, mereka
menyadari bahwa mereka dapat menggunakan berbagai aplikasi untuk memecahkan masalah
yang mereka hadapi. Mereka mulai menggunakan e-mail untuk berkomunikasi dengan
pemecah masalah lainnya, menggunaka penanggalan elektronik untuk menjadwalkan rapat
dengan pemecah masalah yang lain, melakukan konferensi video untuk menghubungkan para
pemecah masalah di wilayah geografis yang luas, dan seterusnya.

2
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM
1
Dewasa ini, kalangan manajer dan professional memiliki klaim atas aplikasi OA sama
halnya dengan pegawai secretariat dan administratif.

I. Kantor Maya

Kemampuan OA untuk menghubungkan orang secara elektronik membuka pintu-pintu


baru dalam bagaimana pekerjaan kantor dilaksanakan. OA bahkan membuat pekerjaan kantor
tidak harus dikerjakan di kantor. Sebagai gantinya, pekerjaan seperti itu dapat dilakukan di
manapun karyawan berada di suatu kantor maya. Konsep kantor maya (virtual office)
mengakui bahwa pekerjaan kantor dapat dilakukan hampir di semua lokasi geografis selama
tempat kerja tersebut terhubung dengan satu atau lebih lokasi tetap perusahaan oleh suatu
jenis kemampuan komunikasi elektronik. Konsep ini dimulai dengan telecommuting, lalu
disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang disebut hoteling.

Telecommuting

Istilah telecommuting diperkenalkan karena sepertinya merupakan satu cara yang


tepat untuk menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik “pergi” ke
tempat kerja. Di antara telecommuter yang pertama adalah ilmuwan-ilmuwan computer
seperti programmer sistem, yang menyadari bahwa mereka dapat membuat produk-produk
peranti lunaknya di rumah atau di perahu layar dengan sama baiknya seperti di kantor.

Keuntungan dari telecommuting bagi karyawan adalah:

a) Fleksibelitas yang diberikan dalam menjadwalkan tugas-tugas pekerjaan sehingga


tugas pribadi juga akan dapat diakomodasi.

b) Perusahaan biasanya akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kebutuhan
komunikasi para telecommuter jika dibandingkan dengan lingkungan kantor biasa, di
mana sebagian besar informasi dikomunikasikan dalam percakapan informal dan
melalui observasi.

Kerugian dari telecommuting bagi karyawan adalah:

a) Sifatnya terisolasi, maksudnya karena sifatnya terisolasi karyawan yang melakukan


telecommuting dapat merasa menjadi anggota organisasi yang kurang dianggap
penting

b) Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau terganggunya karir. Karena pekerjaan


karyawan dilakukan terpisah dari operasi perusahaan, karyawan bisa berpikiran bahwa
2
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM 2
semua orang yang bekerja dengan sebuah kompter dan modem akan dapat melakukan
pekerjaan mereka dan mereka dapat menjadi korban dari suatu “pemecatan
elektronik”. Meskipun karyawan tersebut tidak dipecat, mereka khawatir bahwa
dengan tidak menjadi bagian dari suatu organisasi fisik maka peluang kemajuan karier
mereka akan terganggu.

c) Meningkatkan ketegangan karyawan. Pasangan dapat memandang pekerjaan sebagai


suatu kesepakatan kerja yang digunakan untuk menghindari tanggung jawab keluarga.
Batasan antara tanggung jawab rumah dan kantor dapat dengan mudah menjadi kabur.

Hoteling

Focus telecommuting yang pada walnya hanya terbatas pada beberapa kelas
pekerja kantor tententu saja yang dapat melakukan pekerjaan mereka di rumah, telah
meluas hingga meliputi seluruh karyawan yang hanya datang ke kantor bilamana
dibutuhkan. Konsep ini diberi nama hoteling, dan ide di baliknya adalah bahwa
perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang dapat dibagi bersama oleh karyawan
jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan kantor.

Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya dan ruangan yang lebih
efektif dan focus yang lebih baik pada apa yang dibutuhkan untuk mendukung personel
kantor.

Risiko atau kerugian dari hoteling meliputi:

a) Anggapan akan hilangnya “bonus” oleh para karyawan yang tidak lagi memiliki
ruangan kantor pribadi,

b) Hilangnya perasaan berada dalam suatu komunitas,

c) Potensi dampak negative pada budaya korporat.

