Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

“PRESENTASI BISNIS”

KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI BISNIS

DOSEN PENGAMPU :
Fitri Ayu Nofirda, S.E., BBA (Hons), M.Sc

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :


 Khairunnisa (18030216)
 Hartati Talunohi(180304205)
 Dinda Karina(180304210)
 Vera Nzly(180304247)
 Rizqi Nur Fitra Dika(180304230)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH RIAU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Presentasi bisnis adalah suatu bentuk komunikasi lisan yang berorientasi pada proposal,
yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada peserta presentasi yang relatif
homogen dari berbagai tingkatan. Presentasi bisnis berfungsi untuk menyampaikan
informasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan. Berbeda dengan pidato yang lebih
sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan
dalam acara bisnis.
Dewasa ini di dunia bisnis memerlukan presentasi bisnis baik dalam kegiatan internal
perusahaan maupun kegiatan eksternal perusahaan, misalnya presentasi dalam Rapat
Umum Pemegang Saham, presentasi kepada calon investor, dan presentasi kepada calon
konsumen. Namun tidak sedikit orang yang kurang cakap atau tidak memiliki kemampuan
yang baik dalam melakukan presentasi bisnis. Padahal presentasi bisnis sangat penting
dalam menentukan jalannya bisnis suatu perusahaan. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui cara yang baik dan benar dalam presentasi bisnis.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui Tujuan Presentasi
2. Mengetahui Tahapan persentasi
3. Mengetahui Faktor Pendukung Keberhasilan Presentasi
4. Mengidentifikasi cara menjadi pembicara yang baik
5. Mengetahui struktur presentasi
6. Mampu Menyajikan Presentasi dengan baik
1.3 Rumusan Masalah
Apakah pengertian dan tujuan presentasi bisnis?
1. Bagaimana pengorganisasian dalam presentasi bisnis?
2. Bagaimana persiapan presentasi bisnis dan alat bantu yang dibutuhkan?
3. Bagaiman analisis audiens dan analisis bahasa tubuh dalam presentasi bisnis?
4. Apa faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan presentasi bisnis?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGORGANISASIAN PRESENTASI BISNIS


Mengorganisasikan suatu presentasi, menurut para ahli, bagaikan membangun sebuah
jembatan. Sebagaimana biasanya, sebuah presentasi terdiri atas pendahuluan, isi (atau
tubuh), dan kesimpulan. Cara yang disarankan adalah menyusun tubuh (atau isi) lebih
dahulu, kemudian membuat kesimpulan, dan akhirnya barulah menyusun pendahuluan.
Dalam penyusunan tubuh atau isi presentasi, ada beberapa pola yang dapat kita pilih untuk
digunakan. Pola-pola tersebut antara lain, pola kronologis, pola spasial, pola topikal, pola
kausal, pola pemecahan masalah, pola pemikiran bijak, dan pola urutan termotivasi.
1. Pola Kronologis, yaitu pola menurut urutan waktu. Pola ini digunakan jika tujuan kita
berlaku selama rangkaian waktu tertentu.Contoh: Proposal: PT. Indonesian Computer
Systems perlu menambah karyawan mengingat pola pertumbuhan selama beberapa tahun
terakhir.I. Selama periode 1980-an, penerimaan karyawan terpusat di sekitar kantor pusat di
Tangerang.II. Selama periode 1990-an, penerimaan karyawan diperluas untuk mendukung
keberadaan pabrik-pabrik di Cikarang dan Bekasi.III. Dalam periode 2000-an, penerimaan
karyawan bekerjasama dengan berbagai universitas negeri maupun swasta yang berada di
kawasan Jabotabek.
2. Pola Spasial, yaitu pola yang berbentuk ringkasan yang bersifat informasional.
3. Pola Topikal, yaitu pola yang berhubungan dengan topik dengan cara membagi topik
utama ke dalam beberapa subtopik.
4. Pola Kausal, yaitu pola yang disusun menurut urutan kausal. Terlebih dahulu disusun
sebab-sebab dari berbagai permasalahan/usulan, kemudian disampaikan akibat-akibat dari
permasalahan/usulan-permasalahan/usulan tersebut.
5. Pola Pemecahan Masalah, yaitu pola yang membagi topik atas diagnosis masalah
kemudian diikuti dengan alternatif pemecahan masalah.
6. Pola Pemikiran Bijak, yaitu pola yang terdiri dari enam tahap meliputi
(1) mendefinisikan masalah,
(2) menganalisis masalah,
(3) menghasilkan pemecahan yang memungkinkan,
(4) menilai pemecahan yang disarankan,
(5) memilih pemecahan terbaik, dan
(6) pelaksanaan pemecahan.
7. Pola Urutan Termotivasi, yaitu pola yang terdiri dari lima langkah yakni:
(1) perhatian,
(2) kebutuhan,
(3) kepuasan,
(4) visualisasi, dan
(5) tindakan.
Selanjutnya, sebagaimana disampaikan di depan bahwa cara yang disarankan adalah
menyusun tubuh presentasi (atau isi presentasi) lebih dahulu, kemudian membuat
kesimpulan, dan akhirnya barulah menyusun pendahuluan presentasi, maka berikut ini kita
akan membuat kesimpulan dari presentasi kita.
Tujuan utama dari kesimpulan adalah memfokuskan kembali perhatian peserta presentasi
kepada pesan. Kesimpulan, dalam presentasi bisnis, memiliki beberapa fungsi, yakni:
1. Meringkas hal-hal utama;
2. Memusatkan tema dan tujuan kita;
3. Mengingatkan kembali peserta presentasi tentang urgensi bisnis;
4. Memberikan jalan tindakan yang jelas kepada para peserta presentasi;
5. Mempersilahkan pengajuan pertanyaan.Dan akhirnya, kita akan menyusun pendahuluan
dari presentasi bisnis kita. Pendahuluan yang efektif akan
(1) mendapatkan perhatian yang menyenangkan;
(2) meningkatkan keakraban dan apresiasi antara presenter atau penyaji dan peserta
presentasi;
(3) memberikan alasan untuk menyimak isi presentasi;
(4) mengarahkan peserta presentasi kepada isi pesan.

