Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK
"MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI"
ISU PEMASARAN, KEUANGAN/AKUNTANSI, R&D DAN SIM

DOSEN PENGAMPU
Hariyanto, S.E. , MM
M. Rijali Nashoha, ME
DISUSUN OLEH
KAROLINA (200105020024)
SITI KAMILIYA NORHIDAYAH (200105020030)
MUHAMMAD IQBAL HIDAYAT (200105020022)

KELAS A
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang maha esa karena rahmat dan hidayah-nya, kami dapat
menyelesaikan makalah “Mengimplementasikan strategi : Isu Pemasaran,
keuangan/akuntansi, R&D, dan SIM” ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang apa yang dapat kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing kami dalam mata kuliah Manajemen Strategik .
Akhirnya kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu tanggapan
dan bimbingan dari dosen khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan dan bimbingan
yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Untuk kesempurnaan makalah ini kami
mohon kritik dan saran agar lebih baik kedepannya. Sekian dan terimakasih.

Banjarmasin, 1 Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sifat Alami dari Implementasi Strategi
B. Permasalahan Pemasaran Terkini
C. Segmentasi Pasar
D. Pemosisian Produk/Pemetaan Perseptual
E. Permasalahan Keuangan Dan Akuntansi
F. Sistem Informasi Manajemen
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi tidak akan bisa diterapkan dengan sukses dalam organisasi yang tidak bisa
memasarkan barang dan jasanya dengan baik, dalam perusahaan yang tidak mampu
mengumpulkan modal kerja yang dibutuhkan, pada perusahaan yang memiliki sistem
informasi manajemen yang lemah. Selain itu juga Manajemen strategi merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,
disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi sehingga semua tujuan-
tujuan perusahaan akan dapat tercapai.
Implementasi manajemen strategi berisi tentang isu-isu Pemasaran, Keuangan atau
Akuntansi, Litbang, dan Sistem Informasi Manajemen yang dapat mempengaruhi suatu
perusahaan dalam menjalankan proses yang berhubungan dengan kebijakan – kebijakan
dalam pengambilan keputusan yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam
mencapai tujuannya.
Dengan pengetahuan yang dimiliki suatu perusahaan tentang Implementasi Manajemen
Strategi akan dapat menimbulkan suasana di dalam perusahaan itu sendiri menjadi lebih
mudah dalam menjalani peran – peran dalam perusahaan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat alami implementasi strategi?
2. Bagaimana permasalahan pemasaran terkini?
3. Apa segmentasi Pasar?
4. Bagaimana Pemosisian Produk/Pemetaan Perseptual?
5. Jelaskan Permasalahan keuangan dan Akuntansi?
6. Jelaskan Sistem informasi Manajemen?

C. Tujuan
1. Mendefinisikan sifat alami implementasi strategi.
2. Mendefinisikan permasalahan pemasaran terkini.
3. Mendefinisikan segmentasi Pasar.
4. Mendefinisikan Pemosisian Produk/Pemetaan Perseptual.
5. Mendefinisikan Permasalahan keuangan dan Akuntansi.
6. Mendefinisikan Sistem informasi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat Alami dari Implementasi Strategi


Faktanya, untuk setiap strategi yang telah direncanakan, implementasi yang baik atas
strategi tersebut hanya menghasilkan keberhasilan sekitar 10 persen atau kurang. Hal ini
dikarenakan kegagalan dalam melakukan segmentasi pasar yang baik, terlalu
memperhatikan kebijakan akuisisi baru, dan tertinggal jauh dari dari para pesaing dalam
litbang.
Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik,
manajer divisi-divisi, manajer departemen-departemen, manajer penjualan, manajer
produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh
karyawan. Pada situasi tertentu, seorang individu mungkin sama sekali tidak terlibat
langsung dalam proses perumusan strategi dan tidak menghargainya, memahami, atau
bahkan menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut.
Bahkan mungkin juga terjadi penolakan di bagian tertentu. Manajer dan karyawan yang
tidak memahami bisnis dan tidak berkomitmen terhadap bisnis mungkin berusaha
menggagalkan upaya implementasi strategi dengan harapan organisasi tetap akan
menggunakan cara lama.

