Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR

ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan
dapat memahami dan menjelaskan :
1. Definisi Organisasi Sektor Publik
2. Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik
3. Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik
4. Sejarah Sektor Publik
5. Perbedaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi
Sektor Swasta
6. Persamaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi
Sektor Swasta

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


1. Definisi Organisasi Sektor Publik

AKUNTANSI DAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,


pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi
ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas
yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
mengambil keputusan ekonomi oleh pihak pihak yang
memerluhan (American Accounting Association, 1966).

Akuntansi Sektor Publik adalah suatu proses pengidentifika-


sian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi
ekonomi (keuangan dari suatu organisasi atau entitas
publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain yang
dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil
keputusan ekonomi oleh pihak pihak yang memerlukan.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Keberadaan organisasi sektor publik sangat dibutuhkan
oleh masyarakat. Hal ini didasarkan pada kondisi-kondisi
berikut. (Deddi Nordiawan, Ayuningtyas Hertianti)

1. Organisasi sektor publik merupakan penyedia barang


publik (public goods)
- barang publik adalah komoditas yang keberadaannya
tidak melalui persaingan antar-penyedianya (non-
rivalry),
- tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian bagi para
penggunanya (non-excludability) sehingga semua
masyarakat dapat menggunakannya

2. Organisasi sektor publik diperlukan dalam rekayasa


struktur social.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Organisasi Sektor Publik (OSP) adalah sebuah
entitas ekonomi yang menyediakan barang
dan/atau jasa publik untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk
mencari keuntungan finansial.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


2. Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik

JENIS-JENIS ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK
1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor
publik yang berbentuk instansi pemerintah berikut.
a. Pemerintah pusat, termasuk di dalamnya:
1) kementerian seperti Departemen Dalam Negeri,
Departemen Sosial, Departemen Keuangan, dan lain-
lain.
2) lembaga dan badan negara seperti KPU, KPK, dan lain-
lain.
b. Pemerintah daerah, termasuk di dalamnya:
1) Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan,
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah

Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian


organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi
pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya:
a. perguruan tinggi BHMN,
b. rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS
Daerah,
c. yayasan-yayasan milik pemerintah.

Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam


kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih
khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta

Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian


organisasi sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh
pihak swasta.

Contohnya:
a. yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet
Dhuafa Republika, dan lain-lain,
b. sekolah dan universitas swasta,
c. rumah sakit milik swasta.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


REGULASI TENTANG YAYASAN
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan
yang tidak mempunyai anggota.

Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk rnencapai


maksud dan tujuannya dengan mendirikan badan usaha dan
/ atau ikut serta dalam suatu badan usaha dengan
persyaratan-persyaratan tertentu.

Regulasi yang terkait dengan yayasan adalah Undang-Undang


RI Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Berikut isi Undang-Undang No. 16/2001 secara ringkas.
1. Ketentuan Umum Yayasan yang rneliputi pengertian yayasan
beserta organ-organ yang membentuknya, persyaratan
kegiatan usaha yang dapat dilakukan, dan kekayaan yayasan.
2. Tata cara pendirian Yayasan sejak pengajuan pendirian,
pembuatan akta, sampai dengan permohonan pengesahannya
ke Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (sekarang
bernama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia).
3. Tata cara: perubahan Anggaran Dasar Yayasan.
4. Kewajiban pengumuman akta pendirian yayasan dalam
tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
5. Kekayaan yayasan.
6. Organ yayasan yang terdiri atas pembina, pengurus, dan
pengawas.
7. Laporan tahunan yang harus disampaikan.
8. Tata cara-pemeriksaan dan pembubaran yayasan

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
yayasan.

Berikut beberapa hal yang diubah pada UU 28/2004.


