Anda di halaman 1dari 17

Sistem Informasi Akuntansi

“FRAUD”
Kecurangan (Fraud) pada Sistem Informasi Akuntansi
Table of contents
01 02 03
Sistem Informasi Fungsi dan Tujuan Unsur – Unsur SIA
Akuntansi SIA

04 05 06
Siklus dalam SIA FRAUD Contoh Kasus
Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang


saling berhubungan yang disusun
sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh dan sistematis.

Menurut Romney dan Steinbart (2015), Sistem Informasi


akuntansi merupakan Sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi
yang dapat mendukung suatu pengambilan keputusan.
Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi

Untuk mendukung dan Untuk menyediakan informasi Untuk mengumpulkan


memudahkan kegiatan operasi dan data data yang akurat, informasi yang digunakan
harian relevan dan tepat waktu dalam pengambilan kepatusan
Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi

Untuk meningkatkan kualitas Untuk menjamin terciptanya


Untuk menjamin bahwa
perusahaan dan meningkatkan pengendalian dan
implementasi sistem dan
akuntabilitas dalam meminimalisasi kemungkinan
prosedur berjalan secara
pengelolaan keuangan terjadinya kecurangan dalam
akuntabel
perusahaan pengelolaan keuangan
Unsur – Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Human Tools/Machine Formulir


berperan di dalam pelaksanaan sistem alat-alat yang digunakan untuk Dokumen yang digunakan untuk
informasi akuntansi dan menentukan melakukan pencatatan sehingga merekam terjadinya
apakah sistem informasi akuntansi dapat dihasilkan laporan yang transaksi. Formulir sering disebut
dapat dilaksanakan dengan sebaik- akurat. Alat-alat yang dimaksud dengan istilah dokumen, karena
baiknya atau tidak serta berperan dapat berbentuk mesin-mesin dengan
dalam proses pengambilan keputusan. pembukuan seperti komputer, formulir ini peristiwa yang terjadi
mesin hitung dan sebagainya. dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) di atas
secarik kertas
Siklus dalam Sistem Informasi Akuntansi

Siklus Pengeluaran Siklus Pendapatan Siklus Produksi


Sistem Pembelian dan sistem Sistem pemesanan, sistem Sistem Produksi dan Sistem
Pembayaran Kas penjualan dan sistem piutang pengawasan persediaan
dagang

Siklus Keuangan Siklus Perencanaan Siklus Pelaporan


Pengumpulan dana atau Siklus perencanaan jangka Penerimaan data –
modal pemilik dan kreditur panjang dan jangka pendek penyususan – pelaporan
perusahaan informasi berupa laporan
keuangan
FRAUD
FRAUD TRIANGLE

KE
I
AS

S
LIS

EM
NA

PA
TA
IO
S

N
RA
TEKANAN
Fraud (kecurangan) adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu
orang atau sekelompok orang secara sengaja atau terencana yang
menyebabkan orang atau kelompok mendapat keuntungan, dan
merugikan orang atau kelompok lain.
Kecurangan dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer
antara lain disebut dengan crime computer fraud, atau computer
abuse.

Istilah yang lazim digunakan untuk kecurangan dalam Sistem Fraud


Informasi Akuntansi adalah
computer fraud yang didefinisi yaitu suatu rencana yang
disengaja atau sesuatu yang telah dipertimbangkan bahwa
seseorang menggunakan komputer untuk mendapatkan
keuntungan
yang tidak wajar melebihi orang lain dengan cara berusaha untuk
berbohong, menipu,
mengejutkan, licik, curang atau hal yang tidak wajar lainnya
(Wilkinson & Cerullo, 1997).
Jenis Kecurangan (Fraud)

Financial Statement Fraud


Asset Misappropriation
(Kecurangan Laporan Corruption (Korupsi)
(Penyalahgunaan Aset)
Keuangan)
Karakteristik Fraud Menurut Pelaku

Pihak Internal Pihak External


manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu  pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang
salah saji yang timbul karena kecurangan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
pelaporan keuangan. Pegawai untuk keuntungan
individu, yaitu salah saji yang berupa
penyalahgunaan.
Contoh Kasus
Fraud
Contoh Kasus Fraud pada Sistem Infromasi Akuntansi

• Perusahaan bidang jasa yang sudah berdiri sejak lama, tetapi tidak memiliki
Accounting staff untuk melakukan pembukuan.
• Pembukuan hingga pelaporan keuangan perusahaan dilakukan oleh istri
pemilik perusahaan.
• Sistem infomasi akuntansi yang dimiliki perusahaan belum sempurna karena
hanya dapat dilakukan untuk input nama customer dan pembuatan Sales
Order.
• Perusahaan juga tidak memiliki data saldo hutang dan saldo piutang
• Tidak dapat menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP yang
ditujukan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik karena informasi keuangan
yang tidak transparan dan tidak teroganisir secara baik.
• Karena Sistem informasi Akuntansi yang dimiliki tidak lengkap, maka
perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah piutang yang dimiliki sehingga
banyak customer yang belum melunasi hutang nya dan perusahaan tidak tahu
akan informasi tersebut.
• Perusahaan juga tidak melakukan transparansi informasi keuangan sehingga
pendapatan dan pengeluaran perusahaan hanya diketahui oleh pemilik
perusahaan, hal tersebut juga memicu terjadinya fraud atau kecurangan oleh
pihak internal
• Pembelian persediaan barang tidak di input dalam Sistem Informasi yang
dimiliki sehingga perusahaan hanya akan membayar hutangnya apabila terjadi
penagihan oleh debitur
• Tidak dilakukannya stock opname pada departemen Gudang yang
mengakibatkan perusahaan tidak tahu persediaan mana saja yang masih
tersedia dan digunakan untuk apa saja persediaan nya.
• Perusahaan tidak dapat menghasilkan Laporan Keuangan sesuai SAK ETAP
karena kurangnya informasi keuangan dari Siklus Akuntansi yang telah
diterapkan pada perusahaan tersebut.

• Kecurangan dapat terjadi pada 2 pihak pada kasus ini ;


a) Pihak Internal :
1. bagian pembukuan tidak melakukan transparansi pembukuan dan pelaporan
keuangan sehingga banyak transaksi pribadi yang terjadi pada perusahaan
tersebut
2. Rekening Bank yang digunakan untuk melakukan usaha juga dipakai untuk
transaksi pribadi dan tidak ada keterangan untuk apa saja pengeluaran
perusahaan

b) Pihak External :
1. Tidak adanya informasi mengenai saldo piutang kreditur menyebabkan
perusahaan tidak tahu kreditur mana saja yang belum melakukan pelunasan
piutang
Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan bagian yang sangat penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Tanpa adanya pengendalian internal, tujuan perusahaan tidak dapat tercapai secara efektif dan
efisien.

Menurut AICPA (American Insitute of Certified Public Accountants) Pengendalian internal adalah
meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut
dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, yang terkoordinasi yang dianut dalam
perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data
akuntansi dapat dipercaya meningatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan
perusahaan yang telah diterapkan

Anda mungkin juga menyukai