A. Tujuan Presentasi Bisnis


Seorang presenter yang melakukan presentasi di hadapan audience tentunya memiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang presenter perlu
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Secara umum, presentasi bisnis memiliki empat
tujuan pokok, yaitu :
1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens
Salah satu tujuan presentasi bisnnis yang paling umum adalah menyampaikan atau
menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens. Pesan tersebut tentunya harus
menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Harapan dari pemberian
informasi adalah pemberian umpan balik setelah informasi sampai pada orang yang dituju
seperti yang diharapkan pembicara. Misalnya, menimbulkan perubahan sikap, pendapat,
perilaku, dan partisipasi.1. Menghibur audiensSelain memberikan informasi, presentasi
bisnis juga mempunyai tujuan untuk menghibur audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan
presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyelipkan humor segar yang mampu
menghidupkan suasana. Namun perlu diingat bahwa suasana dalam presentasi bisnis juga
perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali sehingga susasana tetap kondusif.
2. Menyentuh emosi audiens
Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu
menggugah emosi audiens. Sebagai contoh, seorang pembicara bisa saja membuat
audiens menjadi semangat, terharu atau hanyut dalam keprihatinan melalui ekspresi yang
dimunculkan oleh pembicara
3. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi kepada audiens untuk
melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki oleh pembicara. Dalam
memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan
menggunakan basa-basi.

B. Persiapan Presentasi Bisnis


Presentasi bisnis yang efektif dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasi
tersebut dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, persiapan yang dierlukan untuk
presentasi bisnis mencakup beberapa hal antara lain :
1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.Penguasaan terhadap
materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam sebuah presentasi. Berhasil
atau tidaknya sebuah presentasi bergantung pada kemampuan pembicara dalam
memahami setiap detail hal-hal yang terkandung dalam isi materi presentasi. Ketidaksiapan
terhadap materi yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan kepada
audiens, serta akan memberikan image yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.Presentasi yang baik bukan
hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana cara
membawakannya. Apabila penyampaian presentasi dilakukan secara menarik, maka
audiens akan merasa senag. Terdapat berbagai alat bantu presentasi bisnis yang dapat
digunakan, seperti OHP, LCD pojector, slide serta penggunaan audio visual.
3. Menganalisis siapa audiens.Seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang
menjadi audiens agar tujuan dari presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik. Hal yang
pertama kali harus dilakukan dalam menganalisis audiens adalah mengetahui latar belakang
pendidikan, usia, pekerjaan, pengalaman, hobi dan hal-hal lain yang menyangkut audiens.
Metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya seperti apa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana, dengan demikian pembicara akan mampu
mengidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang dihadapinya.
4. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.Seorang
pembicara harus mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat dimana ia
akan melakukan presentasi. Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat akan sangat
membantu pembicara dalam menyampaikan presentasi, penggunaan alat serta menentukan
teknik penyampaian presentasi.

