Anda di halaman 1dari 28

BAB III

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI


JAWABAN DISKUSI HALAMAN 143 N0 1-38

1. Jelaskan pengertian akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan dan proses!


Jawab :
Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau pendefinisian akuntansi
sebagai suatu bidang pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi)
pengetahuan juga akan menentukan pengertian dan lingkup teori akuntansi. Sebagai seperangkat
pengetahuan, akuntansi dapat didefinisi sebagai: “seperangkat pengetahuan yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu
lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi dapat didefinisi sebagai proses
pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan, dan penyajian suatu objek pelaporan keuangan dengan cara
tertentu untuk menyediakan informasi relevan kepada pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 99-100)

2. Sebutkan kata-kata kunci yang terkandung dalam definisi akuntansi!


Jawab:
Perekayasaan penyedia jasa, informasi keuangan, unit organisasi, pihak berkepentingan, dengan cara
tertentu dan pengambilan keputusan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 100)

3. Apakah yang dimaksud dengan pelaporan keuangan dan apa bedanya dengan statemen atau
laporan keuangan?
Jawab:

Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua
unit usaha dan pemerintah harus disediakan dan dilaporkan dalam suatu negara untuk tujuan
pengambilan keputusan ekonomik. Financial Accounting Standards Board (FASB) mengartikan
pelaporan keuangan sebagai sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala kondisi dan
kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat disampaikan
melalui statemen keuangan. Laporan keuangan hanya salah satu medium dalam penyampaian
informasi.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 101)

4. Apa yang dimaksud dengan perekayasaan pelaporan keuangan ?


Jawab:
Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil perekayasaan akuntansi di tingkat
nasional. Proses perekayasaan ini pada dasarnya adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar
yaitu bagaimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan
sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus
menyaksikan secara fisis operasi perusahaan (misalnya mengunjungi kantor/pabrik).
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 103)

5. Sebut dan jelaskan proses perekayasaan keuangan!


Jawab:
Proses perekayasaan keuangan adalah sebagai berikut:

Tujuan ekonomik dan social Negara

a) Tujuan pelaporan keuangan yaitu menyediakan informasi keuangan untuk dasar pengambilan
keputusan ekonomik dan sosial.

b) Pertanyaan-pertanyaan perekayasaan, seperti:

1. Konsep-konsep dasar apayangrelevan?

2. Siapa subjek pelapor (entitas pelapor)?

3. Siapa yang dituju oleh informasi?

4. Informasi apa yang dilaporkan?

5. Simbol atau elemen apa yang digunakan untuk melaporkan?

6. Dasar pengukuran apa untuk mengkuantifikasi?

7. Apa saa kriteria pangakuan hasil pengukuran?

8. Medium apa yang digunakan untuk melaporkan?

9. Bagaimana informasi disajikan dalam medium?


c) Rerangka konseptual, yaitu dijabarkan dalam standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga
membentuk prinsip akuntansi berterima umum(PABU).
d) Media pelaporan (bentuk, isi, dan jenis)
e) Informasi akuntansi
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 102)

6. Hal-hal penting apa yang harus dijawab dalam proses perekayasaan?

Jawab:
Hal-hal penting yang harus dijawab dalam proses perekayasaan adalah:
 Konsep-konsep dasar apa yang relevan?
 Siapa subjek pelapo r(entitas pelapor)?
 Siapa yang dituju oleh informasi?
 Informasi apa yang dilaporkan?
 Simbol atau elemen apa yang digunakan untuk melaporkan?
 Dasar pengukuran apa untuk mengkuantifikasi?
 Apa saja kriteria pangakuan hasil pengukuran?
 Medium apa yang digunakan untuk melaporkan?
 Bagaimana informasi disajikan dalam medium?
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 102)

7. Apakah hasil akhir perekayasaan pelaporan keuangan?

Jawab:
Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi (bentuk, isi, dan
jenis) berupa informasi akuntansi agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan
tersebut.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 102)

8. Apa yang dimaksud bahwa merekayasa pelaporan keuangan dapat dianologi dengan membuat
undang-undang dasar?
Jawab :

Maksudnya adalah proses pemikiran dan pertimbangan dalam pembuatan undang-undang dasar atau
konstitusi dapat disebut sebagai perekayasaan. Pembuatan undang-undang dasar melibatkan
pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apa ideologi dan tujuan negara, apa bentuk pemerintahan, apa
syarat untuk menjadi kepala pemerintahan, siapa pemegang kedaulatan rakyat, apa sistem ekonomi
yang dianut, dan sebagainya.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 103)
9. Jelaskan langkah-langkah perekayasaan sebagai proses deduktif!
Jawab:
Langkah-langkah perekayasaan sebagai proses deduktif :
a) Penentuan konsep dasar atau postulat. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik
unit-unit usaha (entitas pelapor) dan lingkungannya
b) Penetapan tujuan pelaporan. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan
dari pernyataanpostulat.
c) Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh
pihak yang dituju (pemakai) dan kemampuan pemakai untuk memahami, menginterpretasi, dan
menganalisis informasi yangdisajikan.
d) Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan. Penentuan atau pemilihan tentang apa
yang harusdilaporkan.
e) Penentuan cara menyampaikan informasi. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian
untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
f) Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-
kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
g) Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep. Pengembangan dan penyusunan
pernyataan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman
umum dalam menyusun standar akuntansi.
h) Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penetapan standar.
Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi (prosedur, metoda, dan
teknik) untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai
dengan standar atau prinsip akuntansi berterima umum.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 104)

10. Siapakah yang seharusnya merekayasa pelaporan keuangan di suatu negara?

Jawab :
a. Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi.
b. Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional
(badan legislatif dalam hal ini DPR).
c. Tim yang khusus dibentuk untuk merekayasa, seperti Security and Exchange Commission
(SEC), Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), Organisasi Profesi atau Unit/Dinas
Kepemerintahan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 105)

11. Jelaskan proses semantik dalam perekayasaan pelaporan keuangan!

Jawab:
Proses semantik adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan
menjadi objek-objek (disebut elemen-elemen) statemen keuangan, sehingga para pemakai laporan
keuangan dapat mempunyai gambaran mengenai kegiatan fisis perusahaan tanpa harus menyaksikan
kegiatan fisis tersebut.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 107)

12. Apakah esensi perekayasaan dari aspek semantik?


Jawab:
Persoalan yang harus dijawab oleh perekayasa adalah bagaimana suatu kegiatan fisis perusahaan yang
kompleks disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga pihak yang dituju dapat
membayangkan operasi perusahaan dari segi keuangan tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi
perusahaan. Esensi aspek semantik dalam perekayasaan adalah memilih dan menyimbolkan objek-
objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek (disebut elemen- elemen) statemen
keuangan, sehingga para pemakai laporan keuangan dapat mempunyai gambaran mengenai kegiatan
fisis perusahaan tanpa harus menyaksikan kegiatan fisis tersebut.
Contoh model penyimbolan tersebut seperti aliran fisis operasi, penyimbolan dalam bentuk elemen-
elemen statemen keuangan, aliran informasi (hasil pengukuran), dan sistem informasi akuntansi.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 106-107)

13. Perekayasaan dan penyusunan standar harus dilaksanakan melalui proses saksama. Apa yang
dimaksud dengan proses saksama dan tunjukkan langkah- langkah harus ditempuh.
Jawab :

untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahap-
tahap dan prosedur yang saksama dan teliti. Hal ini diperlukan mengingat dokumen yang dihasilkan
akan mempunyai status sebagai pernyataan resmi atau statemen (statements) yang mempunyai tingkat
keautoritafifan tinggi. Prosedur ini berlaku dalam penyusunan baik kerangka konseptual dan standar
akuntansi berstatus statemen Berikut ini adalah proses saksama (due process) yang dilaksanakan FASB
dalam menyusun pernyataan resmi:
 Mengevaluasi masalah ( preliminary evaluation).
 Mengadakan riset dananalisis.
 Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi (Discussion Memorandum) kepada setiap
pihak yangberkepentingan.
 Mengadakan dengar pendapat umum (public hearing) untuk membahas masalah yang
diungkapkan dalam MemorandumDiskusi.
 Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Diskusi (baik dari
dengar pendapat maupun dari tanggapan tertulis).
 Menerbitkan draf awal standar yang diusulkan yang dikenal dengan nama Exposure Draft (ED)
untuk mendapatkan tanggapan tertulis dalam waktu 30 hari setelahpenerbitan.
 Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadapED.
 Memutuskan apakah jadi menerbitkan suatu statemen atau tidak.
 Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 109)

14. Jelaskan pengertian informasi semantik akuntansi dan tunjukkan komponen yang membentuk
informasi semantik tersebut.
Jawab :

Salah satu kata kunci penting dalam definisi akuntansi adalah informasi keuangan. Nilai informasi
adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam
pengmbilan keputusan. Simbol-simbol (elemen-elemen) yang termuat dalam seperangkat statemen
keuangan sebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap elemen diinterpretasi sebagai objek yang
berdiri sendiri melainkan harus diinterpretasi sebagai satu kesatuan. Dalam teori komunikasi, informasi
semantiklah yang ingin disampaikan kepada pemakai sehingga terjadi efek pemengaruhan. Informasi
semantik yang ingin disampaikan adalah likuiditas, solvensi, profitabilitas, dan sebagainya. Informasi
semantik ini harus ditangkap secara kontekstual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan, yaitu:
elemen atau objek (objects), ukuran dalam unit moneter (size), dan hubungan (relationship). Pada
halaman 111-112

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 111-112)

15. Jelaskan pengertian rerangka konseptual menurut FASB.

Jawab:
Rerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil perekayasaan sering disebut pula sebagai
seperangkat prinsip umum (a set of broad principles), seperangkat doktrin ( a body of doctrine), atau
suatu struktur konsep-konsep yang terpadu atau saling berkaitan (a structure or scheme of interrelated
ideas). Secara resmi, Financial Accounting Standards Board (FASB) mendeskripsi rerangka konseptual
sebagai semacam konstitusi bagi profesi, rerangka konseptual akan menjadi landasan untuk
memecahkan masalah-masalah perlakuan akuntansi.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 112)

16. Sebut dan jelaskan manfaat-manfaat rerangka konseptual bagi pemakai dan penyusun statemen
keuangan serta bagi penyusun standarakuntansi.
Jawab :

Sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi pelaporan keuangan,
Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
 Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab dalam
peyusunan/penetap standarakuntansi.
 Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai dalam praktik
yang peraturannya belum diatur dalam standar atau pedomanspesifik.
 Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam penyusunan
statementkeuangan.
 Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap
statemenkeuangan.
 Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 113)

