Anda di halaman 1dari 2

UJI PEMAHAMAN MATERI

PERTEMUAN ke-16: PEMERIKSAAN BIAYA DAN PAJAK DIBAR DIMUKA


Mata Kuliah : AUDITING 1
Dosen Pengampu: SUSI SIH KUSUMAWARDHANY, S.E.M.ACC,AK.CA

Nama : AORA NABILA FARSYAM


NIM : 191011202017
Mata Kuliah : AUDITING 1
Dosen : SUSI SIH KUSUMAWARDHANY, S.E.M.ACC,AK.CA
)*Diisi oleh Mahasiswa

PETUNJUK:
Bacalah materi pertemuan ke , dengan topik: “PEMERIKSAAN BIAYA DAN
PAJAK DIBAR DIMUKA”
 Jawablah pertanyaan di bawah ini secara berurutan.
 Kirimkan jawaban ke UJI PEMAHAMAN MATERI.

PERTANYAAN)*

1. Definisikan biaya dan pajak dibayar dimuka! Jelaskan menggunakan pemahaman anda
perbedaan dan kesamaan dari biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka!
2. Uraikan tujuan-tujuan yang harus dicapai auditor dalam melakukan pemeriksaan
biaya dan pajak dibayar dimuka!
JAWAB

1. Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayar terlebih dahulu untuk suatu
periode yang melebihi periode akuntansi.
Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di
akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).

Persamaan :
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun
Dikelompokkan sebagai harta lancar (current asset)

2. Tujuannya :
a) Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas Biaya
dibayar dimuka dan pajak dibayar di muka. Jika akuntan publik dapat meyakinkan
dirinya bahwa internal control atas Biaya berjalan efektif, maka luasnya
pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit. Beberapa ciri
internal control yang baik atas Biaya adalah :
 Setiap pengeluaran untuk Biaya diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.
 Setiap pengeluaran untuk Biaya didukung oleh bukti-bukti yang sah dan
lengkap. Misalnya : polis asuransi, perjanjian sewa menyewa (lease
agreement)
b) Untuk memeriksa apakah Biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai Biaya dibayar di muka. Maksdunya adalah
auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum expired
(mempunyaikegunaan untuk periode yang akan datang) tidak dibebankan
sebagai Biaya, tetapi dicatat sebagai Biaya dibayar di muka.
c) Untuk memeriksa apakah Biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai Biaya tahun berjalan.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian expired (masa
manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai Biaya tahun berjalan.
d) Untuk memeriksa apakah penyajian Biaya dalam laporan keuangan sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (paybudi)/ PSAK.
Biasanya Biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau
sama dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sedangkan yang masa
manfaatnya lebih dari satu disajikan sebagai aktiva tak lancar.
e) Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan
sebagai kredit pajak pada akhir periode. Untuk bisa diperhitungkan sebagai
kredit pajak, perusahaan harus mempunyai bukti pendukung sebagai berikut :
 PPh 22 : bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD (Pemberitahuan
Import Untuk Dipakai)
 PPh 23 : bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen, sewa,
royalty atau bank yang membayar bungan deposito/jasa giro.
 PPh 25 : SSP PPN Masukan : faktur pajak dari pengusaha kena pajak.

Anda mungkin juga menyukai