C. Alat Bantu Presentasi Bisnis


Setelah mempersiapkan presentasi bisnis, maka pebisnis perlu mengambil keputusan untuk
memilih alat bantu yang akan digunakan untuk melakukan presentasi bisnis, seperti :
1. Papan Tulis Hitam dan PutihSarana ini cocok untukkegiatan-kegiatan seperti lokakarya,
briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok
.2. Flip ChartsFlip charts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran
kertas berukuran besar. Apabila lembar pertama sudah penuh, pembicara dapatmembuka
lembar berikutnya.
3.Tranparasi Overhead ProjectorTransparasi OHP nampaknya merupakan alat bantu
presentasi yang cukup popular bagi para pembicara. Dengan semakin meluasnya teknologi
computer, semakin banyak rang dapat memanfaatkan kemampuan computer untuk
membuat
tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas dan hasil yang lebih baik
.4. SlideSlide dapta berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan
tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, disamping itu juga mudah untuk
dibawa.
5. Papan Tulis ElektronikPapan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan
berbagai kemudahan yang banyak digunakan di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan.
6. Video Cassete Recorder (VCR)Video Cassete Recorder dapat digunakan sebagai sarana
untuk melakukan preentasi bisnis. Berbagai program pelatihan atau kegiatan-kegiatan
tertentu dapat direkam sebagai bahan studi kasus dalam format kaset video.
7. Panel LCD ProjectorPanel LCD memiliki kesamaan dengan layar omputer jenis laptop,
yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD dihubungkan dengan port monitor
bagian belakang computer dan bertindak seperti layar computer biasa yang menayangkan
data atau gambar.
D. Analisis Audiens
Analisis Audiens sangatlah membantu pra presenter untuk memahami dengan baik siapa
sebernarnya audiensnya. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan membantu
presenter dalam penyajiannya. Maka dari itu, dalam menganalisis audiens seorang
pembicara harus mampu menjawab enam pertanyaan mendasar berikut
1. Siapa audiensnya?Yaitu, dengan siapa pembicara akan mempresentasikan bisnisnya.
Audiens tersebut dapat ditinjau dari sisi usia, pekerjaan dan jabatan, status, jenis kelamin,
asal daerah, pendidika, dan lain-lain.
2. Apa yang diinginkan Audiens?Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai dengan
yang diharapkan pembicara, maka perlu diketahui apa yang menjadi keinginan audiens.
Dengan begitu kepuasaaan audiens akan tercapai
3. Dimana melakukan Presentasi?Pemahan terhadap tempat presentasi sangat penting bagi
pembicara agar dapat menyusun strategi yang tepat dalam presentasi. Misalnya, di kota
atau di desa, indoor atau outdoor, menggunakan podium, meja atau gaya panggung.
4. Kapan melakukan Presentasi?Pembicara harus memperhatikan rincian kapan dalam
melakukan presentasi, seperti tanggal, bulan, hari, jam, berapa lama waktu presentasi.
Sebagaimana diketahui, terdapat jam-jam dimana audiens merasa masih segar atau sudah
mengantuk. Dengan mengetahui hal tersebut pembicara akan dapat mempersiapkan
strategi atau trik-trik yang tepat dalam melakukan presentasi pada waktu yang diminta.
5. Mengapa melakukan Presentasi?Seorang pembicara haraus mengetahui alasan ia harus
melakukan presentasi bisnis. Beberapa alasan mengapa dilakukannya presentasi bisnis
diantaranya, menyampaikan informasi penting, memperkenalkan rencana strategi
pemasaran baru, atau memberikan solusi alternatif atas menurunnya omzet penjualan.
6. Bagaimana Melakukan Presentasi?Strategi presentasi bisnis dari masing-masing
pembicara berbeda-beda. Pembicara ada yang bisa biasa menggunakan catatan, atau
naskah lengkap, atau dengan menggunakan media seperti overhead projector, LCD,
komputer multimedia, dsb.Semakin banyak informasi yang didapat dari jawaban pertanyaan-
pertanyaan dia atas, pembicara akan semakin matang dalam mempersiapkan presentasi
bisnis yang akan dilakukannya. Sehingga presentasi dapat berlangsung sesuai dengan
tujuan diadakannya.

