PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembagian Dividen
Dalam Perseroan Terbatas pembagian keuntungan kepada pemilik
dilakukan melalui deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam rapat umum
pemegang saham. Deviden hanya dapat dibagikan jika saldo laba ditahan
positif. Jadi, walaupun dalam tahun berjalan diperoleh laba, suatu perusahaan
terbatas tetap tidak boleh membagikan deviden kalau saldo laba ditahan pada
akhir tahun maish negatif.
Disamping saldo laba ditahan, dapat tidaknya deviden dibagikan juga
tergantung pada tersedianya uang kas. Saldo laba ditahan yang besar tidak
otomatis bersedia uang kas dalam jumlah yang sama. Apabila laba ditahan
dianggap sebagai bagian laba yang ditanamkan kembali ke perusahaan, maka
ada kemungkinan penanaman dilakukan dalam bentuk persediaan barang
dagang, aktiva tetap atau aktiva aktiva bukan kas yang lain. dengan demikian,
ada kemungkinan perusahaan mempunyai saldo kas yang kecil, walaupun saldo
laba ditahannya besar. Terkait masalah ini, terdapat Kebijakan dividen yang
mengatur. Selain batasan yang dipaparkan dari segi saldo laba, terkait
pembagian dividen terdapat Kebijakan Dividen yang turut mempengaruhinya.
Adapun kebijakan dividen menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti
menyatakan bahwa : Kebijakan dividen adalah kebijakan yang menyangkut
tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham,
pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali. Banyak faktor lain yang ikut berperan dalam penetapan
besarnya pembayaran dividen, namun yang menjadi persoalan selanjutnya
adalah mengenai bentuk-bentuk kebijakan dividen yang bisa ditempuh oleh suatu
perusahaan.
2.1.1
Kebijakan Dividen
Meskipun
2.1.2
Pembagian Dividen
1 Des.
Saldo Laba
Utang Deviden
D
250.000
K
250.000
20 Jan.
Utang Deviden
Kas
(Untuk mencatat pembayaran deviden
D
250.000
K
250.000
tunai)
Adapun jurnal yang dibuat pada saat pengumuman dividen ini, yaitu :
31 Des.
Saldo Laba
Utang Deviden
(Untuk mencatat dividen tunai $8 per
D
8.000
K
8.000
$ 100.000
$ 2.000
10.000
$
12.000
88.000
31 Des.
Saldo Laba
Utang Deviden
(Untuk mencatat dividen tunai $12.000
D
100.000
K
100.000
2. Dividen Saham
Dividen Saham (stock dividend) adalah pembagian saham perusahaan
yang bersangkutan secara pro rata (proporsional) kepada pemegang
sahamnya yang dibayarkan dalam bentuk saham. Saham yang dikeluarkan
untuk dividen dinilai dengan harga pasar pada saat dividen diumumkan.
Dividen saham akan menurunkan saldo laba dan meningkatkan modal
disetor. Sebagai contoh, asumsikan Anda memiliki saham General Motors
sebanyak 2%; atau sebanyak 20 lembar dari total 1.000 lembar saham biasa
yang beredar di pasar. Jika General Motors mengumumkan dividen saham
10%, berarti terdapat 100 lembar saham baru (1.000 x 10%). Anda akan
menerima 2 lembar saham (2% x 100). Meskipun demikian kepemilikan Anda
Akuntansi Perseroan (Lanjutan) | 8
. Saldo Laba
0
Dividen saham biasa yang akan dibagikan
Tambahan modal disetor (Agio Saham Biasa)
50.000
25.000
Modal Disetor
Saham Biasa
Dividen saham biasa yang akan dibagikan
$ 500.000
50.000
$ 550.000
memengaruhi nilai nominal maupun nilai yang tertera di saham. Tetapi jumlah
saham yang beredar akan naik, dan nilai buku per saham akan turun.