17. Apa yang dapat terjadi dalam pelaporan keuangan tanpa rerangka konseptual?

Jawab :

Tanpa rerangka konseptual sebagai “konstitusi”akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk
mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas
ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang
lain dalam rangka mencapai tujuan social atau ekonomik.Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat
dihindari kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep- konsep menurut selera
sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti standar”.
Akibatnya, standar akuntansi yang diterbitkan tidak pernah konsisten.
Tiadanya rerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi diperalat oleh pihak
tertentu untuk menghasilkan standar yang menguntungkan pihak tersebut. Dengan kata lain, rerangka
konseptual melindungi profesi akuntansi dari politisasi untuk kepentingan pihak yang tidak semestinya
sehingga kepentingan umum dikorbankan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 113)

18. Sebutkan komponen-komponen yang biasanya membentuk rerangka konseptual dan tunjukkan
hubungan komponen-komponen tersebut.
Jawab:
Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB memuat empat komponen konsep penting:
a. Tujuan pelaporankeuangan
b. Kriterian kualitasinformasi
c. Elemen-elemen statemenkeuangan
d. Pengukuran dan pengakuan
Empat komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan. FASB menuangkan empat
komponen tersebut dalam beberapa dokumen resmi berupa pernyataan (Statements of Financial
Accounting Concept/SFAC) yaitu:
 SFAC No. 1: Objectives of Financial Reporting by BusinessEnterprises
 SFAC No. 2: Qoualitative Characteristics of AccountingInformation
 SFAC No. 3: Elements of Financial Statements of BusinessEnterprises
 SFAC No.4: Objectives of Financial Reporting Non business Oeganizations
 SFAC No. 5: Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises
 SFAC No. 6: Elements of FinancialStatements
 SFAC No. 7: Using Cash Flow Information and Present Value in AccountingMeasurement.

Komponen (a) dituangkan secara resmi dalam bentuk SFAC No. 1 dan No.4. Dimasukkannya tujuan
untuk organisasi non bisnis dalam rerangka konseptual yang luas mencakupi operasi kedua jenis
organisasi tersebut. Komponen (b) dituangkan dalam SFAC No. 2. Komponen (c) dituangkan dalam
SFAC No. 3 yang telah diganti dengan SFAC No. 6. Komponen (d) dicakupi dalam SFAC No. 5 dan
No.7.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 115)

19. Apa yang dimaksud bahwa statement keuangan merupakan ciri sentral (central feature) pelaporan
keuangan?
Jawab:

Statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pengukuran dan
pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh
statemen keuangan. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis dicapai dengan
ditetapkanya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu prinsip akuntansi berterima umum/ PABU
(generally accepted accounting principles/GAAP) termasuk di dalamnya standar akuntansi (accounting
standards). PABU akhirnya menentukan bentuk, isi,dan susunan laporan atau statemen keuangan
sebagai suatu medium utama atau ciri sentral (a central feature) pelaporan keuangan

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 100)

20. Identifikasilah beberapa perbedaan antara rerangka konseptual versi FASB dan IASC!
Jawab:
Kedua struktur rerangka konseptual versi FASB dan IASC, memiliki unsur-unsur yang sama. Namun
ada beberapa perbedaan prinsip dalam kedua model tersebut, yaitu:
 Untuk komponen tujuan, IASC menyebutkan sebagai tujuan statemen keuangan, sedangkan
FABS menyebutkannya sebagai tujuan pelaporan keuangan. Meskipun IASC enegaskan bahwa
statemen keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
 Lingkup penerapan IASC adalah internasional, sehingga karakteristik lingkungan negara
menjadi tidak relevan. Sedangkan FABS menerapkan konsep lingkungan. Karena faktor
lingkungan dalam penyusunannya, kerangka konseptual versi FABS lebih menggambarkan
suatu hasil proses perekayasaan yang merupakan konsekuensi dari pengertian akuntansi sebagai
tekhnologi. Olehkarena itu rerangka konseptual milik FABS lebih cocokuntuk dijadikan suatu
model perekayasaan dalam pengembangan rerangka konseptual untuk suatu negara karena
memuat penalaran dan argumen yang relevan.
 Asumsi yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan konsep modal dan mempertahankan
modal secara eksplisit dinyatakan dalam IASC. Sedangkan asumsi pelandasan dan konsep
pemertahanan kapital tidak disajikan oleh FABS sebagai komponen konsep karena kedua hal
tersebut merupakan bagian dari konsep dasar yang digunakan FABS di dalam
penjelasan,argumen,dan penalaran yang menyertai tiap komponen konsep.

