Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB 1...................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................................3
BAB 2...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Etika Umum.........................................................................................................................4
2.2 Etika Profesional..................................................................................................................4
2.3 Kode Etik Profesional..........................................................................................................5
2.4 Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi...................................................................................6
2.5 Aturan Etika Profesi............................................................................................................8
2.6 Jenis-jenis Profesi Akuntan...............................................................................................10
BAB 3..................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan
baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai Akuntan. Dalam menjalankan profesi sebagai seorang akuntan harus
dengan sadar menjalankan tugas, hak, kewajiban dan fungsinya. Namun, menjadi seorang
akuntan bukanlah hal yang mudah.
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang
biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap
orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan
main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai
kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Kode etik akuntan indonesia
dalam pasal 1 ayat (2) adalah berisi tentang setiap anggota harus mempertahankan
integritas dan objektifitas dalam melaksanakan tugasnya tentang kualitas atau mutu jasa
yang diberikan. Adapun kode etik yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan akan
dibahas dalam makalah ini.
Independensi meliputi kepercayaan terhadap diri sendiri yang terdapat pada beberapa
orang profesional. Hal ini merupakan bagian integritas profesional. Independensi berarti
sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain.
Independensi merupakan sikap mental, yang berarti adanya kejujuran di dalam diri
akuntan dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif
tidak memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya. Serta Independensi
merupakan penampilan yang berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik
bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang
dapat mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan
berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik, serta
berpengaruh terhadap loyalitas seorang auditor dalam menjalankan tugas profesinya.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini adalah :
a. Apa pengertian dari Etika Umum, Etika Profesional dan Kode Etik Profesional ?
b. Apa Jenis-jenis dari Profesi Akuntan ?
c. Apa Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi ?
d. Apa saja Aturan Etika Profesi ?

1.3Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka makalah ini bertujuan sebagai :
a. Untuk mengerti pengertian dari Etika Umum, Etika Profesional dan Kode Etik
Profesional
b. Untuk mengetahui apa saja Jenis-Jenis dari Profesi Akuntan
c. Untuk mengerti Prinsip Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi
d. Untuk mengerti Apa saja Aturan Etika Profesi

1.4Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai Etika Umum, Etika Profesional,
Kode Etik Profesional
b. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang Jenis-Jenis dari Profesi Akuntan
c. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana Prinsip-prinsip Dasar
Etika Profesi
d. Memperkenalkan pada mahasiswa tentang Aturan Etika Profesi, Kode Etik dan
Perilaku Profesional
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1Etika Umum
Etika umum adalah etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori
etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum
dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian
umum dan teori-teori. Para ahli etika mengembangkan suatu kerangka pengambilan
keputusan etika umum. Kerangka tersebut meliputi enam langkah berikut :
a. Dapatkan fakta-fakta yang relevan untuk pengambilan keputusan
b. Identifikasi masalah etika yang terkait dari fakta-fakta tersebut
c. T e n t u k a n s i a p a y a n g t e r p e n g a r u h o l e h k e p u t u s a n t e r s e b u t d a n
b a g a i m a n a pengaruhnya
d. Identifikasi alternatif-alternatif pengambil keputusan
e. Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif
f. Tetapkan pilihan etika.

2.2Etika Profesional
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat
yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep
etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu,
contoh : pers dan jurnalistik, engineering, science, medis/dokter, dan sebagainya.
Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap
konsumen (klien atau objek). Etika Profesi Menurut Para Ahli, yaitu sebagai berikut :
a. Anang Usman, SH., Msi
Menurut Anang Usman, SH., MSi, etika profesi adalah sikap hidup untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para
anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
b. Siti Rahayu
Menurut Siti Rahayu (2010), pengertian etika profesi adalah kode etik untuk profesi
tertentu dan karenanya harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika absolut.
c. Kaiser
Menurut Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7), pengertian etika profesi adalah sikap
hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat

2.3Kode Etik Profesional


Kode etik profesional merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh
sekelompok profesional, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya
bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata
masyarakat.
Apabila anggota kelompok profesional itu menyimpang dari kode etiknya, maka
kelompok profesional itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok
profesional harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik
profesional merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan
pemikiran etis atas suatu profesi.
Kode etik profesional dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode
etik profesional merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini
perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesional hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-
nilai yang hidup dalam lingkungan profesional itu sendiri. Setiap kode etik profesional
selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang
baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang
tergambar adalah perilaku yang baik-baik.
2.4Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi
a. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk
bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi,
memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam
mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
b. Kepentingan Publik
Dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit,
pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak
lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara
berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama profesi akuntan adalah
untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan
tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk
mencapai tingkat prestasi tersebut.
Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik.
Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus menunjukkan
dedikasi untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Untuk memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
c. Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus
terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan
publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima
kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
d. Obyektivitas
Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota dalam praktek
publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota
yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa
audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri,
pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang
ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus
melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati,
kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
pengetahuan dan ketrampilan. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan
pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan
seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan.
Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau
perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada
pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk
menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman
dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus
dipenuhinya.
f. Kerahasiaan
Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan
informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional
yang diberikannya, anggota bisa saja mengungkapkan kerahasiaan bila ada hak atau
kewajiban professional atau hukum yang mengungkapkannya. Kewajiban
kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi
jasa berakhir.
g. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk
menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh
anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga,
anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
h. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-
hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima
jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of
Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