Pemecahan Saham
Pemecahan saham (stock split), seperti halnya dividen saham,
melibatkan penerbitan saham tambahan bagi pemegang saham sesuai
dengan persentase kepemilikan. Pemecahan saham menurunkan nilai
nominal atau nilai yang tertera di saham. Tujuan pemecahan saham
adalah meningkatkan daya jual saham dengan cara menurunkan nilai pasar
per lembarnya. Nilai pasar yang lebih rendah juga akan memudahkan
perusahaan untuk menerbitkan saham tambahan. Pemecahan saham tidak
memengarui total modal disetor, laba ditahan, maupun total ekuitas
pemegang saham. Namun, jumlah saham yang beredar meningkat dan nilai
buku per saham turun. Pemecahan saham tidak memengaruhi saldo ekuitas
pemegang saham manapun, oleh sebab itu, kita tidak perlu menjurnal
pemecahan saham.
Perbedaan antara pemecahan saham dan dividen saham dapat
diamati pada tabel berikut :
Pos
Total Modal Disetor
Pemecahan Saham
Tidak
Dividen Saham
Naik
berubah
Tidak
Turun
berubah
Tidak
Naik
(Saham Biasa)
Nilai Nominal per
berubah
Turun
Tidak
Saham
Berubah
bahwa, ketika perusahaan membukukan laba bersih (net profit), laba bersih (net
income) yang ditahan di perusahaan dicatat sebagai saldo laba melalui jurnal
penutup. Jurnal ini mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary) dan
mengkredit Saldo Laba.
Meskipun demikian, ketika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan,
perusahaan akan menderita rugi bersih (net loos). Rugi bersih akan didebit ke
Saldo Laba melalui jurnal penutup. Hal ini juga dilakukan sekalipun
mengakibatkan saldo debit (saldo abnormal) pada Saldo Laba akhir. Rugi bersih
tidak boleh didebit kea kun modal disetor. Jika kita melakukan hal tersebut,
kita menjadi tidak mampu membedakan antara modal disetor dan modal yang
dihasilkan dari usaha. Saldo debit pada akun Saldo Laba disebut sebagai defisit
(deficit). Defisit dilaporkan sebagai pengurang pada bagian ekuitas pemegang
saham.
2.2.1
penyesuaian
periode
sebelumnya,
tanpa
memperhitungkan
Saldo Laba
Akumuasi Depresiasi
(Menyesuaikan atas kurang saji depresiasi
periode sebelumnya)
D
300.000
K
300.000
Debit ke akun laporan laba rugi di tahun 2005 (tahun berjalan) tidaklah
tepat karena kesalahan tersebut terjadi ditahun 2004. Penyesuaian periode
sebelumnya dilaporkan dalam laporan saldo laba awal. Sekali lagi, melaporkan
koreksi di laporan Laba Rugi tahun berjalan bukannlah hal yang tepat karena
kesalahan terjadi di laporan laba rugi tahun sebelumnya,
2.2.3
1.
2.
3.
4.
Saldo Laba
Rugi Bersih
1. Laba Bersih
Penyesuaian periode sebelumnya
2. Penyesuaian periode sebelumnya
atas lebih saji laba bersih
atas kurang saji laba bersih
Dividen tunai dan dividen saham
Sebagian penjualan saham treasuri
$
1.800.000
80.000
$
1.720.000
180.000
1.900.000
$ 100.000
200.000
300.000
$
1.600.000
2.2.4
Penyajian
(1) Dividen saham biasa yang akan dibagikan (common stock dividend
distributable) disajikan di bawah Modal saham pada Modal disetor.
perusahaan
menyiapkan
laporan
ekuitas
pemegang
saham
Rata-rata Ekuitas
Pemegang
Preferen
Saham
Biasa
($720,9 - $0)
($871,5 + $895,1) =
81,6%
Jika perusahaan memiliki 2saham preferen., jumlah dividen saham
preferen harus dikurangkan dari laba bersih untuk menghitung laba yang dapat
dibagikan kepada pemegang saham biasa. Selain itu, nilai nominal saham
preferensi juga harus dikurangkan dari rata-rata ekuitas pemegang saham untuk
mendapatkan angka ekuitas pemegang saham biasa.