D. Analisis Bahasa Tubuh


Dalam melakukan presentasi bisnis, hal yang menjadi perhatian bukan saja berkaitan
dengan ucapan pembicara, tetapi juga dipengaruhi oleh munculnya gerakan-gerakan tubuh
(bahasa tubuh/ body language) yang dilakukan oleh pembicara pada saat presentasi bisnis
berlangsung sebagai bahasa nonverbal. Bahasa tubuh yang dilakukan pembicara dalam
melakukan presentasi bisnis antara lain meliputi, ekspresi wajah, gerakan tangan,
senyuman, kontak mata, cara berdiri dan lain-lain.
1. Ekspresi WajahEkspresi dapat dapat menunjuuka perasaan sseorang seperti senang,
sedih, bosan, terkejut dan sebagainya. Wajah dapat mengungkapkan emosi sesorang
dengan apa adanya. Maka dari itu dalam melakukan presentasi bisnis seorang pembicara
perlu berlatih bagaimana menampilkan ekspresi wajah sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan kepada audiens.
2. Senyumanmenurut suatu penelitian, seseorang yang mudah tersenyum akan lebih mudah
bahagia daripada yang tidak pernah tersenyum. Para ilmuwan pun tela membuktikan bahwa
saat tersenyum, seseorang mengeluarkan suatu zat kimia dalam otak, sehingga ia merasa
senang atau bahagia. Bagaimanapun juga orang yang tersenyum menunjukkan bahwa ia
merasa yakin , senang, dan nampak mampu mengendalikan emosi.Senyum dapat
menghapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit, menyakinkan teman, dan
memberikan penghargaan. Dalam presentasi bisnis, senyuman yang tulus dapat membuat
penampilan lebih bersahabat dan menjalin hubungan yang lebih akrab dengan
audiens.Sedangkan dalam wawancara kerja, pelamar kerja yang tersenyum lebih memiliki
peluang untuk diterima daripada pelamar yang menampilkan raut wajah cemberut. Ada
kecenderungan seseorang akan senang jika melihat orang lain tersenyum daripada raut
muka cemberut.
3. Kontak MataKontak mata yang efektif dan efisien adalah ciri-ciri profesionalitas
pembicara. Menurut Leonardo Da Vinci mata adalah cerminan jiwa. Mata juga menunjukkan
apa yang dirasakan dalam hati. Mata yang terbuka lebar menujukkan keyakinan diri
seseorang. Sedangkan mata yang setengah tertutup memberi kesan adanya keraguan atau
kesangsian. Oleh karena itu kontak mata yang baik akan membantu penyampaian pesan-
pesan kepada audiens.Pada menit-menit awal presentasi, kontak mata memiliki makna yang
cukup menentukan bagi keberhasilan suatu presentasi. Dalam melakukan presentasi,
tataplah audiens dengan baik. Jangan memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi
ruangan tertentu. Tatapan mata pembicara keseluruh audiens menunjukkan bahwa ia
berharap semua audiens memperoleh perhatian yang sama. Pandanglah audiens disertai
senyuman yang manis
.4. Gerakan TanganGerakan tangan saat presentasi akan membantu pembicara untuk lebih
meyakinkan atau memperkuat topik bahasan tertentu. Jangan menunjuk audiens dengan
menggunakan jari telunjuk, karena umumnya tindakan tersebut dianggap kurang sopan.
Gerakan tangan pembicara saat presentasi dapat bermacam-macam seseuai dengan tujuan
yang dikehendaki. Gerakan tangan dapat berupa mengepal seraya diangkat keatas untuk
menujukkan suatu ketegasan atau kebulatan suatu ide, menggerakkan tangan secara
terbuka menunjukkan kejujuran dan keterbukaan, sedangkan memasukkan tangan ke dalam
saku menujukkkan tidak yakin atau terlalu santai.
5. Gerakan BahuGerakan bahu pembicara dalam melakukan presentasi menunjukkan
kepercayaan diri atau menyerah. Gerakan bahu tegak disertai kepala ke atas menujukkan
sikap percaya diri dan siap tampil. Sedangkan bahu yang terkulai diikuti kepala yang
menunduk menunjukkan suatu sikap yang kurang bergairah, tidak siap atau menyerah
.6. Gerakan KepalaGerakan kepala bagi pembicara dapat digunakkan untuk menunjukkan
sikap setuju atau menolak sesuatu.
7. Cara BerdiriPresentasi Bisnis dapat dilakukan dengan cara duduk, berdiri, di atas podium
atau berdiri tanpa podium, menghadap audiens. Kesan formal dan kaku akan tampak jika
pembicara melakukan posisi duduk atau berdiri di atas podium. Untuk mendapatkan kesan
yang agak santai dan rileks pembicara dapat melakukan presentasi dengan posisi berdiri
secara bebas menghadap audiens. Dengan posisi tersebut pembicara dapat lebih leluasa
untuk mengekspresikan kemampuannya menyampaikan pesan-pesan bisnis. Posisi berdiri
dalam presentasi akan membuat pembicara terlihat lebih tinggi dan mempermudah
melakukan pernapasanDari pembahasan diatas, bahasa tubuh yang baik dalam melakukan
presentasi dapat dilakukan dengan cara berdiri dengan bahu tegap, tegakkan dada dan
bernapaslah dengan perut, condongkan kepala sedikit ke depan,, bukalah kedua tangan,
dan jangan memnbungkuk