Keuntungan Kantor Maya

Kantor maya mampu mengatasi kendala-kendala fisik dari suatu tempat kerja
dengnaperanti elektronik sehingga memungkinkan diperolehnya beberapa potensi
keuntungan nyata, antara lain:
a) Biaya fasilitas yang lebih rendah. Karena beberapa orang karyawan bekerja di
tempat lain, perusahaan tidak membutuhkan kapasitas kantor yang sebesar dulu,
sehingga memungkinkan turunya biaya untuk sewa dan perluasan kantor.

b) Biaya peralatan yang lebih rendah. Sebagai ganti dari memberikan seperangkat
peralatan kantor kepada setiap orang, para karyawan dapat saling berbagi peralatan
dengan cara yang sama seperti para partisipan di dalam sutu jaringan area local
berbagi sumber daya komputasi.

c) Berkurangnya penghentian pekerjaan. Ketika hujan salju, banjir, badai dan


semacamnya menjadikan karyawan tidak dapat melakukan perjalanan ke tempat kerja
fisik, aktivitas perusahaan dapat langsung terhenti. Akan tetapi, dalam suatu kantor
maya, sebagian besar pekerjaan dapat terus dilanjutkan.

d) Kontribusi social. Kantor maya memungkinkan perusahaan mempekerjakan orang-


orang yang sebelumnya mungkin tidak memiliki peluang untuk bekerja. Orang-orang
dengan cacat tubuh, manula, dan para orang tua dengan anak-anak yang masih kecil
dapat bekerja di rumah. Oleh karena itu, kantor maya memberikan kesempatan bagi
perusahaan untuk mengekspresikan rasa sosialnya.

Kerugian Kantor Maya

Ketika sebuah peruahan bekomitmen untuk menjalankan strategi kantor maya,


maka perusahaan tersebut akan melakukannya dengan telah memahami bahwa beberapa
dampak negative akan dapat terjadi, yang meliputi:

a) Moral yang rendah. Sejumlah factor dapat menyebabkan moral karyawan yang
rendah. Salah satunya adalah tidak danya umpan balik positif yang berasarl dari
interaksi tatap muka dengan atasan dan sesame rekan kerja.

b) Kekhawatiran akan risiko keamanan. Keamanan data dan informasi dapat lebih
sulit untuk dikendalikan di dalam lingkungan kantor maya.

Kantor maya menuntut adanya kerjasama oleh perusahaan maupun karyawan agar
dapat berhasil. Kantor maya dapat menuntut dedikasi yang lebih besar dari karyawan daripada
kantor tetap. Kantor maya bukanlah suatu hal yang bisa dilakukan oleh semua orang. Kecuali
jika para karyawan dapat mendisiplinkan diri mereka utnuk melakukan pekerjaan tanpa
supervise dan motivasi, kemungkinan besar pekerjaan yang diberikan tidak akan selesai. Bagi

2
KELOMPOK 4 | PENGGUNAAN DAN PENGEMBANG SISTEM 4
karyawan yang lebih suka untuk bekerja sendirian dan menjadi atasan bagi diri mereka
sendiri, kantor maya dapat menjadi suatu sistem yang ideal.

J. Organisasi Maya

Keberhasilan kantor maya memicu para visioner untuk melihat bagaimana kantor
maya dapat diperluas hingga berlaku bagi keseluruhan perusahaan—sebuah organisasi maya.
Di sebuah organisasi maya (virtual organization), operasi keseluruhan perusahaan dirancang
sedemikian rupa sehingga menjadi tidak terikat pada lokasi-lokasi fisik.

Dampak Sosial Organisasi Maya

Meskipun kantor maya dan organisasi maya terutama diidentifikasikan sebagai suatu
strategi bisnis, konsep ini pada akhirnya akan dapat memberikan pula dampak kepada
masyarakat.2

Industri-industri yang paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi maya
adalah industry yang memebeikan nilai tambah dalam bentuk informasi, ide, dan kecerdasan
(intelligence). Istilah Ekonomi Tiga I (Three I Economy) diberikan untuk menjabarkan
industri-industri seperti ini. Contohnya adalah bidang pendidikan, perawatan kesehatan,
hiburan, perjalanan, olahraga dan konsultasi. Seiring dengan semakin banyaknya industry-
industri yang tertarik dengna kantor maya, perubahan yang terjadi mungkin akan
memengaruhi cara hampir semua orang hidup dan bekerja. Pengaruh ini akan lebih jelas
terlihat pada penampilan fisik dan fungsi dari kota-kota kita. Kantor maya dan organisasi
maya akan menurunkan permintaan gedung-gedung pencakar langit dan transportasi,
menjadikan kota kita lebih tenang, lebih lembut dan menjadi tempat yang lebih menarik untuk
dihuni.

K. Menempatkan Pengguna Sistem dan Spesialis Informasi pada Perspektif

Unsur manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam pengembangan
dan penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah pengguna dan spesialis
informasi. Kedua kelompok tersebut membentuk tim pengembangan.

2 Diambil dari Charles Handy, “Trust and the Virtual Organization,” Harvard
Business Review 73 (Mei-Juni 1995), 40-50.
Pengembangan sistem pada awalnya dilakukan sepenuhnya oleh spesialis informasi.
Namun, lama-kelamaan pengguna telah memainkan peranan yang semakin penting. Sampai
ke suatu titik ekstrem, pengguna dapat melakukan seluruh pekerjaan pengembangan.

Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang berubah, keadaan di mana pekerjaan
dilaksanakan juga ikut mengalami perubahan. Organisasi tidak lagi berbentuk fisik, yang
mengaharuskan pekerjaan dan pekerja berada pada satu lokasi fisik. Jaringan komunikasi
elektronik memungkinkan perusahaan mencapai suatu organisasi maya, di mana pekerjaan
dapat dilakukan di hampir semua tempat.
BAB III
KESIMPULAN

Struktur organisasi bisnis klasik yang terdiri atas area-area seperti keuangan, sumber
daya manusia, layanan informasi, produksi, dan pemeasaran merupakan sebuah kemasan
sumber-sumber daya fisik.