B. Permasalahan Pemasaran Terkini


Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan :
1. Menggunakan dealer atau kombinasi saluran yang eksklusif dalam distribusi.
2. Menggunakan iklan TV yang banyak, sedikit, atau tidak menggunakan sama
sekali.
3. Membatasi (tidak membatasi) kontribusi atas bisnis yang telah dilakukan dari satu
konsumen.
4. Menjadi pemimpin dalam penetapan harga atau menjadi pengikut.
5. Menawarkan garansi yang lengkap atau terbatas.
6. Memberikan penghargaan pada tenaga penjual berdasarkan gaji langsung, atau
kombinasi gaji atau komisi.
7. Melakukan iklan secara online atau tidak.
Isu pemasaran yang meningkatkan kepedulian pada konsumen di saat ini merupakan
kelanjutan dari apa yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti pergerakan seseorang di
internet, bahkan mampu mengidentifikasi seseorang berdasarkan nama dan alamat e-
mail.
Dua variable yang yang penting dan sentral bagi implementasi strategis: segmentasi pasar
dan positioning produk. Segmentasi pasar dan positioning produk menjadi kontribusi
pemasaran paling penting pada manajemen strategis.

C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) secara lusa digunakan untuk menerapkan
strategi. Segmentasi pasar adalah variable yang penting dalam implementasi strategi
karena setidaknya tiga alas an utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar,
pengembanagn produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi membutuhkan peningkatan
penjualan melalui adanya pasar dan produk baru. Untuk menerapakn strategi- strategi ini
dengan sukses, dibutuhkan pendekatan segmentasi pasar yang baru atau yang telah
diperbaiki.
Kedua, degmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan sumber
daya yang terbatas karena produksi missal, distribusi massal dan iklan missal tidak
diperlukan. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing lebih baik
dengan perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen.
Terakhir, keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran
pemasaran; produk, distribusi, promosi, dan harga, seperti yang bisa dilihat pada Tabel
8.1.
Variabel Komponen Bauran Pemasaran

PRODUK DISTRIBUSI PROMOSI HARGA


Kualitas Saluran distribusi Iklan Tingkat harga
Fitur dan pilihan Cakupan Penjualan Diskon dan
Gaya distribusi langsung (personal potongan
Nama merek Lokasi outlet selling) penjualan
Kemasan Wilayah Promosi Termin
Lini produk penjualan penjualan publisitas pembayaran
Garansi Lokasi dan
Tingkat tingkat
pelayanan persediaan
Layanan lain Alat transportasi

Segmentasi Berbasis Retensi


Pendekatan dasar untuk segmentasi berbasis retensi adalah bahwa perusahaan masing-
masing pelanggan aktif dengan empat nilai:
Apakah pelanggan ini berisiko tinggi membatalkan layanan perusahaan? Salah satu
indikator yang paling umum dari pelanggan berisiko tinggi adalah drop off dalam
penggunaan layanan perusahaan. Sebagai contoh, dalam industri kartu kredit ini bisa
mengisyaratkan melalui penurunan pelanggan dalam pengeluaran pada kartunya. Apakah
pelanggan ini berisiko tinggi beralih ke pesaing untuk membeli produk? Banyak kali
pelanggan pindah preferensi pembelian untuk merek pesaing.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan mereka yang dapat lebih sulit untuk diukur. Ini
adalah kali bermanfaat bagi mantan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang
berarti, melalui analisis data, seperti mengapa perubahan ini preferensi telah terjadi.
Wawasan tersebut dapat menyebabkan strategi yang efektif untuk memenangkan kembali
pelanggan atau bagaimana tidak kehilangan target pelanggan di tempat pertama.
Apakah pelanggan ini layak mempertahankan? Penentuan ini bermuara pada apakah laba
pasca retensi yang dihasilkan dari pelanggan diprediksi akan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan untuk mempertahankan pelanggan, dan termasuk evaluasi siklus hidup
pelanggan. Apa taktik retensi harus digunakan untuk mempertahankan pelanggan ini?
Untuk pelanggan yang dianggap layak tabungan, adalah penting bagi perusahaan untuk
mengetahui menyimpan taktik yang paling mungkin untuk menjadi sukses. Taktik yang
umum digunakan berkisar dari memberikan diskon khusus pelanggan untuk mengirim
pelanggan komunikasi yang memperkuat proposisi nilai dari layanan yang diberikan.

D. Pemosisian Produk/Pemetaan Perseptual


 Pemosisian Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok
konsumen tertntu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan
konsumen. Positioning merupakan pengembangan skema representasi yang
mencerminkan produk atau jasa anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang
penting bagi kesuksesan dalam industry.
Langkah- langkah berikut ini dibutuhkan dalam positioning produk :
1. Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan produk atau jasa dalam
industry.
2. Gambarkan diagram peta positioning-produk dua-dimensi dengan kriteria yang
spesifik disetiap sumbunya.
3. Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan matriks empat kuadrat.
4. Identifikasi area-area dalam peta positioning dimana produk dan jasa perusahaan
harus paling kompetitif dipasar yang ada. Lihatlah area yang belum terisi (relung
pasar atau niche).
5. Kembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau jasa
perusahaan secara tepat.
Beberapa aturan dalam menggunakan positioning produk sebagai alat implementasi
strategi adalah berikut:
1. Lihatlah pada area yang belum terisi atau relung yang masih kosong (vacan
niche). Peluang terbaik bias jadi adalah segmen yang belum terlayani.
2. Jangan menetapakn segmen secara tumpang-tindih. Keuntungan apapun dari
perpotongan tersebut (misalnya, target pasar yang lebih besar) akan terhapus oleh
kegagalan memuaskan satu segmen. Dalam pengertian teori keputusan,
maksudnya disini adalah untuk menghindari suboptimasi akibat mencoba
melayani lebih dari satu fungsi objektif.
3. Jangan melayani dua segen dengan satu strategi yang sama. Biasanya, suatu
strategi yang berhasil untuk satu segmen tidak bias begitu saja diterapkan pada
segmen lain.
4. Jangan memosisikan diri ditengah-tengah peta. Tengah biasanya menunjukkan
strategi yang digunakan tidak dijalankan dengan jelas untuk membedakan
karakteristik yang ada. Aturan ini bervariasi mengikuti jumlah pesaing. Sebagai
contoh, ketika ahnya ada dua pesaing, seperti dalam pemilihan presiden amerika
serikat, tengah menjadi posisi strategis yang diharapharapkan.
Strategi positioning produk yang efektif memenuhi dua kriteria: (1) secara unik
membedakan perusahaan dalam persaingan tersebut, dan (2) membawa konsumen untuk
mengharapkan pelayanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau bias diberikan
konsumen. Perusahaan seharusnya tidak membuat ekspektasi yang melebihi ekspektasi
yang bisa atau akan diberikan. Hal ini adalah tantangan yang konstan bagi pemasar.
 Pemetaan Perseptual
Sebuah teknik riset pasar di mana atribut kunci dari sebuah produk atau layanan
diidentifikasi dan produk bersaing dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk
memenuhi peringkat yang diinginkan.

E. Permasalahan Keuangan dan Akuntasi


 Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategis
Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping
laba bersih dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu
organisasi adalah pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara
pinjaman dengan modal disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital bagi
kesuksesan implementasi strategi.
Analisis Laba per Saham atau Laba Sebelum Bunga dan Pajak (Earnings per
share/earnings before interest and taxes-EPS/EBIT analysis0 adalah tehnik yang paling
banyak digunakan dalam menentukan apakah pinjaman, saham, atau kombinasi keduanya
merupakan alternative terbaik untuk memperoleh modal bagi implementasi strategis.
Tehnik ini meliputi pemeriksaan dampak yang ditimbulkan pendanaan dari pinjaman
dengan saham terhadap laba per saham dibawah berbagai asumsi begitu juga dengan
EBIT.
Analisis EPS/EBIT adalah alat yang berharga untuk membuat keputusan mengenai
pembiayaan modal yang yang diperlukan untuk implementasi strategi, namun beberapa
perhatian perlu diberikan saat menggunakan tehnik ini. Pertama, laba mungkin akan lebih
tinggi pada alternative saham atau utang ketika tingkat EPS lebih rendah. Contohnya,
hanya dilihat pada nilai laba setelah pajak (earnings after taxes-EAT) di table 8-3, anda
dapat melihat saham biasa merupakan pilihan terbaik, apapun kondisi ekonomi yang
terjadi. Jika misi brown company termasuk memaksimalkan laba, bertentangan dengan
memaksimalkan keuntungan pemegang saham atau beberapa criteria lain, maka saham
menjadi pilihan pembiayaan yang lebih baik dibanding untung.
 Proyeksi Laporan Keuangan
Analisis proyeksi laporan keuangan (projected financial statement analysis) adalah teknik
utama dalam implementasi strategi karena memungkinkan organisasi untuk memeriksa
hasil yang diharapkan dari berbagai tindakan dan pendekatan.
Terdapat enam tahap dalam membuat suatu analisis proyeksi keuangan:
1. Siapkan proyeksi keuangan sebelum neraca. Awalilah dengan memperkirakan
penjualan seakurat mungkin.
2. Gunakan metode persentase penjualan (percentage-of sales) untuk
memproyeksiakan harga pokok penjualan(cost of good sold-CGS) dan akunakun
pengeluaran di laporan keuangan.
3. Hitunglah proyeksi laba bersih (net income-NI)
4. Kurangi laba bersih dengan dividen (dividend-DIV) yang akan dibayar untuk
tahun depan. Sisa laba ini disebut laba ditahan (retained earnings-RE). setiap
tahun perusahaan menambahkan laba ditahan (dari laporan laba rugi) ke laba
ditahan tahun sebelumnya di neraca. Oleh karena itu, jumlah laba ditahan dalam
neraca adalah jumlah kumulatif, bukan jumlah sebenarnya yang tersedia untuk
implementasi strategi! Dalam mebuat laporan proyeksi keunagan, jumlah laba
ditahan pada neraca biasanya cukup besar. Namun demikian, jumlahnya juga bisa
saja rendah atau bahkan negative jika perusahaan mengalami kerugian. Satu-
satunya cara bagi laba ditahan agar bisa turun dari satu tahun ketahun lainya
dalam neraca adalah:
 Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
 Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut namun
harus membayar dividen lebih besar dari jumlah lab yang diperoleh.
5. Proyeksikan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian
memperkirakan modal pemegang saham, utang jangka panjang, utang jangka
pendek, total utang, total aktifa, aktifa tetap, dan aktifa lancar.
6. Tulislah catatan proyeksi pada laporan. Kapanpun terjadi perubahan dari tahun ke
tahun yang diproyeksikan, beri catatan yang perlu diberikan.

 Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan atau financial bugget adalah dokumen yang memperlihatkan secara
detail bagaimana dan bisa diperoleh dan dibelanjakan untuk suatu priode tertentu,
biasanya anggaran yang dipakai adalah anggaran tahunan. Ada bbebrapa bentuk anggaran
yang dipakai seperti: anggaran kas,anggaran oprasi, anggaran penjualan, anggaran
lab,anggaran pabrik, anggaran modal, anggaran pengeluaran,anggaran divisi, anggaran
variable, anggaran fleksibel, dan anggaran tetap.
Anggaran keuangan memiliki keterbatasan. Pertama, program yang telah dianggarakan,
dapat menjadi begitu detail dimana mereka menjadi terlalu kaku dan terlalu mahal.
Kedua, anggaran keuangan bisa menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga, anggaran dapat
menyembunyikan inefisensi jika didasarkan pada prosedur daripada evaluasi priodik dari
suatu kondistertentu. Terakhir, anggaran terkadang digunakan sebagai instrument bagi
tirani akibat rasa frustasi, ketidaksukaan, ketidakadilan, dan tinggkat keluar masuk
karyawan yang tinggi.
 Mengevaluasi Nilai Dari Suatu Bisnis
Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis (worth of a business) adalah hal yang penting bagi
implementasi strategi karena strategi yang integrative, intensif, dan diverifikasi biasanya
diterapkan dengan mengambil alih lain. Diverifikasi biasanya diterapkan dengan
mengambil alih perusahaan lain. Strategi lainnya, seperti pengunduran diri, atau divest,
mungkin bisa mengakibatkan terjualnyasatu divisi dalam organisasi atau perusahaan itu
sendiri.
Untuk menentukan nilai bisnis dapat dikelompokkan kedalam 3 pendekatan utama: apa
yang dimiliki perusahaan, atau apa yang diberikan perusahaan ke pasar. Pendekatan
pertama adalah menentukan nilai bersih atau modal pemegang saham. Pendekatan kedua
adalah dengan mengukur nilai suatu perusahaan muncul dari keyakinan bahwa nilai dari
bisnis apapun harus didasarkan pada manfaat masa depan yang bisa diperoleh pemiliknya
berupa laba bersih. Dan pendekatan ketiga adalah membiarkan pasar menentukan nilai
bisnis berdasarkan nilai harga jual, metode rasio harga terhadap laba, dan metode saham
yang beredar.
 Menentukan Apakah Perlu Go Public
Menjadi perusahaan publik, berarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke
oranglain dengan tujuan untuk memperoleh tambhana modal, konsekuensinya, hal
tersebut mengurangi kendali pemilik atau perusahaan. Menjadi perusahaan publik tidak
disarankan bagi perusahaan yang penjualannya kurang dari $10 juta karena biaya awal
untuk melakukannya sangat tinggi.
 Penelitian dan Pengembangan
Personel penelitian dan pengembangan – litbang, memainkan bagian yang tidak
terpisahkan dari implementasi strategi. Individu-individu tersebut pada umumnya
dihargai karerna bisa mengembangkan produk baru dan meningkatkan produk lama
sehingga memungkinkan implementasi strategi menjdai lebih efektif.
Penelitian menyarankan bahwa organisasi yang paling berhasil menggunakan litbang
sebagai penghubung antara peluang eksternal dengan kekuatan internal dan kemudian
mengkaitkannya dengan tujuan. Kebijakan litbang yang dirumuskan dengan baik daapat
meraih peluang pasar dengan kemampuan internal yang dimiliki. Kebijakan litbang dapat
meningkatkan usaha impelmentasi strategi dalam hal :
1. Menekankan peningkatan produk atau proses.
2. Menekankan pada riset dasar atau terapan.
3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang.
4. Mengembangkan tipe proses robotic atau manual.
5. Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk litbang.
6. Menjalankan litbang sendiri atau mengontrakkan ke luar.
7. Menggunakan peneliti dari universitas atau peneliti swasta.
Ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam litbang, yaitu:
1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan teknologi
baru.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses, sehingga
meminimalkan risiko, dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk yang serupa
secara missal namun lebih murah dari produk yang baru-baru ini ditawarkan
perusahaan lain.