 (Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 117-118)

21. Manakah yang lebih unggul untuk tujuan pendidikan antara rerangka konseptual versi FASB dan
versi IASC? Jelaskan alasannya.
Jawab :

Rerangka konseptual versi FASB alasannya karena FASB mencanangkan agar rerangka konseptual
mengandung aspek kependidikan kepada pemakai (educational aspect), FASB memasukkan deskripsi,
Dengan demikian, penalaran dan argumen yang melekat dalam tiap penjelasan konsep-konsep dalam
rerangka konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan (knowledge) yang dapat
dipandang sebagai suatu teori deduktif-normatif untuk memahami (to understand better) mengapa
konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya. validitas teori ini dapat
dievaluasi/diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argumen. Oleh karena itu, sebagai
suatu pengetahuan untuk pembelajaran atau sebagai teknologi berpikir untuk pengembangan rerangka
konseptual baru di suatu negara, rerangka konseptual FASB lebih unggul dibanding rerangka
konseptual versi IASC. Dengan kata lain, bila transfer teknologi (dalam pengertian penalaran logis)
untuk pembelajaran teori akuntansi harus dipilih versi FASB merupakan sumber yang tepat. Di bidang
akademik, rerangka konseptual merupakan materi yang sangat berharga dalam pengajaran teori
akuntansi yang mempunyai dampak dalam perbaikan atau pemajuan praktik.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 118-119)

22. Apakah pengertian dan perbedaan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan prinsip akuntansi
berterimaumum.
Jawab :

Terdapat tiga istilah atau konsep penting yang sangat berbeda maknanya, yaitu:
 Prinsip akuntansi (accounting principles),adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep,
postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoretis
maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan (knowlegde). Tersedia secara teoritis
artinya prinsip tersebut masih dalam bentuk gagasan akademik yang belum dipraktikan tetapi
mempunyai manfaat dan potensi yang besar untuk diterapkan.
 Standar akuntansi (accounting standards), adalah konsep, prinsip, metoda, teknik, dan
lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau
yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan dan negara dan dituangkan dalam
bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut. Standar
akuntansi ditetapkan untuk menjadi pedoman utama dalam memperlakukan (pendefinisian,
pengukuran, pengakuan, penilaian, dan penyajian) suatu objek, elemen, atau pos pelaporan.
 Prinsip akuntansi berterima umum (generaly accepted accounting principles/ PABU),
adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang
didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis dan praktis.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 121-122)
23. Gambarkan dan jelaskan hubungan prinsip akuntansi, standar akuntansi dan PABU?

Jawab:

24
.
25
.
26
.

Hubunganya adalah, standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik dan yang lainnya yang sengaja
dipilh dan diberlakukan dalam suatu lingkungan atau Negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi
(pernyataan) untuk dijadikan pedoman utam praktik akuntansi.
Prinsip adalah, segala ideology, gagasan, asumsi.Konsep postulat, kaidah, prosedur, metoda, teknik
akuntansi yang tersedia baik secara teknis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
PABU adalah, suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansindan sumber-sumber lainnya
yang didukung berlaku secara resmi, yuridis, teoritis dan praktis.PABU member pedoman tentang
definisi, pengukuran, penilaian, pedoman, pengakuan, penyajian dan pengungkapan objek elemen atau
pos.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 123)

24. Mengapa dalam laporan auditor independen ukuran kewajaran penyajian statement keuangan adalah
prinsip akuntansi beterima umum bukan standar akuntansi?
Jawab:

Laporan keuangan dan audit perusahaan harus mampu memberi informasi dan menjawab semua
kebutuhan para penggunanya. Lembaga pemeritah yang berkepentingan dalam informasi dari laporan
keuangan dan audit adalah pihak

BAPEPAM, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Lembaga Keuangan dan Dirjen Pajak.
PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan
yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi/juga pedoman- pedoman yang baik. Pedoman ke 2
tengah banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan
rerangka konseptual/didukung berlakunya secara autoritatif. Peran PABU dalam laporan keuangan
yaitu memberi batasan/definisi berbagai elemen, pos, objek statemen keuangan/istilah yang digunakan
dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan
interpretasi oleh pemakai.
Salah satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi yaitu auditing, adalah
suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya mengenai
kewajaran dan kesesuaiannya dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU). PABU
membantu para akuntan dalam menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten pada organisasi yang
berbeda. Sebenarnya PABU banyak memberi bantuan bagi semua pihak yang akan membuat keputusan
dan membuat susunan laporan keuangan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 140)

25. Apakah makna “berlaku umum” sama dengan makna “berterima umum”?
Jawab :

Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
merupakan rerangka pedoman untuk menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atau wajar dalam
suatu lingkungan akuntansi (negara).

PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan
yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi atau juga pedoman-pedoman yang baik dan tengah
banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan
rerangka konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif. PABU memberi batasan atau definisi
berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan
keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh
pemakai.

Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar
dan prosedur yang digunakan perusahaan untukmenyusun laporan keuangan mereka. PABU adalah
kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang
diterima secara umum pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi.Prinsip akuntansi berterima umum
(PABU) adalah sekumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan serta praktik yang
dipilih berterima secara umum serta dijadikan pedoman umum di lingkungan ataupun Negara tertentu.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 120)
26. Carilah laporan auditor standar versi AICPA dalam Bahasa inggris (SAS, AU508.08) dan laporan
auditor standar versi SPAP (SA.Seksi 508.4). Bandingkan dan evaluasilah apakah makna kedua laporan
auditor tersebut sama?
Jawab :
Laporan auditor standar versi SPAP

Kantor Akuntan Publik Andri, Sentau dan Rekan


Akuntan Publik Terdaftar
Gedung Luxe
Jalan Jendral Kamio
Jakarta
Laporan Auditor Independen
Kepada

Para Pemegang saham PT. Roda Lingkar

Kami telah mengaudit neraca PT. Roda Lingkar tanggal 31 Desember 200A dan 200B,
dan laporan rugi laba, perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan tersebut berdasarkan auditing kami.

Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan
melaksanakan auditing agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material.
Suatu auditing meliputi auditing, atas dasar pengujian, bahan bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan mengungkap dalam laporan keuangan. Auditing

juga meliputi penilaian standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
penting yang di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditing kami memberikan dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan
31 Desember 200A dan 200B, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.

Andri lrawan

Akuntan Register Negara No.D-1236 5 Maret 2000

Laporan auditor standar versi AICPA


Makna dari kedua laporan tersebut sama, karena dalam laporan auditor bentuk baku (standar), IAI telah
mereduksi makna standar pengauditan berterima umum dengan digunakannya frasa “standar auditing
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia”. Frasa tersebut dapat diartikan pedoman-pedoman
resmi dalam bentuk pernyataan yang di Amerika disebut Statement on Auditing Standars (SAS)
padahal yang dimaksud GAAS lebih dari sekedar pernyataan standar pengauditan. StaPABU (GAAS)
meliputi pula landasan konseptual yang di dalamnya memuat konsep tentang independensi sikap mental
(independence of mental attitude). Sikap mental ini dideskripsi secara rinci dalam etika profesi. Dengan
reduksi tersebut, dapat terjadi bahwa akuntan publik hanya akan memenuhi standar sebatas yang diatur
secara operasional tetapi tidak berusaha untuk mencapai kualitas dan etika tinggi yang dituju oleh
landasan konseptual.

27. Apakah yang dimaksud dengan The House of GAAP?

JAWAB :

The House of GAAP terdiri atas fondasi dan empat tingkatan yang memiliki otoritas. Hierarki
dilukiskan sebagai lantai rumah bertingkat dengan fondasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai
menggambarkan tingkat keautoritatifan dengan lantai paling bawah (first floor) berisi sumber yang
paling autoritatif. Makin ke atas, suatu sumber makin berkurang tingkat keautoritatifannya. Berikut ini
diuraikan secara ringkas isi dari fondasi dan tiap tingkat bangunan GAAP tersebut:
Dalam hal ini yang menjadi fondasi pada the house of GAAP adalah konsep dasar dan prinsip-
prinsip umum yang melandasi pelaporan keuangan. Seperti halnya dalam membangun rumah fondasi
menjadi dasar untuk memperkuat bangunan sehingga menjadi bangunan yang kokoh.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,


Yogyakarta: BPFE, Halaman : 127)

28. Gambarkan dan jelaskan rerangka pedoman PABU menurut:

a) Accounting principleboard

b) SAS No. 43

c) SAS No. 69

d) SPAP
JAWAB :
a) Accounting principleboard

Terdapat pada halaman 126


Rerangka PABU Versi APB

Lingkungan Akuntansi Keuangan (The


Environment of FinancialAccounting)

Tujuan Akuntansi Keuangan dan Statemen Keuangan


(Objectives of Financial Accounting and Financial Statement)

Ciri Dasar dan Elemen Dasar Akuntansi Keuangan


(Basic Features and Basic Elements of Financial Accounting)

Prinsip mendasar
(Pervasive Principles)

Prinsip Operasi Umum GAAP


(Board Operating Principles)

Prinsip Operasi Umum


(Board Operating Principles)
APB Statemen No. 4 memuat komponen-komponen rerangka konseptual yang ditunjukkan gambar
diatas dalam tiga kotak pertama di atas GAAP. Komponen penting dalam gambar tersebut adalah tujuan
akuntansi keuangan dan elemen dasar statemen keuangan. Kedua komponen ini pada dasarnya berisi
hal yang sama dengan komponen dalam rerangka konseptual FASB. Komponen karakteristik kualitatif
informasi dalam rerangka konseptual FASB diakupi oleh tujuan akuntansi keuangan dalam APB
Statement No.4 dan disebut sebagai tujuan kualitatif (qualitative objectives). Komponen pengukuran
dan pengakuan dalam rerangka konseptual FASB dimuat dalam prinsip mendasar (pervasif) dan operasi
umum dalam APB Statemen No. 4. Sementara itu, ciri dasar yang dikemukakan dalam APB Statement
No.4 tersebar dalam berbagai komponen konsep versi FASB sebagai basis penelaran,penjelasan, dan
argumen.
b. SAS no.43
Terdapat pada halaman 128

The Houses of GAAP

AICP other FASB textbook


fourt APB A
proffesional concept s and
h Statements issues
pronouncement statements articels
floor papers
s

FASB
third floor AICPA accounting interpretations pravelent industry practies

technical bulletins

secon AICPA industry audit AICPA statements


AICPA industry accounting
d floor guides guides of position

FASB AICPA accounting


first floor FASB interpretations APB opinions
statements research bulletins

Includes the going concern assumption, subtance over form, neutrality, the accrual
Foundation
basis, concervatism, materiality
PABU bukan merupakan satu buku atau dokumen tetapi lebih merupakan rerangka pedoman yang
terdiri atas berbagai sumber dengan berbagai tingkat keautortifan yang membentuk suatu hiererki.
Steven Rubin menganalogi hierarki tersebut dengan suatu bentuk bangunan rumah ( disebut Thr
Housebof GAAP) seperti gambar diatas. Gambar tersebut sebenarnya merupakan cara menyajikan
secara visual pengertian PABU sebagai rerangka pedoman ( a framework of GAAP) yag dideskripsikan
oleh AICPA dalam SAS No.43 yang sekarang sudah diganti dengan SAS No. 69.Hierarki dilukiskan
sebagai lantai rumah bertingkat dengan fondasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai
menggambarkan tingkat keautoritatifan dengan lantai paling bawah (first floor) berisi sumber yang
paling autoritatif. Makin ke atas, suatu sumber makin berkurang tingkat keautoritatifannya.
c. SAS No. 69

Terdapat pada halaman 129

Kategori Hierarki Nongoverments Entitles State and local goverments

(a) Ketetapan atau FASB : Statements and GASB : statements and


pengumuman resmi oleh Interpretasions interpretasions
badan resmi penyusun APB : Opinions FASB : Applicable
standar melalui prosedur AICPA : Accounting Research pronouncements
saksama. Bulletins AICPA : Applicable
pronouncements

(b) Ketetapan oleh badan FASB : Technical Bulletins GASB : Technical Bulletins
ahli atau komite yang telah AICPA : Indistry audit and AICPA : Applicable industry
dipublikasi secara resmi accountingguides auditand accounting
untuk dikomentari dan AICPA : statements of positions guides and
badan penyusunstandar statements ofpositions
resmi.
(c) Ketetapan oleh badan FASB Emerging issues task force: GASB Emerging issues task force:
seperti (b) tetapi belum Consensus Positions Consensus Positions
dipublikasikan secara resmi AICPA : practice bulletins AICPA : practice bulletins
untuk dikomentari.
(d) Praktik atau ketetapan FASB staff: “questions and GASB staff: “questions and
yang berterima umum answers” answers”
karena banyak dianut dalam AICPA : Accounting Widely recognized and prevalent
industri tertentu atau karena interpretations industry practices
merupakan cara Widely recognized and prevalent
mengaplikasi suatu industry practices
ketetapan resmi dalam
kondisi khusus
(e) Literatur atau sumber FASB : Concept statements GASB : Concept statements
akuntansi lainnya AICPA : Issue papers Applicable pronouncement (a)
IASC :Statements through of nongovermental entities
GASB : Statements, interpretations, FASB : Conceptstatements
and technical bulletins GASB : Statements, interpretations,
Other professional associations or and technical bulletins
regulatory agencles : AICPA : Issue papers
pronouncements IASC : Statements
AICPA : Technical practices aids Other professional associations or
Accounting textbooks, handbooks, regulatory agencles :
and articles pronouncements
AICPA : Technical practices aids
Accounting textbooks, handbooks,
and articles

Dalam gambar diatas, kategori (a) sampai dengan (d) disebut sebagai prinsip akuntansi
tetapan (astablished accounting principles) sedangkan kategori (e) disebut dengan literatur
akuntansi lainnya (other accounting literature). Hierarki tersebut menunjukkan bahwa
standar akuntansi hanya merupakan bagian atau komponen dari GAAP.
d. SPAP
Terdapat pada halaman 131

Rerangka PABU di Indonesia

praktik, konvensi, dan


tingk buku teks/ajar, dan
kebiasaan pelaporan
at3 pendapat ahli
yangsehat

pedoma
Landasan
peraturan simpula
buleti n atau
Operasion tingk
pemerinta n riset
n praktik
al atau at2
h akuntan
tekni akuntan
Landasa
si
s s
n
untuk
iindustri
Praktik
industri
interpretasi pernyataan
tingk pernyataan standar
standar
at1 akuntansikeuangan

akuntansi keuangan

Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Landasan Konseptual
Keuangan

Jadi, adopsi di atas sebenarnya belum lengkap karena belum memasukkan sumber- sumber
pedoman untuk organisasi kepemerintahan. IAI sebenarnya sudah dilengkapi dengan
kopartemen akuntansi sektor publik yang berkepentingan dengan penentuan rerangka
konseptual dan standar akuntansi untuk entitas sektor publik (state and local
governments). Dengan rerangka pedoman diatas, makna PABU hanya dibatasi untuk
entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen keuangan untuk
entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas apakah fras “menyajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia” masih dapat dipakai.
29. Bacalah artikel “Kerangka Kerja Prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia” oleh
Suwardjono dalam akuntansi edisi Februari 1991. Bandingkanlah kerangka tersebut
dengan kerangka SPAP versi 2001!
JAWAB :
Standar profesional akuntan publik (SPAP) disusun dari dua sumber yaitu American
Institute od Certified Public Accountants (AICPA), Codification of Statements an Auditing
Standards (SAS) dan International Federation of Accountnats (IFA), International
Standards on Auditing. Rerangka pedoman PABU Indonesia secara struktural diadopsi
sumber pertama yaitu AU $
411 yang beresal dari SAS No. 69 tetapi hanya diambil untuk entitas nonkepemerintahan
(bisnis dan nonbisnis).
Rerangka Pedoman SPAP
Versi 2001

Rerangka PABU di Indonesia

praktik, konvensi, dan


tingk buku teks/ajar, dan
kebiasaan pelaporan
at3 pendapat ahli
yang sehat
pedoma
Landasan peraturan simpula
buleti n atau
tingk
Operasion pemerinta n riset
n praktik
at2
al atau h akuntan
tekni akuntan
Landasa si
s s
n untuk
iindustri
Praktik industri
interpretasi pernyataan
tingk pernyataan standar
standar
at1 akuntansikeuangan

akuntansi keuangan

Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Landasan Konseptual Keuangan