E. PENINJAUAN LOKASI
Peninjauan lokasi bagi pembicara merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan
sebelum melakukan presentasi bisnis. Sering kali, pembicara memasuki ruang presentasi
bisnis tanpa peninjauan sebelumnya. Hal ini akan dapat menganggu kelancaran presentasi
bisnis tersebut. Misalnya, penyediaan sound system termasuk mikrofon, bagaimana
mengoperasikan alat bantu visual presentasi bisnis. Disamping mengetahui posisi alat bantu
presentasi bisnis, peninjauan lokasi juga mencangkup antara lain tempat duduk dan tata
letaknya, ruangan ber AC atau tidak, tata lampu, podium, posisi layar, posisi proyektor, dan
sejenisnya.
E. PERCAYA DIRI
Bila seorang pembicara tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat akan berdampak pada
penyampaian presentasi bisnis yang asal-asalan sehinggatidak mencapai sasaran yang
diinginkan. Ketidakpercayaan diri seorang pembicara dalam suatu presentasi bisnis
dieksekusi dalam berbagai macam sikap atau perilaku gemetar, bicara terputus-putus,
tangat berkeringat dingin, mulut kering, terlalu banyak liur, tersengal-sengal, tegang wajah,
dan tenggorokan tersumbat. Ada beberapa cara untuk mengendalikannya.
a. GemetarTangan dan lutut yang gemetaran bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut,
karena merupakan proses homoestatik dari badan yang membuang kelebiahan
energi.Hindari mencengkeram mimbar atau memasukkan tangan ke dalam saku karena itu
kan memperparah masalah. Sebaliknya, gunakan energi tersebut secara positif dengan
menggerakkan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang disampaikan pada audiens,
biarkan terasa wajar.
b. Bicara Terputus-putusSegera lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil napas dalam-
dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-catatan kecil. Lalu
fokuskan pada apa yang disampaikan.
c. Mulut KeringBila mulut kering segera minum air secukupnya. Hindari mengunyah permen
atau sejenisnya, karena dapat mengganggu artikukasi dan dapat tertelan tanpa sengaja.
d. Tenggorokan TersumbatBelajarlah menguap diam-diam sambil tundukkan kepala,
katupkan bibir, buka bagian belakang tenggorokan, dan tarik udara masuk lewat hidung.
Cara itu merupakan salah satu bentuk latihan melepaskan ketegangan yang terbentuk
dalam tenggorokan.
e. Tersengal-sengal Bila itu terjadi, maka tundukkan kepala dan alihkan fokus Anda dari
audiens, lipatkan lengan kiri menyilang bagian bawah perut, kendurkan bahu, tarik nafas
dalam-dalam ke bagian bawah perut, dan hembuskan perlahan-lahan lewat bibir. Resep
cara seorang pembicara mampu mengembangkan percaya diri menurut Peter Urs Benders
dalam buku Secrets of power Presentation: Tersenyumlah pada audiens saat Anda
diperkenalkan Mulailah perlahan, punggung dan dagu tegak. Buka presentasi dengan
sungguh-sungguh Mengakui bahwa Anda adalah seorang pakar Pakai pakaian terbaik
Terpenting, hiasi wajah dengan senyuman