1. Memperjelas larangan pengalihan atau pembagian
kekayaan yayasan. UU 16/2001 hanya menyebutkan
bahwa kekayaan yayasan dilarang dialihkan atau
dibagikan secara langsung ataupun tidak langsung
kepada pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau
pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap
yayasan. UU 28/2004 menambahkan bahwa dilarang
dialihkan atau dibagikan baik dalam bentuk gaji, upah,
maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat dinilai
dengan uang dengan beberapa pengecualian yang
diatur lebih detail.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


2. Perubahan proses perolehan status badan hukum.
Jika sebelumnya kewenangan menteri dalam
memberikan pengesahan akta pendirian ; yayasan
sebagai badan hukum dilaksanakan oleh Kepala
Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan HAM,
permohonan kepada menteri di UU 28/2004 diajukan
melalui notaris yang membuat akta pendirian
yayasan. Undang-undang ini juga menjelaskan secara
lebih detail dalam hal perspektif waktu tata caraa
pengesahan pendirian yayasan.

3. Ketentuan baru mengenai tanggung jawab secara


tanggung renteng oleh pengurus yayasan untuk
perbuatan hukum yang dilakukan oleh pengurus atas
nama yayasan sebelum yayasan memperoleh status
badan hukum.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


4. Jangka waktu pengumuman pendirian yayasan yang
telah disetujui diperpendek dari jangka waktu 30 hari
(UU 16/2001) menjadi l4 hari (UU-28/2004) terhitung
sejak tanggal akta pendirian yayasan disahkan.

5. Pembagian kekayaan sisa hasil likuidas yayasan


sebelumnya diatur hanya diberikan pada yayasan lain
yang memiliki kesamaan kegiatan atau diserahkan
pada negara. UU 28/2004 mengatur tambahan bahwa
jika tidak diberikan pada yayasan lain yang memiliki
kesamaan kegiatan, sisa hash likuidasi yayasan dapat
diberikan pada badan hukum lain yang memiliki
kesamaan kegiatan sebelum opsi diserahkan pada
negara

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Selain dua undang-undang yang telah disebutkan, untuk lebih
menjamin kepastian hokum, pemerintah juga mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang tentang Yayasan.

PP ini memberikan penjelasan yang lebih detail dan aplikatif dari


ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang tentang
yayasan, antara lain mengenai:
1. Pemakaian nama yayasan,
2. Kekayaan awal yayasan,
3. tata cara pendirian yayaysan oleh orang asing,
4. tata cara perubahan anggaran dasar,
5. syarat dan tata cara Pemberian bantuan negara kepada yayasan,
6. syarat dan tata cara yayasan asing yang melakukan kegiatan di
Indonesia,
7. syarat dan cara penggabungan yayasan.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


3. Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik

Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik

Organisasi Sektor Publik menjadi berbeda dengan ciri-


ciri berikut.
1. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan
finansial, melainkan untuk mencapai suatu misi
atau tujuan tertentu (driven by mission).
2. Dimiliki secara kolektif oleh publik.
3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan
dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan.
4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan
maupun operasi sering kali didasarkan pada
konsensus.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


4. Sejarah Sektor Publik

Sejarah Sektor Publik


Dalam bukunya, Vernon Karn (1989) dalam Indra
Bastian (2001) menjelaskan bahwa praktik akuntansi
sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun
sebelum masehi.

Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi yang


terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam
masyarakat.

Umumnya dapat diklasifikasikan dalam:


1. semangat kapitalis (capitalistic spirit),
2. peristiwa politik dan ekonomi (economic and politic
events),
3. inovasi teknologi (technology innovation).

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


5. Perbedaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor Swasta

Perbedaan Organisasi Sektor Publik


dengan Organisasi Sektor Swasta

1. Tujuan organisasi
Perusahaan komersial bertujuan memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan
keuntungan, sedangkan organisasi sektor publik
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pelayanan. Dengan kata lain, perusahaan
merupakan organisasi yang dijalankan untuk mencari
laba atau profit (profit oriented), sedangkan organisasi
publik merupakan organisasi yang dijalankan bukan
untuk meucari laba (non-profit oriented).

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


2. Sumber-sumber Pendanaan
Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi
perusahaan bersangkutan, selain investasi dari
pemegang saham. Sementara itu, sesuai dengan
tujuannya; organisasi sektor publik mendanai
operasinya tidak melalui laba operasi, tetapi melalui
cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang
bersifat sukarela Untuk OSP yang berbentuk
organisasi pemerintahan, sumber pendanaan
diperoleh melalui penerimaan pajak retribusi, hibah,
atau sumbangan lainnya. Di organisasi sektor publik
iain, sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota,
subsidi, atau sumbangan dari donatur.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


3. Peraturan perundangan
Organisasi sektor publik, khususnya lembaga
pemerintah; harus melakukan aktivitas sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. pemerintah
Indonesia misalnya harus melakukan pembangunan
jembatan karena diamanatkan dalam UUD 1945
untuk meniningkatkan kesejahteraan rakyat
meskipun pembangunan jembatan tersebut tidak
memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah
yang bersangkutan.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
Tujuan organisasi Nonprofit motive Profit motive
Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal : modal
obligasi pemerintah, laba sendiri laba ditahan, penjualan
BUMN, BUMD, penjualan aktiva
aset negara, dsb Pembiayaan eksternal : utang
bank, obligasi, penerbitan
Saham
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada
kepada masyarakat pemegang saham dan kreditor
(publik) dan parlemen
(DPRIMPR)
Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan Fleksibel, datar, piramid, lintas
Hierarkis fungsional, dsb
Karakteristik Terbuka untuk umum Tertutup untuk publik
anggaran
Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


6. Persamaan Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor Swasta

Persamaan Organisasi Sektor Publik dengan


Organisasi Sektor Swasta
1. Keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalarn sebuah sistem
perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber
daya dalam sistem perekonomian tersebut, baik sumber daya finansial,
modal, maupun manusia. Keduanya juga saling bertransaksi dan
membutuhkan.
2. Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas
untuk mencapai tujuan-tujuannya. oleh karena itu, keduanya sama-sama
memiliki kebutuhan untuk melakukan manajemen keuangan dengan baik.
3. Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai
dari perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi
menjadi kebutuhan dalam hal ini. Dalam beberapa hal,
4. keduanya mempunyai output produk yang saina; Misalnya, pemerintah
menyediakan alat transportasi publik, sementara ada juga pihak swasta
yang bergerak di sektor yang sama dan menyediakan sarana transportasi
umum untuk masyarakat.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


PERAN AKUNTANSI DALAM
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi sektor publik mencakup proses manajerial dan


pertanggungjawaban.

Proses manajerial mencakup proses :


- perencanaan,
- penganggaran, dan
- ratifikasi anggaran yang mencakup penentuan pos-
pos kegiatan (aktivitas) beserta anggaran dananya.

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


PERAN AKUNTANSI DALAM
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi merupakan bentuk akuntabilitas


publik, transparansi, dan prediktabilitas kinerja
organisasi.

Hal ini merupakan penekanan besar yang


ditujukan pada organisasi publik yang
menghendaki keterbukaan, transparansi,
perlakuan adil, ketidakberpihakan (pada
golongan), dan prediktabilitas (Christensen dkk.,
2007)

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


ENTITAS DALAM
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Entitas pelaporan adalah unit dalam struktur


pemerintahan (pusat atau daerah) yang terdiri
atas satu atau lebih entitas akuntansi yang
menurut ketentuan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan.*
2. Entitas akuntansi. Entitas akuntansi unit
Pemerintah Pengguna Anggaran yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan
menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada Entitas Keuangan.*

*/ Ritonga, 2010

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


LAPORAN KEUANGAN
Menurut PSAP Nomor 01 paragraf 14 SAP Berbasis
Akrual menyatakan bahwa dalam satu set laporan
keuangan terdiri atas:
Laporan Pelaksanaan Anggaran:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)

Laporan Finansial:
1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)
3. Laporan Arus Kas (LAK)
4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


KONSEP DASAR ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai