Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN KEUANGAN

STRUKTUR MODAL:
BATAS HUTANG

NAMA :
- SARAH VINIA KUSUMA- 2015011005
- VIDIE REVI AGUSTINE – 2015011010
BIAYA KESULITAN KEUANGAN
Kesulitan Keuangan (Financial Distress) merupakan suatu situasi dimana aliran kas operasi
sebuah perusahaan tidak cukup memuaskan kewajiban- kewajiban yang sekarang (seperti
perdagangan kredit atau pengeluaran bunga) dan perusahaan dipaksa untuk melakukan
tindakan korektif.
Kesulitan keuangan mungkin membawa suatu perusahaan untuk menggagalkan suatu
kontrak dan itu mungkin melibatkan restrukturisasi diantara perusahaan, para krediturnya, dan
para investor ekuitasnya. Istilah Kesulitan keuangan digunakan untuk mencerminkan adanya
permasalahan dengan likuiditas yang tidak dapat dijawab atau diatasi tanpa harus
melakukan perubahan skala operasi atau restrukturisasi perusahaan.
Pengelolaan kesulitan keuangan jangka pendek (tidak mampu membayar kewajiban
keuangan pada saat jatuh temponya) yang tidak tepat maka akan menimbulkan
permasalahan yang lebih besar yaitu terjadinya ketidakseimbangan (jumlah utang lebih besar
dari pada jumlah aset) dan akhirnya mengalami kebangkrutan
Biaya kesulitan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

 Biaya beban keuangan langsung


Biaya beban keuangan langsung yang ditanggung perusahaan adalah biaya
pengesahan hokum (legal) dan biaya administrasi yang berkaitan dengan kebangkrutan
atau reorganisasi.
 Biaya beban keuangan tidak langsung
Biaya ini biasanya bersifat implisit yang ditanggung oleh perusahaan dalam situasi
yang sangat berat (tetapi tidak bangkrut) antara lain: biaya modal lebih tinggi, penurunan
penjualan dan hilangnya kepercayaan pelanggan, manajer dan pekerja
melakukan tindakan - tindakan drastis (mengurangi kapasitas, menekan biaya secara
drastis atau menjual aktiva). yang dapat menyusutkan nilai perusahaan dan perusahaan
tidak dapat mempertahankan keberadaan manajer - manajer dan para pekerjanya
yang berkualitas.
Dalam berbagai studi akademik, Altman Z-score (bankruptcy model) dipergunakan sebagai
alat kontrol terukur terhadap status keuangan suatu perusahaan yang sedang mengalami
kesulitan keuangan (financial distress). Dengan kata lain, Altman Z-score dipergunakan sebagai
alat untuk memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan.
Altman Z-score dinyatakan dalam bentuk persamaan linear yang terdiri dari 4 hingga 5 koefisien
“T” yang mewakili rasio-rasio keuangan tertentu, yakni:
DAPATKAH BIAYA HUTANG DIKURANGI?

Perjanjian untuk melindungi pemegang bonds. Pada negative covenants


terdapat hal-hal yang tidak dapat dilakukan antara lain:
 Membayar dividen melebihi jumlah tertentu
 Penjual lebih banyak senior debt dan jumlah hutang baru dibatasi.
 Mendanai kembali (refund) bond yang telah dikeluarkan dengan bond
baru yang memiliki tingkat kupon yang lebih rendah.
 Membeli bond perusahaan lain.
Pada positive covenant, hal-hal yang bisa dilakukan antara lain:
 Menggunakan hasil penjualan asset untuk asset lain
 Dibolehkan melakukan redemption pada saat merger
 Menjaga kondisi yang baik dari asset.
 Memberikan informasi keuangan yang telah di audit
INTEGRASI DARI PENGARUH PAJAK DAN
BIAYA KESULITAN KEUANGAN
TEORI-TEORI BERDASARKAN PERILAKU
MANAJEMEN

1. Signaling Effects
Teori ini didasarkan pada premis bahwa manajer dan pemegang saham tidak
mempunyai akses informasi perusahaan yang sama. Ada informasi tertentu
yang diketahui oelh manajer, sedangkan pemegang saham tidak tahu
informasi tersebut. Jadi, ada informasi yang tidak simetri (asymmetric
information) antara manajer dan pemegang saham. Akibatnya, ketika struktur
modal perusahaan mengalami perubahan, hal itu dapat membawa informasi
kepada pemegang saham yang akan mengakibatkan nilai perusahaan
berubah. Dengan kata lain, terjadi pertanda atau sinyal ( Signaling ).
2. Pecking Order Theory

Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan lebih mengutamakan pendanaan


ekuitas internal (menggunakan laba yang ditahan) daripada penggunaan
ekuitas eksternal (menerbitkan saham baru). Hal itu disebabkan penggunaan
laba yang ditahan lebih murah dan tidak perlu mengungkapkan sejumlah
informasi perusahaan (yang harus diungkapkan dalam prospektus saat
menerbitkan obligasi dan saham baru).
BIAYA KEAGENAN

 Teori tersebut menegaskan bahwa struktur keuangan di pengaruhi oleh


insentif dan prilaku dari pembuat keputusan (pihak manajemen). adanya
dua potensi konflik yaitu konflik antara pemegang saham dengan kreditur
dan konflik antara pemegang saham dengan pihak manajemen. Konflik
antara pemegang saham dengan kreditur Kreditur menerima uang dalam
jumlah tetap dari perusahaan (bunga hutang), sedangkan pendapatan
pemegang saham bergantung pada besaran laba perusahaan. Konflik
antara pemegang saham dengan pihak manajemen tidak selalu
bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham, tetapi agak
mengarah kepada kepentingan dirinya sendiri. Akibatnya, pemegang
saham menanggung biaya keagenan ekuitas untuk memantau kegiatan
pihak manajemen. Salah satu biaya keagenan adalah kompensasi bagi
akuntan publik untuk mengaudit perusahaan. Kedua macam biaya
keagenan mempunyai sfat berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai