Gambaran Umum
CV. Rachel Aluna Furniture merupakan salah satu perusahaan ekspor mebel rotan di daerah
Bandung, Jawa Barat. Produk yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis mencakup: Kursi dan Meja
Rotan, dengan berbagai model sesuai pesanan. Beberapa model yang pernah diproduksi adalah
Enjoy Chair (Meja dan Kursi belajar), Lovely Chair (Sofa), dan Flexibel Chair (Meja dan Kursi
tamu). Perusahaan ini berdiri pada tahun 1999 di Jl. Manado 12 Sumur Bandung.
CV. Rachel Aluna Furniture didukung 50 karyawan, yang terdiri dari 10 karyawan manajer dan
staf, serta 40 tenaga buruh pabrik yang sebagian besar merupakan tenaga borongan. Sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan berdisiplin dan dedikasi kerja yang tinggi yang menjadikan
perusahaan terdukung untuk menghasilkan produk-produk berkualitas. Dengan kualitas produk,
distribusi dan pengiriman tepat waktu, serta harga yang bersaing. CV. Rachel Aluna Furniture
tetap dapat bertahan dan cenderung mengalami kemajuan setiap tahunnya.
Rencana Penjualan
Tabel 1.1
2. Distribusi Penjualan
Perusahaan memasarkan sebagian besar produknya dengan mengekspor hasil produknya ke
luar negeri, Negara-negara yang banyak melakukan pesanan adalah Negara Korea, Jepang,
Inggris, Prancis dan Italia. Sisa ekspor dipasarkan untuk wilayah domestik, dengan
perbandingan sumbangan pendapatan dan masing-masing produk dan daerah pemasaran
sebagai berikut.
Tabel 1.2
Distribusi Penjualan
3. Harga Jual
Oleh karena perbedaan lokasi pemasaran, maka harga jual per unit produk dibedakan untuk
masing-masing wilayah. Berikut ini harga jual per unit untuk masing-masing produk dan
wilayah:
Produk Luar Negeri (Rp) Domestik (Rp)
Meja Rotan 200.000 180.000
Kursi Rotan 150.000 120.000
Rencana Produksi
CV. Rachel Aluna Furniture memproduksi Meja dan Kursi Rotan. Untuk melayani permintaan
pasar secara kontinu maka perusahaan menggunakan pendekatan proses produksi continuous dan
lebih mengutamakan stabilitas produksi per periode.
1. Proses Produksi
Proses produksi Meja dan Kursi Rotan dilakukan melalui 3 tahapan, yakni: (1) Proses 1:
Tahap Persiapan & Pembentukan Rangka, (2) Proses 2: Tahap Dekorasi (Anyam & Bebet),
dan (3) Proses 3: Tahap Finishing (Pengecatan & Pemberian warna). Untuk kelancaran proses
produksi dibantu dengan 2 Departemen Jasa yakni Departemen Jasa Gedung & Departemen
Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan.
2. Persediaan Produk Jadi
Untuk tujuan pengelolaan besarnya persediaan, perusahaan senantiasa melakukan pengawasan
besarnya tingkat persediaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari besarnya biaya
penyimpanan persediaan maupun biaya kekurangan persediaan. Perusahaan menetapkan
tingkat perputaran persediaan pada Tahun 2019 untuk produk Meja Rotan sebesar 2 kali dan
Kursi Rotan sebesar 4 kali. Persediaan di akhir tahun 2019 adalah Meja Rotan sebanyak
13.000 unit dan Kursi Rotan sebanyak 26.000 unit. Untuk menjaga kualitas pelayanan
pelanggan, perusahaan lebih mengutamakan Stabilitas Produksi, dimana besarnya jumlah
produksi sama untuk setiap triwulan.
3. Rencana Bahan Mentah
a. Rencana Kebutuhan dan Harga Bahan Mentah
Penggunaan bahan mentah Rotan Tohiti, Enceng Gondok, dan Cat untuk menghasilkan 1
unit produk Meja dan Kursi Rotan dan Harga per kg bahan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
JKL/unit
Departemen Meja Rotan Kursi Rotan Upah/JKL
Tabel 1.6
Harga Usia
Keterangan Departemen Perolehan Jumlah Ekonomis Depresiasi
(Rp) (Tahun) per th (Rp)
Bangunan Pabrik 3 Miliar 2 unit 25 240.000.000
Mesin Steamer Proses 1 6.350.000 4 unit 5 5.080.000
Mesin Drive Screw Proses 1 475.000 12 unit 6 950.000
Mesin Bor Proses 2 600.000 25 unit 4 3.750.000
Mesin Paku Tembok Proses 2 580.000 28 unit 7 2.320.000
Kompresor Proses 3 5.500.000 3 unit 4 4.125.000
Alat Pengecatan & Proses 3 5.750.000 2 set 5 2.300.000
Warna
Peralatan Perbengkelan Jasa Perbaikan 4.000.000 2 set 2 4.000.000
Table 1.8
Penggunaan Listrik
Bagian (KWH)
Bagian Produksi
Proses 1: Persiapan & Pembentukan 1.250
Proses 2: Dekorasi 1.250
Proses 3: Finishing 1.350
Administrasi Pabrik & Gudang 750
Pemeliharaan & Perbaikan 1.400
d. Tenaga Kerja Tidak Langsung (TKTL)
Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari gaji supervisor dan karyawan tidak langsung
di bawah pimpinan Manajer Produksi.
Tabel 1.9
Tabel 1.10
Tabel 1.11
Table 1.12