G. BERLATIH PRESENTASI BISNIS


Agar presentasi bisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasarannya, yang
perlu diperhatikan:
1. Identifikasi audiensAudiens bisa berasal dari berbagai kalangan dan dengan posisi atau
jabatan. Pemahaman terhadap audiens secara tepat akan mempermudah si pembicara
dalam berpresentasi.
2. Buatlah pokok-pokok pikiran presentasi bisnisMempersiapkan poin-poin penting apa saja
yang perlu disampaikan dalam presentasi bisnis (bersifat global/umum)
3. Tulislah teks presentasi bisnis secara lengkapMemperhatikan bagaimana menyampaikan
materi tersebut dengan menarik dan tidak membosankan. Pokok pikiran dikembangkan
menjadi lebih rinci menjadi suatu teks/naskah
.4. Buatlah rangkuman teks presentasi bisnis ke dalam sub-subjudulRangkuman harus
mencakup poin-poin penting yang ingin diisampaikan
.5. Tulislah ke dalam kartu ukuran kartu posMenuliskan poin-poin tersebut ke dalam kertas
berukuran kartu pos. Kasus: Kesalahan Umum dalam Presentasi Kesalahan pertama dalam
beberapa kali pertemuan presentasi adalah proporsi dari beberapa slide presentasi yang
tidak proporsional, missal warna tulisan atau isi materi presentasi dengan background slide
yang tidak kontras. Misal warna background biru tapi tulisan atau font dalam penulisan
menggunakan warna merah, background putih tapi menggunakan warna font kuning. Ini
memang kesalah yang sangat simple untuk dikoreksi tapi ketika proses penyampaian materi
presentasi menjadi tidak asik karena tulisan tidak terbaca. Kesalah berikutnya yang masih
berhubungan dengan proporsi slide dengan isi adalah terlalu banyaknya tulisan dalam satu
slide presentasi. Pada dasarnya dalam presentasi hanya menampilkan bebreapa kalimat
tulisan dan bukan beberapa paragraf tulisan. Karena pada hakekatnya presentasi adalah
mengambil inti atau point dari makalah yang ditayangkan bukan menampilkan keseluruhan
dari kalimat/paragraph dalam sebuah alinea. Kesalahan yang paling fatal adalah dalam
proses penyampain materi makalah yang dipresentasikan menggunakan media power point
tersebut adalah hanya dengan membaca makalah aslinya sedangkan mahasiswa yang
lainnya dalam satu kelompok tersebut tinggal mengklik dan melanjutkan slide presentasi
tanpa menerangkan maksud dari makalah yang dipresentasikan

BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan

Presentasi bisnis adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin dalam hal
bisnis. Tujuan presentasi bisnis adalah menginformasikan pesan-pesan bisnis, menghibur,
menyentuh emosi, dan memotivasi audiens. Cara pengorganisasian suatu presentasi bisnis
menurut para ahli adalah menyusun isi terlebih dahulu, kemudian membuat kesimpulan, dan
akhirnya membuat pendahuluan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :Penguasaan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan,penguasaan berbagai alat bantu
presentasi dengan baik, menganalisis siapa audiens(Who, What, Where, When, Why, How),
menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi. Alat bantu yang
akan digunakan untuk melakukan presentasi bisnis, seperti :Papan Tulis, Flip Charts,
Tranparasi Overhead Projector, Slide, Papan Tulis Elektronik, Video Cassete Recorder
(VCR), Panel LCD Projector.
Dalam analisis audiens yang harus diperhatikan adalah siapa audiensnya, apa yang
diinginkan, dimana dan kapan melakukan presentasi, mengapa dan bagaimana melakukan
presentasi. Analisis bahasa tubuh dalam presentasi bisnis meliputi ekspresi wajah,
senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan kepala, dan cara berdiri.
Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan presentasi bisnis adalah peninjauan lokasi,
percaya diri, dan berlatih presentasi bisnis.
Daftar Pustaka
Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga,
2006http://st4nd.files.wordpress.com/2012/07/presentasi-
bisnis.pdf(06/09/2013)http://kk.mercubuana.ac.id/files/99026-9-
840629187280.pdf(06/09/2013)http://yoanasite.blogspot.com/2013/01/teknik-presentasi-
dalam-bisnis.html(06/09/2013)http://purebonline.blogspot.com/2010/05/presentasi-
bisnis.html diakses tgl 6 sept 2013http://edus.site90.net/?p=397 diakses tanggal 8
September 2013 2

Anda mungkin juga menyukai