Jadi, adopsi di atas sebenarnya belum lengkap karena belum memasukkan sumber-
sumber pedoman untuk organisasi kepemerintahan. IAI sebenarnya sudah dilengkapi
dengan kopartemen akuntansi sektor publik yang berkepentingan dengan penentuan
rerangka konseptual dan standar akuntansi untuk entitas sektor publik (state and local
governments). Dengan rerangka pedoman diatas, makna PABU hanya dibatasi untuk
entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen keuangan untuk
entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas apakah fras “menyajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia” masih dapatdipakai.
Dalam artikel “Kerangka Kerja Prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia”
dalam akuntansi edisi Februari 1991, dalam artikel ini Suwardjono menambah satu lagi di
bawah landasan konseptual yaitu landasan ideologi dan konstitusional yang melandasi
rerangka konseptual. Rerangka konseptual tidak dapat lepas dari karakteristik lingkungan
negara berupa ideologi dan konstitusi negara.

Rerangka Pedoman edisi Februari 1991


(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi
Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Halaman : 130-131)

30. Mengapa rerangka pedoman PABU versi SAS No.43 perlu dimodel kembali menjadi
SAS No. 69? Petunjuk: Bacalah artikel “Remodeling the House of GAAP” oleh Douglas
Sauter dalam Journal of Accountancy (July1991).
JAWAB :
Rerangka pedoman PABU versi Rubin hanya ditujukan untuk entitas
nonkepemerintahan sebagaimana tertuang dalam SAS No.43 yaitu bahwa entitas bisnis
(khususnya swasta) entitas nonbisnis atau nonlaba (nonprofit atau not-for-profit) keduanya
diacu sebagaientitas nonkepemerintahan (nongovernmental) sabagai pasangan entitas
kepemerintahan (governmental entities). Karena tujuan karakteristik, dan jurisdiksi operasi
entitas kepemerintahan yang berbeda, diperlukanlah laporan keuangan yang berbeda pula.
Untuk itu, dibentuklah Governmental Accounting Standards Board (GASB) yang
bertanggungjawab untuk menentukan PABU (terutama standar akuntansi) untuk entitas
kepemerintahan. Dengan kata lain, entitas nonkepemerintahan berada dibawah jurisdiksi
(lingkup/kekuasaan hukum) FASB dan entitas kepemerintahan di bawah jurisdiksiGASB.
Dengan adanya dua badan penyusun standar tersebut, lingkup GAAP sebagai
rerangka pedoman perlu direvisi dan diperluas. SAS No. 43 belum memisahkan sumber-
sumber prinsip yang berlaku bagi entitas nonkepemerintahan dan kepemerintahan.
Pengumuman resmi (pronouncements) dari FASB dapat mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi atau mengubah GAAP entitas kepemerintahan kecuali kalau GASB
menegasinya (mengeluarkan apa yang sering disebut “negetive standars”). Hal ini sangat
merepotkan GASB dan membingungkan para praktisi yang berkecimpug dalam
entitaskepemerintahan.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, Fianancial Accounting Foundation (FAF),
yaitu badan yang membawahkan FASB dan GASB, meminta untuk mengubah hierarki
GAAP sehingga FASB dan GASB mesing-masing mempunyai tanggung jawab utama
dalam penyusunan standar untuk entitas yang berada di bawah jurisdiksinya. Dengan
pemisahan tanggung jawab ini, suatu entitas yang berada di bawah jurisdiksi GASB tidak
harus mengubah prinsip pelaporannya sebagai akibat dari standar yang dikeluarkan oleh
badan yang lain (FASB), demikian pula sebaliknya. Tuntutan ini melahirkan SAS No. 69
(pengganti SAS No. 43) yang mendeskripsi GASB sebagai dua hierarki paralel, satu untuk
entitas nonkepemerintahan dan yang lain untuk entitas kepemerintahan.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi


Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Halaman : 128 dan 130)

31. Apakah entitas kepemerintahan (governmental entities) sama denga entitas nonbisnis
(nonbusines entities)? Sebaliknya, apakah entitas nonkepemerintahan dengan sendirinya
merupakan entitas bisnis? Termasuk entitas manakah badan usaha milik negara (BUMN),
kepemerintahan atau bisnis?
Jawab:
Entitas kepemerintahan meliputi pemerintah pusat dan daerah yang berada di bawah
jurisdiksi GASB. Sedangkan entitas nonkepemeritahan meliputi entitas bisnis dan
nonbisnis yang pelaporan keuangannya berada di bawah jurisdiksi FASB. BUMN
merupakan milik perusahaan akan tetapi bergerak di bidang bisnis negara.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi


Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Halaman : 163)

32. Bukalah buku Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Pilihlan dan pelajarilah
salah satu pernyataan kemudian dari pernyataan tersebut tunjukkan manakah ketentuan
yang memberi pedoman tentang:
a. Definisi
b. Pengukuran
c. Pengakuan
d. Penyajian
e. Pengungkapan
Jawab:
Dari buku Standar Akuntansi Keuangan per 1 april 2002 berisi tentang penyajian. Dalam
menyusun SAK mengacu pada IFRS dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan
usaha di Indonesia. Pengembangan SAK yang belum diatur dalam IFRS dilakukan dengan
berpedoman pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, kondisi
lingkungan usaha di Indonesia dan standar akuntansi yang berlaku di negara lain.