2.3 Laporan Laba Rugi Perseroan Terbatas
Laporan laba rugi untuk perseroan terbatas (PT) serupa dengan
laporan untuk perusahaan perseorangan atau persekutuan kecuali untuk
satu hal: peloporan pajak penghasilan (di Indonesia disebut sebagai pajak
badan). Bagi kepentingan pajak penghasilan, PT merupakan entitas legal
tersendiri. Oleh karena itu, beban pajak penghasilan dilaporkan dibagian
Akuntansi Perseroan (Lanjutan) | 15
terpisah pada laporan laba rugi PT sebelum laba bersih. Laporan laba/rugi
sebelum pajak penghasilan disajikan dalam baris tersendiri yang kemudian
diikuti oleh beban pajaknya.
Sebagai contoh General Motors jurnal penyesuaian untuk beban pajak
badan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah: (nominal diasumsikan)
D
46.800
K
46.800
2.4
LA
BA PER SAHAM
Data laba sering kali dilaporkan di media-media keuangan. Data tersebut
digunakan secara luas oleh pemegang saham dan calon investor untuk
mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Ukuran yang sering digunakan adalah
laba per saham LPS (earnings per share EPS), yang menunjukkan laba
bersih yang dihailkan oleh setiap lembar saham biasa yang beredar di pasar.
LPS dan Dividen Saham Preferen
Ketika sebuah PT memiiki saham biasa dan saham preferen, dividen
saham preferen tahun berjalan harus dikurangkan dulu dari laba bersih
sehingga diperoleh laba bersih yang dapat dibagikan kepada pemegang
saham biasa.
Rata-rata
Tertimbang
Preferen
Saham Biasa
yang Beredar
Jika saham preferennya kumulatif, maka dividen saham preferen tetap
harus diperhitungkan sekalipun tidak diumumkan pembagiannya. Ingat bahwa
LPS hanya dilaporkan untuk saham biasa.
Investor seringkali berusaha untuk mengaitkan LPS dengan harga pasar
per saham (perusahaan terbuka). Oleh karena pentingnya LPS, sebagian besar
perusahaan terbuka diharuskan untuk melaporkannya di halaman depan
laporan laba rugi. Umumnya jumlah ini cukup disajikan di bawah angka laba
Akuntansi Perseroan (Lanjutan) | 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis dan penyajian dividen dan retained earnings memerlukan
sistematika pencatatan yang baik. Penjurnalan Dividen tunai dan dividen
saham perlu dibuat pada saat pengumuman dan pada saat pembayaran. Oleh
sebab itu, perlu ditekankan bahwa dalam hal pembagian dividen tidak
dilakukan secara serta merta dan hanya dicatat pada saat dividen sampai
kepada tangan pemegang saham, melainkan sistematika perencanaan hingga
pembayarannya diperlukan agar tidak terjadi kesalahan. Perolehan laba dari
kegiatan operasional perusahaan disajikan dalam laporan laba/rugi. Sebelum
laba tersebut ditambahkan ke rekening laba ditahan maka perlu dikurangkan
dengan biaya pajak penghasilan. Selanjutnya, Laba ditahan (retained earnings)
menjadi sumber pembiyaan pembagian dividen.
3.2 Saran
Analisis dan penyajian dividen dan retained earnings merupakan salah
topik bahasan yang sangat penting. Oleh sebab itu perlu adanya pendalaman
materi yang dilakukan oleh mahasiswa, baik melalui diskusi di kelas maupun
melalui belajar mandiri, sebab masalah pembagian dividen dan laba ditahan
akan berkaitan dengan topik-topik yang akan dibahas pada tingkat
selanjutnya, terutama yang membahas mengenai modal saham.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Modul Manajemen Keuangan, Depok.
R., Soemarso S. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat
Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso dan Paul D. Kimmel. 2013. Accounting
Principles, Edisi 7 Jakarta: Salemba Empat