Spesialis informasi dan pengguna sebuah perushaan mencerminkan sumber-sumber


daya informasi yang berharga. Spesialis meliputi analis sistem, administrator basis data,
Webmaster, dan spesialis jaringan yang bekerja secara langsung dengan pengguna, dan juga
programmer dan operator, yang diberi tugas bertangung jawab dalam mengimplementasikan
sistem untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Pada awalnya, seluruh spesialis informasi
diletakkan di dalam suatu unit layanan informasi yang tersentralisasi. Lama-kelamaan, banyak
dari sumber daya ini dialokasikan ke area-area bisnis dan dipimpin oleh direktur informasi
divisional. Beberapa struktur progresif yang digunakan untuk mendokumentasikan hubungan
organisasional antara layanan informasi dan area-area bisnis juga telah diusulkan.

Struktur-struktur ini memanfaatkan jaringan-jaringan penentuan visi yang


memungkinkan perencanaan informasi strategis, jaringan inovasi yang memastikan
pencapaian solusi sistem yang inovatif di area-area bisnis, dan jaringan pencarian sumber
yang memanfaatkan sumber-sumber daya eksternal secara maksimal. Struktur-struktur ini
menampilkan SI yang bekerja sama dengan area-area bisnis dalam menghasilkan sistem,
memberikan infrastruktur kepada area bisnis sehingga area-aea tersebut dapat
mengembangkan sistemnya sendiri, dan memungkinkan perusahaan menyesuaikan tingkat
sumber daya informasinya pada tingkat bisnis yang berfluktuasi.

Meskipun keterlibatan para pengguna dlaam pengembangan sistem dibatasi sepanjang


tahun-tahun awal komputasi, lama-kelamaan mereka mendapatkan pengaruh yang semakin
besar, yang mencapai puncaknya dalam komputasi pengguna akhir (end-user computing---
EUC). Komputasi pengguna akhir mengharuskan pengguna mampu mengerjakan paling
sedikit beberapa bagian usaha pengmbangan bagi sistem mereka sendiri.

Pengguna memiliki tingkat pengetahuan computer dan pengetahuan informasi yang


berbeda-beda, dan perbedaan ini, ditambah dengan yang lainnya, menimbulkan variasi tingkat
dukungan yang diberikan oleh para spesialis informasi. Ketika para pengguna sebuah
perusahaan mampu mengerjakan EUC, mereka merupakan sumber daya informasi yang
sangat berharga. EUC memunkinkan penyesuaian kemampuan dan tantangan serta
memperkecil jarak komunikasi. Risiko-risiko EUC adalah sasaran sistem yang buruk, sistem
yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, penggunaan sumber daya informasi
yang tidak efisien, dan hilangnya integritas data, keamanan dan pengendalian.

Setiap orang yang mengembangkan sistem, baik itu pengguna maupun spesialis
informasi harus memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu. Hal ini merupakan kriteria
pendidikan bagi pilihan karier di bidang sistem informasi. Pengetahuan meliputi pengetahuan
computer dan informasi, dasar-dasar bisnis, teori sistem, proses pengembangan sistem, dan
pembuatan model sistem. Keahlian meliputi komunikasi, kemampuan analitis, kreativitas dan
kepemimpinan. Seberapa penting tingkat pengetahuan dan keahlian akan tergantung pada
individu, organisasi, dan sistem yang sedang dikembangkan.

Pengetahuan spesialis informasi dan pengguna perusahaan adalah suatu sumber daya
yang berharga dan hendaknya dikelola. Program-program manajemen pengetahuan
(knowledge management—KM) formal sering kali terdiri atas sistem-sistem yang
mengumpulkan, menyimpan, dan memilah-milah pengetahuan. Beberapa perusahaan
menggunakan peranti lunak siap pakai sebagai dasar sistem manajemen pengetahuannya.

Otomatisasi kantor telah memungkinkan sebagian pekerjaan kantor tertentu


dilaksanakan di rumah—suatu fenomena yang disebut telecommuting. Perusahaan kemudian
menyadari bahwa semua karyawan tidak harus mengerjakan seluruh pekerjaan mereka di
kantor; mereka dapat datang ke kantor hanya bila dibutuhkan. Konsep ini, yang disebut
sebagai hoteling, mengarah pada konsep kantor maya yang lebih luas, dimana seluruh jenis
pekerjaan kantor dapat dikerjakan tanpa melihat lokasi fisiknya. Selanjutnya evolusi ini
mengarah pada konsep organisasi maya, di mana banyak operasi sebuah perusahaan, bukan
hanya pekerjaan kantornya, dikerjakan tanpa melihat lokasi fisiknya.
DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. Sistem Informai Manajemen/Raymond McLeod,


Jr., George P. Schell—Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Anda mungkin juga menyukai