33. Apakah perbedaan antara Prinsip Akuntansi BerterimaUmum (PABU) dan Pengauditan
Berterima Umum (StaPBU).

Jawab :
PABU adalah suatu kerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-
sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi, yuridis, teoritis dan praktis. PABU
memberikan pedoman tentang definisi, pengukuran, penilaian, pengakuan, penyajian dan
pengungkapan objek, element atau pos. Sedangkan StaPBU merupakan suatu rerangka
pedoman yang terdiri atas landasan konseptual dan operasional.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi


Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Halaman : 140 dan 142)
34. Mengapa beberapa kerangka pedoman PABU menempatkan kerangka konseptual
bukan sebagai fondasi tetapi sebagai bagian dari hierarki yang paling rendah tingkat
keautoritatifannya?
Jawab:
hal seperti ini terjadi lantaran sejarah pengembangan standar profesional di Amerika.
Karena kerangka konseptual dirancang untuk perbaikan masa depan, penyusunan tidak
memperhatikan standar akuntansi yang telah di berlakukan. Jadi banyak diantisipasi bahwa
akan ada banyak standar akuntansi yang tidak sesuai lagi dengan diberlakukannya
kerangka konseptual. Oleh karena itu, kedudukan atau autoritas kerangka konseptual
ditetapkan dengan sangat hati-hati oleh FABS dalam tiap pengantar pernyataan konsep.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi


Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Halaman : 135)

35. Apakah yang dimaksud oleh FASB bahwa rerangka konseptual tidak menetapkan atau
menciptakan standar akuntansi?

Jawab :
Yang dimaksud oleh FASB bahwa rerangka konseptual tidak menetapkan atau
menciptakan standar akuntansi adalah bahwa SFAC tidak dengan sendirinya membatalkan
standar yang sudah ada yang bertentangan dengan standar yang cara implisit melekat
dalam atau yang diturunkan dari SFAC. Standar akuntansi yang berjalan hanya dapat
diganti dengan standar baru yang disusun melalui prosedur seksama. Dengan kata lain,
standar yang diturunkan dari SFAC harus dirumuskan dalam bentuk Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS) untuk dapat mengganti standar yang sekarang
berlaku.

(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi


Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Halaman : 135)
36. Aspek apa saja yang dapat dijelaskan atau digambarkan oleh struktur akuntansi?

Jawab :

Aspek yang dapat dijelaskan atau digambarkan oleh struktur akuntansi, yaitu:

 BidangStudi
Struktur akuntansi dapat menjadi basis untuk mengenali mata kuliah apa saja yang harus
ditawarkan dalam program studi akuntansi serta kompetensi apa yang harus dicapai oleh
tiap mata kuliah. Jadi, struktur akuntansi dapat dijadikan rerangka untuk menyusun
kurikulum inti (core) program studiakuntansi.
 BidangProfesi
Bila dipandang dari profesi atau pekerjaan yang ditawarkan oleh akuntansi, struktur
akuntansi juga dapat digambarkan kesempatan karier bagi mereka yang menguasai
seperangkat pengetahuan akuntansi.
 Fungsi Auditor Independen
Hal penting yang dapat digambarkan oleh struktur akuntansi adalah fungsi auditor
independen (akuntan publik) dalam pelaporan keuangan. Karena pihak pemakai biasanya
terpisah dengan pihak manajemen baik secara administratif maupun secara operasional,
keterpisahan kedua pihak ini menempatkan pemakai statemen sebagai pihak luar yang
tidak dapat secara langsung ikut dalam proses penyediaan data dan penyusunan statemen
keuangan.
(Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE, Halaman : 139-140)

37. Sejauh mana Aturan Etika 203 dalam “Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik”
dalam Standar Profesional Akuntan Publik dapat diterapkan dalam kasus penyimpangan
atau kesalahan istilah oleh badan penetap standar(IAI)?
Jawab :
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan
Publik Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan
Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan
anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).

Beberapa pengertian tentang kode etik yaitu :

Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang
disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi.Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis.
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Kode Etik Profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang
yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

38. Bila profesi akuntansi di Indonesia (IAI) memutuskan untuk mengadopsi secara penuh
standar pelaporan keuangan internasional (international financial reporting
standards/IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board (IASB),
apa implikasinya terhadap perekayasaan pelaporan keuangan dan pendidikan akuntansi di
tingkat perguruan tinggi diIndonesia?
Jawab:
Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaaan dan penerapan standar untuk menyusun
seperangkat laporan keuangan. Dari sudut profesi atau praktisi, akuntansi berkepentingan
dengan aspek “bagaimana”. Prinsip Akuntansi Berterima Umum/PABU (Generally
Accepted Accounting Principles/GAAP) merupakan pedoman yang lebih luas dari pada
standar akuntansi karena tidak semua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam
standar akuntansi. PABU berisi standar akunatansi ditambah dengan sumber-sumber acuan
lain yang didukung berlakunya. Di lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan
tinggi. Akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik
dan teori. Dengan demikian pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus mampu
mengubah praktik akuntansi yang dijalankan menjadi lebih baik. Namun dalam
kenyataannya, proses pengajaran di perguruan tinggi tidak selalu dapat terlaksana karena
berbagai faktor.

Anda mungkin juga menyukai