F. Sistem Informasi Manajemen ( SIM )


Perusahaan yang mengumpulkan, dan mengevaluasi informasi eksternal dan internal
secara efektif dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Di berbagai
industry, informasi menjadi factor yang paling penting dalam membedakan perusahaan
yang berhasil dengan perusahaan yang tidak berhasil. Proses manajemen strategis
difasilitasi dengan baik di perusahaan yang memiliki sistem informasi yang efektif.
Banyak perusahaan yang memiliki pendekatan baru untuk sistem informasi, yang bisa
menyatukan pengetahuan teknis dari ahli computer dengan visi dari manajemen senior.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik,
manajer divisi-divisi, manajer departemen-departemen, manajer penjualan, manajer
produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh
karyawan. Pada situasi tertentu, seorang individu mungkin sama sekali tidak terlibat
langsung dalam proses perumusan stategi dan tidak menghargainya, memahami, atau
bahkan menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut.
Bahkan mungkin juga terjadi penolakan dibagian tertentu. Manajer dan karyawan yang
tidak memahami bisnis dan tidak berkomitmen terhadap bisnis mungkin berusaha
menggagalkan upaya implementasi strategi dengan harapan organisasi tetap akan
menggunakan cara lama.
Isu pemasaran yang meningkatkan kepedulian pada konsumen di saat ini merupakan
kelanjutan dari apa yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti pergerakan seseorang di
internet, bahkan mampu mengidentifikasi seseorang berdasarkan nama dan alamat e-
mail. Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal.
disamping laba bersih dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan
modal bagi suatu organisasi adalah pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi
yang tepat antara pinjaman dengan modal disetor dalam struktur modal perusahaan adalah
vital bagi kesuksesan implementasi strategi.
Personel penelitian dan pengembangan – litbang, memainkan bagian yang tidak
terpisahkan dari implementasi strategi. Individu-individu tersebut pada umumnya
dihargai karerna bisa mengembangkan produk baru dan meningkatkan produk lama
sehingga memungkinkan implementasi strategi menjdai lebih efektif. Penilitian
menyarankan bahwa organisasi yang paling berhasil menggunakan litbang sebagai
penghubung antara peluang eksternal dengan kekuatan internal dan kemudian
mengkaitkannya dengan tujuan. Perusahaan yang mengumpulkan, dan mengevaluasi
informasi eksternal dan internal secara efektif dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dari perusahaan lain.

DAFTAR PUSTAKA

David Fred R., Konsep Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2009.
Faridz, Miftha. 2013. “Penerapan strategi: isu-isu pemasaran, Keuangan Akuntansi, Litbang,
dan SIM”. http://mifthafaridz.blogspot.co.id/2013/04/isu-isu-pemasaran-keuanganakuntansi_
3.html
Kapa, Arif Zakria, dkk. 2013. “Penerapan strategi: isu-isu pemasaran, Keuangan Akuntansi,
Litbang, dan SIM”. http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/08-penerapan-
strategi-isu-isu-pemasaran.html

Anda mungkin juga menyukai