2.5Aturan Etika Profesi


Aturan etika merupakan standar minimum yang telah diterima dan bisa dipaksakan
pelaksanaannya. Isi lengkap dari Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik adalah
sebagai berikut :
a. Independensi, Integritas dan Obyektivitas
 Independensi
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan
sikap mental independen di dalam memberikan jasa professional sebagaimana
diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI.
Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta
(infacts) maupun dalam penampilan (in appearance).
Independen berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain
dan tidak tergantung pada orang lain. Tiga aspek dalam independensi auditor :
1. Independensi dalam diri auditor (independence in fact) : kejujuran dalam
diri auditor dalam mempertimbangkan berbagai faktor dalam audit finding.
2. Independensi dalam penampilan (perceived independence). Independensi ini
merupakan tinjauan pihak lain yang mengetahui informasi yang
bersangkutan dengan diri auditor.
3. Independensi di pandang dari sudut keahliannya. Keahlian juga merupakan
faktor independensi yang harus diperhitungkan selain kedua independensi
yang telah disebutkan. Dengan kata lain auditor dapat mempertimbangkan
fakta dengan baik yang kemudian ditarik menjadi suatu kesimpulan jika ia
memiliki keahliam mengenai hal tersebut.
 Integritas dan Obyektivitas
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan integritas
dan obyektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material yang diketahuinya atau mengalihkan
pertimbangannya kepada pihak lain.
b. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
 Standar Umum, anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini :
1. Kompetensi professional
2.  Kecermatan dan keseksamaan professional
3. Perencanaan dan supervise
4. Data relevan yang memadai
 Prinsip-prinsip Akuntansi, anggota KAP tidak diperkenankan :
1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan
atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum atau
2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
c. Tanggung Jawab Kepada Klien
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia tanpa persetujuan dari klien.
d. Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan
dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
 Komunikasi Antar Akuntan Publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila
akan mengadakan perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik
pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan
jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. Akuntan publik pendahulu wajib
menanggapi secra tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara
memadai.
 Perikatan Atestasi
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis
atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan
yang lebih dahulu di tunjuk klien, kecuali apabila perikatan tersebut
dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan atau aturan yang
di buat oleh badan berwenang.
e. Tanggung jawab dan praktik lain
 Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
 Iklan, Promosi dan Kegiatan Pemasaran Lainnya
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan public diperkenankan mencari
klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan
pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
 Komisi dan Fee Referral
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan atau menerima komisi
apabila pemberian atau penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi
indenpendensi dan fee referal hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
 Bentuk Organisasi dan nama KAP
Anggota hanya dapat berpraktik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/ atau yang tidak menyesatkan
dan merendahkan citra profesi.

2.6 Jenis-jenis Profesi Akuntan


a. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan
jasa audit yang bersifat independen, yaitu memberikan jasa untuk memeriksa,
menganalisis, kemudian memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan
perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
b. Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas
atau bekerja di perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk
membuat laporan keuangan di perusahaan.
c. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas
atau bekerja di lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau
lembaga pendidikan lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran
tentang akuntansi pada pihak – pihak yang membutuhkan.
d. Akuntan Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang
dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat
dimana ia bekerja.
e. Konsultan SIA / SIM
Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar
pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang Konsultan
SIA/SIM dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping
menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang
disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya pihak-pihak tertentu saja yang
menggunakan jasanya ini.
f. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah
yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam
pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun
umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan
Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan
(BAPEKA), dan instansi pajak.
BAB 3
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Etika professional adalah aturan atau pedoman yang mengatur segala prilaku manusia,
baik yang harus di lakukan dan yang harus di tinggalkan oleh orang yang bekerja pada
bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya atau orang yang mampu bersaing
untuk tetap menjadi yang terbaik dibidangnya.
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Adanya
kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari kode
etik suatu profesi mempunyai kode etik masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh
badan yang mengatur etika profesi tersebut.
Dan ada beberapa prinsip-prinsip dasar etika profesi yaitu tanggungjawab profesi,
kepentingan publik, intergritas, obyektifitas, kompetensi dan kehati – hatian profesional,
kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis. Serta ada aturan yang mengatur
untuk etika profesi yang harus di patuhi oleh para profesional.

3.2 Saran
Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai profesi yang ada,
dimana lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang memiliki profesi yang sama
dengan tujuan dapat menciptakan tatanan etik dalam pekerjaan. Dan semua lembaga-
lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu, mengutamakan
profesionalitasdalam bekerja yang dilihat dari kepatuhan menjadikan kode etik profesi
sebagai pedoman.
Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung
jawab dilingkup akuntansi seperti Ikatan akuntansi Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) sedangkan untuk etika profesi yang lain diatur oleh organisasi
yang berbeda sesuai dengan profesinya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/14316980/AUDIT-sap-3/
http://damaylisdiana.blogspot.com/2012/11/tugas-2-etika-profesi.html
https://tyomulyawan.wordpress.com/2014/05/17/etikaprofesiaonalismeetika-
profesionalisme/
http://julisna.blogspot.com/2015/09/makalah-etika-profesi-akuntansi_30.html
http://makalahku05.blogspot.com/2017/06/makalah-kode-etik-profesi.html
http://makalah-telo.blogspot.com/2016/07/makalah-etika-profesi-akuntansi.html
http://sfdamayanti.blogspot.com/2015/10/makalah-kode-etik-profesi-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai